Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH SDL

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA LANSIA

Pembimbing :
Anik Supriani, S Kep. Ns.,M kes.

Disusun Oleh :
1. Fitria dwi agustina ( 0117045 )
2. Lufi vita hapsari ( 0117051 )
3. Regita Fiqa Usarida ( 0117059 )
4. Sinta Ayu Defira ( 0117064 )
5. Intan Khomairoh Dewi ( 0117069 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2020

1
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa:

Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah
yang dikumpulkan hilang atau rusak.

Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain
kecuali yang telah ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang
membuatkan makalah ini untuk kami.

Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidak jujuran akademik, kami bersedia
mendapatkan sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Mojokerto, 20 april 2020


Nama Tanda Tangan
Fitria dwi agustina ( 0117045 )
Lufi vita hapsari ( 0117051 )
Regita Fiqa Usarida ( 0117059 )
Sinta Ayu Defira ( 0117064 )
Intan Khomairoh Dewi ( 0117069 )

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT,karena atas rahmat dan karunia-
Nya kami berhasil menyelesaikan penulisan makalah dengan judul ”Asuhan
Keperawatan komunitas pada kelompok anak balita”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak bimbingan dan


dukungan dari Ibu Anik Supriani, S Kep. Ns.,M kes. selaku fasilitator dalam materi
yang dibahas pada makalah ini. Dan tidak lupa anggota kelompok yang ikut serta dalam
penyelesaian makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk perkembangan wawasan serta


pengetahuan pembaca.

Mojokerto, 20 april 2020

Penulis

3
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………………….1

Lembar Pernyataan………………………………………………………………………2

Kata Pengantar…………………………………………………………………………...3

Daftar Isi………………………………………………………………………………....4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………..5
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….5
C. Tujuan…………………………………………………………………………...5

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Keluarga…………………………………………………………….6
B. Konsep Pada Lansia…………………………………………………………….6
C. Konsep Asuhan Keperawatn Keluarga Pada Lansia…………………………..14
BAB III PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperwatan Keluarga Pada Lansia
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini,di seluruh,diseluruh dunia jumlah usia lanjut diperkirakan ada
500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun2025 akan
mencapai 1,2 milyar.di Negara maju seperti amerika serikat pertambahan orang
lanjut usia bertambah 1000 orang per hari pada tahun 1985 dan diperkiran 50%
dari penduduk berusia 50 tahun sehingga istilah baby boom pada masa lalu
berganti menjadi ledakan penduduk lanjut usia.
Secara demografi,menurut sensus penduduk pada tahun 1980 di
Indonesia jumlah penduduk 147,3 juta . dari angka tersebut terdapat 16,3 juta
orang (11%)orang yang berusia 50 tahun ke atas,dan 5,3 juta orang(4,3%)
berusia 60 tahun ke atas.dari 6,3 juta orang terdapat 822,831(23,06%) otang
yang tergolong jompo,yaitu para lanjut usia yang memerlukan bantuan khusus
sesuai undang-undang bahkan mereka harus dipelihara oleh Negara.
Secara individu,pada usia diatas 55 tahun terjadi penuaan secara
alamiah.hal ini akan menimbulkan masalah fisik,mental,social,ekonomi,dan
psikologi.Survei rumah tangga tahun 1980 angka kesakitan penduduk usia lebih
dari 55 tahun.sebesar 25,70% diharapkan pada tahun 2000 nanti angka tersebut
akan menurun menjadi 12,30%(Depkes RI ,Pedoman Pembinaan Kesehatan
Lanjut Usia bagi Petugas Kesehatan ,1992))
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Keluarga?
2. Bagaimana Konsep Lansia?
3. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Lansia?
C. Tujuan
Agar Mahasiswa memahami dan mengerti tentang Asuhan keperawatan keluarga
pada lansia.

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat,
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Pengertian keluarga menurut UU.No.52 Tahun 2009 Bab 1 Pasal 1 ayat 6
mengenai perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga,yaitu unit
paling kecil dalam masyarakat yang meliputi suami istri,atau suami,atau istri,dan
anak,atau ayah dengan anak,dan lain sebagainya.
B. Konsep Pada Lanjut Usia(Lansia)
1.Pengertian
WHO dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan
lansia pada Bab1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia
permulaan tua.Menua bukan lah suatu penyakit,tetapi merupakan proses yang
berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang komulatif,merupakan proses
menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan
luar tubuh yang berakhir dengan kematian.
Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan
dan fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan
yang berakhir dengan kematian (Hutapea, 2005).
2. Batasan Lansia Menurut WHO, batasan lansia meliputi:
1. Usia Pertengahan (Middle Age), adalah usia antara 45-59 tahun
2. Usia Lanjut (Elderly), adalah usia antara 60-74 tahun
3. Usia Lanjut Tua (Old), adalah usia antara 75-90 tahun
4. Usia Sangat Tua (Very Old), adalah usia 90 tahun keatas
3. Tipe-tipe Lansia
Pada umumnya lansia lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri
daripada tinggal bersama anaknya. Menurut Nugroho W ( 2000) adalah:

6
1. Tipe Arif Bijaksana : Yaitu tipe kaya pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman, ramah, rendah hati, menjadi panutan.
2. Tipe Mandiri : Yaitu tipe bersifat selektif terhadap pekerjaan, mempunyai
kegiatan.
3. Tipe Tidak Puas : Yaitu tipe konflik lahir batin, menentang proses penuaan
yang menyebabkan hilangnya kecantikan, daya tarik jasmani, kehilangan
kekuasaan, jabatan, teman.
4. Tipe Pasrah : Yaitu lansia yang menerima dan menunggu nasib baik.
5. Tipe Bingung : Yaitu lansia yang kehilangan kepribadian, mengasingkan
diri, minder, pasif, dan kaget.

4. Teori-teori Proses Penuaan

1) Teori Biologi

a. Teori genetic dan mutasi (Somatik Mutatie Theory)

Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk


spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan
biokimia yang terprogramoleh molekul-molekul atau DNA dan setiap sel
pada saatnya akan mengalami mutasi.

b. Teori radikal bebas


Tidak setabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi-oksidasi
bahan organik yang menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.

c. Teori autoimun

Penurunan sistem limfosit T dan B mengakibatkan gangguan pada


keseimbangan regulasi system imun (Corwin, 2001). Sel normal yang
telah menua dianggap benda asing, sehingga sistem bereaksi untuk
membentuk antibody yang menghancurkan sel tersebut. Selain itu atripu
tymus juga turut sistem imunitas tubuh, akibatnya tubuh tidak mampu
melawan organisme pathogen yang masuk kedalam tubuh.Teori

7
meyakini menua terjadi berhubungan dengan peningkatan produk
autoantibodi.

d. Teori stress

Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.


Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kesetabilan lingkungan
internal, dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah dipakai.

e. Teori telomere

Dalam pembelahan sel, DNA membelah denga satu arah. Setiap


pembelaan akan menyebabkan panjang ujung telomere berkurang
panjangnya saat memutuskan duplikat kromosom, makin sering sel
membelah, makin cepat telomer itu memendek dan akhirnya tidak
mampu membelah lagi.

f. Teori apoptosis

Teori ini disebut juga teori bunuh diri (Comnit Suitalic) sel jika
lingkungannya berubah, secara fisiologis program bunuh diri ini
diperlukan pada perkembangan persarapan dan juga diperlukan untuk
merusak sistem program prolifirasi sel tumor. Pada teori ini lingkumgan
yang berubah, termasuk didalamnya oleh karna stres dan hormon tubuh
yang berkurang konsentrasinya akan memacu apoptosis diberbagai organ
tubuh.

2) Teori Kejiwaan Sosial

a. Aktifitas atau kegiatan (Activity theory)

Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah
mereka yang aktif dan ikut bnyak kegiatan social.

b. Keperibadian lanjut (Continuity theory)

8
Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang
yang lanjut usia sangat dipengaruhi tipe personality yang dimilikinya.

c. Teori pembebasan (Disengagement theory)

Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur


melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari
pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi lanjut usia
menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas.

3) Teori Lingkungan

a. Exposure theory: Paparan sinar matahari dapat mengakibatkat percepatan


proses penuaan.

b. Radiasi theory: Radiasi sinar y, sinar xdan ultrafiolet dari alat-alat medis
memudahkan sel mengalami denaturasi protein dan mutasi DNA.

c. Polution theory: Udara, air dan tanah yang tercemar polusi mengandung
subtansi kimia, yang mempengaruhi kondisi epigenetik yang dpat
mempercepat proses penuaan.

d. Stress theory: Stres fisik maupun psikis meningkatkan kadar kortisol


dalam darah. Kondisi stres yang terus menerus dapat mempercepat
proses penuaan.

5. Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

Banyak kemampuan berkurang pada saat orang bertambah tua. Dari ujung
rambut sampai ujung kaki mengalami perubahan dengan makin bertambahnya
umur. Menurut Nugroho (2000) perubahan yang terjadi pada lansia adalah
sebagai berikut:

1) Perubahan Fisik

a. Sel

9
Jumlahnya menjadi sedikit, ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan
intra seluler, menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, dan hati,
jumlah sel otak menurun, terganggunya mekanisme perbaikan sel.

b. Sistem Persyarafan

Respon menjadi lambat dan hubungan antara persyarafan menurun, berat


otak menurun 10-20%, mengecilnya syaraf panca indra sehingga
mengakibatkan berkurangnya respon penglihatan dan pendengaran,
mengecilnya syaraf penciuman dan perasa, lebih sensitive terhadap suhu,
ketahanan tubuh terhadap dingin rendah, kurang sensitive terhadap
sentuhan.

c. Sistem Penglihatan.

Menurun lapang pandang dan daya akomodasi mata, lensa lebih suram
(kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, pupil timbul sklerosis, daya
membedakan warna menurun.

d. Sistem Pendengaran.

Hilangnya atau turunnya daya pendengaran, terutama pada bunyi suara


atau nada yang tinggi, suara tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50%
terjadi pada usia diatas umur 65 tahun, membran timpani menjadi atrofi
menyebabkan otosklerosis.

e. Sistem Cardiovaskuler.

Katup jantung menebal dan menjadi kaku,Kemampuan jantung menurun


1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, kehilangan sensitivitas dan
elastisitas pembuluh darah: kurang efektifitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenasi perubahan posisidari tidur ke duduk (duduk ke
berdiri)bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65mmHg dan
tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi dari pembuluh
darah perifer, sistole normal ±170 mmHg, diastole normal ± 95 mmHg.

10
f. Sistem pengaturan temperatur tubuh

Pada pengaturan suhu hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu


thermostat yaitu menetapkan suatu suhu tertentu, kemunduran terjadi
beberapa factor yang mempengaruhinya yang sering ditemukan antara
lain: Temperatur tubuh menurun, keterbatasan reflek menggigildan tidak
dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya
aktifitas otot.

g. Sistem Respirasi

Paru-paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu meningkat, menarik


nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun dan
kedalaman nafas turun. Kemampuan batuk menurun (menurunnya
aktifitas silia), O2 arteri menurun menjadi 75 mmHg, CO2 arteri tidak
berganti.

h. Sistem Gastrointestinal.

Banyak gigi yang tanggal, sensitifitas indra pengecap menurun,


pelebaran esophagus, rasa lapar menurun, asam lambung menurun, waktu
pengosongan menurun, peristaltik lemah, dan sering timbul konstipasi,
fungsi absorbsi menurun.

i. Sistem Genitourinaria

Otot-otot pada vesika urinaria melemah dan kapasitasnya menurun


sampai 200 mg, frekuensi BAK meningkat, pada wanita sering terjadi
atrofi vulva, selaput lendir mongering, elastisitas jaringan menurun dan
disertai penurunan frekuensi seksual intercrouse berefek pada seks
sekunder.

j. Sistem Endokrin

11
Produksi hampir semua hormon menurun (ACTH, TSH, FSH, LH),
penurunan sekresi hormone kelamin misalnya: estrogen, progesterone,
dan testoteron.

k. Sistem Kulit

Kulit menjadi keriput dan mengkerut karena kehilangan proses


keratinisasi dan kehilangan jaringan lemak, berkurangnya elastisitas
akibat penurunan cairan dan vaskularisasi, kuku jari menjadi keras dan
rapuh, kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya, perubahan
pada bentuk sel epidermis.

l. System Muskuloskeletal

Tulang kehilangan cairan dan rapuh, kifosis, penipisan dan pemendekan


tulang, persendian membesar dan kaku, tendon mengkerut dan
mengalami sclerosis, atropi serabut otot sehingga gerakan menjadi
lamban, otot mudah kram dan tremor.

2) Perubahan Mental

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :

1) Perubahan fisik.

2) Kesehatan umum.

3) Tingkat pendidikan.

4) Hereditas.

5) Lingkungan.

6) Perubahan kepribadian yang drastis namun jarang terjadi misalnya


kekakuan sikap.

7) Kenangan, kenangan jangka pendek yang terjadi 0-10 menit.

12
8) Kenangan lama tidak berubah.

3) Perubahan Psikososial
Perubahan lain adalah adanya perubahan psikososial yang menyebabkan
rasa tidak aman, takut, merasa penyakit selalu mengancam sering bingung
panic dan depresif. Hal ini disebabkan antara lain karena ketergantungan
fisik dan sosio ekonomi :

1) Pensiunan, kehilangan financial, pendapatan berkurang, kehilangan


status, teman atau relasi

2) Sadar akan datangnya kematian.

3) Perubahan dalam cara hidup, kemampuan gerak sempit.

4) Ekonomi akibat perhentian jabatan, biaya hidup tinggi.

5) Penyakit kronis.

6) Kesepian, pengasingan dari lingkungan social.

7) Gangguan syaraf panca indra.

8) Gizi

9) Kehilangan teman dan keluarga.

10) Berkurangnya kekuatan fisik.

4) Perawatan Lansia

Perawatan pada lansia dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan yaitu :

1) Pendekatan Psikis

Perawat punya peran penting untuk mengadakan edukatif yang berperan


sebagai support system, interpreter dan sebagai sahabat akrab.

13
2) Pendekatan Sosial.

Perawat mengadakan diskusi dan tukar pikiran, serta bercerita, memberi


kesempatan untuk berkumpul bersama dengan klien lansia, rekreasi,
menonton televise, perawat harus mengadakan kontak sesama mereka,
menanamkan rasa persaudaraan.

3) Pendekatan Spiritual.

Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubungannya


dengan Tuhan dan Agama yang dianut lansia, terutama bila lansia dalam
keadaan sakit.

C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Lansia


1. Pengkajian
o Pengkajian pada keluarga
a. Biodata
 Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks,
hubungan keluarga, pendidikan, pekerjaan).
 Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga
 Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga.
 Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
 Status sosial ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh
anggota keluarga dan kegiatan sosial yang dilakukan keluarga
 Aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh usia anak tertua dari
keluraga inti.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi
keluarga.

14
3) Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian
terhadap upaya pencegahan penyakit.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan generasi diatas, tentang riwayat
penyakit keturunan , upaya generasi tersebut tentang upaya
penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan sampai
saat ini.
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi
luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi,
perletakan perabot rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK,
sarana air bersih danh minum yang digunakan.
2) Pengambilan keputusan ,siapa yang membuat dan memutuskan
keputusan dalam keluarga,penggunaan keuangaan,model kekuatan
atau kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat keputusan.
3) Peran anggota keluarga ,peran formal dan informal dalam keluarga
,apakah ada konflik peran dalam keluarga, beberapa kali dan
bagaimana peran tersebut dilaksanakan secara konsisten.
4) Nilai-nilai yang berlaku ,menjelaskan mengenai nilai norma yang
dianut keluarga dengan kelompok atau komunitas ,apakah sesuai
dengan nilai norma yang dianut,seberapa penting nilai yang
dianut,latar belakang budaya yang mempengaruhi nilai-nilai
keluarga,bagaimana nilai-nilai keluarga mempengaruhi status
kesehatan keluarga.
d. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afeksi menjelaskan pola kebutuhan keluarga,apakah keluarga
merasakan dan dapat menggambarkan kebutuhan mereka..
2) Fungsi sosialisasi, menjelaskan apakah ada otonomi setiap anggota
dalam keluarga ,apakah saling ketergantungan.

15
3) Fungsi perawatan kesehatan, menjelaskan sejauh mana keluarga
mengenal masalah kesehatan dalam keluarganya mengenai konsep
sehat-sakit,kesanggupan keluarga pemenuhan tugas perawatan
keluarga.
o Pengkajian Pada Klien
1. Identitas Klien : Nama,usia ,jenis kelamin,agama,tempat dan
tanggal lahir,pendidikan,pekerjaan,dan alamat.
2. Riwayat Kehatan
o Riwayat Kesehatan Sekarang : Tanyakan keluhan sakit yang
dirasakan klien pada tahap usianya saat ini,bagaimana
pandangan klien tentang kesehatannya,perubahan-perubahan
fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan.
o Riwayat Kesehatan Dahulu : Tanyakan pada klien tentang
penyakit yang pernah dialaminya pada masa lalu yang
mempengaruhi kondisinya ini.
o Riwayat Kaesehatan Keluarga : Tanyaka riwayat penyakit
genetic dan penyakit keluarga pada masalalu dan masa
sekarang.Seperti DM ,penyakit jantung,Hipertensi,Kanker,dll
o Riwayat Kesehatan Psikososiospiritual
a) Tanyakan kebiasaan klien dalam memelihara kesehatan dan
kebiasaan minum obat,pemeriksaan psikologis dilakukan
saat berkomunikasi dengan klien, untuk mengetahui fungsi
kognitif,termasuk daya ingat,proses piker,alam
perasaan,orientasi terhadap realitas,dan kemampuan dalam
menyelesaikan masalah.
b) Kaji bagaimana klien membina keakraban denagn keluarga
dan masyarakat,kesibukan klien mengisi waktu
luang,perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan social
ekonomi.
c) Kaji keyakinan agama yang dimiliki dan sejauh mana
keyakinan tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

16
3. Pemeriksaan Kesehatan Keluarga
Pada usia dewasa akhir (60 tahun ke atas) terjadi penurunan fungsi
fisiologis tubuh. Untuk itu pemeriksaan fisik pada klien dewasa
akhir perlu dilakukan dengan pengkajian pada system tubuh
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. System integument
Amati kulit lansia, adalah jaringan perut, keadaan rambut, kuku,
kebersihan lansia secara umum, dan gangguan lain yang umum
pada kulit
b. System respirasi
Bagaimana dengan pernafasan lansia, adalah gangguan pada
system pernafasan, adakah sesak nafas dan gangguanlain yang
umum pada kulit.
c. System musculoskeletal
Amati kondisi lansia apakah terdapat kontraktur pada sendi,
bagaimana dengan tingkat mobilisasinya, adakah gejala atau
kifosis, dan adanya gerakan sendi yang terbatas
d. System kardiovaskuler
Adakah keluhan pusing, sakit kepala, tanda edema pada
ekstremitas bawah dan ekstremitas atas, pembengkakan pada
vena jugularis, sirkulasi darah perifer, warna, serta
kehangatannya.
e. System gastrointestinal
Adakah keluhan mual, muntah, bagaimana asupan dietnya,
status gizi secara umum, kondisi klien saat makan dikunyah atau
langsung ditelan, keadaan gizi, adakah bizing usus, tanda
distensi abdomen, gangguan konstipasi atau obstipasi, serta
diare atau tanda inkontinensia alvi
f. System perkemihan

17
Bagaimana dengan warna dan bau urine, adakah distensi
kandung kemih, tanda disuri, poliuri, anuria, inkontinensia uri,
frekuensi urine, dan tanyakan berapa pemasukan pengeluaran
cairan klien
g. System pernafasan
Apakah ada paralisis, parese/hemiplegic, dll
h. System sensorik
Pengelihatan : penglihatan tidak terlalu jelas atau kabur,
beberapa jerak pandang (untuk melihat, membaca, atau
menulis).
Pendengaran : bagaimana kemampuan klien mengunyah
makanan.
Penciuman : adakah gangguan penciuman terhadap bau-bauan
4. Harapan Keluarga
Apa saja hal yang diinginkan keluarga, khususnya yang belum
terpenuhi.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan dengan masalah-masalah yang sering ditemui pada keluarga
dengan anak usia pra sekolah, diagnose yang mungkin muncul diantaranya :
a. Gangguan Mobilitas Fisik
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
c. Gangguan eliminasi urine dan fekal
d. Gangguan persepsi sensori
e. Gangguan Keseimbangan cairan dan elektrolit
f. Intoleransi aktifitas
g. Tidak efektifnya pola nafas
h. Nyeri
i. Gangguan proses berfikir
j. Gangguan pola tidur
k. Duka cita maladaptive
l. Isolasi social

18
m. Harga diri rendah sampai dengan perasaan ditolak
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan/intervensi pada asuhan keperawatan ditetapkan berdasarkan
dengan diagnosa yang telah diperoleh dari hasil pengkajian dan analisa data,
serta sesuai dengan tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan oleh
perawat dan pasien. Dalam menetapkan intervensi, sebagai perawat
hendaknya mengacu pada peran perawat dalam lingkup perawatan keluarga
dengan lanjut usia/lansia, yaitu :
a. Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
b. Perawatan diri
c. Konselor pada nutrisi
d. Pencegahan Dekubitus
e. Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
f. Fasilitator dalam hubungan interpersonal

19
BAB III

PEMBAHASAN

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn.Dasmin

Pendidikan : SD

Umur : 85 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Alamat : Dsn.Dongin Ds.Katur Kec.Gayam Kab.Bojonegoro

Suku : Jawa

No Tlp : 085xxx

b. KomposisiKeluarga

No Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


1 Tn. Dasmin L 85 Th SD Petani
2 Ny. Sutiyem P 76 Th SD Ibu rumah
tangga

a. Genogram

20
Keterangan :

: Klien

: Klien

: laki-laki

: perempuan

b. Type Keluarga
( √ ) Keluarga inti ( )Keluargabesar

( )Janda / duda ( ) Lain-lain:........................................................................

c. SifatKeluarga
1. Siapa pengambilanKeputusan didalam keluarga
( ) Ayah (√) Bersama-sama
( ) Ibu
2. Bagaimana kebiasaan tidur/istirahat keluarga sehari-hari
(√ ) Tidur malam saja ( ) Tidur siang dan malam
( ) Tidur siang saja
3. Apakah mempunyai kebiasaan rekreasi saat memanfaat waktu luang anggota
keluarga
( ) Ya , sebutkan berpa kali selama sebulan :..........kali

21
(√ ) Tidak
4. Apakah keluarga punya kebiasaan untuk selalu makan bersama keluarga
(√) Ya
( ) Tidak
5. Status Sosial EkonomiKeluarga
1) Total pendapatankeluarga per bulan :
( ) DibawahRp. 600.000,-
( ) Rp. 600.000,- s/d Rp. 1.000.000,-
(√ ) Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,-
( ) Di atasdariRp. 2.000.000,-
2) Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari – hari ?
(√ ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak apa yang dilakukan keluarga :
3) Apakah keluarga mempunyai tabungan ?
( ) Ya (√ )Tidak
4) Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan keluarga ?
(√ ) Ada ( )Tidak
Bila ada, siapa :
5) Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga ?
( ) Ayah (√ )Ibu ( ) Lain - lain
6. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)
Jawa, anak hamil masih percaya mitos

7. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)


Islam , tidak ada kebiasaan kesehatan terkait agama

8. AktivitasRekreasi
1) Kebiasaan rekreasi keluarga
(√ ) Tidak tentu ( ) 1 kali sebulan
( ) 2 kali sebulan ( ) 3 kali sebulan
( ) Lain – lain sebutkan : Tidak pernah
2) Penggunaan waktu senggang

22
(√ ) Nonton TV ( ) Mendengarkan radio
( ) Membaca ( ) Nonton bioskop
( ) Lain – lain sebutkan

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
Keluarga dengan anak dewasa
b. Tugas Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Menurut keluarga selama ini tugas perkembangan dapat terpenuhi dengan baik
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Tn. Dasmin dan Ny. Sutiyem mengatakan mengalami darah tinggi (hipertensi)
sejak lama dan sudah berobat tetapi masih sering pusing dan tekanan darahnya
tinggi.
b) Riwayat penyakit keturunan:
Ada , Hipertensi
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
N Nama Um B KeadaanKe Imunisasi MasalahKes Tindakan
o ur B sehatan (BCG/Polio/D ehatan Yang Telah
PT/ Dilakukan
HB/Campak)

1 Tn. 85 Sakit - Hipertensi Berobat di


Dasmi thn Pukesmas
n
2. Ny. 76 Sakit - Hipertensi Berobat di
Sutiye tahu Pukesmas
m n

23
d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Puskesmas
e) Riwayat keluarga sebelumnya
Dikeluarga Tn.Dasmin dan Ny. Sutiyem ada yang pernah mempunyai penyakit
Hipertensi.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
1) Jenis rumah
( ) permanen (√) Semi permanen ( ) Non permanen
2) Luas bangunan rumah: 10 x 9 = 90x2= 180m2
3) Status kepemilikan rumah :
(√ ) Milik pribadi ( ) Sewa bulanan
( ) Kontrakan ( ) Lain-lain :..........................................................
4) Atap rumah
(√ ) Genting ( ) Seng/Asbes
( ) Sirap/atap ( ) Lain-lain:.................................................
5) Ventilasi rumah :
(√ ) Ada ( ) Tidak
6) Bila Ada berapa luasnya
( ) > 10% luas lantai (√)< 10% luas lantai
7) Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
(√) Ya ( ) Tidak
8) Penerangan rumah
(√) Listrik ( ) Petromak
( ) Lampu tempel ( ) Lain - lain
9) Lantai rumah :
( ) Keramik ( ) Ubin (√) Tanah
( ) Papan ( ) Plester
10) Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan
( ) Bersih ( ) Banyak lalat (√) Berdebu

24
( ) Sampah bertebaran ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain

2. Denah Rumah

Dapur
Pintu Kamar
mandi/wc

Pintu
Ruang Tidur Ruang tidur

Ruang tidur
Pintu

Tempat Sholat Ruang Tidur

Ruang tamu

Teras
Pintu Jendela Pintu Jendela Pintu

Teras

3. Pengelolaan Sampah
1) Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
(√ ) Ya ( ) Tidak
2) Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga
( ) Dibuang di got/ sungai ( ) Diambil petugas
( ) Ditimbun (√ ) Dibakar
( ) Lain-lain : Dibuang di belakang rumah
4. Sumber Air
1) Sumber air yang digunakan oleh keluarga:
( ) Sumur gali (√) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) Sungai ( ) Membeli ( ) Lain-lain: .........
2) Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali (√) Pompa listrik ( ) Pompa tangan

25
( ) Sungai ( ) PAM ( ) Air isi ulang
( ) Lain-lain :...........................
5. JambanKeluarga
1) Apakah keluarga mempunyai WC sendiri
(√) Ya ( ) Tidak
2) Bila ya apa jenis jamban keluarga
(√) Leher angsa ( ) Cemplung ( )Lain – lain _____
3) Beberapa jarak antara sumber air dengan penampungan tinja ?
( ) < 10 meter (√)> 10 meter
6. Pembuangan Air Limbah
Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor) ?

(√ ) Ya, bagaimana kondisinya : Dibelakang rumah pakai paralon keadaan kotor

( ) Tidak, dimana pembuangannya _________________

7. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan


1) Adakah perkumpulan social dalam kegiatan di masyarakat setempat ?
( ) Tidak
(√ ) Ada, apa jenisnya : Tahlilan
2) Adakah fasilitas kesehatan di masyarakat
( ) Tidak

(√ ) Ada, apa jenisnya : Puskesmas, RS

3) Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut ?


() Tidak

(√ ) Ada, apa alasannya : Jarak nya dekat dengan rumah

4) Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga dengan
kendaraan umum ?
(√) Bila ya dengan kendaraan apa : sepeda motor dan jalan kaki

( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya.....................................

26
8. Sarana komunikasi dan transportasi
1) Sarana komunikasi apa yang digunakan oleh keluarga untuk berkomunikasi :
( ) Telepon rumah (√) Hp ( ) lain-lain:..............................
2) Sarana Transportasi yang digunakan keluarga untuk beraktifitas sehari-hari
(√ ) Sepeda ( ) Sepeda Motor ( ) Mobil

( ) Lain-lain : .........

9. Fasilitas hiburan
Fasilitas hiburan yang ada dirumah:

(√) Televisi ( ) Radio

( ) Tape Recorder ( ) VCD/DVD ( ) Lain-lain:....................

10. Mobilitas Geografis keluarga:


Keluarga Tn.Dasmin dan Ny.Sutiyem tidak pernah berpindah tempat tinggal
11. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tahlilan
12. Sistem pendukung keluarga
Anggota Keluarga saling mendukung / membantu jika ada keluarga yang sakit dan
mendapat bantuan juga dari tetangga.
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga:
Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi sehari-harinya
dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan televisi.
b. Struktur kekuatan keluarga:
Anak : Karena bapak dan ibu sedang dalam keadaan sakit
c. Struktur peran (peran masing/masing anggota keluarga):
Bapak : Kepala keluarga, suami dr istri, bapak dr anak,tulang punggung
keluarga ,sakit Hipertensi.
Ibu : Ibu dr anak, istri dr bapak,ibu rumah tangga,sakit Hipertensi.
d. Nilai dan norma keluarga

27
Di dalam keluarga tidak ada kesepakatan yang mempengaruhi kesehatan. Jika ada
keluarga yg sakit keluarga selalu membawa ke pelayanan kesehatan
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa ke
petugas kesehatan atau rumah sakit.
b. Fungsisosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga:
Kerukunan dalam keluarga baik, tidak ada pertengkaran dalam keluarga
Tn.Dasmin dan Ny.Sutiyem.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Interaksi dengan tekanan sekitar berjalan baik,tidak ada pertengkaran dengan
tetangga, kegiatan kemasyarakatan yang diikiuti oleh anggota keluarga
Tn.Dasmin dan Ny.Sutiyem adalah tahlilan.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Diselesaikan dengan musyawarah
d) Kegiatan keluarga waktu senggang
Nonton TV
e) Partisipasi dalam kegiatan social
Kurang berpartisipasi
c. Fungsi perawatan kesehatan
- kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan : Keluarga menganggap
kesehatan adalah hal yang paling penting, namun karena keterbatasan
pendidikan, keluarga kurang mengerti tentang penyakit Hipertensi serta
penanganannya.
- kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan: keluarga mengetahui
keberadaan fasilitas kesehatan yang ada dan juga mengetahui manfaat yang di
peroleh dari pelayanan kesehatan tersebut.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak
Keluarga Tn.Dasmin tidak memiliki rencana untuk menambah keluarga baru

28
b) Akseptor :Ya ………..yang digunakan…………lamanya………………
c) Akseptor: Belum………, alasannya: ……………………………………
d) Keterangan lain :
……………………………………………………………………......
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan :
Sebagai Petani
Tn.Dasmin Sakit tetap bekerja dan keuangannya dibantu anak-anaknya.
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat:
Karena Tn.Dasmin sudah tua beliau bekerja hanya diladangnya sendiri, sudah
tidak bekerja ditempat orang lain/ditetangganya.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : Tn.Dasmin dan Ny.Sutiyem sering mengeluh pusing
b. Stressor jangka panjang : Tn.Dasmin dan Ny.Sutiyem khwatir karena tekanan
darahnya.
c. Respon keluarga terhadap stressor :
Seluruh anggota keluarga selalu memberi dorongan dan semangat pada
Tn.Dasmin dan Ny.Sutiyem untuk selalu berobat ke puskesmas atau RS.
d. Strategi koping :
Dalam keluarga Tn.Dasmin apabila ada masalah di selesaikan secara bersama-
sama
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
a. Pemenuhan gizi : keadaan gizi keluarga Tn.Dasmin baik tetapi masih memasak
ikan asin dan banyak garam.
b. Upaya lain : selama ini Ny.Sutiyem selalu berupaya untuk memenuhi
kebutuhan gizi keluarganya dengan baik.
VIII. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya :
Keluarga berharap supaya penyakit Tn.Dasmin dan Sutiyem tetap stabil dan
tidak kambuh lagi.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada :

29
Keluarga berharap petugas kesehatan tetap memberikan pelayanan yang lebih
baik pada masyarakat.

IX. PEMERIKSAAN FISIK

No Variabel Tn.Dasmin Ny.Sutiyem


.
1 Riwayat penyakit saat ini Hipertensi Hipertensi
2 Keluhan yang dirasakan Sakit kepala
,pandangan Sakit Kepala
kabur
3 Tanda dan gejala Pusing dan -pusing dan
pandangan pandangan
kabur kabur

4 Riwayat penyakit sebelumnya Hipertensi Hipertensi


5 Tanda-tanda vital TD: 150/80 TD: 140/90
MmHg MmHg
N: 85x/m N: 84x/m
RR; 20x/m RR: 20x/m
S: 37,3◦C S: 36,8◦C
6 Sistem Kardiovaskuler I: Tidak ada I: Tidak ada
jejas jejas
P: Tidak ada P: Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
,tidak ada ,tidak ada
pembengkakan. pembengkakan.
P :Redup P :Redup
A: Tidak ada A: Tidak ada
bunyi jantung bunyi jantung
tambahan. tambahan.

7 Sisteam Respirasi I : tidak ada I : tidak ada


tarikan tarikan

30
intercosta, intercosta,
tidak sianosis, tidak sianosis,
hidung tidak hidung tidak
ada sputum ada sputum
P : tidak ada P : tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan,
P : paru-paru P : paru-paru
normal normal
A : paru-paru A : paru-paru
sonor sonor
8 Sistem GI Tract I : tidak ada I : tidak ada
caries gigi, gigi caries gigi, gigi
bersih, tidak bersih, tidak
bau mulut, gigi bau mulut, gigi
lengkap, tidak lengkap, tidak
ada jejas, tidak ada jejas, tidak
ada ada
pembesaran pembesaran
P : tidak ada P : tidak ada
pembesaran pembesaran
hati, tidak ada hati, tidak ada
nyeri nyeri
P : hati (redup), P : hati (redup),
tidak kembung, tidak kembung,
A : bising usus A : bising usus
normal normal
9 Sistem Persyarafan

- -
10 Sistem Muskuloskeletal I : tidak ada I : tidak ada
jejas, kulit jejas, kulit
sedikit kering, sedikit kering,

31
tidak ada tidak ada
masalah saat masalah saat
bergerak bergerak
P : tidak ada P : tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
11 Sistem Genetalia - -

X. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
1) Ayah : Hipertensi
2) Ibu : Hipertensi
2. Keluarga berencana : Ibu Sutiyem sudah ada rencana menambah keturunan
karena beliau sudah menapouse.
3. Imunisasi : Lengkap
4. Tumbuh kembang
1) Pemeriksaan tumbuh kembang anak
a) Anak I :
b) Anak II:
c) dll
2) Pengetahuan orang tua terhadap tumbuh kembang anak
Kurangnya pengetahuan

XI. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA


1. Pemeriksaan fisik Bapak Dasmin
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital :
1. TD : 150/80 mmHg
2. N : 85x/m
3. RR :20x/m
4. S :37,3 C
4) Kepala :

32
1. Rambut : uban,bersih, tidak ada ketombe,tidak rontok.
2. Mata : simetris,pandangan kabur.
3. Hidung :Simetris, tidak ada sputum, kekuatan hembus nafas sama
4. Telinga : Simetris,bersih.
5. Mulut : Simetris,gigi sudah tidak lengkap.
5) Dada / Thorax :
1. I : tidak ada tarikan intercosta, tidak sianosis, tidak ada jejas.
2. P : tidak ada nyeri tekan, focall fremitus: normal
3. P : sonor
4. A : vesikuler
6) Perut / Abdomen :
1. I : simetris ,tidak ada lesi.
2. A : peristaltik usus 24x/m
3. P : thympany
4. P : tidak ada nyeri tekan
7) Genetalia / Anus : tidak terkaji
8) Ekstremitas : Tonus otot baik, kekuatan otot
2. Pemeriksaan fisik Ibu Sutiyem
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran :Composmetis
3) Tanda-tanda vital :
1. TD :140/90mmHg
2. N : 85x/m
3. RR :20x/m
4. S : 36,8 C
4) Kepala :
1. Rambut : Terdapat uban
2. Mata : Simetris,Pandangan Kabur
3. Hidung : Simetris,bersih
4. Telinga : Simetris
5. Mulut : Simetris,gigi tidak lengkap

33
5) Dada / Thorax :
1. I : tidak ada luka, benjolan
2. P :focal fremitus : normal
3. P : sonor
4. A : vesikuler
6) Perut / Abdomen :
1. I : tidak ada luka
2. A : peristaltik usus 21x/m
3. P : thympany
4. P : tidak ada nyeri tekan
7) Genetalia / Anus : Tidak dikaji
8) Ekstremitas :Tonus otot baik, kekuatan otot.

DAFTAR MASALAH
No. Data Problem

1. Ds : Kurangnya
pengetahuan
- Tn.Dasmin dan NY.Sutiyem mengatakan bahwa
keluarga Tn.Dasmin
penyakit darah tinggi merupakan keturunan dari
dan Ny.Sutiyem
keluarga.
- Ny.Sutiyem membiarkan Tn.Dasmin dan dirinya
memakan ikan asin dan daging.
Do : Tn.Dasmin
TD : 150/80 mmHg N : 84 x/mnt RR : 20 x/mnt
Ny.Sutiyem
TD: 140/90mmHg N:85x/menit RR:20x/menit

2. Ds: Resiko Toleransi


aktivitas.
- Tn.Dasmin dan Ny.Sutiyem mengatakan sering
pusing dan pandangan kabur.
- Tn.Dasmin mengatakan mudah lelah saat
melakukan aktivitas berat dan Ny.sutiyem tidak

34
melarang Tn.Dasmin melakukannya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Perawatan TTD

1. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn.Dasmin dan Ny.Sutiyem

2. Resiko Toleransi aktivitas

SKORING MASALAH

Prioritas Diagnosa : Kurangnya pengetahuan keluarga Tn.Dasmin dan Sutiyem tentang


peyakit hipertensi.

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


1 SifatMasalah 1 3/3 x 1 = Tn.dasmin dan
 Kurang/tidaksehat 3 1 Ny.Sutiyem
 AncamanKesehatan 2 menderita
 Krisis atau sejahtera 1 hipertensi dari
orangtuanya.
2 Kemungkinan masalah 2 2/ 2 x 2 = Adanya petugas
dapat diubah 2 kesehatan yang
 Mudah 2 memberikan
 Sebagian 1 penkes dengan
 Tidakdapat 0 lengkap.

3 Potensial masalah dapat 1 3/3 x 1 = Pada keluarga


dicegah 1 yang
 Tinggi 3 berlatarbelakang
 Cukup 2 pendidikan
 Rendah 1 tinggi.

4 Menonjolnya masalah 1 2/2 x 1 = Harusnya


 Masalah berat, harus 2 1 ditangani segera
segera ditangani supaya keluarga

35
 Ada masalah, tetapi 1 dapat
tidak perlu segera memutuskan
ditangani 0 tindakan
 Masalah tidak dirasakan perawatan yang
tepat pada
anggota keluarga
yang sakit.
Total 5

SKORING MASALAH

Diagnosa Keperawatan : Resiko Toleransi aktivitas pada Tn.Dasmin dan Sutiyem.

No Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran


1 SifatMasalah 1 2/3 x 1 = Tn.Dasmin dan
 Kurang/tidaksehat 3 2/3 Ny.Sutiyem
 Ancaman Kesehatan 2 masih
 Krisis atau sejahtera 1 melakukan
aktivitasnya
sehari-hari.
2 Kemungkinan masalah dapat 2 1/2 x 2 = Kebiasaan
diubah 1 Tn.Dasmin dan
 Mudah 2 Ny.Sutiyem
 Sebagian 1 menyelesaikan
 Tidakdapat 0 aktivitas rumah
sendiri.
3 Potensial masalah dapat 1 2/3 x 1 =
dicegah 2/3
 Tinggi 3
 Cukup 2
 Rendah 1

4 Menonjolnyamasalah 1 2/2 x 1 = Karena


 Masalahberat, 2 1 berdampak

36
harussegeraditangani kekwatiran .
 Ada masalah, 1
tetapitidakperlusegeraditan
gani 0
 Masalahtidakdirasakan

Total 3
1/3
Diagnosa Prioritas : Kurangnya pengetahuan keluarga Tn.Dasmin dan Ny.Sutiyem

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No DiagnosaKeperawata Tujuan Kriteria Intervensi


n Hasil

1. Kurangnya TUK : 1. Keluarga 1. Identifikasi masalah


pengetahuan keluarga Pasien dapat Tn.Dasmin yang dihadapi
Tn.Dasmin dan memahami dan menunjukkan 2. Berikan jadwal
Ny.Sutiyem menjelaskan kembali pemahaman tidur/istirahat yang
tentang penyakit informasi cukup.
hipertensi serta tentang 3. Berikan penjelasan
program diit edukasi pada keluarga untuk
hipertensi. hipertensi memeriksakan
TUM: dan progam kepada petugas
Setelah dilakukan diit . kesehatan.
kunjungan rumah 2. Keluarga 4. Jelaskan manfaat
selama 2x24 jam menunjukkan berobat dan tekanan
diharapkan Pasien pemahaman darah normal.
mampu mengetahui mengenai 5. Jelaskan progam
atau sumber diit hipertensi.
mengidentifikasikan perawatan 6. Lakukan
informasi mengenai kesehatan Pemeriksaan
edukasi hipertensi yang relavan. Tekanan darah.
dan program diitnya.

37
2. Resiko Intoleransi TUK : Kemampuan
aktivitas pada Pasien mampu toleransi
 Tentukan
Tn.Dasmin dan menoleransi aktivitas
penyebab
Ny.Sutiyem aktivitas dengan membaik
keletihan
baik. dengan
 Motivasi pasien
TUM : kriteria:
untuk
Setelah dilakukan  Tidak
meningkatkan
asuhan selama 2x 24 mudah
aktivitas
jam tatap muka lelah
 Rencanakan
Tn.Dasmin dan ketika
jadwal antara
Ny.Sutiyem melakuka
aktivitas dan
menunjukkan ada n
istirahat.
peningkatan dalam aktivitas
 Bantu dengan
perkembangannya sehari-
aktifitas fisik
Beraktivitas dilihat hari.
teratur.
dari  Tekanan
 Lakukan
ketahanan,kebugaran darah
kolaborasi
fisik,energy normal.
dengan tim
psikomotorik.
medis untuk
pemberian
terapi sesuai
indikasi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosa Implementasi Evaluasi


1. Kurangnya 1. Mengidentifikasi masalah yang
pengetahuan dihadapi
keluarga Tn.Dasmin 2. Memberikan jadwal tidur
dan Ny.Sutiyem /istirahat yang cukup.
3. Memberikan penjelasan pada

38
keluarga untuk memeriksakan
kepada petugas kesehatan.
4. Menjelaskan tentang penyakit
hipertensi dan tekanan darah
normal.
5. Menjelaskan progam diit
hipertensi.
6. Melakukan Pemeriksaan
Tekanan darah
2. Resiko Intoleransi 1.Menentukan penyebab keletihan
aktivitas 2.Memotivasi pasien untuk
meningkatkan aktivitas
3.Merencanakan jadwal antara
aktivitas dan istirahat.
4.Membantu dengan aktifitas fisik
teratur.
5.Melakukan kolaborasi dengan
tim medis untuk pemberian terapi
sesuai indikasi

39

Anda mungkin juga menyukai