Puisi Nisan
Puisi Nisan
Untuk Nenekanda
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridlaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
Dan duka maha tuan bertakhta
Oktober 1942
Ada beberapa majas yang tekandung dalam puisi “Nisan”, antara lain
apofasis yang terdapat pada Bukan kematian benar menusuk kalbu.
Majas apofasis ini merupakan gaya penyair menegaskan sesuatu, tetapi
tampaknya menyangkal. Dalam hal ini, penyair ingin menegaskan bahwa
kematian benar-benar telah menusuk hati, tetapi diksi yang dipilih justru
diksi-diksi yang seolah memberi penyangkalan. Majas yang kedua yaitu
personifikasi, yang terdapat pada baris pertama dan baris terakhir
(keempat), personifikasi pertama pada kematian benar menusuk kalbu,
pada larik tersebut digambarkan bahwa kematian dianggap mampu
melakukan kegiatan seperti manusia yaitu “menusuk”.