Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN MANAJEMEN

Fishbone, POA, dan SWOT di ruang HCU (High Care Unit) Anak

Dosen: Ns. Enok Sureskiarti.,M.Kep, Ns.

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ARIEF CHOESAERI

17111024110065
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2020
Masalah manajemen keperawatan di HCU (High Care Unit) Anak:

1. Belum optimalnya penerapan pemberian obat dengan prinsip 12 benar di ruang HCU
Anak
2. Belum optimalnya penerapan identifikasi pasien sesuai SPO di ruang HCU Anak
3. Belum optimalnya pelaksanaan komunikasi dalam overan berdasarkan teknik
komunikasi SBAR di ruang HCU Anak
4. Belum optimalnya penerapan petugas dalam Assesment dan pengurangan resiko
pasien jatuh diruang HCU ((High Care Unit) Anak
5. Belum optimalnya penerapan pengurangan risiko infeksi diruang HCU Anak
A. Alternatif Pemecahan Masalah (FISH BONE / RCA)
1. Belum optimalnya penerapan pemberian obat dengan prinsip 12 benar di ruang HCU (High Care Unit) Anak
MAN (PERAWAT) MATERIAL

Belum terpaparnya perawat Form lengkap


di ruangan tentang prinsip 12 pendokumentasian
Kurang optimal fungsi
benar pemberian obat pemberian obat belum
controlling dari kepala ruangan
optimal
terhadap perawat ruangan
maupun terhadap mahasiswa
dalam melakukan pemberian obat
Ketidakefektifan petugas
Belum optimalnya
dalam penerapan
penerapan pemberian
pemberian obat dengan
obat dengan prinsip 12
prinsip 6 benar
benar

Ruang rawat selalu terisi Kebijakan yang ada


penuh dengan pasien oleh rumah sakit Fasilitas Rumah
Ketidakseimbangan dalam penyediaan
jumlah perawat dengan sakit yang
sarana dan prasarana Kurang koordinasi dan
pasien sehingga saat belum memadai
pengawasan antar tenaga
mengidentifikasi pasien untuk
kesehatan lain (dokter, perawat,
perawat melakukannya keamanan obat
dan farmasi) dengan perawat
dengan singkat ruangan dalam pemberian obat
MARKET METHOD
MACHINE
2. Belum optimalnya penerapan identifikasi pasien sesuai SPO di ruang HCU ((High Care Unit) Anak

MAN (PERAWAT) MATERIAL Poster-poster untuk mengingatkan


perawat untuk melakukan
identifikasi pasien masih kurang.

Kurang optimalnya Perawat pelaksana


pengarahan dan belum maksimal dalam Hanya tersedia 2 gelang
pengawasan yang melakukan identifikasi untuk identifikasi pasien
dilakukan oleh kepala pasien sesuai SPO di ruang HCU anak.
ruangan dalam penerapan
identifikasi pasien secara
benar
Belum optimalnya
penerapan
identifikasi pasien
sesuai SPO di ruang
HCU Anak
Ruang rawat di ruang
kronis anak selalu Kebijakan yang
terisi penuh dengan
ada oleh rumah
pasien
sakit dalam Belum optimal
penyediaan sarana penerapan 7 warna
Ketidakseimbangan dan prasarana gelang pasien
jumlah perawat dengan
pasien sehingga saat
mengidentifikasi pasien METHOD
perawat melakukannya MARKET MACHINE
secara singkat
3. Belum optimalnya pelaksanaan komunikasi dalam overan berdasarkan teknik komunikasi SBAR di ruang HCU (High Care Unit) Anak

MAN (PERAWAT) MATERIAL


Tidak tersedianya
Kurangnya fungsi format baku pengisian
controlling yang buku laporan
Perawat belum optimal dilakukan oleh kepala
dalam mengaplikasikan ruangan dalam
komunikasi SBAR pada penerapan
saat overan shift dinas komunikasi SBAR
pada bawahannya.

Belum optimalnya
pelaksanaan komunikasi
dalam overan
berdasarkan teknik
Kebijakan yang ada komunikasi SBAR di
Ketidakseimbangan Kurang optimalnya ruang HCU Anak
Perawat diruangan oleh rumah sakit
jumlah perawat
kronis anak merasa dalam penyediaan pengisian asuhan
dengan pasien
memakan waktu sehingga saat sarana dan prasarana keperawatan pada
yang lama untuk melakukan overan status pasien
penerapan perawat
melakukannya Sarana dan
komunikasi SBAR
dengan singkat prasarana rumah
sakit yang belum
sesuai dengan
MARKET standar METHOD
MACHINE
4. Belum optimalnya penerapan petugas dalam Assesment dan pengurangan resiko pasien jatuh diruang HCU ((High Care Unit) Anak

MAN (PERAWAT) MATERIAL

Beban kerja perawat tidak


sesuai dengan jumlah perawat Belum adanya poster tentang
yang dinas sehingga perawat Kurangnya pentingnya assesment risiko
lebih banyak berfokus pada dokumentasi pasien jatuh
rekomendasi medis seperti Blanko assesment risiko
fokus pada orderan dokter. pasien jatuh tidak diisi
karena beban kerja perawat
tidak sesuai dengan jumlah
Belum optimal petugas
perawat yang dinas
dalam assesment dan
pengurangan resiko
pasien jatuh di ruang
HCU Anak

Kebijakan yang Banyaknya rekomendasi


ada oleh rumah medis yang harus
sakit dalam dilakukan oleh perawat
Sarana dan prasarana
penyediaan Kurang optimalnya
dari rumah sakit yang
sarana dan Tidak adanya label pendokumentasian
belum sesuai dengan
prasarana yang pemakaian gelang
standar.
penggunaan mengidentifikasi pada pasien jatuh
NANDA NIC resiko jatuh pada
NOC
pasien dan tidak ada
skala humpty
MACHINE MARKET METHOD
dumpty yang
tersedia diruangan
5. Belum optimalnya penerapan pengurangan risiko infeksi diruang HCU(High Care Unit) Anak
Poster-poster untuk mengingatkan
MAN (PERAWAT) MATERIAL perawat untuk melakukan cuci tangan
dengan 5 moment masih kurang

Sebagian besar (75%) - Belum optimalnya perawat dalam


perawat tidak menerapkan Perawat kurang mengaplikasikan 6 langkah cuci
- Sebagian besar (99,88%)
langkah ke 6 dari 6 melakukan cuci tangan karena hanya 1 wastafel
perawat belum optimal
langkah cuci tangan tangan pada saat yang tersedia di ruangan dan
dalam menerapkan 6
sebelum ke pasien hanya ada 1 handrub yang
langkah cuci tangan
tersedia di ruangan kronis
karena jarak ke
wastafel jauh dan
antri

89% keluarga tidak Keluarga tidak


mengetahui tentang mematuhi aturan
cuci tangan dengan 6 kunjungan ruangan
langkah, karena belum 62% perawat tidak
adanya sosialisasi pada Ketidakseimbangan mengganti handscoen
keluarga pasien antara jumlah perawat saat menyentuh pasien
dengan jumlah pasien yang satu ke pasien
yang lain, karena
penyediaan handskoen
yang terbatas
MACHINE MARKET METHOD
5. Belum optimalnya penerapan pengurangan risiko infeksi diruang HCU(High Care Unit) Anak
Poster-poster untuk mengingatkan
perawat untuk melakukan cuci tangan
dengan 5 moment masih kurang
MAN (PERAWAT) MATERIAL
Sebagian besar (75%) - Belum optimalnya perawat dalam
perawat tidak menerapkan Perawat kurang mengaplikasikan 6 langkah cuci
- Sebagian besar (99,88%)
langkah ke 6 dari 6 melakukan cuci tangan karena hanya 1 wastafel
perawat belum optimal
langkah cuci tangan tangan pada saat yang tersedia di ruangan dan
dalam menerapkan 6
sebelum ke pasien hanya ada 1 handrub yang
langkah cuci tangan
tersedia di ruangan kronis
karena jarak ke
wastafel jauh dan
antri

89% keluarga tidak


mengetahui tentang
cuci tangan dengan 6 Keluarga tidak
mematuhi aturan 62% perawat tidak
langkah, karena belum
kunjungan ruangan
adanya sosialisasi pada mengganti handscoen
keluarga pasien saat menyentuh pasien
Ketidakseimbangan
yang satu ke pasien
antara jumlah perawat
dengan jumlah pasien yang lain, karena
penyediaan handskoen
yang terbatas

MACHINE MARKET METHOD


B. POA (Planning Of Action)
Masalah Penanggung
No Rencana Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat
Kesehatan Jawab
1.. Belum a. Pembuatan form a. Tersedia format Perawat, disesuaikan Ruang HCU Perawat
optimalnya dokumentasi dokumentasi mahasiswa, Anak ruangan,
penerapan pemberian obat pemberian obat Kepala ruangan
pemberian obat b. Pemberian materi b. Terbentuknya (karu),
dengan prinsip 12 tentang pemberian poster pemberian CI, mahasiswa
benar di ruang obat dengan obat dengan keperawatan
HCU Anak prinsip 12 benar prinsip 12 benar
c. Poster-poster untuk
untuk mengingatkan
mengingatkan perawat dalam
perawat agar dapat menerapkan
mengoptimalkan pemberian obat
prinsip pemberian dengan prinsip 12
obat dengan benar
prinsip 12 benar
d. Roleplay tentang
pemberian obat
dengan prinsip 12
benar
2. Belum a. Roleplay tentang Perawat mampu Perawat, disesuaikan Ruang HCU Perawat
optimalnya identifikasi pasien mengaplikasikan mahasiswa Anak ruangan,
penerapan a. Pembuatan poster identifikasi pasien Kepala ruangan
identifikasi pasien cara pelaksanaan dengan benar (karu),
sesuai SPO di identifikasi pasien CI, mahasiswa
ruang HCU Anak b. Pemberian nomor keperawatan
bed pasien dengan
di cat

3. Belum a. Pengadaan pre dan Meningkatkan Perawat, Disesuaikan Ruang HCU Perawat
optimalnya post confrence keefektifan Mhasiswa Anak ruangan,
pelaksanaan b. Pelaksanaan role pelaksanaan Kepala ruangan
komunikasi dalam play tentang komunikasi dalam (karu),
overan overan dengan overan berdasarkan CI, mahasiswa
berdasarkan komunikasi yang teknik komunikasi keperawatan
teknik efektif SBAR
komunikasi c. Pembuatan form
SBAR di ruang dokumentasi
HCU Anak dengan metode
SBAR
d. Mengevaluasi
pelaksanaan
timbang terima,
pre-post
conference yang
benar
4. Belum a. Membuat label Mempermudah Perawat, Disesuaikan Ruang HCU Perawat
optimalnya tingkat resiko petugas di ruangan mahasiswa, Anak ruangan,
penerapan jatuh dalam Kepala ruangan
petugas dalam b. Pembuatan Poster mengidentifikasi (karu),
Assesment dan tentang pentingnya tingkat resiko jatuh CI, mahasiswa
pengurangan Assesment risiko pasien dan keperawatan
resiko pasien pasien jatuh menghindari
jatuh diruang terjadinya kejadian
HCU Anak pasien jatuh

5 Belum a. Role play tentang Meningkatkan Perawat, Disesuaikan Ruang HCU Perawat
optimalnya cara pengurangan keefektifan petugas mahasiswa Anak ruangan,
penerapan infeksi (6 cuci dalam mengurangi Kepala ruangan
pengurangan tangan yang benar) resiko infeksi dan (karu),
risiko infeksi dan menerapkan 5 penggunaan CI, mahasiswa
diruang HCU moment cuci kewaspadaan keperawatan
Anak tangan universal
b. Membatasi jumlah
pengunjung untuk
mengururangi
risiko infeksi
c. Pendidikan
kesehatan tentang
cuci tangan 6
langkah pada
keluarga pasien

SWOT Perencanaan Manajemen Keperawatan


Strength ( Kekuatan ) Weakness ( Kelemahan ) Opportunity ( Peluang ) Threat ( Ancaman )
 Karu memberikan  Belum optimalnya  Adanya kesempatan  Banyak mendapatkan
motivasi kepada staff penerapan pemberian obat untuk melanjutkan teguran dari karu
sehingga mampu dengan prinsip 12 benar di pendidikan bagi staff  Adanya perolingan staff
mengoptimalkan kinerja ruang HCU Anak yang menginginkan. jika bekerja secara tidak
staff.  Belum optimalnya  Adanya kesempatan optimal
 Karu mensosialisasikan penerapan identifikasi menambah softskill
perencanaan – pasien sesuai SPO di dalam mengikuti
perencanaan yang akan ruang HCU Anak seminar-seminar
dibuat atau diterapkan di keperawatan sehingga
 Belum optimalnya
ruangan dapat melakukan asuhan
pelaksanaan komunikasi
 Pemberian sanksi kepada keperawatan secara
dalam overan berdasarkan
perawat yang melakukan optimal
teknik komunikasi SBAR
kesalahan,  Saling bekerja sama
di ruang HCU Anak
 Kerjasama antara karu dalam pekerjaan
 Belum optimalnya
dan katua tim dalam sehingga dapat
penerapan pengurangan
rencana penyusunan melakukan kinerja yang
risiko infeksi diruang
struktur organisasi. optimal
HCU Anak
 Karu memberikan  Belum optimalnya
tanggung jawab kepada penerapan pengurangan
perawat senior dalam risiko infeksi diruang
merawat pasien dengan HCU Anak
tingkat ketergantungan
 Metode asuhan
total care.
keperawatan yang telaah
 Adanya kerjasama karu, ditetapkan di ruangan
perawat ruangan dan belum optimal.
mahasiswa
 Kerja perawat yang tidak
optimal

Anda mungkin juga menyukai