Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI KESEHATAN

“SUPPLY BIDANG KESEHATAN”

DISUSUN OLEH

NAMA : YENI ELSIANA

STAMBUK : P10118016

KELAS : D (FKM6)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat Karunianya, dan idayah-Nya kepada kami sehingga makalah
“Pengembangan Ekonomi Kesehatan ” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat yakni untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Kesehatan .Kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal, namun terlepas
dari itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dari makalah ini, baik dari
susunan maupun tata Bahasa.

Oleh karena itu, kami sangat terbuka akan kritik dan saran membangun dari
pembaca sekalian agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata, kami
sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi
para pembaca tidak terkecuali kami sendiri.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………...……………………………………..iii

1.1.LATAR BELAKANG..............................................................................1

1.2.RUMUSAN MASALAH.........................................................................1

1.3.TUJUAN..................................................................................................1
BAB II 2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2

2.1.PENGERTIAN SUPPLY.........................................................................2

2.2.HUKUM SUPPLY DAN ELASTISITAS PENAWARANAN...............2

2.3.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUPPLY..................5


BAB III7
PENUTUP...............................................................................................................7

3.1.KESIMPULAN........................................................................................7

3.2.SARAN....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendiri, saling
membutuhkan dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan.
Kegiatan tersebut akan terus berlangsung karena keinginan dan kebutuhan manusia akan
semakin bertambah tetapi hal itu berbanding terbalik dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas. Kegiatan menciptakan, mengirimkan, dan memenuhi kebutuhan ini disebut kegiatan
perekonomian dimana kegiatan ini merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka
mencukupi kebutuhannya dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Tentunya sebagai
pemuas kebutuhan, beragam masalah muncul di dalam bidang perekonomian ini.

Penyediaan (supply) adalah apa yang disediakan,.Supply pelayanan kesehatan


merupakan derivate (turunan) dari supply pada umumnya. Dengan demikian supply
pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi produksi dimana yang mempengaruhi supply
adalah faktor internal organisasi. Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara hasil/output
dari pelayanan yang diberikan dengan input atau sumber daya yang dimiliki Jumlah barang
yang ditawarkan (dijual) dalam berbagai kemungkinan harga yang berlaku di pasar dalam
satu periode tertentu. Dalam definisi tersebut terkandung hubungan antara jumlah barang
yang dijual dengan harganya. Hubungan tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel
penawaran, kemudian digambarkan dalam bentuk Kurva Penawaran.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pengertian Supply?
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Pengertian Hukum Supply dan Elastisitas Supply?
3. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Supply ?

1.3.TUJUAN
1. Memahami Apa Yang Dimaksud Dengan Supply
2. Memahami Apa Yang Dimaksud Dengan Hukum Supply dan Elastisitas Supply
3. Mengetahui Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Supply

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN SUPPLY
Supply atau Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang mau dan mampu
ditawarkan oleh produsen setiap periode pada berbagai kemungkinan tingkat harga. Menurut
Gilarso (2007) menyatakan bahwa penawaran merupakan jumlah dari suatu barang tertentu
yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dimana
faktor-faktor yang mempengaruhi seperti biaya produksi, harga barang subtitusi dan lainnya
tidak berubah (ceteris paribus).

Penawaran (supply) untuk pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan


kesehatan yang ditawarkan kepada perorangan oleh tenaga pelayanan kesehatan (seperti
dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti puskesmas, rumah sakit,
klinik rawat jalan, laboratorium klinis, dan lainnya) pada periode tertentu. Fungsi supply
(produksi) menggambarkan hubungan antara output yang berupa pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan sumber daya (resources) yang digunakan untuk memproduksinya.

Sumber : Dra.Ec.Lydia Goenadhi,M.Si,Buku Pengantar Ekonomi Mikro(Scripta


Cendekia),hlm 16.,Yopi Nisa Febiati,Penawaran Dalam Ekonomi Mikro(Ekonomi
Unswagati),Volume 3 No.1 tahun 2015.

2.2.HUKUM SUPPLY DAN ELASTISITAS PENAWARANAN

1.HUKUM SUPPLY

Hukum penawaran menjelaskan bahwa jumlah barang yang ditawarkan berbanding


sejajar dengan tingkat harga. Artinya, jika harga barang naik, maka jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan akan naik juga. Sebaliknya, jika harga turun, maka jumlah penawaran
barang dan jasa akan turun juga. Dari hukum penawaran sangat jelas bahwa harga dan jumlah
penawaran berkorelasi positif. Jadi barang dan jasa yang ditawarkan pada suatu waktu

2
tertentu akan sangat tergantung pada tingkat harganya. Pada kondisi dimana faktor-faktor lain
tidak berubah. Jika barang dan jasa naik, maka penjual cenderung menjual barang dan jasa
dalam jumlah yang lebih banyak. dan sebaliknya, jika barang dan jasa harganya turun, maka
penjual cenderung menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkannya.Kurva
penawaran bentuknya selalu naik dari kiri bawah kekanan atas atau dikatakan kurvanya
mempunyai arah positif. Hal ini menunjukkan sifat hubungan yang langsung antara jumlah
yang dijual dengan harganya. Sifat ini kemudian dirumuskan menjadi: Hukum penjualan atau
hukum penawaran. Hukum Penawaran berbunyi : “Apabila harga suatu naik maka jumlah
yang dijual menjadi bertambah dan sebaliknya apabila harga suatu barang turun maka jumlah
yang dijual juga turun”.

Hukum penawaran ini berdasarkan asumsi Ceteris Paribus artinya faktor-faktor


lainnya tidak mengalami perubahan. Faktor-faktor lain yang tidak mengalami perubahan :

1. Jumlah penjual di pasar tetap.


2. Harga dari faktor produksi yang dipakai dalam proses produksi tetap.
3. Teknik produksi tidak berubah.
4. Tidak ada perkiraan bahwa harga di masa yang akan datang berubah.

Sumber : Prof.DR.dr.Adi Heru Sutomo,DLSHTM,DCN,Buku Acuan Umum CFHC-


IPE(Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta),hlm36. Serlly Nabilah
Safira,Jurnal Elastisitas Penawaran,(Universitas Muhamadiyah Sidoarjo),hlm 7.,E
Prasetyo,Mukson,T Ekowati dan A.Setiadi,Jurnal Pengaruh Faktor Penawaran dan
Permintaan Terhadap Ketahanan Pangan(Universitas Diponegoro)

2.ELASTISITAS PENAWARAN

Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Makin besar angka
elastisitas makin besar elastisitas penawaran, artinya perubahan harga yang relatif kecil
mengakibatkan perubahan jumlah yang ditawarkan relatif besar. Elastisitas penawaran
menggambarkan pengaruh dari harga suatu barang terhadap jumlah yang akan dijual. Jika
kenaikan harga barang dibarengi dengan peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian
penawaran ini disebut dengan elastis. Akan tetapi pada sebaliknya, jika peningkatan harga
tidak diikuti dengan adanya peningkatan barang yang ditawarkan maka kejadian

3
penawarannya disebut dengan inelastis. Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran
dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :

A. Penawaran elastisitas sempurna


Penawaran elastisitas sempurna terjadi jika harga suatu barang tidak berubah,
akan tetapi penyediaan dari barang berubah, atau dengan kata lain, penawaran elastis
sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh
perubahan harga, sehingga nilai kooefisiennya =  (tidak terhingga). Barang-barang
yang bersifat elastis sempurna adalah barang yang pada harga tertentu penawarannya
terus mengalami perubahan. Ini terjadi karena pertambahan jumlah produsen,
penggunaan mesin-mesin modern dan lain-lain.
B. Penawaran Elastis
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah
penawaran yang lebih besar. Atau dengan kata lain, penawaran elastis terjadi jika
persentase perubahan penawaran barang lebih besar dari persentase perubahan harga
atau apabila nilai koofisiennya >1. Contoh barang yang memiliki sifat penawaran
elastis adalah barangbarang produksi pabrik yang tidak bergantung pada masa panen
dan musim.
C. Penawaran dengan elastisitas uniter
Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan
perubahan jumlah penawaran. Atau bisa dikatakan elastisitas uniter jika persentase
perubahan harga sama dengan persentase perubahan penawaran atau jika nilai
koofisiennya =1. Penawaran bisa terjadi pada berbagai macam barang yang terjadi
pada saat tertentu saja (secara kebetulan).
D. Penawaran tidak elastis (Inelastic)
Penawaran inelastic terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada
perubahan penawaran. Atau dengan kata lain penawaran tidak elastis terjadi jika
persentase perubahan penawaran barang lebih kecil dari persentase perubahan harga
atau jika nilai koofisiennya <1.
E. Penawaran inelastic sempurna
Penawaran inelastic sempurna dapat terjadi jika perubahan harga tidak dapat
mempengaruhi jumlah penawaran atau jika nilai kofisiennya adalah 0. Barang yang
sifat penawarannya inelastis sempurna adalah barang yang 8 jumlahnya tidak bisa
ditambah walau harga mengalami kenaikan.

4
Namun, dalam dunia nyata, elastisitas yang terjadi hanya ada dua macam yaitu
inelastic sempurna dan inelastic. Hal tersebut dikarenakan supply atau penawaran terkait erat
dengan fungsi produksi. Salah satu unsur utama dalam fungsi produksi yang akhirnya
mempengaruhi kurva penawaran adalah biaya produksi. Apabila biaya produksi untuk barang
rendah, maka akan menguntungkan bagi produsen untuk menawarkan dalam jumlah yang
banyak. Apabila biaya produksi tinggi, perusahaan akan memproduksi sedikit. Biaya
produksi sendiri sangat ditentukan oleh harga input, seperti tenaga kerja, energi atau mesin
yang jelas mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap biaya untuk memproduksi suatu tingkat
produksi tertentu.

Sehingga dalam jenis elastisitas supply, hanya ada 2 jenis yang mungkin terjadi dalam
dunia nyata. Sebab, seberapa pun besar tingkat perubahan harga tidak akan banyak
mempengaruhi jumlah barang ditawarkan dikarenakan sebuah proses penambahan produk
memerlukan penambahan biaya produksi yang juga besar dan biaya produksi tersebut tidak
dapat dipenuhi dengan mudah sehingga tidak akan mempengaruhi prosentase perubahan
jumlah produk seperti digambarkan pada kurva inelastic sempurna, kalaupun dapat dipenuhi
prosentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan tidak akan terlalu besar dan relatif
lebih rendah dari presentase perubahan harga, seperti yang tergambar dalam kurva inelastis.

Sumber : Dra.Ec.Lydia Goenadhi,M.Si,Buku Pengantar Ekonomi Mikro(Scripta


Cendekia),hlm 16., Serlly Nabilah Safira,Jurnal Elastisitas Penawaran,(Universitas
Muhamadiyah Sidoarjo),hlm 7.E Prasetyo,Mukson,T Ekowati dan A.Setiadi,Jurnal Pengaruh
Faktor Penawaran dan Permintaan Terhadap Ketahanan Pangan(Universitas
Diponegoro)KH,Abdul Chalim Mojokerto,Jurnal Permintaan dan Penawaran dalam Hukum
Islam,Volume 2,No 2, juli 2017.

2.3.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUPPLY


Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang
mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:

1. Harga barang
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah
barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang yang
ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
2. Harga barang pengganti

5
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan
jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang
pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
3. Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya
untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi
meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen
akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen
akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
4. Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang
ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam
menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern
akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual
barang dengan jumlah yang banyak.
5. Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi
tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan
berkurang. 6. Restribusi Retribusi menurut UU no. 28 tahun 2009 adalah pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau
badan.
6. Perkiraan Harga Pada Masa Depan
Perkiraan harga pada masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah
penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan
penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa
naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi
jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
Sumber : E Prasetyo,Mukson,T Ekowati dan A.Setiadi,Jurnal Pengaruh Faktor
Penawaran dan Permintaan Terhadap Ketahanan Pangan(Universitas Diponegoro)

6
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
 Supply atau Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang mau dan mampu
ditawarkan oleh produsen setiap periode pada berbagai kemungkinan tingkat harga.
Penawaran (supply) untuk pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan
kesehatan yang ditawarkan kepada perorangan oleh tenaga pelayanan kesehatan
(seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti puskesmas,
rumah sakit, klinik rawat jalan, laboratorium klinis, dan lainnya) pada periode
tertentu.
 Hukum Penawaran berbunyi : “Apabila harga suatu naik maka jumlah yang dijual
menjadi bertambah dan sebaliknya apabila harga suatu barang turun maka jumlah
yang dijual juga turun”.
 Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang
diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Makin besar
angka elastisitas makin besar elastisitas penawaran, artinya perubahan harga yang
relatif kecil mengakibatkan perubahan jumlah yang ditawarkan relatif besar.
 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Supply ada 6 yaitu : Harga barang,Harga barang
pengganti,Biaya produksi,Kemajuan teknologi,Pajak,Perkiraan Harga Pada Masa
Depan.

3.2.SARAN
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca agar tertarik
untuk terus dapat meningkatkan keingintahuannya terhadap informasi baru yang bermanfaat.
Demi kesempurnaan makalah, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun agar makalah ini bisa lebih baik untuk kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Prof.DR.dr.Adi Heru Sutomo,DLSHTM,DCN,Buku Acuan Umum CFHC-IPE(Fakultas


Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta),hlm36.

Dra.Ec.Lydia Goenadhi,M.Si,Buku Pengantar Ekonomi Mikro(Scripta Cendekia),hlm 16.

Yopi Nisa Febiati,Penawaran Dalam Ekonomi Mikro(Ekonomi Unswagati),Volume 3 No.1


tahun 2015.

KH,Abdul Chalim Mojokerto,Jurnal Permintaan dan Penawaran dalam Hukum


Islam,Volume 2,No 2, juli 2017.

Serlly Nabilah Safira,Jurnal Elastisitas Penawaran,(Universitas Muhamadiyah


Sidoarjo),hlm 7.

E Prasetyo,Mukson,T Ekowati dan A.Setiadi,Jurnal Pengaruh Faktor Penawaran dan


Permintaan Terhadap Ketahanan Pangan(Universitas Diponegoro)

Banjaran S Ismu,Handayaningsis Sri,Perancangan Model Supply Chain Management


Dengan Analisis Balanced Scorecard Pada Perusahaan Penyedia Peralatan
Kesehatan(Fakultas Ahmad Dahlan)

Muh.Fatah,Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam,Volume II No


3,Oktober 2017.

Muhadhir,S.Pd,M.Pd,Modul Ekonomi Kesehatan(Universitas Pejuang Republik Indonesia


Makassar).

Abdurohman Kasdi,Jurnal Permintaan dan Penawaran Dalam Mempengaruhi


Pasar,Volume 4,No 2,Desember 2016.

Anda mungkin juga menyukai