DOSEN PEMBIMBING :
Drs.SYAHMANI.M.SI
NORLAILA (1810120120030)
PENDIDIKAN KIMIA
2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “SENYAWA AROMATIK HETEROSIKLIK”.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka saya menerima bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 4
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 6
2.1 Pengertian dan Tata Nama Senyawa Aromatik Heterosiklik.................................. 6
2.2 Piridina (Senyawa Aromatik Heterosiklik Enam-Anggota).................................... 7
2.3 Kuinolina dan Isokuinolina...................................................................................... 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
4
2. Untuk mengetahui yang dinamakan Piridina, suatu senyawa heterosiklik
aromatik enam-anggota.
3. Untuk mengetahui apa itu Kuinolina dan isokuilina .
4. Untuk mengetahui apa yang dinamakan Pirola, senyawa heterosikel aromatik
lima-anggota.
5. Untuk mengetahui yang dinamakan Alkaloid dan asam nukleat.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diberikan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sumber informasi kepada pembaca tentang pengertian dan tata nama
senyawa aromatik heterosiklik.
2. Menambah wawasan pembaca tentang Piridina, suatu senyawa heterosiklik
aromatik enam-anggota.
3. Menambah wawasan pembaca tentang Kuinolina dan isokuilina.
4. Menambah wawasan pembaca tentang Pirola, senyawa heterosikel aromatik
lima-anggota.
5. Menambah wawasan pembaca tentang Alkaloid dan asam nukleat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh :
6
Bila suatu heterosikel hanya mengandung satu heteroatom, huruf yunani dapat
juga digunakan untuk menandai posisi cincin. Atom karbon yang berdekatan dengan
heteroatom adalah karbon α, karbon berikutnya β, karbon berikutnya lagi, jika ada
ialah ɣ. Imidazola mempunyai dua posisi α dan dua posisi β. Pirimidina mempunyai
dua posisi α, dua posisi β dan satu posisi ɣ.
Alasan lain ialah bahwa piridina jauh lebih polar dibandingkan dengan benzena.
Atom nitrogen bersifat penarik elektron dibandingkan dengan karbon;dengan
demikian ada pergeseran elektron menjauhi karbon cincin dan mendekati nitrogen,
yang membuat nitrogen bermuatan parsial negatif dan karbon cincin parsial positif.
7
Karena nitrogen lebih elektronegatif daripada karbon, bagian lain cincin
piridina itu bersifat tuna-elektron (elektron deficient). Suatu cincin tuna-elektron
berarti bahwa atom-atom karbon dalam cincin mengemban muatan positif parsial.
Oleh karena itu cincin piridina mempunyai kereaktifan rendah terhadap subtitusi
elektrofilik dibandingkan dengan benzena. Di samping nitrogen elektronegatif itu
menyebabkan cincin bermuatan positif parsial, piridina membentuk suatu kation
dengan banyak asam Lewis. Pembentukan kation menyebabkan cincin tersebut
semakin bersifat tuna-elektron.
Dalam reaksi antara piridina dengan NH2- produk awal ialah anion dari 2-
aminopiridina.Amina bebas diperoleh dengan pengolahan dengan air.
8
yang keras. Contohnya, nitrasi atau brominasi memerlukan suhu yang tinggi dan
katalis asam kuat. Bila subsitusi terjadi pun, elekrofilik menyerang piridina terutama
pada C-2. Meskipun tahan terhadap subtitusi elektrofilik, piridina menjalani subtitusi
aromatik nukleofilik (nukleophilic aromatic subtitution).
9
elektrofilik dengan lebih mudah dari piridin, tetapi dalam posisi 5 dan 8 (pada cincin
benzenoid,bukan pada cincin nitrogen).
Tidak seperti piridina dan amina, pirola (pKb= ~14)tidak bersifat basa.
Untuk memahami mengapa pirola tidak bersifat basa, haruslah diperhatikan struktur
elektrolik pirola.Pirola aromatik, karena :
1) Kalor pembakarannya 25 kkal/mol lebih rendah daripada kalor yang dihitung
untuk struktur suatu diena,
2) Pirola bereaksi substitusi aromatik, dan
3) Proton pirola menyerap dalam daerah aromatik spektrum nomor dalam cincin
lima anggota, jumlah minimum elektron pi yang diperlukan untuk ke
aromatikan ialah ( 4n + 2, dengan n=1 )
10
a. Substitusi elektrofilik pada cincin pirola
Karena karbon cicin merpakan bagian negative suatu molekul pirola, karbon-
karbon ini teraktifkan terhadap seraangan elektrofilik,tetapi terdeaktifkan terhadap
serangan nukleofilik. Karakteriktis kimia utama dari pierola dan heterisikel aroatik
lma anggota lainnya ialah muadahnya mereka neraksi substitusi elektrofilik.
b. Porfirin
Sistem cincin porfirin (porphyrin) merupakan satuan yang secara biologis penting
dalam heme, komponen hemoglobin yang mengangkut oksigen dalam klorofil, suatu
pigmen tumbuhan dan dalam sitikrom (cytochromes), senyawa yang terlibat dalam
pemanfaatan O2 oleh hewan.Sistem cincin porfirin terdiri dari 4 cincin pirola yang
dihubunan oleh gugus =CH-. Sistem cincin ke seluruhnya bersifat aromatik.
Hidrogen-hidrogen pirola dalam system cicin porfilin dapat di gantikan oleh aneka
ragam ion logam.produk itu adalah suatu sepit atau kelat (Chelate, yunani:chelo,”sepit
ketam”). Suatu senyawa atau iaon dalam mana suati iaon logam di ikat oleh lebih dari
satu iakatan dari molekul aslinya. Denan orfilin spit ini datar di sekitar ion logam, dan
resonansi menghasilkan enpat ikakan ekiufalen dari atom nitrogen ke logam itu.
11
1. Alkaloid
Nama alkaloid banyak ditemukan pada tumbuhan yang mengandung atom nitrogen
basa. Dan dapat diekstrak dari dalam bahan tumbuhan dengan asam encer. Senyawa
ini disebut dengan alkaloid yang artinya “mirip alkali” setelah mengalami proses
ekstraksi maka alkaloid bebas dapat diperoleh dengan pengolahan lanjutan dengan
basa dalam air.Berdasarakan strukturnya, alkaloid mempunyai struktur yang beragam
dari yang sederhana sampai yang rumit. Salah satu contoh yang sederhana yaitu
nikotina.
Meskipun struktur nikotina dalam dosis tinggi bersifat toksin sedangkan dalam dosis
rendah nikotina bertindak sebagai stimula terhadap sistem syaraf otonom.
Contoh lain dari alkaloid dalam keadaan murni yaitu morfina, kodeina dan heroin.
Kodeina adalah derivat metoksi dari morfina (pada gugus fenol). Kodeina seperti
morfina merupakan analgesik (zat penghilang nyeri), obat batuk yang baik.
Sedangkan heroin merupakan derivat diasetil yang tidak terdapat di alam melainkan
disintesis dari morfina laboratorium.Salah satu contoh alkaloid yang aktif
mengandung sistem cincin yaitu tropana dan antropina yang sering dijumpai dalam
atropa beladona (tumbuhan buah beracun).
2. Asam Nukleat
Salah satu daerah penelitian modern yang paling menarik ialah asam nukleat
yang mana mempunyai fungsi sebagai penyimpan sifat turunan, penyimpan energi
dan beberapa diantaranya sebagai ko-enzim.Asam nukleat merupakan suatu polimer.
Dan satuan penyusunnya terdiri dari: mononukleotida, dinukleotida, dan juga
dinamakan polinukleotida.
12
a.Mononukleotida
Bagian dari senyawa ini adalah basa nitrogen, gula yang beratom C sebanyak 5 buah
dan asam fosfat. Semua bagian ini dihasilkan dari hidrolisis mononukleotida. Ada dua
basa nitrogen pokok yaitu meliputi: pirimidin dan purin.
Tiga turunan pirimidin yang umumnya terdapat dalam nukleotida meliputi: urasil,
timin, dan sitosin. Sedangkan dua yang lainnya yaitu: 5-metil sitosin dan 5-OH sitosin
jarang didapat.
Senyawa turunan purin yang umum terdapat adalah adenin dan guanin.
b.Dinukleotida
Dinukleotida merupakan senyawa sub golongan asam nukleat yang tersusun dari dua
monomer (di=2) atau 2 mononukleotida yang mengikat melalui atom C monomer
yang bersangkutan. Dari molekulnya dapat diketahui bahwa urutan gugus yang
terlibat dalam pengikatan adalah:
13
Di samping rangkaian diatas terdapat rangkaian atau urutan sebagai berikut:
c.Polinukleotida
Ada dua sub golongan polinukleotida yang penting yaitu: asam ribonuklead (RNA)
dan asam deoksiribonukleat (DNA). Dari sisi fisik bangun molekul dan struktur asam
ribonukleat(RNA) ada tiga jenis yaitu: mRNA merupakan benang rantai tunggal yang
membentuk spiral, tRNA merupakan transfer yang berfungsi sebagai pemindah dan
pembawa gugus amino-asil, dan tRNA adalah RNA yang ada dalam organel ribosom.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penulis menyadari bahwa makalah di atas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
15
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam .
16
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (1999). Kimia Organik Jilid 2 Edisi Ke 3 terj Aloysius
Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga.
Hart, H., Craine, L. E., & Hart, D. J. (2003). Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat (Edisi
Kesebelas) terj Suminar Setiati Achmadi. Jakarta: Erlangga.
17