Filsafat Ilmu Dalam Ilmu Psikologi
Filsafat Ilmu Dalam Ilmu Psikologi
KELOMPOK 4
FILSAFAT ILMU DALAM ILMU PSIKOLOGI
PENDAHULUAN
■ Psikologi sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang relatif baru
mengalami perkembangan yang pesat
terutama pada abad ke-20.
■ Awalnya, psikologi merupakan bagian
dari filsafat. Saat bergabung dalam
filsafat, kajian psikologi masih relatif
abtsrak tentang pikiran dan jiwa itu
sendiri.
■ Pada masa tersebut muncul nama-
nama seperti Democritus, Plato,
Aristoteles, Descartes dan Spinoza yang
mengkaji konsep-konsep psikologi.
Aristoteles kemudian dipandang
sebagai “bapak psikologi”
karena dia yang pertama kali
yang menuliskan pembahasan
mengenai jiwa secara
keseluruhan dalam bukunya
The Anima et Vita yang berarti
jiwa dan kehidupan.
Psikologi yang berakar pada filsafat
mengalami perkembangan secara gradual
sebagai ilmu yang diterima secara luas dalam
proses lebih dari 200 tahun.
7
ONTOLOGI
1. Struktualisme
2. Fungsionalisme
3. Aliran Behaviorisme
4. Aliran Kognitif
5. Aliran Gestalt
6. Aliran Psikoanalisis
7. Aliran Humanistik
8. Aliran Psikologi Positif
EPISTEMOLOGI
Epistimologi psikologi pada dasarnya terkait dengan bagaimana
bidang kajian psikologi, yaitu perilaku dan proses-proses mental
dapat menjadi studi yang ilmiah, objektif, dan valid; serta
bagaimana menggunakan sarana-sarana untuk mencapai
pengetahuan yang objektif.
Epistemologi
aliran
behaviorisme
Beberapa teoritikus berpendapat bahwa aliran psikoanalisis
mengadopsi bagian tertentu dari konsep folk psychology dalam
menjelaskan perilaku dan proses mental, sehingga memunculkan
pertanyaan mengenai keilmiahan teori tersebut. Metode yang
digunakan berupa asosiasi bebas dapat mengalihkan perhatian
banyak orang dari perilaku menuju proses-proses mental.
“
manusia dapat memunculkan metode-metode
yang berbeda pula, serta dapat dijelaskan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor
yang memengaruhinya.
Bagian epistemologi menekankan pada penjelasan mengenai cara
menjelaskan suatu tingkah laku sebagai ontologi psikologi.
Level analisis psikologi terdiri atas tiga yaitu
Ontologi 1
Epistemologi 2
Aksiologi 3
Kaitannya dengan
ONTOLOGI
Ketika para peneliti dalam Para peneliti tidak bisa serta merta
Dalam ranah
bidang psikologi telah menerapkan metode tertentu pada
epistemologisnya, psikolog
mematuhi kode etik sekelompok masyarakat karena
dan ilmuwan psikologi dalam pertimbangan nilai-nilai dalam
mengembangkan ilmu tersebut, mereka terkadang
masyarakat itu. Misalnya saja
psikologi menggunakan masih diperhadapkan pada
metode natural observation untuk
metode-metode yang pilihan-pilihan etik dalam
mengetahui perilaku seksual
berlandaskan kode etik proses penelitiannya. pasangan saat berhubungan seks
psikologi, yang diatur Terutama peneliti yang dapat diterapkan di negara lain
mengenai cara-cara terlibat dalam desain tetapi tidak di Indonesia karena
mencapai ilmu pengetahuan eksperimen dalam pertimbangan nilai-nilai dominan
tersebut. laboratorium dengan objek masyarakat Indonesia.
penelitian adalah manusia.
Dalam menerapkan ilmu psikologi, ada dua
konteks yang perlu dipertimbangkan yaitu konteks
moral dan konteks sosial budaya
Contoh:
Kita tidak bisa mengatakan suatu perilaku abnormal
pada daerah tertentu. Bisa jadi perilaku itu normal
bagi masyarakat daerah tersebut. Begitupun
sebaliknya, perilaku yang dianggap normal disuatu
daerah bisa jadi abnormal di daerah lain
Kesimpulan
Psikologi sebagai suatu ilmu memiliki hubungan yang erat dengan filsafat. Dalam
memahami psikologi sebagai ilmu maka perlu dipahami ontologi, epistimologi dan
aksiologinya. Psikologi terus mengembangkan berbagai metode dalam mengkaji tingkah
laku, misalnya melalui survey, eksperimen, studi kasus dan sebagainya. Dalam ranah
aksiologisnya, ilmu psikologi telah dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia,
seperti pendidikan, industri, ekonomi, politik, keluarga, dan kesehatan. Berkaitan dengan
penerapan kode etik psikologi maka rumusan kode etik psikologi pada dasarnya
mempertimbangkan kajian ontologi, epistemologi dan aksiologi ilmu psikologi. Sebagai ilmu
yang mengkaji manusia maka psikologi akan bersinggungan dengan persoalan harkat dan
martabat serta hak-hak asasi manusia. Prosedur-prosedur psikologi serta aplikasi teori dan
konsep-konsepnya seyogyanya berlandaskan pada kode etik yang berlaku, khususnya
terkait etika terhadap umat manusia.
Thankyou!