ulama ada yang memperluas jangkauan ilmu pengetahuan, namun tidak memasukan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan riset dan ilmu alamiyah kedalam bagian ulumul quran.
Karena riset dan ilmu kealaman bersifat umum yang di anjurkan alquran.
Ciri-ciri ayat makiyah yang panjang-panjang, mayoritas isinya merupakan bahasa tentang
hukum-hukum islam, serta ketentuan-ketentuannya yang tentunya mesti ditaati oleh umat
islam. Ayat-ayat makiyah juga mengajak umat islam untuk berjihad dan berkorban dijalan
allah, kemudiamenjelaskan dasar-dasar dan perundang-undangan, meletakkan kaidah-
kaidah kemasyarakatan, mengatur hubungan pribadi, hubungan internasional dan isi hati
orang-orang munafik.
-Surat-surat yang tergolong dalam makiyah, keseluruhannya ada 82 surat.
-Sedangkan surat-surat yang tergolong madaniyah diantaranya ada 28 surat.
D. Klasifikasi makkiyah dan madaniyyah:
1.yang diturunkan di madinah Ada dua puluh surat madaniyah
2. Yang di perselisihkan ada dua belas surat
3.yang diturunkan di mekkah ada 82 surat sisanya
4.Ayat-ayat majulah dalam surat-surat madaniyah
5 ayat-ayat madaniyah dalam surat makiyah
Bab 4 (19maret 2020)
Pengumpulan dan pembukuan al-quran
A Usaha pemeliharaan Al-Quran
Al-quran merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu kesatuan kitab
sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat muslim.
Sejak awal pewahyuan al-quran hingga menjadi sebuah mushaf, telah melalui proses
panjang. Mulai dari ayat yang pertama turun sampai ayat yang terakhir turun, benar-bemar
terjaga kemurniannya. Upaya untuk menjaga dan memelihara ayat-ayat agar tidak
terlupakan atau terhapus dari ingatan terus menerus dilakukan.
Penguatan dokumen ayat-ayat al-quran pada masa nabi dilakukan dengan naskah-naskah
yang di tuliskan untuk nabi atas perintah nabi, naskah-naskah yang di tulis oleh mereka yang
pandai menulis dan membaca untuk mereka masing-masing serta hafalan dari mereka yang
hafal Al-quran.
Untuk nabi sendiri juga menghafal Al-Quran dan di pandu langsung oleh jibril(repetisi)sekali
setahun. Sewaktu ulangan Rasulullah saw di suruh mengulang memperdengarkan al-quran
yang telah di turunkan.Nabi sendiri sering mengadakan ulangan ulangan itu terhadap
sahabat sahabatnya itu di suruh oleh beliau untuk membaca al-quran di hadapan beliau
dengan tujuan membetulkan bacaan mereka jika ada yang salah.
Bahan bahan yang digunakan untuk menyalin wahyu -wahyu yang diturunkan oleh allah
kepada muhammad yaitu:
Riqa atau lembaran lontar atau perkamen
.
Likhaf, atau batu tulis berwarna putih, terbuat dari kepingan batu kapur yang terbelah
secara horizontal lantaran paans
Asin, atau pekalah kurma, terbuat dari bagian ujung dahan pohon kurma yang tipis
Aktaf, atau tulang belikat, bisanya terbuat dari tulang belikat unta
Adalah atau tulang rusuk, biasanya juga terbuat dari tulang rusuk unta
Adil, atau lembaran kulit, terbuat dari kulit binatang asli yang merupakan bahan utama
untuk menulis ketika itu.
B. PEMBUKUAN AL-QURAN
Pembukuan al-quran dilakukan secara tersusun berdasarkan hadis nabi yang
diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari utsman bin affan bahwa apabila diturunkan kepada nabi
suatu wahyu, ia memanggil sekretaris untuk menuliskannya, Kemudian bersabda
“katakanlah ayat ini dalam surat yang menyebutkan begini atau begitu”. Pembukuan al-
quran tersebut tidak disusun berdasarkan kronologis turunnya wahyu.
Upaya pembukuan al-quran melalui satu versi bacaan untuk seluruh umat islam
dilatar belakangi oleh karena di setiap wilayah terkenal qiraah sahabat yang mengajarkan al-
quran kepada setiap penduduk di wilayah tersebut. Penduduk ayam memakai qiraah ubah
bin kan, yang lainnya lagi memkai qiraah di kalangan mereka, sehingga membawa kepada
pertentangan dan perpecahan diantara mereka sendiri. Bahkan terjadi sebagian mereka
mengkafirkan sebagian yang lain, dusebabkan perbedaan qiraah tersebut. Itulah sebabnya
khalifah utsman kemudian berfikir dan merencanakan untuk mengambil langkah-langkah
positif sebelum perbedaan -perbedaan bacaan itu lebih meluas.
C. PENGUMPULAN DAN PENERTIBAN AL-QURAN
Al-quran dikumpulkan dalam hati (penghafalan) dan dikumpulkan dalam bentuk
mushaf, yakni tertulis dalam susunan yang tertib baik ayat maupun suratnya. Pada sesi ini
akan dipaparkan seringkas mungkin proses pengumpulan dan penertiban Al-quran.
Para ulama membagi proses pengumpulan dan penertiban Al-quran ini kedalam tiga periode
:
Pertama, penghafalan dan pembukuan yang pertama dimasa nabi saw
Kedua, pengumpulan Al-quran pada masa abu bakar ra.
Ketiga, pengumpulan Al-quran pada masa utsman ra.
.