Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KARAKTER PENDIDIKAN BERSYUKUR


DALAM QS. LUQMAN AYAT 12
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kkn
Dosen pengampu : H. Abdul Kosim, Lc., M.MPd.

Eka Syifa Nurfadillah 1710631110045

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN AKADEMIK 2020
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tafsir Al Qur’an Surat Luqman Ayat 12


Arti dan isi kandungan surat Luqman ayat 12 :

َ‫ه َو َمنْ َكفَ َر فَإِنَّ هللا‬:ِ ‫س‬ ْ َ‫ش ُك ْرفَإنَّ َماي‬


ِ ‫ش ُك ُرلِنَ ْف‬ ْ ‫َولَقَ ْد آتَ ْينَا لُ ْق َمانَ ا ْل ِح ْك َمةَ أَ ِن ا‬
ْ َ‫ش ُك ْرهلِل َو َمنْ ي‬
‫َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد‬
Artinya : dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu:
“Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada
Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan
barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji”.
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah telah menganugerahkan kepada
Luqman berupa hikmah, yaitu perasaan yang halus, akal pikiran dan ilmu pengetahuan.
Dengan ilmu pengetahuan itu luqman sampai kepada pengetahuan hakiki dan jalan
yang benar dan bahkan dapat pencapai kebahagian abadi. Oleh karena itu, Allah
memerintahkan kepada Luqman untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya. Mensyukuri
nikmat Allah berarti berterima kasih kepada Allah atas kenikmatan yang telah
dianugerahkan kepada dirinya. Bersyukur bukan berarti untuk kepentingan-Nya,
melainkan untuk kemashalatan diri sendiri bahkan berguna bagi orang lain.
Keuntunganya akan kembali kepada orang yang bersyukur tadi.
Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan Luqman bukanlah seorang Nabi Atau Rasul
namun namanya tercantum dalam Al Quran, dan mendaptkan hikmah dari Allah, apa
yang membuat Luqman mendapakan hikmah dari Allah? seperti disebutkan dalam ayat
di atas. Di dalam Tafsir Jalalain disebutkan (Dan sesungguhnya telah Kami berikan
kepada Luqman hikmah) antara lain ilmu, agama dan tepat pembicaraannya, dan kata-
kata mutiara yang diucapkannya cukup banyak serta diriwayatkan secara turun-
temurun. Pesan dari ayat tersebut ialah membahas perulunya kita bersyukur kepada
Allah. Tapi jika kita lihat dari terjemahannya hikmah disini adalah berupa rasa syukur
yang ditanamkan Allah kepada hati Luqman, disebutkan “Bersyukurlah kepada Allah.
Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur
untuk dirinya sendiri”   ada timbal baliknya yang diberikan jika kita bersyukur atas
pemberian Allah maka sesungguhnya kita bersyukur untuk diri sendiri, karena Allah itu
sebetulnya tidak perlu dengan hambanya melainkan hambanyalah yang perlu kepada
Allah.
Kemudian di akhir ayat Allah mengancam bagi yang tidak bersyukur dengan
bahasa sindiran yang cukup dalam maknanya, diakhiri dengan kalimat maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji, ancaman ini menegasakan bahwa
Allah tidak butuh dengan hambanya dan Allah sesungguhnya Maha Kaya dan Maha
Terpuji jadi sepatutnya kita sebagai hamba yang meminta kepada Allah, mudah bagi
Allah untuk membuat hidup kita hancur.

B. Rasa Syukur
Dari penjelasan tersebut nyatalah bahwa karunia yang Allah berikan kepada
manusia itu tidak terbatas, lantas apakah manusia tidak mensyukurinya, sehingga
syukur itu terbagi menjadi tiga bagian:
1. Syukur dengan hati, yakni dengan menyadari sepenuh-penuhnya nikmat yang
diperoleh adalah semata-mata karena anugerah dan nikmat dari Allah. Syukur dengan
hati mengantarkan manusia untuk menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa
harus berkeberatan betapapun kecilnya nikmat tersebut.
2. Syukur dengan lisan, Syukur dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan
bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil memuji-Ny. Di dalam al-qur’an pujian
kepada Allah disampaikan dengan redaksi ‘’al-hamdulillah’’. Hamd (pujian)
disampaikan secara lisan kepada yang dipuji, walaupun ia tidak memberi apa pun baik
kepada si pemuji ataupun kepada yang lain.
3. Syukur dengan perbuatan, menggunakan nikmat yang diperoleh itu sesuai
dengan tujuan penciptaan atau penganugerahanya. Ini berarti, setiap nikmat yang
diperoleh menuntut penerimanya agar merenungkan tujuan dianugerahkanya nikmat
tersebut oleh Allah

C. Tanda-tanda orang yang bersyukur


a. Mengakui, memahami, serta menyadari bahwa Allah-lah yang telah memberikan
nikmat. Pengertiannya di sini adala h bahwa segala nikmat pada dasarnya Allah
yang memberikan kepada kita. Manusia adalah juga merupakan perantara dari
Pemberi Nikmat yang sesungguhnya yaitu Allah. Orang yang bersyukur senantiasa
menisbatkan setiap nikmat yang didapatnya kepada Allah Ta’ala, bukan kepada
makhluk atau pun lainnya.
b. Orang bersyukur akan menunjukkan dalam bentuk ketaatan kepada Allah. Jadi
tanda mensyukuri nikmat Allah adalah menggunakan nikmat tersebut dengan
beribadah dan taat menjalankan ajaran agama. Keanehan bila orang mengakui
nikmat Allah, tetapi tidak mau menjalankan ajaran agama seperti halnya sholat,
enggan belajar agama dan sejenisnya.

D. Faidah Luqman ayat 12


Surat Luqman ayat ke-12 ini mengandung beberapa faidah :
1. Penjelasan adanya anugerah hikmah yang Allah berikan kepada Luqman.
2. Hikmah terkadang Allah berikan kepada hamba-Nya yang bukan Nabi, karena
menurut jumhur ulama Luqman bukanlah termasuk Nabi.
3. Wajibnya bersyukur kepada Allah, karen Allah memerintahkan ( ِ ‫) ا ْش ُكرْ هَّلِل‬
( bersyukurlah kepada Allah )
4. Syukur kepada Allah termasuk bagian dari hikmah, karena hikmah maknanya adalah
sesuai dengan kebenaran dan menempatkan sesuatu sesuai dengan semestinya. Tidak
diragukan lagi bahwa orang yang bersyukur berarti dia telah merealisasikan hal
tersebut.
5. Balasan syukur kembalinya kepada hamba yang telah bersyukur tersebut.
6. Orang yang mendapat anugerah hikmah maka hendaknya lebih bersyukur kepada
Allah dibanding dengan yang tidak mendapatkannya.
7. Allah tidak mendapat manfaat sedikitpun dari ketaatan orang yang berbuat taat,
bahkan ketaatan tersebut manfaatnya akan kembali kepada hamba itu sendiri.
8. Perbuatan kufur tidak sedikitpun memberikan mudharat bagi Allah.
9. Penentapan adanya dua nama bagi Allah yaitu Al Ghaniy (Zat Yang Maha Kaya dan
Tidak Membutuhkan Selainnya) dan Al Hamiid (Zat Yang Maha Terpuji) serta
kandungan sifat yang ada dalam dua nama tersbut.
10. Allah disifat dengan dua sifat sekaligus yaitu ghinaa (tidak membutuhkan yang lain)
dan al hamd (yang terpuji). Tidak setiap yang ghaniy itu terpuji dan tidak setiap
yang terpuji itu ghaniy. Adapun Allah memiliki kedua sifat tersebut sekaligus yang
menunjukkan kesempurnaan sifat-sifat Nya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ibnukatsironline.com/2014/08/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-31html?m=1
diakses pada tanggal 29 September 2020

https://muslim.or.id/53718-wasiat-luqman-1-bersyukurlah-kepada-allah.html
diakses pada tanggal 29 September 2020

Anda mungkin juga menyukai