Anda di halaman 1dari 11

CONTOH KASUS TEKTIK MULTIVOTING

Dosen mata kuliah : 1. Wiwik Eko Pertiwi, SKM, M.KM

Kelas : K3 A

Kelompok 7 : 1. Annisa aulia zahra


2. izaz
3. Saiful ariq
4. yoniza febriana

UNIVERSITAS FALETEHAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
JL. Raya Cilegon Km. 06 Pelamunan Kr.Watu Serang – Banten

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Contoh Kasus Teknik Multivoting ini. Tidak lupa pula kami mengucapkan
banyak terimakasi kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi membantu kami baik berupa pemikiran
maupun materialnya. Dimana makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang telah diberikan.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, dan untuk kedepannnya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
dapat membangun dari pembaca demi kesepuurnaan makalah Contoh Kasusu Teknik Multivoting ini.

Serang, September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Contoh Kasus Teknik Multivoting..................................................................... 6
B. Program Promosi K3 pada Masalah diatas......................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................ 10
B. Saran.................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sering dijumpai pada sebuah industri terjadi kelelahan kerja. Kelelahan kerja tersebut
disebabkan oleh faktor dari pekerja sendiri atau dari pihak manajemen perusahaan.
Kelelehan yang disebabkan oleh pihak pekerja sendiri, karena pekerja tidak mengatur
dengan benar posisi tubuh mereka saat sedang melakukan aktivitas kerja. Sedangkan
faktor penyebab yang ditimbulkan dari pihak manajemen, biasanya tidak adanya alat-alat
keselamatan kerja atau bahkan cara kerja yang dibuat oleh pijak manajemen masih belum
mempertimbangkan segi ergonominya. Misalnya pekerjaan mengangkat benda kerja
diatas 50 kg tanpa menggunakan alat bantu. Kondisi ini bisa menimbulkan kelelahan dan
bahkan cidera para pekerja. Untuk menghidari hal tersebut, pertama-tama yang dapat
dilakukan adalah mengidentifikasi resiko yang bisa terjadi akibat cara kerja yang salah
dan juga mengurangi resiko kelelahan kerja yang berlebihan. Setelah jenis pekerjaan
tersebut diidentifikasi,maka langkah selanjutnya adalah menghilangkan cara kerja ya
Dalam peker admin kantor yang statis tersebut biasanya keluhan nyeri pada bagian
tertentu banyak di keluhkan oleh pekerja karena mereka tidak terlalu banyak melakukan
pergerakan fisik dan juga stasiun kerja yang di disain tidak terlalu ergonomis ituk
pekerjaan tersebut.

Lalu apa itu ergonomis? Apa permasalahan yang tibul jika posisi kerja admin knator tidak
errgonomis?. Wignjosoebroto S (2003) Pengertian Ergonomi menurut Wignjosoebroto S
adalah ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai kemampuan dan
keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup
dan bekerja pada sistem tersebut yang lebih baik yaitu mencapai tujuan yang diinginkan
melalui suatu pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan nyaman.
Jika suatu stasisun keja pada pekerja admin tidak di disain secara ergonomis maka akibat
yang di timbulkan bisa berupa nyeri pada leher, bahu, punggu bagian atas dan bawah,
perih pada mata. Dan juga jika posisi kita bekerja tidak ergonomis makan itu juga bisa
menimbukan suatu masalah.

4
Karena banyaknya permasalahan-permasalahan yang tibul di suatu tempat kerja, maka
kita harus memprioritaskan masalah yang mana yang harus kita selesaikan terlebih
dahulu. Banyak teknik penyelesaian masalah yang dapat kita lakukan seperti contohnya
Teknik Multivoting. Teknik Multivoting ialah suatu aplikasi yang mengkombinasikan
banyak pilihan dari sejumlah kelompok antara 2 orang atau lebih. Teknik multivoting
adalah suatu cara atau teknik untuk menentukan prioritas masalah dari berbagai daftar
masalah yang ada. Teknik multivoting dapat mengeneralisasikan, mengkategorikan, dan
memilih masalah utama dari sekelompok orang. Dengan begitu kita dapat menentukan
masalah yang proiritas dan dapat menyelesaikan permasalahn itu terlebih dahulu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Contoh Kasus Teknik Multivoting ?
2. Bagaimana Program Promosi K3 untuk menyelesaikan kasus tersebut?

C. Tujuan
1. Mengetahui Contoh Kasus Teknik Multivoting
2. Mengetahu Program Promosi K3 apa saja yang Dapat diterapkan Pada Kasus
Tersebut

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Contoh Kasus Teknik Multivoting
Seorang ahli K3 sebuah perusahaan Y yang bekerja dalam bidang industri kramik ingin
menganalisis permasalahan yang di rasakan oleh pekerja yang bekerja pada bagian
produksi. Kemudian ahli K3 tersebut melibatkan pekerja tersebut untuk mencari prioritas
masalah mana yang akan di selesaikan terlebuh dahulu. Atau masalah mana yang paling
banyak di derita oleh pekerja tersebut dengan menggunakan teknik multivoting. Yang
nantinya pekerja tersebut di beri sebuah lebaran yang didalamnya terdapat masalah
masalah yang mereka rasakan, kemudian masalah tersebut di kerucutkan kembali sampai
menemui permasalahan yang paling banyak di keluhkan. Pada kasusu ini di ambil semua
karyawan yang bekerja secara statis yaitu sebanyak 75 orang pekerja. Caranya yaitu
sebagai berikut.

1. Pemilihan putaran pertama : ahli K3 memberi lembar pertama seperti lembar ceklis
yang di dalamnya terisi masalah-masalah yang sudah di keluhkan para pekerja. Lalu
pekerja tersebut boleh memilih sebanyak apapun masalah yang mereka rasakan yang
ada pada table ceklis tersebut. Dan di dapatkan hasil sebagai berikut :
No Keluhan Pekerja Jumlah pekerja
1. Kelelahan 10
2. Iklim kerja yang panas 35
3. Terjadinya anemia akibat kerja 10
4. Partner kerja yang kurang nyaman 5
5. Stress kerja 15

6. Sakit pada mata 5


7. Sakit pada bagian bahu -
8. Sakit pada bagian punggung atas -
9. Sakit pada bagian punggung bawah -
10. Hipotermia 15
11. Gangguan pendengaran 20
12. Gangguan pernafasan 30
13. Kulit kering 10

6
2. Pemilihan putaran kedua : setelah di dapat hasil pada perputaran pemilihan pertama
kemudian ahli K3 tersebut mengambil pengambil 7 [ilihan terbanyak yang di alami
oleh pekerja, lalu pekerja diminta memilih kembali akantetapi kali ini pilihannya di
batasi hanya sebanyak 5 item saja yang boleh di ceklis oleh pekrja yang dirasa itu
sangat berdampak oleh diri pekerja. Dan didapatkan hasil sebagai berikut :
No Keluhan Pekerja Jumlah pekerja
1. Iklim kerja panas 50
2. hipotermia 15
3. Stress kerja 20
4. Gangguan pendengaran 30
5. Gangguan pernafasan 35
6. Terjadinya anemia akibat kerja 20
7. kelelahan 35

3. Pilihan putaran ketiga : setelah putaran kedua di dapatkan hasil kemudian ahli K3
tersebut mengerucutkan kembali permasalahn yang di alami pekerja sebanyak 5
masalah saja yang paling banyak di pilih pekerja, kemudia pekerja tersebut diminta
untuk memilih 3 permasalahan yang paling mereka sering alami dan nantinya yang
paling banyak di pilih pekerja tersebut akan di jadikan sebagai masalah penting dan
harus di selesaikan. Dan kemudian di dapatkan hasil sebagai berikut :
No Keluhan Pekerja Jumlah pekerja
1. kelelahan 20
2. Setres kerja 23
3. Gangguan pendengaran 20
4. Gangguan pernafasan 31
5. Iklim kerja panas 45
Maka Ahli K3 tersebut telah mendapatkan hasil prioritas masalah pada pekra, bahwa
banyak pekerja yang merasakan sakit pada bagian punggu bawah yang di lihat pada
table hasil pemilihan putaran ketiga. Kemudian ahli K3 tersebut akan mencarikan
solusi dari masalah tersebut agar pekerja merasa nyaman saat bekerja.

B. Program Promosi K3 pada Masalah diatas

7
Setelah ahli K3 tersebut mencari tau dengan mengecek kesehatan secara medis dan
bertanya kepada pekerja ternyata para pekerja merasakan iklim kerja panas yang
diakibatkan oleh mesin produksi Semakin banyak mesin yang ada dalam proses produksi
maka panas yang ditimbulkan juga akan semakin besar karena Proses produksi suatu
industri sering menghasilkan suhu yang tinggi, yang diperoleh dari sumber panas tertentu
seperti mesin produksi, dapur peleburan baja, dapur peleburan gelas, dapur pembakaran
keramik, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, umumnya di dalam industri sering kita
jumpai adanya perbedaan suhu yang besar antara satu tempat dengan tempat yang lain,
dan hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan panas yang besar pula.
maka dari itu ada beberapa program promosi K3 yang dapat di lakukan oleh pekerja,
yaitu sebagai berikut :
1. Pengendalian secara umuma.Training (pendidikan/latihan)Yang dimaksud disini
adalah pendidikan atau pelatihan bagi calon tenaga kerja sebelum ditempatkan
yang dilaksanakan secara berkala (periodic).
b. Pengendalian tekanan panas melalui penerapan hygieneindustri perusahaan.
Yang dimakasud adalah tindakan-tindakan yang diambil oleh perorangan untuk
mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh panas. Termasuk pengendalian
tekanan panas melalui penerapan hygiene yaitu Pengandalian cairan,
Aklimatisasi, Self determination, Diet, Makanan yang terlalu manis atau
mengandung karbohidrat berlebihan tidak dianjurkan karena akan menahan cairan
melalui ginjal atau keringat, Gaya hidup dan status kesehatan, Pakaian kerja
2. Pengendalian secara khusus pengendalian secara khusus dapat dilaksanakan
dengan 3 cara :
a. Pengendalian secara teknis cara ini mencakup mengurangi beban kerja,
Menurunkan suhu udara, Menurunkan kelembaban udara, Menurunkan panas
radiasi.
b.Pengendalian secara administrative adalah perubahan cara kerja yang dilakukan
dalam upaya untuk membatasi resiko pemajanan.
c.Perlindungan perorangan adalah suatu cara pengendalian yang dilaksanakan
perorangan(setiap pekerja). Untuk tekanan panas, perlindungan perorangan
terutama berupa suatu pakaian pendingin, namun juga dapat termasuk pakaian

8
yang dapat memantulkan panas radiasi yang tinggi dalam lingkungan tempat kerja
panas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik Multivoting ialah suatu aplikasi yang mengkombinasikan banyak pilihan dari
sejumlah kelompok antara 2 orang atau lebih. Teknik multivoting adalah suatu cara atau teknik
untuk menentukan prioritas masalah dari berbagai daftar masalah yang ada. Teknik multivoting
dapat mengeneralisasikan, mengkategorikan, dan memilih masalah utama dari sekelompok
orang. Dengan begitu kita dapat menentukan masalah yang proiritas dan dapat menyelesaikan
permasalahn itu terlebih dahulu.

maka dari itu ada beberapa program promosi K3 yang dapat di lakukan oleh pekerja, yaitu
sebagai berikut :
1. Pengendalian secara umuma.Training (pendidikan/latihan)Yang dimaksud disini adalah
pendidikan atau pelatihan bagi calon tenaga kerja sebelum ditempatkan yang
dilaksanakan secara berkala (periodic).
b. Pengendalian tekanan panas melalui penerapan hygieneindustri perusahaan.
Yang dimakasud adalah tindakan-tindakan yang diambil oleh perorangan untuk
mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh panas. Termasuk pengendalian
tekanan panas melalui penerapan hygiene yaitu Pengandalian cairan,
Aklimatisasi, Self determination, Diet, Makanan yang terlalu manis atau
mengandung karbohidrat berlebihan tidak dianjurkan karena akan menahan cairan
melalui ginjal atau keringat, Gaya hidup dan status kesehatan, Pakaian kerja

9
2. Pengendalian secara khusus pengendalian secara khusus dapat dilaksanakan dengan 3 cara :
a. Pengendalian secara teknis cara ini mencakup mengurangi beban kerja,
Menurunkan suhu udara, Menurunkan kelembaban udara, Menurunkan panas
radiasi.
b.Pengendalian secara administrative adalah perubahan cara kerja yang dilakukan
dalam upaya untuk membatasi resiko pemajanan.
c.Perlindungan perorangan adalah suatu cara pengendalian yang dilaksanakan
perorangan(setiap pekerja). Untuk tekanan panas, perlindungan perorangan
terutama berupa suatu pakaian pendingin, namun juga dapat termasuk pakaian
yang dapat memantulkan panas radiasi yang tinggi dalam lingkungan tempat kerja
panas.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://baixardoc.com/documents/makalah-kelelahan-kerja-5dbc95dea12e5
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/ergonomi.html
file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/14-Article%20Text-307-1-10-
20191113.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai