Identifikasi penyebab ASUHAN hipertemia ( mis, KEPERAWATAN dehidrasi,terpapar SELAMA 3X24JAM lingkungan DIHARAPKAN panas,penggunaan TERMOREGULASI inkubator MEMBAIK dengan KH: Monitor suhu tubuh Monitor kadar elektrolit -MENURUN Monitor haluaran urin Menggigil Monitor komlikasi Kulit merah akibat hipertemia Kejang Terapeutik Akrosianosis Sediakan lingkungan Konsumsi oksigen yang dingin Longgarkan atau Piloereksi lepaskan pakaian Vasokonstriksi Basahi dan kipasi perifer permukaan tubuh Kutis memorata Berikan cairan oral Pucat Ganti linen setiap Takikardi hari/sering jika Ytakipnea mengalami Bradikardi hiperhidrosis (keringat Dasar kuku sianotik berlebihan) Hipoksia Lakukan pendinginan eksternal ( mis, selimut -MEMBAIK hipotermia atau Suhu tubuh kompres dingin pada Suhu kulit dahi, leher, dada,abdomen dan Kadar glukosa aksila) darah Hindari pemberian Pengisian kapiler antipiretik atau aspirin Ventilasi Berikan oksigen,jika Tekanan darah perlu Edukasi Anjurkan tirah baring Kolaborasi Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena,jika perlu 2. Nyeri akut Observasi SETELAH DI BERIKAN Identifikasi lokasi, ASUHAN karakteristik, durasi, KEPERAWATAN frekuensi, kualitas, SELAMA 3X24JAM intensitas nyeri DIHARAPKAN Identifikasi respon nyeri TINGKAT NYERI non verbal MENURUN dengan KH: Identifikasi faktor yang -MENURUN memperberat dan Keluhan nyeri memperingan nyeri Meringis Identifikasi Sikap protektif pengetahuan dan Kesulitan tidur keyakinan nyeri Menarik diri Identifikasi pengaruh budaya terhadap Berfokus pada diri respon nyeri sendiri Identifikasi pengaruh Diaforesis nyeri terhadap kualitas Tertekan hidup Perasaan takut Monitor keberhasilan mengalami cedera terapi komplementer berulang yang sudah diberikan Anoreksia Monitor efek samping Perineum terasa penggunaan analgeti tertekan Terapeutik Uterus teraba Berikan teknik non membulat farmakologis untuk Pupil dilatasi mengurangi nyeri Muntah (misalnya akupresure, Mual terapi pijat, kompres hangat/dingin) -MEMBAIK Kontrol lingkungan yang memperberat rasa Frekuensi nadi nyeri (misalnya suhu Pola napas ruangan, pencahayaan, Tekanan darah dan kebisingan) Proses berfikir Fasilitasi istirahat dan Fokus tidur) Fungsi berkemih Pertimbangkan jenis Perilaku dan sumber nyeri Nafsu makan dalam pemilihan Pola tidur strategi meredakan nyeri Edukasi Jelaskan penyebab ,periode,dan pemicu nyeri Jelaskan strategi meredakan nyeri Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri Anjurkan penggunaan analgetik secara tepat Ajarkan teknik nonformakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu 3. Resiko cidera Observasi SETELAH DI BERIKAN Identifikasi area ASUHAN lingkungan yang KEPERAWATAN berpotensi SELAMA 3X24JAM menyebabkan cidera DIHARAPKAN Identifikasi obat yang TINGKAT CIDERA berpotensi MENURUN dengan KH: menyebabkan cedera Identifikasi kesesuaian -MENINGKAT alas kaki atau stoking Toleransi aktivitas elastis pada ekstremitas Nafsu makan bawah Toleransi makanan Terapeutik Sediakan pencahayaan -MENURUN yang memadai Kejadian cidera Gunakan lampu tidur selama jam tidur Luka/lecet Sosialisasikan pasien Ketegangan otot dan keluarga dengan Fraktur lingkungan ruang rawat Perdarahan ( mis, penggunaan Ekspresi wajah telepon,tempat kesakitan tidur,penerangan Agitasi ruangan dan lokasi Iritabilitas kamar mandi) Gangguan mobilitas Gunakan alas lantai jiks Gangguan kognitif berisko mengalami cidera serius -MEMBAIK Sediakan alas kaki Tekanan darah antisilip Frekuensi nadi Sediakan pispot atau urinal eliminasi Frekuensi napas ditempat tidur,jika Denyut jantung perlu apikal Pastikan bel panggilan Denyut jantung atau telepon mudah radialis dijangkau Pola istirahat/tidur Pastikan barang-barang pribadi mudah di jangkau Pertahanakan posisi tempat tidur diposisi terendah saat digunakan Pastikan roda tempat tidur atau kursi roda dalam kondisi terkunci Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan Pertimbangkan pengguanaan alaram elektronik pribadi atau alam sensor pada tempat tidur atau kursi Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (mis, tongkat atau alat bantu jalan) Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien,sesuai kebutuhan Edukasi Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit sebelum berdiri. 4. Takut dan cemas 5. resiko ketidakseimbangan Observasi SETELAH DI BERIKAN elektrolit Monitor status hidrasi ASUHAN (mis, frekuensi KEPERAWATAN nadi,kekuatan SELAMA 3X24JAM nadi,akral,pengisian DIHARAPKAN kapiler,kelembapan KESEIMBANGAN mukosa,turgor ELEKTROLIT kulit,tekanan darah) MENINGKAT dengan Monitor berat badan KH: harian Monitor berat badan -MEMBAIK sebelum dan sesuda Serum natrium dialisis Serum kalium Monitor hasil Serum klorida pemeriksaan laboratorium (mis, Serum kalsium hematokrit,Na, berat Serum magnesium jenis urin,BUN) Serum fosfor Monitor status hemodinamik (mis, MAP, PAP,PCWP jika tersedia) Terapeutik Catat intake output dan hitung balans cairan dalam 24 jam Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan Berikan cairan intravena ,jika perlu Kolaborasi Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
6. Pola napas tidak efektif Observasi SETELAH DI BERIKAN
Monitor pola napas ASUHAN (frekuensi,kedalaman,u KEPERAWATAN saha napas) SELAMA 3X24JAM Monitor bunyi napas DIHARAPKAN POLA tambahan (mis, NAPAS MEMBAIK gurgling, dengan KH: mengi,wheezing,ronkhi kering) -MENINGKAT Monitor sputum Ventilasi semenit ( jumlah,warna dan Kapasitas vital aroma) Diameter thoraks Terapeutik anterior –posterior Pertahankan kepatenan Tekanan ekspirasi jalan napas dengan head-titl dan chin-lift Tekanan inspirasi ( jaw-thrust jika curiga -MENURUN trauma servikal) Dipnea Posisikan semi fowler Penggunaan otot atau fowler bantu napas Berikan minum hangat Pemanjangan fase Lakukan fisioterapi ekspirasi dada ,jika perlu Orthopnea Lakukan penghisapan Pernapasan pursed- lendir kurang dari lip 15detik Pernapasan cuping Lakukan hidung hiperoksigenasi -MEMBAIK sebelum penghisapan Frekuensi napas endotrakeal Kedalaman napas Keluarkan sumbatan Ekskursi dada benda padat dengan forsep McGlll Berikan oksigen,jika perlu Edukasi Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,jika tidak kontraindikasi Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi Kolaborasi pemberian bronkodilator ,ekspektoran ,mukotilik,jika perlu 7. Intoleransi aktivitas Observasi SETELAH DI BERIKAN Identifikasi gangguan ASUHAN fungsi tubuh yang KEPERAWATAN mengakibatkan SELAMA 3X24JAM kelelahan DIHARAPKAN Monitor kelelahan fisik TOLERANSI AKTIVITAS dan emosional MENINGKAT dengan Monitor pola dan jam KH: tidur Monitor lokasi -MENINGKAT ketidaknyamanan Frekuensi nadi selama melakukan Saturasi oksigen aktivitas Kemudahan dalam Terapeutik melakukan aktivitas Sediakan lingkungan sehari-hari yang nyaman dan rendah stimulus ( mis, Kecepatan berjalan cahaya,suara dan Kekuatan tubuh kunjungan) bagian atas Lakukan latihan gerak Kekuatan tubuh pasif dan aktif bagian bawah Berikan aktivitas Toleransi dalam distraksi yang menaiki tangga menenangkan -MENURUN Fasilitasi duduk di sisi Keluhan lelah tempat tidur,jika tidak Dispnea saat dapat berpindah atau aktivitas berjalan Dispnea etelah Edukasi aktivitas Anjurkan tirah baring Perasaan lemah Anjurkan melakukan Aritmia saat aktivitas secara aktivitas bertahap Aritmia setelah Anjurkan menghubungi aktivitas perawat jika tanda dan Sianosis gejala kelelahan tidak berkurang -MEMBAIK Ajarkan strategi koping Warna kulit untuk mengurangi Tekanan darah kelelahan Frekuensi napas Kolaborasi EKG iskemia Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan 8. Resiko kelebihan volume cairan 9. Bersihan jalan napas tidak Observasi SETELAH DI BERIKAN efektif Monitor pola napas ASUHAN (frekuensi,kedalaman,u KEPERAWATAN saha napas) SELAMA 3X24JAM Monitor bunyi napas DIHARAPKAN tambahan (mis, BERSIHAN JALAN gurgling, NAPAS MENINGKAT mengi,wheezing,ronkhi dengan KH: kering) Monitor sputum -MENINGKAT ( jumlah,warna dan Batuk efektif aroma) Terapeutik -MENURUN Pertahankan kepatenan Produksi sputum jalan napas dengan Mengi head-titl dan chin-lift Wheezing ( jaw-thrust jika curiga Mekonium trauma servikal) Dispnea Posisikan semi fowler Ortopnhea atau fowler Sulit bicara Berikan minum hangat Sianosis Lakukan fisioterapi Gelisah dada ,jika perlu _MEMBAIK Lakukan penghisapan Frekuensi napas lendir kurang dari Pola napas 15detik Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGlll Berikan oksigen,jika perlu Edukasi Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,jika tidak kontraindikasi Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi Kolaborasi pemberian bronkodilator ,ekspektoran ,mukotilik,jika perlu 10. Resiko perfusi jaringan otak Resiko gangguan perfusi Observasi SETELAH DI BERIKAN 11. serebral Identifikasi penyebab ASUHAN peningkatan TIK, KEPERAWATAN ( mis,lesi,gangguan SELAMA 3X24JAM metabolisme ,edema DIHARAPKAN PERFUSI serebral) SEREBRAL Monitor tanda /gejala MENINGKAT dengan peningkatan TIK ,( mis KH: tekanan darah meningkat ,tekanan -MENINGKAT nadi Tingkat kesadaran melebar,bradikardia,pol Kognitif a napas -MENURUN ireguler,kesadaran Tekanan intra menurun) kranial Monitor MAP (mean arterial pressure) Sakit kepala Monitor CVP (central Gelisah venous pressure), jika Kecemasan perlu Agitasi Monitor PAWP ( jika Demam perlu) -MEMBAIK Monitor PAP,jika perlu Nilai rata rata Monitor ICP (intra tekanan darah cranial pressure),jika Kesadaran tersedia Tekanan darah Monitor CPP ( cerebral sistolik perfusion pressure) Tekana darah Monitor gelombang icp siastolik Monitr status Refleks saraf pernapasan Montor intake dan output cairan Monitor cairan serebro- spinalis ( mis, warna ,konsistensi) Terapeutik Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang Berikan posisi semi fowler Hindari manuver valsava Cegah terjadinya kejang Hindari penggunaan PEEP Hindari pemberian cairan IV hipotonik Atur ventilator agar paCO2 optimal Pertahankan suhu tubuh normal Kolaborasi Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan ,jika perlu Kolaborasi pemberian diuretik osmosis,jika perlu Kolaborasi pemberian pelunak tinja,jika perlu