Disusun Oleh :
Kelompok II (A2)
Laporan Akhir dengan judul “Proses Teknik Kimia I” disusun oleh kelompok II,
Mhd Azrin (180140045), Andre Hanafi Salavena (180140049),Rizky Prasetyo
(180140051),Andri Nur Rizky (180140052),Vini Nurmazaya(180140053),
Shafiya Rauzah (180140054), Aldhilla Zuhra (180140056), Muhamad Akbar
Riza (180140057), Tasya Maidayanti (180140061)Jurusan Teknik Kimia.
Laporan Proses Teknik Kimia I ini merupakan sebagian dari syarat-syarat yang
diperlukan untuk mengikuti ujian final praktikum laboratorium pada Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
Kelompok II
i
FAKULTAS TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LEMBAR PENUGASAN
ii
sampel sebagai sampel nomor 2 untuk dianalisa
iii
(..............................................)
LEMBAR DATA
MODUL PRATIKUM : Resin Urea Formaldehid (RUF)
NAMA/NIM : 1. Muhammad Azrin 180140045
2. Andre Hanavi S 180140049
3. Rizky Prasetyo 180140051
4. Andri Nur Rizky 180140052
5. Vini Nurmazaya 180140053
6. Shafiya Rauzah 180140054
7. Aldilla Zuhra 180140056
8. Muhammad Akbar R 180140057
9. Tasya Maidayanti 180140061
Massa Picnometer kosong = 12,7 gr
Massa Picnometer + air = 16,50 gr
Massa Picnometer air – kosong = 3,8 gr
Sampel (gr)
No. Sampel
Formaldehi
Titrasi (ml)
Waktu Alir
Viskositas
de bebas
Densitas
Volume
(Menit)
(gr/ml)
(gr/ml)
Waktu
Massa
Kadar
(cP)
pH
(s)
iv
6 49 0,75 5,05 0,9 12 1,328 0,597 0,135
7 56 0,80 5,05 0,8 12 1,328 0,637 0,12
8 63 0,80 5,08 0,75 12 1,336 0,641 0,1125
(.......................) (................................)
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... i
LEMBAR PENUGASAN............................................................................. ii
LEMBAR DATA.......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... vii
DAFTAR TABEL......................................................................................... viii
ABSTRAK.................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Judul Percobaan................................................................................ 1
1.2 Pelaksana Pratikum.......................................................................... 1
1.3 Tujuan Pratikum............................................................................... 1
BAB II TINJAUN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Polimer........................................................................... 2
2.2 Bahan Baku....................................................................................... 4
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi Urea Formaldehid......... 7
2.4 Pengaruh Variasi F/V Terhadap Densitas......................................... 9
2.5 Pengaruh Variasi F/V Terhadap Viskositas...................................... 10
BAB III METODELOGI PRATIKUM
3.1 Alat.................................................................................................... 12
3.2 Bahan................................................................................................ 12
3.3 Prosedur Kerja................................................................................... 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.................................................................................................. 15
4.2 Pembahasan....................................................................................... 15
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 22
5.2 Saran .................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 24
LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN..................................................... 25
LAMPIRAN B PERHITUNGAN................................................................. 26
LAMPIRAN C GAMBAR ALAT................................................................ 41
vi
DAFTAF GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
ABSTRAK
Resin merupakan sintesa senyawa organik dengan berat molekul yang besar, resin
urea formaldehid adalah salah satu contoh polimer yang merupakan hasil
kondensasi urea dengan formaldehid. Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi
pada percobaan ini adalah katalis, temperature, perbandingan mol raktan dan
penambahan bahan aktif. Tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari pengaruh
perubahan kondisi reaksi terhadap kecepatan reaksi dan hasil pada tahap
intermediate. Prosedur kerja dalam percobaan yaitu kedalam labu leher empat
dimasukkan formalin dan katalis amoniak serta buffering agent. Campuran diaduk
dan diambil sebagai sampel 0. Selanjutnya dimasukkan urea dan diambil sampel
1. Kemudian dipanaskan sampai mendidih dan diambil sampai sampel nomor 8.
Kemudian masing-masing sampel dihitung densitas, viskositas, pH dan kadar
formaldehid bebasnya. Hasil dari percobaan diperoleh densitas untuk sampel 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 adalah sebesar 1,27 gr/ml, 1,81 gr/ml, 1,315 gr/ml, 1,315
gr/ml, 1,318 gr/ml, 1,323 gr/ml, 1,328 gr/ml, 13,28 gr/ml dan 1,336 gr/ml.
Viskositas untuk sampel 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 diperoleh sebesar 0,045 cP,
0,471 cP, 0,536 cP, 0,536 cP, 0,553 cP, 0,587 cP, 0,597 cP, 0,637 cP dan 0,641
cP. pH pada sampel 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 diperoleh berturut-berturut 11, 11,
12, 12, 12, 12, 12 dan 12. Kadar formaldehid bebas pada sampel 0 adalah 0,21 gr,
sampel 1 adalah 0,21 gr, sampel 2 adalah 0,18 gr, sampel 3 adalah 0,18 gr,
sampel 4 adalah 0,15 gr, sampel 5 adalah 0,135 gr, sampel 6 adalah 0,135 gr,
sampel 7 adalah 0,12 gr dan sampel 8 adalah 0,1125 gr. Kesimpulan dari
percobaan diperoleh yaitu semakin lama waktu pemanasan sampel maka semakin
tinggi densitas dan viskositasnya. Dan pH sampel naik dan cenderung konstan
selama reaksi berlangsung, untuk kinetika reaksinya siperoleh konstan.
Kata Kunci : Formaldehid, Katalis, Kecepatan Reaksi, Resin, Viskositas
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
3
kompleks dan menjadi resin termoset, yaitu menjadi resin yang tidak dapat
melarut dan tidak dapat meleleh.
Resin urea formaldehid merupakan contoh dari resin termoset dari resin
amino. Resin urea formaldehid terdiri dari sekitar 80% resin amino yang
dihasilkan dunia. Resin melamin formaldehid juga merupakan salah satu resin
amino. Resin amino sering digunakan untuk memodifikasi sifat dari material lain.
Resin ini ditambahkan selama proses seperti pada produk serat tekstil untuk
mempertahankan karakteristik tekan yang tetap. Kelemahan resin urea
formaldehid adalah tidak resistan terhadap kelembaban sehingga cetakan
cenderung lapuk, dan permukaan yang terlalu lunak dan mudah tergores. Selain
itu, resin ini juga tidak tahan terhadap panas seperti halnya resin melamin
formaldehid. Keuntungan dari penggunaan resin ini adalah harganya yang murah
untuk membentuk lapisan yang jernih, dan resistan terhadap penyerapan
(absorbsi) ultraviolet, serta berkilau dan resistan terhadap air bila resin ditambah
thiourea pada cetakan atau lapisan resin.
μ kinematis = t x k.................................................................................(2.7)
3.1.2 Bahan-bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Phenolpthalein (pp 1%)
2. Air
3. Urea (CO(NH2)2) 27 gram
4. Amonia (NH3) 15 ml
5. Formalin (CH2O) 60 ml
6. Natrium Karbonat (Na2CO3) 0,4 gram
7. Metanol (CH3OH) 25 ml
8. Asam klorida (HCl) 5 ml
9. Natrium Sulfat (Na2SO4) 9,88 ml
12
13
4.1 Hasil
Massa Picnometer kosong = 12,7 gr
Massa Picnometer + air = 16,50 gr
Massa Picnometer air - kosong = 3,8 gr
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Percobaan Resin Urea Formaldehid
Formaldehide
bebas (gr/ml)
Sampel (gr)
No. Sampel
Titrasi (ml)
Waktu Alir
Viskositas
Densitas
Volume
(Menit)
(gr/ml)
Waktu
Massa
Kadar
(cP)
pH
(s)
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini yaitu pembuatan resin urea formaldehid yang bertujuan
untuk mempelajari perubahan kondisi reaksi terhadap kecepatan reaksi dan hasil
kondensasi urea dengan formaldehid. Resin hasil kondensasi ini bersifat
thermosetting yang mempunyai sifat tahan asam dan basa. Reaksi antara urea dan
formaldehid dengan katalis basa dapat menghasilkan mono-metiol urea sebagai
monomer reaktan reaksi pembentukan polimer urea-formaldehid. Basa yang
digunakan dapat berupa barium hidroksida ataupun kalium hidroksida.
Formaldehid atau metanal adalah anggoata senyawa aldehida yang pertama. Pada
kondisi ruangan, formaldehid murni berada dalam fasa gas.
15
16
4.2.1 Analisa pH
17
12.2
f(x) = 0.02 x + 11.2
12 R² = 0.52 12 12 12 12 12 12 12
11.8
11.6
11.4
pH
11.2
11 11 11
10.8
10.6
10.4
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (Menit)
Dari grafik di atas, diketahui bahwa semakin lama waktu pemanasan maka
pH campuran semakin berkurang sehingga menuju sifa tasam. pH yang diperoleh
pada campuran ini bersifat basa. Dalam suasana basa kuat formaldehid akan
bereaksi secara disproporsionasi dimana sebagian akan teroksidasi menjadi asam
karboksilat dan sebagian tereduksi menjadi alkohol.
Penurunan pH ini sesuai dengan teori yang mengemukakan bahwa afinitas
air yang menurun akibat lamanya pemanasan menyebabkan pH cenderung
menurun. Waktu pemanasan yang lama akan menaikkan temperature sehingga
menurunkan besarnya afinitas air (Perry, 1999).
Pada larutan formaldehid yang digunakan terdapat kandungan air. Air
inilah yang dapat melepaskan ikatan ion hidroksida dalam larutan. Saat dilakukan
pemanasan, suhu pada campuran semakin lama akan semakin naik, sehingga
terjadi penguapan air dalam larutan. Saat terjadi proses penguapan, ikatan
18
0.4
0.3
0.2
0.1 0.05
0
0 10 20 30 40 50 60 70
waktu (menit)
sampel nomor 1 viskositas 0,471 cP, sampel nomor 2 viskositas 0,536 cP, sampel
nomor 3 viskositas 0,536 cP, sampel nomor 4 viskositas 0, 553 cP, sampel nomor
5 viskositas 0,587 cP, sampel nomor 6 viskositas 0,597 cP, sampel nomor 7
viskositas 0,637 cP dan sampel nomor 8 viskositas 0,641 cP.
Pada sampel 0 terlihat nilai viskositasnya rendah hal ini karena urea belum
dimasukkan sehingga reaksi belum terjadi dan sampel 1 lebih tinggi dari sampel 0
dikarenakan sudah ditambahkan urea, pada sampel 2 dan 3 lebih tinggi dari pada
sampel 1 karena sudah terjadi pemanasan. Hal ini sesuai dengan teori, Menurut
teori, viskositas akan semakin tinggi seiring dengan semakin lamanya reaksi yang
terjadi. Hal ini disebabkan karena semakin banyak resin UF yang terbentuk
membuat larutan semakin kental sehingga waktu yang dibutuhkan larutan
campuran mengalir dalam viskometer semakin lama. Dengan bantuan katalis
membuat proses pembentukan UF semakin cepat yang membuat viskositas
disetiap waktu juga meningkat (Firmanto, 2017).
Resin urea formaldehid adalah polimer yang viskositasnya sangat tinggi,
maka semakin lama waktu pemanasan yang dilakukan akan memperoleh
viskositas yang semakin tinggi seiring dengan bertambahnya suhu dalam reaksi.
Pada suhu yang tinggi, campuran-campuran yang titik didihnya lebih rendah akan
lebih dulu menguap sehingga kekentalan sampel akan semakin bertambah (Mc-
Cabe, 1999).
0.25
0.1
0.05
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (Menit)
1.36
1.34
f(x) = 0 x + 1.29
Densitas (gr/ml)
1.32 R² = 0.71
1.3
1.28
1.26
1.24
1.22
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan adalah:
1. Saat terjadi proses penguapan, ikatan hidrogen atau hidroksida dalam
campuran akan ikut mengalami penguapan sehingga mengakibatkan pH
tetap terjaga dalam keadaan basa.
2. Urea formaldehid bersifat basa dengan pH 9,60-10,67.
3. Densitas setiap sampel adalah 1,27 gr/ml, 1,31 gr/ml, 1,315 gr/ml, 1,315
gr/ml, 1,323 gr, 1,328 gr/ml, 1,328 gr/ml dan 1,336 gr/ml.
4. Semakin lama waktu pemanasan, maka densitas suatu sampel akan
semakin besar nilainya. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi suhu
yang terjadi selama berjalannya waktu pemanasan semakin menuju suhu
ideal pembentukan resin tersebut.
5. Kadar yang diperoleh 0,21 gr, 0,21 gr, 0,18 gr, 0,18 gr, 0,15 gr, 0,135 gr,
0,135 gr, 0,12 gr dan 0,1125 gr.
6. Semakin lama pemanasan sampel, maka kadar formaldehid bebas dari
larutan akan semakin turun. Pemanasan yang lama akan menaikkan suhu
larutan, dengan tingginya suhu maka reaksi semakin lanjut. Reaksi
polimer membentuk polimer tiga dimensi dan kelarutannya semakin
berkurang.
7. Viskositas yang diperoleh 0,045 cP, 0,471 cP, 0,536 cP, 0,536 cP, 0,553
cP, 0,587 cP, 0,597 cP, 0,637 cP dan 0,641 cP
8. Semakin lama waktu pemanasan maka viskositas yang diperoleh dalam
larutan akan semakin besar.
5.2 Saran
1. Setiap praktikan diharapkan menggunakan data yang berbeda agar
dihasilkan data yang berbeda dan dapat dianalisa lebih jelas.
2. Untuk percobaan ini diharapkan praktikan memperhatikan keselamatan
diri karena bahan yang digunakan dalam percobaan ini sangat berbahaya
22
23
Pada larutan natrium sulfat (Na2SO4) dapat diganti dengan natrium sulfit
(Na2SO3) dan praktikkan melakukan variasi pada perbandingan molar agar dapat
diketahui pengaruh variasi F/U terhadap densitas, viskositas dan formaldehid
bebas (Syaichurrozi, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Brady E, James.1995. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.
Firmanto, Fariz Ihsan. Marina, Frily. 2017. Pengaruh Kadar Katalis Terhadap
Pembuatan Resin Urea Formaldehid Skala Laboratorium. Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa : Cilegon, Indonesia.
Geankoplis, Chrine Jhon. 1999. Transport Proccess and Separation Proccess
Principle. New Jersey : Pearson Prence Hell.
Keenan. 1992. Kimia Universitas. Jakarta: Erlangga.
Levenspiel. 1999.Chemical Reaktion Engineering. Corvalis : State University.
McCabe, Smith Harriot E. 1985. Operasi Teknik Kimia. Erlangga : Jakarta.
McCabe.1990. Advanced Pysic. Newyork: University Press.
Penuntun praktikum. 2018. Proses Teknik Kimia I. Unimal : Lhokseumawe.
Perry, Robbert H, Don W.Green. 1999. Perry Chemical Engineering
Handbook’s.America : Mc.Graw-Hill. Companies.
Syaichurrozi, Iqbal. Heriyanto, Heri. Dkk. 2016. Pengaruh Rasio Molar
Formaldehid/Urea (F/U) menggunakan Katalis NaOH dan NH4OH
terhadap Pembuatan Resin Urea Formaldehid Skala Laboratorium.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa : Cilegon, Indonesia..
24
LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN
(.......................) (................................)
25
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
3. Mol Formaldehida
massa formaldehid
mol =
BM formaldehid
23,95 gr
mol =
30 gr/mol
mol = 0,798 mol
5. Mol Urea
mol formaldehid
Mol urea =
2
26
27
0,798 mol
=
2
= 0,532 mol
6. Massa Urea
Massa urea = mol urea ×BM urea
= 0,53 mol×60 gr/mol
= 31,8 gr
9. Massa Total
Massa total (T) = massa formaldehida + massa urea +
massa NH3 + massa Na2CO3
T = 64,74 gr + 31,8 gr + 0,08 T + 0,008 T
T = 96,54 gr + 0,088 T
T - 0,088 T = 96,54 gr
0,912 T = 96,54 gr
T = 96,54 gr/ 0,912
T (massa total) = 105,86 gr
= 3,8 ml
Massa Sampel Nomor 4
Piknometer + sampel nomor 4 = 17,71 gr
(Piknometer + sampel 4) – Piknometer kosong = 17,71 gr – 12,7 gr
= 5,01 gr
Densitas Sampel Nomor 4
massa sampel nomor 4
ρ Sampel nomor 4 =
volume air
5,01 gr
=
3,8 ml
= 1,318 gr/ml
Massa Air
(Piknometer + air) –Piknometer kosong = 16,50 gr – 12,7 gr
= 3,8 gr x 1 gr/ml
= 3,8 ml
densitas sampel
Sg sampel nomor 0 =
densitas air
1,27
=
1
= 1,27
µ sampelnomor 0 = k × sg sampel nomor 0 × t
= 0,60 × 1,27 × 0,06
= 0,045 cP
= 0,641 cP
B.3 Analisa pH
1. Analisa Sampel Nomor 0
Nilai pH = 11 yang menandakan larutan bersifat basa.
2. Analisa Sampel Nomor 1
Nilai pH = 11 yang menandakan larutan bersifat basa.
3. Analisa Sampel Nomor 2
Nilai pH = 12 yang menandakan larutan bersifat basa.
4. Analisa Sampel Nomor 3
Nilai pH = 12 yang menandakan larutan bersifat basa.
5. Analisa Sampel Nomor 4
Nilai pH = 12 yang menandakan larutan bersifat basa.
6. Analisa Sampel Nomor 5
Nilai pH = 12 yang menandakan larutan bersifat basa.
7. Analisa Sampel Nomor 6
Nilai pH = 12 yang menandakan larutan bersifat basa.
8. Analisa Sampel Nomor 7
Nilai pH = 12 yang menandakan larutan bersifat basa.
9. Analisa Sampel Nomor 8
Nilai pH = 12 yang menandakan larutan bersifat basa.
Tabel B.3 Hasil Analisa pH
38
2. AnalisaSampel Nomor 1
Volume Titrasi = 1,4 ml
3 × volume titrasi × N HCl
Kadar Formaldehida Bebas =
volume sampel
3 × 1,4 ml × 0,5N
=
10 ml
= 0,21 gr
3. AnalisaSampel Nomor 2
Volume Titrasi = 1,2 ml
4. AnalisaSampel Nomor 3
Volume Titrasi = 1,2 ml
39
6. AnalisaSampel Nomor 5
Volume Titrasi = 0,9 ml
3 × volume titrasi × N HCl
Kadar Formaldehida Bebas =
volume sampel
3 × 0,9 ml × 0,5 N
=
10 ml
= 0,135 gr
7. AnalisaSampel Nomor 6
Volume Titrasi = 0,9 ml
3 × volume titrasi × N HCl
Kadar Formaldehida Bebas =
volume sampel
3 × 0,9 ml × 0,5 N
=
10 ml
= 0,135 gr
8. AnalisaSampel Nomor 7
Volume titrasi = 0,8 ml
3 × volume titrasi × N HCl
Kadar Formaldehid Bebas =
volume sampel
3 × 0,8 ml × 0,5 N
=
10 ml
40
= 0,12 gr
Neraca Digital
Erlenmeyer
41
42
Corong
Piknometer
Alat Penangas
Pipet Volume
Gelas Beaker
Pipet Tetes
Gelas Ukur
Viskometer
Thermometer
12 Mengukur suhu
Buret