289-Article Text-420-1-10-20190730

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

PENINGKATAN KELARUTAN EKSTRAK DAN FRAKSI BUAH LIBO (FICUS

VARIEGATA BLUME) DENGAN PENGARUH PENAMBAHAN KOSOLVEN

Bravo Prisukarno1, Aditya Fridayanti1, Sabaniah Indjar Gama1,2, Rolan Rusli1,2,*

1
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”,
Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
2
Kelompok Bidang Ilmu Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi,
Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
*
Email: rolan@farmasi.unmul.ac.id

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian peningkatan kelarutan ekstrak dan fraksi buah Libo (Ficus
variegata Blume) dengan pengaruh penambahan kosolven trietanolamin, gliserin dan
propilenglikol. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kosolven terbaik yang dapat
meningkatkan kelarutan optimal ekstrak dan fraksi buah Libo (Ficus variegata Blume)
sehingga dapat digunakan untuk berbagai jenis formulasi. Penambahan kosolven
trietanolamin, gliserin dan propilenglikol dapat mempengaruhi tingkat kelarutan ekstrak
dan fraksi buah Libo (Ficus variegata Blume).

Kata Kunci: Kelarutan, Kosolven, Trietanolamin, Gliserin, Propilenglikol

DOI: https://doi.org/10.25026/mpc.v7i1.289

PENDAHULUAN tergantung pada faktor subjektif jadi


Saat ini semakin banyak bahan formulasi suatu sediaan memerlukan
alam yang diformulasikan menjadi penggabungan nilai ilmiah dan estetika
sediaan obat dengan aktivitas (Lachman,dkk.,2007).
farmakologi melalui berbagai tahapan Tanaman obat telah dimanfaatkan
pengujian. Berbagai bentuk sediaan dapat secara luas namun Manfaat tradisional
ditemukan dan disukai oleh masyarakat buah tumbuhan Libo (F. variegata) tidak
karena efek sampingnya yang lebih banyak dikenal, kecuali beberapa spesies
ringan dibandingkan obat-obatan kimiawi yang termasuk genus Ficus di antaranya
(Nursal, dkk., 2012). sebagai obat diare, sedangkan daunnya
Zat aktif yang mempunyai digunakan untuk membersihkan selaput
kelarutan kurang baik bisa berpengaruh mata. Pemanfaatan tumbuhan Libo
terhadap kadar obat dalam sediian khususnya buah dapat saja dilakukan
sehingga dapat diasumsikan bahwa dalam bidang farmasi karena ciri khas
semakin tinggi kelarutan maka kadar zat potensi farmasi dari bahan alam adalah
aktif semakin meningkat. Faktor terkait dengan obat, makanan-minuman
kelarutan dan kestabilan dapat fungsional, serta sebagai kosmetik sehat.
diperkirakan, sedangkan karakteristik Potensi tersebut merupakan hal penting
rasa dan organoleptik lain masih dalam bidang farmasi misalnya sifat

Proceeding of the 7th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 37


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 12-13 Mei 2018
Peningkatan Kelarutan Ekstrak dan Fraksi Buah Libo (Ficus variegata Blume) dengan Pengaruh Penambahan Kosolven

toksik berpotensi sebagai obat kanker HASIL DAN PEMBAHASAN


dengan prinsip dasar pembunuh sel Uji kelarutan dilakukan dengan
(kemoterapi), sifat toksik sebagai menggunakan ekstrak dan fraksi buah
antimikroba, pestisida (insektisida, Libo (Ficus variegata Blume) sebanyak
larvasida, bakterisida, fungisida, fisisida), 10 mg. Berdasarkan uji kelarutan
dan lain-lain (Rijai, 2014). diperoleh dengan hasil pada ekstrak
Semua bagian dari libo diduga metanol, fraksi n-heksan dan fraksi etil
memiliki potensi aktivitas, karena asetat praktis tidak larut dalam pelarut
diketahui mengandung metabolit air, pada fraksi n-butanol larut dalam
sekunder berupa flavonoid, alkaloid, pelarut air dan pada fraksi air sangat
steroid, terpenoid, saponin dan fenol mudah larut dalam pelarut air.
(Febrina, 2015). Potensi aktivitas pada Uji kelarutan menggunakan
bagian daun baik pada ekstrak maupun penambahan 3 kosolven yang sering
berbagai fraksi seperti yang telah digunakan dalam formulasi sediaan yaitu
dilaporkan oleh Cahya (2016), Novitasari trietanolamin, gliserin dan propilenglikol
(2016), Rusli (2016) dan Nurtiwi (2016), diperoleh hasil kelarutan pada ekstrak
pada bagian kulit batang seperti metanol dengan penambahan kosolven
dilaporkan oleh Utami (2016) dan Saleh trietanolamin lebih baik dibandingkan
(2016), serta pada bagian buah Ningsih dengan kosolven gliserin dan
(2016) dan isolatnya (Rusli, 2019). propilenglikol serta pelarut air dimana
ketiganya memperoleh hasil kelarutan
METODE PENELITIAN yang sama dengan hasil istilah kelarutan
secara berurutan yaitu larut > praktis
Alat dan Bahan tidak larut ≥ praktis tidak larut ≥ praktis
Alat yang digunakan yaitu rotary tidak larut seperti yang terlihat pada tabel
evaporatory, destilator, alat-alat kaca dan 1.
non kaca. Bahan yaitu buah tumbuhan Pada fraksi n-heksan dengan
Libo, metanol, n-heksan, etil asetat, n- penambahan kosolven trietanolamin dan
butanol, aquades, trietanolamin, gliserin kosolven gliserin lebih baik dibandingkan
dan propilenglikol. dengan kosolven propilenglikol dan lebih
baik dibandingkan pelarut air dengan
Prosedur Kerja hasil istilah kelarutan secara berurutan
Sampel buah Libo (Ficus variegata yaitu larut ≥ larut > agak sukar larut >
Blume) dibuat menjadi simplisia praktis tidak larut seperti yang terlihat
kemudian diekstraksi menggunakan pada tabel 1.
pelarut n-heksan selama 6 hari kemudian Pada fraksi etil asetat dengan
dilanjutkan menggunakan menggunakan penambahan kosolven trietanolamin lebih
pelarut metanol selama 2 hari pada suhu baik dibandingkan dengan kosolven
kamar (Ningsih, 2016). Kemudian gliserin dan propilenglikol serta pelarut
maserat dipekatkan menggunakan rotary air dimana ketiganya memperoleh hasil
evaporatory, ekstrak kasar metanol kelarutan yang sama dengan hasil istilah
difraksi menggunakan metode pemisahan kelarutan secara berurutan yaitu agak
fraksinasi cair-cair dengan menggunakan sukar larut > praktis tidak larut ≥ praktis
pelarut n-heksan, etil asetat dan n-butanol tidak larut ≥ praktis tidak larut seperti
sehingga diperoleh ekstrak masing- yang terlihat pada tabel 1.
masing fraksi. Hasil ekstrak dan masing- Pada fraksi n-butanol dengan
masing fraksi dilakukan pengujian penambahan kosolven gliserin lebih baik
kelarutan. Pengujian kelarutan dilakukan dibandingkan dengan kosolven
menggunakan aquades, trietanolamin, propilenglikol dan pelarut air dan lebih
gliserin dan propilenglikol. baik dibandingkan dengan kosolven

Proceeding of the 7th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 38


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 12-13 Mei 2018
Peningkatan Kelarutan Ekstrak dan Fraksi Buah Libo (Ficus variegata Blume) dengan Pengaruh Penambahan Kosolven

gliserin dan mudah larut dengan pelarut air lebih baik dibandingkan
trietanolamin dengan hasil istilah dengan kosolven trietanolamin dan
kelarutan secara berurutan yaitu mudah propilenglikol dengan hasil istilah
larut > larut ≥ larut > agak sukar larut kelarutan secara berurutan yaitu sangat
seperti yang terlihat pada Tabel 1. mudah larut ≥ sangat mudah larut >
Pada fraksi air larut dengan mudah larut ≥ mudah larut seperti yang
penambahan kosolven gliserin dan terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil kelarutan dan penimbangan sebanyak 1 ekstrak dan 4 jenis fraksi yang
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar dengan menggunakan pelarut air, kosolven
trietanolamin, gliserin dan propilenglikol.
Hasil Kelarutan Hasil Penimbangan
Sampel
Air Suling Trietanolamin Gliserin Propilenglikol Trietanolamin (g) Gliserin (g) Propilenglikol (g)
Ekstrak Metanol PTL L PTL PTL 0,1779 1,3676 1,4079
Fraksi N-Heksana PTL L L ASL 0,2328 0,2497 0,3249
Fraksi Etil Asetat PTL ASL PTL PTL 0,3979 1,5612 1,1572
Fraksi N-Butanol L ASL L ML 0,3232 0,2621 0,0118
Fraksi Air SML ML SML ML 0,0103 0,0092 0,0109
Keterangan : SML = Sangat Mudah Larut ML = Mudah Larut L = Larut
ASL = Agak Sukar Larut SSL = Sangat Sukar Larut PTL = Praktis Tidak Larut

Untuk tujuan farmasetik banyak Trietanolamine, gliserin dan


digunakan zat yang mengandung gugus ropilenglikol merupakan golongan
hidroksil-karboksil, seperti alkohol alkohol bervalensi banyak yang sering
monovalen ataupun polialkohol senyawa digunakan sebagai pengawet,
ester dan eter sebagai peningkat kelarutan antimikroba, disenfektan, humektan,
seperti trietanolamin, gliserin dan plastizer, pelarut, agen penstabil dan
propilenglikol dimana bahan dengan peningkat kelarutan pada pembuatan
gugus molekul polar yang sangat hidrofil sediaan farmasi.
mampu meningkatkan kelarutan zat Penggunaan kosolven
dalam air. Dimana zat-zat tersebut trietanolamin, gliserin dan propilenglikol
bekerja dengaan mekanisme yang disebut terbukti dapat membentuk ikatan
sebagai efek hidrotropi yang berdasarkan hidrogen, pembentukan kompleks dan
adanya aktivitas ikatan jembatan menurunkan tegangan permukaan,
hidrogen, sebagian yang lain atas sehingga mampu meningkatkan kelarutan
pembentukan kompleks dan penurunan ekstrak dan fraksi buah Libo (Ficus
tegangan permukaan. Menurut Nursal, variegata Blume).
dkk diketahui bahwa senyawa yang
mampu membentuk jembatan hidrogen KESIMPULAN
dan mampu menggantikan jembatan Penambahan kosolven
hidrogen yang terdapat pada molekul air trietanolamin, gliserin dan propilenglikol
dapat mempengaruhi kelarutan bahkan dapat meningkatkan kelarutan ekstrak
struktur (Nursal, dkk., 2012). dan fraksi buah Libo (Ficus variegata
Dari hasil uji kelarutan didapatkan Blume).
hasil yaitu trietanolamin merupakan
kosolven terbaik yang dapat digunakan DAFTAR PUSTAKA
untuk meningkatkan kelarutan ekstrak [1] Ningsih, B.A., Rahmadani, A.,
dan fraksi buah Libo (Ficus variegata Fadraersada, F., Rusli, R., 2016.
Blume). Aktivitas Antibakteri dan
Proceeding of the 7th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 39
ISSN: 2614-4778
Samarinda, 12-13 Mei 2018
Peningkatan Kelarutan Ekstrak dan Fraksi Buah Libo (Ficus variegata Blume) dengan Pengaruh Penambahan Kosolven

Antioksidan Isolat Fraksi Etil Asetat Larutan Ekstrak Temulawak


Buah Libo (Ficus variegata Blume.). (Curcuma xanthorriza. Roxb).
Prosiding Seminar Nasional FARMASAINS. 6. 267-2.
Tumbuhan Obat Indonesia (TOI) Ke- [7] Nurtiwi, O.E., Rahmawati, D., Rusli,
50. Samarinda. Indonesia. ISBN 987- R., 2016. Aktivitas Antioksidan
602-73052-1-2 Fraksi n-Butanol Tanaman Libo
[2] Utami, D.N., Rahmadhani, A., (Ficus variegate Blume). Prosiding
Fadraersada, F., Rusli, R., 2016. Seminar Nasional Tumbuhan Obat
Aktivitas Antioksidan Kulit Batang Indonesia (TOI) Ke-50. Samarinda.
Libo (Ficus variegata Blume). Indonesia. ISBN 987-602-73052-1-2
Prosiding Seminar Nasional [8] Rijai, L., 2013. Potensi Tumbuhan
Tumbuhan Obat Indonesia (TOI) Ke- Libo (Ficus variegata, Blume)
50. Samarinda. Indonesia. ISBN 987- Sebagai Sumber Bahan farmasi
602-73052-1-2 Potensial. J. Trop. Pharm. Chem. 2.
[3] Cahyadi, D.D., Febrina, L., Rusli, R., (3). 166-179.
2016. Aktivitas Antioksidan Ekstrak [9] Saleh, R.A., Rahmadani, A., Febrina,
Daun Libo (Ficus variegate Blume) L., Rusli, R., 2016. Aktivitas
dengan Berbagai Metode Ekstraksi. Antibakteri Kulit Batang Libo (Ficus
Prosiding Seminar Nasional variegate Blume). Prosiding Seminar
Tumbuhan Obat Indonesia (TOI) Ke- Nasional Tumbuhan Obat Indonesia
50. Samarinda. Indonesia. ISBN 987- (TOI) Ke-50. Samarinda. Indonesia.
602-73052-1-2 ISBN 987-602-73052-1-2
[4] Febrina, L., Rusli, R., Muflihah, F., [10] Rusli, R., Hardina, M.P., Muflihah,
2015. Optimalisasi Ekstraksi dan Uji F., Rahmadani, A., 2015. Profil
Metabolit Sekunder Tumbuhan Libo Kromatografi Senyawa Aktif
(Ficus variegate Blume). J. Trop. Antioksidan dan Antibakteri Fraksi
Pharm. Chem., 3 (2), 74-81. n-Heksana Daun Libo (Ficus
[5] Novitasari, M.R., Febrina, L., variegata Blume). J. Trop. Pharm.
Agustina, R., Rahmadani, A., Rusli, Chem, 3 (2), 124-130.
R., 2016. Analisis GC-MS Senyawa [11] R Rusli, BA Ningsih, A Rahmadani,
Aktif Antioksidan Fraksi Etil Asetat L Febrina, V Maulidya, J
Daun Libo (Ficus variegata Blume.). Fadraersada, 2019. Isolation and
Jurnal Sains dan Kesehatan. 1 (5), Antioxidant and Antibacterial
221-225. Activity of Flavonoid from Ficus
[6] Nursal, F. K., Arsyadi dan Wawan variegate Blume. Indonesian Journal
Gunawan., 2012. Kombinasi Pelarut of Chemistry 19 (2), 538-543
Campur Polietilenglikol 400 dan [12] Lachman, L., Lieberman, H., A dan
Propilenglikol untuk Meningkatkan Kaning, J., L. 2007. Teori dan
Kelarutan Kurkuminoid dalam Praktek Farmasi Industri. Jakarta.

Proceeding of the 7th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences 40


ISSN: 2614-4778
Samarinda, 12-13 Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai