Anda di halaman 1dari 12

BIOKIMIA

BAKTERI GRAM POSITIF dan GRAM NEGATIF

OLEH:
KELOMPOK 3
Angga Dwina Putra (1407114762)
Dhani Nur Miftahuddin (1407113410)
Deva Lidia Sari (1707113718)
Feru Setiawan (1707111338)
Riska Wulandari (1707122959)
Samsinar Sriningsih (1707111488)

DOSEN PENGAMPU:
EVELYN ST. MSc. PhD

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
BAKTERI
Bakteri adalah mikroba prokariotik yang uniseluler dan berkembangbiak dengan cara
aseksual dengan pembelahan sel. Bakteri tidak berklorofil namun ada yang bersifat
fotosintetik, kemudian bakteri hidup secara bebas, parasit, saprofit, sebagai patogen pada
manusia, hewan dan tumbuhan. Habitatnya terdapat dimana-mana misalnya di alam, tanah,
laut, atmosfer dan di dalam lumpur. Bentuk tubuhnya ada yang bulat, spiral dan batang.
Selain itu bakteri merupakan struktur sel yang tidak mempunyai membran inti sedangkan
komponen genetiknya terdapat di dalam molekul DNA tunggal yang terdapat di dalam
sitoplasma. Ukuran sel-sel bakteri sangat bervariasi tergantung masing-masing spesiesnya,
namun pada umumnya 0,5-1,0 x 2,0-5 μm. Hal tersebut sama halnya dengan 10.000 bakteri
yang panjang selnya 1 μm dari satu ujung ke ujung lainnya (Alimuddin, 2005).
Untuk memahami beberapa kelompok organisme, diperlukan klasifikasi. Tes
biokimia, pewarnaan gram, merupakan kriteria yang efektif untuk klasifikasi. Hasil
pewarnaan mencerminkan perbedaan dasar dan kompleks pada sel bakteri (struktur dinding
sel), sehingga dapat membagi bakteri menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri Gram-positif dan
bakteri Gram-negatif.
1. Bakteri Gram-negatif
a. Bakteri Gram Negatif Berbentuk Batang (Enterobacteriacea).
Bakteri gram negatif berbentuk batang habitatnya adalah usus manusia dan binatang.
Enterobacteriaceae meliputi Escherichia, Shigella, Salmonella, Enterobacter, Klebsiella,
Serratia, Proteus). Beberapa organisme seperti Escherichia coli merupakan flora normal dan
dapat menyebabkan penyakit, sedangkan yang lain seperti salmonella dan shigella merupakan
patogen yang umum bagi manusia.
b. Pseudomonas, Acinobacter dan Bakteri Gram Negatif Lain.
Pseudomonas aeruginosa bersifat invasif dan toksigenik, mengakibatkan infeksi pada pasien
dengan penurunan daya tahan tubuh dan merupakan patogen nosokomial yang penting.
c. Vibrio Campylobacter, Helicobacter, dan Bakteri lain yang berhubungan.
Mikroorganisme ini merupakan spesies berbentuk batang Gram-negatif yang tersebar luas di
alam. Vibrio ditemukan didaerah perairan dan permukaan air. Aeromonas banyak ditemukan
di air segar dan terkadang pada hewan berdarah dingin.
d. Haemophilus , Bordetella, dan Brucella
Gram negatif Hemophilis influenza tipe b merupakan patogen bagi manusia yang penting.
e. Yersinia, Franscisella dan Pasteurella.
Berbentuk batang pendek Gram-negatif yang pleomorfik. Organisme ini bersifat katalase
positif, oksidase positif, dan merupakan bakteri anaerob fakultatif (Jawetz,2004).
2. Bakteri Gram-positif
a. Bakteri gram positif pembentuk spora : Spesies Bacillus dan Clostridium.
Kedua spesies ini terdapat dimana-mana, membentuk spora, sehingga dapat hidup di
lingkungan selama bertahun-tahun. Spesies Basillus bersifat aerob, sedangkan Clostridium
bersifa anaerob obligat.
b. Bakteri Gram-positif Tidak Membentuk Spora: Spesies Corynebacterium, Listeria,
Propionibacterium, Actinomycetes.
Beberapa anggota genus Corynebacterium dan kelompok Propionibacterium merupakan flora
normal pada kulit dan selaput lender manusia .
c. Staphylococcus
Berbentuk bulat, biasanya tersusun bergerombol yang tidak teratur seperti anggur. Beberapa
spesies merupakan anggota flora normal pada kulit dan selaput lendir, yang lain menyebabkan
supurasi dan bahkan septikemia fatal. Staphylococcus yang patogen sering menghemolisis
darah, mengkoagulasi plasma dan menghasilkan berbagai enzim ekstraseluler. Tipe
Staphylococcus yang berkaitan dengan medis adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus
epidermidis dan Staphylococcus saprophyticus.
d. Streptococcus
Merupakan bakteri gram-positif berbentuk bulat yang mempunyai pasangan atau rantai pada
pertumbuhannya. Beberapa streptococcus merupakan flora normal manusia tetapi lainnya bisa
bersifat patogen pada manusia. Ada 20 spesies diantaranya ; Streptococcus pyogenes,
Streptococcus agalactiae, dan jenis Enterococcus (Jawetz,2004).
Tabel 1. Bakteri Patogen (Penyebab Penyakit)
Toksin
Nama Gejala/ Makanan
Kategori yang Referensi
Bakteri Penyakit berpotensi
dihasilkan
Vibrio Vibrio Entero Diare, kolera Kerang, Jurnal Media
Cholerae toksin buah, sayur, Teknologi Hasil
daging, Perikanan. 2013.
ikan, santan Tingkat
beku, Kontaminasi Vibrio
kacang- Cholerae. Vol. 1,
kacangan No. 1
Vibrio Endotoksin Gastroenteriti Makanan- Jurnal
vulnificus s, septikemia makanan Akuakultural
primer, luka laut Indonesia. 2012.
infeksi Isolasi dan
Karakterisasi
Vibrio Patogen
pada Ikan. Vol. 11
No. 1
Vibrio Entero Diare akut Kerang/ Jurnal Ilmiah
parahaem toksin (Gastro tiram dan Perikanan dan
olytic enteritis) makanan Kelautan. 2009.
laut lainnya Keberadaan
Bakteri Vibrio
Parahaemolyticus
pada Udang. Vol.
1 No. 1
Salmonell Endotoksin Typoid (tifus) Kurniadi, Dasar-
a typhi Demam Dasar
Batang, enteric, Bakteriologi.
motil, tak gastroenteriti Kuliah
berkapsul s Bakteriologi. 2009.
berspora,
(Gram
negatif)
Mycobacte Bercak Lepra Kurniadi, Dasar-
rium eritema dan tuberkuloid Dasar
leprae benjolan dan Bakteriologi.
(Batang pada muka, lepromatosa Kuliah
lurus, leher, Bakteriologi. 2009.
langsing, anggota
Gram tubuh,
posistif ) tungkai
Bordetella Bordetella Batuk rejan Kurniadi, Dasar-
pertusis Infeksi Dasar
(Basil saluran nafas Bakteriologi.
pendek, Batuk-batuk Kuliah
lonjong, yang menetap Bakteriologi. 2009.
tak tanpa atau
bespora, sedikit dahak
non-motil,
berkapsul)
Clostridium Clostridiu Tetanus, Kurniadi, Dasar-
m tetani Kelainan Dasar
(Batang, sistem syaraf, Bakteriologi.
panjang Kuliah
langsing, Bakteriologi.
Gram 2009.
positif,
motil, tak
berkapsul,
endospora
terminalis)
Clostridium Clostridiu Toksin alfa Nyeri perut, Yang Fransiska Kumala
m tipe A. perut mengandun W. Clostridium
perfringen Toksin teta kembung g daging perfringens.
s. karena Jakarta.
penimbunan
gas, diare
berat,
dehidrasi,
dan syok.
Corynebact Corynebac Infeksi Kurniadi, Dasar-
erium terium rongga Dasar
diphtheria hidung, Bakteriologi.
e mulut, Kuliah
(Batang larings, Bakteriologi. 2009.
kurus, telinga
langsing, genitalia
non motil, vulva, vagina
tak Peredaran
berkapsul, darah
tak epistaksis
berspora, (mimisan),
Gram pendarahan
positif) konjungtiva,
Diplococcu Diplococc Radang paru Kurniadi, Dasar-
s us (pneumonia) Dasar
pneumoni Penumpukan Bakteriologi.
a cairan edema Kuliah
(Peneumo dari alveoli Bakteriologi. 2009.
coccus) Demam tidak
diplokokku tetap, batuk-
s (kokkus batuk
berpasang
an), Gram
positif,
berkapsul.
Enterobacte Enterobac Miningitis Susu bayi Siti Chotiah
r ter Beberapa Bakteri
sakazakii Patogen Yang
Mungkin Dapat
Ditemukan Pada
Susu Sapi Dan
Pencegahannya
Balai Besar
Penelitian
Veteriner, Bogor.
Eschericia Eschericia Verotoksin Diare Daging atau Jurnal Kesehatan
coli berdarah makanan Komunitas
yang masih Indonesia. 2015.
mentah Analisis Bakteri
Eschericia pada
Makanan Siap Saji.
Vol. 11 No. 1
Haemophill Haemophi Faringitis Kurniadi, Dasar-
us llus Infeksi Dasar
influenzae saluran nafas: Bakteriologi.
(Batang meningitis, Kuliah
pendek, laryngitis, Bakteriologi. 2009.
non motil, epiglotitis,
Gram otitis
negatif, media,arthriti
tak s,endokarditis
bespora, perikarditis,
pleomorfi bronkritis
k) Demam,
batuk-batuk,
seperti gejala
flu-influensa
Klebsiella Klebsiella reaksi Pneumonia, Riskawati. Isolasi
pneumoni Voges- ISK, Dan Karakterisasi
a (gram proskeur keracunan Bakteri Patogen
negatif yang darah, Pada Tanah Di
berbentuk Positif. spondilihs Lingkungan
batang dan jaringan Tempat
pendek, lunak infeksi. Pembuangan Akhir
memiliki Sampah (Tpas)
kapsul, Kota Makassar.
tidak Skripsi.
membentu Uin Alauddin
k spora) Makassar.
2016
Listeria Listeria Shiga mual, susu Monika
monocytog karena muntah, kram kambing, Danaparamitha
enes menyerupai perut, diare. Andriani , Trioso
toksin yang septikemia, Purnawarman ,
dihasilkan meningitis, Retno Damayanti ,
oleh dan Syafril Daulay
Shigella meningoense Identifikasi Listeria
dysenteiae falitis, monocytogenes
atau toksin keguguran, pada Susu
vero. karena persalinan Kambing di
melisis sel prematur, Kabupaten
kultur kematian Purworejo Jawa
jaringan pada bayi Tengah.Fakultas
ginjal kera baru lahir Kedokteran
Afrika Hewan,
Institut Pretanian
Bogor.
Mycobacter Mycobacte Reaksi TBC, Batuk- Kurniadi, Dasar-
ium rium peradangan batuk, Dasar
tuberculos penggumpal disertai dahak Bakteriologi.
is an edema, berdarah Kuliah
(Batang leukosist Bakteriologi. 2009.
lurus, agak dan monosit
bengkok, Produktif:
non motil, bersifat
tak seluler dari
berspora, turberkel
tidak meluas dan
berkapsul, menyatu
Gram
positif )
Propioneba Propioneb Infeksi Jerawat. Kurniadi, Dasar-
cterium acterium jaringan Benjolan Dasar
acne kulit kecil pada Bakteriologi.
(Batang, muka Kuliah
Gram Bakteriologi. 2009.
negatif)
Pseudomon Pseudomo Endotoksin Infeksi Sayur, air Jurnal Kesehatan
as nas nosokomial, minum Andalas. 2014.
aeruginos infeksi kemasan Perbedaan
a saluran Sensitivitas Kuman
kemih, Pseudomonas
pneumonia aeruginosa. Vol. 3
No. 3

Salmonella Salmonell Endotoksin Gastroenteriti Makanan- Jurnal Kedokteran


a enterica s, tifoid, makanan Hewan. 2014.
paratifod yang Ekspresi Protein
dikeringkan ADHF36 STRAIN
Salmonella
Enterica dari
Beberapa Daerah
di Indonesia. Vol.
8 No. 1
Shigella Shigella Disentri Kurniadi, Dasar-
dysentriae basiler; Dasar
(Batang, Disentri yang Bakteriologi.
non motil, hebat, dan Kuliah
tak Peradangan Bakteriologi. 2009.
berkapsul, usus
Gram
negatif)
Staphyloco Staphyloc menghemoli Mastitis Susu Amalia Krishna
ccus occus sis darah, Mastitis Dewi. Isolasi,
aureus mengkoagul kambing Identifikasi dan Uji
asi plasma peranakan Sensitivitas
dan Ettawa Staphylococcus
menghasilk aureus terhadap
an berbagai Amoxicillin dari
enzim Sampel Susu
ekstra Kambing
seluler Peranakan Ettawa
(PE) Penderita
Mastitis Di
Wilayah Girimulyo,
Kulonprogo,
Yogyakarta
Fakultas
Kedokteran
Hewan, Universitas
Gadjah Mada.
Strepcococ Streptococ Plaque gigi Kurniadi, Dasar-
cus cus Infeksi mulut Dasar
mutans dan gigi Sakit Bakteriologi.
(Strep. gigi, timbul Kuliah
Viridans) paque gigi Bakteriologi. 2009.
(Kokkus dan karies
rangkaian gigi
spt rantai,
Gram
positif, tak
berkapsul,
tidak
berspora,
non motil)
Streptococ faringitis pada Riskawati. Isolasi
cus yaitu demam makanan Dan Karakterisasi
pyogenes tiba-tiba, atau benda Bakteri Patogen
a nyeri yang kurang Pada Tanah Di
(gram tenggorokan, steril. Lingkungan
Positif nyeri telan. Tempat
bulat, Pembuangan Akhir
tersusun Sampah (Tpas)
berderet Kota Makassar.
seperti Skripsi.
rantai.) Uin Alauddin
Makassar. 2016
Streptococ streptolysin radang makanan Yuwono. 2013.
cus s, tenggorokan, mentah dan Mikrobiologi
pyogenes streptokinas faringitis, makanan penyakit
e, impetigo, yang kurang infeksi.Bag.Mikrobi
hyaluronida demam nifas matang ologi.Palembang:
se, dan FK UNSRI
erythogenict shocksyndro
oxin, me
NADase,
dan
DNAses

Bakteri Perusak
Kerusakan pangan tersebut dapat disebabkan oleh kerusakan insekta, luka atau memar
secara fisik, aktivitas enzim, dan mikrobia. Pada kesempatan ini yang akan banyak dikupas
adalah kerusakan akibat mikrobia. Diperkirakan 20% dari seluruh buah-buahan dan sayuran
yang dipanen untuk dikonsumsi manusia hilang (loses) akibat kerusakan oleh mikrobia.
Kerusakan tersebut terutama oleh bakteri, yeast dan kapang. Apabila mikrobia mampu
menggunakan nutrient pada bahan pangan akan menyebabkan perubahan baik secara fisik
seperti tekstur menjadi lunak atau berlendir maupun perubahan secara kimiawi. Beberapa
contoh kerusakan yang dikenal moldiness (berjamur) yaitu terjadinya pertumbuhan miselia
pada permukaan bahan pangan, misalnya pada biji (kedelai, jagung), Rots atau pelunakan
tekstur (buah, sayur), sliminess = permukaan berlendir pada sayur / buah, dan color change
(perubahan pigmen), misalnya adanya jamur Monilia berwarna orange atau yeast Rhodotorula
yang menjadi pangan berwarna merah., menjadi berpendar karena adanya Pseudomonas
flourescens atau ropiness = pengentalan pada produk sirup/susu akibat pertumbuhan L.
mesenteroides atau Streptococcus, bahkan dapat terjadi putrefaction atau pembusukan,
terutama pada bahan pangan berprotein.

Tabel 2. Bakteri Perusak


Gejala yang Makanan
Nama Bakteri Ditimbulkan yang Referensi
Berpotensi
Bacillus cereus mengurai P-lipid Susu Ramihah, souvia. 2011. Mikrobiologi
pada membran Susu. http://blogs.
butiran lemak unpad.ac.id/souvia/files/2011/ 03/Mikro
sehingga lemak
berkoalisi dan biologi-Susu.pdf.
memisah ke
permukaan. susu
menggumpal
Bakteri asam memfementasi susu Ramihah, souvia. 2011. Mikrobiologi
laktat dan E. laktosa menjadi Susu. http://blogs.unpad.
coli asam laktat ac.id/souvia/files/2011/ 03/Mikrobiologi
sehingga rasa
-Susu.Pdf.
susu menjadi
asam
Clostridium Toksin botulin Makanan yang Ramihah, souvia. 2011. Mikrobiologi
botulinum dipasteurisasik Susu. http://blogs.unpad.ac.id/souvia
an, terus- /files/2011/ 03/Mikrobiologi-Susu.pdf.
menerus
disimpan di
dalam kaleng.
Erwinia Sayur berbau tak asparagus, Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
carotovora. sedap dan bawang, Mikrobia
nampak berair. wortel, seledri, (Food Spoilage). 2012.
bayam, bit, titisfahreza.lecture.ub.ac.id
kentang, kubis,
brokoli, tomat,
ketimun, lada,
dan selada
Erwinia rot manginisiasi Buah-buahan Kerusakan Bahan Pangan oleh
pertumbuhannya Mikroorganisme
pada permukaan
buah-buahan di
mana pH-nya
lebih tinggi
daripada yang di
dalam buah.
Escherichiae mikroflora pada daging segar Kerusakan Bahan Pangan oleh
coli, S.aureus, daging berubah Mikroorganisme.
C.perfringens polanya menjadi
dan psikrotrofik
Salmonella.
Micrococcus Warna ikan Ikan Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
kuning Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Micrococcus s menguraikan susu Ramihah, souvia. 2011. Mikrobiologi
p., protein menjadi Susu. http://blogs.unpad
Pseudomonas s asam amino dan .ac.id/souvia/files/2011/ 03/Mikrobiologi
p., merombak lemak
-Susu.pdf.
dan Bacillus sp dengan enzim
yang lipase sehingga
susu menjadi
asam dan
berlendir
Pseudomonas Bacterial blight seledri Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
apii Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Pseudomonas kuning kehijauan Ikan Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
fluorescens Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Pseudomonas Angular leaf spot ketimun Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
lachrymans Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Pseudomonas Bacterial leaf brokoli dan Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
maculicola spot bunga kol Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Pseudomonas Halo blight polong- Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
phaseolicola polongan Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Pseudomonas Black speck tomat Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
tomato Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Sarcina, Warna ikan Ikan Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
Micrococcus, merah/pink Mikrobia
Bacillus. (Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Streptomyces bau lumpur / rasa Ikan Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
lumpur Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Xanthomonas Black Rot kubis dan Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
campestris bunga kol Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Xanthomonas Common blight kedelai Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
phaseoli Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id
Xanthomonas Bacterial spot tomat dan lada Bab III. Kerusakan Bahan Pangan Oleh
vesichatoria Mikrobia
(Food Spoilage). 2012.
titisfahreza.lecture.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai