Disusun oleh :
Muhsinaturrisa R. H.
P27820118054
Tingkat I Reguler B
NIM : P27820117048
Ruangan : Seruni A
I. IDENTITAS
Nama : Tn. M
Umur : 44 tahun
Suku/Bangsa : Madura/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat dirawat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo no. 6-8 Surabaya
1. Penulisan identitas klien kurang tepat dikarenakan tidak ada no. registrasi dan tanggal serta
waktu MRS. Seharusnya no. registrasi dan tanggal serta waktu MRS klien ditulis di
identitas klien bukan di identitas perawat.
2. Penulisan nama klien sudah benar dan sesuai yaitu penulisan nama menggunakan inisial
agar melindungi privasi klien
Penulisan pada bagian keluhan utama klien benar dan sesuai. Keluhan utama bisa diperjelas
lagi anggota gerak bawah sebelah mana yang lemah, keduanya ataukah salah satu anggota
gerak bawah
2. Riwayat penyakit sekarang : Klien dirujuk dari RSU Muhammad Noer ke RSUD
Dr. Soetomo pada tanggal 14 Desember 2018 pukul 23.15 dengan keluhan kelemahan
lengan sejak 5 hari SMRS, bicara pelo, kelemahan kedua tungkai sejak 5 bulan yang
lalu, kejang dan muntah klien masuk ke ruang Seruni A pada tanggal 12 Desember
2018 pukul 02.00
3. Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun
dan menular
Penulisan pada bagian riwayat keperawatan sudah sesuai dan benar yaitu menuliskan
mengenai riwayat penyakit sebelumnya, riwayat penyakit sekarang, riwayat kesehatan
keluarga, keadaan kesehatan lingkungan, riwayat kesehatan lainnya dan alat bantu yang
dipakai.
IV. POLA-POLA FUNGSI KESEHATAN
SMRS : Klien merokok sebanyak 2 pack per hari, klien tidak pernah menggunakan
alkohol dan tidak pernah olahraga karena setiap hari pergi ke sawah. Jadi
menurut klien sudah termasuk olahraga. Klien dapat memenuhi kebutuhan
keluarganya sehari-hari dengan penghasilannya sebagai petani dan tukang
becak.
MRS : Klien mulai berhenti merokok sejak masuk rumah sakit dikarenakan
kesadaran klien akan bahaya merokok yang telah menyebabkan keadaannya
menjadi sakit.
SMRS : Klien makan 3x sehari, minum 2 L/hari, tidak mengalami kesulitan menelan,
tidak memiliki alergi makanan, postur tubuh kurus, rambut tidak kusam, berat
badan 50 kg, TB 150 cm, tidak pernah melakukan diet makanan, klien
mengetahui makanan apa saja yang baik dan tidak baik untuk dimakan.
MRS : Klien makan bubur 2x sehari saat pagi dan malam hari, saat siang hari klien
hanya memakan pepaya yang dihaluskan atau dilunakkan, klien minum 2 gelas
per hari atau sekitar 500 mL, postur tubuh kurus, rambut tidak kusam, berat
badan menurun sekitar kurang lebih 1 kg dalam 1 minggu, klien hanya makan
makanan yang diberikan rumah sakit.
3. Pola eliminasi
SMRS : Klien tidak mengalami masalah dalam BAB dan BAK, klien BAB setiap hari,
warna kecoklatan dan berbau khas feses, dan tidak mengalami kesulitan BAB.
Klien tidak mengalami kesulitan BAK, urin berwarna kuning dengan jumlah
kurang lebih 1.500 mL per hari.
MRS : Klien BAB 2 hari sekali, dengan warna kecoklatan dan berbau khas feses.
Klien terpasang kateter sejak MRS, urin berwarna kuning dengan jumlah 700
mL per hari, klien tidak mengalami kesulitan BAB dan BAK.
SMRS : Klien tidur 1 x sehari yaitu saat malam hari pukul 22.00 WIB dan bangun
pada pukul 04.00 WIB. Suasana lingkungan klien nyaman sehingga tidak
menyebabkan sulit tidur, tidak memiliki keluhan verbal, klien merasa nyaman
setelah tidur, klien tidak memiliki gangguan selama tidur. Klien tidur kurang
lebih 6 jam sehari, klien terbiasa tidur dengan menggunakan bantal.
MRS : Klien tidur kurang lebih 8 jam per hari, suasana lingkungan klien kondusif
sehingga tidak menyebabkan gangguan tidur, klien tidak memiliki keluhan
verbal, klien terbiasa tidur dengan menggunakan bantal, klien terlihat segar
setelah tidur.
5. Pola aktivitas
SMRS : Klien bekerja sebagai petani dan setelah dari sawah klien bekerja sebagai
tukang becak terutama pada hari sabtu dan minggu, tidak ada kesulitan dalam
aktivitas sehari-hari, klien aktif bekerja.
MRS : Klien hanya berbaring di tempat tidur, klien tidak banyak bergerak, kekuatan
otot klien skala 3, klien mengalami kesulitan bergerak.
SMRS : Klien memiliki hubungan yang baik dengan petani lain dan dapat berinteraksi
serta bersosialisasi dengan keluarga teman, tetangga dengan baik.
MRS : Klien tidak dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan keluarga dan
lingkungan sekitar dengan baik karena keterbatasan berbicara, klien hanya
mampu mengucapkan kata-kata.
SMRS : Klien memiliki kepercayaan diri yang baik, selalu optimis dan dapat bergaul
dengan lingkungan sekitar dengan baik.
MRS : Klien memiliki respon nonverbal yang negatif, klien mengalami perubahan
dari kegiatan sosialnya, klien merasa tidak berdaya, klien sering menangis
karena klien merasa malu dengan kelemahan pada tubuhnya, klien jarang
melakukan kontak mata, klien tidak mengalami kekacauan identitas, klien tidak
mengalami disorientasi waktu dan tidak mengalami gangguan memori.
8. Pola sensori dan kognitif
SMRS : Pasien tidak mengalami gangguan pada panca indera, daya penciuman,
pendengaran, perasa, peraba berfungsi dengan baik, proses berpikir lancar, isi
pikiran logik, dan tidak mengalami waham.
MRS : Klien tidak mengalami gangguan pada panca indera, daya penciuman,
pendengaran, perasa, peraba berfungsi dengan baik, proses berpikir lancar, jika
ditanya klien menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, klien tidak
memiliki waham.
SMRS : Klien telah menikah dan memiliki 1 orang anak, klien tidak memiliki masalah
seksual.
MRS : Klien telah menikah dan memiliki 1 orang anak, klien tidak memiliki masalah
seksual.
SMRS: Klien selalu optimis dan yakin dalam setiap hal, klien dapat mengatasi
masalahnya dengan baik.
MRS : Klien merasa gelisah dan khawatir karena tidak akan bisa lagi kembali ke
aktivitas normal dalam jangka waktu yang lama, klien selalu mendapat
dukungan keluarga sehingga rasa khawatirnya berkurang.
MRS : Klien tidak dapat beribadah dengan baik karena kelemahannya, tetapi klien
selalu mendapat bimbingan saat beribadah dari keluarganya.
Penulisan 11 Pola Gordon sudah benar dan sesuai (menjelaskan pola fungsi kesehatan saat
keadaan klien SMRS dan MRS). Namun dalam tiap pola Gordon seharusnya dituliskan juga
masalah keperawatannya. Misalnya pada pola aktivitas, masalah keperawatannya yaitu
gangguan mobilisasi fisik. Pada pola hubungan dan peran, masalah keperawatannya yaitu
keterbatasan berbicara, berinteraksi, dan bersosialisasi. Pada pola persepsi dan konsep diri,
masalah keperawatannya yaitu tingkat percaya diri klien menurun.
V. PEMERIKSAAN FISIK
b. Kesadaran : Komposmentis
e. GCS : 4 5 6 => E4 V5 M6
f. Tanda-tanda vital
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,5 ̊C
TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
BB : 50 kg
TB : 150 cm
2. Sistem integumen : Permukaan kulit kering, kasar, dan tidak ada luka.
5. Mata : Alis mata normal, kelopak mata tidak ada oedema, tidak entropion dan
tidak ectropion. Konjungtiva tidak anemis. Sklera tidak ikterus. Tekanan bola
mata normal. Kornea tidak infiltrat.
8. Mulut dan faring : memiliki caries gigi, lidah normal, papila lidah normal,
palatum
tidak ikterus.
11. Paru :
12. Jantung :
- Suara 2 : tunggal
13. Abdomen
- Palpasi : turgor normal, tidak ada nyeri tekan, hati tidak teraba
14. Inguinal-Genetalia-Anus : tidak ada hernia, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
AH
+ +
+ +
Oedem
- -
- -
Lemah motorik
3 4
0 0
Penulisan pemeriksaan fisik sudah lengkap. Namun, pada bagian pemeriksaan telinga dan
hidung lebih baik lagi disebutkan hasil inspeksinya, seperti contoh telinga simetris, tidak ada
sekret, serumen, atau benda asing. Hidung simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada benda
asing di lubang hidung. Untuk pemeriksaan abdomen, seharusnya pemeriksaan secara
auskultasi diletakkan setelah inspeksi.
- Proses metastasis
Kesan : malignant lung mass ukuran +/- 4,3 X 2,9 X 3,8 cm di segmen mediobasal
lobus inferior paru kanan disertai efusi pleura bilateral (kanan dominan) dengan
compressive adjacent atelectasis kanan, lymphadenopathy di preaortic dan
supraclaviola kiri, lymphnode subcentinetes di upper paratrachea kanan dan kiri,
lower paratrachea kanan dan kiri, subcarina dan multiple destruksi tulang disertai soft
tissue mass dan multiple lesi litik pada tulang.
- HBsAg Nonreaktif
- HIV Nonreaktif
VII. TERAPI YANG SEDANG BERJALAN
3. Injeksi ranitidine 2 x 50 mg
4. Injeksi dexametason 3 x 5 mg
Penulisan bagian hasil pemeriksaan penunjang dan terapi yang sedang dijalankan klien sudah
sesuai dan lengkap.
ANALISA DATA
a. Penulisan pada bagian analisa data sudah sesuai yaitu pengelompokan data (data subjektif
dan data objektif), kemungkinan penyebab yang dijelaskan dalam bentuk POC, dan
masalah.
b. Terdapat data objektif yang tidak disebutkan saat pemeriksaan fisik, seperti contoh mulut
pasien bau. Seharusnya disebutkan pada bagian pemeriksaan mulut
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Penulisan diagnosis keperawatan sudah sesuai dan benar, terdiri dari masalah, penyebab
dan tanda/gejala.
3. Penggunaan singkatan b.d. (berhubungan dengan) dan d.d. (dibuktikan dengan) sudah
tepat sesuai aturan.
4. Diagnosis keperawatan pertama sudah sesuai dengan diagnosis yang terdapat di dalam
buku SDKI kode D.0054 halaman 124
5. Diagnosis keperawatan kedua sudah sesuai dengan diagnosis yang terdapat di dalam buku
SDKI kode D.0109 halaman 240
6. Diagnosis keperawatan ketiga sudah sesuai dengan diagnosis yang terdapat di dalam
buku SDKI kode D.0080 halaman 180
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan
Diagnosa
No Tujuan & Kriteria Tindakan
Keperawatan Rasionalisasi
hasil Keperawatan
1. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan 1. Kaji keterbatasan 1. Menentukan
fisik b.d. gangguan tindakan gerak sendi batas gerakan
neuromuskular d.d. keperawatan selama yang akan
kekuatan otot 3x24 jam dilakukan
menurun diharapkan pasien 2. Jelaskan alasan
2. Agar pasien
dapat tetap pemberian latihan
dan keluarga
mempertahankan kepada pasien /
dapat
pergerakannya, keluarga
memahami
dengan kriteria :
dan
1. Mempertahankan mengetahui
kekuatan otot alasan
pemberian
2. Mempertahankan
fleksibilitas 3. Monitor lokasi latihan
sendi ketidaknyamanan
3. Agar dapat
atau nyeri selama
memberikan
aktivitas
intervensi
secara tepat
4. Lindungi pasien
dari cedera selama
4. Cedera yang
latihan
timbul dapat
memperburuk
kondisi klien
5. Bantu klien ke
posisi yang optimal 5. Memaksimalk
untuk latihan an latihan
rentang gerak
6. Anjurkan untuk
6. ROM Pasif
melakukan range of
dilakukan jika
motion pasif jika
klien tidak
diindikasikan
dapat
melakukan
secara mandiri
2. Defisit perawatan diri Setalah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1. Mengkaji
b.d. gangguan tindakan pasien untuk kemampuan
neuromuskular d.d. keperawatan selama melakukan pasien untuk
tidak mampu mandi 2x24 jam perawatan diri melakukan
secara mandiri diharapkan pasien perawatan diri
tidak mengalami memudahkan
defisit perawatan intervensi
diri dengan kriteria : selanjutnya
1. Kebutuhan 2. Mengganti
perawatan diri pakaian
2. Ganti pakaian
pasien terpenuhi melindungi
yang kotor dengan
pasien dari
2. Komplikasi dapat yang bersih kuman dan
dihindari atau meningkatkan
diminimalkan rasa nyaman
tentang tersanjung
kebersihannya lebih
komperatif
dalam
kebersihan
4. Membimbing
keluarga dan
4. Bimbing keluarga
pasien agar
pasien
keterampilan
memandikan/men
dapat
yeka pasien dan
diterapkan
menjaga
kebersihan kuku
3. Ansietas b.d. Setelah dilakukan 1. Berikan dukungan 1. Agar pasien
ancaman terhadap tindakan emosi untuk klien / tidak merasa
kondisi diri d.d. keperawatan selama orang terdekat malu
kontak mata buruk 2x24 jam
2. Sampaikan hal-hal 2. Agar pasien
diharapkan rasa
positif secara percaya diri
ansietas pasien
mutlak
berkurang dengan
kriteria : 3. Libatkan keluarga
3. Agar keluarga
dan orang terdekat
1. Klien tidak juga terlibat
untuk memberikan
merasa malu dalam
support
dengan memberikan
kondisinya dukungan
1. Penulisan perencanaan keperawatan sudah sesuai, terdiri dari tujuan, kriteria hasil,
tindakan keperawatan, dan rasionalisasi.
2. Penulisan tujuan perencanaan keperawatan sudah sesuai (disertai dengan targetan waktu)
4. Pada diagnosa keperawatan kode D.0054, kalimat pada kriteria hasil tidak tepat.
Seharusnya kriteria hasil yaitu pertahanan kekuatan otot meningkat dan pertahanan
fleksibilitas sendi meningkat (sesuai dengan SLKI, luaran utama, kode L.05042 halaman
65)
5. Pada diagnosa keperawatan kode D.0054, tindakan keperawatan sudah benar dan terdapat
di SIKI dengan kode I.05173 halaman 30 (intervensi utama dari D.0054). Seharusnya
tindakan keperawatan ditulis urut dengan diawali tindakan observasi, edukasi, terapeutik,
dan kolaborasi
6. Pada diagnosa keperawatan kode D.0109, kalimat pada kriteria hasil sudah tepat. Kriteria
hasil sesuai dengan SLKI, luaran utama, kode L.11103 halaman 81
7. Pada diagnosa keperawatan kode D.0109, tindakan keperawatan sudah benar dan terdapat
di SIKI dengan kode I.11348 halaman 36 dan kode I.11352 halaman 39 (intervensi utama
dari D.0109). Seharusnya tindakan keperawatan ditulis urut dengan diawali tindakan
observasi, edukasi, terapeutik, dan kolaborasi
8. Pada diagnosa keperawatan kode D.0080, kalimat pada kriteria hasil sudah tepat. Kriteria
hasil sesuai dengan SLKI, luaran tambahan, kode L.09069 halaman 30
9. Pada diagnosa keperawatan kode D.0080, tindakan keperawatan sudah benar dan sesuai
dengan SIKI dengan kode I.09314 halaman 387 (intervensi utama dari D.0080).
Seharusnya tindakan keperawatan ditulis urut dengan diawali tindakan observasi, edukasi,
terapeutik, dan kolaborasi
10.Kalimat penulisan tindakan keperawatan pada intervensi sudah benar yaitu menggunakan
kata perintah
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tindakan Keperawatan
Keperawatan
1. Gangguan mobilitas Senin, 31-12-2018 (10.00 WIB)
fisik b.d. gangguan
1. Mengkaji keterbatasan gerak sendi
neuromuskular d.d.
kekuatan otot menurun - Klien hanya bisa menggerakkan tangannya
dengan pelan dengan bantuan
1. Tanggal dan waktu pelaksanaan keperawatan telah dicantumkan dengan tepat. Namun
lebih baik lagi untuk setiap tindakan yang dilakukan dicantumkan waktunya.
2. Penulisan pada bagian tindakan keperawatan sudah sesuai, terdapat respon klien setelah
dilaksanakan tindakan keperawatan
EVALUASI KEPERAWATAN
P : Intervensi dihentikan
31-12- Ansietas b.d. ancaman terhadap S : Klien lebih percaya diri dan optimis
2019 kondisi diri d.d. kontak mata
O : Klien sudah jarang menangis
buruk
A : Masalah ansietas teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan
1. Penulisan pada beberapa evaluasi keperawatan sudah dicantumkan tanggal dan ada yang
tidak dicantumkan. Seharusnya dicantumkan tanggal disetiap evaluasi.