Anda di halaman 1dari 25

METODELOGI KEPERAWATAN

MENGKRITISI ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun oleh :

Muhsinaturrisa R. H.
P27820118054

Tingkat I Reguler B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2018-2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TUMOR OTAK DENGAN MASALAH
PERSONAL HYGIENE DI RUANG SERUNI A RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Nama Mahasiswa : Arwanti Wardani

NIM : P27820117048

Ruangan : Seruni A

No. Reg : 12.69.48.xx

Pengkajian diambil : tanggal 31 Desember 2018 Jam 10.00 WIB

Tanggal MRS : 14 Desember 2018

I. IDENTITAS

Nama : Tn. M

Umur : 44 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku/Bangsa : Madura/Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Petani

Pendidikan : tamat SLTA

Alamat : Dusun Tambak Jambu Lenteng RT. 3 RW. 1 Sumenep

Alamat dirawat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo no. 6-8 Surabaya

Diagnosa medis : Tu. Cerebri Metastase

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

1. Penulisan identitas klien kurang tepat dikarenakan tidak ada no. registrasi dan tanggal serta
waktu MRS. Seharusnya no. registrasi dan tanggal serta waktu MRS klien ditulis di
identitas klien bukan di identitas perawat.

2. Penulisan nama klien sudah benar dan sesuai yaitu penulisan nama menggunakan inisial
agar melindungi privasi klien

3. Penulisan tanggal MRS sebaiknya dilengkapi dengan waktu MRS klien


II. KELUHAN UTAMA

1. Riwayat keluhan utama : Kelemahan anggota gerak bawah

2. Upaya yang telah dilakukan : Pernah dirawat di RSU Mohammad Noer


Pamekasan pada tanggal 12 Desember 2018 kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo

3. Terapi/operasi yang pernah dilakukan : Tidak ada

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

Penulisan pada bagian keluhan utama klien benar dan sesuai. Keluhan utama bisa diperjelas
lagi anggota gerak bawah sebelah mana yang lemah, keduanya ataukah salah satu anggota
gerak bawah

III. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)

1. Riwayat penyakit sebelumnya : Tidak ada

2. Riwayat penyakit sekarang : Klien dirujuk dari RSU Muhammad Noer ke RSUD
Dr. Soetomo pada tanggal 14 Desember 2018 pukul 23.15 dengan keluhan kelemahan
lengan sejak 5 hari SMRS, bicara pelo, kelemahan kedua tungkai sejak 5 bulan yang
lalu, kejang dan muntah klien masuk ke ruang Seruni A pada tanggal 12 Desember
2018 pukul 02.00

3. Riwayat kesehatan keluarga : Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun
dan menular

4. Keadaan kesehatan lingkungan : Baik

5. Riwayat kesehatan lainnya : Tumor spinal metasface dan tumor paru

6. Alat bantu yang dipakai : Tidak menggunakan alat bantu

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

Penulisan pada bagian riwayat keperawatan sudah sesuai dan benar yaitu menuliskan
mengenai riwayat penyakit sebelumnya, riwayat penyakit sekarang, riwayat kesehatan
keluarga, keadaan kesehatan lingkungan, riwayat kesehatan lainnya dan alat bantu yang
dipakai.
IV. POLA-POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

SMRS : Klien merokok sebanyak 2 pack per hari, klien tidak pernah menggunakan
alkohol dan tidak pernah olahraga karena setiap hari pergi ke sawah. Jadi
menurut klien sudah termasuk olahraga. Klien dapat memenuhi kebutuhan
keluarganya sehari-hari dengan penghasilannya sebagai petani dan tukang
becak.

MRS : Klien mulai berhenti merokok sejak masuk rumah sakit dikarenakan
kesadaran klien akan bahaya merokok yang telah menyebabkan keadaannya
menjadi sakit.

2. Pola nutrisi dan metabolisme

SMRS : Klien makan 3x sehari, minum 2 L/hari, tidak mengalami kesulitan menelan,
tidak memiliki alergi makanan, postur tubuh kurus, rambut tidak kusam, berat
badan 50 kg, TB 150 cm, tidak pernah melakukan diet makanan, klien
mengetahui makanan apa saja yang baik dan tidak baik untuk dimakan.

MRS : Klien makan bubur 2x sehari saat pagi dan malam hari, saat siang hari klien
hanya memakan pepaya yang dihaluskan atau dilunakkan, klien minum 2 gelas
per hari atau sekitar 500 mL, postur tubuh kurus, rambut tidak kusam, berat
badan menurun sekitar kurang lebih 1 kg dalam 1 minggu, klien hanya makan
makanan yang diberikan rumah sakit.

3. Pola eliminasi

SMRS : Klien tidak mengalami masalah dalam BAB dan BAK, klien BAB setiap hari,
warna kecoklatan dan berbau khas feses, dan tidak mengalami kesulitan BAB.
Klien tidak mengalami kesulitan BAK, urin berwarna kuning dengan jumlah
kurang lebih 1.500 mL per hari.

MRS : Klien BAB 2 hari sekali, dengan warna kecoklatan dan berbau khas feses.
Klien terpasang kateter sejak MRS, urin berwarna kuning dengan jumlah 700
mL per hari, klien tidak mengalami kesulitan BAB dan BAK.

4. Pola tidur dan istirahat

SMRS : Klien tidur 1 x sehari yaitu saat malam hari pukul 22.00 WIB dan bangun
pada pukul 04.00 WIB. Suasana lingkungan klien nyaman sehingga tidak
menyebabkan sulit tidur, tidak memiliki keluhan verbal, klien merasa nyaman
setelah tidur, klien tidak memiliki gangguan selama tidur. Klien tidur kurang
lebih 6 jam sehari, klien terbiasa tidur dengan menggunakan bantal.

MRS : Klien tidur kurang lebih 8 jam per hari, suasana lingkungan klien kondusif
sehingga tidak menyebabkan gangguan tidur, klien tidak memiliki keluhan
verbal, klien terbiasa tidur dengan menggunakan bantal, klien terlihat segar
setelah tidur.

5. Pola aktivitas

SMRS : Klien bekerja sebagai petani dan setelah dari sawah klien bekerja sebagai
tukang becak terutama pada hari sabtu dan minggu, tidak ada kesulitan dalam
aktivitas sehari-hari, klien aktif bekerja.

MRS : Klien hanya berbaring di tempat tidur, klien tidak banyak bergerak, kekuatan
otot klien skala 3, klien mengalami kesulitan bergerak.

6. Pola hubungan dan peran

SMRS : Klien memiliki hubungan yang baik dengan petani lain dan dapat berinteraksi
serta bersosialisasi dengan keluarga teman, tetangga dengan baik.

MRS : Klien tidak dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan keluarga dan
lingkungan sekitar dengan baik karena keterbatasan berbicara, klien hanya
mampu mengucapkan kata-kata.

7. Pola persepsi dan konsep diri

SMRS : Klien memiliki kepercayaan diri yang baik, selalu optimis dan dapat bergaul
dengan lingkungan sekitar dengan baik.

MRS : Klien memiliki respon nonverbal yang negatif, klien mengalami perubahan
dari kegiatan sosialnya, klien merasa tidak berdaya, klien sering menangis
karena klien merasa malu dengan kelemahan pada tubuhnya, klien jarang
melakukan kontak mata, klien tidak mengalami kekacauan identitas, klien tidak
mengalami disorientasi waktu dan tidak mengalami gangguan memori.
8. Pola sensori dan kognitif

SMRS : Pasien tidak mengalami gangguan pada panca indera, daya penciuman,
pendengaran, perasa, peraba berfungsi dengan baik, proses berpikir lancar, isi
pikiran logik, dan tidak mengalami waham.

MRS : Klien tidak mengalami gangguan pada panca indera, daya penciuman,
pendengaran, perasa, peraba berfungsi dengan baik, proses berpikir lancar, jika
ditanya klien menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, klien tidak
memiliki waham.

9. Pola reproduksi seksual

SMRS : Klien telah menikah dan memiliki 1 orang anak, klien tidak memiliki masalah
seksual.

MRS : Klien telah menikah dan memiliki 1 orang anak, klien tidak memiliki masalah
seksual.

10. Pola penanggulangan stress

SMRS: Klien selalu optimis dan yakin dalam setiap hal, klien dapat mengatasi
masalahnya dengan baik.

MRS : Klien merasa gelisah dan khawatir karena tidak akan bisa lagi kembali ke
aktivitas normal dalam jangka waktu yang lama, klien selalu mendapat
dukungan keluarga sehingga rasa khawatirnya berkurang.

11. Pola tata nilai dan kepercayaannya

SMRS: Klien beribadah dengan baik, sholat 5 waktu.

MRS : Klien tidak dapat beribadah dengan baik karena kelemahannya, tetapi klien
selalu mendapat bimbingan saat beribadah dari keluarganya.

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

Penulisan 11 Pola Gordon sudah benar dan sesuai (menjelaskan pola fungsi kesehatan saat
keadaan klien SMRS dan MRS). Namun dalam tiap pola Gordon seharusnya dituliskan juga
masalah keperawatannya. Misalnya pada pola aktivitas, masalah keperawatannya yaitu
gangguan mobilisasi fisik. Pada pola hubungan dan peran, masalah keperawatannya yaitu
keterbatasan berbicara, berinteraksi, dan bersosialisasi. Pada pola persepsi dan konsep diri,
masalah keperawatannya yaitu tingkat percaya diri klien menurun.
V. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status kesehatan umum

a. Keadaan penyakit : kronik

b. Kesadaran : Komposmentis

c. Suara bicara : Tidak jelas

d. Status/habitus : Astemik (hilang atau berkurangnya kekuatan)

e. GCS : 4 5 6 => E4 V5 M6

f. Tanda-tanda vital

Nadi : 84x/menit

Suhu : 36,5 ̊C

TD : 120/80 mmHg

RR : 20x/menit

BB : 50 kg

TB : 150 cm

2. Sistem integumen : Permukaan kulit kering, kasar, dan tidak ada luka.

- Rambut : Tebal dan tidak kusam

- Kuku : Panjang dan kotor

3. Kepala : Simetris, tidak ada penonjolan.

4. Muka : Simetris, otot muka dan rahang tidak paralisis (lumpuh).

5. Mata : Alis mata normal, kelopak mata tidak ada oedema, tidak entropion dan
tidak ectropion. Konjungtiva tidak anemis. Sklera tidak ikterus. Tekanan bola
mata normal. Kornea tidak infiltrat.

6. Telinga : tidak mengalami gangguan.

7. Hidung : tidak mengalami gangguan.

8. Mulut dan faring : memiliki caries gigi, lidah normal, papila lidah normal,
palatum
tidak ikterus.

9. Leher : simetris, kelenjar limfe tidak membesar.

10. Thoraks : bentuk normal, payudara simetris

11. Paru :

- Inspeksi : bentuk gerakan pernapasan ekspansi dada tidak simetris

- Palpasi : pergerakan tertinggal pada dada sebelah kanan

- Perkusi : suara redup pada dada sebelah kanan

- Auskusltasi : suara napas vesicular menguat/meningkat di dada sebelah kanan,


terdapat suara tambahan ronchi basah.

12. Jantung :

- Inspeksi : iktus dan pulsasi tidak tampak

- Palpasi : iktus teraba

- Perkusi : batas kanan : ICS 5, parasternal kanan (garis parasternal kanan)

batas kiri : ICS 5, parasternal kiri (garis parasternal kiri)

- Auskultasi : - suara 1 : tunggal

- Suara 2 : tunggal

- Suara 3 : tidak ada

- Suara 4 : tidak ada

13. Abdomen

- Inspeksi : bentuk datar, umbilikus normal (masuk ke dalam)

- Palpasi : turgor normal, tidak ada nyeri tekan, hati tidak teraba

- Perkusi : bunyi timpani

- Auskultasi : peristaltik usus normal

14. Inguinal-Genetalia-Anus : tidak ada hernia, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

tidak ada tumor, tidak abses, terpasang kateter.


15. Ekstremitas

AH

+ +
+ +

Oedem

- -
- -

Lemah motorik

3 4
0 0

16. Tulang belakang : normal

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

Penulisan pemeriksaan fisik sudah lengkap. Namun, pada bagian pemeriksaan telinga dan
hidung lebih baik lagi disebutkan hasil inspeksinya, seperti contoh telinga simetris, tidak ada
sekret, serumen, atau benda asing. Hidung simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada benda
asing di lubang hidung. Untuk pemeriksaan abdomen, seharusnya pemeriksaan secara
auskultasi diletakkan setelah inspeksi.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan kimia klinik

Parameter Hasil Nilai Rujukan


Glukosa 108 mg/dl < 140
Kreatinin serum 0,51 mg/dl 0,6 – 1,3
BUN 17 mg/dl 7 – 18
SGUT 44 U/L < 25
SGPT 3 U/L < 30
Albumin 3,08 g/dl 3,4 – 5,0
CRP Kimia 96,64 mg/dl

2. Hasil pemeriksaan darah lengkap

Parameter dan hasil Nilai Rujukan


WBC 17,83 [10ˆ3/μl]
RBC 4,88 [10ˆ6/μl] 3,69 – 5,46
HGB 13,5 [g/dl] 13,3 – 16,6
HCT 41,8 [%] 41,3 – 52,1
MCV 85,7 [fL] 86,7 – 102,3
MCH 27,7 [%] 27,1 – 32,4
RDW 14,5 [%] 12,2 – 14,8
MCHC 32,3 [g/dl] 29,7 – 33,1
MPV 8,6 [fL]
NEUT% 86,6 [%] 39,8 – 70,5
LYMPH% 5,3 [%] 23,1 – 49,9
MONO% 4,8 [%] 4,3 – 10,0
EOS% 2,2 [%]
BASO% 0,3 [%] 0,3 – 1,4
LUC% 0,8 [%]
NEUT# 15,45 [%]
LYMPH# 0,94 [10ˆ3/μl]
MONO# 0,86 [10ˆ3/μl]
EOS# 0,39 [10ˆ3/μl]
BASO# 0,1 [10ˆ3/μl]
LUC# 0,14 [10ˆ3/μl]

3. Hasil pemeriksaan elektrolit

Parameter dan hasil Nilai Rujukan


Natrium 139 [mmol/L] 136 – 145
Kalium 4,0 [mmol/L] 3,5 – 5,1
Klorida 107 [mmol/L] 98 – 107

4. Hasil pemeriksaan gas darah

Parameter dan hasil Nilai Rujukan


pH 7,8 7,35-7,45
pCO2 28,0 [mmHg]
pO2 102,2 [mmHg]
HCO3 20,9 [mmol/L]
TCO2 21,8 [mmol/L]
BE ecf 2,6 [mmol/L]
SO2 98,0 [%]

5. Hasil pemeriksaan faal koagulasi

Parameter dan hasil Nilai Rujukan


PPT 15,3 [detik] 9 – 12
APTT 25,1 [detik] 23,33

6. Hasil pemeriksaan scan kepala

Kesan : - Intracranial tuberculous obsess

- Proses metastasis

7. Hasil pemeriksaan scan thoraks

Kesan : malignant lung mass ukuran +/- 4,3 X 2,9 X 3,8 cm di segmen mediobasal
lobus inferior paru kanan disertai efusi pleura bilateral (kanan dominan) dengan
compressive adjacent atelectasis kanan, lymphadenopathy di preaortic dan
supraclaviola kiri, lymphnode subcentinetes di upper paratrachea kanan dan kiri,
lower paratrachea kanan dan kiri, subcarina dan multiple destruksi tulang disertai soft
tissue mass dan multiple lesi litik pada tulang.

8. Hasil pemeriksaan lain-lain

- HBsAg Nonreaktif
- HIV Nonreaktif
VII. TERAPI YANG SEDANG BERJALAN

1. NaCl 0,9 % 1000 mL/24 Jm

2. Injeksi metamizole 1 ampul

3. Injeksi ranitidine 2 x 50 mg

4. Injeksi dexametason 3 x 5 mg

5. Levofloxacin 1 x 750 mg per oral

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

Penulisan bagian hasil pemeriksaan penunjang dan terapi yang sedang dijalankan klien sudah
sesuai dan lengkap.

ANALISA DATA

Pengelompokan Data Kemungkinan Penyebab Masalah


Senin, 13-12-2018 Tumor otak Gangguan mobilitas fisik

DS : keluarga mengatakan Gangguan neuromuskular


klien sulit menggerakkan
Gangguan mobilitas fisik
ekstremitas

DO : klien tampak lemah,


gerakan klien terbatas,
kekuatan otot klien menurun
Jumat, 4-1-2019 Tumor otak Defisit perawatan diri

DS : keluarga mengatakan Gangguan neuromuskular


klien sulit menggerakkan
tangannya Gangguan mobilitas fisik

DO : klien tidak mampu Defisit perawatan diri


melakukan perawatan diri
secara mandiri, klien tidak
mampu mandi, menggunting
kuku, dan membersihkan gigi
secara mandiri, badan pasien
bau, kuku panjang dan kotor,
mulut pasien bau
Senin, 31-12-2018 Tumor otak Ansietas

DS : klien merasa tidak Ancaman terhadap konsep


berdaya diri

DO : kontak mata klien Ansietas


jarang saat diajak bicara,
klien tampak gelisah, dan
klien sering menangis

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

a. Penulisan pada bagian analisa data sudah sesuai yaitu pengelompokan data (data subjektif
dan data objektif), kemungkinan penyebab yang dijelaskan dalam bentuk POC, dan
masalah.

b. Terdapat data objektif yang tidak disebutkan saat pemeriksaan fisik, seperti contoh mulut
pasien bau. Seharusnya disebutkan pada bagian pemeriksaan mulut
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ditemukan Masalah Masalah Teratasi


No. Diagnosa Keperawatan
Tgl. Paraf Tgl. Paraf
1. Gangguan mobilitas 31-12-2018 2-1-2019
fisik b.d. gangguan
neuromuskular d.d.
kekuatan otot menurun
2. Defisit perawatan diri 4-1-2019 5-1-2019
b.d. gangguan
neuromuskular d.d.
tidak mampu mandi
secara mandiri
3. Ansietas b.d. ancaman 31-12-2018 1-1-2019
terhadap kondisi diri
d.d. kontak mata buruk
PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

1. Diagnosis keperawatan tersebut merupakan diagnosis aktual

2. Penulisan diagnosis keperawatan sudah sesuai dan benar, terdiri dari masalah, penyebab
dan tanda/gejala.

3. Penggunaan singkatan b.d. (berhubungan dengan) dan d.d. (dibuktikan dengan) sudah
tepat sesuai aturan.

4. Diagnosis keperawatan pertama sudah sesuai dengan diagnosis yang terdapat di dalam
buku SDKI kode D.0054 halaman 124

5. Diagnosis keperawatan kedua sudah sesuai dengan diagnosis yang terdapat di dalam buku
SDKI kode D.0109 halaman 240

6. Diagnosis keperawatan ketiga sudah sesuai dengan diagnosis yang terdapat di dalam
buku SDKI kode D.0080 halaman 180

PERENCANAAN KEPERAWATAN

Perencanaan
Diagnosa
No Tujuan & Kriteria Tindakan
Keperawatan Rasionalisasi
hasil Keperawatan
1. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan 1. Kaji keterbatasan 1. Menentukan
fisik b.d. gangguan tindakan gerak sendi batas gerakan
neuromuskular d.d. keperawatan selama yang akan
kekuatan otot 3x24 jam dilakukan
menurun diharapkan pasien 2. Jelaskan alasan
2. Agar pasien
dapat tetap pemberian latihan
dan keluarga
mempertahankan kepada pasien /
dapat
pergerakannya, keluarga
memahami
dengan kriteria :
dan
1. Mempertahankan mengetahui
kekuatan otot alasan
pemberian
2. Mempertahankan
fleksibilitas 3. Monitor lokasi latihan
sendi ketidaknyamanan
3. Agar dapat
atau nyeri selama
memberikan
aktivitas
intervensi
secara tepat

4. Lindungi pasien
dari cedera selama
4. Cedera yang
latihan
timbul dapat
memperburuk
kondisi klien
5. Bantu klien ke
posisi yang optimal 5. Memaksimalk
untuk latihan an latihan
rentang gerak

6. Anjurkan untuk
6. ROM Pasif
melakukan range of
dilakukan jika
motion pasif jika
klien tidak
diindikasikan
dapat
melakukan
secara mandiri
2. Defisit perawatan diri Setalah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1. Mengkaji
b.d. gangguan tindakan pasien untuk kemampuan
neuromuskular d.d. keperawatan selama melakukan pasien untuk
tidak mampu mandi 2x24 jam perawatan diri melakukan
secara mandiri diharapkan pasien perawatan diri
tidak mengalami memudahkan
defisit perawatan intervensi
diri dengan kriteria : selanjutnya

1. Kebutuhan 2. Mengganti
perawatan diri pakaian
2. Ganti pakaian
pasien terpenuhi melindungi
yang kotor dengan
pasien dari
2. Komplikasi dapat yang bersih kuman dan
dihindari atau meningkatkan
diminimalkan rasa nyaman

3. Pasien tampak 3. Memberikan


bersih dan segar pujian

3. Berikan pujian membuat

pada pasien pasien merasa

tentang tersanjung

kebersihannya lebih
komperatif
dalam
kebersihan

4. Membimbing
keluarga dan
4. Bimbing keluarga
pasien agar
pasien
keterampilan
memandikan/men
dapat
yeka pasien dan
diterapkan
menjaga
kebersihan kuku
3. Ansietas b.d. Setelah dilakukan 1. Berikan dukungan 1. Agar pasien
ancaman terhadap tindakan emosi untuk klien / tidak merasa
kondisi diri d.d. keperawatan selama orang terdekat malu
kontak mata buruk 2x24 jam
2. Sampaikan hal-hal 2. Agar pasien
diharapkan rasa
positif secara percaya diri
ansietas pasien
mutlak
berkurang dengan
kriteria : 3. Libatkan keluarga
3. Agar keluarga
dan orang terdekat
1. Klien tidak juga terlibat
untuk memberikan
merasa malu dalam
support
dengan memberikan

kondisinya dukungan

2. Klien merasa 4. Berikan 4. Agar pasien

percaya diri reinforcement yang merasa


positif percaya diri

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

1. Penulisan perencanaan keperawatan sudah sesuai, terdiri dari tujuan, kriteria hasil,
tindakan keperawatan, dan rasionalisasi.

2. Penulisan tujuan perencanaan keperawatan sudah sesuai (disertai dengan targetan waktu)

3. Penulisan rasionalisasi berhubungan dengan tindakan keperawatan yang akan diberikan


kepada klien

4. Pada diagnosa keperawatan kode D.0054, kalimat pada kriteria hasil tidak tepat.
Seharusnya kriteria hasil yaitu pertahanan kekuatan otot meningkat dan pertahanan
fleksibilitas sendi meningkat (sesuai dengan SLKI, luaran utama, kode L.05042 halaman
65)

5. Pada diagnosa keperawatan kode D.0054, tindakan keperawatan sudah benar dan terdapat
di SIKI dengan kode I.05173 halaman 30 (intervensi utama dari D.0054). Seharusnya
tindakan keperawatan ditulis urut dengan diawali tindakan observasi, edukasi, terapeutik,
dan kolaborasi

6. Pada diagnosa keperawatan kode D.0109, kalimat pada kriteria hasil sudah tepat. Kriteria
hasil sesuai dengan SLKI, luaran utama, kode L.11103 halaman 81

7. Pada diagnosa keperawatan kode D.0109, tindakan keperawatan sudah benar dan terdapat
di SIKI dengan kode I.11348 halaman 36 dan kode I.11352 halaman 39 (intervensi utama
dari D.0109). Seharusnya tindakan keperawatan ditulis urut dengan diawali tindakan
observasi, edukasi, terapeutik, dan kolaborasi

8. Pada diagnosa keperawatan kode D.0080, kalimat pada kriteria hasil sudah tepat. Kriteria
hasil sesuai dengan SLKI, luaran tambahan, kode L.09069 halaman 30

9. Pada diagnosa keperawatan kode D.0080, tindakan keperawatan sudah benar dan sesuai
dengan SIKI dengan kode I.09314 halaman 387 (intervensi utama dari D.0080).
Seharusnya tindakan keperawatan ditulis urut dengan diawali tindakan observasi, edukasi,
terapeutik, dan kolaborasi

10.Kalimat penulisan tindakan keperawatan pada intervensi sudah benar yaitu menggunakan
kata perintah
PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa
No Tindakan Keperawatan
Keperawatan
1. Gangguan mobilitas Senin, 31-12-2018 (10.00 WIB)
fisik b.d. gangguan
1. Mengkaji keterbatasan gerak sendi
neuromuskular d.d.
kekuatan otot menurun - Klien hanya bisa menggerakkan tangannya
dengan pelan dengan bantuan

2. Menjelaskan alasan pemberian latihan kepada


pasien/keluarga

- Pasien dan keluarga mengerti alasan pemberian


latihan

3. Memonitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri


selama aktivitas

- Pasien tidak nyaman jika terlalu sering disentuh

4. Melindungi pasien dari cedera selama latihan

- Pasien melakukan latihan sesuai


kemampuannya
5. Membantu klien ke posisi yang optimal untuk
latihan rentang gerak

- Memposisikan pasien semi fowler

6. Menganjurkan untuk melakukan ROM positif

- Kekuatan otot pasien tidak mengalami


peningkatan skala 0
2. Ansietas b.d. ancaman Senin, 31-12-2018 (13.00 WIB)
terhadap kondisi diri
1. Memberikan dukungan emosi untuk klien atau
d.d. kontak mata buruk
orang terdekat

- Rasa percaya diri pasien meningkat

2. Menyampaikan hal-hal positif secara mutlak

- Rasa percaya diri klien meningkat

3. Melibatkan keluarga dalam memberikan support

- Klien merasa optimis

4. Memberikan reinforcement yang positif

- Rasa percaya diri klien meningkat


3. Gangguan mobilitas Selasa, 1-1-2019 (10.00 WIB)
fisik b.d. gangguan
1. Mengkaji keterbatasan gerak sendi
neuromuskular d.d.
kekuatan otot menurun - Klien hanya bisa menggerakkan tangannya
pelan, dengan sedikit bantuan

2. Melindungi pasien dari cedera selama latihan

- Pasien melakukan latihan sesuai


kemampuannya

3. Membantu klien ke posisi yang optimal untuk


latihan rentang gerak

- Memposisikan klien semi fowler

4. Menganjurkan untuk melakukan ROM pasif


- Kekuatan otot pasien mengalami peningkatan,
skala 0
4. Ansietas b.d. ancaman Selasa, 1-1-2019 (13.00 WIB)
terhadap kondisi diri
1. Memberikan dukungan emosi untuk klien atau
d.d. kontak mata buruk
orang terdekat

- Rasa percaya diri pasien meningkat

2. Menyampaikan hal-hal positif secara mutlak

- Rasa percaya diri pasien meningkat dari


sebelumnya

3. Melibatkan keluarga dalam memberikan support

- Klien merasa lebih optimis dari hari


sebelumnya

4. Memberikan reinforcement yang positif

- Rasa percaya diri klien meningkat dari


sebelumnya
5. Gangguan mobilitas Rabu, 2-1-2019 (10.00 WIB)
fisik b.d. gangguan
1. Mengkaji keterbatasan gerak sendi
neuromuskular d.d.
kekuatan otot menurun - Klien bisa menggerakkan tangannya dengan
pelan, dengan sedikit bantuan

2. Melindungi pasien dari cedera selama latihan

- Pasien melakukan latihan sesuai kemampuan

3. Membantu klien ke posisi yang optimal untuk


latihan rentang gerak

- Memposisikan klien semi fowler

4. Menganjurkan untuk melakukan ROM positif

- Kekuatan otot pasien mengalami peningkatan,


skala 0
6. Defisit perawatan diri Jumat, 4-1-2019 (05.30 WIB)
b.d. gangguan
neuromuskular d.d. 1. Mengkaji kemampuan pasien untuk melakukan
tidak mampu mandi perawatan diri
secara mandiri
- Klien tidak mampu melakukan perawatan diri
mandiri

2. Mengganti pakaian yang kotor dengan yang bersih

- Klien tidak mampu mengganti pakaian secara


mandiri

3. Memberikan pujian pada pasien tentang


kebersihannya

- Klien terlihat lebih nyaman dan senang

4. Membimbing keluarga pasien memandikan atau


menyeka pasien dan menjaga kebersihan kuku

- Keluarga dapat memahami bagaimana cara


memandikan atau menyeka pasien dengan baik
7. Defisit perawatan diri Sabtu, 5-1-2019 (05.30 WIB)
b.d. gangguan
1. Membimbing keluarga pasien memandikan atau
neuromuskular d.d.
menyeka pasien dan menjaga kebersihan kuku
tidak mampu mandi
secara mandiri - Keluarga sudah dapat mempraktikkan
bagaimana cara memandikan atau menyeka
pasien dengan baik

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

1. Tanggal dan waktu pelaksanaan keperawatan telah dicantumkan dengan tepat. Namun
lebih baik lagi untuk setiap tindakan yang dilakukan dicantumkan waktunya.

2. Penulisan pada bagian tindakan keperawatan sudah sesuai, terdapat respon klien setelah
dilaksanakan tindakan keperawatan

3. Tindakan pada perencanaan keperawatan dilaksanakan semua pada saat pelaksanaan


keperawatan.
4. Pada respon tindakan keperawatan pada implementasi ke 3 dan ke 5 poin 4 kurang tepat
dikarenakan pada respon klien kekuatan otot meningkat namun skalanya tetap 0

EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl. Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan Catatan


Perkembangan
31-12- Gangguan mobilitas fisik b.d. S : Klien sulit menggerakkan
2018 gangguan neuromuskular d.d. ekstremitas
kekuatan otot menurun
O : Kekuatan otot AGA : 3, AGB : 0

A : Masalah mobilitas fisik belum


teratasi

P : Lanjutkan intervensi (1, 4, 5, 6)


1-1- Gangguan mobilitas fisik b.d. S : Klien lebih mudah menggerakkan
2019 gangguan neuromuskular d.d. ekstremitas
kekuatan otot menurun
O : Kekuatan otot meningkat AGA : 3,
AGB : 0

A : Masalah mobilitas fisik belum


teratasi

P : Lanjutkan intervensi (1, 4, 5, 6)


2-1- Gangguan mobilitas fisik b.d. S : Klien lebih mudah menggerakkan
2019 gangguan neuromuskular d.d. ekstremitas
kekuatan otot menurun
O : Kekuatan otot meningkat AGA : 3,
AGB : 0

A : Masalah mobilitas fisik teratasi


sebagian

P : Lanjutkan intervensi (6)


Defisit perawatan diri b.d. S : Klien terlihat lebih bersih dan
gangguan neuromuskular d.d. nyaman
tidak mampu mandi secara
O : Kulit klien tidak kotor dan bau,
mandiri
mulut tidak kotor dan bau

A : Masalah personal hygine teratasi


sebagian

P : Lanjutkan intervensi (4)


Defisit perawatan diri b.d. S : Klien terlihat bersih dan nyaman
gangguan neuromuskular d.d.
O : Kulit, mulut, kuku sudah terlihat
tidak mampu mandi secara
bersih
mandiri
A : Masalah personal hygine teratasi

P : Intervensi dihentikan
31-12- Ansietas b.d. ancaman terhadap S : Klien lebih percaya diri dan optimis
2019 kondisi diri d.d. kontak mata
O : Klien sudah jarang menangis
buruk
A : Masalah ansietas teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan (1, 2, 3, 4)


1-1- Ansietas b.d. ancaman terhadap S : Klien sudah percaya diri dan optimis
2019 kondisi diri d.d. kontak mata
O : Klien jarang menangis
buruk
A : Masalah ansietas teratasi

P : Intervensi dihentikan

PENGKRITISAN DAN PEMBENARAN

1. Penulisan pada beberapa evaluasi keperawatan sudah dicantumkan tanggal dan ada yang
tidak dicantumkan. Seharusnya dicantumkan tanggal disetiap evaluasi.

2. Tidak dicantumkan waktu evaluasi, seharusnya dicantumkan waktunya

3. Pada setiap evaluasi telah dicantumkan SOAP


4. Tujuan dan kriteria hasil pada perencanaan keperawatan tercapai, hanya saja tujuan dan
kriteria hasil pada perencanaan keperawatan (diagnosis keperawatan pertama) masih
dilanjutkan pada intervensi 4

Anda mungkin juga menyukai