Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK

MANAJEMEN INOVASI PENDIDIKAN

Mata Kuliah
Inovasi Pendidikan

Dosen : Imam J. Priyanto,Drs.,m.Hum

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Agil Amalia Putri 41154030190033
Widya Nuraeni 41154030190016
Elzira R.R 41154030190018
Ike Fatmawati 41154030190026
Kelas A02

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Proses inovasi pendidikan tepat waktu.
Makalah Proses Inovasi Pendidikan disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Inovasi
Pendidikan semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Manajemen
Inovasi Pendidikan.

Bandung, 14 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
Latar Belakang Masalah................................................................................................................1
Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
Tujuan Penyusunan Masalah........................................................................................................1
Metode Penulisan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
Hakikat Manajemen Inovasi Pendidikan......................................................................................3
Perencanaan Strategi (Strategic Planning)....................................................................................4
Pengorganisasian (Organizing).....................................................................................................4
Penggerakan (Motivating).............................................................................................................4
Penilaian (Evalution).....................................................................................................................5
Konsep Manajemen Dalam Inovasi Pendidikan...........................................................................6
Bidang Kegiatan Manajemen Inovasi Pendidikan........................................................................7
Prosedur Inovasi Pendidikan.........................................................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................10
Kesimpulan...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Di dalam dunia pendidikan program inovasi menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan.
Munculnya inovasi pendidikan dilatarbelakangi oleh tantangan untuk menjawab masalah-
masalah krusial dalam bidang pendidikan; pengelolaan sekolah, kurikulum, siswa, biaya,
fasilitas, tenaga maupun hubungan dengan masyarakat. Inovasi pendidikan yang berlangsung di
sekolah dimaksudkan untuk menjawab masalah-masalah pendidikan yang terjadi di sekolah guna
mendapatkan hasil yang terbaik dalam mendidik siswa. Banyak usaha yang dilakukan untuk
kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan antara lain : dalam hal manajemen
pendidikan, metode pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi kurikulum,
dan sebagainya.
Secara umum ada dua model inovasi pendidikan, yaitu model “top down innovation” dan
model “bottom up innovation”. Model pertama adalah suatu inovasi yang datang dari atas atau
yang diciptakan oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
yang disponsori oleh lembaga-lembaga asing. Inovasi ini sengaja diciptakan oleh oleh Depdiknas
selaku inovator dan regulator di bidang pendidikan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu
pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, ataupun sebagai usaha
untuk meningkatkan efisiensi dan sebagainya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a) Apa yang dimaksud dengan manajemen inovasi Pendidikan?
b) Apa saja konsep dalam manajemen inovasi Pendidikan?

1.3 TUJUAN PENYUSUNAN MASALAH


a) Agar pembaca dapat mengetahui mengenai berbagai macam manajemen inovasi
Pendidikan
b) Agar pembaca mengetahui berbagai konsep yang dapat mempengaruhi manajemen
inovasi pendidikan.

1
1.4 METODE PENULISAN
Metode penulisan yang di pakai yaitu membaca literature dan mencari bahan referensi baik
melalui buku maupun media internet yang nantinya akan di deskripsikan menjadi makalah
dengan kalimat yang padu.

2
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN INOVASI PENDIDIKAN

2.1 HAKIKAT MANAJEMEN INOVASI PENDIDIKAN


Gaffar (1989) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti sebagai
proses kerja sama yang sistematik, sistemis, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Program inovasi dirancang untuk dikembangkan dalam rangka mewujudkan efisiensi,
efektivitas dalam peningkatan kualitas, praktibilitas, serta hal lain yang dipandang tertinggi
dengan peradaban.
a) Ruang Lingkup Inovasi dalam Manajemen Pendidikan
Perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, dan
sumber daya pendidikan, seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Belajar (SB),
serta Sumber Fasilitas dan Dana (SFD).
b) Faktor Pendorong Inovasi dalam Manajemen
Pendidikan Pendapat Sticker bahwa beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
pembaruan yang mendorong pada inovasi dalam manajemen pendidikan, yaitu: Kondisi
yang diharapkan, munculnya ketidakwajaran, inovasi yang muncul berbasis pada
kebutuhan dalam proses, perubahan pada struktur industri atau struktur pasar, dan
pengetahuan baru.
c) Analisis Akar Masalah
Tahapan awal dalam inovasi pendidikan adalah menganalisis akar masalah pendidikan.
Masalah-masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan itu multikompleks, dan setiap
masalah tentu ada sumber penyebabnya. Analisis terhadap perencanaan program inovasi
pendidikan dilakukan pada sumber masalah, sehingga jika diterapkan pada program
inovasi, masalah tersebut dapat teratasi.
d) Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu analisis pilihan yang sudah sangat populer.SWOT
adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunuities, and Threats (Kekuatan,

3
Kelemahan, Peluang, dan Ancaman). Analisis digunakan dalam perencanaan strategis
pendidikan. Analisis SWOT bertujuan menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal
tersebut, seperti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan pengujian ini
adalah memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman, dan
membangun peluang.
e) Perencanaan Strategi Mutu
Strategi adalah rencana yang menyangkut hal-hal yang pervasif, vital, dan secara terus-
menerus penting dalam organisasi yang bersifat luas dan jangka panjang.
Proses Perencanaan Strategi:
 Perumusan misi
 Asesmen lingkungan eksternal
 Asesmen organisasi
 Perumusan tujuan khusus
 Penentuan strategi
Berdasarkan analisis matriks SWOT dihasilkan empat strategi pencapaian target, yaitu :
a) Strategi SO
Dibuat berdasarkan jalan pikiran lembaga pendidikan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya.
b) Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki lembaga pendidik
untuk mengatasi ancaman.
c) Strategi WO
Diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, sengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
d) Strategi WT
Didasarkan pada kegiatan yang bersifat defisit dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Faktor penentu keberhasilan dari analisis SWOT dalam merancang inovasi. ada
hal-hal yang harus berjalan dengan baik untuk menjamin keberhasilan suatu lembaga,
diantaranya sebagai berikut.

4
 Adanya sumber daya manusia. SDM merupakan faktor dominan dan penentu
keberhasilan program pendidikan dan pelatihan.
 Adanya sarana dan prasarana berstandar nasional dan internasional yang berdaya
guna dan berhasil guna.
 Terwujudnya iklim kerja yang kondusif, komunikatif, dan harmonis sesuai prosedur
kerja yang disepakati semua pegawai.
 Adanya nilai-nilai pelayanan prima yang direalisasikan oleh seluruh pegawai.
 Adanya sistem organisasi yang mampu menjalankan program kerja lembaga.
 Adanya anggaran berdasarkan DIK/DIP untuk melaksanakan program kerja secara
efektif dan efisien.
 Adanya evaluasi kinerja yang dilaksanakan secara kontinu dan berkesinambungan
untuk memciptakan akuntabilitas kinerja lembaga.

2.2 KONSEP MANAJEMEN DALAM INOVASI PENDIDIKAN


Manajemen menurut Stoner dalam Sumidjo dan Soebedjo (1986:2-4) adalah serangkai
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan segala upaya dalam
mengatur dan mendayagunakan SDM, sarana dan prasarana secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Manajemen inovasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan segala upaya dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia dan non manusia secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan inovasi pendidikan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen pendidikan :
1. Planning (Perencanaan)
Yehezkel Dror dalam Sudjana (2000: 62) mengemukakan "Planning is the
procces of preparing a set of decision for action in the future directed as achieving goals
by preferable means." Definisi tersebut mengandung arti bahwa perencanaan merupakan
proses untuk mempersiapkan seperangakat keputusan tentang kegiatan pada masa yang
akan datang dengan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan melalui penggunaan sarana
yang tersedia.

5
a. Perencanaan Alokatif (Allocative Planning)
Ditandai oleh upaya penyebaran atau pembagian (alokasi) sumber-sumber
yang jumlahnya terbatas pada kegiatan-kegiatan dan pihak-pihak yang akan
menggunakan sumber-sumber tersebut yang jumlahnya lebih banyak. Ciri-
cirinya : (1) Dilakukan secara komprehensif (2) Keseimbangan dan keserasian
antara komponen kegiatan.
b. Perencanaan Inovatif (Innovatif Planning)
Merupakan proses penyusunan rencana yang menititikberatkan perubahan
fungsi dan wawasan kelembagaan untuk memecahkan masalah yang timbul
pada masyarakat. Ciri-cirinya : (1) Pembentukan lembaga baru (2) Orientasi
pada tindakan atau kegiatan (3) Penggerakan sumber-sumber yang diperlukan
(Sudjana, 2000: 99-102).
c. Perencanaan Strategi (Strategic Planning)
Merupakan bagian dari manajemen strategi. Fungsi manajemen strategis
adalah untuk mendayagunakan pelbagai peluang baru yang mungkin akan
terjadi pada masa yang akan datang (Sudjana, 2000: 99-102)
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah kegiatan merancang dan menetapkan komponen
pelaksanaan proses kegiatan yang terdiri atas tenaga manusia, fungsi, dan fasilitas.
Prinsip pengorganisasian terdiri atas kebermaknaan, keluwesan dan kedinamisan.
3. Penggerakan (Motivating)
Adalah keseluruhan proses pemberian motivasi untuk bekerja kepada bawahan
sedemikian rupa, sehingga mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis. Motivasi yang mendorong perlunya diadakan inovasi
pendidikan bersumber pada kemauan sekolah untuk mengadakan respons terhadap
tantangan kebutuhan masyarakat
4. Penilaian (Evaluation)
Penilaian adalah proses penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektivitas,
atau kecocokan sesuatu sesuai dengan efektivitas dan tujuan yang telah ditetapkan.
Penilaian terhadap program mempunyai tujuan :
i. Memberi masukan untuk perencanaan program

6
ii. Memberi masukan untuk keputusan tentang kelanjutan, perluasan, dan penghentian
(sertifikasi) program
iii. Memberi masukan untuk keputusan tentang modifikasi program,
iv. Memperoleh informasi tentang pendukung dan penghambat pelaksanaan program
v. Memberi masukan untuk memahami landasan keilmuwan bagi penilaian
Metode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1) Metode eksperimen sungguhan dan eksperimen semu
2) Metode kolerasi
3) Survey
4) Asesmen
5) Keputusan ahli secara sistematis
6) Studi kasus
7) Pengamatan (kesaksian)

5. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (controlling) menurut longenecher (1973: 513) adalah kegiatan yang
berkaitan dengan kegiatan penilikan yang sedang berlangsung, peraturan-peraturan yang
sedang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang terlibat dengan organisasi, kelemahan
pelaksanaan, dan cara-cara yang digunakan untuk mengatasi kelemahan tersebut.
Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (1985: 29) menegaskan bahwa pengawasan adalah
upaya memperbaiki kegiatan untuk memelihara agar pelaksanaan dan hasil kegiatan yang
dicapai seusai dengan rencana.
Pengawasan dilakukan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang
dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Selain itu, pengawasan dimaksudkan
untuk mengawasi memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi
penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber serta untuk mengupayakan agar tujuan dapat
dicapai seefektif dan seefisien mungkin.
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani HAndoko bahwa proses pengawasan
memiliki 5 tahapan, yaitu:
 Penetapan standar pelaksanaan
 Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan

7
 Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
 Penganalisisan penyimpangan
 Pengambilan tingdakan koreksi apabila diperlukan.
Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling berkaitan antara
satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan proses manajemen. Dengan demikian proses
manajemen sebenernya merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi manajemen.

2.3 BIDANG KEGIATAN MANAJEMEN INOVASI PENDIDIKAN


1. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan substansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip
dasar manajemen kurikulum adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk
Menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.
2. Manajemen kesiswaan
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar yaitu,
1) Siswa harus memperlakukan sebagai subjek, bukan objek sehingga harus
didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan kegiatan mereka.
2) Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan
intelektual,social ekonomi, minat, dan seterusnya. Oleh karena itu, diperlukan
wahana yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang
secara optimal.
3) Siswa hanya termotivasi belajar jika mereka menyenangi apa yang diajarkan.
4) Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga
ranah efektif dan psikomotor.
3. Manajemen Personalia
Ada empat dasar manajemen personalia yaitu,
i. Dalam pengembangan sekolah sumber daya manusia adalah komponen paling
berharga.
ii. Sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik
sehingga mendukung tujuan institusional.

8
iii. Kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajeral disekolah
sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah.
iv. Manajemen personalia disekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap
warga sekolah dapat bekerjasama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan
sekolah.
4. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan disekolah berkenaan dengan kiat sekolah dalam menggali
dan mengelola dana. Pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah,
cara mengadrimistrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian
serta mepekriksaan. Inti manajemen keuangan adalah pencapaian effisiansi dan
efektivitas. Oleh karena itu, disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai
untuk kebutuhan pembangunan ataupun kegiatan rutin operasional disekolah, juga perlu
diperhatikan factor akuntabilitas dan transfaransi setiap penggunaan keuangan, baik yang
bersumber pemerintah, masyarakat, maupun sumber lainnya.
5. Manajemen Perawatan Preventif Sarana dan Prasarana
Manajemen perawatan preventifnsarana dan prasarana sekolah merupakan
Tindakan yang dilakukan secara periodic dan terencana untuk merawat fasilitas fisik,
seperti Gedung meleber, dan peralatan sekolah lainnya, dengan bertujuan meningkatkan
kinerja,memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan, dan menetapkan biaya
efektif perawatan sarana dan prasarana sekolah.
Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif disekolah dengan
cara pembentukan tim pelaksana, membuat daftar sarana dan prasarana, menyiapkan
jadwal kegiatan perawatan pada masing-masing bagian dan memberikan penghargaan
bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka
meningkatkan kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah. Mengupayakan
pemantauan bulanan kelokasi tempat sarana dan prasarana, menyebarluaskan informasi
tentang program perawatan preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat
program lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi warga
sekolah.

9
2.4 PROSEDUR INOVASI PENDIDIKAN
Inovasi Pendidikan disekolah merupakan program perubahan dilingkungan sekolah, antara
lain meliputi perubahan dan pembaharuan dalam tenaga kependidikan, inovasi kurikulum dan
inovasi pembelajaran. Semua tindak inovasi tersebut dilaksanakan melalui serangkaian program
yang dilaksanakan secara prosedural.
1. Tahap Permulaan (initiation stange) Tahap permulaan ini terdiri atas 2 hal;
a. Pengetahuan dan Kesadaran
Hal ini merupakan Langkah pengenalan inovasi kepada personel sekolah, bahwa
dilingkungan sekolah terdapat inovasi. Pengenalan ini penting untuk memberikan
kesadaran bahwa didalam lingkup sekolah terdapat suatu yang harus dilakukan
berkenaan dengan perubahan dan pembaharuan.
b. Pembentukan sikap terhadap inovasi
Langkah ini penting untuk mengetahui bahwa inovasi bisa di terima atau tidak.
Indikasi bisa di terimanya inovai tersebut terlihat pada hal berikut :
 adanya sikap terbuka terhadap inovasi yang ditandai dengan kemauan anggota
organisasi untuk mempertimbangkan inovasi, mempertanyakan inovasi, merasa
bahwa inovasi akan meningkatkan kemampuan organisasi dalam menjalankan
kemampuannya.
 memiliki persepsi tentang potenti syang di tandai dengan adanya pengamatan
yang ditunjukan ada kemampuan bagi Lembaga Pendidikan untuk mengurangi
inovasi, Lembaga Pendidikan pernah mengalami keberhasilan pada masalalu
dengan menggunakan onovasi.
2. Tahap implementasi ( Implementation stange ) Tahap implementasi dilakukan melalui
dua tahap;
a. Organisasi mencoba menerapkan Sebagian inovasi. Misalnya, guru ditugaskan
b. membuat program inovasi pembelajaran berbasis ICT, inovasi diterapkan pada salah
satu mata pelajaran dulu, kemudian pada seluruh bagian mata pelajaran.
c. Langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi, yakni merupakan Langkah
selanjutnya dari inovasi, setelah semua anggota Lembaga Pendidikan mencapai
komitmen untuk menerima inovasi.

10
BAB III
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Manajemen kurikulum merupakan substansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar
manajemen kurikulum adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik,
dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk Menyusun dan terus
menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar yaitu, a.Siswa harus memperlakukan
sebagai subjek, bukan objek sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap
perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan mereka.
b.Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual,social
ekonomi, minat, dan seterusnya. Oleh karena itu, diperlukan wahana yang beragam, sehingga
setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
c.Siswa hanya termotivasi belajar jika mereka menyenangi apa yang diajarkan.
d.Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah efektif
dan psikomotor.

11
DAFTAR PUSTAKA
Konsep Inovasi Pendidikan/Dr. H. A. Rusdiana, M.M.— Cet.ke-1—Bandung : Pustaka
Setia,Januari 2014--

12

Anda mungkin juga menyukai