FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya kami dapat melaksanakan dan menyusun laporan LBM 1 ini, yang
berjudul “Pengenalan Sistem Organ” tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi prasyaratan sebagai syarat nilai SGD
(Small Group Discussion). Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapat banyak
bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui
kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. dr. Rizky Mulianti.S.Ked. selaku tutor dan fasilitator SGD (Small Group
Discussion) kelompok 4.
2. Bapak/Ibu Dosen Universitas Islam Al-Azhar yang telah memberikan
masukan terkait makalah yang penulis buat.
3. Serta kepada teman-teman yang memberikan masukan dan dukungannya
kepada kami.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Manfaat........................................................................................................2
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
No Terminologi Pembahasan
1 Organisme Organisme adalah makhluk hidup terdiri dari
banyak komponen yang saling terkait dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Organisme hadir dalam berbagai
ukuran, bentuk dan gaya hidup, tetapi mereka
semua berbagi beberapa ciri yang sama.
S. Reproduksi S. Digestiv
Homeostasis
Sirkulasi
c) Limpa
Limpa adalah organ limfoid dalam tubuh yang
memiliki fungsi filtrasi darah dan koordinasi respon imun.
Limpa terdiri dari 2 bagian. Bagian yang putih (pulpa alba)
merupakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi dan
bagian yang merah (pulpa rubra) bertugas membuang bahan-
bahan yang tidak diperlukan dari dalam darah seperti sel darah
merah yang rusak (Guyton & Hall, 2015:200)
2. Bagaimana anatomi jantung pada system cardiovascular?
Jantung terletak di rongga dada (thorax), dan cenderung terletak di
sisi kiri. Pada kelainan dekstrokardia jantung justru terletak di sisi
sebelah kanan. Jantung dikelilingi oleh pembuluh darah besar dan
organ paru, dan timus di bagian depannya. Jantung terdiri dari empat
ruang jantung yang dipisahkan oleh sekat-sekat jantung. Empat ruang
jantung tersebut adalah :
a) Atrium kanan
b) Atrium kiri
c) Ventrikel kanan
d) Ventrikel kiri
Ruang jantung ini terbentuk karena adanya sekat interventrikuler
dan sekat atrioventrikuler. Pada sekat atrioventrikuler terdapat dua
buah katup jantung, yaitu katup trikuspidalis dan katup bicuspidalis.
Disebut trikuspidalis karena terdiri dari tiga lempengan katup, dan
disebut bicuspidalis karena terdiri dari dua buah lempengan katup.
Atrium kanan dan kiri memiliki ukuran yang sama, demikian juga
ventrikel kanan dan kiri. Atrium dibatasi oleh otot jantung dan sekat
yang tipis, sedangkan bagian ventrikel dibatasi oleh otot jantung dan
sekat interventrikuler yang tebal.
Empat ruang jantung ini dilapisi oleh lapisan endotel,
endocardium, myocardium, dan dua lapisan pericardium (bagian
dalam = bagian visceral dan bagian luar = bagian parietal). Katup
jantung sesungguhnya merupakan perluasan cincin fibrosa
atrioventrikuler, yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa yang dilapisi
endotel pada kedua sisi. Darah mengalir di dalam jantung ke satu arah,
dari sisi kanan ke sisi kiri. Hal ini dimungkinkan karena adanya katup-
katup jantung yang akan mencegah aliran darah balik. Katup-katup ini
hanya mengijinkan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel
kanan; dan dari atrium kiri ke ventrikel kiri.
Darah di dalam jantung mengalir dalam satu arah. Dari atrium
kanan darah akan mengalir ke ventrikel kanan, darah ini mengandung
oksigen yang rendah, dan banyak mengandung CO2. Kemudian darah
dialirkan ke paru melalui arteri pulmonalis, untuk mendapatkan 4
Oksigen (oksigenasi). Dari paru-paru darah kembali ke atrium kiri
jantung melalui vena pulmonalis, darah ini kaya akan oksigen karena
telah mengalami oksigenasi di paru. Dari atrium kiri dialirkan ke
ventrikel kiri, selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Untuk menghubungkan antara ruang satu dengan yang lain, jantung
dilengkapi dengan katup-katup, diantaranya :
a) Katup atrioventrikuler.
Oleh karena letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut
katup atrio-ventrikuler, yaitu :
1) Katup trikuspidalis merupakan katup yang terletak di
antara atrium kanan dan ventrikel kanan, serta
mempunyai 3 buah daun katup.
2) Katup mitral/ atau bikuspidalis merupakan katup yang
terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri, serta
mempunyai 2 buah katup. Selain itu katup
atrioventrikuler berfungsi untuk memungkinkan darah
mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada
fase diastole ventrikel, dan mencegah aliran balik pada
saat sistole ventrikel (kontraksi).
b) Katup semilunar.
1) Katup pulmonal.
Terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan
pembuluh ini dari ventrikel kanan.
2) Katup aorta.
Terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua
katup semilunar ini mempunyai bentuk yang sama,
yakni terdiri dari 3 daun katup yang simetris disertai
penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan
sebuah cincin serabut. Adapun katup semilunar
memungkinkan darah mengalir dari masingmasing
ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistole
ventrikel, dan mencegah aliran balik waktu diastole
ventrikel.
3. Bagaimana histologi jantung pada system cardiovascular?
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan mulai dari luar ke dalam
yaitu :
a) Endokardium
Terdiri dari endotelium ( jaringan epitel selapis pipih)
dan lapisan subendokardial ( jaringan ikat longgar) kecuali
aurikula dan bagian depan sinus vena kava.
b) Miokardium
Miokardium tersusun atas miosit-miosit jantung (sel
otot) yang memperlihatkan struktur subseluler lurik. Sel miosit
berukuran relatif kecil (100 x 20 𝜇m ) dan bercabang, dengan
nukleus tunggal, sel miosit kaya akan mitokondria.
Menghasilkan implus listrik dan pembawa cairan berada
ditengah/mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Tersusun dari otot jantung dan membentuk bagian terbesar
dinding jantung.
c) Epicardium
Terdiri dari Perikardium viseral terdiri dari
mesothelium (epitel selapis pipih), Lapisan subepikardial
terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah
koroner, saraf serta ganglia, Perikardium parietal terdiri dari
mesotelium dan jaringan ikat. Epikardium berfungsi sebagai
pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus
jantung yang terletak pada mediastinum minus dan dibelakang
korpus stemi dan rawan iga II-IV yang terdiri dari 2 lapisan
fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara
dua lapisan jantung ini terdapat lender yang digunakan sebagai
pelicin untuk menjaga agar gesekan perikardium tidak
mengganggu jantung.
4. Bagaimana fisiologi jantung pada system cardiovascular ?
Jantung dapat dianggap sebagai 2 bagian pompa yang terpisah
terkait Fungsinya sebagai pompa darah. Masing-masing terdiri dari
satu atrium-ventrikel kiri dan kanan. Berdasarkan sirkulasi dari kedua
bagian pompa jantung tersebut, pompa kanan berfungsi untuk sirkulasi
paru sedangkan bagian pompa jantung yang kiri berperan dalam
sirkulasi sistemik untuk seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang
dilakukan oleh jantung ini adalah suatu proses yang
berkesinambungan dan berkaitan sangat erat untuk asupan oksigen
manusia demi kelangsungan hidupnya. (Essianda, 2015: 4)
Ada 5 pembuluh darah mayor yang mengalirkan darah dari dan
kejantung. Vena cava inferior dan vena cava superior mengumpulkan
darah dari sirkulasi vena (disebut darah biru) dan mengalirkan darah
biru tersebut kejantung sebelah kanan. Darah masuk ke atrium kanan,
dan melalui katup tricuspid menuju ventrikel kanan, kemudian keparu-
paru melalui katup pulmonal (Essianda, 2015: 4)
Darah yang biru tersebut melepaskan karbondioksida,
mengalami oksigenasi di paru-paru, selanjutnya darah ini menjadi
berwarna merah. Darah merah ini kemudian menuju atrium kiri
melalui keempat vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah mengalir
keventrikel kiri melalui katup mitral dan selanjutnya dipompakan ke
aorta (Essianda, 2015: 4)
Tekanan arteri yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri,
dinamakan tekanan darah sistolik. Setelah ventrikel kiri berkontraksi
maksimal, ventrikel ini mulai mengalami relaksasi dan darah dari
atrium kiri akan mengalir ke ventrikel ini. Tekanan dalam arteri akan
segera turun saat ventrikel terisi darah. Tekanan ini selanjutnya
dinamakan tekanan darah diastolik. Kedua atrium berkontraksi secara
bersamaan, begitu pula dengan kedua ventrikel (Essianda, 2015: )
5. Bagaimana fisiologi homeostasis jantung pada system cardiovascular?
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang
terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang
berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh.untuk memepetahankan homeostasis ,materi esensial seperti 02
dan nutrien harus terus diangkut dari lingkungan luar dan dihantarkan
ke sel,dan produk sisa harus tetap dibuang.homeostasis juga
bergantung pada transfer hormone,yang merupakan perantara kimia
regulator yang penting,dari tempat produksinya ke tempat
kerjanya.sistem sirkulasi yang berperan terhadap homeostasis sebagai
pengangkut ditubuh terdiri dari jantung,pembuluh darah,,dan darah.
seluruh jaringan tubuh secara konstan bergantung pada aliran darah
penunjang kehidupan yang disediakan oleh jantung dengan
berkontraksi ,atau berdenyut.jantung menggerakkan darah melalui
pembuluh darah untuk dialirkan ke jaringan dalam jumlah yang cukup
saat tubuh dalam keadaan istirahat maupun sedang melakukan
aktivitas
6. Bagaimana mekanisme sirkulasi pada system cardiovascular?
a) Sirkulasi Sistemik
Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah yang
mengandung banyak oksigen yang berasal dari paru, dipompa
keluar oleh jantung melalui ventrikel kiri ke aorta, selanjutnya
ke seluruh tubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai
pembuluh darah yang diameternya paling kecil (kapiler).
Kapiler melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara
bergantian, yang disebut dengan vasomotion sehingga darah
mengalir secara intermitent. Dengan aliran yang demikian,
terjadi pertukaran zat melalui dinding kapiler yang hanya
terdiri dari selapis sel endotel. Ujung kapiler yang membawa
darah teroksigenasi disebut arteriole sedangkan ujung
kapiler yang membawa darah terdeoksigenasi disebut venule;
terdapat hubungan antara arteriole dan venule “capillary bed”
yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan
langsung dari arteriole ke venule melalui arteri-vena
anastomosis (A-V anastomosis). Darah dari arteriole mengalir
ke venule, kemudian sampai ke vena besar (v.cava superior dan
v.cava inferior) dan kembali ke jantung kanan (atrium
kanan). Darah dari atrium kanan selanjutnya memasuki
ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
b) Sirkulasi Pulmonal
Sistem sirkulasi pulmonal dimulai ketika darah yang
terdeoksigenasi yang berasal dari seluruh tubuh, yang dialirkan
melalui vena cava superior dan vena cava inferior kemudian
ke atrium kanan dan selanjutnya ke ventrikel kanan,
meninggalkan jantung kanan melalui arteri pulmonalis
menuju paru-paru (kanan dan kiri). Di dalam paru, darah
mengalir ke kapiler paru dimana terjadi pertukaran zat dan
cairan, sehingga menghasilkan darah yang teroksigenasi.
Oksigen diambil dari udara pernapasan. Darah yang
teroksigenasi ini kemudian dialirkan melalui vena pulmonalis
(kanan dan kiri), menuju ke atrium kiri dan selanjutnya
memasuki ventrikel kiri melalui katup mitral (bikuspidalis).
Darah dari ventrikel kiri kemudian masuk ke aorta untuk
dialirkan ke seluruh tubuh (dan dimulai lagi sirkulasi
sistemik).
7. Bagaimana kaitan system cardiovascular dengan system organ yang
lain?
Sistem kardiovaskular ternyata memiliki suatu kaitan yang
cukup erat dengan organ yang terkait dengan sistem respirasi. Menurut
penelitan epidemiologi menunjukkan penurunan fungsi paru pada
subjek PPOK dan terkait dengan angka kesakitan dan kematian,
bahkan dengan memasukkan riwayat merokok. Penelitian Lung Health
melaporkan penurunan 10% fungsi paru (VEP1) pada pasien PPOK
terkait dengan peningkatan risiko kematian penyakit kardiovaskular
sebesar 30% yang terdiri dari aritmia, gagal jantung dan stroke serta
penyakit kardiopulmoner seperti penyakit tromboemboli (termasuk
risiko emboli paru dan trombosis vena dalam (DVT)) serta kematian
mendadak. Pada penelitian lung Health kejadian kardiovaskular
diperkirakan 42% pada perwatan pertama dan 48% pada perawatan
kedua dan berbeda dengan perawatan karena infeksi saluran napas
bawah yang hanya sekitar 15%. Setiap penurunan VEP1 10% semua
penyebab kematian akan meningkat sebesar 14 %, kematian karena
kardiovaskular sebesar 28% dan kejadian koroner akut nonfatal
sebesar 20%. Pada penelitian klinik Towards a Revolution in COPD
Health (TORCH), 27% kematian pada subjek dengan PPOK sedang
sampai berat (VEP1 < 60%) terkait langsung dengan kejadian
kardiovaskular.34 Diduga kejadian kardiovaskular menjadi penyebab
terbanyak kematian pada pasien PPOK bahkan pada kondisi PPOK
yang sedang sampai berat. Penelitian ini menunjukkan penurunan
fungsi paru (VEP1/KVP < 70%) merupakan faktor risiko untuk
kejadian kardiovaskular. Bahkan pada penurunan fungsi paru yang
relatif kecil (VEP1 turun 10%) terjadi peningkatan risiko aritmia,
kejadian koroner akut dan kematian kardiovaskular sebanyak dua kali
lipat dan terbebas dari akibat merokok. Beberapa penelitian yang
menunjukkan hubungan antara fungsi paru dengan angka kematian
dan kesakitan penyakit kardiovaskular. (Fahri, 2015:7-8)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang terletak di dalam
rongga dada. Jantung merupakan salah satu organ vital yang terletak miring
dengan dua pertiga bagiannya di sebelah kiri dan sepertiga bagian di sebelah
kanan tubuh. Walaupun ukurannya hanya kira-kirasekepalan tangan kanan,
tapi organ ini sangat penting di dalam tubuh. Jantung berfungsi sebagai
pompa yang memberi tekanan pada darah sesuai yang dibutuhkan untuk
mengalirkan darah ke jaringan. Kontraksi dan relaksasi pada atrium dan
ventrikel saling bergantian, biasanyadisebut sebagai fase sistol dan diastole.
Jantung memiliki ruang, dimana ruang ini secara garis besar dibagi menjadi
dua ruang, yang pertama yaitu ruang di jantungkanan dimana di ruang ini
terdapat dua bagian yaitu atrium dekstra dan ventrikel dekstra, kemudian
ruang kedua dari jantung yaitu ruang di jantung kiri, dimana diruang ini
terdapat dua bagian juga yaitu atrium sinistra dan ventrikel sinistra. Pembuluh
jantung akan melakukan sirkulasi darahpada tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 2015. “Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”. Edisi 12. Jakarta: Elsevier
Fahri, I., Dianiati, K. S., Yunus, F., Pulmonologi, D., & Paru, I. K. R. F. S. (2015).
“Efek Peradangan Sistemik Pada PPOK Terhadap Sistem Kardiovaskular”. Jurnal
Respirologi Indonesia. V. 29. N, 3.