Disusun Oleh :
3. SASARAN
Lansia
4. MATERI (TERLAMPIR)
5. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
6. MEDIA
Leaflet
7. KRITERIA EVALUASI
Kriteria Hasil :
8. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audience
Pembukaan
1. Penyuluh memulai 1. Menjawab salam
penyuluhan dengan
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
1 5 Menit 3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang 4. Memperhatikan
akan diberikan
5. Membagikan leaflet 5. Menerima dan
membaca
2 10 Menit Pelaksanaan
7. Memperhatikan
8. Bertanya dan
mendengarkan
jawaban
Evaluasi :
MATERI PENYULUHAN
a. Pengertian
Latihan gerak aktif-pasif adalah melatih atau menggerakan anggota gerak
tangan dan kaki agar tidak terjadi kekakuan otot.
b. Tujuan
Tujuan dari latihan gerak aktif –pasif ini adalah untuk mencegah
terjadinya kekakuan pada otot akibat tirah baring yang lama sehingga
menimbulkan kerusakan pada kulit.
c. Langkah-langkah latihan gerak aktif-pasif
Pertama-tama tubuh berbaring senyaman mungkin
Sokong dengan bantal pada daerah yang tertekan, misalnya punggung,
siku, pergelangan kaki
Lakukan gerakan pada anggota gerak atas terlebih dahulu atau tangan
dilakukan dengan prinsip dari dalam keluar
Lanjutkan dengan anggota gerak bawah atau kaki
Setiap gerakan dilakukan 3X.
Gerakan-gerakan latihan gerak aktif-pasif sebagai berikut:
1) Abduksi : Gerakan menjauh garis tubuh
2) Aduksi : Gerakan mendekati garis tubuh
3) Fleksi : Membengkokan sendi sehingga sudut dari sendi tidak
ada lagi.
4) Ekstensi : Gerakan kembali dari posisi fleksi
5) Rotasi : Gerakan membalik atau mengerakkan suatu bagian
tubuh pada porosnya.
6) Dorsifleksi : gerakan yang memfleksikan/ membengkokkan lengan
kearah belakang kearah tubuh/ kaki ke arah tungkai.
7) Fleksi palmar : Gerakan yang memfleksikan/membengkokkan lengan
dalam kearah telapak tangan.
8) Fleksi plantar : Gerakan yang memfleksikan/membengkokkan kaki
dalam ke arah telapak kaki
9) Pronasi : Rotasi lengan atas sehingga telapak tangan kebawah.
10) Supinasi : Rotasi lengan atas sehingga telapak tangan keatas.
11) Oposisi : Mempertemukan ujung jari pada lengan yang sama.
12) Inversi : Gerakan memutar telapak kaki ke arah dalam
13) Eversi : Gerakan memutar telapak kaki ke arah luar
DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN PADA LANSIA
MENGENAI RANGE OF MOTION DI RUMAH LANSIA
Arundhati, Dita, dkk. 2013. Pengaruh Senam Tai Chi dan Senam Biasa terhadap
Reduksi Nyeri Osteoarthritis Lutut pada Lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha “Gau Mabaji” Goa Tahun 2013. Jurnal Masyarakat
Epidemiologi Indonesia vol. 2 No. 2 Januari-Juni 2014.
Depkes RI. 1995. Penerapan Proses Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: Pusdiknakes.
Fitzgerald, G. K. 2004. Role of Physical Therapy in Management of Knee
Osteoarthritis. Cut Open Rhematol 16:143-7.
Hamijoyo, Laniyati. 2012. Pengapuran Sendi atau Osteoarthritis.
http://reumatologi.or.id/reuarttail?id=23. Diakses 15 Juni 2015.
Sarah, Angela, dkk. 2012. Pengaruh Berat Badan terhadap Gaya Gesek dan
Timbulnya Osteoarthritis pada Orang di atas 45 Tahun. Jurnal e-
Biomedik Vol. 1 No. 1 Maret 2013.
Smeltzer, C. Suzanne. 2002. Buku Ajar Keperaatan Medikal Bedah. Alih Bahasa
Andry Hartono, dkk. Jakarta: EGC.