Tugas:

Diskusikan pertanyaan berikut dalam kelompok:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan research problem (masalah penelitian)!

2. Jelaskan kharakteristik dari rumusan masalah (research question) yang baik di bawah ini!

a. The question is feasible (i.e., it can be investigated without expending an undue amount of
time, energy,or money).
b. The question is clear (i.e., most people would agree as to what the key words in the question
mean).
c. The question is significant (i.e., it is worth investigating because it will contribute important
knowledge about the human condition).
d. The question is ethical (i.e., it will not involve physical or psychological harm or damage to
human beings or to the natural or social environment of which they are a part).

3. Ujilah rumusan masalah yang dibuat oleh teman-temanmu di bawah ini, apakah rumusan masalah
tersebut bisa dikategorikan rumusan masalah yang baik menurut empat kriteria (feasible, clear,
significant dan ethical)?

Rumusan Masalah

1. Ananta Ardyansyah
 Bagaimana langkah pengembangan card game kimia organik berbasis green chemistry
berbantuan augmented reality?
 Bagaimana card game kimia organik berbasis green chemistry dapat meningkatkan literasi
sains siswa?

2. Maria Ulfa Nurcahyani

 Bagaimana pengaruh penggunaan virtual laboratory terhadap pembelajaran kimia?
 Bagaimana pengaruh penggunaan virtual laboratory berbasis inkuiri terbimbing untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi sel elektrolisis?
 Apa saja faktor yang mempengaruhi hubungan efektivitas virtual laboratory berbasis ikuiri
dengan pemahaman konsep siswa pada materi sel elektrolisis?

3. Wardatul Marhamah
 Bagaimana profil berfikir analitis siswa dengan gaya kognitif Field Dependent dan Field
Independent?
 Bagaimana pengaruh profil berfikir analitis terhadap pemahaman materi sifat koligatif
larutan?

4. Wahyu Ade Dwi Anugra

 Bagaimana cara membuat soal HOTS materi bentuk molekul untuk peserta didik di SMA/MA
Sederajat dengan menggunakan wondershare quiz creator ?
 Bagaimana cara menerapkan program ini bagi peserta didik SMA/MA Sederajat untuk
meningkatkan peningkatan kemampuan analisis tentang materi bentuk molekul?
 Bagaimana hasil penerapan program ini terhadap kemampuan analisis peserta didik SMA/MA
Sederajat tentang materi bentuk molekul?
5. Faradila Ayu Cahya Rahmadhani
 Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar
siswa pada materi termokimia?
 Berapa besar pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar siswa
pada materi termokimia?
6. Anisatus Sahris Safitri
 Mengapa model pembelajaran project base learning dengan pendekatan quantum learning
berpengaruh terhadap kecerdasan ruang-visual siswa SMA pada materi bentuk molekul?
 Bagaimana penerapan model project base learning dengan pendekatan quantum learning
terhadap kecerdasan ruang-visual siswa SMA pada materi bentuk molekul?
 Bagaimana efektivitas penerapan model project base learning dengan pendekatan quantum
learning terhadap kecerdasan ruang-visual siswa SMA pada materi bentuk molekul?

7. Roudlotul Jannah
 Bagaimana pengaruh penilaian guru terhadap siswa dan dampak pembelajaran daring?
 Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada saat pandemi?
 Bagaimana pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa saat pandemi?

8. Allien
 Bagaimana cara menerapkan strategi REACT berbantuan multiple representasi pada materi
sifat koligatif larutan?
 Bagaimana pemahaman dan keaktifan siswa pada materi sifat koligatif larutan melalui
strategi REACT berbantuan multiple representasi?
 Bagaimana keefektifan penggunaan strategi REACT berbantuan multiple representasi?
 Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara penggunaan strategi REACT berbantuan
multiple representasi dengan pembelajaran konvensional?

9. Cindy Novita Devi

 Apakah pembelajaran daring dapat meningkatkan kemampuan sosial-emosional peserta
didik?
 Apa metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan sosial-emosional peserta
didik selama pembelajaran daring?
 Bagaimana metode tersebut dapat meningkatkan kemampuan sosial-emosional peserta didik
selama pembelajaran daring?

10. Muhammad Hilfi

 Bagaimanakah pengembangan bahan belajar siswa menggunakan flipbook pada materi asam-
basa berbasis pendekatan STM-PjBL berbantuan video pembelajaran?
 Bagaimakah tingkat validitas bahan belajar siswa menggunakan flipbook pada materi asam-
basa berbasis pendekatan STM-PjBL berbantuan video pembelajaran?
 Bagaimanakah respon siswa terhadap bahan belajar menggunakan flipbook pada materi asam-
basa berbasis pendekatan STM-PjBL berbantuan video pembelajaran?

11. Nuzhul Dwi Rahayu

 Apa pengaruh ICBCL terhadap prestasi peserta didik tentang mata pelajaran kimia konsep
sifat, ikatan kimia, senyawa dan campurannya?
 Apa efek ICBCL pada kesalahpahaman konseptual peserta didik?
 Apa pengaruh ICBCL terhadap motivasi belajar kimia peserta didik?
Apa pengaruh ICBCL terhadap sikap peserta didik terhadap pembelajaran kimia?

12. Murniati Lawah

 Mengapa dalam pembelajaran kimia perlu diterapkan pendekatan system thinking?
  Bagaimana penerapan system thinking dalam kegiatan belajar mengajar kimia di kelas?
 Bagaimana penerapan pendekatan system thinking dapat meningkatkan pemahaman siswa?

13. Deva Etna Meliana

 Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah materi laju reaksi
sebelum di terapkan Model Problem Based Learning dengan Pembelajaran Kooperatif Grup
Investigation (GI) berbantuan Peer Tutoring?
 Mengapa Model Problem Based Learning dengan Pembelajaran Kooperatif Grup Investigation
(GI) berbantuan Peer Tutoring perlu diterapkan pada materi laju reaksi?
 Bagaimana deskripsi penerapan Model Problem Based Learning dengan Pembelajaran Kooperatif
Grup Investigation (GI) berbantuan Peer Tutoring terhadap kemampuan pemecahan masalah
siswa pada materi laju reaksi?
 Bagaimana pengaruh Model Problem Based Learning dengan Pembelajaran Kooperatif Grup
Investigation (GI) berbantuan Peer Tutorin terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada
laju reaksi?

14. Anggun Frista Utami

 Bagaimana penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis socio-scientific issues (SSI) terhadap
kemampuan literasi siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit?
 Bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri berbasis socio-scientific issues terhadap
kemampuan literasi siswa SMA pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit?

15. Ayu Laili Nur

 Bagaimana pemahaman konsep laju reaksi menggunakan multimedia interaktif dengan
pendekatan Contextual Teaching And Learning ?
 Bagaimana efektifitas penerapan pendekatan Contextual Teaching And Learning menggunakan
multimedia interaktif dalam pemahaman konsep laju reaksi ?
 Bagaimana perbedaan pendekatan Contextual Teaching And Learning menggunakan multimedia
interaktif dengan model pembelajaran konvensional ?

16. Fella yusmia

 Apa hubungan antara pemahaman konsep dengan kemampuan berpikir siswa?
 Bagaimana tingkat pemahaman dan berpikir siswa dapat mempengaruhi tingkat literasi sains?
 Apa metode yang sesuai dilakukan guru atau pengajar dalam meningkatkan literasi sains siswa
pada mata pelajaran asam basa?

17. Wahyu Pamungkas

 Bagaimana pengaruh model pembelajaran cooperative learning dengan strategi LSQ (learning
starts with a questions) terhadap kemampuan kognitif siswa kelas XII 1 SMAN Taruna Nala Kota
Malang pada materi benzena dan turunannya?
 Berapakah besarnya pengaruh model pembelajaran cooperative learning dengan strategi LSQ
(learning starts with a questions) terhadap kemampuan kognitif siswa kelas XII 1 SMAN Taruna
Nala Kota Malang pada materi benzena dan turunannya?

18. Ion Wijaya

 Bagaimanakah pengembangan bahan ajar berbasis model pembelajaran problem solving
berbantuan isomorphic pairs pada sub bab materi hidrolisis garam sebagian?

19. Furqona
 Bagaimana cara menerapkan metode peer assessment kepada siswa di dalam kelas?
 Bagaimana metode penilaian peer assessment dapat meningkatkan keaktifan siswa pada materi
laju reaksi
 Apa perbedaan penggunaan metode penilaian peer assessment dengan metode penilaian
konvensional?