Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN BAHASA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : AMALIA PUTRI SIREGAR


KELAS : K PGSD 2020
DOSEN : HUSNA TAMBUNAN, S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya lah tugas ini
dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi nilai tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
Harapan saya,semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Makalah ini kami akui masih jauh dari kesempurnaan, baik susunan, kosa
kata, teknik peyajian, maupun isinya. Untuk itu penulis memohon kritikan dan saran dari para
pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah berikutnya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan harapan kami agar pembaca dapat menambah wawasannya. Atas do’a dan
dukungan nya semua rekan,saya mengucapkan terima kasih.

P.Brandan, 17 OKTOBER 2020


Penulis

Amalia Putri Siregar


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH........................................................................................................................4
TUJUAN..............................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
PENGERTIAN BAHASA........................................................................................................................5
HUBUNGAN KEMAMPUAN BERBAHASA DENGAN KEMAMPUAN BERFIKIR......................................6
KARAKTERISTIK BAHASA....................................................................................................................6
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BAHAS.............................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
KESIMPULAN.....................................................................................................................................8
SARAN................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia tanpa bahasa seseorang tidak dapat
menyampaikan sesuatu kepada orang lain. bahasa juga merupakan sarana untuk bergaul.
Sejak seorang bayi mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan.
Sejalan dengan perkembangan hubungan sosial, maka perkembangan bahasa seorang (bayi
anak) dimulai dengan meraba dan diikuti dengan bahasa satu suku kata, menyusun kalimat
sederhana dan seterusnya melakukan sosialisasi dan menggunakan bahasa yang kompleks
sesuai dengan tingkat perilaku sosial.
Perkembangan bahasa selalu terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa.
Seseorang yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana,
bahasa yang digunakannya juga sangat sederhana.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian bahasa
2. Hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berfikir
3. Karakteristik bahasa
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi bahasa

C. TUJUAN
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
seorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Hal ini akan
mempengaruhi perkembangan bahasa oleh karena itu, setelah membaca dan mempelajari
makalah ini maka diharapkan para pembaca bisa memahami.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAHASA
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
seorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. bahasa merupakan alat
bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seorang individu
memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak seorang bayi mulai berkomunikasi
dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Sejalan dengan perkembangan
hubungan sosial, maka perkembangan bahasa seorang (bayi anak) dimulai dengan meraban
(suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa atau suku kata, dua suku kata,
menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melakukan sosialisasi dengan menggunakan
bahasa yang kompleks sesuai dengan tingkat perilaku sosial.

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti faktor


intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi
yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana, bahasa yang
digunakannya juga sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai
mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat
sederhana menuju ke bahasa yang kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh
lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak
(bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang lain, meniru dan mengulang hasil yang
telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara, ‘mm mmm’, ibunya
tersenyum mengulang menirukan dengan memperjelas dan memberi arti suara itu menjadi
‘maem-maem’. Bayi belajar menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang
didengarnya. Manusia dewasa (terutama ibunya) disekelilingnya membetulkan dan
memperjelas. Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai
tujuh tahun, disaat anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya
kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis,
maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di
sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.

B. HUBUNGAN KEMAMPUAN BERBAHASA DENGAN


KEMAMPUAN BERFIKIR
Berpikir pada dasarnya merupakan rangkaian kognisi yang bersifat pribadi atau
pemprosesan informasi (imformation processing) yang berlangsung selama munculnya
stimulasi sampai dengan munculnya respon (Morgan 1989) dalam proses berpikir digunakan
symbol-symbol yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing individu.
Manifestasi dari proses berpikir manusia serta sekaligus menjadi karakteristik dari proses
berpikir manusia adalah bahasa (Glover 1987)
Aktivitas berpikir individu sesungguhnya dibantu dengan menggunakan symbol-symbol
verbal dan hukum tata bahasa. Guna menggabungkan kata-kata menjadi suatu kalimat yang
bermakna betapa pun seseorang dalam berpikir tidak mengeluarkan kata-kata secara eksplisit
melainkan hanya di dalam hati, sesungguhnya ketika proses berpikir itu terjadi juga
menggunakan bantuan bahasa-bahasa yang digunakannya hanya dilafalkan di dalam hati.
Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa aktivitas berpikir juga melibatkan
bahasa berpikir yang terjadi di dalam hati atau yang sering kali dikenal dengan percakapan
daam hati (inner speech). Bahasa merupakan alat yang sangat berguna dan sangat membantu
individu untuk berpikir. Bahasa juga mengekspresikan hasil pemikiran tersebut. Jadi, berpikir
dan berbahasa merupakan dua akticitas yang melengkapi dan terjadi dalam waktu yang
relative bersamaan. Seringkali dikatakan oleh banyak orang bahwa kemampuan berpikir
seseorang menentukan dan sekaligus dapat dipahami dari kemampuan bahasanya. Sebaliknya
kemampuan bahasa seseorang merupakn pencerminan dari kemampuan berpikir seseorang.

C. KARAKTERISTIK BAHASA
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar dari
lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan.
Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan
teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang
berkembang di dalam keluarga atau bahasa itu.
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di
mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari
pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa. Bersamaan
dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip proses belajar
disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah
sesuai dengan kaidah-kaedah yang benar.
Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan
semata, tetapi juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk
perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang
cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa
pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya.
Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok yang bentuknya amat
khusus, seperti istilah baceman dikalangan pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal
ulangan atau tes. Bahasa prokem terutama secara khusus untuk kepentingan khusus pula.
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan sekolah dalam
perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan yang
lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata sesuai dengan tingkat sosial
keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan
banyak menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar.
Masyarakat terdidik yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan
istilah-istilah lebih selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BAHAS


Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa, yaitu:

a. Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan). Tinggi rendahnya kemampuan kognisi


individu akan mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini
relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan
antara pikiran dengan bahasa seseorang.
b. Pola Komunikasi Dalam Keluarga. Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya
banyak arah akan mempercepat perkembangan bahasa keluarganya.
c. Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga. Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota
keluarga, perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang
bervariasi dibandingkan dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada
anggota lain selain keluarga inti.
d. Posisi Urutan Kelahiran. Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di
tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan
anak sulung memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya
memiliki arah komunikasi ke atas saja.
e. Kedwibahasaan (Pemakaian dua bahasa). Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang
menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan
bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa
menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia menggunakan
bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia.
f. Status social ekonomi keluarga. Keluarga yang berstatus social ekonom baik biasanya
juga berpendidikan baik akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi
perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya. Demikian pula
sebaliknya, keluarga yang berstatus social ekonomi rendah yang biasanya pula
berpendidikan “rendah” angsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dalam
berbahasa tidak sebaik dari keluarga yang berstatus social ekonomi tinggi.
g. Kondisi lingkungan. Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil
untuk cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan
akan berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di
daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan. Pada
dasarnya bahasa dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang dimaksud termasuk
lingkungan pergaulan dalam kelompok, seperti kelompok bermain, kelompok kerja,
dan kelompok sosial lainnya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Perkembangan bahasa
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adalah kognisi, pola komunikasi dalam keluarga,
jumlah anak atau anggota keluarga, posisi urutan kelahiran, kedwibahasaan (bilingualism),
status social ekonomi keluarga, dan kondisi lingkungan.
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain.
bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya
kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.

B. SARAN
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa.
Oleh karena itu, kita harus menggunakan dan mengembangkan bahasa dengan
berkembangnya bahasa secara tidak sadar kita telah melangkah kedewasaan yang sudah
merupakan kodrat kita sebagai manusia.
Hanya saja, agar pertumbuhan itu mencapai hasil yang maksimal harus mempertahankan
faktor-faktor pendukungnya.

DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, S.W. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sulaeman, D. 1995. Psikologi Remaja : Dimensi-Dimensi Perkembangan. Bandung: CV
Mandar Maju.
Alatas, Alwi. 2005. (Untuk) 13+, Remaja Juga Bisa Bahagia, Sukses, Mandiri. Jakarta: Pena.
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung :
penerbit Pustaka Setia.
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2004. Psikologi Remaja (Perkembangan Peseta
didik). Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Yusuf, Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Rosda
Karya.

Anda mungkin juga menyukai