Anda di halaman 1dari 23

“PENGUMPULAN DATA YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH

KESEHATAN “

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Seminar Kelompok Mata Kuliah Sistem
Informasi Kesehatan STIK Muhammadiyah Pontianak

DISUSUN OLEH :

1. LUCIA OKTAVIANI DEWI : SNR20215027


2. EMILIA : SNR20215034
3. AGUSTINA SUSANTI : SNR 20215029
4. HENDRI GUNAWAN : SNR20215036
5. SYAMSURIZAL : SNR20215035
6. RENA LESTARI : SNR20215028
7. ERNA MARDIONO : SNR20215030
8. HESTAMI : SNR20215032
9. RAHMINI QADARSYIH : SNR20215031
10. YOGARA CHAISAR RANGKUTI : SNR20215026
11. ENNY SUPNIATI : SNR20215045

PROGRAM STUDI KEPERAWATANJURUSAN KEPERAWATAN SEKOLAH

TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH (STIK)

PONTIANAK

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Esa yang tiada hentinya
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Atas taufik dan hidayah-Nya pula penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengumpulan Data Berhubungan
dengan masalah kesehatan “Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Kesehatan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, penyusunan, penguraian, maupun
isinya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah
ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan baik moril maupun materil dalam proses penulisan makalah ini.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak, baik
bagi pembaca maupun kami sendiri.

Pontianak , 20 November 2020

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

1.1 Latar Belakang..........................................................................................3

1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5

2.1 Pengertian Data.........................................................................................5

2.2 Jenis - Jenis Data.......................................................................................5

2.3 Sumber Data..............................................................................................6

2.4 Pengertian Pengumpulan Data..................................................................8

2.5 Tujuan pengumpulan data.........................................................................8

2.6 Metode Pengumpulan Data.......................................................................8

2.7 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................9

Kuantitatif.......................................................................................................9

Kualitatif.......................................................................................................16

2.8 Tipe Pertanyaan.......................................................................................20

BAB III PENUTUP...............................................................................................22

3.1 Kesimpulan..............................................................................................22

3.2 Saran........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya telah
memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan
hipotesis. Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam
hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan masih membutuhkan
adanya suatu pengolahan. Data bisa memiliki berbagai wujud, mulai dari gambar, suara,
huruf, angka, bahasa, simbol, bahkan keadaan. Semua hal tersebut dapat disebut sebagai
data asalkan dapat kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian,
ataupun suatu konsep. Dengan memperhatikan hal ini, data epidemologis yang dibutuhkan
adalah data mengenai karakteristik epidemiologis yang berkaitan distribusi penyakit yang
diamati. Data adalah sumber informasi, sumber inspirasi yang amat diperlukan oleh
epidemiologi dalam melakukan perannya. Tanpa data epidemiologi akan «buta» , tidak
mampu melihat masalah kesehatan yang sedang terjadi. Mengingat pentingnya data, bukan
hanya keberadaan dan ketersediaannya yang diperlukan, tetapi diperlukan data yang
berkualitas. Terdapat langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data yang harus
diikuti. Tujuan dari langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah
demi mendapatkan data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan penelitian pun tidak akan
diragukan kebenarannya.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian data

2. Untuk mengetahui jenis-jenis data

3. Untuk mengetahui sumber data

4
4. Untuk mengetahui pengertian pengumpulan data

5. Untuk mengetahui tujuan pengumpulan data

6. Untuk mengetahui metode pengumpulan data

7. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data

8. Untuk mengetahui tipe pertanyaan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara,
huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

2.2 Jenis - Jenis Data

Menurut cara pengumpulannya :

a. Langsung : dengan wawancara person dengan person, pengumpulan data


berhadapan langsung dengan sumber informasi.
b. Tidak langsung : melalui telfon atau surat, jadi melalui media atau alat/cara
tertentu untuk mencapai responden

Menurut sumbernya :

a. Data primer : Data yang dikumpulkan langsung oleh pihak yang


memrlukannya dari tangan pertama (responden) atau subjek penelitian.
b. Data sekunder: Data diperoleh dari pihak yang sudah mengumpulkan data itu
sebelumnya dimana pembaca data tinggal langsung membaca atau
memperolehnya secara tertulis dari pengumpul data pertama. Misalnya untuk
membaca jumlah penduduk Indonesia, datanya tidak perlu dikumpul oleh
orang per orang atau instansi tetapi langsung dapat diperoleh dan dibaca dari
Biro Pusat Statistik (BPS) berdasarkan data sensus penduduk yang
diperolehnya.

Menurut sifatnya :

6
a. Data kualitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka
b. Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka

Menurut waktu pengumpulannya :

a. Cross section / insidentil adalah dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. 

b. Data berkala / time series data adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan
keadaan/peristiwa/kegiatan

Menurut skala pengukuran :

a. Data nominal : data yang menggambarkan perbedaan berbagai hal


berdasarkan pada kategori-kategori, tidak menunjukan adanya kriteria urutan
tinggi rendah dalam kedudukan
b. Data ordinal : data yang menyatakan perbedaan jumlah dan tingkatnya,
menerapkan urutan kedudukan klasifikasi yang dapat dinyatakan “lebih besar
daripada atau lebih kecil daripada”
c. Data interval : data yang didasarkan pada unit-unit pengukuran yang sama,
menunjukan besar kecilnya suatu karakteristik tertentu, misalnya perbedaan
jarak karakteristik yang dimiliki siswa yang mencapai skor 70 dan 71
d. Data rasio : data yang memiliki interval yang sama dengan skala interval,
namun skala rasio memiliki harga nol mutlak.

2.3 Sumber Data

Data epidemiologi dapat berasal dari berbagai sumber tergantung dari tujuan yang ingin
dicapai dan setiap sumber mempunyai keuntungan dan kerugian. Misalnya, dilakukan
penelitian untuk mengetahui pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di suatu
daerah dan sebagai sumber data digunakan sarana pelayanan kesehatan tersebut. Hal ini
tidak tepat karena sumber data yang sesuai dengan tujuan terletak di masyarakat. Bila hal ini
dilakukan, akan menimbulkan kesalahan dalam menarik kesimpulan hasil penelitian. Data
yang dikumpulkan dapat berupa data primer dan data sekunder. Dari sumber data kita dapat
mengetahui apakah data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.

7
Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode pengumpulan data dan
instrumen pengumpulan data. Meskipun saling berhubungan, namun dua istilah ini memiliki
arti yang berbeda. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan
data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Ada berbagai metode
pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian.

Untuk pengumpulan data sekunder, sumber data dapat berupa:

1. Sarana pelayanan kesehatan, misalnya:


a. Rumah sakit
b. Puskesmas
c. Balai pengobatan
2. Instansi yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya:
a. Departemen kesehatan
b. Dinas kesehatan
c. Biro pusat statistic
3. Absensi:
a. Sekolah
b. Industri
c. Perusahaan
4. Secara internasional, data epidemiologi dapat diperoleh dari WHO, seperti:
a. Population and vital statistics report
b. Population bulletin
c. Epidemiological report

Untuk pengumpulan data primer, sumber data terletak di masyarakat yang dapat
dilakukan dengan cara:

1. Survey epidemiologi
2. Pengamatan epidemiologi
3. Penyaringan

8
2.4 Pengertian Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan


digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.

2.5 Tujuan pengumpulan data

Dalam studi epidemiologi, seperti pengukuran morbiditas dan mortalitas, mengukur


indeks kesehatan, epidemiologi deskriptif, maupun eksperimen selalu dibutuhkan data untuk
diolah, dianalisis dan ditarik kesimpulan untuk dilaporkan. Oleh karena itu data yang
dibutuhkan harus dikumpulkan dengan cara terbaik agar kesimpulan yang diambil tidak
bias.

2.6 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, dokumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk


mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list,
kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya

Setelah ditemukan sumber data yang digunakan kemudian dilakukan pengumpulan


data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai metode berikut:

1. Tidak langsung dengan mengumpulkan data dari catatan medik di sarana


pelayanan kesehatan atau instanai yang berhubungan dengan kesehatan. Cara ini
memiliki keuntungan, yaitu mudah dilakukan, membutuhkan waktu dan biaya
yang relatif kecil, tetapi data yang dibutuhkan sering tidak ada atau tidak lengkap.
2. Secara langsung dengan pengumpulan data dapat juga dilakukan dengan survey.
Dengan cara ini, data yang diperoleh merupakan data primer dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan kita, tetapi cara ini membutuhkan tenaga, waktu,
dan biaya yang cukup besar.

9
Cara mana yang akan ditempuh tergantung dari tujuan dan kebutuhan akan data tersebut
serta tersedianya waktu, tenaga, dan biaya. Bila data yang dibutuhkan sangat penting seperti
pada kejadian luar biasa, sebaiknya dilakukan pengumpulan dataprimer.
Disampng pengumpulan data kuantitatif seperti yang telah diuraikan diatas, dapat
pula dilakukan pengumpulan data kualitatif yang dilakukan dengan metode:
1. Diskusi kelompok terarah
2. Wawancara mendalam

2.7 Teknik Pengumpulan Data

Kuantitatif

Wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara


pewawancara dengan responden.

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi
yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara
sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo,
dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.

2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak


menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari
responden.

Data yang dikumpulkan dapat bersifat:

1. Fakta, misalnya umur, pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah diderita.


2. Sikap, misalnya sikap terhadap pembuatan jamban keluarga, penyuluhan
kesehatan.
3. Pendapat, misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
bidan di desa.

10
4. Keinginan, misalnya pelayanan kesehatan yang dinginkan
5. Pengalaman, misalnya pengalaman waktu terjadi wabah kolera yang melanda
daerah mereka.
6. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mempunyai beberapa keuntungan
dan kerugian

Keuntungan

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik


wawancara adalah:

1. Jawaban yang dilakukan oleh responden secara spontan hingga jawaban lebih
dapat dipercaya
2. Dapat digunakan untuk menilai kebenaran dan keyakinan terhadap jawaban yang
diberikan
3. Dapat membantu responden utuk mengingat kembali hal- hal yag lupa
4. Data yang diperoleh berupa data primer

Kerugian

Disamping keuntungan pengumpulan data dengan teknik wawancara yang telah


disebutkan, terdapat pula beberapa kerugian, yaitu:

1. Membutuhkan waktu yang lama dengan biaya yang relative besar


2. Mudah timbul bias yang disebabkan oleh:
a. Pewawancara, bila pewawancara kurang menghayati permasalahan dan kurang
memahami teknik wawancara
b. Responden, dalam menjawab pertanyaan, responden sering menyembunyikan
hal yang sebenarnya terutama pertanyaan yang bersifat pribadi, misalnya
frekuensi hubungan seks per minggu atau dapat juga jawaban yang sifatnya
hanya untuk menyenangkan pewawancara. Bila kedua hal tersebut terjadi akan
menimbulkan bias.
c. Pertanyaan yang diajukan pada responden. Pertanyaan yag kurang jelas atau
yang mempunyai arti ganda hingga membingungkan maka jawaban yang
diberikan tidak tepat.

11
Daftar Pertanyaan

Sebelum daftar pertanyaan disusun, hendaknya ditentukan dahulu variabel- variabel


yang hendak dicari kemudian variabel tersebut dijabarkan dalam bentuk pertanyaan yang
dapat diukur. Misalnya, variabel yang hendak dicari adalah pengetahuan responden tentang
kesehatan maka diukur melalui tingkat pendidikan.

Penyususnan daftar pertanyaan diawali dengan identitas responden kemudian baru


masuk ke dalam materi yang akan dicari. Dalam penyusunan ini harus diawali dengan
pertanyaan yang sederhana hingga mudah dijawab oleh responden.

Untuk menuliskan pertanyaaan yang diajukan hendaknya memperhatikan hal- hal


berikut.

1. Pertanyaan harus singkat, jelas dan sederhana hingga mudah dimengerti oleh
pewawancara maupun responden
2. Pertanyaan jangan menyinggung perasaan responden
3. Pertanyaan hendaknya sesedikit mungkin mengharuskan responden untuk
mengingat masa lalu karena mempunyai potensi untuk menimbulkan bias.
4. Pertanyaan jangan menjurus pada suatu jawaban yang dapat ditebak sebelumnya
5. Pertanyaan sedapat mungkin mengharuskan responden untuk menghitung
6. Pertanyaan harus sedapat mungkin mudah diingat oleh pewawancara
7. Bila perlu berikan pertanyaan tambahan, misalnya pertanyaan tentang kehamilan
ditambahkan tentang pertanyaan seputar status marital
8. Pertanyaan jangan rancu

Angket

Teknik lain yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan angket. Pada angket
jawaban yang diisi oleh responden sesuai dengan daftar pertanyaan yang diterima,
sedangkan pada wawancara, jawaban responden diisi oleh pewawancara.

Keuntungan
1. Relative murah
2. Tidak membutuhkan banyak tenaga

12
3. Dapat diulang

Kerugian

1. Jawaban tidak spontan


2. Banyak terjadi nonrespons
3. Pertanyaan harus jelas dan disertai petunjuk yang jelas
4. Pengembalian lembar jawaban sering terlambat
5. Jawaban sering tidak lengkap terutama bila kalimat pertanyaan kurang dimengerti
responden,
6. sering tidak diisi oleh responden tetapi diisi oleh orang lain dan
7. tidak dapat digunakan untuk responden yang buta aksara

Untuk mengatasi kerugian dalam angket dapat dilakukan dengan :

1. Kunjungan dan dilakukan wawancara pada nonrespon


2. Untuk menjawab yang terlambat harus dikeluarkan dan tidak di analisis
3. Bila responden terlalu banyak, dilakukan pengiriman ulang daftar isian

Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan


pertolongan indra mata. Teknik ini bermanfaat untuk:

1. Mengurangi jumlah pertanyaan, misalnya pertanyaan tentang kebersihan rumah


tidak perlu ditanyaka, tetapi cukup observasi oleh pewawancara
2. Mengukur kebenaran jawaban pada wawancara, misalnya pertanyaan tentang
kualitas air minum yag digunakan oleh responden dapat dinilai dengan melakukan
observasi langsung pada sumber air yang dimaksud
3. Untuk memperoleh data yang tidak dapat dapat diperoleh dengan cara wawancara
atau angket, misalnya pengamatan terhadap prosedur tetap dalam suatu pelayanan
kesehatan

Macam-macam observasi

13
1. Observasi partisipasi lengkap yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti
seluruh kehidupan responden. Cara ini banyak digunakan dalam penelitian
antropologis.
2. Obsevasi partsipasi sebagian, yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti
sebagian dari kehidupan responden sesuai dengan data yang diinginkan. Misalnya,
penelitian tentang gizi dan ingin mengetahui menu makanan sehari-hari yang
dimakan responden dilakukan dengan makan bersama dan mengadakan observasi
untuk menilai menu makanan yang disajikan.
3. Observasi tanpa partisipasi, yaitu mengadakan observasi tanpa ikut dalam
kehidupan responden. Misalnya, untuk mengamati prosedur tetap pamasangan
IUD yang dilakukan oleh bidan.

Dalam pengumpulan data dengan teknik observasi terdapat beberapa kelemahan yaitu :
1. Keterbatasan kemampuan indra mata
2. Hal-hal yang sering terlihat , perhatian akan berkurang hingga ada kelainan kecil
terdeteksi.

Untuk mengatasi kelemahan tersebut dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut:

1. Mengadakan pengamatan berulang-ulang


2. Pengamatan dilakukan oleh beberapan orang.

Angket Atau Kuesioner (Questionnaire)

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak
langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan
jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.

Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk


menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan
bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang
jelas.

14
Macam-Macam Kuisioner

1. Kuesioner tertutup

Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih
jawaban yang paling sesuai.

2. Kuesioner terbuka

Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan


jawabannya sendiri.

3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup

Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

4. Kuesioner semi terbuka

Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan
jawaban.

Kelebihan :

 Kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan


memotivasi responden,
 lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok,
 respon cukup tinggi

Kelemahan:

 daftar pertanyaan tidak menekan responden untuk menjawab pertanyaan


 daftar pertanyaan cenderung tidak fleksibel
 daftar pertanyaan yang lengkap sulit dibuat

Pemeriksaan

Pengumpulan data dapat dilakukan denga teknik pemeriksaan. Pemeriksaan yang


dilakukan dapat berupa :

15
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan dapat dilakukan :
1. Hanya sekali
2. Berulang-ulang tergantung pada tujuan penelitian
Misalnya penelitian pada crossectional, pemeriksaan dilakukan hanya sekali
sedangkan pada penelitian prospektif, pemeriksaan dilakukan berulang-ulang untuk
menemukan insidensi penyakit yang diteliti.
Waktu dan frekuensi pemeriksaan ini harus ditentukan pada waktu perencanaan
sesuai dengan perkiraan timbuknya insidensi. Tempat pemeriksaan :
1. Dapat dilakukan dilapangan atau
2. Sarana pelayanan kesehatan
Organ yang diperiksa dapat berupa :
1. Seluruh organ
2. Organ tertentu seperti paru-paru, jantung, limpa, kadar kolesterol, kadar gula
darah dan
3. Beberapa organ sekaligus seperti pemeriksaan jantung dan paru-paru.

Kualitatif

Untuk pengumpulan data kualitatif dugunakan pertanyaan terbuka. Cara ini biasanya
digunakan pada penelitian eksploratif yang tujuannya belum dapat dinyatakan dengan jelas.
Dalam bidang epidemiologi digunakan untuk meneliti penyakit baru yang belum pernah ada
sebelumnya dan belum diketahui sebabnya.

Dalam bidang kesehatan, cara ini digunakan untuk meneliti sikap, pendapat atau
penerimaan program pelayanan kesehatan. Teknik yang digunakan adalah

1. Wawancara mendalam
2. Diskusi kelompok terarah(FGD)
Pengumpulan data kualitatif dilakukan untuk mengetahui :
1. Pendapat
2. Persepsi

16
3. Kepercayaan
4. Penerimaan

Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam merupakan salah satu cara untuk pengumpulan data pada
studi kualitatif dengan tujuan memperoleh informasi yang mendalam tentang persepsi,
pendapat, kepercayaan, dan sikap terhadap hal-hal yang berkaitan dengan epidemiologi.

Hasil dari wawancara mendalam dapat digunakan dalam hal-hal berikut:

1. Untuk mengetahui secara mendalam program yang telah atau yang dijalankan
2. Untuk memperoleh hipitesis sebelum dilakukan penelitian kualitatif.
3. Untuk menyusun rencana pelayana kesehatan
Kegiatan ini dilakukan dengan bebrapa tahapan berikut:
1. Persiapan
Untuk melakukan wawancara mendalam dibutuhkan persiapan sebagai berikut:
 Tentukan kriteria sasaran yang akan diwawancarai
 Menyusun pedoman wawancara sebagai instrumen wawancara
 Tentukan pewawancara
 Tentukan jadawal wawancara
 Rekruitmen responden yang sesuai kriteria
2. Pelaksanaan
 Adakan perjanjian dengan responden tentang waktu yang tepat
 Siapkan ruangan agar wawancara dapat dilakukan dalam suasana yang tenang
 Wawancara di awali dengan memperkenalkan diri dan mengajukan perrtanyaan
yang mudah di jawab tentang hal-hal yang menjadi minat responden kemudian
baru masuk dalam topik yang kehendak dicari
 Berilah kesempatan yang seluas-luasnya pada responden untuk mencerirakan atau
menjawab pertanyaan yang diajukan.
3. Analisis dan kesimpulan
1. Analisis dilakuakn secara kualitatif
2. Penarikan kesimpulan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak bias.

17
3. Penulisan laporan hasil wawancara.

Keuntungan

1. wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang


penerimaan, kepercayaan, sikap, dan pendapat tentang program pelayanan kesehatan
yang akan dilaksanakan atau program pelayanan yang telah ada.
2. Memperjelas suau konsep untuk menghailkan hipitesis
3. Sebagai data tambahan untuk memperoleh penjelasan yang lebih mendalam

Keterbatasan

1. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam hanya dapat dilakukan


pada jumlah responden yang sedikit,misalnya 10-20 responden. Hal yang
disebebkan untuk melakukan wawancara mendalam dibutuhkan waktu yang
cukup lama.
2. Untuk melaksanakan wawancara mendalam dibutuhkan keahlian khusus yang
jumlahnya terbatas
3. Hasil wawancara tidak dapat dikuatifikasi dan kesimpulan yang ditarik hanya
berupa kesan yang bersifat subjektif.

Diskusi Kelompok Terarah(FGD)

Untuk mengtasi keterbatasan tenaga dalam melakukan wawancara mendalam,dilakukan


wawancara secara kelompok yang biasanya dalam satu kelompok terdiri dari antara 8-12
orang. Salah satu bentuk wawancara dalam kelompok yaitu setiap anggota kelompok
berperan aktif dalam memberikan pendapat, persepsi, keperyacayaan disebut diskusi
kelompok terarah atau fokus group discussion (FGD). Pada prinsip nya kegiatan FGD terdiri
dari tiga tahap berikut:

1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Analisis serta penulisan laporan
Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan berikut :
1. Tahapan persiapan

18
a. Menentukan lokasi FGD
b. Menentukan kriteria sasarn dan jumlah peserta dalam satu kelompok dan
banyaknya kelompok yang disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya diskusi
kelompok terarah untuk mengetahui pendapat masyrakat tentang keberadaan
bidan desa di jawa barat yang terdiri dari kelompok ibu-ibu pasangan usia subur,
ibu yang mempunyai balita, tokoh masyarakat, dan kelompok ibu hamil.
c. Mencari responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
Dalam satu kelompok diusahakan sehomogen mungkin dalam hal umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial. Hal ini dimaksudkan agar setiap
peserta dapat berperan aktif dalam diskusi.
Namun, beberapa ahli berpendapat bahawa homogenitas dalam satu kelompok
tidak mutlak asalkan antar peserta diskusi tidak terdapat berpedaan yang besar
terutama dalam tingkat sosial, ekonomi, umur, dan tingkat pendidikan dan
semuanya berkaitan dengan materi pokok diskusi yang sama.
d. Mennetukan fasilitator yang akan memimpin diskusi. Dalam FGD fasilitator
diusahan mempunyai jenis kelaminyang sama dengan pserta diskusi , tetapi hal ini
tidak mutlak. Fasilitator harus memahamu masalah yang didiskusikan.
e. Mempersiapkan pencatat (transkriper) sarana lain yang dibutuhkan seperti tempat
diskusi yang nyaman, tape rocorder, dan dokumentasi.
2. Tahapan pelaksanaan
a. Fasilitator membimbing diskusi dan tidak bersifat menggurui , tetapi harus
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta untuk menceritakan
pedapatnya atau pengalamannya
b. Fasilitator hendaknya tidak mengemukakan pendapatnya tetang masalah yang
dibahas sebelum diskusi selesai. Bila terdapat peserta yang menanyakan pendapat
fasilitator, hendaknya dialihkan pada peserta yang lain, katakan bahwa pedapat
anda akan diuraikan setelah diskusi selesai dan saat ini silakan pendapat peserta
yang lain lebih dahulu.
c. Bila dalam dalam satu kelompok terdapat peserta yang mendominasidan kurang
memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk mengemukakan pendapat nya
3. Tahap analisis

19
Analisis hasil diskusi dan penarikan kesimpulan hendaknya dilakukan oleh fasilitator
dengan seksama dan hati-hati. Disamping itu, terdapat pendapat lain dalam analisis yaitu
analisis dilakukan oleh beberpa orang kemudian hasil analisis diakurkan dan bila terdapat
hal-hal yang tidak sesuai maka dilakukan diskusi untuk diambil kesepakatan. Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi faktor subjektif fasilitator.

Pengumpulan data dengan FGD mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian yaitu :
dengan FGD dapat diperoleh informasi mendalam yang tidak dapat diperoleh informasi
mendalam yang tidak dapatb diperoleh dengan wawancara atau angket, sedangkan kerugian
yang diderita dengan FGD adalah terbatasnya jumlah fasilitator yang andal dan kesimpulan
yang ditarik bersifat subjektif

2.8 Tipe Pertanyaan

Dalam pengumpulan data, pertanyaan yang diajukan dapat berupa:

a) Pertanyaan tertutup
Pada pertanyaan tertutup, jawaban resonden dibatasi dan hanya memilih jawaban
yang sesuai. Untuk pertanyaan tertutup dapat berupa:
1. Dikhotom
2. Pilihan ganda

Pada pertanyaan yang bersifat dikhotom, responden hanya diberi 2 pilihan “ya” atau
“tidak”. Misalnya: Pada saat terjadi wabah diare di daerah ini, apakah anda terkena ?
jawaban yang diberikan adalah “ya” atau “tidak”.Pertanyaan bersifat dikhotom ini
mempunyai keuntungan yaitu mudah dijawab dan mudah untuk diolah. Kerugiannya, data
yang diperoleh tidak mendalam da sering kali jawaban dipaksakan karena tidak ada pilihan
lain.

Pilihan ganda, memiliki banyak pilihan dalam memilih jawaban yang tepat dari
responden

Keuntungan:

a. Data yang diperoleh lebih luas


b. Responden mempunyai kesempatan untuk memilih yang lebih luas

20
c. Pengolahan data tidak sulit

Kerugian:

a. Bila butir pertanyaan terlalu banyak akan membingungkan responden


b. Jawaban dapat lebih dari satu

b) Pertanyaan Terbuka

Pada pertanyaan terbuka, jawaban responden harus dicatat kata demi kata untuk
menghindarkan bias yang dilakukan oleh pewawancara. Oleh karena itu, jawaban responden
harus direkam.

Pertanyaan terbuka biasanya digunakan untuk memperoleh data tentang :

1. Pendapat
2. Saran
3. Persepsi
4. Proses, misalnya :
a. Bagaimanakah pendapat ibu tentang keberadaan bidan di desa ? mengapa ?
b. Apakah saran ibu untuk memperbaiki lingkungan di desa ini ? mengapa ?
c. Dapatkah anda menceriterakan awal terjadinya wabah diare di daerah ini ?

Keuntungan

1. Responden dapat dengan leluasa mengemukakan hal yang ditanyakan


2. Informasi yang diperoleh banyak dan mendalam

Kerugian

1. Pengolahan data butuh keahlian khusus


2. Tidak dapat dilakukan pada sampel besar

21
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan


digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, dokumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk


mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list,
kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

3.2 Saran

Dengan makalah ini maka diharapkan pembaca dan penulis dapat menambah
wawasan serta lebih mengetahui mengenai epidemiologi deskriptif khususnya pengumpulan
data epidemiologi deskriptif.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni. 2003. Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta:
Penerbit Buku EGC.
2. Gayati, Sri. Data Epidemiologi. 2011. http://srigayati-
makaminang.blogspot.co.id/2011/11/data-epidemiologi.html
3. Rachma. Pengertian dan Jenis-jenis Data. 2014.
http://raachmaa.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-dan-jenis-jenis-data-metode.html

23

Anda mungkin juga menyukai