Anda di halaman 1dari 13

ESSAY

URGENSI ILMU ASBABUL WURUD AL HADITS DALAM PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ulumul


Hadits Dosen Pengampu : Mochamad Fahmi Firmansyah, MA

]”}

Disusun Oleh:

Nama : Abib Taupik

Paizin

NIM : 2020.9.4.1.00161

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2021
Jln. Windasari III Tuparev – Cirebon, Telp. (0231)

246215 e-mail : staibbc.cirebon@gmail.com


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hadis atau sunnah merupakan salah satu sumber dari ajaran Islam yang
sangat signifikan, baik itu secara struktural maupun fungsional. Secara struktural
hadis menduduki posisi kedua setelah al-qur’an, namun jika dilihat secara
fungsional, ia merupakan penjelas terhadap ayat-ayat al-qur’an yang bersifat ‘am
(umum), mujmal (global) atau mutlaq.1

Ketika hendak memahami hadits kita tidak hanya cukup memahaminya


secara tekstual tapi juga harus secara kontekstual saat turunnya suatu hadits
supaya tidak terjadi kesalah pahaman akan suatu hadits. Dengan kata lain jika
hendak memahami pesan yang terkandung pada hadits tersebut kita perlu menilik
historis akan hadits tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa suatu teks tidak
akan ada maknanya tanpa adanya konteks, begitupun sebaliknya suatu konteks
tidak aka nada signifikasinya tanpa adanya suatu teks.

Lalu permasalahannya mengapa kita harus memahami Asbabul Wurud?


Dewasa ini banyak sekali orang-orang yang mengutip hadits tanpa mengetahui
konteksnya dan sebab-sebab datangnya suatu hadits yang dapat menimbulkan
kekeliruan dalam memahaminya, hal ini menjadi sangat penting bagi kita untuk
mengetahui asbabul wurud dapat digunakan untuk menganalisis, dan menentukan
takhsish dari ‘amm sampai menjelaskan hadits yang musykil (sulit untuk
dipahami)

Oleh karena itu, asbabul wurud mempunyai peranan yang sangat


penting, karena asbabul wurud itu sendiri dapat menghindarkan dari
kesalahpahaman dalam memahami menangkap maksud suatu hadis.

1
Muhammad Ali, “Asbab Al-Wurud”, Jurnal TAHDIS , Vol. 6, No. 2, 2014, 83.
Lalu bagaimanakah urgensi asbabul wurud dalam pendidikan?. Persoalan
inilah yang akan menjadi pokok bahasan dalam kajian ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan yang telah diuraikan di atas rumusan masalah pada
essay ini adalah bagaimana Urgensi Asbabul Wurud Al Hadits Dalam Pendidikan
C. Tujuan
Mengetahui Urgensi Asbabul Wurud Al Hadits Dalam Pendidikan
URGENSI ASBABUL WURUD AL HADITS DALAM PENDIDIKAN

A. Pengertian Asbabul Wurud

Secara etimologis, “asbabul wurud” merupakan susunan gabungan


kata yang berasal dari kata asbab dan al-wurud. Kata asbab adalah bentuk
jamak dari kata “sabab”, yang berarti segala sesuatu yang dapat
menghubungkan kepada sesuatu yang lain. Atau penyebab terjadinya sesuatu.
Sedangkan kata “wurud’’ merupakan bentuk jamak dari kata isim masdar
(kata benda abstrak) dari warada, yaridu, wurudan yang berarti datang atau
sampai. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa asbabul wurud merupakan
sebab- sebab atau latar belakang munculnya suatu hadits.2

Definisi asbabul wurud menurut Hasbi ash-Shiddiqie ialah “suatu


Ilmu yang menerangkan sebab-sebab Nabi SAW. Menuturkan sabdanya dan
masa- masa Nabi SAW menuturkannya. Sementara itu, ada juga ulama yang
memeberikan definisi asbabul wurud hampir sama dengan definisi dari
asbabun nuzul, ialah ”Sesuatu (baik berupa peristiwa-peristiwa atau
pertanyaan-pertanyaan) yang terjadi pada waktu hadis itu disampaikan
oleh Nabi SAW.”3

Menurut Ulum asbabul wurud merupakan sebuah pokok bahasan


mengenai sebab-sebab keluarnya hadis. Pokok bahasan tersebut berupa
pembahasan yang berkaitan dengan matan.4

2
Said Agil Husin Munawwar dan Abdul Mustaqin, Asbabul Wurud, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar:
2001), 7.
3
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Semarang:
Pustaka Rizki Putra, 2001), 50.
4
Muhammad Babul Ulum, Supersalat: Fikih 5 Salat Fardu dalam 3 Waktu”, (Jakarta: Anggota
IKAPI), 223.
Dari beberapa pengertian diatas Asbabul Wurud dapat diartikan
sebagai runtutan historis alasan Rasulullah mengeluarkan hadits dan latar
belakang suatu hal yang membuat Rasulullah mengeluarkan ucapannya,
perbuatannya dan ketetapannya terhadap suatu hal.

Asbabul Wurud memiliki peranan yang sangat penting dalam


memahami hadits karena dapat mengartikan hadits dengan mengetahui latar
belakang hadits tersebut datang.

Oleh karenanya, memperhatikan konteks historisitas munculnya suatu hadis


sangatlah penting, karena dapat menghindarkan jika terjadinya kesalah
pahaman dalam menangkap atau memahami maksud suatu hadis.

Sehingga kita tidak terpaku pada teks nya saja tetapi pada konteksnya juga
kita pahami supaya tidak terjadi kekeliruan dan salah paham dalam
mengartikan hadits.

Pemahaman hadis yang mengabaikan peranan asbabul wurud akan


cenderung bersifat kaku, literalis-skriptualis, bahkan kadang kurang
akomodatif terhadap perkembangan zaman.5

5
Adi Fadli, “Asbab Al-Wurud: Antara Teks dan Konteks..., 390
Mungkin saja ada hadits yang dapat dipahami lebih tepat dengan
dipahami secara tekstual, sedangkan hadits tertentu lebih tepat dipahami
secara kontekstual. Hadits yang lebih tepat dipahami secara tekstual apabila
setelah dilakukan dan dikaitkan dengan latar belakang dan sebab-sebab hadits
tersebut turun, tetapi masih menuntut terhadap teks yang yang tersurat pada
hadits tersebut.

Sedangkan ada hadits yang lebih tepat dipahami secara tekstual apabila
setelah kita menilik teks yang tersurat pada hadits tersebut tapi masih samar
dan dapat menimbulkan kekeliruan mangkanya harus diliha kembali asbab-
asbab nya dan latar belakang hadits tersebut diturunkan.

B. Pengertian Pendidikan dan Urgensi Asbabul Wurud Dalam Pendidikan


Pendidikan merupakan proses perubahan pola pikir dan pembaharuan
atas ketidak tahuan menjadi paham akan suatu esensi dan keadaan sekitar.

H. Horne menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan


secara terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang
telah berkembang secara fisik dan mentalnya.

Dalam proses pendidikan, pasti setidaknya ada pendidik dan peserta


didik. Pendidik atau biasa dipanggil guru memiliki peran dan tanggungjawab
untuk mentransfer ilmunya (knowledge) dan menjadi figure yang baik bagi
peserta didik, sedangkan peserta didik merupakan pihak yang ingin meraih
cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal
dan bertanggungjawab untuk mentaati srta mencerna materi dengan baik.

Butuh kerjasama antara dua pihak yang bersangkutan dan harus adanya
timbal balik dari pendidik ke peserta didik dan sebaliknya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran antara lain :

1. Peserta didik
Peserta didik menjadi komponen yang sangat penting dalam proses
pembelajaran karena peserta didik merupakan subjek dari proses
pembelajaran itu sendiri dan kemampuan belajar siswa sangat
menentukan keberhasilan dalam proses belajar.

2. Pendidik
Pendidik merupakan komponen yang sangat penting dalam proses
pembelajaran karena pendidik merupakan subjek dalam proses
pembelajaran itu sendiri serta memiliki peran dan tanggungjawab untuk
mentransfer ilmunya (knowledge) dan menjadi figure yang baik bagi
peserta didik.

3. Kurikulum
Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Proses Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam kelas,
akan bisa berjalan dengan lancar, kondusif, interaktif, dan lain sebagainya
apabila pendidikan bisa dijalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi
penyangga utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum
mengandung sekian banyak unsur konstruktif supaya pembelajaran
berjalan dengan optimal. Sejumlah pakar kurikulum berpendapat bahwa
jantung pendidikan berada pada kurikulum. Baik dan buruknya hasil
pendidikan ditentukan oleh kurikulum, apakah mampu membangun
kesadaran kritis terhadap peserta didik ataukah tidak.6

6
Yamin, M. (2009). Manajemen mutu kurikulum pendidikan.
Adanya peserta didik yang memiliki pandangan yang luar biasa dan
berpikir ke depan disebabkan oleh kurikulum yang bisa
membuka mindset peserta didik yang progresif. Banyaknya peserta didik
yang tidak memahami realitas sosial disebabkan oleh kurikulum yang
menggiring peserta didik kepada pembelajaran tekstual, bukan pada
pendidikan konstektual. Dengan demikian, kurikulum memegang peran
penting bagi keberhasilan sebuah pendidikan bagi peserta didik.

4. Lingkungan
Lingkungan belajar merupakan salah satu faktor yang berasal dari
luar (faktor eksternal) yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Lingkungan belajar yang nyaman dan efektif akan mendukung kegiatan
pembelajaran berjalan dengan kondusif. Penciptaan kondisi lingkungan
belajar yang efektif adalah salah satu aspek terpenting keberhasilan dalam
pembelajaran.
Lingkungan yang demikian adalah yang mampu menjadikan peserta didik
fokus kepada pelajaran, terhindar dari hal-hal yang negatif seperti
merokok, narkoba dan pergaulan bebas.

5. Sarana prasarana
Selanjutnya, lingkungan sekolah adalah lingkungan yang hampir
mendominasi dan mempengaruhi kegiatan belajar siswa di sekolah. Hal
ini menjadi jelas dengan terhitungnya alokasi waktu siswa sehari-hari
yang kebanyakan dihabiskan di sekolah. Terutama alokasi waktu belajar
pada siswa Sekolah Menengah Atas dan sederajat, mereka dituntut untuk
belajar di sekolah setidaknya 8 hingga 10 jam dalam sehari. Dengan
demikian, menurut Syah (2010), jika siswa mengalami kesulitan belajar
di sekolah, maka faktor lingkungan sekolah seperti sarana dan prasarana
bisa menjadi salah satu penyebabnya. Sarana dan prasarana pendidikan
merupakan salah satu komponen penunjang yang utama dan penting bagi
pelaksanaan proses pembelajaran. Qomar (2007) mengungkapkan
bahwa ketiadaan saranan pendidikan dalam proses pendidikan akan
mengakibatkan kegagalan dalam proses pendidikan. Hal ini merupakan
sesuatu yang mesti dihindari oleh semua pihak yang terlibat dalam dunia
pendidikan.
Menurut Bafadal (2008), sarana adalah seluruh perangkat
kelengkapan, peralatan, perabot, dan bahan yang secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Selanjutnya, sarana
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah (Qomar 2007).
Adapun prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan di sekolah.

Terkadang, masalah timbul dari metode atau media pengajaran guru


yang kurang menarik dan bersifat monoton sehingga proses pembelajaran
tidak efektif dan peserta didik menjadi bosan, atau bisa juga karena siswa
yang sudah merasa tidak minat dengan materi yang akan diajarkan oleh guru
dikarenakan sejak awal memulai pembelajaran stimulus yang diberikan guru
tidak dapat membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar.

Asbabul wurud sangat penting dalam dunia pendidikan karena banyak sekali
hal yang bermanfaat terhadap dunia pendidikan seperti sebagai berikut :

1. Asbabul wurud dapat menjadi metode pembelajaran , dengan


mengaplikasikan ilmu asbabul wurud sebagai metode pembelajaran,
Peserta didik pada umumnya menyukai cerita, dengan demikian Pendidik
dapat memulai pembelajaran dengan bercerita menyampaikan asbabul
wurud yang menarik bisa menjadi stimulus bagi peserta didik menjadi
semangat dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
2. Asbabul wurud dapat meningkatkan kecerdasan berfikir, dengan
mengaplikasikan ilmu asbabul wurud dalam pembelajaran, pendidik
dapat menekankan kepada siswa tentang konteks suatu hal dari yang
mendasar sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan mengapa? dan
bagaimana? sehingga peserta didik tidak terpaku pada tekstualnya saja.
3. Pendidik dapat menjadikan asbabul wurud sebagai metode untuk
menggiring peserta didik supaya memahami sebuah konteks
permasalahan dan hakikat akan suatu esensi
4. Pendidik dapat menjadikan asbabul wurud sebagai landasan untuk
memahami peserta didik dengan tak hanya melihat apa yang terjadi
secara tampak tapi juga memahami peserta didik dengan mengetahui latar
belakang peserta didik dikarenakan semua peserta didik memiliki latar
belakang yang berbeda-beda.
5. Asbabul wurud dapat menjadikan peserta didik untuk tahu akan
pentingnya memahami diri sendiri dan hakikat diri serta memiliki tujuan
akan hidupnya, dan berbakti kepada kedua orangtua serta menjadikan
hidupnya ini semata-mata mencari ridho Allah SWT dikarenakan manusia
dilahirkan dengan sebab-sebab dan izin Allah SWT.
6. Asbabul wurud dapat menjadi penangkal hoax dan menjadikan peserta
didik bijak dalam mencerna suatu informasi dengan
mengimplementasikan ilmu asbabul wurud dalam mencerna informasi.
KESIMPULAN

Secara etimologis, “asbabul wurud” merupakan susunan gabungan


kata yang berasal dari kata asbab dan al-wurud. Kata asbab adalah bentuk
jamak dari kata “sabab”, yang berarti segala sesuatu yang dapat
menghubungkan kepada sesuatu yang lain. Atau penyebab terjadinya sesuatu.
Sedangkan kata “wurud’’ merupakan bentuk jamak dari kata isim masdar
(kata benda abstrak) dari warada, yaridu, wurudan yang berarti datang atau
sampai. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa asbabul wurud merupakan
sebab- sebab atau latar belakang munculnya suatu hadits.

Pendidikan merupakan proses perubahan pola pikir dan pembaharuan


atas ketidak tahuan menjadi paham akan suatu esensi dan keadaan sekitar.

H. Horne menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan


secara terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang
telah berkembang secara fisik dan mentalnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran:

1. Peserta didik
2. Pendidik
3. Kurikulum
4. Lingkungan
5. Sarana prasarana

Asbabul wurud sangat penting dalam dunia pendidikan karena banyak


sekali hal yang bermanfaat terhadap dunia pendidikan seperti sebagai berikut:

1. Asbabul wurud dapat menjadi metode pembelajaran dan


menjadikan asbabul wurud sebagai stimulus dalam mengawali
pembelajaran.
2. Asbabul wurud dapat meningkatkan kecerdasan dengan
menekankan peserta didik untuk memahami sebuah konteks
tertentu.
3. Asbabul wurud dapat menjadi metode untuk menggiring peserta
didik memahami sebuah konteks permasalahan dan hakikat suatu
esensi.
4. Pendidik dapat menjadikan asbabul wurud sebagai landasan untuk
memahami peserta didik.
5. Asbabul wurud dapat menjadikan peserta didik untuk tahu akan
pentingnya memahami diri sendiri.
6. Asbabul wurud dapat menjadi penangkal hoax dan menjadikan
peserta didik bijak dalam mencerna suatu informasi.
DAFTAR PUSTAKA

Adi Fadli, “Asbab Al-Wurud: Antara Teks dan Konteks..., 390


Miski, R. (2017). Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Hasil Belajar
Siswa. Tadbir Muwahhid, 4(2).

Muhammad Ali, “Asbab Al-Wurud”, Jurnal TAHDIS , Vol. 6, No. 2, 2014, 83.

Muhammad Babul Ulum, Supersalat: Fikih 5 Salat Fardu dalam 3 Waktu”, (Jakarta:
Anggota IKAPI), 223.
Said Agil Husin Munawwar dan Abdul Mustaqin, Asbabul Wurud, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar: 2001), 7.
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits,
(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001), 50.
Yamin, M. (2009). Manajemen mutu kurikulum pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai