]”}
Disusun Oleh:
Paizin
NIM : 2020.9.4.1.00161
A. Latar Belakang
Hadis atau sunnah merupakan salah satu sumber dari ajaran Islam yang
sangat signifikan, baik itu secara struktural maupun fungsional. Secara struktural
hadis menduduki posisi kedua setelah al-qur’an, namun jika dilihat secara
fungsional, ia merupakan penjelas terhadap ayat-ayat al-qur’an yang bersifat ‘am
(umum), mujmal (global) atau mutlaq.1
1
Muhammad Ali, “Asbab Al-Wurud”, Jurnal TAHDIS , Vol. 6, No. 2, 2014, 83.
Lalu bagaimanakah urgensi asbabul wurud dalam pendidikan?. Persoalan
inilah yang akan menjadi pokok bahasan dalam kajian ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan yang telah diuraikan di atas rumusan masalah pada
essay ini adalah bagaimana Urgensi Asbabul Wurud Al Hadits Dalam Pendidikan
C. Tujuan
Mengetahui Urgensi Asbabul Wurud Al Hadits Dalam Pendidikan
URGENSI ASBABUL WURUD AL HADITS DALAM PENDIDIKAN
2
Said Agil Husin Munawwar dan Abdul Mustaqin, Asbabul Wurud, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar:
2001), 7.
3
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Semarang:
Pustaka Rizki Putra, 2001), 50.
4
Muhammad Babul Ulum, Supersalat: Fikih 5 Salat Fardu dalam 3 Waktu”, (Jakarta: Anggota
IKAPI), 223.
Dari beberapa pengertian diatas Asbabul Wurud dapat diartikan
sebagai runtutan historis alasan Rasulullah mengeluarkan hadits dan latar
belakang suatu hal yang membuat Rasulullah mengeluarkan ucapannya,
perbuatannya dan ketetapannya terhadap suatu hal.
Sehingga kita tidak terpaku pada teks nya saja tetapi pada konteksnya juga
kita pahami supaya tidak terjadi kekeliruan dan salah paham dalam
mengartikan hadits.
5
Adi Fadli, “Asbab Al-Wurud: Antara Teks dan Konteks..., 390
Mungkin saja ada hadits yang dapat dipahami lebih tepat dengan
dipahami secara tekstual, sedangkan hadits tertentu lebih tepat dipahami
secara kontekstual. Hadits yang lebih tepat dipahami secara tekstual apabila
setelah dilakukan dan dikaitkan dengan latar belakang dan sebab-sebab hadits
tersebut turun, tetapi masih menuntut terhadap teks yang yang tersurat pada
hadits tersebut.
Sedangkan ada hadits yang lebih tepat dipahami secara tekstual apabila
setelah kita menilik teks yang tersurat pada hadits tersebut tapi masih samar
dan dapat menimbulkan kekeliruan mangkanya harus diliha kembali asbab-
asbab nya dan latar belakang hadits tersebut diturunkan.
Butuh kerjasama antara dua pihak yang bersangkutan dan harus adanya
timbal balik dari pendidik ke peserta didik dan sebaliknya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran antara lain :
1. Peserta didik
Peserta didik menjadi komponen yang sangat penting dalam proses
pembelajaran karena peserta didik merupakan subjek dari proses
pembelajaran itu sendiri dan kemampuan belajar siswa sangat
menentukan keberhasilan dalam proses belajar.
2. Pendidik
Pendidik merupakan komponen yang sangat penting dalam proses
pembelajaran karena pendidik merupakan subjek dalam proses
pembelajaran itu sendiri serta memiliki peran dan tanggungjawab untuk
mentransfer ilmunya (knowledge) dan menjadi figure yang baik bagi
peserta didik.
3. Kurikulum
Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Proses Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam kelas,
akan bisa berjalan dengan lancar, kondusif, interaktif, dan lain sebagainya
apabila pendidikan bisa dijalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi
penyangga utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum
mengandung sekian banyak unsur konstruktif supaya pembelajaran
berjalan dengan optimal. Sejumlah pakar kurikulum berpendapat bahwa
jantung pendidikan berada pada kurikulum. Baik dan buruknya hasil
pendidikan ditentukan oleh kurikulum, apakah mampu membangun
kesadaran kritis terhadap peserta didik ataukah tidak.6
6
Yamin, M. (2009). Manajemen mutu kurikulum pendidikan.
Adanya peserta didik yang memiliki pandangan yang luar biasa dan
berpikir ke depan disebabkan oleh kurikulum yang bisa
membuka mindset peserta didik yang progresif. Banyaknya peserta didik
yang tidak memahami realitas sosial disebabkan oleh kurikulum yang
menggiring peserta didik kepada pembelajaran tekstual, bukan pada
pendidikan konstektual. Dengan demikian, kurikulum memegang peran
penting bagi keberhasilan sebuah pendidikan bagi peserta didik.
4. Lingkungan
Lingkungan belajar merupakan salah satu faktor yang berasal dari
luar (faktor eksternal) yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Lingkungan belajar yang nyaman dan efektif akan mendukung kegiatan
pembelajaran berjalan dengan kondusif. Penciptaan kondisi lingkungan
belajar yang efektif adalah salah satu aspek terpenting keberhasilan dalam
pembelajaran.
Lingkungan yang demikian adalah yang mampu menjadikan peserta didik
fokus kepada pelajaran, terhindar dari hal-hal yang negatif seperti
merokok, narkoba dan pergaulan bebas.
5. Sarana prasarana
Selanjutnya, lingkungan sekolah adalah lingkungan yang hampir
mendominasi dan mempengaruhi kegiatan belajar siswa di sekolah. Hal
ini menjadi jelas dengan terhitungnya alokasi waktu siswa sehari-hari
yang kebanyakan dihabiskan di sekolah. Terutama alokasi waktu belajar
pada siswa Sekolah Menengah Atas dan sederajat, mereka dituntut untuk
belajar di sekolah setidaknya 8 hingga 10 jam dalam sehari. Dengan
demikian, menurut Syah (2010), jika siswa mengalami kesulitan belajar
di sekolah, maka faktor lingkungan sekolah seperti sarana dan prasarana
bisa menjadi salah satu penyebabnya. Sarana dan prasarana pendidikan
merupakan salah satu komponen penunjang yang utama dan penting bagi
pelaksanaan proses pembelajaran. Qomar (2007) mengungkapkan
bahwa ketiadaan saranan pendidikan dalam proses pendidikan akan
mengakibatkan kegagalan dalam proses pendidikan. Hal ini merupakan
sesuatu yang mesti dihindari oleh semua pihak yang terlibat dalam dunia
pendidikan.
Menurut Bafadal (2008), sarana adalah seluruh perangkat
kelengkapan, peralatan, perabot, dan bahan yang secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Selanjutnya, sarana
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah (Qomar 2007).
Adapun prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan di sekolah.
Asbabul wurud sangat penting dalam dunia pendidikan karena banyak sekali
hal yang bermanfaat terhadap dunia pendidikan seperti sebagai berikut :
1. Peserta didik
2. Pendidik
3. Kurikulum
4. Lingkungan
5. Sarana prasarana
Muhammad Ali, “Asbab Al-Wurud”, Jurnal TAHDIS , Vol. 6, No. 2, 2014, 83.
Muhammad Babul Ulum, Supersalat: Fikih 5 Salat Fardu dalam 3 Waktu”, (Jakarta:
Anggota IKAPI), 223.
Said Agil Husin Munawwar dan Abdul Mustaqin, Asbabul Wurud, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar: 2001), 7.
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits,
(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001), 50.
Yamin, M. (2009). Manajemen mutu kurikulum pendidikan.