Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

LAPORAN PRAKTIKUM P1
(Pengenalan Alat Kesehatan, Seleksi, dan Perencanaan)

Nama : Syifa Urrahmah Fadhilah


NIM : 18613115
Kelompok : C4

A. Dasar Teori

Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang alat Kesehatan yaitu


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 118/Menkes/SK/IV/2014
tentang Kompendium Alat Kesehatan. Terdapat 3 kategori alat Kesehatan yang
terdapat dalam compendium alat Kesehatan tersebut yaitu Alat kesehatan
Elektromedik; Alat Kesehatan Non Elektromedik; dan Produk Diagnostik In Vitro.
Pemilihan atau seleksi adalah kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan
perencanaan perbekalan farmasi merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan
periode pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sesuai dengan -17- hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria
tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.
Berdasarkan PMK 72 kriteria Pemilihan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai ini berdasarkan: a. formularium dan standar
pengobatan/pedoman diagnosa dan terapi; b. standar Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang telah ditetapkan; c. pola penyakit; d.
efektifitas dan keamanan; e. pengobatan berbasis bukti; f. mutu; g. harga; dan h.
ketersediaan di pasaran. Kriteria seleksi berdasarkan WHO yaitu Pengadaan sektor
publik harus dibatasi pada daftar obat esensial atau daftar formularium nasional /
local, Dokumen pengadaan dan tender harus mencantumkan obat menurut nama
nonpemilikan internasional (INN) atau nama generic, Jumlah pesanan harus
didasarkan pada perkiraan yang dapat diandalkan dari kebutuhan aktual.
Terdapat beberapa metode perencanaan yang dapat dilakukan, pertama yaitu
Metode konsumsi, Secara umum metode konsumsi menggunakan konsumsi sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan individual dalam memproyeksikan kebutuhan yang
akan datang berdasarkan analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya. Yang kedua
yaitu Metode ABC ( Analisis ABC (Always, Better, Control)/Pareto Analysis), metode
ABC adalah metode yang dilakukan dengan menentukan jumlah item obat dari yang
akan direncanakan pengadaannya berdasarkan prioritas. Analisis ABC
mengelompokkan item barang dalam 3 jenis klasifikasi berdasarkan volume tahunan
dalam jumlah persediaan uang. Metode terakhir yang dapat digunakan yaitu Metode
morbiditas (epidemiologi), metode morbiditas adalah metode yang memperkirakan
kebutuhan obat berdasarkan jumlah kehadiran pasien, waktu tunggu pasien (lead
time), kejadian penyakit yang umum, dan pola perawatan standar dari penyakit yang
ada.
rumus perhitungan perencanaan dengan metode konsumsi dapat dilihat pada
gambar di bawah ini. Dimana perhitungan rencana pengadaan (RP) dapat dilakukan
dengan menjumlahkan nilai pemakaian rata-rata(PR), stok pengaman(SP), waktu
tunggu(WT) dan sisa stok(SS).
Rumus perhitungan perencanaan dengan metode konsumsi :

B. Alat dan bahan

1. Pengenalan Alat Kesehatan


a. Alat peraga
b. kompendium alat kesehatan
c. Lembar kerja

2. Seleksi
a. Artikel jurnal
b. Formularium Nasional
c. Lembar kerja
- Form critical appraisal
- Log book praktikum

3. Perencanaan
a. Data penggunaan obat periode sebelumnya
b. Data waktu tunggu (lead time), periode pengadaan, data harga obat
c. Daftar obat Vital-Esensial-Non Esensial

C. Cara Kerja

1. Pengenalan Alat Kesehatan


a. Diunduh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
118/Menkes/SK/IV/2014 tentang Kompendium Alat Kesehatan.
b. Dijelaskan berbagai alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang digunakan di fasilitas kesehatan
c. Diidentifikasi alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
digunakan di rumah sakit dan puskesmas
d. Dicatat fungsi masing-masing alat dalam lembar kerja

2. Seleksi
a. Didownload artikel terkait EBM obat yang telah diupload dosen via
google classroom (artikel diprint).
b. Dilakukan critical appraisal terhadap artikel tersebut.
c. Diberikan rekomendasi terhadap Tim Farmasi dan Terapi terkait
obat tersebut akan dimasukkan ke dalam formularium atau tidak.

3. Perencanaan
a. diberikan data morbiditas penyakit, data penggunaan obat pada
periode sebelumnya dan data pendukung lain yang dibutuhkan dalam
perencanaan kebutuhan obat
b. Dilakukan perencanaan obat dengan metode konsumsi dengan
anggaran dan periode pengadaan yang telah ditetapkan
c. Dilakukan penetapan skala prioritas dalam perencanaan obat

D. Kasus Seleksi

Skenario:
Tim Farmasi dan Terapi RSU Karya Husada sedang mengadakan
rapat untuk revisi formularium rumah sakit. RSU Karya Husada
merupakan rumah sakit swasta di Pacitan. Dalam rapat tersebut,
terdapat usulan dari SMF (Staf Medis Fungsional) saraf yaitu obat
Pregabalin yang diusulkan untuk menggantikan Gabapentin
dalam penanganan nyeri neuropati perifer. Anda sebagai apoteker
diminta berpendapat dengan anggota TFT (dokter) mengenai
pemilihan obat tersebut

Tugas:
d. Lakukan penyelesaian masalah terkait
pemilihan obat tersebut disertai literatur
yang mendukung (jurnal)
e. Komunikasikan dengan kelompok
Anda dalam rapat TFT terkait
rekomendasi
penerimaan/penolakan obat
tersebut
E. Kasus Perencanaan

Sebuah RS swasta hendak melakukan perencanaan obat dengan


metode konsumsi. Berikut adalah daftar beberapa obat disertai
dengan jumlah penggunaan obat pada bulan sebelumnya:
No Nama Obat Jumlah Penggunaan Sisa stok
(tablet) (tablet)

1 Parasetamol Lihat pada kartu stok Lihat pada


500 mg tablet kartu stok
2 Amoksisilin 300 50
500 mg tablet
3 Decolgen tablet 100 40
4 Tramadol 50 mg 100 30
tablet
5 Coditam 15 mg 60 0
6 Coditam 20 mg 90 3
7 Xanax 0,5 mg 80 10
8 Diazepam 2 mg 110 25
9 Amitriptilin 25 mg 70 50
10 Tremenza 120 20
Keterangan: periode pengadaan 1 bulan, tidak ada obat yang sedang dipesan
di PBF, tidak ada asumsi kehilangan atau penggunaan yang naik

KARTU STOK
Nama Obat : Parasetamol
500mg
Satuan : Tablet
Bulan : November 2020

Pengeluara
No Tanggal Pemasukan Sisa stok
n
  Stok awal     500
1 1   40 460
2 2   50 410
3 3   20 390
4 4   60 330
5 5   50 280
6 6 500 30 750
7 7   60 690
8 8   50 640
9 9   20 620
10 10   40 580
11 11   50 530
12 12   50 480
13 13 500 50 930
14 14   40 890
15 15   50 840
16 16   20 820
17 17   70 750
18 18   50 700
19 19   30 670
20 20   50 620
21 21   40 580
22 22   50 530
23 23   60 470
24 24   20 450
25 25   50 400
26 26   30 370
27 27   50 320
28 28   40 280
29 29   50 230
Pengeluara
No Tanggal Pemasukan Sisa stok
n
30 30   30 200
  Total 1.000 1.300  

Pertanyaan:
Berapa jumlah perencanaan dari 10 macam obat tersebut (dalam box)?
Rumus konsumsi : RP = (PR + SP + WT) + S
LEMBAR KERJA PENGENALAN ALAT KESEHATAN

No Nama Alat Kesehatan Fungsi Alat


.

LEMBAR JAWAB STATION SELEKSI

Soal Jawaban
Skenario: 1. Penyelesaian masalah
Tim Farmasi dan Terapi RSU adalah:
Karya Husada sedang
mengadakan rapat untuk revisi
Dengan alasan:
formularium rumah sakit. RSU
a. Efficacy:
Karya Husada merupakan
rumah sakit swasta di Pacitan.
Dalam rapat tersebut, terdapat
usulan dari SMF (Staf Medis
Fungsional) saraf yaitu obat
Pregabalin yang diusulkan
untuk menggantikan
Gabapentin dalam b. Safety
penanganan nyeri neuropati
perifer. Anda sebagai apoteker
diminta berpendapat dengan
anggota TFT (dokter) mengenai
pemilihan obat tersebut
c. Quality

d. Price

e. Availability
LEMBAR KERJA STATION PERENCANAAN

Nama Peserta : ……………………………………………………………………………

Nomor Peserta : ……………..

Jumlah Obat yang harus dipesan untuk kebutuhan 1 bulan ke depan adalah:
1. Metode konsumsi
Referensi

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 118/Menkes/SK/IV/2014


tentang Kompendium Alat Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai