PENDAHULUAN
muncul pada orang lanjut usia dan jarang mengenai anak.1 Pemfigoid bulosa ialah
penyakit autoimun kronik yang ditandai adanyanya bula supepidermal yang besar dan
komplemen ke-3) pada epidermal basement membrane zone, IgG sirkulasi dan antibodi
antara 6 atau 7 kasus per 1 juta orang per tahun di Eropa. Sebuah kelompok di perancis
hampir dari 4 juta orang, menunjukkan 21,7 kasus per 1 juta orang per tahun
mengalamin peningkatan 3 kali lipat dalam insiden selama 15 tahun terakhir. Tidak ada
penelitian di Amerika Serikat yang serupa telah menilai insiden pemfigoid bulosa. Pada
data Amerika Serikat sebelumnya telah menunjukkan bahwa tingkat kematian pada
pasien pemfigoid bulosa di Amerika Serikat lebih rendah dibandingkan di Eropa.3 Pada
pada pasien yang lebih tua, pasien dengan Karnofsky-Index rendah, penyakit penyerta,
tingkat serum albumin yang rendah dan pasien-pasien yang menjalani terapi
1
terjadinya Pemfigoid bulosa, itu ditujukan dengan diiperkirakan sekitar sepertiga dari
Penyakit Pemfigoid bulosa pertama kali dilaporkan oleh Lever pada tahnn 1953
dengan angka kematian 20%.1,5 Meskipun telah ada pemberian kortikosteroid sistemik,
angka kematian Pemfigoid bulosa masih berkisar antara 30-40%. Efek samping
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
muncul pada orang lanjut usia dan jarang mengenai anak. Penyakit tersebut biasanya
muncul pada usia lebih dari 60 tahun dengan insidensi terbanyak pada usia 70 tahun.
Pemfigoid bulosa ditandai oleh adanya bula subepidermal yang besar dan
komplemen ke-3) pada epidermal basement membrane zone, IgG sirkulasi dan antibodi
IgG yang terikat pada basement membrane zone. Kondisi ini disebabkan oleh antibodi
dan inflamasi abnormal terakumulasi di lapisan tertentu pada kulit atau selaput lendir.
protein di membran basal disebut antigen hemidesmosomal pemfigoid bulosa dan ini
2.2 EPIDEMIOLOGI
Pemfigoid bulosa biasanya terjadi pada pasien berusia lebih dari 60 tahun,
dengan insiden puncak pada usia 70-an. Ada beberapa kasus pemfigoid bulosa yang
terjadi pada bayi dan anak-anak, walaupun kasus ini jarang terjadi. tidak ada
kecenderungan etnis, ras, atau seksual yang diketahui dapat berpengaruh memicu
tejadinya pemfigoid bulosa. Insiden pemfigoid bulosa diperkirakan 7 kasus per 1 juta
3
orang per tahun di Prancis dan Jerman, dan 14 kasus per 1 juta orang per tahun di
Scotland, dan insiden terbanyak diperkiran 43 kasus per 1 juta orang per tahun terjadi
di Inggris dengan terjadi peningkatan isinden selama beberapa tahun terakhir. 1,7
2.3 ETIOLOGI
Pemfigoid bulosa adalah contoh dari penyakit yang dimediasi imun yang
dikaitkan dengan respon humoral dan seluler yang ditandai oleh dua self-antigen:
antigen PB 180 (PB180, PBAG2 atau tipe kolagen XVII) dan antigen PB 230 (PB230
atau PBAG1).8
produksi autoantibodi pada Pemfigoid Bulosa masih belum diketahui. Sistem imun
tubuh kita menghasilkan antibodi untuk melawan bakteri, virus atau zat asing yang
berpotensi membahayakan. Untuk alasan yang tidak jelas, tubuh dapat menghasilkan
antibodi untuk suatu jaringan tertentu dalam tubuh. Dalam Pemfigoid Bulosa, sistem
kekebalan menghasilkan antibodi terhadap membran basal kulit, lapisan tipis dari serat
menghubungkan lapisan luar kulit (dermis) dan lapisan berikutnya dari kulit
Tidak ada penyebab khusus yang memicu timbulnya Pemfigoid bulosa, namun
beberapa faktor dikaitkan dengan terjadinya Pemfigoid bulosa. Sebagian kecil kasus
Suatu studi kasus menyatakan obat anti psikotik dan antagonis aldosterone termasuk
4
dalam faktor pencetus Pemfigoid Bulosa. Belum diketahui apakah obat yang berefek
langsung pada sistem imun, seperti kortikosteroid, juga berpengaruh pada kasus
Pemfigoid Bulosa. Sinar ultraviolet juga dinyatakan sebagai faktor yang memicu
faktor fisik termasuk suhu panas, luka, trauma lokal, dan radioterapi dilaporkan dapat
2.4 PATOGENESIS
PB180 dan PB230, dan ini mungkin penting untuk merangsang sel B untuk
5
eosinofil), dan pembebasan berbagai kemokin dan protease, seperti metaloproteinase
Pemfigoid Bulosa adalah contoh penyakit autoimun dengan respon imun seluler
dan humoral yang bersatu menyerang antigen pada membran basal.4 Antigen
Pemfigoid bulosa merupakan protein yang terdapat pada hemidesmosom sel basal,
diproduksi oleh sel basal dan merupakan bagian BMZ (basal membrane zone) epitel
Terdapat dua jenis antigen Pemfigoid Bulosa yaitu dengan berat molekul
230kD disebut PBAg1 (Pemfigoid Bulosa Antigen 1) atau PB230 dan 180 kD
dinamakan PBAg2 atau PB180. PB230 lebih banyak ditemukan dari pada
PB180.Terbentuknya bula akibat komplemen yang beraktivasi melalui jalur klasik dan
alternatif, yang kemudian akan mengeluarkan enzim yang merusak jaringan sehingga
bulosa terjadi dalam lamina lucida, di antara membrane basalis dan lamina densa.
Terbentuknya bula pada tempat tersebut disebabkan hilangnya daya tarikan filament
dan hemidesmosom.1
antigen Pemfigoid Bulosa. Fiksasi IgG pada membran basal mengaktifkan jalur klasik
sel mast. Produk-produk sel mas menyebabkan kemotaksis dari eosinofil melalui
6
mediator seperti faktor kemotaktik eosinofil anafilaksis. Akhirnya, leukosit dan
protease sel mast mengakibatkan pemisahan epidermis kulit. Sebagai contoh, eosinofil,
sel inflamasi dominan di membran basal pada lesi Pemfigoid Bulosa, menghasilkan
2.5 DIAGNOSIS
Secara klinis, Pemfigoid bulosa ditandai oleh kulit yang melepuh dan tegang
terutama pada bagian tubuh yang lentur dan perut juga disertai dengan rasa gatal. BP
biasa terjadi pada orang tua dengan rata-rata 75-81 tahun: sebelum lepuhan muncul,
pemfigoid bulosa biasanya didahului oleh tahap prodormal, tahap non-bullous , yang
di mana terdapat lesi eksoriasi, eczematous, papular, dan / atau urtikaria ditemukan
Lesi non-bulosa adalah manifestasi pertama dari pemfigoid bulosa pada hampir
setengan dari pasien tersebut. Manifestasi kulit Pemfigoid bulosa bisa polimorfik.
Dalam fase prodromal penyakit non-bulosa, tanda dan gejala sering tidak spesifik,
dengan rasa gatal ringan sampai parah atau dalam hubungannya dengan eksema, papul
dan atau urtikaria, ekskoriasi yang dapat bertahan selama beberapa minggu atau bulan.
7
2.5.1.2 FASE BULOSA
Tahap bulosa dari Pemfigodi bulosa ditandai oleh perkembangan vesikel dan
bula pada kulit normal ataupun eritematosa yang tampak bersama-sama dengan
urtikaria dan infiltrat papul dan plak yang kadang-kadang membentuk pola melingkar.
Bula tampak tegang, diameter 1 – 4 cm, berisi cairan bening, dan dapat bertahan selama
beberapa hari, meninggalkan area erosi dan berkrusta. Lesi seringkali memiliki pola
distribusi simetris, dan dominan pada aspek lentur anggota badan dan tungkai bawah,
hipopigmentasi serta, yang lebih jarang, miliar. Keterlibatan mukosa mulut diamati
pada 10-30% pasien. Daerah mukosa hidung mata, faring, esofagus dan daerah
anogenital lebih jarang terpengaruh. Pada sekitar 50% pasien, didapatkan eosinofilia
Eritem, papul atau tipe lesi urtikaria mungkin mendahului pembentukan bula.
Bula besar, tegang, oval atau bulat; mungkin timbul dalam kulit normal atau yang
eritema dan mengandung cairan serosa atau hemoragik. Erupsi dapat bersifat lokal
maupun generalisata, biasanya tersebar tapi juga berkelompok dalam pola serpiginosa
dan arciform.1
8
Gambar 2. Pemfigoid bulosa. A.besar, bulla tegang , patch eritem, vesikel kecil
disekitar paha dan tungkai bawah. B. lesi urtikaria dari pemfigoid bulosa dengan
Aksila, paha bagian medial, perut, fleksor lengan bawah, tungkai bawah. 2
11
Gambar 3. Tampak bula tegang di axilla (Pemfigoid bulosa)
9
12
Gambar 3. Pemfigoid Bulosa
10
14
Gambar 6. Pemfigoid Bulosa
14
Gambar 7. Pemfigoid bulosa
11
2.5.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
melakukan Biopsi kulit dan titer antibodi serum untuk membedakannya. Biopsi sangat
tidak sama.1
2.5.4.1 HISTOPATOLOGI
Biopsi dari vesikel kecil awal adalah diagnostik dengan histologi menunjukan
bula subepidermal dengan infiltrasi dermal superfisial yang terdiri dari eosinofil,
limfosit neutrofil, dan monosit / makrofag. Kisaran infiltrasi dari intens hingga jarang,
tetapi utamanya mengandung beberapa eosinofil, yang juga dapat dilihat di rongga
bula.1
12
Gambar 8. Histopatologi dari pemfigoid bulosa, Bula dengan inflamasi sel infiltrate
2.5.4.2 IMUNOLOGI
langsung (IF) menunjukkan IgG dan biasanya juga C3, deposit dalam lesi dan
2.5.4.3 ELISA
Teknik Elisa telah terbukti berguna baik dalam pengaturan klinis dan penelitian
untuk mendeteksi antibodi IgG dan antibodi IgG spesifik yang bersirkulasi. Peralatan
komersial tersedia untuk mendeteksi kedua antibodi IgG BP-180 dan PB-230.
Sensitivitas 89% dan spesifisitas 98% ketika digunakan. Sebanyak 75% dari pasien
13
juga mempunyai antigen spesifik IgE dengan anti BP-180 dan anti BP-230 IgE
adalah sebuah penyakit autoimun yang serius, dengan bulla, dapat bersifat akut
ataupun kronis pada kulit dan membran mukosa yang sering berakiba fatal kecuali
akantolitik. Gambaran lesi kulit pada pemfigus vulgaris didapatkan bula yang kendur
di atas kulit normal dan dapat pula erosi. Membran mukosa terlibat dalam sebagian
besar kasus. Distribusinya dapat dibagian mana saja pada tubuh. Pada pemeriksaan
14
Gambar 9. Pemfigus vulgaris11
Gambar 10. Pemfigus vulgaris. Erosions and flaccid bullae pada kulit normal.
15
2.5.5.2 Pemfingus Foliaseus
granulosum epidermis. Lesi kulit pada pemfigus foliaseus berupa krusta dan
adakalanya berupa vesikel yang kendur. Membran mukosa jarang terlibat. Distribusi
lesinya pada bagian tubuh yang lebih terbuka dan bagian tubuh yang memiliki banyak
intraseluler.13
Gambar 11. Pemfigus Foliaseus. Punggung pada pasien ini di tutupi oleh scaly
crust dan erupsi superfisial1
16
2.5.5.3 Epidermolisis Bulosa (EB)
autoimunitas pada kolagen tipe II dalam fibrin pada zona membrane basal. Lesi kulit
berupa bula yang berdinding tegang dan erosi, gambaran noninflamasi ataupun
Membran mukosa terlibat pada kasus yang parah. Distribusi lesinya sama dengan
Pada pemeriksaan imunopatologi diperoleh IgG linear pada zona membrane basal. 13
17
2.5.5.4 Dermatitis Herpetiformis
adalah sebuah penyakit yang menahun dan residif, ruam bersifat poliformik
terutama berupa vesikel, tersusun berkelompok dan simetrik serta disertai dengan rasa
sangat gatal. Pada Dermatitis herpetiformis biasa terjadi pada anak dan dewasa. Tempat
predileksi bisanya dipunggung, daerah sacrum, bokong, ekstensor lengan atas, sekitar
siku, dan lutut. Kelainan utamanya adalah vesikel , seperti herpes zoster. Vesikel –
papula, dan lesi urtikaria seperti biasanya didistribusikan secara simetris pada
permukaan ekstensor. Sariawan Celiac hadir dalam 75 sampai 90% dari pasien tetapi
18
2.5.5.5 DERMATOSIS LINEAR IgA
adalah penyakit kulit dengan bula subepidermal yang dimediasi sistem imun,
dan merupakan kasus yang cukup jarang ditemukan. Penyakit ini ditandai dengan
adanya deposit IgA linear yang homogen pada zona membran basal kutaneus.
Gambaran lesi kulitnya berupa vesikel yang anular, berkelompok dan dapat berupa
bula. Membran mukosa terlibat dan biasanya terdapat erosi dan ulkus pada mulut, serta
erosi dan pada konjungtiva. Distribusi lesinya bisa dimana saja. Pada pemeriksaan
19
2.5.5.6 Erupsi obat
yang dapat disertain maupun tidak keterlibatan mukosa. Pada erupsi obat dapat
bermanifestasi klinis ringan dan berat hingga mengancam jiwa. Lesi dominan yang
mencurigai terdapat reaksi terhadap obat yang dikonsumsi, riwayat alergi obat
sebelumnya, riwayat atopi pada keluarga, penggunaan obat herbal atau suplemen. 2
20
2.5.5.7 Eritema Multiform
Kelainan kulit akut dan biasanya berulang yang biasanya diagap sebagai reaksi
hipersensitivitas tipe IV dan terakait dengan infeksi tertentu, obat-obatan, dan berbagai
pemicu lainnya. Eritema multiforme terlihat dengan derajat keparahan yang luas.
Eritema multiform minor merupakan erupsi kulit lokal minimal atau tanpa keterlibatan
mukosa. Lesi akan muncu 72 jam dan pada awalnya terdapat pada ekstremitas.2
21
2.6 TATALAKSANA
Pemfigoid bulosa lokal sering dapat berhasil diobati dengan kortikosteroid topikal saja.
Tacrolimus topikal juga telah dilaporkan bermanfaat dalam beberapa kasus pemfigoid
terlokalisasi. 1
dalam kombinasi dengan agen lain yaitu azathioprine, mycophenolate mofetil atau
secara bertahap dari prednison dan agen steroid setelah remisi klinis tercapai. 1
Sistemik
vulgaria, dimungkinkan untuk menghentikan terapi ini setelah 2 sampai 3 tahun. Dosis
awal 60-100 mg prednisolon atau setara harus secara bertahap dikurangi ke jumlah
1. Azatioprine
anak, pemberian diulang jika tidak ada perubahan setelah 3-6 bulan.Azatioprine juga
berpotensi memberikan efek samping yang buruk seperti prednison. Suatu kajian
menjelaskan jika glukokortikoid sistemik diberikan pada penderita dengan dosis tinggi
memberi manfaat tetapi sebaliknya penderita harus menanggung efek samping obat
tersebut.
22
Topikal
1. Clobetasol Proprionate
Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa steroid topikal yang poten, seperti
krim clobetasol proprionate 0,05% digunakan dua kali sehari, juga efektif baik pada
pemfigoid bulosa moderat maupun berat dan mungkin lebih aman daripada prednison
oral.1 Dengan demikian, pasien dapat menerima dosis harian 40 g clobetasol propionate
yang dilakukan dua kali sehari pada seluruh permukaan tubuh hingga 15 hari setelah
sistemik yang signifikan dan oleh karena itu dapat bekerja pada lokal dan sistemik.
2.7 KOMPLIKASI
komplikasi pada pasien yang tidak diobati termasuk infeksi kulit berkembang dalam
2.8 PROGNOSIS
Pemfigoid Bulosa ialah penyakit kulit kronis yang bisa menetap selama
beberapa bulan atau beberapa tahun, namun secara umum prognosisnya baik..
Walaupun mayoritas pasien yang mendapatkan terapi akan mengalami remisi spontan,
23
Usia tua dan kondisi umum yang buruk telah terbukti secara signifikan
Pemfigoid Bulosa jauh lebih baik dari pasien dengan pemphigus lainnya, terutama
Pemfigus Vulgaris dengan Pemfigoid Bulosa dimana tingkat mortalitasnya sekitar 25%
untuk pasien yang tidak diobati dan sekitar 95% untuk pasien dengan penyakit
Pemvigus Vulgaris saja tanpa pengobatan. Dalam beberapa dekade terakhir, beberapa
penilitian di Eropa pada kasus Pemfigoid Bulosa menunjukkan bahwa bahkan dengan
tahap akhir, dengan lebih dari 40% pasien meninggal dunia dalam kurun 12 bulan. Dari
studi terbaru, kemungkinan bahwa penyakit penyerta dan pola praktek (penggunaan
24
BAB III
KESIMPULAN
autoimun kronik yang sering muncul pada orang lanjut usia dan jarang mengenai anak.
Penyakit tersebut biasanya muncul pada usia lebih dari 60 tahun dengan insidensi
terbanyak pada usia 70 tahun. Tidak ditemukan perbedaan predileksi ras atau etnis.
produksi autoantibodi pada Pemfigoid Bulosa masih belum diketahui. Sistem imun
tubuh kita menghasilkan antibodi untuk melawan bakteri, virus atau zat asing yang
berpotensi membahayakan. Namun beberapa faktor dikaitkan dengan terjadinya
Pemfigoid bulosa. Sebagian kecil kasus mungkin dipicu obat seperti furosemide,
Usia tua dan kondisi umum yang buruk telah terbukti secara signifikan
Pemfigoid Bulosa jauh lebih baik dari pasien dengan pemphigus lainnya.
pasien Pemfigoid Bulosa memiliki prognosa seburuk penyakit jantung tahap akhir,
dengan lebih dari 40% pasien meninggal dunia dalam kurun 12 bulan. Dari studi
25
DAFTAR PUSTAKA
Medicine. Edisi ke-8. New York: McGraw Hill; 2011. h. 608 – 6015.
penyakit kulit dan kelamin Edisi ke-7. Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2015.
h.240-241
99.htps:/www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4324601/pdf/nihms660123.p
Hertl M, editor. Autoimmune diseases of the skin. Edisi ke-3. New York:
Dermatology.2004;5:319-26
26
7. William H, Bigby M, Diepgen T, Herxheimer A, Naldi L, Rzany B. Evidence-
Elsevier;2012. h.90-475
533.
Hill;2010.
14. Hon CZ, Leok GC, Ket NG S, Hoon T S. Asian Skin : a reference color atlas
310 :2015.
27