Nim : 2020205056
Mata Kuliah : Bahasa Arab
Fi'il adalah kalimah atau kata yang menunjukkan arti pekerjaan dan disertai dengan salah satu
tiga zaman (waktu) yaitu Hal , Madhi dan Istiqbal. Zaman Hal adalah zaman yang
menunjukkan arti pekerjaan yang sedang dikerjakan. Sedangkan zaman Istiqbal adalah zaman
yang menunjukkan arti pekerjaan yang akan dikerjakan. Dan Zaman Madhi adalah zaman
yang menunjukkan arti pekerjaan yang telah atau sudah dikerjakan.
Dari pengertian Fi'il diatas bisa kita simpulkan bahwa Fi'il adalah kalimah (kata) yang
memiliki arti dengan sendirinya dengan disertai tiga zaman yang berbeda, yaitu Hal, Madhi
dan Istiqbal. Dari ketiga zaman itulah yang nantinya akan memunculkan istilah macam-
macam Fi'il yaitu : Fi'il Madhi, Fi'il Mudhori' dan Fi'il Amar.
Pembagian Fi'il
Fi'il terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Fi'il Madhi
2. Fi'il Mudhori'
3. Fi'il Amar
Fi'il Madhi adalah kalimat atau kata yang menunjukkan arti dengan sendirinya dengan
disertai zaman Madhi (zaman yang sudah lampau). Contoh : ب َ َر55ض
َ (sudah memukul).
Jika Fa'il atau pelaku seorang perempuan, maka di akhir lafadz Fi'il harus
ditambahi dengan Ta' Ta'nits Sakinah ( ْ)ت.
Apabila pelaku adalah seorang perempuan (Muannats), maka wajib bagi kita
menambahkan Ta' Ta'nits Sakinah ()ت. ْ Lalu, apa sih Ta' Ta'nits Sakinah itu? Ta'
Ta'nits Sakinah Adalah Ta' mati (sukun) yang salah satu kegunaannya adalah sebagai
ْ َض َرب
penanda bahwa pelaku pekerjaannya adalah seorang perempuan. Contoh : ُت زَ ْينَب َ
(Zainab telah memukul).
Pengertian Fi'il Mudhori'
Fi'il Mudhori' adalah kalimah atau kata yang menunjukkan arti dengan sendirinya, dengan
disertai salah satu dari dua zaman, yaitu Hal (sedang dikerjakan) atau Istiqbal (akan
dikerjakan). Jadi, Fi'il ini berfungsi untuk dua jenis kala waktu, akan dikerjakan atau sedang
dikerjakan. Kedua zaman tersebut juga tidak memiliki perbedaan dalam segi tulisannya.
Contoh : ُ ( يَ ْنZaid
رًا555555555 ٌد َع ْم555555555ْ ُر َزي555555555ص akan/sedang menolong Amr).
Sin dan Saufa sendiri adalah salah satu dari huruf Istiqbal, yaitu huruf yang menunjukkan arti
akan terjadi.
Sin dan Saufa juga memiliki arti yang sama, yaitu "akan terjadi". Lalu pertanyaannya, kapan
kita menggunakan Sin? dan kapan kita menggunakan Saufa? Untuk mengetahui jawabannya,
kita harus pahami dulu perbedaan antara Sin dan Saufa.
Contoh Saufa : َ( َسوْ فَ يَ ْعلَ ُموْ نKelak mereka akan mengetahui)
Dari kedua contoh diatas, contoh Sin menunjukkan bahwa "akan" disini berarti dalam waktu
dekat. Sedangkan pada contoh Saufa, menunjukkan arti"kelak" yaitu sebuah masa yang akan
terjadi dalam jangka panjang.
Jadi kesimpulannya di Fi'il Mudhori' kita akan akan menemui dua huruf Istiqbal,
yaitu س dan َ َسوْ ف . س yaitu menunjukkan arti "akan" tetapi dalam waktu dekat,
sedangkan َ َسوْ ف menunjukkan arti "akan" tetapi dalam jangka panjang.
Dari contoh tersebut لَ ْمmerupakan Amil Jawazim yang merubah akhir harokat Fi'l Mudhori'
menjadi Sukun. ْ يَضْ ِربSendiri kedudukannya adalah Fi'il Mudhori' yang dibaca sukun karena
kemasukan Amil Jawazim (Amil yang menjazemkan). Dan ٌد55ْ َزيSebagai Fa'il (pelaku),
sedangkan بَ ْكرًاsebagai Maf'ul (Objek atau sasaran).
Pengertian Fi'il Amar
Fi'il Amar adalah kalimah yang menunjukkan arti perintah, dengan disertai zaman Istiqbal
(Akan dikerjakan). Jadi tidak mungkin sebuah perintah menggunakan zaman Hal (Sedang
dikerjakan) apalagi menggunakan zaman Madi (sudah lampau).
Apabila pelaku pekerjaan (Fa'il) perempuan, maka kita harus menambah ( ْ)يYa' Muannats
di akhir lafadz Fi'il Amar.