NADIA SYARIFAH M.

(A021191023)

“WORKERS, JOBS, AND JOB ANALYSIS”

Beragam karyawan atua pekerja di suatu perusahaan / organisasi :

Perusahaan / organisasi yang memikiki beragam pekerja akan melakukan pengelolaan keanekaragaman dari
beberapa perspektif, seperti :

Agar keragaman para pekerja / karyawan di perusahaan bisa satu tujuan atau pemikiran, maka perusahaan
harus bisa mengarahkan karyawan untuk satu visi & misi pada perusahaan. Dimulai dengan Top Level
Management, dari keragaman ini harus dinilai dan pertanggung jawaban dari para pelaksana / manager,
karyawan, dll yang menjalankan misi tujuan pada suatu perusahaan / organisasi yang sudah mencapai
kinerja kerjanya maka harus diberikan imbalan. Contohmya, Pepsi Co yang merupakan perusahaan
makanan dan minuman terbesar, telah mengembangkan dan menerapkan keanekaragaman dan pencapaian
lingkungan kerja di mana semua individu diperlakukan secara adil dan hormat, memiliki akses yang sama
ke peluang dan sumber daya, dan dapat memberikan kontribusi penuh bagi keberhasilan perusahaan /
organisasi, sehingga pertimbangan keberagaman menjadi bagian dari semua strategi upaya. Pepsi Co juga
memiliki perayaan acara keragaman rutin, dan lainnya.

Manfaat Keragaman Karyawan / Pekerja di Perusahan atau Organisasi :

1. Adanya keragaman karyawan dapat memberikan bakat dan ide baru dari tiap karyawan yang
berbeda latar belakangnya, yang di mana dapat meningkatkan kinerja organisasi.
2. Adanya keragaman karyawan membantu perekrutan dan upaya dalam mempertahankan karyawan
dalam suatu perusahaan (retensi karyawan), karena proteksi individual kelompok sering lebih suka
bekerja dalam organisasi dengan rekan kerja dari berbagai wilayah.
3. Adanya keragaman karyawan dapat meningkatkan pangsa pasar karena, konsumen lebih tertarik
untuk membeli produk / layanan aktivitas pemasaran yang datang dari berbagai wilayah.
 4. Adanya keragaman karyawan dapat membuat biaya yang lebih rendah karena, tidak banyak membuat
diskriminasi peraturan / hukum.

Hasil dari mengembangkan organisasi seperti kelompok kerja, individu, komunitas, sosial / masyarakat, bisa
dipertimbangkan. Salah satu contohnya itu “NASA / Goddard”, merekrut beragam individu dan mengintegrasikan
karyawannya melalui pelatihan dan SDM nya termasuk membangun komunikasi dan sistem papan buletin yang
meningkatkan upaya keberagaman. Salah satu keuntungan dari keberagaman karyawan ini dapat menguntungkan
kelompok orang tertentu dan bukan orang lain.

Faktor ras / etnis ini membuat jumlah imigran (legal maupun ilegal) meningkat di negara-negara maju misalnya
seperti di (Amerika, Japan, dll), akibatnya menyebabkan masalah politik, sosial, dan pekerjaan yang luas.

Fakta lapangan dari keragaman karyawan yang perusahaan harus pertimbangkan :

1. (Etnis), kadang suatu perusahaan merekrut sejumlah karyawan dengan menganalisa etnis karyawan tersebut
yang berkaitan dengan jenis pekerjaan yang akan ditawarkan. (pekerjaan yang tidak sesuai dari kelompok
etnis tertentu dalam hal tradisi / budaya).
2. (Negara Asalnya), harus dipertimbangkan juga karena jangan sampai tidak memiliki izin kerja, dan tidak
memiliki identitas, dan juga tidak memiliki skill yang dibutuhkan oleh perusahaan yang ingin merekrut.
3. (Umur), perusahaan juga harus mempertimbangkan batas usia kerja sesuai peraturan perundangan tenaga
kerja yang berlaku.
4. (Gender), perusahaan juga mempertimbangkan jenis pekerjaan yang akan diberikan kepada gender wanita /
pria.
5. (Status sudah nikah / belum), terkadang perusahaan memilih karyawan yang telah berkeluarga yang
mempunyai status keluarga yang baik / yang masih lajang.
6. (Orientasi Seksual), perusahaan juga memperhatikan / mempelajari orientasi seksual karyawan sebelum di
rekrut (agar tidak menjadi persoalan).
7. (Disabilitas), perusahaan juga mempertimbangkan apakah karyawan yang memiliki kekurangan ini bisa
diberikan pekerjaan yang tepat, layak, dan aman buat karyawan tersebut, meskipun memiliki kekurangan.
8. (Agama), perusahaan harus mempertimbangkan latar belakang agamanya dengan jenis pekerjaan yang akan
diberikan kepada karyawan tersebut (apakah sesuai / tidak melanggar dengan agama karyawan tersebut).
 Workers dan Job Design :

Organisasi mempekerjakan berbagai karyawan / pekerja, dan bukan hanya karyawan kerja penuh waktu saja.
Namun tergantung dari pada faktor ekonomi dan persaingan, jenis karyawan / pekerja di suatu perusahaan dapat
mencakup :

 Karyawan kerja penuh waktu (Tradisional)

 Karyawan kerja setengah hari (Tradisional)
 Kontraktor Independen (Modern)
 Karyawan Sementara (Modern)
 Karyawan Borongan / Kontingen (Modern)

Analisis Alur Kerja, Merupakan studi tentang cara kerja bergerak melalui suatu perusahaan /
organisasi. Biasanya, ini dimulai dengan pemeriksaan kuantitas dan kualitas keluaran yang
diinginkan (barang dan jasa). Dan yang harus diperhatikan dalam analisis alur kerja dalam
organisasi adalah teknologi.

Job Analysis :

Job analysis adalah cara sistematis dalam mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang
tanggung jawab, skill yang dimiliki, dan persyaratan pekerjaan manusia.
Job analysis juga berguna dalam mengidentifikasi faktor pekerjaan dan tugas yang dapat
terlibat pada masalah kesehatan / keselamatan karyawan di tempat bekerja dan hubungan karyawan
tersebut. Informasi yang berasal dari analisis pekerjaan juga dapat membantu dalam membedakan
pekerjaan :

 Aktivitas dan perilaku kerja

 Interaksi dengan orang lain
 Standar kinerja
 Dampak keuangan dan penganggaran
 Mesin dan peralatan yang digunakan
 Kondisi kerja
 Pengawasan yang diberikan dan diterima
 Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan
 Competency Based Job Analysis, Berbeda dengan pendekatan berbasis “tradisional” untuk menganalisis
pekerjaan, pendekatan “kompetensi” mempertimbangkan bagaimana pengetahuan dan keterampilan digunakan.

Tahapan dalam proses analisis pekerjaan :

Analisis Metode Kerja :

1. Observasi
2. Wawancara
3. Kuesioner
4. Sistem Analisis Pekerjaan yang merupakan perubahan sistem yang awalnya secara manual menjadi
ototmatis
5. Metode Kombinasi
6. Analisis Pekerjaan dan O * Net