DALAM PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
1. CHRISTA RIEZA PANDUWINATA (06101181924004)
2. EKA LIANA PUTRI (06101181924006)
3. AYU AGUSTIN (06101181924005)
4. LUSIANA DWI SEPTIANI (06101181924010)
5. WIDIA SARI (06101181924003)
6. SARTIKA WULANDARI (06101181924008)
DOSEN PENGAMPUH :
Prof.Dr. Fuad A. Rachman, M.Pd
Dr. Hartono, M.A
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, karena atas izin
dan kehendak– Nya makalah sederhana ini dapat Saya selesaikan tepat pada waktunya. Penulisan
dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya
Ilmu Pengetahuan penulis mengenai hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini belum sempurna, tetapi dalam makalah ini penulis sudah berusaha
semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan juga kritik yang bersifat
membangun agar lebih baik dalam pengerjaan akan datang. Penulis juga berharap agar makalah
ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan 2
BAB 2 PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Profesi Kependidikan.................................................. 3
2.2. Ciri-Ciri Profesi Guru .................................................................... 5
2.3. Syarat- Syarat Profesi Keguruan 6
2.4. Jenis- jenis Profesi .......................................................................8
2.5 . Organisasi Profesi Pendidikan .................................................10
2.6. Macam- Macam Organisasi Profesi Keguruan ..................... 11
2.7. Fungi Organisasi profesi keguruan.....................................14
BAB 3 PENUTUP 16
3.1. Kesimpulan 16
3.2. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai Profesi pendidikan
2.Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan makalah
BAB 2
PEMBAHASAN
Profesi guru adalah sebuah profesi yang mulia, Terdapat beberapa persyaratan
profesi guru. Guru dianggap sebagai suatu profesi bilamana ia memiliki pernyataan dasar,
keterampilan teknik serta didukung oleh sikap kepribadian yang mantap. Guru yang
profesional harus memiliki kompetensi sebagai berikut :
a) Kompetensi Profesional, artinya guru memiliki pengetahuan yang luas serta dalam
dari bidang studi yang akan diajarkan, serta penguasaan metodologis dalam arti
memiliki pengetahuan konsep. Guru harus mampu memilih metode yang tepat serta
mampu menggunakan berbagai metode dan strategi dalam proses pembelajaran. Guru
pun harus memiliki pengetahuan yang luas tentang landasan kependidikan dan
pemahaman terhadap peserta didik.
b) Kompetensi Personal, artinya guru harus memiliki kepribadian yang mantap,
sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi subjek. Guru memiliki kepribadian
yang patut diteladani, sehingga mampu melaksanakan kepemimpinan yang
dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara.
c) Kompetensi Sosial, artinya guru harus menunjukkan kemampuan berkomunikasi
sosial, baik dengan peserta didik maupun dengan sesama guru, dengan kepala sekolah
bahkan dengan masyarakat luas.
d) Kompetensi pelayanan,artinya guru harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya
yang berarti mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai benda materi
2.4 Jenis-jenis Profesi
Jenis-jenis profesi terbagi menjadi dua yaitu profesi kependidikan dan non
kependidikan :
1. Profesi Kependidikan
a. Kepala Satuan Pendidikan
Kepala satuan pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab
untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan harus
mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator, manajer,
administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan mediator.Istilah
lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah Kepala sekolah rektor
b. Pendidik
Pendidik atau pengajar, adalah tenaga kependidikan yang bertanggung jawab
dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu:
Guru
Dosen
Konselor
Widyaswara
Tutor
Instruktur
Fasilitator
2. Profesi Non Kependidikan
Profesi Non kependidikan ini adalah orang yang juga bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, namun tidak secara langsung
terlibat dalam proses mengajar, mereka diantaranya adalah Tata usaha, yaitu tenaga
kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi dalam suatu lembaga. Bidang
administrasi yang dikelola tata usaha diantaranya:
Administrasi surat menyurat dan pengarsipan;
Administrasi Kepegawaian;
Administrasi Peserta Didik;
Administrasi Keuangan dan lain-lain.
Laboratorium (laboran), yaitu petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap
alat-alat dan bahan-bahan di Laboratorium.
Pustakawan, yaitu tenaga kependidikan yang bertugas untuk mengurus hal-hal
yang ada di perpustakaan.
2.5 Organisasi Profesi Pendidikan
Organisasi profesi guru terdiri dari tiga kata yaitu Organisasi, profesi, dan guru.
Menurut stoner organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-
orang di bawah manajer yang mengejar tujuan bersama. Organisasi dipandang sebagai
suatu system, yakni unit-unit sosial yang bertujuan, terdiri dari kelompok orang-orang
yang mengemban berbagai tugas dan dikoordinasikan untuk memiliki kontribusi dalam
mecapai tujuan organisasi. Dengan pengertian ini maka yang dapat dikategorikan sebagai
organisasi adalah suatu bentuk yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:
2. Individu yang terkait dalam organisasi tersebut memiliki kemauan dan kemampuan
untuk saling bekerja sama.
Profesi adalah jabatan atau pekerjaan seseorang yang menuntut keahlian yang
didapat melalui proses pendidikan. Suatu profesi erat kaitanya dengan jabatan atau
pekerjaan tertentu yang dengan sendirinya menuntut keahlian,pengetahuan, dan
ketrampilan tertentu pula. Guru adalah pendidik dengan tugas utamanya mendidik,
mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi.Jabatan guru dikenal sebagai
pekerjaan professional,artinya jabatan ini memerlukan suatu keahlian khusus.
PGRI didirikan di Surakarta pada tanggal 25 November 1945, setelah 100 hari
proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai perwujudan aspirasi guru Indonesia dalam
cita-cita perjuangan bangsa. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama
Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi
Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.
Tujuan PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan mereka. Menurut Busini, terdapat empat misi utama PGRI
ini, yaitu:
Dalam kaitannya dengan pengembangan professional guru, PGRI sampai saat ini
masih mengandalkan pihak pemerintah, misalnya dalam merencanakan dan melakukan
program-program penataran guru serta program peningkatan mutu lainnya. PGRI belum
banyak merencanakan dan melakukan program atau kegiatan yang bekaitan dengan
perbaikan cara mengajar, peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru, peningkatan
kualifikasi guru, atau melakukan penelitian ilmiah tentang masalah-masalah professional
yang dihadapi oleh para guru saat ini.
c. Membina serta mengembangkan ilmu , seni dan teknologi pendidikan dalam rangka
membantu pemerintah mensukseskan pembangunan bangsa dan Negara.
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), yang saat ini telah mempunyai divisi-
divisi antara lain, antara lain IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia), HISAPIN
(Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia), HSPBI (Himpunan Sarjana
Pendidikan Bahasa Indonesia), dan lain sebagainya. Hubungan formal antara organisasi-
organisasi ini dengan PGRI masih belum tampak nyata, sehingga belum didapat kerja
sama yang saling menunjuang dan menguntungkan dalam peningkatan mutu anggotanya.
Sebagian anggota PGRI yang sarjana mungkin juga menjadi anggota salah satu divisi dari
ISPI, tetapi tidak banyak anggota ISPI staf pengajar di LPTK yang juga menjadi anggota
PGRI.[13]
2.7 Fungsi Organisasi Profesi Keguruan
Organisasi profesi keguruan selain sebagai ciri suatu profesi keguruan, sekaligus
juga memiliki fungsi tersendiri yang bermabfaat bagi anggotanya. Organisasi profesi
keguruan selain sebagai ciri suatu profesi keguruan, berfungsi sebagai pemersatu seluruh
anggota profesi dalam kiprahnya menjalankan tugan keprofesiannya, dan memiliki fungsi
peningkat kemampuan professional profesi ini.. Kedua fungsi tersebut dapat diuraikan
berikut ini:
1. Fungsi Pemersatu
f. Attitudes Component, yaitu unsur komponen sikap, nilai, kepribadian pendidik atau
guru.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Profesi kependidikan adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
dari para anggotanya dalam bidang kependidikan. Pengertian dan ilustrasi tentang
lingkup profesi pendidikan dengan su-profesi sub-profesi menuju kepada profesi
(sub-profesinya ) yang bergerak di setting persekolahan. Artinya sekolah merupakan
basis dari profesi kependidikan pendidikan di luar sekolah harus diselenggarakan
secara profesional dengan ilustrasi tentang lingkup profesi kependidikan tersebut,
Membuat lebih jelas bahwa profesi kependidikan tidak identik dengan profesi
keguruan atau sebaliknya. Profesi kependidikan lebih luas daripada profesi keguruan.
Dengan kata lain profesi keguruan merupakan salah satu bagian dari profesi
kependidikan
3.2 Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang profesi
pendidika
DAFTAR PUSTAKA