Disusun Oleh :
1. Anna Shintya
2. Fitriyani
3. Syifa Andriani
KELAS I B
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah
Jakarta
Tahun 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamuálaikum Wr.Wb.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas yang diberikan dosen, Ibu. Dra. Hj. Halimah Sa’diyah, MA. pada mata
kuliah Tauhid dan Ilmu Kalam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Kehendak Mutlak dan Keadilan Tuhan dalam Aliran
Aliran Kalam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi penulisan, ejaan , bahasa ataupun dari segi yang lain sebagainya.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Wassalamuálaikum Wr.Wb.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan Makalah.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
B. Keadilan Tuhan.....................................................................................................................3
Kesimpulan..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT sebagai pencipta alam semesta dan penguasa hari pembalasan,
mengatasi segala apa yang ada. Ia adalah wujud yang mempunyai kehendak dan
kekuasaan yang tidak terbatas disamping meiliki keadilan.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Keadilan Tuhan
1
Q.S.At-Tin: 8
3
Makhluk-Nya itu pada posisi yang sesuai dengan tabiat mereka.
Allah juga tidak pernah membebankan melebihi kemampuan Makhluk-Nya,
seperti firman-Nya yang artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya, ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”2.
Keadilan Allah sangat luas, banyak yang tak terkira oleh manusia. Ada suatu
hal yang dipandang buruk oleh manusia, tetapi justru di dalamnya tersimpan
keadilan, begitu juga sebaliknya yang justru di dalamnya terdapat ketidak adilan.
Atas dasar keadilan itulah Allah memperlakukan makhluk-Nya.
2
Q.S.Al-Baqarah: 286
4
Artinya : “Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang
telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati
peubahan pada sunnah Allah.”
5
Artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat,
maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu)
hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan
cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” Q.S Al-Anbiya:47
Dari uraian ini, dapat diambil pengertian bahwa semua perbuatan yang
timbul dari Tuhan dalam hubungannya dengan hamba ditentukan dengan
kebijaksanaan atas dasar kemaslahatan. Perbuatan Tuhan mempunyai tujuan tidak
untuk kepentingan dirinya, tetapi untuk kepentingan makhluk dan perbuatannya
itu selalu baik. Kebaikan itu bermakna apabila Tuhan tidak berbuat zalim dengan
membebani manusia yang tidak terpikul dan menyiksa pelaku perbuatan buruk
dengan paksaan tanpa memberi kebebasan terlebih dahulu.
6
D. Kehendak Mutlak dan Keadilan Tuhan Menurut Aliran Asy’ariyah
Aliran Asy’ariah yang berpendapat bahwa akal mempunyai daya yang kecil
dan manusia mempunyai daya yang kecil dan manusia tidak mempunyai
kebebasan atas kehendak dan perbuatannya, kekuasaan dan kehendak mutlak
Tuhan harus berlaku semutlak-mutlaknya. Al-Asy’ari menjelaskan bahwa tidak
tunduk kepada siapapun dan atas Tuhan tidak satu dzat lain yang dapat membuat
hokum serta menentukan apa yang boleh dibuat dan apa yang tidak boleh di buat
Tuhan. Bahkan, jika Tuhan menginginkan, Ia dapat meletakan beban yang tidak
terpikul oleh manusia.
7
Artinya : “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang
yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia
supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” Q.S Yunus:99
Dari uraian di atas dapat di ambil pengertian bahwa keadilan Tuhan dalam
konsep Asy’ariah terletak pada kehendak mutlak-Nya.
8
E. Kehendak Mutlak dan Keadilan Tuhan Menurut Aliran Maturidiyah
Dalam memahami kehendak mutlak dan keadilan Tuhan, Aliran ini terpisah
menjadi dua, yaitu Maturidiyah samarkand dan Maturidiyah Bukhara. Pemisahan
ini disebabkan perbedaan keduanya dalam menentukan porsi pengguanaan akal
dan pemberian batas terhadap kekuasaan mutlak Tuhan. Karena menganut paham
free will dan free act serta adanya batasan bagi kekuasaan mutlak Tuhan, kaum
Maturidiah golongan Samarkand mempunyai posisi yang lebih dekat dengan
Mu’tazilah, tetapi kekuatan akal dan batasan yang diberikan pada kekuasaan
mutlak Tuhan lebih kecil daripada yang diberikan aliran Mu’tazilah.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Rozak, Abdul. Rosihon, Anwar. Abdul Djaliel, Maman. 2012. Ilmu Kalam (Edisi
Revisi), Jawa Barat : CV Pustaka Setia
https://www.bacaanmadani.com/2018/03/keadilan-dan-kehendak-mutlak-tuhan.ht
ml
http://sitifatiyah.blogspot.com/2017/06/kehendak-mutlak-tuhan-dan-keadilan-tuh
an.html
11