Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pratikum Kimia Pangan

“Penentuan Iodium dalam Garam Beriodium”

Dosen Pembimbing :
1. Heriyenni, S.Pd, MSi
2. Dr. Ir. Aisman, Msi

Nama :
Morin Harmi Zuleka
(202210621)
Kelas 1B

Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika


Poltekkes Kemenkes RI Padang
Tahun Ajaran 2020/2021
PENENTUAN IODIUM DALAM GARAM BERIODIUM

1. Judul Praktikum : Penentuan Iodium Dalam Garam Beriodium


2. Hari/Tanggal Praktikum : Jum’at / 2 April 2021
3. Tujuan : Untuk Menentukan
4. Prinsip : Yodium dalam KIO3 akan dibebaskan oleh H2SO4. I2
yang dibebaskan akan dititrasi dengan Na Thiosulfat.

Tinjauan Pustaka
Iodium adalah suatu unsur bukan logam yang termasuk golongan halamanogenida.
Iodium dalam kondisi standar adalah padatan hitam kebiruan. Hal ini dapat dilihat jelas
sublimating pada suhu standar ke-pink gas ungu yang memiliki bau menyengat. Unsur
iodium mudah larut dalam pelarut organik seperti heksana atau kloroform karena kurangnya
polaritas, tapi hanya sedikit larut dalam air. Namun, kelarutan unsur iodium dalam air dapat
ditingkatkan dengan penambahan kalium iodida. Iodium adalah molekul yang bereaksi
reversibel dengan ion negatif, menghasilkan triiodida. Iodium juga merupakan zat esensial
bagi tubuh karena merupakan komponen hormon tiroksin. Terdapat dua ikatan organik yang
menunjukkan aktivitas hormon ini ialah Triyodotironin (T3) dan Tetrayodotironin (T4).
Iodium dikosentrasikan dalam kelenjer gondok untuk dipergunakan dalam sintesis hormon
tiroksin terkonjugasi dengan protein dan disebut triglobulin. Bila diperlukan triglobulin
dipecah dan terlepas hormon tiroksin yang dikeluarkan dari folikel kelenjer dalam aliran
darah.
Iodium diserap dalam bentuk iodida, dalam kelenjer tiroid dioksidasi dengan cepat
menjadi iodium terikat dalam molekul tiroksin dari triglobulin. Selanjutnya triglobulin
dihidrolisis menghasilkan tiroksin dan asam amino beriodium, tiroksin terikat oleh protein.
Asam amino beriodium selanjutnya segera dipecah dan menghasilkan asam amino dalam
proses deaminisasi, dekarbosilasi dan oksidasi. Dalam tubuh terkandung 25 mg iodium yang
tersebar dalam semua jaringan tubuh, kandungan yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya
terdapat dalam 2 Yuyun rumidasih. Heryati. Gizi Dalam Kesehtan Reproduksi . (Jakarta :
Buku Kedokteran EGC,2004) Halaman. 29 kelenjer tiroid dan relatif yang lebih tinggi dari
itu ialah pada ovari, otot dan darah, tiroksin yaitu hormon yang dikeluarkan oleh therinoida.3
Dalam metode sederhana penentuan kandungan iodium dalam garam dapur dapat dilakukan
dengan cara uji noda, yang dilakukan pada silika gel dan kertas saring menggunakan amilum.
KIO3 direaksikan dengan KI dalam suasana asam agar terbentuk iodin yang kemudian
membentuk kompleks berwarna biru terhadap amilum.
Reagen:

 Garam beryodium

 KI 10 %

 H2SO4 2 N

 Na2S2O3 0,005 N

 K2Cr207 0,005 N

 Amylum 1 %

 HCl 6 N

Prosedur:

1. Timbang 10 gr bahan masukkan ke dalam erlenmeyer, tambahkan 50


ml H2O kemudian tambahkan 5 ml KI 10 %

2. Sebelum penambahan KI tambahkan 2 ml H2SO4 2 N, lalu erlenmeyer


tutup dan simpan ditempat yang gelap selama 10 menit.
3. Bilas tutup erlenmeyer dengan aquadest, kemudian titrasi dengan Na
Thiosulfat 0,005 N sampai warna kuning.
4. Tambahkan indikator amylum 1 % sebanyak 1 ml lanjutkan titrasi
sampai warna jernih
5. Lakukan standarisasi

Hasil Pratikum

 BB =10
 Ml titrasi = 4,1
 N.Thio sebenarnya = 0,005
 BM KIO3 =29,2
 BA I = 25

Kadar KIO3= 1000/BB (mg) X ml titrasi X 214/6 X N.Thio sebenarnya

= 1000/10 X 4,1 X 214/6 X 0,005

= 73,12

Kadar Yodium = BA I/BM KIO3 X kadar KIO3

= 25/29,2 X 73,12

= 62,9

Pembahasan

Berdasarkan kestabilan kandungan Kalium Iodat (KIO3) merupakan senyawa iodium


yang digunakan dalam proses iodisasi garam. Suhu yang tinggi akan memecah senyawa
Kalium Iodat  (KIO3) sehingga iodium akan terlepas dan menguap. Selain itu kelembaban
udara yang tinggi dan penyimpanan yang terlalu lama dapat menyebabkan  penurunan kadar
iodium dalam  garam.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3556-200), kadar KIO3 dalam suatu
produk garam dapur diharuskan sebesar 30-80 ppm atau minimumnya 30 mg/kg. Dalam hasil
penelitian yang dilakukan kadar KIO3 sudah sesuai yaitu 73,12.
 

Kesimpulan

Pada uji iodium pada garam didapatkan bahwa garam mengandung iodium.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3556-200), kadar KIO3 dalam suatu produk
garam dapur diharuskan sebesar 30-80 ppm atau minimumnya 30
mg/kg. Dalam hasilpenelitian yang dilakukan kadar KIO3 sudah sesuai yaitu 73,12.Dan
kadar iodiumnya yaitu 62,9.

Saran

Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan laporan praktikum


ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari para dosen dan teman-teman sangat saya harapkan sebagai bahan evaluasi
untuk kedepannya

Daftar Pustaka

2010_201169.pdf

https://youtu.be/SGU6SACjQrw

https://youtu.be/7Aw_IsOT1yA

https://www.youtube.com/watch?v=ER5s8z1PWwE

Anda mungkin juga menyukai