Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PELAKSANAAN KEPALA RUANG

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG ANGGREK RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh :
WULAN DWI JAYANTI
2011040194

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu profesi di rumah sakit yang
berperan penting, dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Yang mana tenaga perawat menempati proporsi terbesar dibanding tenaga
kesehatan lain dan merupakan tenaga profesional yang paling lama kontak dengan pasien
(Aditama, 2010).
Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah rumah sakit.
Seorang manajer menjadi pemimpin yang efektif apabila mampu menentukan strategi
yang tangguh, menjadi perencana yang handal, menjadi organisator yang cetakan,
motivator yang efektif, pengawas yang objektif dan rasional, penilai yang tidak
berpengaruh oleh pertimbangan- pertimbangan yang subjektif dan emosional disamping
keahlian pribadi. (Manggala, 2013).
Seperti fungsi dalam manajerial yang lain maka fungsi dari kepala ruang juga
meliputi komponen-komponen yang sama yaitu planning, organizing, actuating dan
controling. Pengorganisasian yang dilakukan pimpinan meliputi kewenangannya,
tanggung jawabnya, pendelegasian tugas termasuk pengorganisasian perawatan di tingkat
ruang dalam memberikan asuhan keperawatan. Fungsi pengarahan, dalam menjalankan
fungsi pengarahan kepala ruangan kepala ruangan akan melakukan kegiatan supervisi
terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan, bimbingan terhadap staf, mengkoordinasi dan
memotivasi staf keperawatan. Fungsi pengarahan ini adalah merupakan fungsi dari
kepemimpinan seorang kepala ruangan secara menyeluruh seperti, bagaimana gaya
kepemimpinannya, bagaimana mengelola konflik dan sebagainya (Pratiwi dkk, 2010).
Seorang kepala ruang rawat inap berperan sebagai manajer keperawatan di
ruangan yang diharapkan mampu melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian
dan pengarahan, pengawasan. Selain itu dapat memadukan berbagai kegiatan pelayanan
di ruang rawat inap baik perawatan maupun medis serta kegiatan penunjang lainnya
sesuai kebutuhan pasien (Aditama, 2010).
Peran dan fungsi managerial harus dilakukan perawat profesional. Untuk dapat
melakukan kegiatan manajemen maka diperlukan beberapa keahlian manajemen yang
dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal dengan cara
meningkatkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu dibutuhkan perawat dengan jenjang S-I
keperawatan dan sudah mengambil pendidikan ners. Perawat yang meningkatkan
pendidikan berguna untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin dalam mengelola
pelayanan keperawatan kepada pasien di rumah sakit atau komunitas. Selain itu perawat
juga diharapkan mampu melakukan riset dan kajian ilmiah terhadap masalah-masalah
yang ditemui di klinik serta masalah yang berhubungan dengan peningkatan kualitas
pelayanan. Namun kondisi saat ini masih banyak perawat S-I yang belum mengambil
ners, diharapkan 3 semua pendidikan yang ada di rumah sakit sudah memenuhi kriteria
minimal sebagai perawat profesional (lulusan D-III Keperawatan) dan pada tahun 2015
sudah lebih dari 80% perawat berpendidikan ners (Nursalam, 2015).
Perkembangan kemajuan teknologi memberikan pengaruh pada pelayanan
keperawatan, sehingga staf keperawatan memerlukan pemimpin yang dapat
meberdayakan dan mengembangkan perawat dalam melaksanakan tugasnya (Sofarelli
and Brown, 2008). Untuk mengelola dan memimpin para petugas keperawatan tersebut,
kepala ruang memerlukan suatu pemahaman tentang mengelola dan memimpin orang lain
dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Sebagai kepala ruang tidak
hanya mengelola orang tetapi sebuah proses secara keseluruhan yang memungkinkan
orang dapat menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan serta
meningkatkan keadaan kesehatan pasien menuju kearah kesembuhan (Nursalam, 2014).
Selain itu, kemampuan kepala ruang dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan,
dan berkomunikasi dengan staf keperawatan akan menentukan efektifitas fungsi kepala
ruangan (La Monica, 2008).
Pelayanan keperawatan di RSUD Banyumas diruang Seruni harus diakui dalam
manajemen keperawatan di ruangan tersebut mendapat perhatian khusus. Hal ini terlihat
saat diruangan bahwa seorang kepala ruang rawat inap perlu waktu banyak diruangan
serta diluar ruangan saat ada panggilan rapat dalam mengurusi akriditasi dikarenanakan
kepala ruangan di ruang seruni menjadi salah satu tim akriditasi di rumah sakit. Sehingga
penerapan fungsi manajemen keperawatan sebagai suatu pelayanan profesi yang mandiri,
sudah dilakukan meskipun belum optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi dan peran kepala ruang rawat inap?
2. Apa saja uraian tugas kepala ruang rawat inap?
C. Tujuan Masalah
1. Mengidentifikasi fungsi dan peran kepala ruang
2. Mengidentifikasi uraian tugas kepala ruang
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Fungsi Kepala Ruangan


Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan -
peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai
visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya - biaya untuk setiap kegiatan serta
merencanakan dan pengelolaan rencana perubahan.
2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan
metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat,
mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan
fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan
Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari
staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf.
4. Pengarahan
Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti
motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan
memfasilitasi kolaborasi.
5. Pengawasan
Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan
pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya
tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian,
produksi, personalia dan lain - lain.
B. Peran Kepala Ruangan
Kepala Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan, mengembangkan
dan mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan
anggaran tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur
unit sesuai tugas dan tanggung jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi
masalah tenaga kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif
(Potter & Perry, 2005).
Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, Perlu
melakukan kegiatan koordinasi, kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan
melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya
mempertahankan kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih
disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman
staf di unit yang bersangkutan.
C. Uraian Tugas Kepala Ruangan
Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut Depkes
(1994) adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
a. Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:
a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku (Bulanan, Mingguan,
harian).
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain
yang bekerja di ruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standart.
e. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan
pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
f. Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaan
sesuai kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
g. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang
diperlukan di ruang rawat.
h. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
i. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
j. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya.
k. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien dan
mencatat program pengobatan
l. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat untuk
tingkat kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan pemberian asuhan
keperawatan.
m. Mengadakan pendekataan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui
keadaan dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang
sedang dialami pasien.
n. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan berlangsung.
o. Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien/ keluarga dalam batas
wewenangnya.
p. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
q. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan asuhan
keperawatan dan kegiatan yang dilakukan secara tepat dan benar.
r. Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang lain, seluruh kepala
seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah Sakit
s. Menciptakan dan memelihara suasana kerja antara petugas kesehatan lain, pasien
dan keluarga pasien yang dirawat.
t. Memberi motivasi tenaga non keperawatan dalam memelihara kebersihan ruangan
dan lingkungan.
u. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan.
v. Memelihara dan meneliti pengisian daftar pemintaan makanan berdasarkan
macam dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa/ meneliti ulang saat
pengkajianya.
w. Memeiihara buku register dan bekas catatan medis.
x. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan
serta kegiatan Iain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi:
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan,
melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan pengetahuan keterampilan di
bidang perwatan.
b. Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan pegawai (D.P.3) bagi pelaksanaan keperawatan dan tenaga lain di ruang
yang berada di bawah tangung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik
pangkat/ golongan, melanjutkan sekolah).
c. Mengawasi dan mengendalikan pendaya gunaan peralatan perawatan serta obat -
obatan secara efektif dan efisien.
d. Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

A. Tabel Rencana Harian Kepala Ruangan


Nama : Wulan Dwi Jayanti
Jumlah perawat : 3 orang
Jumlah pasien : 4 orang
Tanggal : 20 Februari 2021

Waktu Kegiatan Kepala Ruang


07.30 – 07.50 Melakukan operan jaga
09.30 – 11.00 Melakukan komunikasi langsung dengan ketua tim maupun
perawat pelaksana mengenai asuhan keperawatan kepada
pasien.
Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang
memerlukan perhatian khusus
12.00 – 12.20 Mengecek ulang keadaan pasien kelolaan, perawat,
lingkungan yang belum teratasi
13.00 – 13.30 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan untuk sore
sesuai kebutuhan pasien
13.30-14.00 Operan jaga/timbang terima bersama ketua tim, perawat
pelaksana untuk sore hari
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. Pelaksanaan Harian Kepala Ruang At Taqwa


Nama : Rodiana Kurniasih

Nim : 2011040147

Hari/ Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021

Waktu Kegiatan Keterangan


07.30 – 08.00 Mengikuti Operan Jaga Penyampaian Kondisi Umum
pasien kelolaan
08.00 – 08.15 Operan keliling pasien Keliling pasien ke tiap-tiap kamar
pasien dan mengecek kondisinya
09.30 – 10.00 Melakukan komunikasi langsung Perawat pelaksana
dengan ketua TIM maupun Perawat menyampaikan mengenai kondisi
pelaksana mengenai Asuhan pasien beserta dokter yang visit
keperawatan kepada pasien kelolaan
12.00 – 12.20 Mengecek ulang keadaan pasien Keadaan umum pasien kelolaan
kelolaan makin membaik
13.30 – 14.30 Melakukan Operan jaga/timbang Operan jaga dilakukan ketua Tim
terima kepada perawat pelaksana yang
jaga sore.

B. Evaluasi
1. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan
yang telah disusun bersama

Anda mungkin juga menyukai