Sifat : Terbuka
Hari, tanggal : Selasa, 9 Maret 2021
Tempat : SIPEJAR
Acara : Presentasi dan diskusi mengenai materi perkembangan kognitif
Moderator : Azka Ashla Ursila (200341617252)
Penyaji : Kelompok 2 yang beranggotakan :
• Ainul Yaqiin (200331618851)
• Alfiatus Sa' Diyah (200341617306)
• Davina Maharani P.Y.P (200341617229)
• Deana Aprilia Laksitasari (200331618890)
• Maulidatul Masruroh (200341617249)
• Nanda Emilia (200331618828)
Notulis : Al Haqqo Jati (200331618873)
Peserta : Seluruh mahasiswa mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
Offering C15 Angkatan 2020
Susunan Acara : 1) Pembukaan
2) Penyampaian materi
3) Sesi tanya jawab dan tanggapan dari kelompok lain
4) Kesimpulan
5) Penutup
Hasil Diskusi :
1. Pembuka
Diskusi dibuka oleh moderator pukul 10.34 WIB
2. Penyampaian Materi
Perwakilan kelompok 2 mengirimkan link yang berisi file PPT dan video presentasi
3. Sesi Tanya Jawab
1) Nama : Saskia Mutiara Putri
NIM : 200321614897
Kelompok :5
Pertanyaan:
Pada beberapa teori kognitif seperti menurut jean piaget, JS Bruner, Ausunel, gestalt.
Manakah yang relevan dan efektif untuk pembelajaran peserta didik saat ini?
Jawab :
Nama : Nanda Emilia
NIM : 200331618828
Kelompok :2
Baik, terimakasih atas pertanyaannya.. Saya Nanda Emilia izin menjawab. Beberapa
teori kognitif yang dikemukakan para ahli tersebut tentu memiliki kelebihan dan
kelemahan masing-masing karena mereka memandang dari sudut pandang yang
berbeda pula. Namun, terkait dengan keefektifan dalam pembelajaran peserta didik
saat ini, menurut kami adalah teori Bruner. Hal ini disebabkan karena dasar ide
Jerome Bruner itu sendiri ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak
harus berperanan secara aktif di dalam belajar di kelas. Untuk itu, Bruner memakai
cara dengan apa yang disebutnya "discovery learning", yaitu dimana murid
mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir. Prosedur ini
berbeda dengan reception learning atau expository teaching, dimana guru
menerangkan semua informasi dan murid harus mempelajari semua bahan/ informasi.
Dengan demikian, peserta didik tidak hanya mengandalkan materi yang disampaikan
oleh guru, karena jika guru hanya memberikan materi yang banyak tanpa membangun
karakter peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, bisa-bisa peserta didik kita
akan bosan bahkan malas belajar.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mungkin ada tambahan jawaban dari rekan
saya. Saya kembalikan kepada moderator.
Nama : Alfiatus Sa’diyah
NIM : 200341617306
Kelompok :2
Terima kasih atas pertanyaannya. Saya Alfiatus Sa'diyah izin menjawab.
Teori yang paling relevan saat ini adalah teori dari Bruner karena menurut teori ini
perkembangan kognitif peserta didik harus disesuailan dengan tingkat perkembangan
peserta didik (bertahap). Melalui beberapa tahapan transformasi informasi yang benar
secara bertahap, adapun tahapannya adalah :
1. Perolehan informasi, yaitu tahap permulaan, dimana infromasi diterima dari
luar, informasi secara sederhana diartikan adalah sebagai ilmu pengetahuan.
2. Pengolahan informasi, yaitu penyesuaian informasi-informasi yang telah
diperoleh berupa pengklasifikasian secara objeltif.
3. Checking atau mengadakan “test kecukupan” atau kebenaran terhadap
informasi yang telah diolahnya tersebut.
Tiga tahapan tersebut sangat diperlukan untuk diterapkan di zaman modern ini karena
akses informasi menjadi tak terbatas, maka peserta didik harus mengartikan,
mengolah, dan memastikan informasi tersebut untuk di terima sebagai sebuah
pengetahuan.
Mohon maaf jika jawaban kurang tepat.
Yang kedua, faktor-faktor waktu dilahirkan (natal), yang antara lain: prematur, minim
berat waktu lahir, tulang tengkorak yang masih lemah sudah terluka, proses kelahiran
yang lama, hingga kekurangan O2 dalam waktu melahirkan, proses kelahiran yang
sulit dan mempergunakan alat. Kepala bayi bisa terjepit dan terdapat tekanan yang
mengakibatkan pendarahan.
• Melatih komunikasi dua arah dengan anak : Sering mengajak anak ngobrol
sejak dini dapat memicu keberanian anak untuk berbicara. Selain itu, merespons
sangat anak berbicara juga bisa jadi cara mencegah gangguan bicara pada anak.
• Membaca buku cerita atau dongeng anak : Membacakan buku pada anak
dapat mencegah anak terlambat bicara.Saat membaca orangtua bisa menstimulasi
anak dengan pertanyaan atau diskusi sederhana tentang cerita di buku. Tidak
hanya membacakan, ketika anak sudah menginjak usia membaca, orangtua juga
dapat membiasakan anak untuk gemar membaca. Sehingga dapat menambah
kemampuan kosakata anak.
• Ajak anak belajar bernyanyi bersama : Selain membaca, menyanyi juga bisa
mencegah gangguan bicara pada anak. Ada banyak sekali kata-kata baru yang bisa
dipelajari anak dalam satu lagu. Belajar bernyanyi juga akan mengasah
kemampuan menghafal, mendengar, serta mengekspresikan ide dengan kata-kata.
Terimakasih
Nama : Nanda Emilia
NIM : 200331618828
Kelompok :2
Baik, terima kasih atas pertanyaan dari Saudari Khairun Nisa. Saya Nanda Emilia izin
menjawab. Terkait problematika tersebut, kalau menurut saya pribadi sebenarnya
tidak ada halangan bagi anak-anak untuk bersekolah terutama dalam hal
keterbelakangan mental maupun gangguan fisik, psikis, dan kognitifnya. Mereka
sama sama memiliki hak untuk mendapatkan pengajaran. Nah, seperti yang telah kita
pelajari sebelumnya, bahwa perkembangan setiap individu itu tidak sama, ada yang
cepat dan ada yang lambat. Kita sebagai calon ibu sekaligus calon tenaga pendidik
terkait problematika tersebut harus lebih bisa memahaminya. Dimana kita bisa
memberikan perhatian khusus kepada anak tersebut, misalnya melatihnya berbicara
dengan sering mengajaknya mengobrol, bisa dimulai dari menyebutkan namanya,
nama ayah, ibu, dan menyebutkan nama benda di sekitarnya, dan upaya upaya untuk
menstimulasi kemampuan berbicara anak. Kemudian, kita juga bisa berdiskusi dengan
teman sebayanya maupun lingkungan sosialnya untuk memahami perkembangannya
tersebut dan mengajaknya untuk bersama sama memberikan stimulasi agar anak lebih
sering berlatih untuk berbicara.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mungkin ini cukup untuk menambahkan
jawaban dari rekan saya. Saya kembalikan kepada moderator
5. Penutup
Diskusi selesai pada pukul 12.11