MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Maternitas pada Fakultas Keperawatan
Unversitas Padjadjaran
Di Susun Oleh :
Hindun Wahidah P I D : 220110166128
Lia Apriliani : 220110166129
Muhammad Ghifar G : 220110166130
Epril Khazar W : 220110166131
Christia Putri I : 220110166132
Priambodho : 220110166133
Nurul Fadillah A : 220110166134
Ardiansyah : 220110166135
Rizqi Saepul M : 220110166136
Nurfupah Dinul Haq : 220110166137
Teguh Muhammad R : 220110166138
Ranti Ristia A : 220110166139
Rizal Shidiq : 220110166140
Debi Kurniawan : 220110166141
Laysa Mariam S : 220110166142
Ropi Almsyah : 220110166143
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
dari mata kuliah Maternitas dengan judul “Disseminated Intravascular
Coagulation ( DIC )”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua teman-teman yang
telah bekerjasama dalam menyelesaikan tugas ini dengan mengorbankan waktu
maupun pikiran.Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Garut, 21 Februari 2019
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
1.4 Kegunaan Penulisan 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disseminated Intravascular Coagulation ( DIC ) biasa disebut
juga Koagulasi Intravaskular Diseminat ( KID ). DIC adalah kondisi
terjadinya pembekuan darah pada pembuluh darah kecil tubuh. Pada DIC,
peningkatan pembekuan menggunakan platelet dan factor pembekuan pada
darah. Platelet adalah fragmen sel darah yang menempel untuk menutup
luka kecil pada dinding pembuluh darah dan menghentikan perdarahan.
Dengan sedikitnya platelet dan factor pembekuan pada darah, perdarahan
serius dapat terjadi.
Penyakit DIC dapat terjadi dalam semua kalangan tanpa perbedaan
ras, agama, suku, dan wilayah. Gejala-gejala DIC umumnya sangat terkait
dengan gejala tambahan akibat thrombosis, emboli, disfungsi organ, dan
perdarahan. Coagulasi Intravascular dessiminated atau DIC merupakan
diagnosis kompleks yang merupakan diagnosis kompleks yang melibatkan
komponen pembekuan darah akibat penyakit lain yang mendahuluinya.
Terjadinya DIC dipicuoleh trauma atau jaringan nikrotik yang akan
melepaskan pembekuan darah. Fase ini akan di ikuti fase konsumtif
koagulopati dan second dari fibrynorisis. Pembentukan fibrin yang terus
menerus disertai jumlah trombosit yang terus menurun menyebabkan
perdarahan dan terjadi efek antihemostatik dari produk degradasi fibrin.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi DIC ?
1.2.2 Bagaimana mekanisme ; hemostatis normal ?
1.2.3 Bagaimana etiologi DIC ?
1.2.4 Bagaimana fatofisioligi DIC?
1.2.5 Bagaimana manisfestasi DIC ?
1.2.6 Bagaimana komplikasi DIC ?
1.2.7 Faktor-faktor resiko DIC?
1.2.8 Bagaimana pemeriksaan hemostatis DIC?
1.2.9 Bagaimanapemeriksaan diagnostic DIC?
1.2.10 Bagaimana penatalaksanaan DIC ?
1.2.11 Bagaimana konsep asuhan keperawatan DIC?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mahasiswa dapat mendefinisikan apa itu pengertian dari DIC
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme Hemostatis
1.3.3 Mahasiswa dapat menjelaskan Manifestasi yang di timbulkan
penyakit DIC
2
jaringan yang akan mengawali aktifasi faktor VII, X< V< dan
protrombin. Kedua faktor intrinsik dan ekstrinsik bersamaan
mengaktivasi faktor X, yang berikutnya bereaksi dengan faktor V
yang teraktifasi dengan adanya calcium dan fosfolipid, untuk
mengubah protrombin menjadi trombin. 1 trombin adalah enxim
proteolitik yang bertanggung jawab untuk memecah rantai fibrinogen
menjadi fibrinopeptid, memulai pembentukan fibrin monomer.
1.2.3 DIC pada IbuHamil
Pada kasus obstetri DIC selalu merupakan akibat adanya proses
yang lain. Aktifasi sistem koagulasi terjadi dengan cara :
1.2.3.1 Pelepasan sistem tromboplastin kedalam sirkulasi maternal
dari plasenta dan jaringan desidua. Mekanisme ini terjadi
secara cepat pada kasus solusio plasenta, kasus IUFD, dan
missed abortion.
1.2.3.2 Kerusakan pada sel membuka kolagen utama ke dalam plasma
dan mengaktifkan faktor koagulasi seperti eklamsia dan
preeklamsia.
1.2.3.3 Kerusakan pada sel darah merah dan trombosit melepaskan
pospolipid. Hal ini terjadi pada reaksi tranfusi.
1.2.3.4 DIC bisa dihindari dengan mengganti cairan yang
cukup,meskipun pada anemia yang berat.
1.3 Etilogi
DIC merupakan sindrom yang dikenal sebagai "disseminated intravascular
coagulopathy" atau "disseminated intravascular consumption". DIC ada
bentuk kronis atau akut, bentuk kronis terlihat terutama pada pasien kanker
dengan keganasan dan dalam bentuk yang tidak parah dengan perdarahan
kecenderungan yang ringan sampai episode moderat dan trombotik. DIC akut
terjadi berbagai faktor, termasuk keganasan, sepsis, gigitan ular, solusio
plasenta, trauma , transfusi darah yang tidak kompatibel, luka bakar, syok, dan
penyakit hati yang parah. DIC diperkirakan terjadi pada 1 dari setiap 900-2400
orang dewasa dalam jumlah besar, rumah sakit perkotaan. Tingkat kematian
dilaporkan berkisar dari 50% sampai 80% (Copstead & Banasik 2013)
Perdarahan terjadi karena hal-hal sebagai berikut:
1.3.1 Hipofibrinogenemia
1.3.2 Trombositopenia (merupakan penyebab tersering perdarahan
abnormal, ini dapat terjadi akibat terkurangnya produksi trombosit
oleh sum-sum tulang atau akibat meningkatnya penghancuran
trombosit).
1.3.3 Beredarnya antikoagulan dalam sirkulasi darah
1.3.4 Fibrinolisis berlebihan.
6
1.8 KonsepAsuhanKeperawatan
1.8.1 Pengkajian
1.8.1.1 Kaji adanya faktor- faktor predisposisi
1.8.1.1.1 Septikemia
1.8.1.1.2 Komplikasi obstetrik
1.8.1.1.3 Sindrom distres pernafasan dewasa / ARDS
1.8.1.1.4 Luka bakar berat dan luas
1.8.1.1.5 Neoplasia
1.8.1.1.6 Gigitan ular
1.8.1.1.7 Penyakit hepar
1.8.1.1.8 Bedah kardiopulmonal
1.8.1.1.9 Trauma
1.8.1.2 Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan hal-hal dibawah ini
1.8.1.2.1 Perdarahan
1.8.1.2.1.1 Hematuria
1.8.1.2.1.2 Rembesan darah dari sisi fungsi vena
dan luka
1.8.1.2.1.3 Epistaksis
1.8.1.2.1.4 Perdarahan GI tract ( hematemesis
melena)
1.8.1.2.2 Kerusakan perfusi jaringan
1.8.1.2.2.1 Serebral : perubahan pada sensorium,
gelisah, kacau mental, atau sakit kepala
1.8.1.2.2.2 Ginjal : penurunan pengeluaran urine
1.8.1.2.2.3 Paru-paru : dispnea dan ortopnea
1.8.1.2.2.4 Kulit : akrosianosis (ketidakteraturan
bentuk bercak sianosis pada lengan
perifer atau kaki)
1.8.1.2.3 Pemeriksaan diagnostik
1.8.1.2.3.1 Jumlah trombosis rendah
1.8.1.2.3.2 PT (Protombin time) dan PTT
memanjang
1.8.1.2.3.3 Degradasi produk fibrin meningkat
1.8.1.2.3.4 Kadar fibrinogen plasma darah rendah
1.8.2 Diagnosa
1.8.2.1 Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
hemoragi sekunder terhadap DIC/KID
1.8.2.2 Resiko cidera berhubungan dengan perubahan status koagulasi,
trombositpeni.
11