MAKALAH
II B
Oleh :
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Disseminated Intravaskular Coagulation (Dic)”.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada
1. Ibu Dr. Susi Milwati., S.Kp., M.Pd selaku dosen pembimbing mata
kuliah Keperawatan Maternitas.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Disseminated Intravaskular Coagulation ......................... 3
2.2 Etiologi Disseminated Intravaskular Coagulation ............................ 3
2.3 Gejala Klinis Disseminated Intravaskular Coagulation .................. 4
2.4 Patofisiologi Disseminated Intravaskular Coagulation ..................... 5
2.5 Contoh Asuhan Keperawatan ........................................................... 6
1
2
3
4
- Parasit Malaria
4. Reaksi terhadap toksin
5. Kelainan Imunologik:
- Reaksi alergi yang berat
- Reaksi hemolitik pada transfuse
6. Hematologi:
- Reaksi transfusi
- Hemolisis berat
- Leukimia
7. Komplikasi obstetrik
- Emboli cairan amnion
- Kematian janin intra uteri
- Abortus
- Septik
- Solucio plasenta
B. Keluhan utama
C. Riwayat penyakit sekarang
D. Riwayat kesehatan lalu
E. Adanya faktor-faktor predisposisi seperti:
Septicemia (penyebab Luka bakar berat dan luas
paling umum) Neoplasia
Komplikasi obstetric Gigitan ular
SPSD (sindrom distress Penyakit hepar
pernafasan dewasa) Trauma
F. Pemeriksaan fisik:
1. TTV
2. Perdarahan abnormal pada semua system dan pada sisi prosedur
invatif
a. Kulit dan mukosa membrane
b. Perembesan difusi darah atau plasma
c. Purpura yang teraba pada awalnya di dada dan abdomen
d. Bula hemoragi
e. Hemoragi subkutan
f. Hematoma
7
2. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
hemoragi sekunder.
2) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan meningkatnya tingkat
ansietas dan adanya pembekuan darah.
3) Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan
4) Defisit volume cairan yang berhubungan dengan hemoragi perebesan
darah dan tepat fungsi kongesti jaringan danperlambatan volume darah
bersirkulasi.
5) Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit yang berhubungan
dengan keadaan syok, hemoragi, kongesti jaringan dan penurunan
perfusi jaringan.
6) Ansietas berhubungan dengan rasa takut mati karena perdarahan,
kehilangan beberapa aspek kemandirian karena penyakit kronis yang
diderita
7) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan minimnya informasi
8) Gangguan konsep diri berhubungan dengan kehilangan yang nyata akan
yang dirasakan.
3. Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan 1 :
- Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan
berhubungandengan hemoragi sekunder.
b. Hasil yang diharapkan:
1. Menunjukan tidak ada manifestasi syok
2. Menunjukan pasien tetap sadar dan berorientasi
3. Menunjukan tidak ada lagi perdarahan
4. Menunjukan nilai-nilai laboraturium normal
9
No Intervensi
Pantau hasil pemeriksaan koagulasi, tanda-tanda vital, dan
1
perubahan sisi baru dan potensial.
Mulai kewaspadaan pendarahan
a. Kewaspadaan apabila ada resiko terhadap perdarahan
(jumlah trobosit kurang dari 50.000/CU mm23)
1. Tempatkan tanda “kewaspadaan perdarahan” di atas
tempat tidur klien, sehingga petugas perawatan kesehatan
lainnya mengetahui adanya kewaspadaan terhadap
perdarahan.
2. Pertahanan semua sisi fungsi selama 5 menit.
3. Pantau hasil pemeriksaan koagulasi.
4. Berikan transfuse darah seperti yang diminta dan sesuai
dengan penatalaksanaan medis.
5. Instruksikan klien untuk menghindari aktivitas fisik
berlebih.
6. Tes gualak untuk semua feses dan muntahan terhadap
2 darah.
7. Inspeksi urine terhadap hematuria nyata.
8. Periksa warna dan konsistensi feses.
9. Inspeksi kulit, rongga oral dan konjungtiva setiap hari
dan catat luasnya ptekie dan memar bila ada.
10. Gunakan pencukur jenggot listrik sebagai pengganti
pisau cukur.
11. Gunakan sikat gigi berbulu halus untuk menyikat gigi
12. Hindari pengukuran suhu rektal dan tindakan enema.
13. Hindari aspirin dan berbagai produk yang mengandung
aspirin.
14. Instruksikan klien untuk berjalan dengan menggunakan
alas kaki.
15. Selama menstruasi, catat jumlah pembalut yang
digunakan.
10
a. Diagnosa keperawatan 2:
- Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan meningkatnya
tingkat ansietas dan adanya pembekuan darah.
b. Hasil yang diharapkan : Kebutuhan oksigen klien terpenuhi
No Intervensi
1 Posisikan klien agar ventilasi udara efektif.
2 Berikan oksigen dan pantau responnya.
3 Lakukan pengkajian pernapasan dengan sering.
11
a. Diagnosa keperawatan 3:
- Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan
b. Hasil yang diharapkan : Rasa nyeri yang dialami klien berkurang
No Intervensi
Kaji lokasi, kualitas dan intensitas nyeri, gunakan skala
1
tingkat nyeri.
Baringkan klien pada posisi yang nyaman, berikan
2 penyangga bantal untuk mencegah tekanan pada bagian-
bagian tubuh tertentu.
Bantu memberikan perawatan ketika klien mengalami
3
perdarahan hebat atau rasa tidak nyaman.
Pertahankan lingkungan yang
4
nyaman.
Berikan waktu istirahat yang cukup, buat jadwal aktivitas
5 dan pemeriksaan diagnostik, bila memungkinkan, sesuaikan
dengan toleransi klien.
Bantu klien dengan pilihan tindakan yang nyaman seperti
6
musik, imajinasi atau distraksi lainnya.
Berikan analgesik sesuai order dokter dan kaji
7
kefektifannya.
a. Diagnosa keperawatan 4:
- Defisit volume cairan yang berhubungan dengan hemoragi,
perembesan darah pada tempat puncti, kongesti jaringan dan
perlambatan sirkulasi volume darah.
b. Hasil yang diharapkan : Mempertahankan status hemodinamik yang
adekuat.
No Intervensi
12
a. Diagnosa keperawatan 5:
- Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit yang berhubungan
dengan keadaan syok, hemoragi, kongesti jaringan dan penurunan
perfusi jaringan.
b. Hasil yang diharapkan : Kulit akan tetap utuh, tanpa ada bagian yang
mengalami memar atau lecet.
No Intervensi
1 Kaji semua permukaan kulit setiap 4 jam.
Angkat, periksa, dan gantikan semua balutan yang menekan,
2
setiap 4-8 jam sesuai intruksi.
3 Atur posisi pasien setiap 2 jam
4 Evaluasi semua keluhan.
Periksa jumlah SDP terhadap potensi infeksi.
5
a. Diagnosa keperawatan 6:
- Ansietas berhubungan dengan rasa takut mati karena perdarahan,
kehilangan beberapa aspek kemandirian karena penyakit kronis
yang diderita
b. Hasil yang diharapkan :
- Klien menunjukan rileks dan melaporkan penurunan ansietas
sampai tingkat dapat ditangani.
- Klien menyatakan kesadaran ansietas dan cara sehat menerimanya.
No Intervensi
Catat petunjuk perilaku, misalnya gelisah, peka rangsang,
1
kurang kontak mata, perilaku menarik perhatian.
2 Dorong menyatakan perasaan, beri umpan balik.
Akui bahwa masalah ansietas dan masalah mirip dengan
3 diekspresikan orang lain, tingkatkan perhatian
mendengarkan klien.
Berikan informasi yang adekuat dan nyata tentang apa
4 yang akan dilakukan, misalnya tirah baring, pembatasan
masukan per oral dan prosedur tindakan yang lain.
5 Berikan lingkungan yang tenang untuk istirahat.
Dorong klien atau orang terdekat untuk menyakan
6
perhatian.
7 Bantu klien untuk mengidentifikasi perilaku koping yang
14
a. Diagnosa keperawatan 7:
- Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan minimnya informasi
b. Hasil yang diharapkan :
1. Ekspresi wajah klien menunjukan rileks, perasaan gugup dan
cemas berkurang.
2. Menunjukan pemahaman tentang tentang rencana terapeutik.
No Intervensi
Gunakan pendekatan yang tenang dan dapat menenangkan
1 klien sewaktu memberi informasi. Beri dorongan untuk
bertanya.
Jelaskan mengenai gambaran singkat tes, tujuan tes,
2
persiapan tes, dan perawatan setelah tes.
a. Diagnosa keperawatan 8:
- Gangguan konsep diri berhubungan dengan kehilangan yang nyata
akan yang dirasakan
b. Hasil yang diharapkan :
1. Peningkatan partisipasi klien dalam perawatan dirinya.
2. Perubahan gaya hidup.
No Intervensi
Biarkan klien dan oreng terdekat mengungkapkan
1
perasaannya.
2 Hindari pemberian informasi yang bertubi-tubi selama fase
15
4. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi yang telah dibuat
5. EVALUASI
a. Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan, dimana
evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan terus menerus dengan
melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya.
b. Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana
keperawatan tercapai dengan baik atau tidak dan untuk melakukan
pengkajian ulang.
c. Kriteria dalam menentukan tercapainya suatu tujuan, pasien:
1. Tidak ada manifestasi syok
2. Pasien tetap sadar dan berorirentasi
3. Tidak ada lagi perdarahan
4. Nilai-nilai laboraturium normal
5. Klien tidak merasa sesak lagi
6. Klien mengatakan rasa nyerinya berkurang
7. Kebutuhan volume cairan terpenuhi
8. Integritas kulit terjaga
9. Klien menunjukan rileks dan melaporkan penurunan ansietas sampai
tingkat dapat ditangani.
d. Klien menyatakan kesadaran ansietas dan cara sehat menerimanya.
e. Ekspresi wajah klien menunjukan rileks, perasaan gugup dan cemas
berkurang.
f. Menunjukan pemahaman tentang rencana terapeutik.
g. Klien ikut berpartisipasi dalam perawatan dirinya.
h. Gaya hidup klien berubah.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Koagulasi intravaskular diseminata (KID) atau disebut juga
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) adalah suatu sindrom yang
ditandai dengan adanya perdarahan akibat trombin bersirkulasi dalam darah
hanya pada daerah tertentu. Dasarnya ialah pembentukan bekuan darah dalam
pembuluh-pembuluh darah kapiler, diduga karena masuknya tromboplastin
jaringan ke dalam darah.
Kondisi Klinis yang dapat menyebabkan terjadinya DIC: Sepsis,
trauma Infeksi, Komplikasi obstetrik, Reaksi terhadap toksin Kelainan
Imunologik dan hematologik.
b. Saran
Disseminated Intravaskular Coagulation (DIC) merupakan kelainan
perdarahan yang mengancam nyawa, karena beragamnya penyebab dari penyakit
ini diharapkan masyarakat mengetahui dan melakukan pengelolaan penderita
berdasarkan penyakit yang mendasarinya dan keberhasilan mengatasi penyakit
dasarnya akan menentukan keberhasilan pengobatan.
17
18
DAFTAR RUJUKAN