Laporan Sifat Sifat Senyawa Organik Terbaru-2
Laporan Sifat Sifat Senyawa Organik Terbaru-2
Kimia Dasar I
AGUNG INDRAWAN
H031191083
KELOMPOK VII
PENDAHULUAN
tinggi, dan lebih dari 60% dari jumlah ini merupakan tumbuhan tropika.
Diperkirakan sekitar 30.000 tumbuhan ditemukan di dalam hutan hujan tropika, dan
sekitar 1.260 spesies diantaranya diketahui berkhasiat sebagai obat. Namun baru
sekitar 180 spesies yang telah digunakan sebagai Pada awal abad ke-19, para
ilmuwan kimia mulai membedakan antara dua jenis senyawa, istilah organik
digunakan untuk senyawa yang berasal dari makhluk hidup. Pada saat itu ilmuwan
berpendapat bahwa senyawa organik hanya bisa didapat dari makhluk hidup hingga
pada tahun 1828 Friedrich Ẅohler secara tidak sengaja memprosuksi senyawa
organik yang telah diketahui yaitu urea, senyawa dari air seni sehingga perlahan
lahan pendapat para ilmuwan tentang asal senyawa organik mulai hilang secara
organik yang tidak terbatas jumlahnya. Senyawa organik ini telah diketahui sifat-sifat
dan kegunaannya oleh nenek moyang kita sejak zaman dahulu. Sebagian informasi
tersebut ada yang tercatat dalam dokumen kuno dan ada pula yang menyebar dari
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, untuk lebih mengetahui dan
memahami tentang sifat-sifat senyawa organik dan reaksi yang terjadi disetiap
dengan cara mencampurkan senyawa organik dengan air dan dietil eter, dan reaksi
TINJAUAN PUSTAKA
yang dikandungnya. Gugus fungsi (functional group) adalah sekelompok atom yang
gugus (atau gugus-gugus) fungsi yang sama mengalami reaksi yang serupa. Jadi,
dengan mempelajari sifat-sifat khas beberapa gugus fungsi, kita dapat belajar dan
dari hidrogen dan karbon. Berdasarkan strukturnya, hidrokarbon dibagi menjadi dua
Titik leleh dan titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan peningkatan
massa molekul relatifnya. Titik leleh dan titik didih senyawa-senyawa yang
dan perengkahan. Alkena dan alkuna mempunyai ikatan rangkap, reaksi yang penting
sistem yang sistematis dalam menetapkan nama yang unik dan informatif untuk
biasa disingkat IUPAC. Dalam sistem IUPAC, sebuah nama kimia memiliki tiga
bagian yaitu: awalan, induk, dan akhiran. Nama induk memberi tahu tentang
banyaknya atom karbon yang hadir dalam rantai kontinu terpanjang, akhiran
kelompok substituen yang melekat pada rantai induk (McMurry dan Fay, 2012).
Karbon (C) adalah elemen utama yang muncul dalam pembentukan senyawa
organik. Atom-atom yang paling sering muncul dalam senyawa ini, selain dari
karbon adalah: hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S) dan fosfor (P).
Dalam kimia, valensi adalah ukuran dari jumlah ikatan kimia yang mungkin saling
terkait dengan atom yang diberikan. Khususnya, karbon adalah elemen tetravalen.
Hidrokarbon adalah senyawa kimia yang hanya terdiri dari atom C dan
Sebagian besar senyawa organik tidak larut di dalam air, tetapi dapat lerut di
senyawa-senyawa organik yang mempunyai radikal polar (seperti –OH, -SO3H dan –
COOH) dapat larut dalam air. Jadi, ini berbeda dengan sifat-sifat senyawa
anorganik yang pada umumnya larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut-pelarut
Pada umumnya jumlah senyawa yang diperoleh dalam air lindi lebih rendah
dari jumlah senyawa bahan dari masing-masing sepatu. Karena hal itu menunjukkan
bahwa tidak semua senyawa organik dapat dilepaskan saat kondisi pencucian.
Namun, seperti diketahui beberapa senyawa teridentifikasi di dalam air lindi setelah
ekstraksi menggunakan metanol atau diidentifikasi pada konsentrasi yang lebih tinggi
lignin yang berfungsi sebagai bahan perekat antara kelompok selulosa, zat ekstraktif
yaitu senyawa-senyawa organik yang mempunyai berat molekul rendah dan zat-zat
lambat, kadang-kadang berjalan dapat balik, mempunyai hasil samping, dan pada
dipengaruhi oleh berbagai keadaan, terutama oleh zat itu sendiri, temperatur,
katalisator, atau pelarut yang dipakai. Hal semacam inilah yang menyebabkan
Reaksi kimia organik dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu macam
reaksinya dan bagaimana reaksi dapat terjadi. Terdapat empat tipe reaksi organik,
yaitu reaksi adisi, eliminasi, substitusi, dan penataan ulang. Reaksi adisi terjadi ketika
dua reaktan bergabung satu sama lain menghasilkan produk baru tanpa adanya atom
yang pergi. Reaksi eliminasi merupakan kebalikan dari reaksi adisi, terjadi ketika
reaktan tunggal menghasilkan dua produk pecahan. Contohnya adalah reaksi alkil
halida dengan basa menghasilkan asam dan alkena. Reaksi substitusi terjadi ketika
dua reaktan bereaksi menghasilkan dua produk baru. Dan reaksi penataan ulanng
Alat yang di gunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, penjepit
tabung reaksi, gelas kimia, pipet tetes, bunsen dan korek api.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu dietil eter, n-heksana,
Siapkan dua tabung reaksi yang telah dibersihkan dan dikeringkan. Tabung
reaksi (1) diisi dengan air 0,5 mL dan tabung reaksi (2) diisi 0,5 mL dietil eter. Ke
dalam tabung (1) dan (2) ditambahkan n-heksana setetes demi setetes (sebanyak 8
dengan menggunakan kloroform, etanol dan etil asetat. Kemudian dicatat hasilnya.
Tujuh tabung reaksi yang kering dan bersih disiapkan. Ketujuh tabung
alkohol (2), asetaldehida (3), aseton (4), kloroform (5), glukosa (6), dan vitamin C
(7). Tabung (1), (2), (3), dan (4) ditambah dengan larutan KMnO4, dipanaskan bila
perlu. Tabung (5) ditambahkan NaI/aseton. Tabung (6) ditambahkan fehling A+B,
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada kelarutan senyawa organik terdapat larutan yang bersifat non-polar dan
larutan yang bersifat non-polar yaitu n-heksana dan kloroform. Larutan yang
2. Pada reaksi-reaksi senyawa organik, larutan yang terjadi reaksi adalah alkohol,
asetaldehida, dan glukosa. Larutan yang tidak bereaksi yaitu n-heksana, aseton,
5.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya adalah agar alat dan bahan yang terdapat
di laboratorium dapat dilengkapi dan alat dan bahan yang telah rusak dapat
diperbaiki atau diganti. Hal ini diharapkan agar kegiatan praktikum dapat berjalan
baik dan tidak memiliki dalam hal penggunaan alat dan bahan.
DAFTAR PUSTAKA
Atun, S., 2014, Metode Isolasi dan Identifikasi Struktur Senyawa Organik Bahan
Alam, Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 8(2): 53-61.
Chang, R., 2008, General Chemistry Fifth Edition, McGraw Hill, New York.
Dadari, D.W., dan Novita, D., 2012, Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Melalui Media
Pembelajaran Blog Pada Materi Alkana, Alkena, dan Alkuna, Unesa
Jurnal of Chemical Education, 1(1): 70-75.
Dias, M.S., Julia, R.M.S., dan Pereira, E.C., Analysis of Names of Organic Chemical
Compunds by Using Parser Combinators and the Generative Lexicon
Theory, International Journal of Articifial intelligence & Applications,
2(4): 71-74.
McMurry, J.E., dan Fay, R.C., 2012, Chemistry: Sixth Edition, Pearson Education,
United States of America.
Prasojo, S.L., 2012, Kimia Organik I Jilid 1, Gajah Mada Press, Yogyakarta.
Hasil
n-heksana 1 mL
Hasil
kloroform
Glukosa
Dipipet sebanyak 1 mL.
Hasil Dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Ditambahkan Fehling A + B.
Dikocok.
Glukosa 1 mL
Diamati perubahan yang terjadi.
Hasil
Vitamin C 1 mL
MMMmLMM
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi.
- Ditambahkan dengan betadin.
- Dikocok.
- Diamati perubahan warna yang terjadi.
- Dicatat perubahannya.
Hasil
Logam Mg
HASIL
DOKUMENTASI
Cawan Penguap Tabung reaksi, Pipet Tetes,