Anda di halaman 1dari 20

EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Marketing Management)

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Agus Sujatmoko (41P20003)
Andre Dharma Persada (41P20006)
Dewi Andjarsari (41P20010)
Firman Zahendra (41P20015)
Jeffry (41P20020)
Lady Varesqua Valentina (41P20021)

Dosen Pengampu: Bp. Dr. John Suprihanto, M.I.M

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
KAMPUS JAKARTA
2021
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

DAFTAR ISI

1.0 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3


1.1 Latar Belakang Kasus .......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
2.0 PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1 Profil Perusahaan ................................................................................................................. 6
2.2 Landasan Teori .................................................................................................................... 7
2.2.1 Marketing and Customer Value (Pemasaran dan Nilai Pelanggan) ........................... 7
2.2.2 Corporate and Division Planning (Perencanaan Korporat dan Divisi) ..................... 9
2.2.3 Inovasi Pemasaran.................................................................................................... 11
2.2.4 SWOT Analysis dan Strategi .................................................................................... 11
2.3 Analisa Kasus .................................................................................................................... 12
2.3.1 Analisis SWOT dan Porter’s Five Forces ................................................................ 12
2.3.2 Evaluasi Strategi Electrolux ..................................................................................... 14
2.3.3 Benefit of Strategy (Manfaat Strategi) ..................................................................... 17
3.0 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 19
3.2 Saran .................................................................................................................................. 20

DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 – The Strategic Planning, Implementation, and Control Processes ................................ 9

Halaman 2 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

1.0 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kasus

Pergeseran gaya hidup dari kebutuhan menjadi keinginan terpengaruh oleh kondisi status
sosial dan tingkat ekonomi suatu negara. Pergeseran ini sangat berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang secara langsung mendorong pertumbuhan yang positif bagi
berbagai industri. Tidak terkecuali elektronik, yang menyerap permintaan yang cukup tinggi.
Semakin tinggi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka akan semakin
tinggi permintaan akan suatu barang elektronik terutama yang berkaitan dengan perangkat
rumah tangga yang berfungsi memudahkan penggunanya untuk melakukan kegiatan
membersihkan, merapikan ataupun kebutuhan lain dalam rumah tangga. Oleh karena itu
banyak perusahaan yang mengeluarkan produk-produk elektronik untuk mempermudah dan
membantu memenuhi kebutuhan.

Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usahanya
untuk mencapai tujuannya. Secara umum, tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk
memperoleh laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin
kesinambungan usaha (continue), untuk meningkatkan pertumbuhan usaha (growth) serta
untuk mempertahankan kelangsungan usaha (survival).

Di dalam tujuan memenuhi tujuan perusahaan tersebut, perusahaan harus mempunyai strategi
pemasaran. Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran
yang merupakan salah satu permulaan dalam rangka mengenalkan produk pada konsumen
dan dalam hal ini menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan keuntungan-
keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Untuk memperoleh hasil yang optimal,
strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya
adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi
pelayanan dan sebagainya.

AB Electrolux, yang dikenal sebagai Electrolux, adalah pemimpin global dalam peralatan
elektronik rumah tangga termasuk lemari es, kompor, mesin pencuci piring, mesin cuci,
penyedot debu, AC dan peralatan rumah tangga kecil lainnya. Pada 2013, Electrolux berada
di antara lima pemain global teratas dalam industri peralatan rumah tangga, bersama dengan
Whirlpool, Haier Group, Bosch-Siemens dan LG Electronics. Perusahaan-perusahaan ini

Halaman 3 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

menyumbang hampir 50 persen dari penjualan peralatan global. Penggerak utama industri ini
adalah peningkatan pendapatan per kapita, perubahan gaya hidup, belanja konsumen,
aktivitas perumahan dan urbanisasi. Pertumbuhan ekonomi di pasar negara berkembang
diharapkan dapat mendongkrak industri. Keunggulan kompetitif utama Electrolux adalah
kehadiran global, wawasan konsumen, desain, warisan profesional, warisan Skandinavia,
rangkaian produk yang luas, orang dan budaya serta kepemimpinan yang berkelanjutan

Visi Grup Electrolux adalah menjadi perusahaan peralatan terbaik di dunia yang diukur oleh
pelanggan, karyawan dan pemegang sahamnya. Ini mendasarkan strateginya pada empat
pilar: produk inovatif, keunggulan operasional, pertumbuhan yang menguntungkan dan
karyawan yang berdedikasi. Portofolio mereknya direncanakan secara strategis untuk
melayani pasar mewah, premium dan massal. Di samping merek Electrolux, grup ini
memiliki tujuh merek strategis lainnya, yaitu Grand Cuisine, AEG, Zanussi, Eureka,
Frigidaire, Molteni dan Westinghouse.

"Segitiga inovasi" di Electrolux mendorong kerja sama yang erat antara fungsi pemasaran,
R&D dan desainnya untuk memastikan jangkauan yang lebih cepat ke pasar berdasarkan
wawasan konsumen yang solid. Hal ini memungkinkan Electrolux untuk menggunakan
"arsitektur produk yang sama, desain yang berbeda" untuk mengembangkan platform
termodulasi global. Platform ini memfasilitasi perencanaan di seluruh divisi dengan
mempermudah penyebaran peluncuran yang berhasil dari satu pasar ke pasar lainnya dengan
adaptasi ke preferensi lokal dan memberikan nilai pelanggan yang lebih besar.

Dengan mempertahankan penekanan strategis pada peningkatan efisiensi operasional,


Electrolux telah merestrukturisasi produksinya di seluruh divisi secara global. Electrolux
telah mengalihkan hampir 65 persen manufakturnya dari sebagian besar Eropa Barat dan
Amerika Utara ke kawasan berbiaya rendah.

Mengejar strategi pertumbuhan yang menguntungkan, Electrolux terus berinovasi untuk


meningkatkan produk dan jangkauannya saat ini untuk menembus pasar yang ada. Pada 2013,
ia meluncurkan banyak produk inovatif di Amerika Utara dan Jepang. Memperluas pasar
yang berkembang, Electrolux memanfaatkan potensi pasar Cina dengan meluncurkan
rangkaian lengkap peralatan dapur dan binatu lebih dari 60 produk yang dirancang khusus
untuk Cina.

Halaman 4 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

Aspek penting dari strategi Electrolux adalah tumbuh melalui merger dan akuisisi dan
membangun portofolio merek melalui integrasi horizontal. Dalam 40 tahun terakhir, grup ini
telah melakukan serangkaian akuisisi di seluruh dunia yang memperkuat posisi globalnya
melalui penargetan dan pemosisian merek yang efektif di pasar domestik dan regional.
Contoh akuisisi tersebut termasuk Zanussi di Eropa; AEG di Jerman; Frigidaire, Kelvinator
dan White Westinghouse di Amerika Utara; Refripar di Brasil; dan Grup Olimpiade di Timur
Tengah dan Afrika Utara.

Pada bulan September 2014, Electrolux mengumumkan persetujuannya untuk mengakuisisi


bisnis peralatan General Electric, GE Appliances, dengan nilai tunai sebesar $3,3 miliar. GE
Appliances adalah salah satu produsen produk dapur dan binatu terkemuka di Amerika Utara
dan menghasilkan lebih dari 90 persen penjualannya di wilayah ini dan menjalankan jaringan
distribusi dan logistiknya sendiri. Akuisisi ini juga mencakup 48,4 persen kepemilikan saham
di perusahaan peralatan Meksiko Mabe yang mengembangkan dan memproduksi sebagian
dari rangkaian produk GE Appliances sebagai bagian dari usaha patungan dengan GE.
Menurut Keith McLaughlin, Presiden dan CEO Electrolux, akuisisi tersebut diharapkan dapat
memberi perusahaan lebih banyak tenaga keuangan di neraca untuk melakukan lebih banyak
bisnis di seluruh dunia.

Dengan portofolio merek yang diposisikan secara cerdas, jangkauan global, inovasi
berdasarkan wawasan konsumen, keunggulan operasional dan efisiensi manufaktur serta
peningkatan kekuatan finansial, Electrolux siap untuk membangun dominasi yang lebih besar
dalam industri peralatan rumah tangga global.

Dengan latar belakang di atas, menjadi dasar pertimbangan untuk mengevaluasi dan
menganalisa lebih lanjut bagaimana penerapan strategi pemasaran yang dilakukan oleh
Electrolux dalam meningkatkan volume pemasarannya pada masa kini dan masa depan
dalam industri peralatan rumah tangga.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dapat
diuraikan sebagai berikut:

Halaman 5 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

1. Evaluasi strategi Electrolux berdasarkan visinya dan tren global dalam industri peralatan
rumah tangga.
2. Manfaat apa yang akan diterima Electrolux dari akuisisi GE Appliances?
3. Bagaimana hal itu sesuai dengan arahan strategis kelompok?
4. Opsi strategis apa lagi yang dapat dilakukan Electrolux untuk pertumbuhan di masa depan
guna mencapai dominasi global yang lebih besar?

2.0 PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan

AB Electrolux, yang lebih dikenal sebagai Electrolux, berdiri pada tahun 1919 sebagai hasil
merger dari AB Lux dan Svenska Electron AB.
Nama : AB Electrolux
Pendiri : Axel Lennart Wenner-Gren (5 June 1881 – 24 November 1961)
Didirikan : 1919; 102 tahun yang lalu di Stockholm, Swedia
Kantor Pusat : Stockholm, Swedia
Tokoh Penting : Ronnie Leten (Chairman) dan Jonas Samuelson (President & CEO)
Merek Strategis : Electrolux, Grand Cuisine, AEG, Zanussi, Eureka, Frigidaire, Molteni
dan Westinghouse

Electrolux saat ini merupakan perusahaan multinasional yang memimpin pasar global dalam
peralatan elektronik rumah tangga dengan berbagai macam produk elektronik unggulan
seperti lemari es, kompor, mesin pencuci piring, penyedot debu, AC dan peralatan rumah
tangga kecil lainnya. Sebagai perusahaan multinasional, Electrolux memperkerjakan lebih
dari 61 ribu pekerja diseluruh dunia dan berhasil menjual lebih dari 50 juta produknya ke 150
negara. Tercatat pada tahun 2013, pendapatan Electrolux mencapai $14,5 Miliar dimana 65%
pendapatan grup didapatkan dari pasar Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru
dan Jepang yang merupakan pasar utama dan 35% pendapatan lainnya didapatkan dari pasar
Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, Amerika Latin, Asia Tenggara dan juga Cina.
 
Misi
Membangun dominasi yang lebih besar dalam industri peralatan elektronik untuk rumah
tangga global dengan portofolio merek yang diposisikan secara cerdas, jangkauan global,

Halaman 6 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

inovasi berdasarkan wawasan konsumen, keunggulan operasional dan efisiensi manufaktur


dan peningkatan kekuatan finansial.

Visi
Menjadi perusahaan peralatan elektronik terbaik di dunia yang diukur dari pelanggan,
karyawan dan juga pemegang saham.

Tujuan
Memperkenalkan penawaran produk inovatif pada pasar Afrika, Timur Tengah, Eropa
Timur, Amerika Latin, Asia Tenggara dan juga Cina untuk meningkatkan pangsa pasar di
negara-negara tersebut dari 35% menjadi 50%.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Marketing and Customer Value (Pemasaran dan Nilai Pelanggan)

A. Value Delivery Process (Proses Penyampaian Nilai)

Pada dasarnya tujuan dari semua bisnis adalah mendapatkan keuntungan dari menyampaikan
value kepada pelanggan. Pada prosesnya, menciptakan dan menyampaikan value kepada
calon konsumen yang beragam dapat dibagi dalam 3 (tiga fase), yaitu :
1. Fase Pertama: memilih value yang tepat, menentukan Segment pasar yang akan
dimasuki, menentukan Target market dan mengembangkan Positioning dari value
tersebut (Strategy STP).
2. Fase Kedua: menciptakan value dengan mengidentifikasi fitur, harga dan juga distribusi
nya.
3. Fase ketiga: mengkomunikasikan dan mempromosikan value dengan menggunakan
semua media yang tersedia seperti internet, iklan, tenaga penjualan. Dimana proses ini
berlaku secara terus menerus bahkan mulai dari sebelum produk ada sampai dengan
setelah diluncurkan.

B. Value Chain (Rantai Nilai)

Untuk dapat menciptakan value dibutuhkan suatu alat untuk mengidentifikasi cara-cara yang
tepat yang oleh Michael Poter dinamakan Value Chain. Terdapat 9 aktifitas strategis dalam
Value Chain yang terdiri dari 5 aktivitas utama yaitu:

Halaman 7 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

1. Inbound Logistic, yaitu membawa bahan baku.


2. Operations, yaitu proses mengubah bahan baku menjadi sebuah produk.
3. Outbound Logistic, yaitu mengirimkan produk jadi.
4. Marketing, meliputi aktifitas penjualan.
5. Service.

Aktifitas strategis dalam Value Chain tersebut didukung oleh 4 aktifitas sebagai berikut:
1. Procurement
2. Technology Development
3. Human Resources management
4. Firm infrastructure

Keberhasilan suatu perusahaan tergantung bagaimana mengkoordinasikan aktiftas-aktifitas


tersebut di atas untuk melakukan Core Business Process (Proses Bisnis Inti) yang meliputi:
1. The market-sensing process - mengumpulkan informasidan bertindak sesuai informasi
yang didapat.
2. The new-offering realization process - meneliti, mengembangkan dan meluncurkan
penawaran baru berkualitas tinggi dengan cepat dan sesuai anggaran.
3. The customer acquisition process - mendefinisikan pasar sasaran dan mencari pelanggan
baru.
4. The customer relationship management process – membangun pemahaman yang lebih
dalam, hubungan dan penawaran kepada pelanggan individu.
5. The fulfillment management process - menerima dan menyetujui pesanan, mengirimkan
barang tepat waktu dan menagih pembayaran.

C. Core Competencies (Kompetensi Inti)

Dalam menjalankan bisnis prosesnya, perusahaan harus menentukan core competencies yang
diperlukan dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki kontribusi signifikan
2. Dapat diaplikasikan pada berbagai pasar
3. Sulit ditiru oleh pesaing.

Halaman 8 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

Untuk memaksimalkan kompetensi inti, perusahaan terkadang perlu untuk menyesuaikan diri
dengan melakukan penataan kembali, seperti:
- Mendefinisikan kembali konsep bisnis.
- Membentuk kembali ruang lingkup, terkadang secara geografis.
- Memposisikan kembali identitas atau merek perusahaan.

D. The Central Role of Strategic Planning (Peran Sentral Perencanaan Strategis)

Untuk dapat melaksanakan seluruh aktifitas tersebut di atas dengan benar, maka diperlukan
perencanaan yang strategis dalam tiga hal:
1. Mengelola bisnis sebagai portofolio investasi.
2. Menilai tingkat pertumbuhan pasar dan posisi perusahaan di pasar tersebut,.
3. Menetapkan sebuah strategi.

Marketing Plan (Rencana pemasaran)


Marketing Plan dilakukan dalam dua tahap, yaitu strategis dan taktis. Pada tahap strategis,
marketing plan menjabarkan pasar sasaran dan proposisi nilai perusahaan, berdasarkan
analisis peluang pasar terbaik. Pada tahap taktis, dilakukan taktik pemasaran, termasuk fitur
produk, promosi, merchandising, harga, saluran penjualan dan layanan. Keseluruhan siklus
perencanaan, implementasi, dan pengendalian perencanaan strategis ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.

GAMBAR 1 – Strategic Planning, Implementation, and Control Processes

2.2.2 Corporate and Division Planning (Perencanaan Korporat dan Divisi)

Pada level corporate dan divisi, dilakukan 4 (empat) aktifitas planning, yaitu:

Halaman 9 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

1. Defining the corporate mission (Mendefinisikan misi perusahaan)


Misi perusahaan yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Fokus pada sejumlah tujuan.
- Menekankan pada kebijakan dan nilai-nilai utama dari perusahaan.
- Menentukan bidang persaingan utama di mana perusahaan akan beroperasi.
- Memiliki pandangan jangka Panjang
- Singkat, mudah diingat dan bermakna.

2. Establishing Strategic Business Unit (Membentuk Unit Bisnis Strategis)


Tujuan mengidentifikasi unit bisnis strategis perusahaan adalah untuk mengembangkan
strategi terpisah dan menetapkan pendanaan yang sesuai. Strategic Business Unit (SBU)
memiliki tiga karakteristik:
- Merupakan bisnis tunggal atau kumpulan bisnis terkait yang dapat direncanakan
secara terpisah dari perusahaan lainnya.
- Memiliki pesaing tersendiri.
- Memiliki seorang manajer yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis dan
kinerja laba, yang mengendalikan sebagian besar faktor yang mempengaruhi laba.

3. Assigning resources to each strategic business unit (Menugaskan sumber daya ke setiap
unit bisnis strategis)
Perusahaan harus dapat mengalokasikan sumber daya yang tepat untuk masing-masing
bisnis unit.

4. Assessing growth opportunities (Menilai peluang pertumbuhan)


Meliputi perencanaan bisnis baru, downsizing atau menghentikan bisnis lama.

Intensive Growth (Pertumbuhan Intensif)


Dalam Intensive Growth, perusahaan melihat kesempatan untuk dapat mengembangkan
bisnis yang ada saat ini. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan market share dengan produk yang ada saat ini (market penetration
strategy).
- Mendapatkan market baru untuk produk yang ada saat ini (market development strategy).
- Membuat produk baru untuk market yang ada saat ini (product development strategy).

Halaman 10 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

Apabila melalui strategi Intensive Growth pertumbuhan yang diharapkan belum dapat
tercapai, maka perusahaan dapat melakukan strategi Integrative Growth.

Integrative Growth (Pertumbuhan Integratif)


Melalui Integrative Growth, perusahaan dapat melakukan integrasi dengan perusahaan-
perusahaan lain dalam industrinya (supplier, wholesaler, distributor, bahkan pesaing) dalam
bentuk akuisisi ataupun merger. Apabila melalui strategi ini masih belum sesuai yang
diharapkan, perusahaan dapat mempertimbangkan diversifikasi usaha apabila terdapat
kesempatan untuk melakukannya.

Apabila dengan strategi-strategi tersebut di atas masih belum berhasil untuk menumbuhkan
bisnis yang ada, maka perusahaan dapat melakukan downsizing ataupun menghentikan bisnis
yang berjalan dengan pertimbangan yang sangat matang.

2.2.3 Inovasi Pemasaran

Inovasi dalam pemasaran sangat penting. Ide imajinatif tentang strategi ada di banyak tempat
di dalam perusahaan. Senior manajemen harus mengidentifikasi dan mendorong ide-ide segar
dari tiga kelompok yang umumnya kurang terwakili: karyawan dengan perspektif muda atau
beragam, karyawan yang jauh dari kantor pusat perusahaan dan karyawan baru di industri.
Setiap kelompok dapat menantang ortodoksi perusahaan dan mendorong ide-ide baru.

2.2.4 SWOT Analysis dan Strategi

Sebelum menentukan strategi, harus dilakukan analisa terhadap kondisi internal, apa yang
menjadi kekuatan atau kelemahan (Strength/Weakness) dan mengidentifikasi kondisi
eksternal yang dapat berupa kesempatan atau ancaman (Opportunity/Threath) atau biasa
disebut dengan SWOT Analysis.

Strategi penting lain yang juga dapat dilakukan dengan melakukan aliansi dengan
perusahaan lain. Aliansi dapat berupa:
- Aliansi produk dan servis.
- Aliansi promosi.
- Aliansi logistic.
- Kolaborasi harga.

Halaman 11 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

2.3 Analisa Kasus

2.3.1 Analisis SWOT dan Porter’s Five Forces

A. Analisis SWOT

Dalam melakukan analisa pada kasus Electrolux, pendekatan yang digunakan yaitu SWOT
analisis dan Porter’s Five Forces, dimana kedua pendekatan tersebut digunakan sebagai
langkah awal dalam melakukan identifikasi mengenai kondisi perusahaan dari sisi
keunggulan dan kelemahan yang dimiliki maupun potensi yang dimiliki perusahaan di masa
depan. Berikut merupakan penjabaran terkait analisis SWOT:

Electrolux berada di antara lima pemain global teratas dalam industri


1
peralatan rumah tangga.
Keunggulan kompetitif utama Electrolux adalah kehadiran global,
2 wawasan konsumen, desain, warisan profesional, warisan Skandinavia,
Strengths (S) orang dan budaya serta kepemimpinan yang berkelanjutan.
3 Rangkaian produk yang luas dan inovatif.
Efisinsi Biaya dengan mengalihkan hampir 65 persen manufakturnya
4 dari sebagian besar Eropa Barat dan Amerika Utara ke kawasan
berbiaya rendah.
Sebagai  perusahaan  dengan  banyak  latar  belakang  individu 
Weaknesses (W) 1 didalamnya,  akan  menjadi  hambatan  bagi  Electrolux  dalam 
mempersatukan corporate culter.
Pertumbuhan ekonomi yang meningkatnya pendapatan per kapita, 
1 perubahan gaya hidup, belanja konsumen, aktivitas perumahan dan 
urbanisasi. 
Opportunities (O) Peningkatan  standar  hidup  dan  keinginan  akan  produk  pengganti 
2
yang tinggi.
Efisiensi  biaya  yang  akan  meningkatkan  keuntungan  dan  pangsa 
3
pasar di masa depan.
Sebagai  salah  satu  dari  lima  pemain  global  teratas,  akan  sangat 
1
memungkinkan terjadinya persaingan yang ketat. 
Threats (T) Kemungkinan  untuk  terjadinya  perebutan  market  share  dan  lomba 
2 inovasi  antar  pemain  besar  yang  sama‐sama  memiliki  sumberdaya 
yang kuat. 

Halaman 12 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

Berdasarkan table SWOT analisis di atas, kami telah menjabarkan kelebihan, kekurangan,
tantangan dan kesempatan yang dimiliki oleh Electrolux.

B. Analisis Porter’s Five Forces


Selanjutnya dimelakukan Analisis Porter’s Five Forces, yaitu analisis yang membantu
manajer fokus pada lima kekuatan kompetitif terpenting, atau potensi ancaman di dalam
lingkungan eksternal. Porter mengidentifikasi lima faktor ini sebagai ancaman utama karena
mereka memengaruhi seberapa besar keuntungan yang dapat diharapkan oleh organisasi yang
bersaing dalam industri yang sama. Analisis ini kami lakukan untuk lebih mengetahui
keadaan Electrolux melalui kacamata manajemen, dimana hal ini tentu saja sangat berguna
untuk dapat membuat perencanaan mengenai langkah langkah-langkah strategis yang
mungkin diambil manajemen di masa mendatang. Berikut merupakan Analisis Porter’s Five
Forces terhadap perusahaan Electrolux;

1. Tingkat persaingan antar organisasi dalam suatu industri: Semakin banyak perusahaan
bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pelanggan misalnya, dengan menurunkan
harga produk mereka atau dengan meningkatkan iklan, maka semakin rendah tingkat
keuntungan industri (harga rendah berarti lebih sedikit keuntungan). Tingkat persaingan
yang dihadapi Electrolux cukup berat terutama di wilayah Afrika, Timur Tengah dan
Eropa Timur, Amerika Latin serta Asia Tenggara dan China, hal ini dibuktikan dengan
angka penjualan Electrolux hanya sebesar 35% dari total seluruh penjualan perusahaan
secara global.

2. Potensi untuk masuk ke dalam suatu industri: Semakin mudah bagi perusahaan untuk
memasuki suatu industri karena beberapa hal misalnya loyalitas merek yang rendah,
maka semakin besar kemungkinannya untuk harga produk di industri tersebut menjadi
rendah. Oleh karena itu keuntungan industri untuk menjadi rendah. Masing-masing
produsen peralatan rumah tangga memiliki pelanggan setia, namun seiring dengan
peningkatan standar hidup masyarakat di pasar yang sedang berkembang dapat menjadi
peluang Electrolux untuk melakukan penetrasi pasar dan meningkatkan penjualan
perusahaan.

3. Kekuatan pemasok besar: Jika hanya ada sedikit pemasok besar dari suatu input penting,
maka pemasok dapat menaikkan harga input tersebut dan input yang mahal menghasilkan

Halaman 13 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

keuntungan yang lebih rendah bagi perusahaan dalam suatu industri. Electrolux sebagai
produsen peralatan rumah tangga memiliki keunggulan sebagai salah satu pemain global
teratas dalam industry tersebut, sehingga Electrolux dapat dengan mudah menaikkan
harga produknya dengan menawarkan inovasi serta kekuatan branding yang dimiliki.

4. Kekuatan pelanggan besar: Jika hanya sedikit pelanggan besar yang tersedia untuk
membeli hasil industri, mereka dapat menawar untuk menurunkan harga hasil tersebut.
Akibatnya, produsen industri mendapat keuntungan lebih rendah. Pelanggan setia
Electrolux berasal dari kalangan dengan standar hidup yang tinggi di wilayah Eropa
Barat, Amerika Utara dan Australia, Selandia Baru dan Jepang yang menyumbang 65
persen dari penjualan grup

5. Ancaman produk pengganti: Seringkali hasil dari satu industri merupakan pengganti dari
hasil industri lain. Ketika pengganti produk mereka ada, perusahaan tidak dapat meminta
harga tinggi untuk itu atau pelanggan akan beralih ke produk pengganti dan kendala ini
membuat keuntungan mereka rendah. Pelanggan Electrolux yang berasal dari kalangan
dengan standar hidup yang baiak, cendrung memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
produk-produk Electrolux dan dengan kualitas, keunggulan design serta inovasi yang di
tawarkan membuat ancaman akan produk pengganti yang dimiliki oleh Electrolux sangat
minim.

2.3.2 Evaluasi Strategi Electrolux

A. Value Chain (Rantai Nilai)

Value Chain merupakan langkah-langkah yang diambil perusahaan utuk mengubah produk
dan layanan dari ide menjadi kenyaataan. Dimana hal ini bertujuan untuk membantu
meningkatkan efisiensi bisnis sehingga sebuah bisnis dapat memberikan nilai tambah yang
maksimal dengan menggunakan sumberdaya yang seminim mungkin.

Berkaitan dengan hal ini, Electrolux memiliki strategi yang disebut dengan Innovation
Triangle (Segitiga Inovasi) dimana hal ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Innovation Triangle sendiri mendorong terciptanya
kerjasama yang erat antara fungsi pemasaran, Research & Development (R&D) dan
desainnya untuk memastikan jangkauan yang lebih cepat ke pasar berdasarkan wawasan

Halaman 14 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

konsumen. Hal ini memungkinkan Electrolux untuk melakukan inovasi dan penyesuaian
produknya berdasarkan preferensi yang dimiliki oleh pelanggan dan memberikan nilai
tambah bagi pelanggan yang lebih besar.

Penyesuaian produk terhadap prefrensi lokal ini, menjadi keunggulan yang dimiliki
Electrolux dibandingkan dengan produk pesaingnya. Selain itu Electrolux juga melakukan
penekanan strategis pada peningkatan efisiensi operasional. Dimana Electrolux telah
merestrukturisasi produksinya di seluruh divisi secara global dengan merelokasi proses
manufakturnya ke kawasan dengan biaya produksi yang lebih rendah. Hal ini juga menjadi
keunggulan Elextrolox, dimana perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya melalui
efisiensi tanpa harus membebani pelanggan dengan menaikan harga jual produknya.

B. Core Business Processes (Proses Bisnis Inti)

Dalam hal meningkatkan keunggulan perusahaan, Electrolux juga melakukan sebuah proses
yang disebut New-offering realization process (Proses realisasi penawaran baru). Dimana
proses ini sangat berkaitan dengan proses penelitian dan pengembangan serta penawaran
produk baru yang inovatif dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Hal ini
ditunjukan dengan inovasi yang terus dilakukan Electrolux untuk meningkatkan produk dan
jangkauannya dengan tujuan untuk menembus pasar yang ada. Pada 2013, Perusahaan
meluncurkan banyak produk inovatif di Amerika Utara dan Jepang. Memperluas pasar yang
berkembang, Electrolux memanfaatkan potensi pasar Cina dengan meluncurkan rangkaian
lengkap peralatan dapur dan binatu lebih dari 60 produk yang dirancang khusus untuk Cina.

Selanjutnya, Electrolux juga melakukan proses yang disebut dengan Customer acquisition
process (Proses akuisisi pelanggan). Dimana proses ini berkaitan dengan pemetaan target
market dan potensi berkaitan dengan pelanggan baru. Dalam hal ini, Electrolux melakukan
Customer acquisition process dengan strategi merger dan akuisisi serta membangun
portofolio merek melalui integrasi horizontal. Dalam 40 tahun terakhir, Electrolux telah
melakukan serangkaian akuisisi di seluruh dunia dengan tujuan memperkuat posisi globalnya
melalui penargetan dan pemosisian merek yang efektif di pasar domestik dan regional.

Selain itu pada bulan September 2014, Electrolux mengumumkan persetujuannya untuk
mengakuisisi bisnis peralatan General Electric, GE Appliances, dengan nilai tunai sebesar

Halaman 15 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

$3,3 miliar. GE Appliances adalah salah satu produsen produk dapur dan binatu terkemuka
di Amerika Utara dan menghasilkan lebih dari 90 persen penjualannya di wilayah ini dan
menjalankan jaringan distribusi dan logistiknya sendiri. Akuisisi ini juga mencakup 48,4
persen kepemilikan saham di perusahaan peralatan Meksiko yang mengembangkan dan
memproduksi sebagian dari rangkaian produk GE Appliances.
Pendekatan Customer acquisition process melalui proses merger dan akuisisi yang dilakukan
oleh Electrolux ini dapat meminimlaisasi resiko kegagalan dalam proses market penetration
dan Customer acquisition. Hal ini dikeranakan, peroses merger dan akuisisi akan mengurangi
keberadaan pesaing dan market yang sebelumnya dimiliki oleh pesaing, akan otomatis
dimiliki oleh Electrolux melalui proses merger dan akuisisi tersebut.

C. Core Competencies (Kompetensi Inti)

Dari sisi core competencies sendiri, Electrolux memiliki keunggulan di bandingkan


pesaingnya. Dengan fakta bahwa Electrolux berada di antara lima pemain global teratas
dalam industri peralatan rumah tangga dan ditambah dengan langkah perusahaan dalam
melakukan merger dan akuisisi, Electrolux tentu memiliki market share yang besar serta
kemampuan modal yang tinggi. Hal ini akan menjadi keunggulan bagi perusahaan dan
dengan meningkatkan inovasi melalui proses penelitian dan pengembangan sebagaimana
strategi Innovation Triangle dijalankan dan dengan tetap memperhatikan efisiensi dalam
melakukan manufacture produknya, dapat menjadikan Electrolux sebagai pemimpin pasar
pada industry peralatan rumah tangga.

Selain itu, sebagai langkah maximizing core competencies Electrolux memiliki keunggulan
kompetitif utama dengan jangkauan perusahaan yang mengglobal. Hal ini memungkinkan
Electrolux untuk dapat menjangkau target market yang lebih luas dibandingkan pesaingnya
yang hanya bergerak sevara regional maupun nasional. Hal lain yang juga menjadi
keunggulan Electrolux adalah wawasan konsumen yang dimiliki, rangkaian produk yang
luas, sumber daya manusia yang baik serta kepemimpinan yang berkelanjutan, Hal ini
menjadikan para pesaing Electrolux susah untuk menyaingi kemampuan yang dimiliki
Electrolux.

Kegiatan perusahaan yang berfokus pada produk home appliance dan senantiasa
meningkatkan penguasaan pasar melalui proses merger dan akuisisi serta mengemangkan

Halaman 16 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

produk innovation yang berkelanjutan juga merupakan bagian dari langkah (Re)shaping the
business scope (membentuk kembali ruang lingkup bisnis) dan (Re)positioning the
company’s brand identity (positioning kembali identitas merek perusahaan) yang dilakukan
Electrolux untuk meningkatkan posisisnya sebagai pemain besar dalam industri peralatan
rumah tangga.

D. Strategic Planning (Perencanaan Strategis)

Dalam proses pembentukan Strategic Planing, visi serta opportunities yang ada bagi
perusahaan sangatlah perlu untuk di perhatikan, dimana dalam hal ini dapat menjadi landasan
bagi setiap pembentukan kebijakan atau langkah strategis yang akan diambil oleh
perusahaan. Dengan mempertimbangkan potensi dan opportunities yang dimiliki serta tetap
berpegang pada visi perusahaan, maka perusahaan dapat memproyeksikan keuntungan yang
mungkin di dapat di masa depan serta mengantisipasi resiko yang mungkin timbul
kedepannya.

Dalam kasus Electrolux, perusahaan memiliki visi untuk dapat menjadi perusahaan peralatan
rumah tangga yang terbaik di dunia yang diukur oleh pelanggan, karyawan dan pemegang
sahamnya. Hal ini menjadi dasar strategi perusahaan pada empat pilar: produk inovatif,
keunggulan operasional, pertumbuhan yang menguntungkan dan karyawan yang berdedikasi.

Sebagai bagian dari growth opportunities Electrolux juga senantiasa mengembangkan merek
yang dimiliki, dimana selain merek Electrolux, grup ini memiliki tujuh merek strategis
lainnya, yaitu Grand Cuisine, AEG, Zanussi, Eureka, Frigidaire, Molteni dan Westinghouse.
Dengan portofolio merek yang diposisikan secara cerdas serta value dan core competencies
yang baik, Electrolux siap untuk membangun dominasi yang lebih besar dalam industri
peralatan rumah tangga global.

2.3.3 Benefit of Strategy (Manfaat Strategi)

A. Benefit from Acquisition (Manfaat Akuisisi)

Langkah Eloctrolux dalam mengakuisisi GE Appliances dapat memberikan manfaat bagi


Electrolux dari sisi peningkatan market share dan customer acquisition. Hal ini merupakan
langkah untuk mencapai Integrative growth, dimana GE Appliances adalah salah satu

Halaman 17 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

produsen produk peralatan rumah tangga khususnya produk dapur dan binatu terkemuka di
Amerika Utara, GE Appliance sendiri menghasilkan lebih dari 90 persen penjualannya di
wilayah ini dan menjalankan jaringan distribusi dan logistiknya sendiri. Dengan langkah
akuisisi yang dilakukan oleh Electrolux, maka Electrolux akan meningkatkan penguasaaan
pasarnya di wilayah tersebut, yang mana wilayah tersebut sebelumnya merupakan wilayah
pasar yang di dominasi oleh GE Appliance. Akuisisi yang dilakukan Electrolux juga
melibatkan akuisisi jalur distribusi dan kepemilikan saham di perusahaan peralatan Meksiko
Mabe yang sebelumnya melakukan pengembangan dan produksi sebagian dari rangkaian
produk GE Appliances.

Dengan akusisi yang dilakukan ini, Electrolux akan mendapatkan keuntungan tidak hanya
dari market share (product alliance), namun juga dari sisi efisiensi logistic (logistic alliance),
karena Electrolux tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membangun jalur
distribusi baru untuk merambah pasar di Amerika Utara.

B. Fit in with the Strategic Direction (Sesuai dengan Arahan Strategis)

Keputusan langkah strategis yang dilakukan Electrolux dalam melakukan akuisisi terhadap
GE Appliance, sesuai dengan tujuan perusahaan untuk membangun dominasi lebih besar
dalam industri peralatan rumah tangga, dimana dengan penambahan market share di Amerika
Utara serta penguasaan akan jalur distribusi akan menjadikan Electrolux sebagai pemain yang
kuat dan mendominasi di wilayah tersebut tersebut. Selain itu, dengan melakukan akuisisi,
Electrolux memiliki tambahan kekuatan financial, dimana perusahaan yang diakuisisi akan
mendatangkan tambahan pendapatan bagi Electrolux secara keseluruhan. Hal ini juga sejalan
dengan arah strategi Electrolux untuk dapat membangun dominasi yang lebih besar dalam
industri peralatan rumah tangga global.

Namun, di sisi lain Electrolux juga memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan
pendapatannya di wilayah Afrika, Timur Tengah dan Eropa Timur, Amerika Latin serta Asia
Tenggara dan China. Dimana wilayah ini hanya berkontribusi 35 persen terhadap pendapatan
Electrolux secara global. Electrolux bertujuan untuk meningkatkan pangsa penjualannya di
pasar ini hingga 50 persen dengan memperkenalkan penawaran produk inovatif dalam dua
tahun ke depan sehingga langkah strategis Electrolux dalam mengakuisisi GE Appliance
yang memiliki wilayah pasar Amerika Utara ini masih belum sepenuhnya sejalan dengan

Halaman 18 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

tujuan strategi perusahaan, dimana pasar yang seharusnya dikembangkan adalah wilayah
Asia, Afrika dan Amerika Latin, sehingga Electrolux masih perlu mengambil langkah
strategis lain untuk dapat mencapai tujuannya dalam meningkatkan penjulan di tersebut.

C. Opsi Strategis Lainnya

Dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dari wilayah Asia, Afrika dan Amerika Latin,
langkah strategis lain yang mungkin dapat dilakukan oleh Electrolux adalah melalui pricing
strategy (Strategy Harga) dengan mempertimbangkan bahwa pasar di wilayah tersebut
merupakan wilayah dengan standar hidup yang tidak terlalu tinggi dan pasar yang masih
berkembang, sehingga dengan menawarkan produk dengan inovasi yang baik namun harga
yang rendah sebagai bagian dari langkah market penetration (penetrasi pasar), akan menarik
minat pelanggan baru untuk melakukan konsumsi terhadap produk Electrolux yang akan
berpengaruh pada peningkatan penjualan produk Electrolux di wilayah tersebut.

Selain itu mengingat bahwa terjadinya perubahan gaya hidup dan perkembangan belanja
konsumen di wilayah tesebut dan aspek penting dari strategi Electrolux adalah tumbuh
melalui merger dan akuisisi, Electrolux dapat melakukan akuisisi terhadap perusahaan
produk rumah tangga yang memiliki market share yang besar di wilayah tersebut sebagimana
yang dilakukan oleh Electrolux dengan GE Appliance sehingga tujuan dari Electrolux untuk
membangun dominasi dan sekaligus meningkatkan penjualan di wilayah Afrika, Timur
Tengah dan Eropa Timur, Amerika Latin serta Asia Tenggara dan China akan tercapai.

3.0 KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis di atas, Electrolux memiliki kekuatan sumberdaya berupa branding yang
kuat, individu serta kepemimpinan yang berkelanjutan. Selain itu, langkah Eloctrolux dalam
mengakuisisi GE Appliances dapat memberikan manfaat bagi Electrolux dari sisi
peningkatan market share dan customer acquisition serta peningkatan distribusi dan logistik
yang dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Hal ini merupakan bagian penting dari
strategi perusahaan untuk mencapai Integrative growth. Dengan melakukan pengelolaan
keunggulan perusahaan dan melakukan manajemen strategi yang baik, akan membuat

Halaman 19 dari 20
Tugas Mata Kuliah Marketing Management
EVALUASI STRATEGI MANAJEMEN ELECTROLUX

Electrolux memiliki potensi untuk dapat membangun dominasi yang lebih besar dalam
industri peralatan rumah tangga secara global.

3.2 Saran

Dengan mempertimbangkan terjadinya perubahan gaya hidup dan perkembangan belanja


konsumen di wilayah Asia, Afrika dan Amerika Latin dan dengan mempertimbangkan aspek
penting dari strategi Electrolux adalah tumbuh melalui merger dan akuisisi, Electrolux dapat
melakukan akuisisi terhadap perusahaan produk rumah tangga yang memiliki market share
yang besar di wilayah tersebut ataupun melakukan penetrasi pasar melalui marketing strategi
salah satunya dengan pricing strategy, sehingga tujuan dari Electrolux untuk membangun
dominasi dan sekaligus meningkatkan penjualan di wilayah Afrika, Timur Tengah dan Eropa
Timur, Amerika Latin serta Asia Tenggara dan China akan tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Ferrel, O.C., Hirt, Geoffrey A., dan Ferrell, Linda. 2016. Business Foundations: A Changing World,
10 th Edition, Chapter 10, NY: McGraw-Hill.

Kotler, Keller, Lane. 2016. Marketing Management, 15th edition. Pearson Education.

Wikipedia.com (2021, 2 January). Electrolux, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Electrolux.

Halaman 20 dari 20

Anda mungkin juga menyukai