Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI
Mata Kuliah: Mikrobiologi dan Parasitologi
Dosen Pembimbing: Dra. Ni ketut Mendri, S.Kep, Ns, M.Sc

NAMA : Aly Sahid Saifullah


NIM : P07120220026
KELAS : Sarjana Terapan Keperawatan dan Profesi Ners

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN
YOGYAKARTA
2020/2021
ACARA : 2. Mikrobia yang terdapat pada bahan
pangan
TANGGAL PRKTIKUM : 7 April 2021
TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mengetahui jenis mikroba yang terdapat
pada bahan pangan
2. Mengetahui ciri-ciri mikroba yang terdapat
pada bahan
makanan
3. Mengetahui struktur mikroba yang terdapat
pada bahan
Makanan
4. Mengidentifikasi secara makroskopis dan
mikroskopis jamur benang, yaitu
Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer,
Penicilium camemberti, dan Aspergilus
oryzae.
5. Mengetahui perbedaan ciri jamur-jamur
tersebut

A. Dasar teori

Jamur adalah organisme kecil, umunya mikroskopis, eukariotik, berupa


filament (bening), bercabang, menghasilkan spora, tidak mempunyai klorofil, dan
mempunyai dinding sel yang mengandung kitin, selulosa atau keduannya.
Sebagian besar dari 100.000 spesies jamur yang telah diketahui sangat saprofit,
hidup pada bahan organic mati, yaitu membantu pelapukan. Beberapa diantaranya
lebih kurang 50 spesies, menyebabkan penyakit pada manusia, dan lebih kurang
sebanyak itu menyebabkan penyakit pada hewan, sebagian besar dari pada itu
berupa penyakit yang tidak berarti pada kulit atau anggota tubuh. Akan tetapi,
lebih dari 8.000 spesies jamur dapat menyebabkan penyakit pada tanaman. Semua
tumbuhan diserang oleh beberapa jenis jamur, dan setiap jenis parasit dapat
menyerang satu atau banyak jenis tumbuhan (Agrios, 1996).
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur
tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Tubuh jamur tersusun dari komponen
dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium.
Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah
struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding
ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik (Pelczar 2005: 219).
Beberapa jenis jamur dapat tumbuh dan memperbanyak diri hanya apabila
tetap hubungan dengan tumbuhan inangnya selama hidupnya, jamur yang
demikian dikenal dengan parasit obligat atau biotrof. Jenis yang lain
membutuhkan tumbuhan inang untuk sebagian daur hidupnya tetap dapat
menyelesaikan daurnya pada bahan organik mati maupun pada tumbuhan hidup,
jamur yang demikian disebut parasit nonobligat (Agrios, 1996).
Jamur benang merupakan jamur yang berbentuk benang, multiseluler,
tidak berklorofil dan sel-selnya mengalami differensial dalam jaringan. Jamur
benang tumbuh seperti masa benang yang bercabang-cabang dan disebut
miselium. Jamur benang membentuk dua hifa yaitu hifa fertil dan hifa vegetatif.
Dalam pengamatan mikroskopis perlu diperhatikan ada atau tidaknya sekat pada
hifa, bentJuk spora, badan buah. dasar badan buah, pendukung badan buah,
stolon, rizoa, sel kaki dan sebagainya (Widjayanti, 1996: 41).

B. Alat dan Bahan


1. Tempe
2. Deck Glass
3. Object Glass
4. Pipet tetes
5. Air
6. Gelas beker
7. Jarum pentul
8. Mikroskop
9. Bunsen
10. Alkohol 70%
11. Jarum Ose
12. Jamur Keju
13. Jamur Roti
14. Laktophenol

C. Cara Kerja
1. Jamur pada Tempe
a) Teteskan air pada kaca objek menggunakan pipet
b) Ambil jamur di permukaan tempe (yang sudah dibusukkan) menggunakan
jarum
c) Letakkan jamur di dalam tetesan air pada kaca objek, lalu ratakan dengan
jarum agar tidak menggumpal
d) Tutup menggunakan kaca penutup dengan posisi awal kemiringan kaca
sebesar 450 terhadap kaca objek. Usahakan tidak terdapat gelembung udara
e) Letakkan preparat pada meja mikroskop
f) Nyalakan lampu dan atur posisi preparate
g) Aturlah hingga tepat dibawah lensa objektif
h) Untuk memperjelas, atur dengan pemutar halus dan pemutar kasar
i) Cari objek dengan memutar sekrup penggeras pada meja preparat
j) Amati struktur jamur tempe
2. Jamur pada Roti
a) Teteskan air pada kaca objek menggunakan pipet
b) Ambil jamur di permukaan roti menggunakan jarum
c) Letakkan jamur di dalam tetesan air pada kaca objek, lalu ratakan dengan
jarum agar tidak menggumpal
d) Tutup menggunakan kaca penutup dengan posisi awal kemiringan kaca
sebesar 450 terhadap kaca objek. Usahakan tidak terdapat gelembung udara
e) Letakkan preparate pada meja mikroskop
f) Nyalakan lampu dan atur posisi preparat
g) Aturlah hingga tepat dibawah lensa objektif
h) Untuk memperjelas, atur dengan pemutar halus dan pemutar kasar
i) Cari objek dengan memutar sekrup penggeras pada meja preparat amati
struktur jamur pada roti
3. Jamur pada Keju
a) Bersihkan deck glass dan object glass menggunakan alkohol 70%
b) Nyalakan Bunsen, lalu pijarkan object glass dan deck glass
c) Pijarkan jarum ose
d) Tetesi object glass dengan laktophenol
e) Ambil jamur menggunakan jarum ose kemudian ratakan pada cairan
laktophenol di object glass
f) Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x10 dan 40x40
g) Catat hasil pengamatan
4. Jamur pada Nasi
a) Bersihkan deck glass dan object glass menggunakan alkohol 70%
b) Nyalakan Bunsen, lalu pijarkan object glass dan deck glass
c) Tetesi object glass dengan laktophenol
d) Pijarkan jarum ose, lalu ambil jamur benang dari sampel
e) Letakkan jamur pada object glass yang sudah ditetesi laktophenol, lalu
ratakan
f) Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x10 dan 40x40
g) Catat hasil pengamatan
D. Hasil Pengamatan
1. Tanggal Pengamatan : 7 April 2021
Keterangan gambar :
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKES YOGYAKARTA 1. Substrat : Rhizopus oryzae
2. Warna koloni : putih
3. Pertumbuhan : cepat, koloni
4. Keterangan gambar :
a. Sporangium
b. Apophysis
c. Sporangiosphore
d. Stolon
e. Columella
f. Collarette
PREPARAT
PERBESARAN : 100x 5. Kesimpulan :
Rhizopus oligosporus atau
jamur pada tempe memiliki warna
putih dengan pertumbuhan cepat dan
berkoloni
2. Tanggal Pengamatan : 7 April 2021
Keterangan gambar :
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKES YOGYAKARTA 1. Substrat : Rhizopus stolonifer
2. Warna koloni : biru kehijauan
3. Pertumbuhan : koloni
4. Keterangan gambar :
a. Sporangiosphore
b. Sporangiofor
5. Kesimpulan :
Rhizopus stolonifer atau
jamur pada roti memiliki warna biru
kehijauan dengan pertumbuhan cepat
PREPARAT
PERBESARAN : 100x dan berkoloni.
3. Tanggal Pengamatan : 7 April 2021
Keterangan gambar :
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKES YOGYAKARTA 1. Substrat : Penicillium roqueforti
2. Warna koloni : hijau tua
3. Pertumbuhan : koloni
4. Keterangan gambar :
a. Phialides
b. Conidia
c. Conidiophore
5. Kesimpulan
Penicillium roqueforti atau jamur
pada keju memiliki warna hijau
PREPARAT
PERBESARAN : 100x tua dengan pertumbuhan cepat
dan berkoloni
4. Tanggal Pengamatan : 7 April 2021
Keterangan gambar :
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKES YOGYAKARTA 1. Substrat : Jamur benang pada
nasi
2. Warna koloni : putih
3. Pertumbuhan : koloni
4. Keterangan gambar :
a. Sporangium
b. Sporangiospores
c. Apophysis
d. Columella
e. Sporangiophore
PREPARAT
PERBESARAN : 100x f. Stolon
g. Rhizoid
5. Kesimpulan :
jamur pada nasi memiliki
warna putih dengan pertumbuhan
cepat dan berkoloni.
E. Pembahasan
1. Jamur pada Tempe (Rhizopus Oryzae)
Pada pengamatan jamur pada tempe ditemui adanya jamur Rhizopus oryzae.
Jamur ini termasuk ke dalam divisi Zygomycota. Rhizopus oryzae memiliki
ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
a. Habitat di darat sebagai saprofit.
b. Koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu.
c. Dinding sel tersusun dari zat kitin.
d. Tubuhnya berupa hifa yang bercabang-cabang, tidak bersekat (senositik),
dan membentuk miselium.
e. Mempunyai tiga jenis hifa, yaitu stolon (hifa yang menjalar di permukaan
substrat), rhizoid (hifa yang menembus ke dalam substrat) dan
sporangiofor (hifa yang menjulang ke atas dan membentuk sporangium)
f. Stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning
kecoklatan.
g. Sporangiofora memiliki tekstur yang halus serta tumbuh dari stolon dan
mengarah ke udara, baik tunggal atau dalam kelompok (hingga 5
sporangiofora).
h. Rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi yang sama
dengansporangiofora sporangia globus atau sub globus dengan dinding
berspinulosa (duri-duri pendek), yang berwarna coklat gelap sampai hitam
bila telah masak.
i. Kolumela oval hingga bulat, dengan dinding halus atau sedikit kasar.
j. Spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder.
k. Mempunyai hifa tidak bersekat (senositik), berbentuk menyerupai
kecambah, dan dominant seperti permen lollipop.
l. Konidia berbentuk globose
m. Pembentukan sporanya terjadi pada sporangium.Hal tersebut sesuai
dengan hasil pengamatan yang ditemukan pada sampel jamur tempe, yaitu
warna koloni, struktur hifa, dan sporanya.
n. Warna misseliumnya putih
o. Warna konidianya abu-abu kecoklatan
p. Memiliki suhu optimum, minimum, dan maksimum berturut-turut adalah
30-35oC, 12oC, dan 42oC.
2. Jamur pada Roti (Rhizopus Stolonifer)
Pada pengamatan jamur roti ditemukan Rhizopus stolonifera yang termasuk
divisi Zygomycota. Jamur ini memeiliki warna koloni kehitaman.
Miseliumnya terbagi-bagi atas stolon yang menghasikan rhizoid dan
spogiofor. Pengamatan secara makroskopis dengan perbesaran 4x10
memperlihatkan adanya sporangium yang bulat dan hitam, di dalamnya
terdapat spora yang belum pecah dan memiliki hifa yang tidak bersekat.
Spogiofor tumbuh ke arah atas dan mengandung ratusan spora. Spogiofor ini
biasanya dipisahkan dari hifa lainnya dari dinding seperti septa. Rhizopus
stolonifer dapat membentuk koloni dengan cepat membentuk stolon dan
rhizoid. Menurit pendapat Natawijaya (2015:35) jenis jamur ini memiliki
koloni bewarna hitam dan memiliki sporangium yang bulat dan memiliki hifa
bersekat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian ini seperti yang terlihat pada
pengamatan secara mikrosopis memperlihatkan adanya sporangium yang
berbentuk bulat dan memiliki hifa bersekat. Ciri-ciri jamur roti sebagai
berikut:
a) hifa pendek bercabang-cabang

b) sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti


sel)

c) tumbuh pada suhu 5oC – 37oC

d) Sporangia membentuk di ujung sporangiofor

e) Protoplasma di dalam dibelah

f) dinding sel dibentuk di sekitar masing-masing spora


g) Struktur tubuh Rhizopus stolonifer terdiri atas hifa dan sporangium

h) Hifa adalah benang-benang penyusun tubuh jamur

i) Sporangium adalah struktur atau organ pembentuk spora

j) berkembangbiak secara aseksual atau secara seksual

3. Jamur pada Keju (Penicillium Cemeberti)


Pada pengamatan jamur pada keju ditemukan jamur Penisilium
camemberti, yaitu termasuk divisi Ascomycota. Pada pengamatan ditemukan
adanya hifa bercabang dan bersekat. Selain itu terdapat spora, konidia, dan
konidiofor berupa mutuallae dan sterigmata. Konidiofornya bercabang dan
berdinding kasar. Miseliumnya memiliki hifa bercabang, septate, silindris dan
berdinding tipis. Dinding sel terdiri dari glukan. Metullaenya berwarna hyalin
atau bening. Metullae merupakan cabang sekunder yang berasal dari
konidiofor panjang, dan juga disebut sebagai sterigmata primer. Konidianya
berbentuk subglobose dan berdinding halus. Phialides merupakan sterigmata
sekunder yang menyerupai struktur seperti labu keluar dari cabang sekunder
(metullae) dari konidiofor. Spora atau konidiospora konidial ada sebagai sel
bulat dan sel unisel.
4. Jamur pada Nasi (Aspergillus oryzae)
Pengamatan pada nasi ditemukan jamur Aspergilus oryzae. Jamur
Aspergillus oryzae hidup sebagai saprofit atau parasit dengan masa berbentuk
benang atau filamen, multiseluler, bercabang-cabang, dan tidak berklorofil.
Jamur ini termasuk divisi Ascomycota. Seperti yang telah dibahas pada hasil
pengamatan, Aspergilus oryzae memiliki warna koloni hijau kekuningan
dengan hifa bercabang dan bersekat. Jamur ini juga memiliki spora, konidia,
dan konidiofor. Aspergillus oryzae termasuk kapang bersepta, tidak
menghasilkan spora seksual, konidiofor terletak bebas dan tumbuh ireguler,
miselium bersih dan tidak berwarna serta bercabang (Frazier dan Westhoff,
1988). Masing-masing benang disebut hifa, dan kumpulan hifa disebut
miselium. Miselium Aspergillus oryzae bersekat-sekat. Koloni yang sudah
menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan,
kehijauhijauan, atau kehitam-hitaman, miselium yang semula berwarna putih
sudah tidak tampak lagi (Suriawiria, 1986). Berdasarkan pernyataan tersebut,
hasil pengamatan sejalan dengan literatur yang ada.

F. Kesimpulan
Jamur pada tempe, roti, keju, dan nasi yang diamati memiliki
klasifikasi dan ciri morfologi yang beragam. Jamur Rhizopus oryzae dan
Rhizopus stolonifer termasuk dalam divisi Zygomycota sedangkan Penicilium
camemberti dan Aspergilus oryzae termasuk dalam divisi Ascomycota. Selain
itu, pengamatan 4 jamur benang pada bahan makan, yaitu Rhizopus oryzae,
Rhizopus stolonifer, Penicilium camemberti, dan Aspergilus oryzae
memperlihatkan perbedaan ciri makroskopis maupun mikrospopis. Dari segi
makroskopis dapat diamati melalui pertumbuhan dan warna koloni sedangkan
segi mikrokopis dapat dilihat melalui hifa, miselium, dan sporanya. Hifanya
ada yang bersekat dan ada yang tidak, ada yang pendek dan Panjang, ada yang
bercabang dan ada yang tidak. Miseliumnya juga memiliki warna yang
beragam dan terlihat jelas perbedaan warnanya. Jenis dan bentuk sporanya
juga berbeda-beda. Secara makroskopis, semua pertumbuhan jamur yang
diamati sama, yaitu berkoloni. Lalu untuk warna koloninya berbeda-beda,
yaitu Rhizopus oryzae berwarna putih keabuan, Rhizopus stolonifer hitam,
Penicilium camemberti biru kehijauan, sedangkan Aspergilus oryzae berwarna
hijau kekuningan. Secara mikroskopis, semua jamur memiliki hifa bercabang-
cabang. Lalu untuk sekat pada hifa, Rhizopus oryzae dan Rhizopus stolonifer
memiliki hifa yang tidak bersekat sedangkan Penicilium camemberti dan
Aspergilus oryzae memiliki hifa bersekat.
G. Daftar Pustaka
Hidayatullah, Taufik. 2018. Identifikasi Jamur Rhizopus sp. dan
Aspergilus sp. Pada Roti Bakar Sebelum dan Sesudah Dibakar yang Dijual di
Alun-alun
Jombang.http://repo.stikesicmejbg.ac.id/961/2/151310041%20TAUFIK
%20HIDAYATULLAH%20KTI.pdf. Diakses pada 12 April 2021
Hisham, Suryana. 2019. Ciri-ciri Jamur Roti (Rhizopus stolonifer).
https://hisham.id/ciri-ciri-jamur-roti-rhizopus-stolonifer-sebagai-berikut.html.
Diakses pada 12 April 2021
Untari, Putri Iga. 2011. Morfologi Jamur Benang.
https://docplayer.info/66466945-Laporan-praktikum-mikrobiologi-i-
morfologi-jamur-benang.html. Diakses pada 13 April 2021

Yogyakarta, 12 April 2021


Asisten Mahasiswa

(……………………) (Aly Sahid Saifullah)

Anda mungkin juga menyukai