Anda di halaman 1dari 24

KOMPETENSI PROFESI NERS

Mata Ajar : Keperawatan Keluarga dan Komunitas


Kode Mata Ajar : 072
Beban Studi : 6 SKS
PJMK : Ns. Sri Wahyuni A, M.Kep.,Sp.Kep.Kom
Ns. Cahya Tribagus Hidayat, M.Kes
Pembimbing dan Penguji : 1. Ns. Susi Wahyuning Asih, M.Kep
2. Ns. Sofia Rosma Dewi, M.Kep

Keperawatan Komunitas
1. Deskripsi Mata Ajar Keperawatan Komunitas
Praktik profesi keperawatan komunitas fokus pada pemberian pelayanan dan asuhan
keperawatan dalam pencegahan primer, sekunder, dan tersier terhadap masyarakat
dengan masalah yang bersifat aktual, risiko ataupun sejahtera. Fokus praktik adalah
keluarga dan kelompok di komunitas. Lingkup pembahasan mengenai kebutuhan dasar
manusia pada semua rentang usia (bayi sampai lanjut usia). Pelaksanaan praktik
keperawatan komunitas dilakukan secara berkelompok (selama era pandemi covid-19
maka praktik keperawatan komunitas dilakukan di wilayah masing-masing mahasiswa)
dengan mengkaji minimal 1 mahasiswa dasa wisma (10 KK) DENGAN
MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN. Praktik keperawatan dilaksanakan
dengan sasaran kelompok sesuai tumbuh kembang.

2. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan komunitas mahasiswa mampu:
1) Melakukan pengkajian kelompok dan menganalisis hasilnya.
2) Mengimplementasikan tindakan atau prosedur untuk pemenuhan kebutuhan
keluarga dan kelompok di komunitas.
3) Mengevaluasi tindakan pemenuhan kebutuhan keluarga dan kelompok di komunitas
dan merencanakan tindak lanjut.
4) Menerapkan berbagai prinsip pendidikan kesehatan dengan sasaran klien, teman
sejawat, dan tim kesehatan dalam bidang keperawatan.
5) Berkomunikasi terapeutik pada klien, teman sejawat, dan tim kesehatan.
6) Menerapkan prinsip etik dan legal dalam pelaksanaan praktik.
7) Menerapkan prinsip penelitian dalam praktik keperawatan komunitas.
8) Menunjukkan peran sebagai leader dalam mengelola praktik keperawatan
komunitas.

3. Kompetensi yang Harus Dicapai


Tingkat
No Keterampilan Klinik
Pencapaian
1 Melakukan pengkajian keluarga dan komunitas
Menyusun kisi-kisi instrumen pengkajian komunitas
2 Melakukan pemeriksaan fisik individu dalam keluarga
3 Menentukan skoring masalah keluarga dan komunitas
4 Melakukan intervensi keperawatan keluarga:
a. Tehnik relaksasi: nafas dalam
b. ROM
c. Kompres hangat
d. Inhalasi sederhana
e. Fisioterapi dada
5 Memberikan edukasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat
6 Melakukan evaluasi askep keluarga dan komunitas
7 Mengevaluasi tingkat kemandirian keluarga

4. Metode Pembelajaran
1) Pre dan post conference melalui media zoom meeting, google meeting, estudy
2) Tutorial individual melalui media zoom meeting, google meeting, estudy
3) Diskusi kasus melalui media zoom meeting, google meeting, estudy
4) Presentasi jurnal
5) Problem Solving for Better Health (PSBH)
5. Metode Evaluasi
1) Laporan pendahuluan
2) Laporan askep komunitas
3) Artikel jurnal
4) Artikel pengabdian masyarakat
5) Artikel koran
6) Supervisi kegiatan dengan masyarakat
7) Kinerja individu/Logbook

6. Daftar Pustaka
Allender, J.A, Rector, C, & Warner, A.D. (2014). Community and public health nursing:
promoting the public’s health. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins

Anderson E.T. & McFarlen J. (2011). Community as partner: theory and practice in
nursing (6th ed). Philadelphia: Macmillan Company. (Wajib)

Edelman, C.L & Mandle, C.L. (2010). Health promotion: Throughout the life span.
Seventh edition. Canada: Mosby Elsevier

Ervin, Naomi E. (2002). Advanced community Health Nursing Practice. New Jersey:
Prentice Hall.

Friedman, M.M., Bowden & Jones (2003). Family nursing: Research, theory, and
practice (5 th ed.). Connecticut: Appleton & Lange. (Wajib)

Hitchcock,J. E.,Scubert, P. E.,& Thomas,S. A. (1999). Community health nursing:


Caring in action. USA: Delmar Publisher.

Kaakinen J R, Coehlo D P, Steele R, Tobacco A & Hanson S M. (2015). Family health


care nursing: Theory, practice, and research. Fifth edition. Philadelphia: Davis
Company

Nies, M.A & McEwen, M. (2015). Community/public health nursing: Promoting the
health of populations. 6th Ed. St. Louis: Elsevier Saunders

Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed. Marikina City:
Argonauta Corporation. (Wajib)

McMurray, A. (2006). Community health and wellness: A socioecological approach.


Australia: Mosby Elseiver
Neufeld & Harrison. (2010). Nursing and family care giving: social support and non
support. New york: Springer publishing company. (Wajib)

Pender. N, Murdaugh. C & Parsons. M.A. (2015). Health promotion in nursing practice.
Seventh Edition. Sidney: Appleton & lange

Stanhope, M & Lancaster, J. (2016). Public Health Nursing. 9th edition.. St. Louis, MO:
Mosby-Elsevier.

Wright & Leahey. (2009). Nurses and families: A guide to family assessment and
intervensition. 5th Ed. Phladelphia: FA. Davis Company. (Wajib)
PANDUAN TUGAS PADA AREA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Bentuk Tugas
Tugas yang menjadi tanggungjawab mahasiswa selama praktek keperawatan
keluarga dan komunitas adalah memberikan asuhan keperawatan pada komunitas
secara berkelompok, menghasilkan 1 hasil penelitian dan 1 hasil pengabdian pada
masyarakat.

2. Teknis Pelaksanaan Tugas


Minggu 1
a. Kelompok mahasiswa membuat ganchart kegiatan selama praktik keperawatan
komunitas (minggu 1 - minggu 6)
b. Masing-masing mahasiswa (individu) menuliskan setiap kegiatan dengan jelas
dan lengkap dalam buku resume kegiatan (logbook) setiap hari (7 jam)
dilampirkan dengan foto kegiatan dan upload di
https://estudy.unmuhjember.ac.id/
c. 1 mahasiswa melakukan pengkajian terhadap dasa wisma (10 KK) di wilayah
tempat tinggal masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan.
d. Mahasiswa mengumpulkan hasil pengkajian dan mendiskusikannya dengan
anggota kelompok secara daring kecuali sesuatu hal tersebut bersifat urgent dan
mengharuskan bertemu, maka harus dibatasi jumlah kelompok yang bertemu.
e. Melakukan tabulasi data dan analisis data dari hasil pengkajian yang telah
terkumpul.

Minggu 2
f. Membuat pra planning/laporan pendahuluan/LP (outline terlampir) untuk
kegiatan Diseminasi awal/MMD 1 secara daring dan dikonsultasikan pada
pembimbing akademik minimal H-3 sebelum pelaksanaan MMD. LP yang sudah
di ACC oleh pembimbing di upload di https://estudy.unmuhjember.ac.id/
g. Menampilkan hasil analisis data dari pengkajian dan masalah kesehatan tiap
aggregat dalam bentuk power point untuk ditampilkan dalam kegiatan Diseminasi
awal/MMD 1 secara daring.
h. Dalam kegiatan MMD tampilkan data hasil pengkajian dan permasalahan yang
ditemukan tiap aggregat, kemudian berdiskusi dengan peserta MMD mengenai
aggregat yang akan diselesaikan permasalahannya (misal remaja, dewasa
hipertensi, dewasa DM, Balita, dll) minimal 1 aggregat.
i. Merumuskan diagnosis keperawatan komunitas
j. Melakukan skoring untuk menentukan masalah prioritas
k. Menyusun plan of action (POA) untuk menyelesaikan masalah bersama peserta
MMD.
l. Laporan MMD 1 yang sudah dikonsultasikan dan di ACC oleh pembimbing di
upload di https://estudy.unmuhjember.ac.id/

Minggu 3
m. Menyusun kisi-kisi dan kuesioner pre test yang berisi tentang pengetahuan, sikap,
dan praktik/keterampilan masyarakat sasaran sesuai dengan masalah aggregat
yang dipilih. Kuesioner ini nantinya juga akan digunakan saat post test untuk
evaluasi. Kuesioner dibagikan sebelum melakukan intervensi dan post intervensi.
Kuesioner dikonsultasikan dengan pembimbing dan disebarkan apabila telah
mendapat ACC pembimbing.
n. Melakukan presentasi jurnal secara daring tentang topik intervensi yang akan
dilakukan pada masyarakat. Hasil presentasi jurnal di upload di
https://estudy.unmuhjember.ac.id/
o. Membuat pra planning/laporan pendahuluan/LP untuk kegiatan intervensi
keperawatan komunitas sesuai dengan masalah yang ditetapkan dan
dikonsultasikan pada pembimbing akademik H-3 sebelum pelaksanaan
intervensi. LP yang sudah di ACC oleh pembimbing di upload di
https://estudy.unmuhjember.ac.id/
Minggu 4-5
p. Melakukan intervensi keperawatan komunitas sesuai aggregat yang telah
ditentukan. Intervensi bukan hanya edukasi saja namun harus sampai ranah
keterampilan/praktik, misal melakukan edukasi dan senam anti hipertensi,
edukasi dan role play pola asuh pada remaja, dll. Intervensi dilakukan secara
berkelompok. Intervensi bisa dilakukan lebih dari 1x sesuai dengan artikel jurnal
yang menjadi rujukan. Intervensi direkam dalam bentuk video dan diupload di
https://estudy.unmuhjember.ac.id/
q. Mengobservasi perubahan perilaku masyarakat melalui kunjungan rumah dengan
protokol kesehatan.
r. Melakukan evaluasi atau post intervensi menggunakan kuesioner
s. Membuat pra planning/laporan pendahuluan/LP untuk kegiatan intervensi
keperawatan komunitas sesuai dengan masalah yang ditetapkan dan
dikonsultasikan pada pembimbing akademik H-3 sebelum pelaksanaan
intervensi. LP yang sudah di ACC oleh pembimbing di upload di
https://estudy.unmuhjember.ac.id/

Minggu 6
t. Membuat pra planning/laporan pendahuluan/LP untuk kegiatan Diseminasi
akhir/MMD 2 dan dikonsultasikan pada pembimbing akademik H-3 sebelum
pelaksanaan MMD. LP yang sudah di ACC oleh pembimbing di upload di
https://estudy.unmuhjember.ac.id/
u. Melaksanakan Diseminasi Akhir/MMD 2 dengan menyiapkan power point yang
menampilkan hasil pre dan post intervensi.
v. Laporan MMD 2 yang sudah dikonsultasikan dan di ACC oleh pembimbing di
upload di https://estudy.unmuhjember.ac.id/
w. Melakukan terminasi dengan seluruh komponen masyarakat yang terlibat selama
kegiatan keperawatan komunitas.
x. Mengumpulkan laporan akhir komunitas (outline terlampir), artikel ilmiah yang
akan di upload di jurnal (Format seperti membuat manuskrip skripsi dan dalam
prosesnya menyesuaikan dengan jurnal yang akan dituju), dan artikel pengabdian
masyarakat (format terlampir). Semua laporan dan artikel diupload di
https://estudy.unmuhjember.ac.id/

3. Teknis Pelaksaan Ujian


a. Mahasiswa wajib melakukan ujian dalam bentuk supervisi pembimbing bersama
kelompok mahasiswa dengan kegiatan:
1) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD 1) untuk membahas hasil pengkajian,
analisis masalah dan rencana tindakan bersama masyarakat.
2) Presentasi jurnal
3) Melakukan intervensi keperawatan pada salah satu aggregat/kelompok
masyarakat sasaran (video).
4) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD 2) untuk melakukan evaluasi dan
rencana tindak lanjut bersama masyarakat serta terminasi bersama
masyarakat.
5) Artikel penelitian yang dipublish di jurnal nasional
6) Artikel pengabdian masyarakat
7) Artikel koran yang dipublikasikan di media
b. Membuat laporan pendahuluan dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
minimal 2 kali konsultasi sebelum pelaksanaan ujian (outline terlampir).
c. Mengupload laporan pendahuluan yang telah dikonsultasikan serta format
penilaian ujian kepada pembimbing sebelum pelaksanaan ujian.
y. Setiap kegiatan supervisi mahasiswa wajib membuat laporan pelaksanaan
kegiatan selambat-lambatnya 1 minggu setelah kegiatan berlagsung (outline
terlampir) dan diupload di https://estudy.unmuhjember.ac.id/
d. Membuat laporan akhir komunitas (outline terlampir), artikel ilmiah yang akan di
upload di jurnal (Format seperti membuat manuskrip skripsi dan dalam prosesnya
menyesuaikan dengan jurnal yang akan dituju), dan artikel pengabdian
masyarakat (format terlampir).
e. Penilaian akhir dilakukan sesuai dengan format evaluasi.
4. Evaluasi
a. Kehadiran 100 %
b. Mahasiswa wajib hadir tepat waktu pada setiap kegiatan dan bimbingan

5. Nilai akhir
No Keperawatan Komunitas Persentase
1. Fase membina hubungan 5%
2. Fase pengkajian 15%
3. Fase perencanaan (MMD 1) 10%
4. Presentasi jurnal 10%
5. Fase Implementasi (Intervensi keperawatan di komunitas) 10%
6. Fase Evaluasi/Terminasi (MMD 2) 10 %
7. Laporan praktek profesi keperawatan komunitas 10 %
8. Artikel penelitian 10 %
9. Laporan pengabdian 10 %
10. Artikel koran 10 %
TOTAL 100 %
LAMPIRAN

OUTLINE LAPORAN PENDAHULUAN


KEPERAWATAN KOMUNITAS (SUPERVISI/UJIAN)

Logo Fakultas

Laporan Pendahuluan
“Judul Sesuai Materi Ujian (MMD 1, Intervensi Keperawatan, MMD 2, Kegiatan
Posyandu, Kegiatan UKS/POSKESTREN/Kelompok Pekerja”

Disusun sebagai prasyarat ujian implementasi


Mata Kuliah Praktik Keperawatan Komunitas

Oleh:
……………………………….
NIM:………………………………...

PROGRAM STUDI PROFFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
BULAN, TAHUN
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Diagnosis Keperawatan Komunitas (Tidak perlu dituliskan saat MMD 1)
C. Perencanaan (Tidak perlu dituliskan saat MMD 1)
D. Teknis Kegiatan
1. Tujuan
a. Umum
b. Khusus (Sebutkan secara detail sesuai prinsip SMART)
2. Sasaran
3. Waktu dan Tempat
4. Kepanitiaan
5. Materi Intervensi atau Satuan Acara Penyuluhan (SAP) (Lampirkan)
6. Metode/Media (Lampirkan)
E. Evaluasi
1. Struktur (Tuliskan semua kondisi yang menjadi prasayarat sebelum pelaksanaan,
contoh LP telah dikonsultasikan dan siap, materi siap, dll)
2. Proses (Tuliskan selama proses intervensi, kriteria apa yang ingin dicapai)
3. Hasil (Tuliskan setelah proses intervensi, kriteria apa yang ingin dicapai)
Daftar Pustaka
OUTLINE LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KOMUNITAS

A. Latar Belakang
B. Diagnosis Keperawatan
C. Perencanaan
D. Implementasi
E. Hasil Kegiatan (Uraikan hasil kegiatan yang telah dilakukan mulai dari jumlah peserta
yang hadir, waktu dan tempat, beberapa pertanyaan audiens, rencana tindak lanjut,
kejadian yang berlangsung selama pelaksanaan, dll)
F. Evaluasi (Ukur kebehasilan kegiatan dengan membandingkan hasil evaluasi yang telah
disusun dalam laporan pendahuluan)
1. Struktur
2. Proses
3. Hasil
Daftar Pustaka
OUTLINE LAPORAN AKHIR KOMUNITAS

Halaman judul
Daftar isi
Kata pengantar
Bab I: Pendahuluan
1.1 Latarbelakang terintegrasi tinjauan teori dari hasil riset dan referensi wajib
komunitas
1.2 Tujuan penulisan
Bab II. Gambaran Aggregate dan Analisis Masalah
2.1 Gambaran Aggregate
2.2 Analisis Masalah (membandingkan data maladaptif dgn referensi)
2.3 WoC
2.4 Prioritas masalah (skoring)
Bab III. Perencanaan, Implementasi, Evaluasi dan RTL
3.1 Perencanaan: Masalah; Tujuan umum; Tujuan khusus dan indikator evaluasi;
serta Rencana Tindakan
3.2 Implementasi, Evaluasi (termasuk hambatan) dan RTL
Bab IV Pembahasan dan Implikasi
4.1 Pembahasan
4.2 Implikasi Pelayanan dan Penelitian.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka (≤10 tahun).
Lampiran (SAP, Booklet, leaflet, flipchart, foto, dll)
Template Penulisan Artikel Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Sistematika Pengabdian Kepada Masyarakat
Penulisan artikel pengabdian kepada masyarakat maksimum berjumlah 20 halaman
(tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis
menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi kecuali
ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika dengan urutan
sebagai berikut.

RINGKASAN
Ringkasan usulan memuat permasalahan, solusi dan target luaran yang akan
dicapai. Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana
kegiatan yang dilakukan dan ditulis dengan jarak satu spasi. Dalam ringkasan
juga dituliskan maksimal 5 kata kunci.
PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan berisi uraian analisis situasi dan permasalahan mitra. Bagian
ini berisi uraian semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi mitra secara sistematis dan terprogram.
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan menjelaskan tahapan atau langkah-langkah dalam
melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra. Pada
bagian ini wajib mengisi uraian kepakaran dan tugas masing-masing anggota tim
pengabdian kepada masyarakat dalam menyelesaikan persoalan atau kebutuhan
mitra.
HASIL DAN CAPAIAN
Hasil dan capaian menjelaskan tentang kegiatan apa yang sudah dilakukan dan
bagaimana prosentase tingkat ketercapaian yang ditunjukkan dengan
keberhasilan program yang telah dilaksanakan.

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan pengabdian kepada masyarakat yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka
“Langkah Penyusunan Artikel Koran/Majalah”
Sebagai proses kreatif, menulis artikel dibagi ke dalam tiga tahap: persiapan menulis
(prewriting), pelaksanaan penulisan (writing), dan perbaikan materi tulisan (editing). Ketiga
tahap ini sangat menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam proses penulisan artikel.

A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini kita harus menyiapkan beberapa hal, antara lain:
a. Aspek administratif
Menyiapkan hal-hal yang sifatnya administratif seperti mesin tik, pita mesin,
komputer, tinta, kertas, pensil, stabilo, dan sumber-sumber rujukan yang diperlukan
seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, kliping berita, kliping artikel. Semua sumber
rujukan itu sebaiknya sudah diberi tanda agar kita dengan cepat dan mudah membaca
serta mengutipnya pada saat pengetikan. Pastikan tak ada yang terlewat.
b. Aspek teknis
Memastikan peralatan kerja yang kita perlukan berfungsi dengan baik. Mesin tik
atau komputer, begitu juga printer, dalam keadaan siap dan baik untuk digunakan, tidak
ada gangguan apapun. Kuasai programnya dengan baik. Tentukan kita akan mengetik
pada program apa, dan hindari penggunaan program yang akan lebih banyak memberikan
peluang kepada kita untuk coba-coba hanya karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman.
c. Aspek akademis
Membuat kerangka karangan (out line) sederhana untuk memudahkan kita menulis
sekaligus menghindari tumpang-tindih bahasan. Gunakan Pola 3P dan Rumus ABC.
Rumus ini sangat sederhana, mudah dipahami dan dapat dilakukan oleh siapa pun.
1) Pola Pendahuluan, pembahasan, dan penutup(3P)
3P merupakan singkatan dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Maksudnya
dalam penulisan artikel dibagi kedalam tiga bagian besar, yaitu (1) Pendahuluan, (2)
Pembahasan, (3) Penutup
2) Rumus ABC
ABC disini bukan merupakan singkatan, melainkan urutan pengerjaan yang
sifatnya alfabetis. Apabila dimaknai lebih lanjut, maka A berarti P1 (pendahuluan), B
berarti P2 (pembahasan), C berarti P3 (penutup). Hal yang membedakan antara pola 3P
dan rumus ABC yakni apabila pada 3P masih berupa kerangka artikel yang belum terisi
dan hanya sebatas konseptual, sedangkan pada rumus ABC kerangka tersebut sudah
harus diisi dengan pertanyaan tertentu sehingga menjadi operasional dan fungsional.
d. Aspek psikologis
Menulis adalah kegiatan kreatif yang sangat menyenangkan. Jangan pernah
menganggap menulis adalah pekerjaan yang memberatkan atau menjengkelkan. Karena
itu buatlah suasana menulis menjadi menyenangkan. Jika merasa nyaman dan nikmat
menulis dengan ditemani musik, maka siapkan dan putarlah musik-musik pilihan
kesukaan. Siapkan pula makanan ringan atau camilan bila diperlukan. Singkat kata,
ciptakan situasi psikologis dan biologis yang menyenangkan sehingga sanggup duduk
lama di belakang mesin tik atau komputer (sebut saja minimal tiga jam).
Untuk menulis makalah, skripsi, atau buku, dianjurkan sanggup duduk menghadapi
komputer selama 5-6 jam nonstop. Setelah itu barulah istirahat selama satu jam, dan
dilanjutkan lagi selama 3-4 jam. Agar dapat menjadi penulis produktif, kita harus disiplin.
Jangan sampai baru 15 menit mengetik sudah beralih ke pekerjaan lain, misal menonton
televisi.

B. Tahap Pelaksanaan Penulisan


Pada tahap pelaksanaan penulisan, pusatkan perhatian hanya pada tulisan dan menghindari
gangguan yang bisa membatalkan ide. Dengan berpedoman pada kerangka karangan (out
line) yang sudah dibuat disertai daftar referensi yang sudah tersusun di atas meja, maka
pekerjaan hanya satu: menulis dan terus menulis.
a. Kehabisan kata-kata
Masalah yang sering dialami oleh penulis adalah kehabisan
kata atau tidak dapat mengembangkan pokok bahasan lagi. Menurut Haris Sumadiria,
ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi masalah ini, yaitu:
1) Contoh
Kata dan kalimat yang ada pada opini biasanya merupakan gambaran hal yang
bersifat abstrak. Contoh diperlukan untuk menggambarkan sesuatu yang
abstrak menjadi konkret.
3) Perbandingan
Perbandingan merupakan uraian artikel yang
dapat menjelaskan kepada pembaca.
Misalnya membandingkan antara negara satu dengan negara lain.
4) Kutipan
Menyertakan kutipan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan artikel.
Kutipan dapat diambil dari kitab suci, tokoh, surat kabar, majalah,
buku atau referensi-referensi lain yang relevan dengan topik yang dibahas.
Kutipan berfungsi untuk mengembangkan bahasan, mendukung, menguatkan,
serta membangun kredibilitas gagasan penulis.
5) Statistik
Data statistik dapat menghidupkan angka-angka yang ada di artikel.
Dengan demikian, pembaca dapat terbantu dalam memahami atau mengenali apa
yang ada dalam statistik.
6) Penegasan
Penegasan yaitu menyatakan kembali suatu pokok masalah dengan penyusunan
redaksi yang berbeda. Penegasan berarti memberikan penekanan pada kata
atau kalimat tertentu dengan maksud untuk dijadikan rujukan bagi pembaca.
b. Gaya penulisan artikel
Gaya penulisan seseorang menentukan bisa tidaknya sebuah artikel dimuat
di surat kabar. Ada
beberapa gaya penulisan selain mengikuti gaya penulisan penerbit surat kabar.
Diantara gaya penulisan tersebut yakni:
1) Gaya penulisan harus kritis, analitis dan eksplanatif atau bukan karangan fiksi.
2) Hindari penggunaan istilah atau bahasa teknis ilmiah, gunakanlah bahasa ilmiah
popular, disertai penjelasan dengan bahasa yang sederhana.
3) Alur pemaparan harus runtut dan logis.
4) Tulisan harus terfokus, terorganisir, punya latar belakang yang jelas.
5) Tidak bertele-tele, bombastis atau malah vulgar.
6) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa asing atau
bahasa daerah sebaiknya disertai padan kata atau penjelasan.
7) Tidak menggunakan ungkapan kalimat klise atau normatif.[5]

C. Tahap Perbaikan Materi Tulisan (Penyuntingan)


Pada tahap perbaikan atau penyuntingan materi tulisan, kita harus membaca,
memperhatikan, mengoreksi, serta melakukan revisi terhadap beberapa hal yang
menyangkut aspek teknis dan aspek substansi (materi isi) tulisan, anatara lain meliputi:
a. Revisi judul
Baca dan periksa kembali judul artikel yang sebelumnya kita beri status
“sementara”. Pikirkan dan putuskan apakah judul “sementara” itu akan ubah statusnya
menjadi judul “permanen”, ataukah perlu diperbaiki kembali sehingga menjadi lebih
baik dan memiliki nilai judul tinggi di mata pers dan khalayak pembaca.
b. Revisi intro
Intro adalah bagian pembuka atau pendahuluan. Intro artikel yang baik cukup tiga
paragraf. Tak boleh dari itu dan pastikan intro yang ditulis sudah memenuhi syarat:
ringkas, menarik, dan ditulis dalam bahasa jurnalistik yang baik.
c. Revisi komposisi
Komposisi berarti susunan. Susunan haruslah beraturan dan artikel yang baik harus
tunduk pada hukum komposisi. Sekali keluar dari hukum komposisi, maka artikel yang
dibuat tak ubahnya permainan sirkus. Kepala dijadikan kaki, kaki dijadikan kepala.
Karena itu periksalah apakah komposisi artikel yang dibuat sudah baik.
d. Revisi akuransi
Telitilah dalam mengutip nama seseorang, jabatan, pangkat, kedudukan, alamat,
angka, tanggal, bulan, tahun. Salah tulis, salah mengetik angka, besar akibatnya. Jangan
sampai muncul tudingan sebagai penulis ceroboh. Biasakan bekerja dengan cepat tetapi
juga tepat dan akurat. Setelah semuanya diyakini tidak ada yang salah tulis atau salah
kutip, telitilah kembali apakah data yang dikutip dan paparkan relevan dengan pokok
bahasan. Jika kurang relevan, sebaiknya kutipan atau data tersebut dihapus.
e. Revisi ejaan dan istilah teknis
Tanpa sadar, kita sering menggunakan istilah-istilah teknis yang hanya dimengerti
dan dipahami oleh lingkungan sendiri yang sangat terbatas. Ganti istilah teknis itu
dengan istilah yang dipahami umum. Kalau tak terhindarkan, beri penjelasan istilah
teknis itu dalam tanda kurung.
f. Revisi gramatika
Berkomunikasi secara tertulis, jauh berbeda dengan berkomunikasi secara lisan.
Bahasa lisan lebih banyak menekankan pengertian. Bahasa tulis lebih menekankan pada
struktur dan makna. Berhati-hatilah dalam masalah tata bahasa, struktur kalimat,
paragraf, kata, dan ejaan. Gunakan kalimat-kalimat pendek, tegas, jelas, sederhana,
mudah dimengerti dalam membuat paragraf.
g. Revisi bobot dan substansi materi tulisan
Menulis tidak sekedar untuk memberi tahu, meyakinkan, membujuk atau
memengaruhi pembaca dan menghibur mereka. Menulis juga menunjukkan kapasitas
dan kredibilitas penulis. Menulis suatu topik sebaiknya disesuaikan dengan disiplin
ilmu, pengetahuan, keahlian, atau bidang pengalaman penulis. Uji kualitatif seperti itu
juga diperlukan agar tidak salah dalam mengirim artikel.
h. Asumsi dampak yang diharapkan
Menulis berarti berkomunikasi. Menurut teori, komunikator yang baik adalah yang
senantiasa memperhatikan umpan balik. Komunikasi harus efektif agar mencapai hasil
seperti yang kita harapkan. Dalam kerangka inilah, kita selayaknya membuat peta
asumsi dampak yang diharapkan terhadap dan dari khalayak pembaca.
FORMAT PENILAIAN UJIAN/SUPERVISI KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/Tanggal Ujian :

No Aspek yang dinilai Rentang Nilai Total


0 1 2 3 4
Tahap Persiapan:
1 Menyerahkan dan mendiskusikan laporan
pendahuluan kepada pembimbing
2 Menjelaskan tujuan prosedur yang akan
dilakukan kepada kelompok/komunitas
3 Menyiapkan alat, media, lingkungan yang
diperlukan
4 Menyiapkan kelompok/komunitas seperti
kesiapan mengundang kehadiran,
kerjasama, pihak terkait
Tahap Pelaksanaan
5 Berbicara dengan kontak mata, dengan
sikap menghargai, mendengar secara
aktif, memfasilitasi respon sistem klien
dan menggunakan bahasa/kata-kata yang
dapat dipahami sistem klien
6 Melakukan prosedur/tindakan dengan
tepat
7 Menggunakan alat-alat bantu dengan cara
yang tepat dan tepat guna
8 Kemampuan menggunakan alat/media
dengan baik
9 Melibatkan kelompok/komunitas selama
proses
Tahap Terminasi
10 Melakukan evaluasi terhadap
kelompok/komunitas
11 Teliti dan tepat dalam menuliskan dan
melaporkan hasil tindakan/prosedur
12 Merencanakan tindak lanjut dari hasil
intervensi yang telah dilakukan
Total
*Keterangan Nilai
0: Tidak dilakukan
1: Sebagian kecil penampilan didemonstrasikan
2: Beberapa ditampilkan tetapi kurang adekuat
3: Sebagian besar penampilan adekuat
4: Semua ukuran penampilan didemonstrasikan

Nilai Akhir:
Skor yang didapat
X 100 = ……………
Skor maksimal (48)

Nama Mahasiswa : Nama Pembimbing :


Tanda Tangan : Tanda Tangan :
PRESENTASI JURNAL

Waktu (Hari/Tanggal/Jam) :
Judul Jurnal :
Presenter :

No Nama Mahasiswa NIM 1 2 3 4 5 6

1. Kemampuan mempresentasikan resume jurnal


2. Kemapuan melakukan analisis jurnal berdasarkan critical appraisal
3. Kemampuan penguasaan pengetahuan selama presentasi
4. Kemampuan mengkorelasikan isi jurnal dengan setting komunitas berdasarkan evidance based nursing
5. Organisasi/efisiensi dalam proses penyampaian resume jurnal
6. Performance mahasiswa: attitude, sistematik, dan skill komunikasi

Aspek > 75 70-74,9 65-69,9


Kemampuan Mempresentasikan resume jurnal > Mempresentasikan resume jurnal > Resume jurnal
mempresentasikan 90% meliputi: 90% meliputi: dipresentasikan tidak
resume jurnal 1. Jurnal keperawatan (20) 1. Jurnal keperawatan lengkap, hanya
2. Sesuai dengan kasus kelolaan (20) 0: Bukan jurnal kesehatan maupun mempresentasikan 4
3. Latar belakang (10) keperawatan diantara 6 komponen atau
4. Tujuan (10) 10: Jurnal kesehatan tapi bukan sekitar 65-70% dari aspek
5. Metodologi penelitian (10) jurnal keperawatan keseluruhan
6. Hasil penelitian (10) 2. Sesuai dengan kasus kelolaan
7. Pembahasan (10) 0: Tidak sesuai dengan topik
8. Kesimpulan (10) maupun kasus kelolaan
10: Sesuai dengan topik tapi tidak
sesuai dengan kasus kelolaan
3. Latar belakang
4. Tujuan (10)
5. Metodologi penelitian (10
6. Hasil penelitian (10)
7. Pembahasan (10)
8. Kesimpulan (10)
Kemampuan Mengkorelasikan hasil penelitian ke Mengkorelasikan hasil peneliian ke Tidak mengkorelasikan
mengkorelasikan dalam praktik keperawatan dalam praktik keperawatan profesional hasil peneliian ke dalam
isi jurnal dengan profesional secara lengkap praktik keperawatan
setting komunitas 1. Level of evidance (30) profesional
berdasarkan EBN 2. Rekomendasi hasil penelitian ke
dalam praktik keperawatan (40)
3. Membuat rekomendasi untuk
disampaikan kepada perawat di
komunitas (30)
Kemampuan Menguasai isi jurnal secara lengkap Menguasai isi jurnal yang Menguasai isi jurnal yang
penguasaan (>90%) meliputi: dipresentasikan dengan menjelaskan dipresentasikan dengan
pengetahuan 1. Latar belakang (10) 80-90% dari isi jurnal menjelaskan 60-79% dari isi
selama presentasi 2. Tujuan (10) jurnal
3. Metodologi penelitian (300
4. Hasil penelitian (20)
5. Pembahasan (20)
6. Kesimpulan (10)
Kemampuan Resume critical appraisal Resume critical appraisal Resume critical appraisal
melakukan dipresentasikan secara lengkap dipresentasikan tidak lengkap, hanya dipresentasikan tidak
analisis jurnal (>90%) mencakup: mempresentasikan 5 diantara 6 lengkap, hanya
berdasarkan 1. Judul (10) komponen, atau sekitar 80-90% dari mempresentasikan 4
critical appraisal 2. Penulis (10) aspek keseluruhan diantara 6 komponen, atau
3. Bidang ilmu (10) sekitar 60-79% dari aspek
4. Metodologi penelitian (30) keseluruhan
5. Hasil penelitian (20)
6. Daftar pustaka (20)
Organisasi/efisien Presentasi resume jurnal disampaikan Presentasi resume jurnal Presentasi resume jurnal
si dalam proses secara: disampaikan secara: disampaikan secara:
penyampaian 1. Terstruktur/sistematis (20) 1. Terstruktur 1. Tidak terstruktur
resume jurnal 2. Jelas/mudah dipahami (30) 2. Kurang jelas 2. Tidak jelas
3. Efektif dan efisien: waktu, media 3. Efektif 3. Tidak efektif
(20) 4. Kurang benar 4. Tidak benar
4. Benar (30)
Performance 1. Sikap baik/respek, (30) 1. Sikap kurang baik/respek 1. Sikap tidak baik/
mahasiswa: 2. Percaya diri (20) 2. Percaya diri respek
attitude, 3. Penampilan rapi dan bersih (20) 3. Penampilan rapi dan bersih, 2. Tidak percaya diri
penampilan, dan 4. Komunikasi baik (30) 4. Komunikasi kurang baik 3. Penampilan Tidak rapi
skill komunikasi dan bersih
4. Komunikasi tidak baik

Anda mungkin juga menyukai