I. Pengkajian
a. IDENTITAS
Nama/Initial : Ny. M
Umur : 59 thn
Pekerjaan : wiraswasta
Tanggal MRS : 20 desember 2020
Tgl pengkajian : 20 desember 2020
Penanggung Jwb : sudirman
Alamat : Lendang berora, pemenang kabupaten lombok
utara
No.Register : 084366
Dx.Medis : CHF ec Cardiomiopati
b. KELUHAN UTAMA
Saat MRS :
Klien mengeluh nyeri dada dan sesak napas
(Jika nyeri maka gunakan pendekatan PQRST) :
P : dada bagian kiri
Q : nyerinya seperti di tekan-tekan
R : dada bagian kiri
S : skalnya 7 (nyeri berat)
T : kadang-kadang
Saat Pengkajian :
Pasien datang ke RSUD Kabupaten Lombok Utara pada jam 09.02
WITA,dengan keluhan nyeri dada dan sesak napas, pasien tampak
lemas, demam (-)
(Jika nyeri maka gunakan pendekatan PQRST) :
P : dada bagian kiri
Q : nyerinya seperti di tekan-tekan
R : dada bagian kiri
S : skalnya 7 (nyeri berat)
T : kadang-kadang
c. RIWAYAT PENYAKIT / MEKANISME TRAUMA
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit jantung
Sesudah : pasien tampak sesak dan selalu memenggang dada bagian kiri
dan meringis kesakitan
e. PEMERIKSAAN FISIK
□ AIRWAY : Jalan nafas tidak
spontan, tidak ada sumbatan, ada suara nafas
tambahan wheezing +/+
□ CIRCULATION :
1. Akral hangat : 36,5 C
2. Turgor baik
3. Capillary refill 2-3 detik
4. TD : 91/70 mmhg
5. N : 190 x/menit
6. S : 36,5 C
EKG:
• Telinga
- Inspeksi : bentuk simetris, terlihat bersih dari
kotoran
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
• Hidung
- Inspeksi : bentuk simetris, pasien terpasang O2 3Lpm
nasal kanul
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan
• Mulut
- Inspeksi : bentuk simetris, mukosa bibir warna merah
mudah
• Leher
- Inspeksi : Tidak terlihat ada benjolan
dan lesi atau luka trauma
- Palpasi : Tidak teraba pembesaran
getah bening, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
• Dada (Thorax) :
Inspeksi : Bentuk simetris .
Palpas i : ada nyeri tekan di bagian dada
bagian kiri
Perkusi : terdengar redup
Aukultasi : bunyi jantung SI dan SII reguler
bunyi jantung s3 galop dan s4
terdengar lemah terdapat suara
napas tambahan wheezing +/+
• Abdomen :
Inspeksi : Bentuk simetris,
Palpasi : tidak ada pembesaran hepar.
Perkusi : tidak ada nyeri tekan di ulu hati
Aukultasi : Suara bising usus 5-34x/menit
• Panggul :
Inspeksi : bentuk simetris tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada pembengkakan atau
nyeri tekan
• Ekstremitas :
Atas : Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan dan
tidak ada pembengkakan tangan
Genogram
Ket:
: laki-laki
: perempun
: garis keturunan
: garis pernikahan
: garis tinggal serumah
: pasien
: meninggal
Pola eliminasi
BAB :
- Sebelum MRS : pasien mengatakan buang air besar 1x
sehari dengan normal
BAK :
- sebelum MRS : pasien mengatakan sebelum masuk rumah
sakit buang air kecil 2-3x sehari
- Sesudah MRS : pasien mengatakan saat masuk rumah
sakit beleum buang air kecil.
Pola aktifitas
Sebelum MRS : Pasien mengatakan sebelum
masuk rumah sakit , pasien masih bisa
melakukan aktifitas seperti biasa seperti
makan sendiri mandi, dan berjalan tanpa
bantuan orang lain.
Sesudah MRS : pasien mengatakan saat
masuk rumah sakit pasien tidak bisa bebas
bekerja dan pasien mengatakan lemas
hanya berbaring di tempat tidur
Pola kebersihan diri
Sebelum MRS : pasien mengatakan
sebelum masuk rumah sakit rumah sakit
mandi 2x sehari dan menjaga keberihannya.
Sesudah MRS : pasien mengatakan
pola aktifitas dibantu oleh petugas/perawat
Pola komunikasi
Sebelum MRS : sebelum masuk
rumah sakit pasien mengatakan
komonikasi dengan lancar dengan
kelurga dengan tetangga, dan
menyampaikan keluhan dan sakit di
rasakan pada saat pada saat di rumah.
Sesudah MRS : pasien mengatakan
masih bisa berkomunikasi denga pasien
walaupun masih lemas.
Pola toieransi-toping
Pasien mengatakan sadar dengan sakitnya
i. PEMERIKSAAN LABORATORIUM/RADIOLOGI
□ Laboratorium
Ukuran Hasil Nilai rujukan
Eritrosit (sel darah merah) 4,6 Juta/ul 4,5-5,5
Hemoglobin (Hb) 10,5 g/dL 13,0-16,0
Hematokrit 46 % 45-55
Bosofil 0,5 % 0,0-01
Eosinofil 1,3 % 1,0-3,0
Batang 4,5 % 2,0-6,0
Segmen 59,0 % 50,0-70,0
Limfosit 24 % 20,0-40,0
Monosit 4% 2,0-8,0
MCH/HER 28 pg 27-31
MCHC/KHER 33 g/dL 32-36
MCV/VER 86 fl 80-96
Trombosit 276 103/jul 150-400
□ Terapi medis
o EKG :
Tanda-tanda vital :
Nadi : 190 x/menit Stimulasi pada pusat
TD : 90/70 mmhg nyeri
SUHU : 36,5 c
RR : 35 x/menit
Nyeri akut
DS: CHF Pola napas tidak efektif
Paisen mengeluh sesak
napas Gagal pompa vertikel
kanan
Tujuan/Kriteria
Tanggal No. Dx Intervensi Rasional
Evaluasi
1. 21 -12- 1. Nyeri akut b/d Tujuan : a. Minta klien untuk a. Untuk mengetahui skala
2020 pencedera Setelah di menilai skala nyeri pada klien
09 : 30
biologis lakukan tindakan nyeri/ketidaknyam
keperawatan anan pada skala 1-
2x24 jam Nyeri 9
yang di rasakan
berkurang b. Kaji ulang skala b. Untuk mengetahui
dengan nyeri perubahan nyeri
Kriteria hasil :
Menunjukan
ekpresi
wajah/postur
tubuh rileks
d. Obat-obat analgesik
d. Kolaborasi dapat membantu
dengan dokter mengurangi rasa nyeri
dalam pemberian klien
analgesik
2. 22-12- 2. Pola nafas tidak Tujuan : a. Kaji tanda-tanda a. Untuk mengetahui
2020 efektif b/d Setelah di vital klien rentang normal (tekanan
10 : 30 hiperventilasi lakukan tindakan darah, nadi pernapasan )
3 x 24 jam b. Monitor pola
diharapkan pola napas pasien b. Mengetahui frekuensi,
napas pasien kedalaman, irama
dapat efektif c. Atur posisi pernapasan
Kriteria hasil : semifowler c. Untuk membantu dalam
Klien d. Kolaborasi ekspansi paru
menunjukan dengan dokter d. Membantu memenuhi
kedalaan dan dalam pemberian kebutuhan oksigen
kemudahan terapi oksigen
dalam
bernapas
Ekspansi
dada simetris
Tidak ada
bunyi napas
tambahan
TTV :
TD : 90/70 mmhg
N : 190x/menit
S : 36,5 C
RR : 35x/ menit
SPO2 : 70 %
V. Implementasi
No.dx Tanggal/jam Implementasi Evaluasi
Tindakan
1. Nyeri akut b/d pencedera 21-12-2020 Pengkajian PQRST : S:
biologis 09 : 10 Pasien mengatakan
P : dada bagian kiri nyeri dada di sebelah
Q : nyerinya seperti di kiri
tekan-tekan
R : dada bagian kiri O:
S : skalnya 7 (nyeri Klien meringis
berat) kesakitan
T : kadang-kadang Pengkajian PQRST :
20-12-2020
mg(IV)
P: intervensi dilanjutkan
09 : 10 Fartison 2x1 Amp (IV)
Drip resfar 2400 mg
dlm 100 cc NS (habis
dlm 4 jam IV)
2. Pola nafas tidak efektif b/d S:
hiperventilasi Tanda tanda vital : Pasien mengeluh
Nadi : 190 x/menit sesak napas
TD : 90/70 mmhg
SUHU : 36,5 c O:
RR : 35 x/menit Pasien tampak sesak
SPO2 : 70 %
Suara napas tambahan : KU: lemas
wheezing +/+
21-12-2020
Pola napas cepat Tanda-tanda vital :
09 : 10
(35x/menit) TD : 90/70 mmhg
N : 190x/menit
Nasal kanul 3 Lpm S : 36,5 C
RR : 30x/ menit
Dripvascon 1 Amp
(takikardia)
dalam 500 NS
Digoxin 1x0,25 mg A : Pola nafas tidak
(oral) efektif b/d hiperventilasi
Warfarin 1x2 mg (oral)
Omeprazole 1x40 P: intervensi dilanjutkan
mg(IV)
Fartison 2x1 Amp (IV)
Drip resfar 2400 mg
dlm 100 cc NS (habis
dlm 4 jam IV)
Tanda tanda vital : S:
Nadi : 170 x/menit Pasien mengatakan
Diagnosa II TD : 90/70 mmhg sesak nya berkurang
SUHU : 36,5 c
RR : 28 x/menit O:
SPO2 : 80 % KU: lemas
DISCHARGE PLANNING
□ Nama/Initial : TN. i
□ Umur : 66 thn
□ Alamat : Desa teluk dalam, kec. tanjung
□ Tanggal MRS : 15 desember 2020
□ Tgl Pengkajian : 15 desember 2020
□ No. Registrasi : 106634
□ Dx. Medis : degloving scortum
Tanda-tanda vital :
TD : 130/80
N : 80 x/menit
S : 36 C
RR : 22 x/menit
e. Intervention :
Tutup luka segera mungkin
Kaji ulang skala nyeri
Anjurkan klien untuk relaksasi napas dalam
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik
Ttd,