D DENGAN
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama :Ny D
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Nama : Tn. M
Umur : 41 th
Depok
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama
Ny. D berumur 35 thn datang ke IGD RSUD Depok, dengan keluhan demam,
mual dan muntah setiap makan dan minum, nyeri ulu hati ,mulut terasa pahit,
tidak nafsu makan, lemas, pusing dan pucat hasil TTV: TD:100/70 mmHg,
N:78x/menit, S:39,10 C,RR:20 x/menit.
Pasien mengatakan bahwa sejak 4 hari yang lalu demam, mual, muntah setiap
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
2. Tanda-Tanda Vital
• Nadi : 78 x/menit
• Suhu : 39,10 C
• RR : 20 x / menit
3. Antropometri
• BB : 44 kg
• Indeks Masa Tubuh : BB = 46 = 17,1TB² (1,64)²
4. Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, distribusi rambut
merata, tidak rontok, tidak mudah dicabut, tidak ada benjolan, tidak ada
keluhan.
5. Mata
Letak bola mata simetris, gerakan bola mata simetris, kelopak mata tidak ada
oedema, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, Tekanan Intra Okuler (TIO)
sama, pupil dan refleks cahaya normal, ketajaman mata normal OD = 2/5 OS
3/5, mata tampak sayu, terdapat kantong mata.
6. Telinga
Kebersihan telinga bersih, tidak ada oedema dan secret, letak telinga simetris,
fungsi pendengaran baik
7. Hidung
Kebersihan lubang hidung bersih, tidak ada oedema dan secret, letak hidung
simetris, tidak ada peradangan membran mukosa hidung, tidak terdapat polip,
funsi penciuman baik.
Mulut tampak kotor, ada bau mulut, terdapat mukosa pada mulut
Bibir : Warna pucat, ada stomatitis, tidak ada kelainan bentuk
Gusi : Warna merah muda pucat, tidak ada gingivitis
Gigi : Jumlah gigi 33, ada caries gigi pada gigi molar, tidak ada perdarahan,
abses, dan benda asing (gigi palsu)
Lidah : Warna putih pucat, kotor, dan pergerakan lidah normal
Faring : Warna merah muda, tidak ada peradangan, tidak ada eksudat, tonsil
tidak ada pembesaran
9. Leher
Bentuk leher normal, tidak ada oedema dan jaringan parut, tidak ada tekanan
vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tidak
ada kaku kuduk dan mobilitas leher normal.
Bentuk dada normal, tidak ada kelainan tulang belakang, ada retraksi
intercostal, tidak ada oedema dan jaringan parut, vocal premitus normal
Suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak ada suara
tambahan
Pada jantung ada ictus cordis, perkusi jantung normal, bunyi jantung normal
Pada payudara ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara normal, warna
aerola coklat, puting susu tidak ada ulcus dan pembengkakan, tidak ada secret.
11. Abdomen
Bentuk abdomen datar dan simetris, tidak ada jaringan parut dan lesi, tidak ada
oedema, bising usus 9x permenit, terdapat nyeri tekan.
Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan
jaringan parut, kuku jari bersih, refleks biceps dan trisep +
Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan
jaringan parut, kuku jari bersih, tidak ada varices, dan refleks babinski +
4. DATA BIOLOGIS
1. Pola Nutrisi
· Makan
a. Frekuensi : 3x Sehari
b. Jenis : Nasi + Lauk + Sayur + Buah
c. Porsi/Jumlah : 1 Piring kecil
d. Keluhan : Tidak nafsu makan, mual, muntah
e. Makanan yang dipantang : Tidak Ada
f. Alergi terhadap makanan : Tidak Ada
2. Personal Hygiene
a. Mandi : 1x Sehari
b. Jenis Pakaian : Kaos dan daster
c. Perawatan Gigi : Tidak terlalu rutin
d. Vulva Hygiene : Dibersihkan 1x sehari
5. DATA PSIKOLOGIS
a. Status Perkawinan : Menikah
e. Konsep Diri :
6. DATA SOSIAL
7. DATA SPIRITUAL
Klien mengatakan selalu solat 5 waktu dan menjalankan kewajibannya sebagai umat
muslim.
8. THERAPHY
a. RL 20 tts/mnt
b. Paracetamol 3 x 500 mg
c. Thyamfenicol 3x 500 mg
d. Omeperazole 3 x 1
e. Vit B Comp 3 x 1
9. DATA PENUNJANG
a. HasilLaboratorium
b. Pemeriksaan Diagnostik
DO :
- Pasien tampak lemas Produksi HCL
- Membran mukosa pucat meningkat
- TTV :
- TD : 100/70 mmHg
- N : 82 x/mnt Asam lambung refleks
- S : 39,1 0 C
- RR : 22 x/mnt
Devisit nutrisi
Merangsang
hipotalamus
meningkatkan titik
patogen suhu
Hipertermi
DIAGNOSE KEPERAWATAN
1. Devisit nutrisi berhubungan dengan mual,muntah
2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh
Nama : .Ny.D.............................................. Umur : 35 tahun............................................. No. Dokumen RM :
Ruang : ..Kakak tua.................................................... Kelas : ....II................................................. Tanggal : 06 okt 2020
INTERVENSI
5.Memodifikasi 4 5 Kolaborasi
intake cairan - Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena,jika perlu
sesuai
kebutuhan
6.Memodifikasi 4 5
aktifitas fisik
untuk
mengontrol
suhu tubuh
7.Mempertahan 4 5
kan keutuhan
kulit
Nama : .Ny B.......................................................... Umur : .35 Thn.................................................... No. Dokumen RM :
Ruang : ..Maleo....................................................... Kelas : .II.................................................... Tanggal : 5 Oktober 2020
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
P : Intervensi dilanjutkan
Terapeutik
- Melakukan oral hygiene sebelum makan,jika perlu
- Memfasilitasi menentukan pedoman diet (mis,
piramida makanan)
- Menyajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
- Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
- Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
- Memberikan suplemen makanan, jika perlu
- Menghentikan pemberian makan melalui selang
nasogatrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
-Menganjurkan posisi duduk , jika mampu
- mengajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Melakukan kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis.pereda ,antiemetic),jika perlu
- Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan.
Tindakan DO:
Observasi - Klien tampak masih lemas dan lesu
- Mengidentifikasi penyebab hipertermia (mis. - Klien tampak masih pucat
dehidrasi,terpapar lingkungan panas ,penggunaan - Kulit merah berkurang
incubator) - Kulit terasa masih hangat
- Memonitor suhu tubuh - TTV :
- Memonitor kadar elektrolit - TD : 120/90 MMhg
- Memonitor haluaran urine - N : 94 x/mnt
- Memonitor komplikasi akibat hipertermia - S : 38,1o C
- RR : 22 x/menit
Terapeutik
- Menyediakan lingkungan yang dingin
- Melonggarkan atau melepaskan pakaian
- Membasahi dan mengipasi permukaan tubuh
- Memberikan cairan oral
- Mengganti linen setiap hari atau lebih sering jika
mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
- Melakukan pendinginan exsternal (mis.selimut
hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher,
abdomen, aksila)
- Menghindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Memberikan oksigen jika perlu
Edukasi
- Menganjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Mengkolaborasikan pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
Nama : Ny.D No. Dokumen RM :
Ruang : ...Maleo....................................................... Tanggal : 07 OKT 2020
LEMBAR EVALUASI
P : Intervensi dilanjutkan
DO:
- Klien tampak masih lemas dan lesu
- Klien tampak masih pucat
- Kulit merah berkurang
- Kulit terasa masih hangat
- TTV :
- TD : 120/90 MMhg
- N : 94 x/mnt
- S : 38,10 C
- RR : 22 x/menit