Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

FISIOLOGI SENSORI

Tanggal Praktikum : 18 November 2020


Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020
Waktu Praktikum : 13.30—16.00 WIB

Disusun Oleh
Nama : Ahmad Faiz Muzaki
NIM : 11180161000026
Kelompok :2
Nama Kelompok :
1. Mella Nia Fitri (11180161000003)
2. Ene Nurjanah (11180161000011)
3. Anggi Putri Naulina Nasution (11180161000017)
4. Ricky Ardiansah (11180161000018)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020

1
A. Tujuan Praktikum
1. Mengidentifikasi mayoritas letak sensor suhu panas dan dingin pada indera peraba
di kulit.
2. Membedakan tata letak rasa pada indera perasa di lidah.
3. Mengidentifikasi perbedaan bintik buta pada indera penglihatan di mata.
4. Menganalisis bunyi pada indera pendengaran di telinga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang terjadi ketika sistem sensori diberikan suatu stimulus baik berupa bunyi,
getaran, maupun cahaya?
2. Kemungkinan apa yang menyebabkan sistem sensori tidak dapat menerima
stimulus dari lingkungan luar?
3. Bagaimana mekanisme penerimaan informasi dalam sistem sensori?

C. Hipotesis
1. Secara umum sistem sensori akan merespon dengan menerima stimulus tersebut
dalam bentuk impuls.
2. Kemungkinan penyebabnya adalah sistem sensori mengalami gangguan atau
kerusakan sehingga tidak dapat menerima stimulus dari lingkungan luar baik
sebagian ataupun secara keseluruhan.
3. Sistem sensori tersusun atas jaringam dan sel-sel sensori yang mengalami
depolarisasi dan sel-sel saraf yang terhubung dengannya juga mengalami
depolarisasi, kemudian informasi dikirim ke otak untuk diinterpretasikan melalui
jalur-jalur saraf.

D. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat
No. Nama Jumlah
1. Pena 1 buah
2. Penggaris 1 buah
3. Spidol 1 buah
4. Paku 2 buah
5. Kertas Secukupnya

1
6. Cotton bud 5 buah
7. Gelas plastik 5 buah
8. Tali rapia Secukupnya
9. Meteran 1 buah
10. Botol kaca 1 buah
11. Sendok 1 buah

Tabel 2. Bahan
No. Nama Jumlah
1. Larutan (asam, manis, asin, umami, pahit) Secukupnya
2. Air (es dan panas) Secukupnya

E. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Pemetaan Rasa pada Lidah
Asin Umami Pahit Manis Asam

Keterangan warna: = manis = asin = umami

= asam = pahit

Tabel 4. Deteksi Panas dan Dingin


Panas Dingin

+ + + + + + + +

+ + + + + + + +

+ + + + + + + +

+ + + + + + + +

2
Keterangan: + = sensasi dominan

- = sensasi biasa/tidak dominan/tidak sama sekali

Tabel 5. Deteksi Bintik Buta


Menjauh Mendekat
Mata Kanan Mata Kiri (kanan Mata Kanan (kiri Mata Kiri (kanan
(kiri ditutup) ditutup) ditutup) ditutup)

2,24 m 3,7 m - -

Tabel 6. Deteksi Arah Datangnya Suara (/)


Perlakuan Menggunakan Telinga Kanan Telinga Kiri
Arah Kedua Telinga Ditutup Ditutup
Depan   
Belakang   
Kanan   
Kiri   
Atas   
Bawah   

F. Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul fisiologi sensori. Adapun tujuan dari praktikum ini
di antaranya adalah mengidentifikasi mayoritas letak sensor suhu panas dan dingin
pada indera peraba di kulit, membedakan tata letak rasa pada indera perasa di lidah,
mengidentifikasi perbedaan bintik buta pada indera penglihatan di mata, dan
menganalisis bunyi pada indera pendengaran di telinga. Objek yang diidentifikasi
adalah empat indera utama praktikan sendiri di antaranya meliputi indera peraba
berupa kulit, indera pengecap berupa lidah, indera penglihatan berupa mata, dan
indera pendengaran berupa telinga. Percobaan yang dilakukan pada praktikum kali ini
terdiri atas empat bagian seperti 1) deteksi suhu panas dan dingin pada kulit, 2)
pemetaan rasa pada lidah, 3) deteksi bintik buta pada mata, dan 4) deteksi arah
datangnya suara pada telinga.

3
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa pada
percobaan satu indera peraba praktikan dalam hal ini kulit dapat merasakan
rangsangan berupa suhu panas maupun dingin. Hal ini dikarenakan pada indera
peraba terdapat sensor yang dapat mendeteksi suhu di lingkungan. Sherwood, et. al.
(2013) menyebutkan bahwa pada kulit memiliki reseptor yang cukup sensitif terhadap
suhu panas maupun dingin yang disebut dengan termoreseptor. Fried dan Hademenos
(2006) menambahkan bahwa fungsi termoreseptor bukan hanya sebatas mengukur
temperatur absolut, namun juga perubahan temperatur. Dengan begitu, reseptor ini
sangat penting bagi tubuh individu. Hal ini dikarenakan reseptor tersebut memiliki
kemampuan dalam mengenali suhu tinggi dan rendah serta perubahan suhu
lingkungan mengingat bahwa yang terakhir dapat berpengaruh buruk terhadap tubuh
individu (Wiwi, 2019). Gambar tabel yang sebelumnya berada di punggung tangan
praktikan berfungsi untuk membandingkan sensitifitas kulit terhadap suhu panas dan
dingin baik di semua atau beberapa titik pada punggung tangan. Hasilnya
menunjukkan bahwa semua titik pada punggung tangan praktikan memiliki
sensitifitas yang baik terhadap suhu panas maupun dingin.
Adapun percobaan kedua yang dilakukan oleh praktikan, yaitu melakukan
pemetaan rasa pada lidah. Percobaan ini juga dilakukan untuk membuktikan benar
atau tidaknya bagian-bagian tertentu pada lidah sebagaimana yang dikenal dengan
istilah peta lidah yang mampu merasakan aneka rasa baik manis, asam, asin, umami,
maupun pahit. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa
pada percobaan ini indera perasa praktikan dalam hal ini lidah dapat merasakan aneka
rasa pada seluruh bagian lidah. Bagian lidah yang dimaksud di antaranya bagian
ujung lidah, tepi depan lidah, tepi belakang lidah, dan pangkal lidah. Mengacu pada
kemampuan indera perasa praktikan dalam merasakan aneka rasa dikarenakan adanya
sensor pada lidah yang biasa disebut dengan kemoreseptor. Lebih spesifik lagi
Campbell (2004) menyebut bahwa kemoreseptor yang terdapat pada lidah dikenal
sebagai reseptor gustatoris yang berperan dalam proses pengecapan, sedangkan pada
kemoreseptor pada proses penciuman dikenal sebagai reseptor olfaktoris. Sherwood,
et. al. (2013) menambahkan bahwa kemoreseptor sensitif terhadap bahan kimia
tertentu termasuk O2 dan CO2 dalam darah dan kandungan kimia dalam sistem
pencernaan. Peta lidah yang digambarkan pada kertas uji menunjukkan bahwa seluruh
bagian lidah praktikan baik pada ujung lidah, tepi depan lidah, tepi belakang lidah,
dan pangkal lidah dapat merasakan aneka rasa tanpa terkecuali. Dengan demikian,
4
hasil tersebut dapat membantah teori peta lidah yang menyatakan bahwa bagian lidah
tertentu yang hanya dapat merasakan satu rasa.
Adapun percobaan ketiga yang dilakukan oleh praktikan, yaitu mendeteksi
bintik buta pada mata. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat
dinyatakan bahwa pada percobaan ini indera penglihatan praktikan dalam hal ini mata
baik mata sebelah kanan maupun kiri kehilangan titik fokus dalam melihat tanda titik
pada kertas seiring jauhnya jarak penglihatan. Hal ini dikarenakan cahaya yang jatuh
pada bagian retina tidak mengandung fotoreseptor sebagai bagian dari bintik buta
sehingga cahaya tidak dapat diterjemahkan oleh otak. Hill (2012) menyatakan bahwa
mata memiliki sel fotoreseptor pada jaringan nonneural seperti yang membentuk
kornea dan iris. Oleh karena pada bagian retina tidak mengandung sel fotoreseptor,
maka ia tidak memiliki kemampuan lebih dalam melihat titik fokus pada jarak yang
jauh. Sherwood, et. al. (2013) menambahkan bahwa fungsi mata adalah memfokuskan
berkas cahaya dari lingkungan ke sel fotoreseptor retina yang terdiri atas sel batang
dan sel kerucut. Fotoreseptor kemudian mengubah energi cahaya menjadi sinyal
listrik untuk ditransmisikan ke sistem saraf pusat. Bagian yang disebut dengan bintik
buta merupakan bagian yang tidak dapat mendeteksi bayangan karena tidak adanya
sel kerucut atau sel batang sebagai bagian dari sel fotoreseptor.
Adapun percobaan keempat yang dilakukan oleh praktikan, yaitu mendeteksi
arah datangnya suara pada telinga. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan
dapat dinyatakan bahwa pada percobaan ini indera pendengaran praktikan dalam hal
ini telinga dapat mendengar arah datangnya suara baik dari depan, belakang, kiri,
kanan, atas, dan bawah dengan menggunakan kedua telinga atau salah satu telinga
tertutup (kanan dan kiri). Kemampuan indera pendengar dalam mendengar bunyi dari
lingkungan karena terdapat reseptor. Campbell (2004) menyebutkan bahwa reseptor
yang terdapat pada telinga biasa dikenal dengan sebutan mekanoreseptor berupa sel-
sel rambut baik untuk pendengaran maupun kesetimbangan yang berkaitan erat di
dalam saluran yang penuh cairan dalam telinga. Hasil yang tertera pada tabel di atas
menunjukkan bahwa indera pendengaran praktikan dapat mendengar secara baik
bunyi dentingan botol kaca baik dari arah depan, belakang, kiri, kanan, atas, maupun
bawah.

5
G. Simpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
indera peraba berupa kulit dapat mendeteksi suhu panas dan dingin karena memiliki
reseptor yang disebut termoreseptor. Adapun sejatinya seluruh bagian lidah dapat
merasakan aneka rasa baik rasa manis, asam, asin, umami, maupun pahit karena
memiliki reseptor yang disebut dengan kemoreseptor (reseptor gustatoris). Bukti ini
dapat menjadi bantahan maupun bentuk klarifikasi atas miskonsepsi yang terjadi pada
pemahaman mengenai teori peta lidah yang menyatakan bahwa bagian tertentu dari
lidah hanya dapat merasakan satu rasa saja. Indera penglihatan berupa mata tidak
mampu melihat titik fokus pada jarak yang jauh. Hal ini dikarenakan pada bagian
mata berupa retina yang berfungsi untuk menangkap cahaya dari lensa ke saraf mata
tidak mengandung sel fotoreseptor. Indera pendengaran berupa telinga dapat
mendeteksi arah datangnya bunyi karena memiliki reseptor yang disebut
mekanoreseptor berupa sel-sel rambut baik untuk pendengaran maupun
kesetimbangan.

H. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A., dkk. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga.

Fried, George H. dan George J. Hademenos. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.

Hill, Richard W., et. al. 2012. Animal Physiology Third Edition. Sunderland: Sinauer
Associates.

Isnaeni, Wiwi. 2019. Fisiologi Hewan Edisi Revisi. Yogyakarta: Kanisius.

Sherwood, Lauralee, et. al. 2013. Animal Physiology From Genes to Organism
Second Edition. Belmont: Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai