OLEH :
Nurul Afifah Nensih, S.Kep
Nim : 20501056
PRESEPTOR AKADEMIK
Ns. Bayu Azhar, M.Kep
MASA PRAKTIK
28 Desember 2020 – 05 Januari 2021
KABUPATEN KAMPAR
20501056
i
Pekanbaru, Januari 2021
Mengesahkan,
Preseptor Akademik
NIDN.1015059102
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
A. Tinjauan Teoritis ................................................................................ 3
1. Konsep Lansia............................................................................... 3
2. Konsep Hipertensi......................................................................... 14
B. Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah Ny.Z ........................................... 21
C. Penatalaksanaan Keperawatan ........................................................... 21
D. Asuhan Keperawatan Gerontik .......................................................... 23
A. Pengkajian........................................................................................... 27
iii
B. Diagnosa ............................................................................................. 51
C. Intervensi............................................................................................. 55
D. Implementasi dan Evaluasi.................................................................. 57
BAB V PENUTUP......................................................................................... 62
A. Kesimpulan.......................................................................................... 62
B. Saran.................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 63
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
diperoleh melalui berbagai macam cara pengolahan dan dikenal dengan nama
minyak esensial (essensial oil) (Sholikha, 2011 dalam Sam’ani, M.T 2017).
Terapi rendam kaki ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah
dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyak oksigen dipasok
ke jaringan yang mengalami pembengkakan. Perbaikan sirkulasi darah juga
memperlancar sirkulasi getah bening sehingga membersihkan tubuh dari
racun (Wulandari, dkk. 2016).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh rendam kaki air hangat dan aroma terapi lemon
untuk menurunkan tekanan darah pada lansia
2
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui klasifikasi pasien tekanan darah tinggi
2. Untuk mengetahui efektifitas penurunan tekanan darah
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN TEORITIS
1. Konsep Lansia
a. Definisi Lansia
Lanjut Usia (Lansia) adalah hal yang harus diterima sebagai
suatu kenyataan dan fenomena biologis yang mana kehidupan itu akan
diakhiri dengan proses penuaan. Penuaan merupakan proses normal
perubahan yang berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir
dan berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari rentang
kehidupan.Proses penurunan atau perubahan kondisi yang dialami
oleh lansia tentu memerlukan penyesuaian bagi lansia untuk menjalani
peran baru tersebut. Proses penyesuaian diri pada setiap lansia
berlangsung secara berbeda-beda dalam menghadapi berbagai
kemunduran diri serta masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-
hari. Pada fase ini, manusia berpotensi mempunyai masalah-masalah
kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa (Fatimah, 2010).
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan untuk memperbaiki diri atau mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Bandiyah,
2012). Lanjut usia adalah suatu proses alami yang ditentukan oleh
Tuhan Yang Maha Esa, semua orang akan mengalami proses menjadi
tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir
3
dimana akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara
bertahap (Azizah & Ma’rifatul, 2011).
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang tidak
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
permulaan kehidupannya yaitu neonatus, toddler, pra school, school,
remaja, dewasa, dan lansia. Tahap berbeda ini dimulai baik secara
biologis maupun psikologis (Padila, 2013).
4
2) Tipe Mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam
mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan memenuhi
undangan.
3) Tipe Tidak Puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan, yang menyebabkan
kehilangan kecantikan, kehilangan daya tarik jasmani, kehilangan
kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar,
mudah tersinggung, menuntut, sulit dilayani dan pengkritik.
4) Tipe Pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai konsep habis
gelap terbitlah terang, mengikuti kegiatan beribadah, ringan kaki,
pekerjaan apa saja dilakukan.
5) Tipe Bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesal, pasif, mental, sosial dan ekonominya.
5
9) Membangun filosofi hidup yang bermakna dan memuaskan
kenyamanan dalam filosofi atau agama.
10) Mengikuti dan merasakan bahwa dia dibutuhkan.
6
e) Sistem gastrointestinal
Esofhagus, asam lambung menurun, lapar menurun dan
paristaltik menurun sehingga daya absorbsi juga menurun.
f) Sistem genitoruia
Ginjal mengecil aliran darah ke ginjal menurun, penyaringan
glomerulus dan fungsi tubulus menurun sehingga kemampuan
mengonsentrasiakan urin juga menurun.
7
Kulit keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Rambut
dalam hidung dan telinga menebal, rambut memutih, kuku
keras, dan mudah rapuh.
3) Perubahan Psikososial
Menurut Aspiani (2014) perubahan psikologis penuaan yang
berhasil dicerminkan pada kemampuan individu lansia beradaptasi
terhadap kehilangn fisik, social, emosional, serta mencapai
kebahagiaan, kedamaian dan kepuasan hidup. Perubahan
psikososial pada lanjut usia meliputi:
a) Pensiun
Nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan
identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaannya. Bila
seseorang pension dia akan mengalami beberapa kehilangn
diantaranya: kehilangan finansial, kehilangan status
(jabatan/kedudukan), kehilangan teman dan kehilangan
pekerjaan.
b) Merasakan atau sadar akan kematian.
c) Perubahan dalam cara hidup, memasuki rumah perawatan,
bergerak lebih ssempit.
d) Ekonomi menurun akibat pemberhentian dari jabatan,
meningkatnya biaya hidup dan bertambahnya biaya pengobatan.
e) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
f) Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan social.
g) Gangguan saraf panca indra.
h) Hilang kekuatan dan ketegangan fisik, perubahan gambaran dan
konsep diri.
4) Perubahan Mental
a) Perubahan fisik, khususnya organ perasaan.
b) Kesehatan umum, tingkat pendidikan dan lingkungan.
c) Kenangan (memori), kenangan jangka panjang beberapa jam
sampai beberapa hari dapat mencakup beberapa perubahan,
8
kenangan jangka pendek sekitar (0-10 menit), kenangan buruk
bisa berakibat demensia.
d) Intelegentia quation (IQ), penampilan,persepsi, dan
keterampilan, psikomotor berkurang.
g. Mitos-Motos Penuaan
Menurut Miller (1995), ada beberapa mitos dengan penuaan:
1) Mitos kedamaian dan ketenangan
9
Orang usia lanjut seharusnya dapat santai menikmati hasil kerja
dan jerih payahnya pada usia muda serta dewasanya. Namun dalam
kenyataannya lansia penuh dengan stress karena kemiskinan dan
berbagai keluhan serta penderita karena penyakit
2) Mitos Konservatisme dan Kemunduran Pandangan
Lansia pada umumnya konservatif, tidak kreatif, menolak invasi,
berorientasi, ke masa silam, ketinggalan zaman, merindukan masa
lalu, kembali kemasa anak-anak, susah berubah, keras kepala, dan
bawel.
3) Mitos Berpenyakitan
Lansia dipandang sebagai masa degeneratif biologis yang disertai
oleh berbagai penderita akibat berbagai proses penyakit.
4) Mitos senilitas
Lansia di pandang sebagai masa demensia (pikun), yang
disebabkan oleh kerusakan bagian tertentu dari otak.
5) Mitos Ketidak Produktifan
Lansia di pandang sebagai usia yang tidak produktif, padahal masih
banyak lansia yang memiliki kematangan dan produktivitas mental
dan material yang tinggi.
h. Realita Lansia
1) Lansia Berbeda Dengan Orang Lain
Orang yang mencapai tahap lanjut usia dapat dikatakan sebagai
orang yang beruntung. Mereka telah mengenyam kehidupan yang
panjang.
2) Lansia tidak dapat mempelajari keterampilan dan tifak
memerlukan pendidikan dan latihan.
Kenyataannya di masyarakat, terutama di perguruan tinggi,
banyak lansia yang dapat menyelesaikan studinya sampai jenjang
s2 dan s3, berkompetensi dengan orang-orang muda secara jujur
dan objektif. Hal itu menunjukkan bahwa lansia dapat
10
mempelajari keterampilan baru sama baiknya dengan orang lain.
Hanya mungkin karena lama tidak berlatih dan kadang-kadang
kurang memiliki keyakinan dan kemampuannya.
3) Lansia Sukar Menerima Informasi Baru
Kesempatan untuk memperoleh informasi baru sangat terbuka
lebar, karena waktu senggang nya relative banyak, dalam
kehidupan lansia umumnya mereka haus akan berita-berita baru
dan informasi-informasi baru.
11
Banyaknya lansia yang masih gagah, masih mampu bekerja keras,
bahkan banyak yang masih memiliki jabatan penting dalam suatu
lembaga.
10) Lansia Menghabiskan Uang Untuk Berobat
11) Lansia Sama Dengan Pikun
Pikun adalah penyakit (patologis) pada orangtua, yang ditandai
dengan menurunnya daya ingat jangka pendek.
12
Harga diri adalah suatu penilaian seseorang tentang pencapaian
diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri (Dalami et al., 2009).
d) Peran
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial
yang berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai
kelompok sosial, dimana tiap individu mempunyai berbagai
peran yang terintegrasi dalam pola fungsi individu. Peran ini
memberikan sarana untuk berperan serta dalam kehidupan sosial
dan merupakan cara untuk menguji identitas dengan
memvalidasi pada orang yang berarti (Dalami et al., 2009).
e) Identitas diri
Identitas diri merupakan kesadaran akan dirinya sendiri yang
bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesis
dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh
(Tarwoto & Wartonah, 2010).
j. Masalah Psikososial
Menurut Maas, Buckwalter, Hardy, Tripp-Reimer, Titler dan
Specht (2011),ada beberapa masalah psikososial yang terjadi pada
usia lanjut yaitu:
1) Kecemasan (ansietas)
Menurut Direja (2011), kecemasan (ansietas) adalah kekhawatiran
yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan adanya
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Biasanya keadaan emosi ini
tidak memiliki objek yang spesifik.
2) Kehilangan
Menurut Yusuf et al., (2015), kehilangan merupakan suatu keadaan
individu mengalami kehilangan sesuatu yang sebelumnya ada dan
dimiliki. Menurut Direja (2011), kehilangan adalah suatu keadaan
individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi
tidak ada, baik terjadi sebagian ataupun keseluruhan.
13
3) Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan merupakan persepsi bahwa segala tindakannya
akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana individu
kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang
baru dirasakan (Direja, 2011).
4) Keputusasaan
Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif terus menerus,
dimana seseorang individu tidak melihat alternatif atau tersedia
pilihan pribadi untuk memecahkan masalah-masalah atau mencapai
apa yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkan energi atas
namanya sendiri untuk menentapkan suatu tujuan (Direja, 2011).
5) Isolasi social
Menurut Yusuf et al. (2015), isolasi sosial adalah keadaan
seseorang mengalami penurunan atau bahkan individu tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
2. Konsep Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang umum
terjadi dalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi jika tekanan darah
pada arteri utama di dalam tubuh terlalu tinggi. Hipertensi kini
semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia. Hipertensi merupakan
14
kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara
untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah
kita secara teratur. Tekanan darah tubuh yang normal adalah 120/80
(tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg).
Namun, nilai tekanan darah tersebut tidak memiliki nilai yang baku.
Hal itu berbeda-beda tergantung pada aktivitas fisik dan emosi
seseorang (Meita, 2011). Hipertensi di artikan sebagai peningkatgan
tekanan darah sistolok lebih dari 140 mmHg dan tekanan dastolik
lebih dari 90 mmHg.
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara
95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara
105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya
115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan
tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan
sistolik ( Ayu firsty & citra pertiwi, 2020)
b. Klasifikasi Hipertensi
15
Menurut Andini (2004) gejala klinis yang dialami penderita hipertensi
adalah:
1. Pusing
2. Mudah marah
3. Telinga berdengung
4. Susah tidur
5. Sesak nafas
6. Rasa berat pada tengkuk
7. Mudah lelah
8. Mata berkunang-kunang dan mimisan
Penderita yang hipertensi kadang tidak menampakkan gejala
sampai bertahun tahun. Gejala muncul jika ada kerusakan vaskuler
dengan manifestasi khas sesuai system organ divaskularisasi oleh
pembuluh darah yang bersangkutan. Crown (2009) menyebutkan
bahwa sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami
hipertensi bertahun-tahun berupa nyeri kepala, kadang disertai mual
dan muntah, akibat peningkatan tekanan intracranial.
d. Penyebab Hipertensi
1) Faktor Genetik
Adanya faktor genetik pada keluarga yang akan menyebabkan
keluarga tersebut mempunyai resiko menderita hipertensi.
Individu dan keluarga yang mempunyai resiko hipertensi
mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi
dari pada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan
hipertensi
2) Umur
Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiring dengan
bertambahnya umur seseorang. Individu yang berumur di atas 60
tahun, 50-60% mampunyai tekanan darah lebih besar atau sama
dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi
ymg terjadi pada orang yang bertambah usia. Tekanan darah
16
cenderung meningkat dangan bertambahnya usia. Pada laki-laki
meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita
meningkat pada usia lebih dari 55 tahun.
3) Jenis Kelamin
Setiap jenis kelamin memiliki struktur oragan dan hormon
yang berbeda. Demikian juga pada perempuan dan laki-laki
berkaitan dengan hipertensi, laki-laki mempunyai resiko lebih
tinggi untuk menderita hipertensi lebih awal. Laki-laki juga
mempunyai resiko lebih besar terhadap morbiditas dan mortalitas
kardiovaskuler. Sedangkan pada perempuan lebih rentan terhadap
hipertensi ketika berumur 50 tahun ketika wanita mengalami
menopause.
4) Etmis
Setiap etnis memiliki memiliki kekhasan masing masıng yang
menjadi ciri khas dan pembeda satu dengan lainnya. Hipertensi
banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada berkulit putih.
Belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetepi pada orang
berkulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan
sensitivitas terhadap vasoversin yang lebih besar yang
menyebabkan mereka lebih rentan terkena hipertensi.
5) Stres
Stimulasi aktivitas saraf simpatis akan meningkatkan
resistansi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga
akan berdampak pada perubahan tekanan darah yaitu peningkatan
tekanan darah secara intermiten atau tidak menentu (Nasution,
2011). Hubungan antara stres diduga melalui aktivasi saraf
simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita
beraktivitas. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat
meningkatkan tekanan darah scara intermitten (tidak menentu).
Apabila setres berkepanjamgan dapat mengakibatkan tekanan
darah meningkat tinggi.
6) Kegemukan (obesitas)
17
Kegemukan (obesitas) juga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit berat salah
satunya hipertensi Penelitian epidemologi menyebutkan adanya
hubungan antara berat badan dengan tekanan darah pada pasien
hipertensi. Yang sangat memprngaruhi tekanan darah adalah
kegemukan pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah
lemak pada bagian perut atau kegemukan terpusat (obesitas
sentral).
7) Nutrisi
Sodium adalah penyebab penting terjadinya hipertensi
primer. Asupan garam tinggi akan mengakibatkan pengeluaran
berlebihan darı hormon natriouritik yang secara tidak langsung
akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Asupan garam
yang tinggi dapat menimbulkan perubahan tekanan darah yang
dapat terdeteksi lebih dari 14 gram per hari jika dalam sendok
makan 2 sendok makan yang kita konsumsi dari makanan asin
atau gurih yang kita makan setiap hari.
8) Merokok
Merokok marupakan salah satu kebiasaanhidup yang dapat
mampengaruhi tekanan darah. Rokok yang dihisap dapat
mengakibatkan peningkatan takanan darah. Hal tersebut
dikarenakan, rokok mengakibatkan vasokenstriksi pembuluh
darah perifer dan pembuluh darah di ginjal sehingga terjadi
peningkatan tekanan darah Merokok setiap hari akan
mengakibatkan peningkatan tekanan darah sistolik 10-20 mmHg
dan meningkatkan detak jantung 5-20 kali permenit (Mangku,
2000). Menghisap rokok menyebabkan nikotin terserap olah
pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan kemudian akan
diedarkan hingga ke otak. Di otak nikotin akan memberikan
sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin atau
18
adrenalin yang akan menyempitkan pembuluh darah dan
memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan darah
yang lebih tinggi. Tembakau memiliki efek cukup besar dalam
peningkatan tekanan darah karena dapat menyebabkan
penyempitan pambuluh darah Kandungan bahan kimia dalam
tembakau juga dapat merusak dinding pembuluh darah Karbon
monoksida dalam asap rokok akan menggantikan ikatan oksigen
dalam darah. Hal tersebut mengakıbatkan tekanan darahi
meningkat karena memompa untuk memasukkan oksugen yang
cukup ke dalam jantung dipaksa tubuh lunnya Karbon monoksida
dalam asap rokok akanmenggantikan ikatan oksigen dalam darah.
Hal tersebut mengakibatkan tekanan darah meningkat karena
jantung dipaksa memompa untuk mernasukkan oksigen yang
cukmp ke dalam organ dan jaringan tubuh lainmya.
9) Narkoba
Mengkonsumsi narkoba jelas tidak sehat. Komponen-
komponen zat adiktif dalam narkoba juga akan memicu
peningkatan tekanan darah Sangatlah penting untuk menjalani
pola hidup sehat agar terhindar dari hipertensi. Kecanduan
narkoba sepele tetapi sangat mematikan efek buruk yang
ditimbulkan sangat besar, itulah sebabnya mendeteksi sejak dini
sangatlah diperkukan, dan juga harus di imbangi dengan pola
hidup sehat.
10) Alkohol
Penggunaan alkohol secara berlebihan akan memicu tekanan
darah seseorang Selain tidak bagus bagi tekanan darah kita,
alhohol akan menimbulkan kecanduan, menghentikan konsumsi
alkohol sangatlah bik tidak hanya bagi hipertensi tapi juga baik
intuk kesehatan
11) Kafein
Kopi adalah bahan manuman yang mengandung banyak
kafein, begitu pula dengan teh walaupun kandunganya tidak
19
sebanyakk kopi Kandungan kafen elan dak kaik untuk tekanan
darah dalam mgka panjang pada orang-orang tertentu dapat
menimbulkan efek vang tidak baik seperti tidak bisa tidur, jantung
berdebar-debar, sesak nafas.
12) Kurang Olahraga
Pada saat ini orang - orang senang dengan hal-hal yang cepat
dan praktis dan mudah dan mereka cenderung mencari segala
sesuatu sehingga menjadikan tubuh banyak bergerak hal inilah
yang memicu kolesterol tinggi dan juga adanya tekanan darah
yang terus menguat sehingga memicu terjadinya hıpertensi.
13) Kolesterol
Tinggi Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah.
Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya
tekanan darah akan meningkat.
20
Mengurangi berat badan bisa menurunkan tekanan darah 5-20
mmHg per 10 kg penurunan berat badan.
21
2. Hasil pemeriksaan asam urat 4,4 mg/dl
3. Hasil pemeriksaan gula darah 135 mg/dl
C. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Hasil jurnal
Penatalaksanaanpengaruh hydrotherapy ekstrak kulit jeruk (citrus
limon) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dimana pada jurnal
ini didapatkan analisis Univariat Rata-Rata Tekanan Darah (Sistolik dan
Diastolik) Sebelum Hydrotherapy Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandiangin pada 10 orang lansia, diperoleh hasil rata-rata tekanan darah
sistolik sebelum perlakuan hidroterapi adalah 148 mmHg dan rata-rata
tekanan darah diastolik sebelum perlakuan hidroterapi adalah 91 mmHg
dan Rata-Rata Tekanan Darah (Sistolik dan Diastolik) Sesudah
Hydrotherapy Terhadap Penurunan Tekanan Darah diperoleh hasil rata-
rata tekanan darah sistolik sesudah perlakuan hidroterapi adalah 141
mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum dilaksanakan
hidroterapi adalah 86 mmHg. Terdapat penurunan rata-rata tekanan darah,
hal ini disebabkan karenaair hangat mempunyai dampak fisiologis bagi
tubuh pertama berdampak pada pembuluh darah dimana hangatnya air
membuat sirkulasi darah menjadi lancara yang kedua adalah faktor
pembebanan di dalam air yang akan menguatkan otot-otot dan ligament
yang mempengaruhi sendi tubuh
Dari penelitian ini mendapatkan hasil tekanan darah sebelum dan
sesudah pemberian hidroterapi berkisaran antara 5.741-11.61.
Berdasarkan hasil uji statistik Uji T-Test Paired Sample didapatkan nlai p-
value =0.000. Penelitian ini menunjukkan tekanan darah sistolik dan
diastolik mengalami penurunan yang signifikan dengan rata-rata
penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sesudah hidroterapi (Dapat
22
disimpulkan bahwa terapi hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon
mempunyai pengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada lansia).
23
tinggi.Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan
terapi rendam air hangat , merendam bagian tubuh ke dalam air hangat
dapat meningkatkan sirkulasi, mengurangi edema, meningkatkan
relaksasi otot dan menggunakan terapi air dapat juga menyembuhkan
berbagai penyakit seperti demam, radang paru-paru, sakit kepala, dan
insomnia. Karna hal itulah saya tertarik mengajarkan terapi rendam
kaki air hangat kepada Ny. Z
24
b) Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
c) Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan
d) Bagaimana mengalami stres yang dialami
e) Perilaku dikaji juga mengenai fungsi kognitif, daya ingat, proses
pikir, alam perasaan, orientasi dan kemampuan dalam
penyelesaian masalah
3) Sosial ekonomi
a) Dari mana sumber keuangan lanjut usia
b) Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang
c) Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya
d) Kegiatan yang diikuti oleh lansia
e) Seberapa besar ketergantungannya
4) Spiritual
a) Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan
keyakinan agamanya
b) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam
kegiatan keagamaannya, misalnya pengajian
c) Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah
dengan berdoa
d) Apakah lanjut usia terlihat tabah dan tawakal
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang,
keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau
proses kehidupan yang aktual dan potensial (Nanda,1990). Untuk
memudahkan dalam mendokumentasikan proses keperawatan harus
diketahui. Beberapa diagnosa keperawatan. Tipe diagnosa keperawatan
meliputi tipe aktual, resiko, kemungkinan sehat dan sejahtera.
Dari hasil pengkajian dapat analisa/disimpulkan dirumuskan masalah
atau diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada lansia. Beberapa
masalah keperawatan yang umum ditemukan pada lansia antara lain:
a. Fisik / biologi
25
1) Gangguan nutrisi : kurang/ berlebihan dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan pemasukan yang tidak adekuat.
2) Gangguan persepsi sensori
3) Gangguan pola tidur
4) Perubahan pola eliminasi
b. Psikososial
1) Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga
2) Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak
3) Koping tidak efektif
4) Ansietas
5) Depresi berhubunagn dengan isolasi sendiri
c. Spiritual
1) Penolakan terhadap proses penuaan
2) Perasaan tidak tenang b.d ketidakmampuan dalam melakukan ibadah
secara tepat
3. Intervensi
Dalam perencanaan keperawatan, hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi:
a. Melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan
b. Berkerjasama dengan profesi kesehatan lainnya.
c. Tentukan prioritas
1) Cegah akan timbulnya masalah
2) Keamanan atau rasa aman adalah utama yang merupakan kebutuhan
3) Bangkitkan perubahan tetapi jangan memaksa
4) Klien mungkin puas dengan situasi demikian
Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan
dengan tujuan agar lansia/ keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat
baik yang melakukan perawatan dirumah atau dipanti dapat membantu
lansia.
Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan
kebutuhan dasar antara lain:
a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
26
b. Meningkatnya keamanan dan keselamatan
c. Memelihara keseimbangan istirahat/ tidur
d. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif
4. Implementasi
Semua tindakan yang direncanakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
lansia. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Berbicara dengan lembut dan sopan
b. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan
dilakukan berulang kali, jika perlu dengan gambar
c. Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya.
5. Evaluasi
Setiap tindakan yang telah dilakukan perlu dievaluasi/dinilai baik verbal
maupun nonverbal untuk mengetahui sejauh mana lansia atau keluarga
mampu melakukan apa yang dianjurkan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
27
NIM : 20501056
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
c. Telpon :
d. Pekerjaan : IRT
e. Pendidikan : SD sederajat
f. Komposisi :
Hub.
Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
Dng KK
2. Genogram
1. Genogram
28
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
: Meninggal
3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. Z iyalah keluarga besar atau extended family yang terdiri
dari 3 generasi yaitu lansia, anak dan cucunya.
4. Suku Bangsa
Ny.Z bersuku batak dengan marga siregar dan mengikuti adat serta norma
yang berlaku. Bahasa yang digunakan di rumah iyalah bahasa indonesia
29
5. Agama
Agama yang dianut oleh Ny.Z Aadalah agama islam dan selalu mejlankan
kewajibannya
Status sosial ekonomi Ny.Z di penuhi oleh anak-ananya yang selalu mengirim
duit untuk Ny.Z
Ny.Z mengatakan sudah lama tidak melakukan rekreasi keluar kota, namun
hanya sering kumpul sama keluarga besarnya.
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga dengan usia lanjut
karena terdapat lansia di dalam rumah tersebut
30
Keluarga Ny.Z termasuk dalam perkembangan kelurga yang sejahtera
tahap tiga yaitu keluarga Ny.Z mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Riwayat keluarga inti Ny.Z iyalah iya tinggal bersama anak dan cucunya
dan suami Ny.Z sudah meninggal
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Ny.Z tinggal bersama anak dan cucunya dengan rumah semi permanen
dengan milik sendiri, ventilasi rumah cukup, rumah dalam keadaan
bersih, septitank lumayan jauh dari sumur, sumber air yang digunakan
iyalah sumur bor dan pengelolaan sampah dengan cara di bakar, rumah
terdiri dari 2 kamar, satu dapur, satu kamar mandi, lantai rumah semen
dan pencahayaan di dalam rumah cukup baik
31
dduk-duduk dan berkumpul dengan tetangga-tetangga di dekat rumahnya
sekedar untuk bercengkrama
Dari menikah sampai anak Ny.Z menikah Ny.Z tidak pernah pindah rumah
dan selalu menetap di rumahnya yang sekarang ini bersana nak dan
cucunya.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Keluarga Ny.Z saling terbuka satu sama lain dan selalu bermusyawarah
dengan keluarga untuk mengambil keputusan
32
Keluarga Ny.Z saling meghargai satu sama lain, saling membantu serta
saling mendukung jika salah satu dari mereka memiliki masalah
3. Struktur peran
Ny.Z adalah sebagai seorang ibu dan juga nenek bagi cucunya
4. Norma keluarga
Keluarga Ny.Z menerapkan aturan sesuai dengan ajaran dan norma agama
islam. Ny. Z mengharapkan cucu-cucunya menjadi anak yang taat dalam
menjalankan agama serta menjadi anak yang sukses di kemudian hari serta
bisa membanggakan keluarga.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Ny.Z dan keluarga saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal Ny.Z
dengan tetangga saling berdekatan, jika ada masalah tetangga selalu
membantu
2. Fungsi sosialisasi
33
Fungsi perawatan keluarga Ny.Z. Ny.Z bekerja sehari-harinya di
rumah Ny.Z berusia 72 tahun Ny.Z memiliki 3 orang anak yang sudah
berkeluarga. Ny.Z mengatakan iya tinggal bersama anak dan cucunya
dengan rumah semi permanen dengan milik sendiri, ventilasi rumah
cukup, rumah dalam keadaan bersih, septitank lumayan jauh dari sumur,
sumber air yang digunakan iyalah sumur bor dan pengelolaan sampah
dengan cara di bakar, rumah terdiri dari 2 kamar, satu dapur, satu kamar
mandi, lantai rumah semen dan pencahayaan di dalam rumah cukup baik.
Ny.Z beragama islam dengan suku bangsa batak Disaat dilakukan
pengkajian Ny.Z Mengataan mempunyai riwayat hipertensi yang telah iya
derita selama 1 tahun yang lalu dan iya mengetahui hipertensi setelah iya
di rawat dirumah sakit. Namun sebelum sakit Ny.Z jarang sekali
memeriksakan kesehatan iya atau pun keluarga lainnya. Kebiasaan
keluarga jika sakit bawak istirahat dan kadang-kadang memakan obat
warung, karena hal seperti itu Ny.Z tidak mengetahui penyakitnya setelah
dibiarkan terus menerus dan Ny.Z suatu ketika tidak sadarkan diri karna
tekanan darahnya terlalu tinggi dan dilarikanlah kerumah sakit kemudian
dilakukan pemeriksaan di rumah sakit.Dan Ny.Z dinyatakan mempunyai
penyakit jantung karena komplikasi dari hipertensi Ny.Zkarena selama ini
tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, dan tidak mengetahuai
tentang penyakitnya dan cara penanggulangan supaya tidak terjadi
komlikasi dari penyakit yang di deritanya, setelah keluar dari rumah sakit
itulah Ny.Z mengetahui kalau iya menderita hipertensi dan menyebabkan
Ny.Z sakit jantung.Ny.Z mengatakan lebih kurang 6 bulan yang lalu ia
tidak ada lagimelakukan pemeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehtan
karena Ny.Z takut untuk pergi ke fasilitas kesehatan karena adanya covid-
19, saat dilakukan pengkajian hari pertama Ny. Z mengatakan merasakan
berat di tengkuk, sakit kepala, dan sering terbangun di malam hari karna
ingin buang air kecil. Setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada
Ny.Z didapat kan tekanan darahnya 200/90 mmHg dan selama
merasakansakit kepala dan berat di tengkuk Ny.Z hanya membiarkan dan
sesekali dibawak istirahat kemudian sakit tengkuk dan kepalanya sedikit
34
berkurang, Ny.Z tidak melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dan
Ny.Z sudah mengetahui hal hal yang harus dihindari untuk mencegah
peningkatan hipertensi pada dirinya namun iya kadang masih memakannya
tetapi tidak banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di
dapatkan lah data-data dimana Ny.Z mengatakan nafsu makannya selalu
baik dan iya makan 3 kali sehari sarapan, makan siang dan makan malam
yang dilakukan makan kadang sendiri-sendiri kadang bersama anak dan
cucu. Ny.Z mengatakan masih bisa melakukan aktifitas sehari-harinya
secara mandiri tanpa bantuan anak atau cucunya seperti berpakaian, mandi
berjalan, BAB/BAK, pergi ketoilet dan lain sebagainya. Dari pengkajian
lebih lanjut Ny.Z masih bisa mengingat dan fungsi intelektual yang utuh
dari pengkajian depresi pada klien Ny.Z tidak terjadi depresi karena masih
banyak orang-orang disekitarnya masih sayang dengan dia dan tidak
merasa sunyi lagi setelah anaknya tinggal bersama dengan Ny.Z. Ny.Z
mengatakan bahwa iya sangat sering duduk dan berbincang-bincang
bersama tetangga di luar rumah dan kadang-ladang ikut wirit yang
diadakan di rt Ny.Z. setelah dilakukan pemeriksaan dimana Ny.Z dengan
kesadaran umum baik dan disaat dilakukan pemeriksaan pada bagian
tubuh Ny.Z dibagian kaki Ny.Z terdapat edema dimana edema pada kaki
Ny.Z berada pada derajat 1 dan setelah dilakukan auskultasi bunyi jantung
Ny.Z terdapat bunyi jantung abnormal yaitu mitral stenosis kemudian
dilakukan pemeriksaan CRT didapatkan CRT Ny.Z < 3 detik, Ny.Z
mengatakan kadang-kadang merasakan nyeri dada dan sesak kalau sudah
terlalu banyak aktifitas dilakukan pemeriksaan tekanan darah selanjutnya
dimana tekanan darah Ny.Z 200/80 mmHg dengan nadi 62 X/menit suhu,
37,7 oC pernapasan 22 X/menit dan setelah dilakukan pemeriksaan asam
urat dan gula darah dimana didapatkan asam urat Ny.Z 4,4 mg/Dl dan gula
darah sewaktunya 135mg/dL dimana dinyatakan kalau asam urat dan gula
darah Ny.Z dalam rentang normal.
35
F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA
b) Mengambil keputusan
d) Memelihara lingkungan
36
setiap ada masalah terkait dengan kesehatan Ny.Z kadang
melakukankunjungan ke fasilitas kesehtan kadang tidak melakukan
kunjungan kesehtan, lebih kurang 6 bulan ini belum ada memeriksakan
kesehatan ke pelayanan kesehatan
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi ekonomi
- janganka pendek
- jangka panjang
37
Ny.Z mengatakan dia sudah tua alhamdulillah sekarang sudah ada
anak yang menjaganya di rumah sebelumnya iya tinggal sendiri di
rumah sekarang sudah ada teman untuk berbincang-bincang dan
bercanda tawa
b. Kemampuan keluarga
Ny.Z mengatakan jika ada masalah iya selalu berunding dan selalu
mencari solusi dengan keluarga
c. Strategi koping
d. Strategi adaptasi
8. Pemeriksaan Penunjang
HARAPAN KELUARGA
38
KEBIASAAN SEHARI – HARI
a. Biologis
1. Pola makan
Ny.Z mengatakan nafsu makannya selalu baik dan iya makan 3 kali
sehari dengan sarapan dan sampai makan malam yang dilakukan
makan kadang sendiri-sendiri kadang bersamaan
2. Pola minum
Ny.Z mengatakan sering minum air putih dan meminum air teh di
pagi hari
3. Pola tidur
Ny.Z mengatakan sering terbangun di malam hari karna ingin BAK
dan kadang merasakan berat di tengkuk
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
BAB/ BAK normal tidak ada masalah
5. Aktivitas sehari – hari (Barthel Index)
Dengan
Aktivitas (ADL) Mandiri
Bantuan
Makan 5 10
Aktifitas ke Toilet 5 10
Mandi 0 5
39
Naik turun tangga 5 10
Berpakaian 5 10
Mengontrol defekasi 5 10
Mengontrol berkemih 5 10
Total 100
Penlilaian:
0-20 :Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Dari hasil barthel index di dapatkan bahwa Ny.Z dalam skor 100
yaitu dalam kategori mandiri
6. Rekreasi
Aktivitas rekreasi tidak ada dilakukan sudah berapa tahun yang lalu
namun kegiatan yang sering dilakuakn hanya melakukan berkebun di
samping rumah dan menonton tv dan bercerita bersama cucu dan
anaknya
7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
40
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
41
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
Penilaian SPMSQ :
yan)..........................................................................................................
...............................
42
Depresi (Beek/ Yesavage)
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
B. Pesimisme
0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan √
C.Rasa kegagalan
43
saya lihat hanya kegagalan
D. Ketidakpuasan
E. Rasa Bersalah
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
44
tidak perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka
I. Keragu-raguan
K. Kesulitan Kerja
L. Keletihan
45
M. Anoreksia
Penilaian:
46
rumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak Ya/Tidak 0
masalah dengan daya ingat anda di
bandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda Ya/Tidak 0
sekarang menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga Ya/Tidak 0
seperti seperti perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa anda penuh Ya/Tidak 0
semangat?
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan Ya/Tidak 0
anda tidak ada harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain Ya/Tidak 0
lwbih baik keadaannya daripada anda?
Interpretasi:
Skor 0-4 : not depressed (tidak depresi/normal)
Skor 5-9 : mild depression (depresi ringan)
Skor 10-15 : severe depression (depresi sedang/berat)
2. Keadaan emosi
Keadaan emosi Ny.Z sangat stabil, Ny.Z bisa mengontrol emosinya
dengan baik jika sedang ada masalah. Artinya koping individu Ny.z
alam keadaan baik
3. Konsep diri
Identitas diri :
Gambaran diri :
47
Ny.Z mengatakan bahwa iya menyadari kalau ia sudah lajut usia
dan kesehatannya mulai menurun karena proses penuaan
Ideal diri :
Peran diri :
Peran Ny.Z dalam kelarga iyalah sebagai ibu dan juga nenek oleh
cucunya jadi menjadi seorang nenek Ny.Z akan memberikan
nasehat atau pun hal-hal baik untuk anak dan cucunya
Harga diri :
Ny.Z memiliki harga diri yang bagus dan selalu di dukung oleh
keluarga keputusan apa yang iya ambil
4. APGAR Keluarga
APGAR Keluarga
48
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
Keterangan :
49
Ny.Z mengatakan kalau sakit tidak langsung ke fasilitas kesehatan
namun iya selalu beristirahat terlebih dahulu
e. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : Baik
2. GCS : V4 M5 E6
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis
4. Suhu : 36,7 oC Nadi : 62 x/menit
Tekanan Darah : 200/90 mmHg Pernafasan : 22x/menit
Tinggi Badan : …………… cm Berat Badan : …… Kg
UmumYa Tidak
Kelelahan (√) ( )
Demam ( ) (√)
Integumen ya tidak
Pruritus ( ) (√)
Perubahan nevi ( ) ( √)
50
Sering memar ( ) (√)
Perubahan rambut (√ ) ( )
Pola penyembuhan lesi, memar tidak ada memar dan masalah pada Ny.Z
Hemoopoetik ya tidak
Perdarahan/memar abnormal ( ) (√ )
Anemia ( ) (√ )
Kepala ya tidak
Sakit kepala
Pusing (√) ( )
Mata ya tidak
Pruritus ( ) (√)
Diplopia ( ) (√)
Kabur ( ) (√)
Fotofobia ( ) (√)
Telinga ya tidak
51
Rabas ( ) (√)
Tinitus ( ) (√)
Vertigo ( ) (√)
Rabas ( ) (√)
Epistaksis ( ) (√)
Obstruksi ( ) (√)
Mendengkur ( ) (√)
Alergi ( ) (√)
Serak ( ) (√)
Karies (√) ( )
52
Kesulitan menelan ( ) (√)
Pola flossing…
Leher ya tidak
Kekakuan ( ) (√)
Benjolan/massa ( ) (√)
Payudara ya tidak
Bengkak ( ) (√)
Pernafasan ya tidak
Batuk ( ) (√)
Hemoptisis ( ) (√)
Sputum ( ) (√)
Mengi ( ) (√)
53
Kardoivaskular ya tidak
Palpitasi ( ) (√)
Ortopnea ( ) (√)
Murmur ( ) (√)
Edema ( ) (√)
Varises (√) ()
Parestesia ( ) (√)
Gastrointestinal ya tidak
Disfagia ( ) (√)
Hematemesis ( ) (√)
Ulkus ( ) (√)
Nyeri ( ) (√)
Ikterik ( ) (√)
54
Sakit kepala (√) ( )
Kejang ( ) (√)
Paralisis ( ) (√)
Paresis ( ) (√)
Tic/tremor/spasme ( ) (√)
Paretesia ( ) (√)
Goiter ( ) (√)
Polifagia ( ) (√)
Polidipsi ( ) (√)
Poliuria ( ) (√)
I. INFORMASI PENUNJANG
Tekanan darah : 200/90 mmHg
Gula darah : 135 mg/dl
Asam urat : 4,4 mg/ dl
55
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
DATA MASALAH KEPERAWATAN
56
Data Objektif
Data Objektif
57
1. Ny. Z mengatakan sering merasakan berat di
tengkuk
2. Ny.Z mengatakan jarang sekali memeriksakan
kesehatannya ke fasilitas kesehatan ±6 bulan tidak
ada memeriksakan kesehatannya.
3. Ny.Z mengatakan tidak membatasi makanan yang
akan meningkatkan tekanan darah
4. Ny. S mengatakan jika sakit hanya membeli obat
pereda nyeri di warung
5. Ny. S mengatakan jarang mendapatkan informasi
seputar kesehatan
Data Objektif
1. TD : 200/ 90 mmHg
2. Nadi : 62 x/m
3. RR : 22 x/m
4. S : 36,7ºC
5. GDS : 135mg/Dl
6. Urid acid : 4,4 mg/Dl
SKORING
Actual
58
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Pengetahuan keluarga cukup untuk
dapat diubah menerima penjelasan tentang
kesehatan Ny.Z
Sebagian
3 Potensial masalah untuk 3/3 x 1 = 1 Tekanan darah Ny.Z tinggi harus
dicegah dilakukan pemantauan
Cukup
4 Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Ny.Z tidak memeriksa kondisinya ke
puskesmas
Sebagian
3 Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Ny.Z mengatakan sering sekali
dicegah terbangun di malam hari untuk BAK
Cukup
4 Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga Ny.Z tidak langsung
membawa keluarga yang sakit ke
59
Diagnosa 3 : Pemeliharaan Kesehatan Tidakefektif
Sebagian
3 Potensial masalah untuk 1/3 x 1 = 1/3 Penyakit yang di derita Ny.Z tidak
dicegah terlalu membebani kegiatan sehari-
harinya
Rendah
4 Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Ny.Z tidak langsung melakukan cek
kesehatan jika sakit, Ny.Z hanya
ditangani
Total 2 3/6
C. INTERVENSI
Nama Mahasiswa/ NIM : Nurul Afifah Nensih, S.Kep / 20501056
Nama Klien : Ny.Z
Umur : 72 tahun
60
INTERVENSI
Diagnosa Tujuan
Keperawat Intervensi (Perawatan Jantung)
Umum Khusus
an
Penurunan Setelah Kriteria hasil :
curah dilakukan Observasi
jantung tindakan - Takikardia
b/d keperawatan - Tekanan darah - Monitor TTV klien
perubahan 2 x 60 menit membaik - Identifikasi tanda dan gejala primer dan
preload diharapkan - Sakit kepala (5) sekunder penurunan curah jantung
dan penurunan - Kelelahan (5) - Monitor keluhan nyeri dada jika ada
afterload curah jatung
terkontrol
Nursing
Edukasi
61
- Ajarkan relaksasi napas dalam untuk
mengurangi stres
- Ajarkan rendam kaki air hangat untuk
menurunkan tekanan darah
Kolaborasi
- Anjurkan pergi ke pelayanan kesehatan
terdekat untuk memeriksakan kesehatan
62
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
63
lemak terapi
Ajarkan klien memodifikasi gaya hidup Ny.Z tampak bisa melakukan rendam
tentang pengontrolan makanan dan kaki air hangat dengan campuran
berbagai macam supaya tidak terjadi lagi ekstrak lemon dengan sendirinya untuk
peningkatan tekanan darah menurunkan hipertensi
Berikan relaksasi napas dalam untuk A:
mengurangi stres Ny.Z dapat menjelaskan mengenai
Memberikan dukungan emosional dan hipertensi tanda gan gejala, faktor
spiritual kepada Ny.Z resiko dan juga cara mengontrol
Mendiskusikan dengan Ny.Z mengenai hipertensi
hiperteni dan penyebab-penyebab jika Ny.Z bisa melakukan terapi rendam air
hipertensi dibiarkan hangat dengan campuran ekstrak lemon
EDUKASI secara mandiri
Ajarkan cara beraktifitas fisik yang baik P:
supaya mengontrol terjadinya penurunan Mengingatkan kembali kepada Ny.Z
curah jantung dan keluarga mengenai pemeriksaan
Ajarkan relaksasi napas dalam untuk kesehatan kefasilitas kesehatan itu
mengurangi stres sangat penting untuk apalagi dengan
Ajarkan rendam kaki air hangat dan juga keluarga penderita hipertensi
64
pemberian ekstrak lemon untuk
menurunkan tekanan darah NY,Z
COLABORASI
Anjurkan pasien untuk selalu
memeriksakan kesehatannya ke fasilitas
kesehatan karena pasien dengan hipertensi
harus dilakukan kontrol terus menerus
mengenai tekanan darah
65
BAB IV
HASIL IMPLEMENTASI
A. HASIL IMPLEMENTASI
Lanjut usia (lansia) merupakan suatu kelompok yang mengalami
perubahan-perubahan akibat proses penuaan. Perubahan-perubahan tersebut
menimbulkan permasalahan yang dapat mempengaruhi kesehatan lansia.
Salah satu permasalahan yang sering dijumpai pada lansia adalah
permasalahan fisiologis, selain itu ada juga permasalahan yang berkaitan
dengan kesehatan psikologis (Sutikno, 2015). Lansia adalah suatu kelompok
atau populasi yang beresiko (population at risk) yang semakin meningkat
jumlahnya (Kiik, Sahar, & Permatasari, 2018).Dengan bertambahnya usia,
fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan)
sehingga penyakit tidak menular dan menuar banyak muncul pada lansia, usia
lanjut mempunyai keterbatasan fisik dan kerentanan terhadap penyakit.
Secara alami bertambahnya usia akan menyebabkan terjadinya perubahan
degenerative dengan manifestasi beberapa penyakit seperti penyakit
hipertensi, kelainan jantung, diabetes mellitus, kanker rahim, prostat, dll.
Hasil pengkajian ners muda pada lansia Ny.Z dengan usia 72 tahun
didapatkan permasalahana penyakit yang diderita iyalah hipertensi yang
sudah menimbulkan komplikasi yaitu mempunyai penyakit jantung, dari hasil
pengkajian ners muda mendapatkan diagnosa keperawatan yaitu penurunan
curah jantung, kelebihan volume cairan dan jugak pemeliharaan kesehatan
tidak efektif, disini Ners muda melakukan intervensi untuk menyelesaikan
masalah keperawatan yang ada pada Ny.Z yang dimana diagnosa utama di
dapatkan penurunan curah jantung dengan diberikan intervensi keperawatan
mengenai pendidikan kesehatan mengenai hipertensi dan juga dilakukan
terapi kaki rendam air hangat yang di campur dengan ekstrak lemon yang
diteteskan ke air rendaman kaki kemudian dilakukan perendaman kaki lansia
binaan yang berguna untuk menurunkan tekanan darah. Ners muda
mengambil terapi rendam kaki air hangat dengan campuran ekstrak lemon
karena terapi rendam air hangat ini dapat memperlancar sirkulasi darah terjadi
pelebaran pembuluh darah karena kaki di rendam menggunakan air hangat
66
sehingga secara otomatis tubuh akan merasakan hangat dan terjadilah proses
pelebaran pembuluh darah dan dapat memperlancar sirkulasi darah dalam
tubuh. Disaat pemeriksaan sebelum dilakukan terapi didapatkan tekanan
darah lansia 200/90 mmHg dan setelah dilakukan terapi rendam kaki air
hangat dan pemberian ekstrak lemon maka dari itu terjadilah penurunan
tekanan darah pada lansia menjadi 180/ 90 mmHg. Hal ini sesuai dengan
penelitian Nita Tri Putri Dan Aulia Rahma dengan judul pengaruh
hydrotherapy ekstrak jeruk (citrus limon) terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia” yang menyatakan bahwa tekanan darah sistol dan diastolik
mengalami penurunan yang signifikan setelah diberikan terapi rendam kaki
air hangat dengan campuran ekstrak kulit lemon.
Diagnosa kedua pada kasus hipertensi Ny.Z iyalah kelebihan volume
cairan dimana pada kasus ini Ners muda meakukan intervensi pada Ny.Z
iyalah dengan cara ajarkan atur posisi tinggikan kepala tempat tidur 30-40˚
dan ajarkan membatasi cairan supaya kelebihan volume cairan membaik dan
diman dengan pengkajian tersebut ners muda mendapatkan doagnosa ketiga
iyalah pemeliharaan kesehatan tidak efektif karena Ny.Z mengatakan jarang
sekalia melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas kesehatan apalagi
dengan kondisi covid sekarang ini iya makin takut untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan, Ny,Z mengatakan merasakan berat di tengkuk dan
sakit kepala numaun iya hanya melakukan istirahat dan sakit di tengkuk dan
kepala mulai berkurang dimana pada diagnosa keperawatan ini ners muda
memberikan intervensi mengenai edukasi tentang kesehatan dimana ners
muda menyediakan materi dan media untuk melakukan pendidikan kesehatan
tentang hipertensi dan juga memberitahu apa saja faktor resiko jika hipertensi
dibiarkan apa yang akan mempengaruhi kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa terapi menggunakan rendam kaki air hangat dan
ekstrak lemon itu sangat bagus untuk pasien penderita hipertensi karna sangat
signifikan terjadinya penurunan tekanan darah. Untuk hambatan pelaksaan
tidak ada hambatan terjadinya pelaksanaan terapi rendam kaki air hangat
karena lansia tersebut cepat paham dengan terapi yang diberikan oleh ners
muda.
67
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan kepada Ny.Z yang berusia
72 tahun di dapatkan diagnosa medis iyalah Ny.Z menderita hipertensi
dengan keluhan merasakan tengkuk sakit dan kepala pasien juga sakit setelah
dilakukan pemeriksaan didapatkan tekanan darah 200/ 90 mmHg dan ners
muda mendapatkanlah diagnosa keperawatan utama iyalah penurunan curah
jantung diagnosa kedua kelebihan volume cairan dan yang ke tiga iyalah
ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan dimana diagnosa utama diberikan
intervensi tentang rendam kaki air hangat dengan ekstrak kulit jeruk yang
telah dilakuakan kepada Ny.Z iyalah sangat efektif dilakukan terapi rendam
kaki air hangat dengan campuran ekstrak kulit jeruk terjadi penurunan
tekanan darah Ny.Z dari 200/90 menjadi 180/80 mmHg dan juga ners muda
telah menjelaskan kepada Ny.Z mengenai hipertensi tanda gejala,
penanggulangan dan juga penyebab hipertensi.
B. SARAN
Diharapkan lansia tau pun keluarga lansia untuk selalu memeriksakan
kesehatan kefasilitas kesehatan karena hipertensi ini sangat berbahaya jika
tidak di tanggulangi bisa mengakibatkan kematian setelah terjadi komlikasi
pada diri soseorang dan juga lansia dan keluarga harus selalu menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat
68
DAFTAR PUSTAKA
Child, M., & Care, H. (2020a). Pengaruh Hidroterapi Air Hangat Dengan
Pemberian ekstrak kulit Pepaya (Carica Papaya) Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi. 2(1).
Child, M., & Care, H. (2020b). Pengaruh Hydrotherapy Ekstrak Kulit Jeruk
(Citrus Limon) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia. 2(2).
Hardianti, I., Nisa, K., & Wahyudo, R. (2018). Manfaat Metode Perendaman
dengan Air Hangat dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi Benefits of Immersion Method with Warm Water in Lowering
Blood Pressure on Hypertension Patients. Jurnal Medula, 8(1), 61–64.
69
1. FORMAT ACTIVITY DAILY LIVING KEPERAWATAN GERONTIK
a. Hari pertama
Hari/ Jam
KEGIATAN KETERANGAN
Tanggal (WIB)
08.00 Apsensi pagi Terlaksana
Senin / 28
10.00 Pengkayaan keperawatan gerontik Terlaksana
Desember
14.00 Soca keperawatan gerontik Terlaksana
2020
16.00 Apsen pulang Terlaksana
b. Hari kedua
d. Hari keempat
Hari/ Jam KEGIATAN KETERANGAN
Tanggal (WIB)
08.00 Apsensi pagi Terlaksana
Membuat RKH yang akan dilakukan
09.00 Terlaksana
Kamis/31 hari ini
Desember Membuat laporan kunjungan ke 3
2020 13.00 Melakukan pengkajian lanjutan Terlaksana
gerontik binaan
16.00 Absen sore Terlaksana
e. Hari kelima
Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
f.
08.00 Apsensi pagi Terlaksana
Membuat RKH (rencana kerja harian)
08.00 Terlaksana
yang akan dilakukan hari ini
Membuat laporan kunjungan
09.00 Terlaksana
Jumat /01 pertemuan ke 4 lansia binaan
Januari Melakukan kunjungan ke empat ke
2021 lansia binaan dan melakukan analisa,
10.00 Terlaksana
skoring dan merencanakan intervensi
bersama lansia binaan
16.00 Apsen pulang Terlaksana
Hari keenam
g.
Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
i.
08.00 Apsensi pagi Terlaksana
Membuat RKH (rencana kerja harian)
08.00 Terlaksana
yang akan dilakukan hari ini
Membuat laporan kunjungan
Selasa /05 09.00 Terlaksana
Januari pertemuan ke 6 lansia binaan
2021 Melakukan kunjungan ke enam ke
10.00 lansia binaan dan melakukan Terlaksana
implementasi ke lansia binaan
16.00 Apsen pulang Terlaksana
Hari kesembilan
Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
j. Hari kesepuluh
Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
l. Hari keduabelas
Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
Umur : 56 tahun
Pekerjaan : IRT
Suku : minang
Pendidikan : SLTA