Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN PEDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DENGAN HIPERTENSI DI DUSUN 3 RW 02 RT 01 DESA TARAI


BANGUN KECAMATAN TAMBANG
KABUPATEN KAMPAR

OLEH :
Nurul Afifah Nensih, S.Kep
Nim : 20501056

PRESEPTOR AKADEMIK
Ns. Bayu Azhar, M.Kep

MASA PRAKTIK
28 Desember 2020 – 05 Januari 2021

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PEDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


DENGAN HIPERTENSI DI DUSUN 3 RW 02 RT 01 DESA TARAI
BANGUN KECAMATAN TAMBANG

KABUPATEN KAMPAR

Laporan Ini Telah Disetujui Dan Diperiksa Oleh Preseptor Akademik

Program Studi Profesi Ners Stikes Payung Negeri Pekanbaru

NURUL AFIFAH NENSIH, S.Kep

20501056

i
Pekanbaru, Januari 2021

Mengesahkan,

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru

Preseptor Akademik

Ns. Bayu Azhar, M.Kep

NIDN.1015059102

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
A. Tinjauan Teoritis ................................................................................ 3

1. Konsep Lansia............................................................................... 3
2. Konsep Hipertensi......................................................................... 14
B. Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah Ny.Z ........................................... 21
C. Penatalaksanaan Keperawatan ........................................................... 21
D. Asuhan Keperawatan Gerontik .......................................................... 23

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN........................................................ 27

A. Pengkajian........................................................................................... 27

iii
B. Diagnosa ............................................................................................. 51
C. Intervensi............................................................................................. 55
D. Implementasi dan Evaluasi.................................................................. 57

BAB IV HASIL IMPLEMENTASI............................................................. 60


A. Hasil Implementasi.............................................................................. 60

BAB V PENUTUP......................................................................................... 62

A. Kesimpulan.......................................................................................... 62
B. Saran.................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 63

LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lansia menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43


Tahun 2004 adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas
(Kementerian Kesehatan RI, 2017). Pada tahun 2016 terdapat 22,6 juta jiwa
lansia dan untuk tahun 2020 diperkirakan Indonesia akan memiliki lansia
sebesar 11,3% dari jumlah penduduk (Edwardi, 2018).Usia lanjut mempunyai
keterbatasan fisik dan kerentanan terhadap penyakit. Secara alami
bertambahnya usia akan menyebabkan terjadinya perubahan degenerative
dengan manifestasi beberapa penyakit seperti penyakit hipertensi, kelainan
jantung, diabetes mellitus, kanker rahim, prostat, dll. Berdasarkan Hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2018 penyakit yang banyak diderita oleh lansia adalah
hipertensi 63.5%,penyakit sendi 18%, diabetes mellitus 5.7%, penyakit
jantung 4.5%, stroke 4.4%, gagal ginjal 0.8% dan kanker 0.4% (Kementerian
Kesehatan RI, 2019).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan diastolik 90 mmHg (Smeltzer, 2001). Penatalaksanaan dalam
mengatasi hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu pengobatan farmakologis dan
nonfarmakologis. Penatalaksanaan farmakologis untuk hipertensi dilakukan
dengan pemberian antihipertensi dengan tujuan mencegah komplikasi
hipertensi yang efek samping sekecil mungkin. (Susilo & Wulandari, 2011
dalam Margowati, dkk 2016). Sedangkan terapi non farmakologis yaitu
dengan cara pemberian aromaterapi (Jaelani, 2009 dalam Kenia, 2013).
Aromaterapi adalah istilah yang dipakai untuk proses penyembuhan yang
menggunakan sari tumbuhan aromatik murni. Tujuannya untuk meningkatkan
kesehatantubuh, mental dan emosional. Sari tumbuhan aromatik yang dipakai

1
diperoleh melalui berbagai macam cara pengolahan dan dikenal dengan nama
minyak esensial (essensial oil) (Sholikha, 2011 dalam Sam’ani, M.T 2017).
Terapi rendam kaki ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah
dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyak oksigen dipasok
ke jaringan yang mengalami pembengkakan. Perbaikan sirkulasi darah juga
memperlancar sirkulasi getah bening sehingga membersihkan tubuh dari
racun (Wulandari, dkk. 2016).

B. RUMUSAN MASALAH

Berkembangnya segala aspek dalam kehidupan dapat mempengaruhi


fisik, mental, emosi, dan status kesehatan masyarakat. Banyak masyarakat
yang mengalami gangguan kesehatan salah satunya adalah gangguan status
kesehatan. Gangguan kasus kesehatan yang paling banyak di jumpai pada
lansia iyalah hipertensi. Lansia dengan hipertensi di indonesia sebanyak
63,5% lansia dari seluruh indonesia. Di indonesia lebih banyak lansia yang
menderita hipertensi dari pada penyakit lainnya karena hipertensi disebabkan
oleh faktor umur. Disini saya akan melakukan pemberian intervensi terhadap
lansia dengan hipertensi yaitu dengan cara melakukan rendam kaki air hangat
dan ekstrak lemon yang diteteskan dalam air rendam kaki lansia. Rendam
kaki air hangat dapat menurunkan tekanan darah pada lansia karena
terjadinya belebaran pembuluh darah dan memperlancar aliran darah
seseorang. Ekstrak lemon bisa dilakukan untuk pasien lebih rileks dengan
memcium aroma lemon yang diberikan di dalam air rendaman. Berdasarkan
hal tersebut maka saya akan melakukan intervensi kepada lansia yang
menderita hipertensi dengan terapi rendam kaki air hangat dan pemberian
ekstrak oil lemon yang di teteskan di air rendaman kaki lansia.
C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh rendam kaki air hangat dan aroma terapi lemon
untuk menurunkan tekanan darah pada lansia

2
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui klasifikasi pasien tekanan darah tinggi
2. Untuk mengetahui efektifitas penurunan tekanan darah

BAB II
PEMBAHASAN

A. TINJAUAN TEORITIS
1. Konsep Lansia

a. Definisi Lansia
Lanjut Usia (Lansia) adalah hal yang harus diterima sebagai
suatu kenyataan dan fenomena biologis yang mana kehidupan itu akan
diakhiri dengan proses penuaan. Penuaan merupakan proses normal
perubahan yang berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir
dan berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari rentang
kehidupan.Proses penurunan atau perubahan kondisi yang dialami
oleh lansia tentu memerlukan penyesuaian bagi lansia untuk menjalani
peran baru tersebut. Proses penyesuaian diri pada setiap lansia
berlangsung secara berbeda-beda dalam menghadapi berbagai
kemunduran diri serta masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-
hari. Pada fase ini, manusia berpotensi mempunyai masalah-masalah
kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa (Fatimah, 2010).
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan untuk memperbaiki diri atau mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Bandiyah,
2012). Lanjut usia adalah suatu proses alami yang ditentukan oleh
Tuhan Yang Maha Esa, semua orang akan mengalami proses menjadi
tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir

3
dimana akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara
bertahap (Azizah & Ma’rifatul, 2011).
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang tidak
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
permulaan kehidupannya yaitu neonatus, toddler, pra school, school,
remaja, dewasa, dan lansia. Tahap berbeda ini dimulai baik secara
biologis maupun psikologis (Padila, 2013).

b. Batasan Usia Lansia


1) Menurut world health organization (WHO)
a) Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun.
b) Lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun.
c) Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun.
d) Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun.
2) Menurut Kemenkes RI
a) Kelompok pra lansia (45-59 tahun)
b) Lanjut usia (60-69 tahun)
c) Kelompok lansia beresiko tinggi menderita penyakit
degenerative (usia 70 tahun keatas)
3) Menurut Undang-Undang RI No.13 tahun 1998
Tentang kesejahteraan lanjut usia: bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas.

c. Tipe – Tipe Lansia


Menurut (Azizah & Ma’rifatul, 2011), Ada beberapa tipe pada
lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan,
kondisi fisik, mental, sosial dan ekonominya yaitu :
1) Tipe Arif Bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah
hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan menjadi
panutan.

4
2) Tipe Mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam
mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan memenuhi
undangan.
3) Tipe Tidak Puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan, yang menyebabkan
kehilangan kecantikan, kehilangan daya tarik jasmani, kehilangan
kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar,
mudah tersinggung, menuntut, sulit dilayani dan pengkritik.
4) Tipe Pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai konsep habis
gelap terbitlah terang, mengikuti kegiatan beribadah, ringan kaki,
pekerjaan apa saja dilakukan.
5) Tipe Bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesal, pasif, mental, sosial dan ekonominya.

d. Tugas Perkembangan Lansia


Menurut patricia Gonce Morton dkk (2011) tugas perkembangan
lansia yaitu :
1) Memutuskan dimana dan bagaimana akan menjalani hidup
selama sisa hidupnya.
2) Memelihara hubungan yang suportif, intim dan memuaskan
dengan pasangan hidupnya, keluarga dan teman.
3) Memelihara lingkungan rumah yang adekuat dan memuaskan
terkait yang atau dengan status kesehatan dan ekonomi.
4) Menyiapkan pendapat yang memadai.
5) Mendapatkan perawatan kesehatan yang maksimal.
6) Mendapatkan perawatan kesehatan dan gigi yang komprehensif.
7) Memelihara kebersihan diri
8) Memulai hidup baru.

5
9) Membangun filosofi hidup yang bermakna dan memuaskan
kenyamanan dalam filosofi atau agama.
10) Mengikuti dan merasakan bahwa dia dibutuhkan.

e. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia


Menurut Mariam. Dkk, (2010), Perubahan-perubahan yang terjadi
pada lansia meliputi perubahan fisik, sosial dan psikologis. perubahan-
perubahan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
2) Perubahan Fisik
Perubahan fisik diakibatkan oleh proses penuaan yang telah
diprogram secara genetik. Penuaan ekstrinsik terjadi akibat
pengaruh dari luar seperti penyakit, polusi udara, dan sinar
matahari merupakan penuaan abnormal yang dapat dihilangkan
atau dikurangi dengan intervensi perawatan kesehatan yang efektif.
a) Sistem kardiovaskuler
Katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa darah
menurun, elastisitas pembuluh darah menurun, meningkatkan
resistensi pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah
meningkat.
b) Sistem respirasi
Kekuatan otot-otot pernapasan menurun dan kaku, elastisitas
paru menurun, kapasitas rasidu meningkat sehingga menarik
napas lebih berat.
c) Sistem persarafan
Saraf panca indra mengecil sehingga fungsinya menurun serta
lambat merespon dan waktu bereaksi, khususnya yang
berhubungan dengan stres.
d) Sistem muskuloskletal
Cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh (osteoporosis),
bungkuk (kifosis), persendian membesar dan menjadi kaku,
kram gangguan keseimbangan sehingga berisiko jatuh.

6
e) Sistem gastrointestinal
Esofhagus, asam lambung menurun, lapar menurun dan
paristaltik menurun sehingga daya absorbsi juga menurun.
f) Sistem genitoruia
Ginjal mengecil aliran darah ke ginjal menurun, penyaringan
glomerulus dan fungsi tubulus menurun sehingga kemampuan
mengonsentrasiakan urin juga menurun.

g) Sistem vesika urinaria


Otot-otot vesika melemah, kapasitasnya menurun dan retensi
urin.
h) Sistem reproduksi
Saat monopouse, produksi estrogen dan progesterone oleh
ovarium menurun. Pada wanita terjadi penipisan dinding vagina
dengan pengecilan ukuran dan hilangnya elastisitas, penurunan
sekresi vagina, uterus dan ovarium mengalami atrofi. Pada laki-
laki usia lanjut, ukuran penis dan testis mengecil dan kadar
androgen menurun.
i) Sistem pendengaran
Membran timpani atrofi (mengecil) sehingga terjadi gangguan
pendengaran. Tulang-tulang pendengaran mengalami kekakuan.
j) Sistem penglihatan
Respon terhadap sinar menurun, adaptasi terhadap gelap
menurun, akomodasi menurun, lapang pandang menurun dan
katarak.
k) Sistem endokrin
Produksi hampir semua hormon menurun. Fungsi paratiroid dan
sekresinya tidak berubah, menurunnya aktifitas tiroid dan
menurunnya pertukaran zat.
l) Sistem integumen

7
Kulit keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Rambut
dalam hidung dan telinga menebal, rambut memutih, kuku
keras, dan mudah rapuh.
3) Perubahan Psikososial
Menurut Aspiani (2014) perubahan psikologis penuaan yang
berhasil dicerminkan pada kemampuan individu lansia beradaptasi
terhadap kehilangn fisik, social, emosional, serta mencapai
kebahagiaan, kedamaian dan kepuasan hidup. Perubahan
psikososial pada lanjut usia meliputi:

a) Pensiun
Nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan
identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaannya. Bila
seseorang pension dia akan mengalami beberapa kehilangn
diantaranya: kehilangan finansial, kehilangan status
(jabatan/kedudukan), kehilangan teman dan kehilangan
pekerjaan.
b) Merasakan atau sadar akan kematian.
c) Perubahan dalam cara hidup, memasuki rumah perawatan,
bergerak lebih ssempit.
d) Ekonomi menurun akibat pemberhentian dari jabatan,
meningkatnya biaya hidup dan bertambahnya biaya pengobatan.
e) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
f) Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan social.
g) Gangguan saraf panca indra.
h) Hilang kekuatan dan ketegangan fisik, perubahan gambaran dan
konsep diri.
4) Perubahan Mental
a) Perubahan fisik, khususnya organ perasaan.
b) Kesehatan umum, tingkat pendidikan dan lingkungan.
c) Kenangan (memori), kenangan jangka panjang beberapa jam
sampai beberapa hari dapat mencakup beberapa perubahan,

8
kenangan jangka pendek sekitar (0-10 menit), kenangan buruk
bisa berakibat demensia.
d) Intelegentia quation (IQ), penampilan,persepsi, dan
keterampilan, psikomotor berkurang.

f. Memahami Mitos Dan Realita Lansia


Dalam masyarakat ada beberapa anggapan dan pandangan yang
keliru dalam masyarakat mengenai lansia sebagai berikut:
1) Lansia berbeda dengan orang lain
2) Lansia tidak dapat belajar keterampilan baru serta tidak perlu
pendidikan dan latihan
3) Lansia sukar memahami informasi baru
4) Lansia tidak produktif dan menjadi beban masyarakat
5) Lansia tidak berdaya
6) Lansia tidak dapat mengambil keputusan
7) Lansia tidak butuh cinta dan tidak butuh relasi seksual
8) Lansia tidak menikmati kehidupan sehingga tidak dapat
bergembira
9) Lansia itu lemah, jompo, sakit-sakitan atau cacat, lansia
menghabiskan uang untuk berobat serta lansia sama dengan
pikun.
Hal ini yang perlu di perjelas agar tidak berkepanjangan dan
perlu di cari cara untuk mensosialisasikan anggapan, pengertian, dan
pemahaman yang benar, sehingga para lansia memiliki hak dan
kewajiban yang sama sesuai dengan kondisi, usia, jenis kelamin, dan
status social mereka dalam masyarakat. Salah satu cara untuk
menghindari anggapan dan pengertian yang salah satu keliru tentang
lansia yaitu dengan melihat realita yang ada di masyarakat

g. Mitos-Motos Penuaan
Menurut Miller (1995), ada beberapa mitos dengan penuaan:
1) Mitos kedamaian dan ketenangan

9
Orang usia lanjut seharusnya dapat santai menikmati hasil kerja
dan jerih payahnya pada usia muda serta dewasanya. Namun dalam
kenyataannya lansia penuh dengan stress karena kemiskinan dan
berbagai keluhan serta penderita karena penyakit
2) Mitos Konservatisme dan Kemunduran Pandangan
Lansia pada umumnya konservatif, tidak kreatif, menolak invasi,
berorientasi, ke masa silam, ketinggalan zaman, merindukan masa
lalu, kembali kemasa anak-anak, susah berubah, keras kepala, dan
bawel.
3) Mitos Berpenyakitan
Lansia dipandang sebagai masa degeneratif biologis yang disertai
oleh berbagai penderita akibat berbagai proses penyakit.

4) Mitos senilitas
Lansia di pandang sebagai masa demensia (pikun), yang
disebabkan oleh kerusakan bagian tertentu dari otak.
5) Mitos Ketidak Produktifan
Lansia di pandang sebagai usia yang tidak produktif, padahal masih
banyak lansia yang memiliki kematangan dan produktivitas mental
dan material yang tinggi.

h. Realita Lansia
1) Lansia Berbeda Dengan Orang Lain
Orang yang mencapai tahap lanjut usia dapat dikatakan sebagai
orang yang beruntung. Mereka telah mengenyam kehidupan yang
panjang.
2) Lansia tidak dapat mempelajari keterampilan dan tifak
memerlukan pendidikan dan latihan.
Kenyataannya di masyarakat, terutama di perguruan tinggi,
banyak lansia yang dapat menyelesaikan studinya sampai jenjang
s2 dan s3, berkompetensi dengan orang-orang muda secara jujur
dan objektif. Hal itu menunjukkan bahwa lansia dapat

10
mempelajari keterampilan baru sama baiknya dengan orang lain.
Hanya mungkin karena lama tidak berlatih dan kadang-kadang
kurang memiliki keyakinan dan kemampuannya.
3) Lansia Sukar Menerima Informasi Baru
Kesempatan untuk memperoleh informasi baru sangat terbuka
lebar, karena waktu senggang nya relative banyak, dalam
kehidupan lansia umumnya mereka haus akan berita-berita baru
dan informasi-informasi baru.

4) Lansia Tidak Berproduktif Dan Menjadi Warga Bebas.


Para lansia tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup
maupun mencukupi kebutuhan kelarganya yang menjadi
tanggung jawabnya.
5) Lansia Tidak Berdaya
Dalam kenyatannya para lansia tetap eksis dan terus berjuang
mencari kehidupan yang lebih baik.
6) Lansia Tidak Dapat Mengambil Keputusan Dirinya
Lansia dapat mengambil keputusan untuk kehidupannya sendiri.
Bahkan lansia sebagai seorang yang di hormati, dijadikan
referensi untuk dimintai nasihat oleh anak, cucu, sanak saudara
dalam mengambil keputusan.
7) Lansia Tidak Butuh Cinta Dan Relassi Seksual
Proses fikir, perassaan, dan kemauannya tetap berfungsi dengan
baik, apalagi bila sering mendapat stimulasi teratur relasi seksual
pun tetap berjalan bila massih memiliki pasangan.
8) Lansia Tidak Menikmati Kehidupan Sehingga Tidak Dapat
Bergembira
Agar lansia dapat menikmati kehidupan di hari tua sehingga dapat
bergembira atau merasa bahagia, di perlukan dukungan dari
orang-orang terdekat mereka.
9) Lansia Lemah, Jompo, Ringkih, Sakit-Sakitan Atau Cacat

11
Banyaknya lansia yang masih gagah, masih mampu bekerja keras,
bahkan banyak yang masih memiliki jabatan penting dalam suatu
lembaga.
10) Lansia Menghabiskan Uang Untuk Berobat
11) Lansia Sama Dengan Pikun
Pikun adalah penyakit (patologis) pada orangtua, yang ditandai
dengan menurunnya daya ingat jangka pendek.

i. Kondisi Kesehatan Psikologis


Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari individu (pikiran,
perasaan dan perilaku), jadi yang dimaksud dengan kondisi kesehatan
psikologis itu adalah kondisi individu atau seseorang sehat secara
pikiran, perasaan dan juga perilaku (Padila, 2013).Kondisi kesehatan
psikologis ini dapat ditinjau dari konsep diri seseorang.
1) Konsep diri
Konsep diri merupakan ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan
pendirian yang dapat diketahui oleh individu mengenai diri sendiri
dan mempengaruhi individu dalam berhubungan kepada orang lain
(Yusuf, PK, & Nihayati, 2015).Menurut Yusuf et al., (2015), ada
beberapa komponen konsep diri diantaranya adalah:
a) Citra tubuh
Citra tubuh atau Gambaran diri adalah sikap individu terhadap
tubuhnya, baik secara sadar maupun tidak sadar, meliputi
penampilan, potensi tubuh, fungsi tubuh, serta persepsi dan
perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh (Sunaryo, 2013).
b) Ideal diri
Ideal diri merupakan suatu persepsi seseorang tentang
bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar perilaku
(Tarwoto & Wartonah, 2010).
c) Harga diri

12
Harga diri adalah suatu penilaian seseorang tentang pencapaian
diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri (Dalami et al., 2009).
d) Peran
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial
yang berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai
kelompok sosial, dimana tiap individu mempunyai berbagai
peran yang terintegrasi dalam pola fungsi individu. Peran ini
memberikan sarana untuk berperan serta dalam kehidupan sosial
dan merupakan cara untuk menguji identitas dengan
memvalidasi pada orang yang berarti (Dalami et al., 2009).
e) Identitas diri
Identitas diri merupakan kesadaran akan dirinya sendiri yang
bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesis
dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh
(Tarwoto & Wartonah, 2010).

j. Masalah Psikososial
Menurut Maas, Buckwalter, Hardy, Tripp-Reimer, Titler dan
Specht (2011),ada beberapa masalah psikososial yang terjadi pada
usia lanjut yaitu:
1) Kecemasan (ansietas)
Menurut Direja (2011), kecemasan (ansietas) adalah kekhawatiran
yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan adanya
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Biasanya keadaan emosi ini
tidak memiliki objek yang spesifik.
2) Kehilangan
Menurut Yusuf et al., (2015), kehilangan merupakan suatu keadaan
individu mengalami kehilangan sesuatu yang sebelumnya ada dan
dimiliki. Menurut Direja (2011), kehilangan adalah suatu keadaan
individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi
tidak ada, baik terjadi sebagian ataupun keseluruhan.

13
3) Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan merupakan persepsi bahwa segala tindakannya
akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana individu
kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang
baru dirasakan (Direja, 2011).
4) Keputusasaan
Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif terus menerus,
dimana seseorang individu tidak melihat alternatif atau tersedia
pilihan pribadi untuk memecahkan masalah-masalah atau mencapai
apa yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkan energi atas
namanya sendiri untuk menentapkan suatu tujuan (Direja, 2011).
5) Isolasi social
Menurut Yusuf et al. (2015), isolasi sosial adalah keadaan
seseorang mengalami penurunan atau bahkan individu tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.

6) Harga diri rendah


Harga diri rendah adalah evaluasi diri atau perasaan tentang diri
atau kemampuan diri yang negatif dan dipertahankan dalam waktu
yang lama.(Direja, 2011).
7) Depresi
Menurut Lubis (2016) depresi adalah suatu gangguan perasaan atau
afek yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan kegembiraan/
gairah).

2. Konsep Hipertensi

a. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang umum
terjadi dalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi jika tekanan darah
pada arteri utama di dalam tubuh terlalu tinggi. Hipertensi kini
semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia. Hipertensi merupakan

14
kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara
untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah
kita secara teratur. Tekanan darah tubuh yang normal adalah 120/80
(tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg).
Namun, nilai tekanan darah tersebut tidak memiliki nilai yang baku.
Hal itu berbeda-beda tergantung pada aktivitas fisik dan emosi
seseorang (Meita, 2011). Hipertensi di artikan sebagai peningkatgan
tekanan darah sistolok lebih dari 140 mmHg dan tekanan dastolik
lebih dari 90 mmHg.
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara
95 – 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara
105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya
115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan
tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari peningkatan
sistolik ( Ayu firsty & citra pertiwi, 2020)

b. Klasifikasi Hipertensi

c. Tanda Dan Gejala Hipertensi

15
Menurut Andini (2004) gejala klinis yang dialami penderita hipertensi
adalah:
1. Pusing
2. Mudah marah
3. Telinga berdengung
4. Susah tidur
5. Sesak nafas
6. Rasa berat pada tengkuk
7. Mudah lelah
8. Mata berkunang-kunang dan mimisan
Penderita yang hipertensi kadang tidak menampakkan gejala
sampai bertahun tahun. Gejala muncul jika ada kerusakan vaskuler
dengan manifestasi khas sesuai system organ divaskularisasi oleh
pembuluh darah yang bersangkutan. Crown (2009) menyebutkan
bahwa sebagian besar gejala klinis timbul setelah mengalami
hipertensi bertahun-tahun berupa nyeri kepala, kadang disertai mual
dan muntah, akibat peningkatan tekanan intracranial.

d. Penyebab Hipertensi
1) Faktor Genetik
Adanya faktor genetik pada keluarga yang akan menyebabkan
keluarga tersebut mempunyai resiko menderita hipertensi.
Individu dan keluarga yang mempunyai resiko hipertensi
mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi
dari pada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan
hipertensi
2) Umur
Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiring dengan
bertambahnya umur seseorang. Individu yang berumur di atas 60
tahun, 50-60% mampunyai tekanan darah lebih besar atau sama
dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi
ymg terjadi pada orang yang bertambah usia. Tekanan darah

16
cenderung meningkat dangan bertambahnya usia. Pada laki-laki
meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita
meningkat pada usia lebih dari 55 tahun.
3) Jenis Kelamin
Setiap jenis kelamin memiliki struktur oragan dan hormon
yang berbeda. Demikian juga pada perempuan dan laki-laki
berkaitan dengan hipertensi, laki-laki mempunyai resiko lebih
tinggi untuk menderita hipertensi lebih awal. Laki-laki juga
mempunyai resiko lebih besar terhadap morbiditas dan mortalitas
kardiovaskuler. Sedangkan pada perempuan lebih rentan terhadap
hipertensi ketika berumur 50 tahun ketika wanita mengalami
menopause.
4) Etmis
Setiap etnis memiliki memiliki kekhasan masing masıng yang
menjadi ciri khas dan pembeda satu dengan lainnya. Hipertensi
banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada berkulit putih.
Belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetepi pada orang
berkulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan
sensitivitas terhadap vasoversin yang lebih besar yang
menyebabkan mereka lebih rentan terkena hipertensi.
5) Stres
Stimulasi aktivitas saraf simpatis akan meningkatkan
resistansi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga
akan berdampak pada perubahan tekanan darah yaitu peningkatan
tekanan darah secara intermiten atau tidak menentu (Nasution,
2011). Hubungan antara stres diduga melalui aktivasi saraf
simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita
beraktivitas. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat
meningkatkan tekanan darah scara intermitten (tidak menentu).
Apabila setres berkepanjamgan dapat mengakibatkan tekanan
darah meningkat tinggi.
6) Kegemukan (obesitas)

17
Kegemukan (obesitas) juga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit berat salah
satunya hipertensi Penelitian epidemologi menyebutkan adanya
hubungan antara berat badan dengan tekanan darah pada pasien
hipertensi. Yang sangat memprngaruhi tekanan darah adalah
kegemukan pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah
lemak pada bagian perut atau kegemukan terpusat (obesitas
sentral).

7) Nutrisi
Sodium adalah penyebab penting terjadinya hipertensi
primer. Asupan garam tinggi akan mengakibatkan pengeluaran
berlebihan darı hormon natriouritik yang secara tidak langsung
akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Asupan garam
yang tinggi dapat menimbulkan perubahan tekanan darah yang
dapat terdeteksi lebih dari 14 gram per hari jika dalam sendok
makan 2 sendok makan yang kita konsumsi dari makanan asin
atau gurih yang kita makan setiap hari.
8) Merokok
Merokok marupakan salah satu kebiasaanhidup yang dapat
mampengaruhi tekanan darah. Rokok yang dihisap dapat
mengakibatkan peningkatan takanan darah. Hal tersebut
dikarenakan, rokok mengakibatkan vasokenstriksi pembuluh
darah perifer dan pembuluh darah di ginjal sehingga terjadi
peningkatan tekanan darah Merokok setiap hari akan
mengakibatkan peningkatan tekanan darah sistolik 10-20 mmHg
dan meningkatkan detak jantung 5-20 kali permenit (Mangku,
2000). Menghisap rokok menyebabkan nikotin terserap olah
pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan kemudian akan
diedarkan hingga ke otak. Di otak nikotin akan memberikan
sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin atau

18
adrenalin yang akan menyempitkan pembuluh darah dan
memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan darah
yang lebih tinggi. Tembakau memiliki efek cukup besar dalam
peningkatan tekanan darah karena dapat menyebabkan
penyempitan pambuluh darah Kandungan bahan kimia dalam
tembakau juga dapat merusak dinding pembuluh darah Karbon
monoksida dalam asap rokok akan menggantikan ikatan oksigen
dalam darah. Hal tersebut mengakıbatkan tekanan darahi
meningkat karena memompa untuk memasukkan oksugen yang
cukup ke dalam jantung dipaksa tubuh lunnya Karbon monoksida
dalam asap rokok akanmenggantikan ikatan oksigen dalam darah.
Hal tersebut mengakibatkan tekanan darah meningkat karena
jantung dipaksa memompa untuk mernasukkan oksigen yang
cukmp ke dalam organ dan jaringan tubuh lainmya.
9) Narkoba
Mengkonsumsi narkoba jelas tidak sehat. Komponen-
komponen zat adiktif dalam narkoba juga akan memicu
peningkatan tekanan darah Sangatlah penting untuk menjalani
pola hidup sehat agar terhindar dari hipertensi. Kecanduan
narkoba sepele tetapi sangat mematikan efek buruk yang
ditimbulkan sangat besar, itulah sebabnya mendeteksi sejak dini
sangatlah diperkukan, dan juga harus di imbangi dengan pola
hidup sehat.
10) Alkohol
Penggunaan alkohol secara berlebihan akan memicu tekanan
darah seseorang Selain tidak bagus bagi tekanan darah kita,
alhohol akan menimbulkan kecanduan, menghentikan konsumsi
alkohol sangatlah bik tidak hanya bagi hipertensi tapi juga baik
intuk kesehatan
11) Kafein
Kopi adalah bahan manuman yang mengandung banyak
kafein, begitu pula dengan teh walaupun kandunganya tidak

19
sebanyakk kopi Kandungan kafen elan dak kaik untuk tekanan
darah dalam mgka panjang pada orang-orang tertentu dapat
menimbulkan efek vang tidak baik seperti tidak bisa tidur, jantung
berdebar-debar, sesak nafas.
12) Kurang Olahraga
Pada saat ini orang - orang senang dengan hal-hal yang cepat
dan praktis dan mudah dan mereka cenderung mencari segala
sesuatu sehingga menjadikan tubuh banyak bergerak hal inilah
yang memicu kolesterol tinggi dan juga adanya tekanan darah
yang terus menguat sehingga memicu terjadinya hıpertensi.
13) Kolesterol
Tinggi Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah.
Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya
tekanan darah akan meningkat.

e. Factor Resiko Hipertensi


1) Faktor bisa dirubah
a) Obesitas
b) Merokok
c) Penggunaan garam, alcohol
d) Stress
e) Diabetes
2) Fator tidak bisa dirubah
a) Umur
b) Jenis kelamin
c) Keturunan
d) Etnik

f. Pencegahan Dan Terapi Hipertensi


1) Mengatasi hipertensi dengan mengurangi factor resiko
a) Mengurangi obesitas atau berat badan

20
Mengurangi berat badan bisa menurunkan tekanan darah 5-20
mmHg per 10 kg penurunan berat badan.

b) Mengurangi asuan garam ke dalam tubuh


Mengurangi asupan garam untuk menurunkan tekanan darah,
idealnya dalam sehari menggunakan 5 g atau 1 sendok teh.
c) Melakukan olahraga
Seperti senam aerobic atau jalan cepat selama 30-45 menit
sebanyak 3 – 4 kali dalam seminggu.
d) Berhenti merokok
e) Tidak mengkonsumsi alcohol
f) Diet dengan gizi seimbang
g) Hindari stress psikososial

B. HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH Ny.Z

1. Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah

NO HARI PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

1. Rabu, 30 Desember 2020 180/90 mmHg

2. Jumat, 01 januari 2021 200/90 mmHg

3. Selasa, 05 Januari 2021 200/80 mmHg

4. Rabu, 6 Januari 2021 190 /90 mmHg

5. Kamis, 07 Januari 2021 200/ 80 mmHg

6. Jumat, 08 Januari 2021 180/ 90 mmHg

21
2. Hasil pemeriksaan asam urat 4,4 mg/dl
3. Hasil pemeriksaan gula darah 135 mg/dl

C. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

1. Hasil jurnal
Penatalaksanaanpengaruh hydrotherapy ekstrak kulit jeruk (citrus
limon) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dimana pada jurnal
ini didapatkan analisis Univariat Rata-Rata Tekanan Darah (Sistolik dan
Diastolik) Sebelum Hydrotherapy Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandiangin pada 10 orang lansia, diperoleh hasil rata-rata tekanan darah
sistolik sebelum perlakuan hidroterapi adalah 148 mmHg dan rata-rata
tekanan darah diastolik sebelum perlakuan hidroterapi adalah 91 mmHg
dan Rata-Rata Tekanan Darah (Sistolik dan Diastolik) Sesudah
Hydrotherapy Terhadap Penurunan Tekanan Darah diperoleh hasil rata-
rata tekanan darah sistolik sesudah perlakuan hidroterapi adalah 141
mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum dilaksanakan
hidroterapi adalah 86 mmHg. Terdapat penurunan rata-rata tekanan darah,
hal ini disebabkan karenaair hangat mempunyai dampak fisiologis bagi
tubuh pertama berdampak pada pembuluh darah dimana hangatnya air
membuat sirkulasi darah menjadi lancara yang kedua adalah faktor
pembebanan di dalam air yang akan menguatkan otot-otot dan ligament
yang mempengaruhi sendi tubuh
Dari penelitian ini mendapatkan hasil tekanan darah sebelum dan
sesudah pemberian hidroterapi berkisaran antara 5.741-11.61.
Berdasarkan hasil uji statistik Uji T-Test Paired Sample didapatkan nlai p-
value =0.000. Penelitian ini menunjukkan tekanan darah sistolik dan
diastolik mengalami penurunan yang signifikan dengan rata-rata
penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sesudah hidroterapi (Dapat

22
disimpulkan bahwa terapi hidroterapi ekstrak kulit jeruk lemon
mempunyai pengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada lansia).

2. Alasan Mengambil Jurnal dan Cara Pembuatannya Terapi


Pada jurnal dengan judul pengaruh hydrotherapy ekstrak kulit jeruk
(citrus limon) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Alasan saya
mengambil jurnal ini dimana saat dilakukan penelitian di Wilayah Kerja
Puskesmas Mandiangin pada 10 orang lansia didapatkan penurunan
tekanan darah yang signifikan pada lansia. Dimana terapi ini juga sangat
mudah dilakukan oleh lansia di rumah, karna itulah saya tertarik
melakukan intervensi ke pada lansia binaan saya yaitu Ny.Z karena iya
selalu mengeluh tekanan darahnya tinggi, dimana saya akan menjelaskan
cara membuat rendam kaki air hangat dengan ekstrak kulit jeruk dimana
terlebih dahulu kita menyiapkan peralatan seperti baskom, air hangat dan
juga ekstrak lemonnya dimana sebelum kita melakukan terapi ke pada
Ny.Z terlehih dahulu rasakan air yang akan dilakukan perendaman ke kaki
jangan sampai air sangat panas yang kan mengakibatkan luka bakar pada
kaki kemudian tetes kan ekstrak kulit jeruk sebanyak 10 tetes kedalam
ember berisi air hangat dan rendam kaki air hangat ini bisa dilakukan
selama 15-20 menit
3. Kontra Indikasi Dan Indikasi Rendam Kaki Air Hangat
a. Kontra indikasi
1) Air jangan terlalu panas bisa mengakibatkan luka bakar
2) Pasien dengan gangguan jantung yang parah tidak bisa dilakukan
terapi rendam kaki air hangat
3) Orang dengan tekanan darah rendah
4) Penderita diabetes yang memiliki luka dibagian kaki
b. Indikasi
Secara fisiologis, air hangat dapat memberikan dampak yang baik
bagi kesehatan seperti kelancaran sirkulasi darah, oksigen dalam darah
meningkat dan dapat meningkatkan stroke volume jantung, sehingga
diharapkan pula air hangat dapat juga menurunkan tekanan darah yang

23
tinggi.Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan
terapi rendam air hangat , merendam bagian tubuh ke dalam air hangat
dapat meningkatkan sirkulasi, mengurangi edema, meningkatkan
relaksasi otot dan menggunakan terapi air dapat juga menyembuhkan
berbagai penyakit seperti demam, radang paru-paru, sakit kepala, dan
insomnia. Karna hal itulah saya tertarik mengajarkan terapi rendam
kaki air hangat kepada Ny. Z

D. ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


1. PENGKAJIAN
a. Tujuan Dalam Pengkajian
1) Menentukan kemampuan klien untuk memilihara diri sendiri
2) Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu
3) Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien
4) Memberi waktu pada klien untuk menjawab
b. Pengkajian Tersebut Meliputi Aspek
1) Fisik
wawancara
a) Pandangan lanjut usia tentang kesehatan
b) Kegiatan yang mampu dilakukan dilanjut usia
c) Kebiasaan lansia usia merawat diri sendiri
d) Kekuatan lanjut usia pada fisik : otot, sendi, penglihatan dan
pendengaran
e) Kebiasaan makan dan minum , istirahat tidur, BAB/BAK.
f) Perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna
Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi,
dan auskultasi untuk mengetahui perubahan sistem tubuh
 Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik yaitu :
Head To Toe dan sistem tubuh.
2) Psikologis
a) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan

24
b) Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
c) Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan
d) Bagaimana mengalami stres yang dialami
e) Perilaku dikaji juga mengenai fungsi kognitif, daya ingat, proses
pikir, alam perasaan, orientasi dan kemampuan dalam
penyelesaian masalah
3) Sosial ekonomi
a) Dari mana sumber keuangan lanjut usia
b) Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang
c) Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya
d) Kegiatan yang diikuti oleh lansia
e) Seberapa besar ketergantungannya
4) Spiritual
a) Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan
keyakinan agamanya
b) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam
kegiatan keagamaannya, misalnya pengajian
c) Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah
dengan berdoa
d) Apakah lanjut usia terlihat tabah dan tawakal
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang,
keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau
proses kehidupan yang aktual dan potensial (Nanda,1990). Untuk
memudahkan dalam mendokumentasikan proses keperawatan harus
diketahui. Beberapa diagnosa keperawatan. Tipe diagnosa keperawatan
meliputi tipe aktual, resiko, kemungkinan sehat dan sejahtera.
Dari hasil pengkajian dapat analisa/disimpulkan dirumuskan masalah
atau diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada lansia. Beberapa
masalah keperawatan yang umum ditemukan pada lansia antara lain:
a. Fisik / biologi

25
1) Gangguan nutrisi : kurang/ berlebihan dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan pemasukan yang tidak adekuat.
2) Gangguan persepsi sensori
3) Gangguan pola tidur
4) Perubahan pola eliminasi
b. Psikososial
1) Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga
2) Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak
3) Koping tidak efektif
4) Ansietas
5) Depresi berhubunagn dengan isolasi sendiri
c. Spiritual
1) Penolakan terhadap proses penuaan
2) Perasaan tidak tenang b.d ketidakmampuan dalam melakukan ibadah
secara tepat

3. Intervensi
Dalam perencanaan keperawatan, hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi:
a. Melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan
b. Berkerjasama dengan profesi kesehatan lainnya.
c. Tentukan prioritas
1) Cegah akan timbulnya masalah
2) Keamanan atau rasa aman adalah utama yang merupakan kebutuhan
3) Bangkitkan perubahan tetapi jangan memaksa
4) Klien mungkin puas dengan situasi demikian
Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan
dengan tujuan agar lansia/ keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat
baik yang melakukan perawatan dirumah atau dipanti dapat membantu
lansia.
Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan
kebutuhan dasar antara lain:
a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi

26
b. Meningkatnya keamanan dan keselamatan
c. Memelihara keseimbangan istirahat/ tidur
d. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif

4. Implementasi
Semua tindakan yang direncanakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
lansia. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Berbicara dengan lembut dan sopan
b. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan
dilakukan berulang kali, jika perlu dengan gambar
c. Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya.

5. Evaluasi
Setiap tindakan yang telah dilakukan perlu dievaluasi/dinilai baik verbal
maupun nonverbal untuk mengetahui sejauh mana lansia atau keluarga
mampu melakukan apa yang dianjurkan.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

PROGRAM STUDI NERS FORMAT PENGKAJIAN


STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU KEPERAWATAN GERONTIK
TA. 2020/2021

Nama Mahasiswa :Nurul Afifah Nensih, S.Kep

Tgl pengkajian : 28 Desember 2020

27
NIM : 20501056
PENGKAJIAN

A. DATA UMUM

a. Nama Kepala Keluarga : Ny. Z

b. Alamat : jln. arafah

c. Telpon :

d. Pekerjaan : IRT

e. Pendidikan : SD sederajat

f. Komposisi :

Hub.
Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
Dng KK

Ny. Z P Kepala RT 72 Tahun SD sederajat IRT

2. Genogram

1. Genogram

28
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Tinggal serumah

: Meninggal

3. Tipe Keluarga

Tipe keluarga Ny. Z iyalah keluarga besar atau extended family yang terdiri
dari 3 generasi yaitu lansia, anak dan cucunya.

4. Suku Bangsa

Ny.Z bersuku batak dengan marga siregar dan mengikuti adat serta norma
yang berlaku. Bahasa yang digunakan di rumah iyalah bahasa indonesia

29
5. Agama

Agama yang dianut oleh Ny.Z Aadalah agama islam dan selalu mejlankan
kewajibannya

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Status sosial ekonomi Ny.Z di penuhi oleh anak-ananya yang selalu mengirim
duit untuk Ny.Z

7. Aktivitas rekreasi keluarga

Ny.Z mengatakan sudah lama tidak melakukan rekreasi keluar kota, namun
hanya sering kumpul sama keluarga besarnya.

B. RIWAYAT DAN TEHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga dengan usia lanjut
karena terdapat lansia di dalam rumah tersebut

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

30
Keluarga Ny.Z termasuk dalam perkembangan kelurga yang sejahtera
tahap tiga yaitu keluarga Ny.Z mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.

3. Riwayat keluarga inti

Riwayat keluarga inti Ny.Z iyalah iya tinggal bersama anak dan cucunya
dan suami Ny.Z sudah meninggal

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Ny.Z mengatakan mempunyai riwayat hipertensi pada keluarganya.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah

Ny.Z tinggal bersama anak dan cucunya dengan rumah semi permanen
dengan milik sendiri, ventilasi rumah cukup, rumah dalam keadaan
bersih, septitank lumayan jauh dari sumur, sumber air yang digunakan
iyalah sumur bor dan pengelolaan sampah dengan cara di bakar, rumah
terdiri dari 2 kamar, satu dapur, satu kamar mandi, lantai rumah semen
dan pencahayaan di dalam rumah cukup baik

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga dan komunitas RW sangat- sangat dekat dan memiliki rasa


kekeluatgaan yang tinggi dan mereka sering megadakan perkumpulan
untuk silaturahmi yang baik dengan cara wirit rt, wirid rw dan beserta
arisan ibu-ibu yang dilakukan bebrapa kali dalam sebulan dan Ny.Z sering

31
dduk-duduk dan berkumpul dengan tetangga-tetangga di dekat rumahnya
sekedar untuk bercengkrama

3. Mobilitas geografis keluarga

Dari menikah sampai anak Ny.Z menikah Ny.Z tidak pernah pindah rumah
dan selalu menetap di rumahnya yang sekarang ini bersana nak dan
cucunya.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Untuk sekarang ini Ny.Z jarang melakukan kumpul keluarga besar


namun kalau berinteraksi dengan tetangga masih sering dilkukan oleh
Ny.Z karna sering duduk-duduk dan berbincang di dekat rumah

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Ny.Z selalu mendukung apa yang dilakukan keluarganya baik


secara teori maupan material.

D. STRUKTUR KELUARGA

1. Komunikasi keluarga

Keluarga Ny.Z saling terbuka satu sama lain dan selalu bermusyawarah
dengan keluarga untuk mengambil keputusan

2. Struktur kekuatan keluarga

32
Keluarga Ny.Z saling meghargai satu sama lain, saling membantu serta
saling mendukung jika salah satu dari mereka memiliki masalah

3. Struktur peran

Ny.Z adalah sebagai seorang ibu dan juga nenek bagi cucunya

4. Norma keluarga

Keluarga Ny.Z menerapkan aturan sesuai dengan ajaran dan norma agama
islam. Ny. Z mengharapkan cucu-cucunya menjadi anak yang taat dalam
menjalankan agama serta menjadi anak yang sukses di kemudian hari serta
bisa membanggakan keluarga.

E. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif

Ny.Z dan keluarga saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal Ny.Z
dengan tetangga saling berdekatan, jika ada masalah tetangga selalu
membantu

2. Fungsi sosialisasi

Keluarga Ny.Z menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain,


mereka membiasakan keluarga mereka untuk bersosialisasi dengan orang
lain

3. Fungsi perawatan kesehatan

33
Fungsi perawatan keluarga Ny.Z. Ny.Z bekerja sehari-harinya di
rumah Ny.Z berusia 72 tahun Ny.Z memiliki 3 orang anak yang sudah
berkeluarga. Ny.Z mengatakan iya tinggal bersama anak dan cucunya
dengan rumah semi permanen dengan milik sendiri, ventilasi rumah
cukup, rumah dalam keadaan bersih, septitank lumayan jauh dari sumur,
sumber air yang digunakan iyalah sumur bor dan pengelolaan sampah
dengan cara di bakar, rumah terdiri dari 2 kamar, satu dapur, satu kamar
mandi, lantai rumah semen dan pencahayaan di dalam rumah cukup baik.
Ny.Z beragama islam dengan suku bangsa batak Disaat dilakukan
pengkajian Ny.Z Mengataan mempunyai riwayat hipertensi yang telah iya
derita selama 1 tahun yang lalu dan iya mengetahui hipertensi setelah iya
di rawat dirumah sakit. Namun sebelum sakit Ny.Z jarang sekali
memeriksakan kesehatan iya atau pun keluarga lainnya. Kebiasaan
keluarga jika sakit bawak istirahat dan kadang-kadang memakan obat
warung, karena hal seperti itu Ny.Z tidak mengetahui penyakitnya setelah
dibiarkan terus menerus dan Ny.Z suatu ketika tidak sadarkan diri karna
tekanan darahnya terlalu tinggi dan dilarikanlah kerumah sakit kemudian
dilakukan pemeriksaan di rumah sakit.Dan Ny.Z dinyatakan mempunyai
penyakit jantung karena komplikasi dari hipertensi Ny.Zkarena selama ini
tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, dan tidak mengetahuai
tentang penyakitnya dan cara penanggulangan supaya tidak terjadi
komlikasi dari penyakit yang di deritanya, setelah keluar dari rumah sakit
itulah Ny.Z mengetahui kalau iya menderita hipertensi dan menyebabkan
Ny.Z sakit jantung.Ny.Z mengatakan lebih kurang 6 bulan yang lalu ia
tidak ada lagimelakukan pemeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehtan
karena Ny.Z takut untuk pergi ke fasilitas kesehatan karena adanya covid-
19, saat dilakukan pengkajian hari pertama Ny. Z mengatakan merasakan
berat di tengkuk, sakit kepala, dan sering terbangun di malam hari karna
ingin buang air kecil. Setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada
Ny.Z didapat kan tekanan darahnya 200/90 mmHg dan selama
merasakansakit kepala dan berat di tengkuk Ny.Z hanya membiarkan dan
sesekali dibawak istirahat kemudian sakit tengkuk dan kepalanya sedikit

34
berkurang, Ny.Z tidak melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dan
Ny.Z sudah mengetahui hal hal yang harus dihindari untuk mencegah
peningkatan hipertensi pada dirinya namun iya kadang masih memakannya
tetapi tidak banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di
dapatkan lah data-data dimana Ny.Z mengatakan nafsu makannya selalu
baik dan iya makan 3 kali sehari sarapan, makan siang dan makan malam
yang dilakukan makan kadang sendiri-sendiri kadang bersama anak dan
cucu. Ny.Z mengatakan masih bisa melakukan aktifitas sehari-harinya
secara mandiri tanpa bantuan anak atau cucunya seperti berpakaian, mandi
berjalan, BAB/BAK, pergi ketoilet dan lain sebagainya. Dari pengkajian
lebih lanjut Ny.Z masih bisa mengingat dan fungsi intelektual yang utuh
dari pengkajian depresi pada klien Ny.Z tidak terjadi depresi karena masih
banyak orang-orang disekitarnya masih sayang dengan dia dan tidak
merasa sunyi lagi setelah anaknya tinggal bersama dengan Ny.Z. Ny.Z
mengatakan bahwa iya sangat sering duduk dan berbincang-bincang
bersama tetangga di luar rumah dan kadang-ladang ikut wirit yang
diadakan di rt Ny.Z. setelah dilakukan pemeriksaan dimana Ny.Z dengan
kesadaran umum baik dan disaat dilakukan pemeriksaan pada bagian
tubuh Ny.Z dibagian kaki Ny.Z terdapat edema dimana edema pada kaki
Ny.Z berada pada derajat 1 dan setelah dilakukan auskultasi bunyi jantung
Ny.Z terdapat bunyi jantung abnormal yaitu mitral stenosis kemudian
dilakukan pemeriksaan CRT didapatkan CRT Ny.Z < 3 detik, Ny.Z
mengatakan kadang-kadang merasakan nyeri dada dan sesak kalau sudah
terlalu banyak aktifitas dilakukan pemeriksaan tekanan darah selanjutnya
dimana tekanan darah Ny.Z 200/80 mmHg dengan nadi 62 X/menit suhu,
37,7 oC pernapasan 22 X/menit dan setelah dilakukan pemeriksaan asam
urat dan gula darah dimana didapatkan asam urat Ny.Z 4,4 mg/Dl dan gula
darah sewaktunya 135mg/dL dimana dinyatakan kalau asam urat dan gula
darah Ny.Z dalam rentang normal.

35
F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA

a) Mengenal masalah keluarga

Ny.Z mengatakan memiliki riwayat hipertensi, Ny.Z mengatakan lebih


kurang 6 bulan yang lalu ia tidak ada memriksakan kesehatan ke fasilitas
kesehtan, Ny. Z mengatakan merasakan berat di tengkuk, sakit kepala, jika
iya sakit iya jarang melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas
kesehatan namun cuman dilakukan istirahat dan Ny. Z tidak melakukan
pantangan dengan makanan yang di konsumsinya yang akan
mempengaruhi tekanan darahnya

b) Mengambil keputusan

Keluarga Ny. Z mengatakan jika ada keluarga yang sakit akan


membawanya ke fasilitas kesehatan

c) Merawat anggota keluarga yang sakit

keluarga Ny.Z mengatakan akan merawat keluarga yang sakit namun


belum bisa seutuhnya merawat anggota keluarga yang sakit karena
kurangnya pengetahun tentang penyakit

d) Memelihara lingkungan

lingkungan cukup bersih dan hanya saja dilakukan pembakaran sampah di


samping rumah Ny.Z , Ny.Z memiliki tanaman herbal di samping
rumahnya

e) Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan

36
setiap ada masalah terkait dengan kesehatan Ny.Z kadang
melakukankunjungan ke fasilitas kesehtan kadang tidak melakukan
kunjungan kesehtan, lebih kurang 6 bulan ini belum ada memeriksakan
kesehatan ke pelayanan kesehatan

4. Fungsi reproduksi

Ny.Z sudah manepouse dan suami klien sudah meninggal dunia

5. Fungsi ekonomi

Status sosial ekonomi Ny.Z di penuhi oleh anak-ananya yang selalu


mengirim duit untuk Ny.Z

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA

a. Stress jangka pendek dan panjang

- janganka pendek

Ny.Z mengatakan memiliki riwayat hipertensi, Ny.Z mengatakan lebih


kurang 6 bulan yang lalu ia tidak ada memriksakan kesehatan ke
fasilitas kesehtan, Ny. Z mengatakan merasakan berat di tengkuk, sakit
kepala, jika iya sakit iya jarang melakukan pemeriksaan kesehatan ke
fasilitas kesehatan namun cuman dilakukan istirahat dan Ny. Z tidak
melakukan pantangan dengan makanan yang di konsumsinya yang akan
mempengaruhi tekanan darahnya

- jangka panjang

37
Ny.Z mengatakan dia sudah tua alhamdulillah sekarang sudah ada
anak yang menjaganya di rumah sebelumnya iya tinggal sendiri di
rumah sekarang sudah ada teman untuk berbincang-bincang dan
bercanda tawa

b. Kemampuan keluarga

Ny.Z mengatakan jika ada masalah iya selalu berunding dan selalu
mencari solusi dengan keluarga

c. Strategi koping

Ny.Z mengatakan jika ada masalah ia selalu berunding dan


bermusyawarah dengan kelurganya untuk memberikan solusinya dan iya
sangat berharap keluarganya bisa memberikan solusinya

d. Strategi adaptasi

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga


mengatasi masalah secara maladaptif

8. Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan penunjang pada Ny.Z

HARAPAN KELUARGA

Keluarga Ny.Z selalu mengharapkan keluarganya tetap sehat dan cucunya


akan sukses disuatu saat nanti

38
KEBIASAAN SEHARI – HARI
a. Biologis
1. Pola makan
Ny.Z mengatakan nafsu makannya selalu baik dan iya makan 3 kali
sehari dengan sarapan dan sampai makan malam yang dilakukan
makan kadang sendiri-sendiri kadang bersamaan
2. Pola minum
Ny.Z mengatakan sering minum air putih dan meminum air teh di
pagi hari
3. Pola tidur
Ny.Z mengatakan sering terbangun di malam hari karna ingin BAK
dan kadang merasakan berat di tengkuk
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
BAB/ BAK normal tidak ada masalah
5. Aktivitas sehari – hari (Barthel Index)

Dengan
Aktivitas (ADL) Mandiri
Bantuan

Makan 5 10

Aktifitas ke Toilet 5 10

Berpindah dari kursi roda atau sebaliknya, 5-10 15


termasuk duduk di tempat tidur

Kebersihan diri mencuci muka menyisir 0 5


rambut dan menggosok gigi

Mandi 0 5

Berjalan di permukaan datar 10 25

39
Naik turun tangga 5 10

Berpakaian 5 10

Mengontrol defekasi 5 10

Mengontrol berkemih 5 10

Total 100
Penlilaian:
0-20 :Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri

Dari hasil barthel index di dapatkan bahwa Ny.Z dalam skor 100
yaitu dalam kategori mandiri

6. Rekreasi
Aktivitas rekreasi tidak ada dilakukan sudah berapa tahun yang lalu
namun kegiatan yang sering dilakuakn hanya melakukan berkebun di
samping rumah dan menonton tv dan bercerita bersama cucu dan
anaknya
7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan

40
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G

Berdasarkan penilaian indeks katz didapatkan Ny. Z masuk ke dalam


kategori A yaitu mandiri dalam makan, BAB/BAK, menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.

b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ)

Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)

Skore
N0 Pertanyaan
+ -

√ 1. Tanggal berapa hari ini?

√ 2. Hari apa sekarang ini?

√ 3. Apa nama tempat ini?

√ 4. Berapa nomer telepon anda?

√ 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak


mempunyai telepon

√ 5 Berapa umur anda?

√ 6 Kapan anda lahir?

√ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?

41
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?

√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari


setiap angka baru, semua secara menurun

Jumlah kesalahan total

Penilaian SPMSQ :

 Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat

 Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang

 Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan

 Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh

 Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat

untuk penialaian mental (SPMSQ) di dapatkan nilai kelaian hanya 2


yang artinya Ny.Z memiliki fungsi intelektual utuh

yan)..........................................................................................................
...............................

42
Depresi (Beek/ Yesavage)

Penilaian dengan menggunakan skala Inventaris Depresi Beck (IDB)

No Uraian Depresi Beck Skore

A. Kesedihan

3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya

2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya

1 Saya merasa sedih atau galau

0 Saya tidak merasa sedih √

B. Pesimisme

3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan


sesuatu tidak dapat membaik

2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang


kedepan

1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa depan

0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan √

C.Rasa kegagalan

3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi seseorang (orang


tua, suami, Istri)

2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat

43
saya lihat hanya kegagalan

1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya

0 Saya tidak merasa gagal √

D. Ketidakpuasan

3 Saya tidak puas dengan segalanya

2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun

1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan

0 Saya tidak merasa tidak puas √

E. Rasa Bersalah

3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga

2 Saya merasa sangat bersalah

1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari


waktu yang baik

0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah √

F. Tidak Menyukai Diri Sendiri

3 Saya benci diri saya sendiri

2 Saya muak dengan diri saya sendiri

1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri

0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √


membahayakan diri sendiri

G. Membahayakan Diri Sendiri

3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai


kesempatan

2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri

1 Saya merasa lebih baik mati

0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √


membahayakan diri sendiri

H. Menarik Diri dari Sosial

3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan

44
tidak perduli pada mereka semua

2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka

1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya

0 Saya tidak kehilangan minta pada orang lain √

I. Keragu-raguan

3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali

2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat


keputusan

1 Saya berusaha mengambil keputusan √

0 Saya membuat keputusan yang baik √

J. Perubahan Gambaran Diri

3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan

2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanet


dalam penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik

1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik

0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada √


sebelumnya

K. Kesulitan Kerja

3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali

2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk


melakukan sesuatu

1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan


sesuatu

0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya √

L. Keletihan

3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu

1 Saya lelah lebih dari yang biasanya

0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya √

45
M. Anoreksia

3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali

2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang

1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya

0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya √

Penilaian:

 0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal


 5-7= Depresi ringan
 8-15= Depresi sedang
 >15 =depresi berat
Untuk penilaian depresi BEEK / yesavage didapatkan nilainya yaitu 1
yang berarti Ny.Z tidak depresi

Geriatric Depression Scale (GDS)


No Pertanyaan Jawaban Score
1 Apa anda sebenarnya puas dengan Ya/tidak 0
kehidupan anda
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak Ya/Tidak 0
kegiatan dan minat atau kesenangan
anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda Ya/Tidak 0
kosong?
4 Apakah anda sering merasa bosan? Ya/Tidak 0
5 Apakah anda mempunyai semangat yang Ya/Tidak 0
baik setiap saat?
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang Ya/Tidak 0
buruk akan terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk Ya/Tidak 0
sebagian besar hidup anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak Ya/Tidak 0
berdaya?
9 Apakah anda lebih senang tinggal di Ya/Tidak 0

46
rumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak Ya/Tidak 0
masalah dengan daya ingat anda di
bandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda Ya/Tidak 0
sekarang menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga Ya/Tidak 0
seperti seperti perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa anda penuh Ya/Tidak 0
semangat?
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan Ya/Tidak 0
anda tidak ada harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain Ya/Tidak 0
lwbih baik keadaannya daripada anda?

Interpretasi:
Skor 0-4 : not depressed (tidak depresi/normal)
Skor 5-9 : mild depression (depresi ringan)
Skor 10-15 : severe depression (depresi sedang/berat)

2. Keadaan emosi
Keadaan emosi Ny.Z sangat stabil, Ny.Z bisa mengontrol emosinya
dengan baik jika sedang ada masalah. Artinya koping individu Ny.z
alam keadaan baik
3. Konsep diri

Identitas diri :

Ny.Z mengatakan mengetahui kalau identitas dirinya seorang


wanita dan iya sebagai ibu dan juga nenek bagi cucunya

Gambaran diri :

47
Ny.Z mengatakan bahwa iya menyadari kalau ia sudah lajut usia
dan kesehatannya mulai menurun karena proses penuaan

Ideal diri :

Ny.Z berharap iya, anak dan cucunya sehat selalu, mampu


melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri dan bisa menikmati
masa tuanya dengan tenang dan di kelilingi oleh anak dan cucunya

Peran diri :

Peran Ny.Z dalam kelarga iyalah sebagai ibu dan juga nenek oleh
cucunya jadi menjadi seorang nenek Ny.Z akan memberikan
nasehat atau pun hal-hal baik untuk anak dan cucunya

Harga diri :
Ny.Z memiliki harga diri yang bagus dan selalu di dukung oleh
keluarga keputusan apa yang iya ambil

4. APGAR Keluarga
APGAR Keluarga

No Fungsi Uraian Skore

1 Saya puas bahwa dapat kembali pada keluarga


Adaptasi saya untuk membantu pada waktu sesuatu 2
menyusahkan saya

2 Saya puas dengan cara keluarga saya


Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan 2
mengungkapkan masalah dengan saya

3 Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan


Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan 2
aktivitas atau arah baru.

4 Afeksi Saya puas dengan cara keluarga saya 2


mengespresikan afek dan berespon terhadap

48
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.

5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan


Pemecahan 2
saya menyediakan waktu bersama-sama

Keterangan :

Skor 2 jika selalu

Skor 1 jika kadang-kadang

Skor 0 jika hampir tidak pernah

Skor : 8-10 : fungsi sosial normal

Skor : 5-7   : fungsi sosial cukup

Skor : 0-4   : fungsi sosial kurang/suka menyendiri

Dalam penilaiyan APGAR didapatkan skor 10 yang airtinya keluarga


Ny.Z fungsi sosial normal
c. Sosial
1. Dukungan keluarga
Keluarga Ny.Z selalu saling mendukung satu sama lain
2. Hubungan dengan keluarga
Keluarga Ny.Z selalu terbuka terhadap semua permasalahan akan
dibicarakan bersama anggota keluarga yang lain
3. Hubungan dengan orang lain
Ny.Z selalu bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik bersama
tetangga dan sering berkumpul berbincang-bincang di samping rumah
d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Ny.Z selalu melaksanakan ibadah dan sholat lima waktu
2. Keyakinan tentang kesehatan

49
Ny.Z mengatakan kalau sakit tidak langsung ke fasilitas kesehatan
namun iya selalu beristirahat terlebih dahulu
e. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : Baik
2. GCS : V4 M5 E6
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis
4. Suhu : 36,7 oC Nadi : 62 x/menit
Tekanan Darah : 200/90 mmHg Pernafasan : 22x/menit
Tinggi Badan : …………… cm Berat Badan : …… Kg

UmumYa Tidak

Kelelahan (√) ( )

Perubahan BB setahun yg lalu ( ) (√)

Perubahan nafsu makan () (√)

Demam ( ) (√)

Keringat malam ( ) (√)

Kesulitan tidur (√) ( )

Sering pilek, infeksi

Penilaian diri terhadap status kesehatan satatus kesehatan baik

Kemampuan untuk melakukan AKS ( Aktivitas Kehidupan Seharihari) bisa


melakukan dengan cara mandiri aktifitas sehati-hari

Integumen ya tidak

Lesi/ luka ( ) (√)

Pruritus ( ) (√)

Perubahan pigmentasi ( ) (√)

Perubahan tekstur ( ) (√)

Perubahan nevi ( ) ( √)

50
Sering memar ( ) (√)

Perubahan rambut (√ ) ( )

Perubahan kuku (√) ()

Pemajanan lama terhadap matahari ( ) (√)

Pola penyembuhan lesi, memar tidak ada memar dan masalah pada Ny.Z

Hemoopoetik ya tidak

Perdarahan/memar abnormal ( ) (√ )

Pembengkakan kelenjar limfa ( ) (√)

Anemia ( ) (√ )

Riwayat tranfusi darah ( ) ( √)

Kepala ya tidak

Sakit kepala

Trauma berarti pada masa lalu ( ) (√)

Pusing (√) ( )

Gatal pada kulit kepala (√) ( )

Mata ya tidak

Air mata berlebihan ( ) (√)

Pruritus ( ) (√)

Diplopia ( ) (√)

Kabur ( ) (√)

Fotofobia ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Tanggal pemeriksaan paling akhir

Dampak pada penampilan AKS

Telinga ya tidak

Perubahan pendengaran ( ) (√)

51
Rabas ( ) (√)

Tinitus ( ) (√)

Vertigo ( ) (√)

Sensivitas pendengaran ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Tanggal pemeriksaan paling akhir

Kebiasaan perawatan telinga

Dampak pada penampilan AKS

Hidung dan sinus ya tidak

Rabas ( ) (√)

Epistaksis ( ) (√)

Obstruksi ( ) (√)

Mendengkur ( ) (√)

Nyeri pada sinus ( ) (√)

Alergi ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Penilaian diri pada kemampuan olfaktori

Mulut dan tenggorok Ya Tidak

Sakit tenggorok ( ) (√)

Lesi /ulkus ( ) (√)

Serak ( ) (√)

Perubahan suara ( ) (√)

Kesulitan menelan ( ) (√)

Perdarahan gusi ( ) (√)

Karies (√) ( )

52
Kesulitan menelan ( ) (√)

Alat-alat prostesa ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Tanggal pemeriksaan gigi paling akhir

Pola menggosok gigi 2 x sehari

Pola flossing…

Leher ya tidak

Kekakuan ( ) (√)

Nyeri/ tekan ( ) (√)

Benjolan/massa ( ) (√)

Keterbatasan gerak ( ) (√)

Payudara ya tidak

Benjolan/ massa ( ) (√)

Nyeri/ nyeri tekan ( ) (√)

Bengkak ( ) (√)

Keluar cairan dari putting susu ( ) (√)

Perubahan pada putting susu ( ) (√)

Perubahan pada payudara sendiri : tidak ada perubahan pada payudara

Pernafasan ya tidak

Batuk ( ) (√)

Sesak nafas ( ) (√)

Hemoptisis ( ) (√)

Sputum ( ) (√)

Mengi ( ) (√)

Asma/ alergi pernafasan ( ) (√)

Tanggal dan hasil pemeriksaan sinar X dada terakhir

53
Kardoivaskular ya tidak

Nyeri/ketidaknyamanan dada ( ) (√)

Palpitasi ( ) (√)

Sesak nafas ( ) (√)

Dispnea pada aktivitas ( ) (√)

Ortopnea ( ) (√)

Murmur ( ) (√)

Edema ( ) (√)

Varises (√) ()

Kaki timpang (√) ()

Parestesia ( ) (√)

Perubahan warna kaki (√) ()

Gastrointestinal ya tidak

Disfagia ( ) (√)

Tak dapat mencerna ( ) (√)

Nyeri ulu hati ( ) (√)

Mual/ muntah ( ) (√)

Hematemesis ( ) (√)

Perubahan nafsu makan ( ) (√)

Intoleran makanan ( ) (√)

Ulkus ( ) (√)

Nyeri ( ) (√)

Ikterik ( ) (√)

Benjolan/ massa ( ) (√)

Perubahan kebiasaan defekasi ( ) (√)

Sistem saraf pusat ya tidak

54
Sakit kepala (√) ( )

Kejang ( ) (√)

Sinkope/serangan jatuh (√) ( )

Paralisis ( ) (√)

Paresis ( ) (√)

Masalah koordinasi ( ) (√)

Tic/tremor/spasme ( ) (√)

Paretesia ( ) (√)

Cedera kepala ( ) (√)

Masalah memori ( ) (√)

Sistem endokrin ya tidak

Intoleran panas ( ) (√)

Intoleran dingin ( ) (√)

Goiter ( ) (√)

Pigmentasi kulit ( ) (√)

Perubahan rambut ( ) (√)

Polifagia ( ) (√)

Polidipsi ( ) (√)

Poliuria ( ) (√)

I. INFORMASI PENUNJANG
Tekanan darah : 200/90 mmHg
Gula darah : 135 mg/dl
Asam urat : 4,4 mg/ dl

55
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

ANALISA DATA
DATA MASALAH KEPERAWATAN

Data Subjektif Penurunan Curah Jantung b/d


gagal jantung kongestif

1. Ny.Z mengatakan mudah lelah kalau sudah


melakukan aktifitas berlebih
2. Ny. Z mengatakan kadang-kadang dada terasa sakit
3. Ny.Z mengatakan sesak kalau sudah terlalu lama
melakukan aktivitas
4. Ny.Z mengatakan jarang sekali memeriksakan
kesehatannya ke fasilitas kesehatan ±6 bulan tidak
ada memeriksakan kesehatannya.
5. Ny.Z mengatakan jika sakitnya kambuh iya hanya
membawa istirahat
6. Ny.Z mengatakan sering terbangun di malam hari
untuk BAK

56
Data Objektif

1. Edema pada kaki klien derajat 1


2. Bunyi jantung apnormal
3. CRT < 3 detik
4. TD : 200/ 90 mmHg
5. Nadi : 62 x/m
6. RR : 22 x/m
7. S : 36,7ºC
8. GDS : 135mg/dL
9. Urid acid : 4,4 mg/Dl
Kelebihan volume cairan b/d

Data Subjektif gagal jantung kongestif

1. Ny.Z mengatakan kadang-kadang sesak setelah


melakukan aktivitas
2. Ny.Z mengatakan mudah leleah setelah melakukan
aktivitas
3. Ny.Z mengatakan sering buang air apalagi di
malam hari

Data Objektif

1. Edema pada kaki pasien derajat 1


2. CRT < 3 detik
3. TD : 200/ 90 mmHg
4. Nadi : 62 x/m
5. RR : 22 x/m
6. S : 36,7ºC
Pemeliharaan kesehatan tidak

Data Subjektif efektif

57
1. Ny. Z mengatakan sering merasakan berat di
tengkuk
2. Ny.Z mengatakan jarang sekali memeriksakan
kesehatannya ke fasilitas kesehatan ±6 bulan tidak
ada memeriksakan kesehatannya.
3. Ny.Z mengatakan tidak membatasi makanan yang
akan meningkatkan tekanan darah
4. Ny. S mengatakan jika sakit hanya membeli obat
pereda nyeri di warung
5. Ny. S mengatakan jarang mendapatkan informasi
seputar kesehatan

Data Objektif

1. TD : 200/ 90 mmHg
2. Nadi : 62 x/m
3. RR : 22 x/m
4. S : 36,7ºC
5. GDS : 135mg/Dl
6. Urid acid : 4,4 mg/Dl

SKORING

Diagnosa 1 : Penurunan Curah Jantung b/d gagal jantung kongestif


No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1 Ny.Z mengatakan iya mempunyai
penyakit jantung

 Actual

58
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Pengetahuan keluarga cukup untuk
dapat diubah menerima penjelasan tentang
kesehatan Ny.Z

 Sebagian
3 Potensial masalah untuk 3/3 x 1 = 1 Tekanan darah Ny.Z tinggi harus
dicegah dilakukan pemantauan

 Cukup
4 Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Ny.Z tidak memeriksa kondisinya ke
puskesmas

 Masalah tidak segera


ditangani
Total 3½

Diagnosa 2 : Kelebihan Volume Cairan b/d gagal jantung kongestif

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat Masalah 2/3 x 1 = 1 Ny.Z mengatakan kakinya bengkak
dan tidak pernah dibawa kontrol ke

 Resiko rumah sakit saat dilakukan


pemeriksaan edema derajat 1
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Ny.Zmempunyai pengetahuan cukup
dapat diubah untuk menerima penjelasan tentang
kesehatan

 Sebagian
3 Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Ny.Z mengatakan sering sekali
dicegah terbangun di malam hari untuk BAK

 Cukup
4 Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga Ny.Z tidak langsung
membawa keluarga yang sakit ke

 Masalah tidak segera puskesmas namun membeli obat

ditangani warung terlebih dahulu


Total 2 5/6

59
Diagnosa 3 : Pemeliharaan Kesehatan Tidakefektif

No Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 Ny.Z mengatakan tengkuk sakit
namun tidak melakukan pemeriksaan

 Resiko kesehatan didapatkan Td 200/90


mmHg
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Ny.Z mempunyai pengetahuannya
dapat diubah cukup untuk menerima penjelasan
tentang kesehatan

 Sebagian
3 Potensial masalah untuk 1/3 x 1 = 1/3 Penyakit yang di derita Ny.Z tidak
dicegah terlalu membebani kegiatan sehari-
harinya

 Rendah
4 Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Ny.Z tidak langsung melakukan cek
kesehatan jika sakit, Ny.Z hanya

 Masalah tidak segera membawa istirahat

ditangani
Total 2 3/6

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah skoring :

1. Penurunan Curah Jantung b/d gagal jantung kongestif


2. Kelebihan Volume Cairan b/d gagal jantung kongestif
3. Pemeliharaan Kesehatan Tidakefektif

C. INTERVENSI
Nama Mahasiswa/ NIM : Nurul Afifah Nensih, S.Kep / 20501056
Nama Klien : Ny.Z
Umur : 72 tahun

60
INTERVENSI
Diagnosa Tujuan
Keperawat Intervensi (Perawatan Jantung)
Umum Khusus
an
Penurunan Setelah Kriteria hasil :
curah dilakukan Observasi
jantung tindakan - Takikardia
b/d keperawatan - Tekanan darah - Monitor TTV klien
perubahan 2 x 60 menit membaik - Identifikasi tanda dan gejala primer dan
preload diharapkan - Sakit kepala (5) sekunder penurunan curah jantung
dan penurunan - Kelelahan (5) - Monitor keluhan nyeri dada jika ada
afterload curah jatung
terkontrol

Nursing

- Posisikan pasien semi-fowler atau dengan


posisi yang nyaman
- Tentukan program diet jantung yang sesuai
(batasi asupan kafein, kolesterol, dan
makanan tinggi lemak)
- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
memodifikasi gaya hidup sehat
- Berikan relaksasi untuk mengurangi stres
- Berikan dukungan emosional dan spiritual

Edukasi

- Ajarkan tentang beraktifitas fisik secara


bertahap

61
- Ajarkan relaksasi napas dalam untuk
mengurangi stres
- Ajarkan rendam kaki air hangat untuk
menurunkan tekanan darah

Kolaborasi
- Anjurkan pergi ke pelayanan kesehatan
terdekat untuk memeriksakan kesehatan

62
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dignosa Hari/ Nama&


Implementasi Evaluasi
keperawatan Tanggal Paraf
Penurunan Jumat, 8  Mengucapkan salam S:
curah jantung januari 2021  Memfalidasi keadaan lansia kelolaan
 Menjawab salam
 Mengingatkan kontrak waktu
 Menjelaskan tujuan pelaksanaan  Ny.Z mengatakan merasakan sakit di
OBSERVASI tengkuk
 Memonitor TTV Ny.Z setiap hari  Ny.Z mengetahui akan dilakukan
 Mengidentifikasi tanda dan gejala primer pertemuan pada hari jumat selama 30
dan sekunder penurunan curah jantung menit
 Monitor tentang nyeri dada Ny.Z  Ny.Z dapat mendemonstrasikan
mengenai cara rendam kaki air hangat
NURSING dengan campuran ekstrak lemon
 Atur posis pasien senyaman mungkin O:
 Ajarkan tentang program diet yang sesuai  Ny.Z dan keluarga tampak pahan
dengan gangguan jantung yaitu kurangi dengan apa yang telah diajarkan oleh
makanan yang banyak mengandung ners muda
kafein, kolesterol dan makanan tinggi  Ny.Z kooperatif dalam melakukan

63
lemak terapi
 Ajarkan klien memodifikasi gaya hidup  Ny.Z tampak bisa melakukan rendam
tentang pengontrolan makanan dan kaki air hangat dengan campuran
berbagai macam supaya tidak terjadi lagi ekstrak lemon dengan sendirinya untuk
peningkatan tekanan darah menurunkan hipertensi
 Berikan relaksasi napas dalam untuk A:
mengurangi stres  Ny.Z dapat menjelaskan mengenai
 Memberikan dukungan emosional dan hipertensi tanda gan gejala, faktor
spiritual kepada Ny.Z resiko dan juga cara mengontrol
 Mendiskusikan dengan Ny.Z mengenai hipertensi
hiperteni dan penyebab-penyebab jika  Ny.Z bisa melakukan terapi rendam air
hipertensi dibiarkan hangat dengan campuran ekstrak lemon
EDUKASI secara mandiri
 Ajarkan cara beraktifitas fisik yang baik P:
supaya mengontrol terjadinya penurunan  Mengingatkan kembali kepada Ny.Z
curah jantung dan keluarga mengenai pemeriksaan
 Ajarkan relaksasi napas dalam untuk kesehatan kefasilitas kesehatan itu
mengurangi stres sangat penting untuk apalagi dengan
 Ajarkan rendam kaki air hangat dan juga keluarga penderita hipertensi

64
pemberian ekstrak lemon untuk
menurunkan tekanan darah NY,Z
COLABORASI
 Anjurkan pasien untuk selalu
memeriksakan kesehatannya ke fasilitas
kesehatan karena pasien dengan hipertensi
harus dilakukan kontrol terus menerus
mengenai tekanan darah

65
BAB IV
HASIL IMPLEMENTASI

A. HASIL IMPLEMENTASI
Lanjut usia (lansia) merupakan suatu kelompok yang mengalami
perubahan-perubahan akibat proses penuaan. Perubahan-perubahan tersebut
menimbulkan permasalahan yang dapat mempengaruhi kesehatan lansia.
Salah satu permasalahan yang sering dijumpai pada lansia adalah
permasalahan fisiologis, selain itu ada juga permasalahan yang berkaitan
dengan kesehatan psikologis (Sutikno, 2015). Lansia adalah suatu kelompok
atau populasi yang beresiko (population at risk) yang semakin meningkat
jumlahnya (Kiik, Sahar, & Permatasari, 2018).Dengan bertambahnya usia,
fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan)
sehingga penyakit tidak menular dan menuar banyak muncul pada lansia, usia
lanjut mempunyai keterbatasan fisik dan kerentanan terhadap penyakit.
Secara alami bertambahnya usia akan menyebabkan terjadinya perubahan
degenerative dengan manifestasi beberapa penyakit seperti penyakit
hipertensi, kelainan jantung, diabetes mellitus, kanker rahim, prostat, dll.
Hasil pengkajian ners muda pada lansia Ny.Z dengan usia 72 tahun
didapatkan permasalahana penyakit yang diderita iyalah hipertensi yang
sudah menimbulkan komplikasi yaitu mempunyai penyakit jantung, dari hasil
pengkajian ners muda mendapatkan diagnosa keperawatan yaitu penurunan
curah jantung, kelebihan volume cairan dan jugak pemeliharaan kesehatan
tidak efektif, disini Ners muda melakukan intervensi untuk menyelesaikan
masalah keperawatan yang ada pada Ny.Z yang dimana diagnosa utama di
dapatkan penurunan curah jantung dengan diberikan intervensi keperawatan
mengenai pendidikan kesehatan mengenai hipertensi dan juga dilakukan
terapi kaki rendam air hangat yang di campur dengan ekstrak lemon yang
diteteskan ke air rendaman kaki kemudian dilakukan perendaman kaki lansia
binaan yang berguna untuk menurunkan tekanan darah. Ners muda
mengambil terapi rendam kaki air hangat dengan campuran ekstrak lemon
karena terapi rendam air hangat ini dapat memperlancar sirkulasi darah terjadi
pelebaran pembuluh darah karena kaki di rendam menggunakan air hangat

66
sehingga secara otomatis tubuh akan merasakan hangat dan terjadilah proses
pelebaran pembuluh darah dan dapat memperlancar sirkulasi darah dalam
tubuh. Disaat pemeriksaan sebelum dilakukan terapi didapatkan tekanan
darah lansia 200/90 mmHg dan setelah dilakukan terapi rendam kaki air
hangat dan pemberian ekstrak lemon maka dari itu terjadilah penurunan
tekanan darah pada lansia menjadi 180/ 90 mmHg. Hal ini sesuai dengan
penelitian Nita Tri Putri Dan Aulia Rahma dengan judul pengaruh
hydrotherapy ekstrak jeruk (citrus limon) terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia” yang menyatakan bahwa tekanan darah sistol dan diastolik
mengalami penurunan yang signifikan setelah diberikan terapi rendam kaki
air hangat dengan campuran ekstrak kulit lemon.
Diagnosa kedua pada kasus hipertensi Ny.Z iyalah kelebihan volume
cairan dimana pada kasus ini Ners muda meakukan intervensi pada Ny.Z
iyalah dengan cara ajarkan atur posisi tinggikan kepala tempat tidur 30-40˚
dan ajarkan membatasi cairan supaya kelebihan volume cairan membaik dan
diman dengan pengkajian tersebut ners muda mendapatkan doagnosa ketiga
iyalah pemeliharaan kesehatan tidak efektif karena Ny.Z mengatakan jarang
sekalia melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas kesehatan apalagi
dengan kondisi covid sekarang ini iya makin takut untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan, Ny,Z mengatakan merasakan berat di tengkuk dan
sakit kepala numaun iya hanya melakukan istirahat dan sakit di tengkuk dan
kepala mulai berkurang dimana pada diagnosa keperawatan ini ners muda
memberikan intervensi mengenai edukasi tentang kesehatan dimana ners
muda menyediakan materi dan media untuk melakukan pendidikan kesehatan
tentang hipertensi dan juga memberitahu apa saja faktor resiko jika hipertensi
dibiarkan apa yang akan mempengaruhi kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa terapi menggunakan rendam kaki air hangat dan
ekstrak lemon itu sangat bagus untuk pasien penderita hipertensi karna sangat
signifikan terjadinya penurunan tekanan darah. Untuk hambatan pelaksaan
tidak ada hambatan terjadinya pelaksanaan terapi rendam kaki air hangat
karena lansia tersebut cepat paham dengan terapi yang diberikan oleh ners
muda.

67
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan kepada Ny.Z yang berusia
72 tahun di dapatkan diagnosa medis iyalah Ny.Z menderita hipertensi
dengan keluhan merasakan tengkuk sakit dan kepala pasien juga sakit setelah
dilakukan pemeriksaan didapatkan tekanan darah 200/ 90 mmHg dan ners
muda mendapatkanlah diagnosa keperawatan utama iyalah penurunan curah
jantung diagnosa kedua kelebihan volume cairan dan yang ke tiga iyalah
ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan dimana diagnosa utama diberikan
intervensi tentang rendam kaki air hangat dengan ekstrak kulit jeruk yang
telah dilakuakan kepada Ny.Z iyalah sangat efektif dilakukan terapi rendam
kaki air hangat dengan campuran ekstrak kulit jeruk terjadi penurunan
tekanan darah Ny.Z dari 200/90 menjadi 180/80 mmHg dan juga ners muda
telah menjelaskan kepada Ny.Z mengenai hipertensi tanda gejala,
penanggulangan dan juga penyebab hipertensi.

B. SARAN
Diharapkan lansia tau pun keluarga lansia untuk selalu memeriksakan
kesehatan kefasilitas kesehatan karena hipertensi ini sangat berbahaya jika
tidak di tanggulangi bisa mengakibatkan kematian setelah terjadi komlikasi
pada diri soseorang dan juga lansia dan keluarga harus selalu menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat

68
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 . Jakarta: Sekretariat


Jenderal Kementerian Kesehatan.
Azizah, & Ma’rifatul, L. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Bandiyah, S. (2012). Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik (1st ed.).


Yogyakarta: Nuha Medika.
Azizah, & Ma’rifatul, L. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Graha Ilmu.

Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik (1 ed.). Nuha


Medika.

Child, M., & Care, H. (2020a). Pengaruh Hidroterapi Air Hangat Dengan
Pemberian ekstrak kulit Pepaya (Carica Papaya) Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi. 2(1).

Child, M., & Care, H. (2020b). Pengaruh Hydrotherapy Ekstrak Kulit Jeruk
(Citrus Limon) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia. 2(2).

Hardianti, I., Nisa, K., & Wahyudo, R. (2018). Manfaat Metode Perendaman
dengan Air Hangat dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi Benefits of Immersion Method with Warm Water in Lowering
Blood Pressure on Hypertension Patients. Jurnal Medula, 8(1), 61–64.

69
1. FORMAT ACTIVITY DAILY LIVING KEPERAWATAN GERONTIK
a. Hari pertama

Hari/ Jam
KEGIATAN KETERANGAN
Tanggal (WIB)
08.00 Apsensi pagi Terlaksana
Senin / 28
10.00 Pengkayaan keperawatan gerontik Terlaksana
Desember
14.00 Soca keperawatan gerontik Terlaksana
2020
16.00 Apsen pulang Terlaksana

b. Hari kedua

Hari/ Jam KEGIATAN KETERANGAN


Tanggal (WIB)
08.00 Apsensi pagi Terlaksana
Membuat RKH yang akan dilakukan
09.00 Terlaksana
hari ini
Membuat laporan pendahuluan terkait
10.00 Terlaksana
Selasa /29 asuhan keperawatan gerontik
Desember Membuat laporan kunjungan pertama
13.00 Terlaksana
2020 lansia binaan
c. Hari ketiga Melakukan kunjungan pertama ke
Hari/ Jam
14.00 KEGIATAN
keluarga binaan dan melakukan BHSP KETERANGAN
Terlaksana
Tanggal (WIB)
kepada lansia dan keluarga
08.00
16.00 Apsensi pagi
Absen sore Terlaksana
Terlaksana
Membuat RKH yang akan dilakukan
09.00 Terlaksana
hari ini
Membuat laporan kunjungan
13.00 Terlaksana
Rabu /30 pertemuan lansia binaan
Desember Melakukan kunjungan ke dua lansia
2020
dan keluarga binaan beserta
14.00 Terlaksana
melakukan pengkajian keperawatan
lansia
16.00 Absen sore Terlaksana

d. Hari keempat
Hari/ Jam KEGIATAN KETERANGAN
Tanggal (WIB)
08.00 Apsensi pagi Terlaksana
Membuat RKH yang akan dilakukan
09.00 Terlaksana
Kamis/31 hari ini
Desember Membuat laporan kunjungan ke 3
2020 13.00 Melakukan pengkajian lanjutan Terlaksana
gerontik binaan
16.00 Absen sore Terlaksana
e. Hari kelima

Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
f.
08.00 Apsensi pagi Terlaksana
Membuat RKH (rencana kerja harian)
08.00 Terlaksana
yang akan dilakukan hari ini
Membuat laporan kunjungan
09.00 Terlaksana
Jumat /01 pertemuan ke 4 lansia binaan
Januari Melakukan kunjungan ke empat ke
2021 lansia binaan dan melakukan analisa,
10.00 Terlaksana
skoring dan merencanakan intervensi
bersama lansia binaan
16.00 Apsen pulang Terlaksana

Hari keenam

g.
Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN

08.00 Apsensi pagi Terlaksana


Sabtu/02 Membuat RKH (rencana kerja harian)
Januari 08.00 Terlaksana
2021 yang akan dilakukan hari ini
09.00 Melakukan bimbingan ukom gerontik Terlaksana
Hari ketujuh

Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN

08.00 Apsensi pagi Terlaksana


Membuat RKH (rencana kerja harian)
08.00 Terlaksana
yang akan dilakukan hari ini
Membuat laporan kunjungan
Senin /04 09.00 Terlaksana
Januari pertemuan ke 5 lansia binaan
2021 Melakukan kunjungan kelima ke
13.00 lansia binaan dan merencanakan Terlaksana
intervensi bersama lansia binaan
16.00 Apsen pulang Terlaksana
h. Hari kedelapan

Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN
i.
08.00 Apsensi pagi Terlaksana
Membuat RKH (rencana kerja harian)
08.00 Terlaksana
yang akan dilakukan hari ini
Membuat laporan kunjungan
Selasa /05 09.00 Terlaksana
Januari pertemuan ke 6 lansia binaan
2021 Melakukan kunjungan ke enam ke
10.00 lansia binaan dan melakukan Terlaksana
implementasi ke lansia binaan
16.00 Apsen pulang Terlaksana

Hari kesembilan

Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN

08.00 Apsensi pagi Terlaksana


Membuat RKH (rencana kerja harian)
08.00 Terlaksana
yang akan dilakukan hari ini
Membuat laporan kunjungan
Rabu /06 09.00 Terlaksana
Januari pertemuan ke tujuh lansia binaan
2021 Melakukan kunjungan ke tujuh ke
10.00 lansia binaan dan melakukan Terlaksana
implementasi ke lansia binaan
16.00 Apsen pulang Terlaksana

j. Hari kesepuluh

Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN

08.00 Apsensi pagi Terlaksana


Membuat RKH (rencana kerja harian)
08.00 Terlaksana
yang akan dilakukan hari ini
Membuat laporan kunjungan
09.00 Terlaksana
Kamis/07 pertemuan ke 8 lansia binaan
Januari Melakukan kunjungan ke delapan ke
2021
lansia binaan dan melakukan cek tensi
10.00 Terlaksana
dan masalh kesehatan liannya pada
lansia
16.00 Apsen pulang Terlaksana
k. Hari kesebelas

Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN

08.00 Apsensi pagi Terlaksana


Membuat RKH (rencana kerja harian)
08.00 Terlaksana
yang akan dilakukan hari ini
Membuat laporan kunjungan
09.00 Terlaksana
pertemuan ke 9 lansia binaan
Jumat /08
Melakukan kunjungan ke sembilan ke
Januari
2021 lansia binaan dan melakukan supervisi
10.00 mengenai rendam kaki air hangat Terlaksana
dengan ektrak lemon untuk
menurunkan tekanan darah
16.00 Apsen pulang Terlaksana

l. Hari keduabelas

Hari/ Jam
Tanggal (WIB) KEGIATAN KETERANGAN

08.00 Apsensi pagi Terlaksana


Sabtu /09 Membuat RKH (rencana kerja harian)
08.00 Terlaksana
Januari yang akan dilakukan hari ini
2021 10.00 Melakukan bimbingan ukom Terlaksana
16.00 Apsen pulang Terlaksana
RESUME GERONTIK
Nama Lansia : Ny. L

Umur : 56 tahun

Pekerjaan : IRT

Suku : minang

Pendidikan : SLTA

Anda mungkin juga menyukai