Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Alessandro Melanio Putra Pratama

NIM : J500190099
FAKULTAS : Kedokteran
PRODI : Kedokteran Umum

1. A. Ide pembaharuan K.H Ahmad Dahlan ada di bidang pendidikan, agama, sosial
budaya dan kesehatan. Dengan membuat sekolah pribumi dengan seperti pesantren,
Sekolah yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan pada saat itu memiliki sistem yang mirip
dengan sekolah di Belanda. Selain itu, ia ingin mengubah kebiasaan masyarakat
sekitar yang masih percaya takhayul, Bid’ah dan Khurrafat. Setelah menunaikan
ibadah haji yang pertama: Pembenahan arah kiblat (1897), kemudian masalah
pemberian garis shaf untuk shalat (1897), Renovasi pembangunan mushalla Ahmad
Dahlan( 1897) dan perluasan pengembangan pesantren milik ayahnya .

B. Ide K.H Ahmad Dahlan datang dari orang-orang disekitarnya, idenya adalah
membangun sekolah seperti sekolah Belanda dengan meja dan kursi. Mereka mengira
dia telah menyimpang dari ajaran Islam yang berkembang di sana. Keluarganya juga
memboikot hubungan dagang dengannya. Reaksi para ulama, salah satunya mas
Mansur adalah beliau terkesan dengan ide pembaharuan K.H Ahmad Dahlan karena
jarang sekali beliau menemukan cara yang dilakukan Ahmad dahlan dengan ide
idenya pada zamannya. Model pemahaman Ahmad adahlan sendiri dalam
memahami Islam lansung merujuk kepada sumber ajaran islam( Al-Qur’an dan As-
sSunnah)para ulama Indonesia saat itu masih merujuk kepada kitab Madzhab tertentu
pula.

2. A. Pertama, Sebagian besar aktivitasnya ditujukan untuk memurnikan ideologi


Tauhid. Dia menentang semua bentuk Bdiah, Takhayid dan Khurrafat. Menurutnya,
aqidah tauhid yang benar adalah aqidah salaf, aqidah itu bersumber dari Alquran dan
Sunnah, bukan bersumber dari dalil rasional dan filosofis.
Kedua, Dia mendorong umat Islam untuk giat mengeksplorasi Alquran dan Hadis,
dan mendorong mereka untuk melakukan jihad saat menjelaskan doktrin agama. Dia
percaya bahwa cara terbaik untuk menafsirkan Alquran adalah dengan menggunakan
Alquran untuk menafsirkan Alquran.
Ketiga, Karena membutuhkan ijtihad untuk kembali ke Alquran dan Sunnah, dia
menentang peniruan. Ia menolak sikap Muslim yang mengikuti nenek moyang
Muslim, dan pokok persoalan telah berubah.
Keempat, Di dalam berijitihad tidak terikat pada madzhab atau imam. Menurut Ibnu
Taimiyah, pendapat siapa saja yang lebih tepat dan kuat argumennya, itulah yang
diambil. Pengembilan pendapat dan argument itu bukan didasarkanb atas kemauan
nafsu. Semua pendapat harus mempunyai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kelima, dalam bidang hukum islam, Ibnu Taimiyah menawarkan suatu metode baru.
Ia tidak mendasarkan keputusan hukum berdasarkan pada ‘illat, tetapi berdasarkan
hikmah. Penerapan hukum islam hendaknya mempertimbangkan aspek hikmah dalam
keputusan hukum tersebut. Di sinilah sesungguhnya letak relevansi sekaligus
keluwesan Ibnu Taimiyah dalm merumuskan ushul fuqh yang menjadi ijtihadnya.
B.
 Ibnu Taimiyah
Cara berpikirnya adalah empiris dan rasionalisme.Dalam pengertian empiris, ia
mengakui kebenaran hanya ada dalam kenyataan dan tidak ada dalam pikiran
(al-haqiqah fi al-a'yan la fi al-adhhan), sedangkan rasionalisme adalah
rasional. . Itu tidak bertentangan dengan naql efektif (al-Qur'an dan Hadits).
Dia menolak untuk menganggap logika sebagai metode berpikir inferensial,
yang pada intinya tidak dapat digunakan untuk mempelajari materi Islam..
 Muhammad ibn Abdul Wahab
Pembaharuan Muhammad Ibn Abdul Wahhab membebaskan Islam dari segala
belenggu Bid’ah, tahayul dan khufarat, dan ternyata hal ini terjadi dari waktu
ke waktu di dunia Muslim menjadi inspirasi gerakan reformasi. Di negara
Arab sendiri, berkat dukungan Ibn Saud dan putra-putranya, ajaran Wahhab
kemudian menjadi Wahhabi.
 Jamaluddin al-Afghani
Reformasi ini didasarkan pada keyakinan bahwa Islam adalah agama yang cocok
untuk semua negara, usia dan lingkungan. Jika terjadi konflik maka perlu
dilakukan penyesuaian melalui tafsir baru terhadap ajaran Islam.
Menurutnya, umat Islam sedang mengalami kemunduran karena mereka
statis, tertekan dan fatalis. Muslim telah meninggalkan ajaran Islam yang
benar. Al-islam mahjubun bi al-Muslim. Umat Islam juga terbelakang dalam
pendidikan, kurang pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar pengajaran,
pengetahuan dasar pengajaran yang lemah, dan kurangnya persaudaraan
karena perbedaan internal.
 Muhammad Abduh
Pembaharuan yang dilakukan menyangkut system pengajaran, seperti metode,
kurikulum, administrasi dan kesejahteraan para guru, bahkan juga mencakup
sarana fisik, seperti asrma kemahasiswaan, perpustakaan dan peningkatan
pelayanan kesehatan bagi Mahasiswa.
 Rasyid Ridha
Rasyid Ridha berpendapat ajaran Islam itu seharusnya mengandung paham
dinamika, bukan fatalisme. Idenya yang lain ialah toleransi dalam
bermazhab. Menurutnya, timbulnya perpecahan pada kalangan umat Islam
dikarenakan adanya sikap fanatisme terhadap mazhab.
Ide pembaharuan penting yang dibawa Rasyid Ridha adalah dalam bidang
Pendidikan, agama, dan politik

C. Islam Skinkretisasi : biasa disebut islam kejawen, Dalam prakteknya, penganut


Islam kejawen ini biasanya mengaku Islam tetapi tidak menjalankan ritual-ritual
Islam, ritualnya cukup eling saja. Dalam bidang kepercayaan dan ibadah, muatannya
menjadi khurafat dan bid'ah. Khzurafat adalah kepercayaan tanpa pedoman yang sah
dan al-Qur'an dan Sunnah, hanya ikut-ikutan orang tua atau nenek moyang.
Sedangkan bid'ah biasanya muncul karena ingin memperbanyak ritual tetapi
pengetahuan Islamnya kurang luas, sehingga yang dilakukan adalah sebenarnya bukan
bersumber pada ajaran Islam, Bentuk khurafat misalnya, mohon kepada yang
mbaurekso, sementara contoh bentuk bid'ah adalah selamatan dengan kenduri dan
tahlil yang menggunakan lafal Islam.
Islam Sufistik : berbasis pluralisme, dikenal dengan konsep transcendent unity of
religion, kesatuan agama-agama, yang dalam dunia tasawuf dikenal dengan konsep
wahdat aladyan, yaitu karena Tuhan itu satu, maka esensi agama adalah satu.
Islam Pembaharu : Dari segi bahasa, tajdid berarti pembaharuan, dan dari segi
istilah, tajdid memiliki dua arti, yaitu Pemurnian, dan Peningkatan, pengembangan,
modernisasi dan yang semakna dengannya. Pemurnian sebagai arti tajdid yang
pertama, dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran Islam yang berdasarkan
dan bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah Shahihah (Maqbulah). Sedangkan arti
peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semakna dengannya, tajdid
dimaksudkan sebagai penafsiran, pengamalan, dan perwujudan ajaran Islam dengan
tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah Shahihah.

3. A. Jelaskan 2 faktor berdirinya Muhammadiyah menurut M.Jindar Tamimi?


M. Jindar Tamimi menyebutkan bahwa Organisasi muhammadiyah ini lahir karena dua
faktor yaitu
 Faktor Intern berkaitan langsung dengan perjalanan biografi pribadi Ahmad
Dahlan. Sedangkan
 faktor Ekstern yaitu hal hal yang terjadi di luar diri Ahmad Dahlan meliputi
aspek social, keagamaan , pendidikan dan politik bangsa

B. jelaskan lima langkah yang dilakukan oleh K.H.Ahmad Dahlan dalam mendirikan
Muhammadiyah?

1. Langkah Pertama, Ahmad Dahlan menemui dan berdiskusi dengan budiharjo dan R.
Dwijosewojo, guru Kweekshool di Gupermen Jetis. Ini dilakukan setelah ia mengadakan
pertemuan dengan para santrinya, yang menyetujui berdirinya persyarikatan dengn melibatkan
sumber daya manusia dari kalangan cendekiawan.

2. Langkah Kedua Ahmad Dahlan, mengadakan pertemuan dengan orang orang dekat, dan
memikirkan bakal berdirinya organisasi Muhammadiyyah. Agenda dalam pertemuan tersebut
membahas tentang nama perkumpulan, maksud dan tujuan serta tawaran siapa yang bersedia
menjadi anggota.

3. Langkah Ketiga, Ahmad Dahlan dan keenam anggota baru Budi Utomo itu mengajukan
permohonan kepada Hooddbestuur Budi utomo supaya mengusulkan berdrinya
Muhammadiyah kepada pemerintah Hindia-Belanda. Pada 18 november 1912 permohonan
dikabulkan,penentuan tanggal tersebut sesuai usul K.H.Ahmad Dahlan dan kawan kawannya
setelah melalui pertimbangan rasional.

4. Langkah Keempat, Ahmad Dahlan mengadakan Rapat pengurus pertama kali guna
mempersiapkan proklamasi berdirinya Muhammadiyyah. Dalam rapat ini diputuskan bahwa
proklamasi berdirinya Muhammadiyah bersifat terbuka untuk masyarakat umum, seeprrti usul
R. Dwidjosewojo selain untuk pejabat pemerintah dan pejabat kesultanan.

5. Langkah Kelima, memproklamirkan berdirinya Muhammadiyyah yang dihadiri masyarakat


umum, Sri sultan Hamengkubuwno VII serta pejabat lainnya yang diundang
4. A. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah selalu mendasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam untuk
melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan cita-cita hidupnya.
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan keyakinan, Muhammadiyah melakukan
dakwah Islam, yaitu seruan dan ajakan kepada seluruh umat manusia untuk
memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Dakwah ini dilakukan melalui amar
ma'ruf nahi mungkar, dengan hikmah kebijaksanaan.
Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan tajdid karena Muhammadiyah selalu
berupaya melakukan koreksi dan evaluasi terhadap berbagai pemikiran dan
pengamalan keagamaan dalam rangka pemurnian dalam bidang aqidah dan ibadah
yang disesuaikan dengan al-Qur'an dan Sunnah, dengan kata lain "kembali kepada al-
Qur'an dan Sunnah". Di samping itu Muhammadiyah juga selalu berusaha untuk
melakukan pembaharuan dalam berbagai bidang kehidupan, yang disesuaikan dengan
kemajuan zaman dengan tidak meninggalkan prinsip-prinsip Islam.

B. Senantiasa berupaya berproses untuk mengaktualisasi dan mengembangkan potensi


yang ada dalam diri sesuai fitrah yang telah diberikan oleh Allah SWT. Sebagai amal
dakwah, kita senantiasa mensosialisasikan ajaran islam ke segenap dimensi
kehidupan, dan berusaha memadukan kompetensi, aqidah dan intelektual.

5. A.

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.

B. Maksudnya adalah,Dan hendaklah di antara kalian (wahai kaum Mukminin), ada


segolongan orang yang mengajak kepada kebaikan dan memerintahkan kepada yang
ma’ruf, yaitu sesuatu yang telah diketahui kebaikannya menurut syariat dan akal, dan
melarang dari kemungkaran, yaitu apa-apa yang diketahui keburukannya dari segi
syariat maupun akal. Mereka itu adalah orang-orang yang beruntung menggapai surga
yang penuh kenikmatan

Anda mungkin juga menyukai