UNIVERSITAS TERBUKA Jawaban Tugas Tutorial 2 PBIN4110/ SEJARAH SASTRA 1. Manfaat mempelajari periodisasi bagi Saya sebagai guru sasta Memudahkan pemahaman dan pembahasan dalam belajar / mempelajari sastra. Dengan adanya periodisasi, maka dalam memahami sastra akan semakin mudah. Bagaimana cirri khas setiap periode dan kehidupan yang terjadi dalam setiap periode dapat diketahui dengan baik . Mengetahui kronologi sejarah sastra dengan baik. Dengan adanya periodisasi sastra, maka saya dapat mengetahui rangkaian-rangkaian terjadinya sastra di Indonesia secara berurut/ runtut. Sebuah periodisasi sastra juga bisa menunjukkan pada saya, akan sejarah bangsa dan hal-hal mendalam dalam setiap perkembangan bangsa yang pada akhirnya bisa berkembang dan dinikmati anak-cucu bangsa Indonesia. Ketika saya bertemu dengan sebuah sastra, maka saya dapat mengetahui sastra tersebut dibuat pada tahun berapa. Karena dengan adanya periodisasi, maka jelas terlihat cirri khas setiap periode 2. Perbedaan tujuan dalam penciptaan karya sastra antara periode Klasik Pada zaman ini kesusastraan yang tumbuh tidak terlepas dari kebudayaannya, yaitu kepercayaan kepada roh-roh halus dan kekuatan gaib yang dimilikinya. Kesusastraan dikenal dengan sastra lisan dan tulisan. Masing-masing verita bertujuan untuk menceritakan kehidupan masyarakat saat itu dan untuk mempererat kepercayaan mereka terhadap hal-hal yang gaib. Ketika agama hindu dan budha masuk ke Indonesia, maka tujuan karya sastra adalah untuk mengajarkan agama tersebut kepada masyarakat. Peralihan Tujuan penciptaan karya sastra ini masih bertujuan dengan pengaruh agama hindu bagi masyarakat. Lalu Islam pun masuk ke Indonesia, sehingga sastra beralih ke sastra yang bertujuan untuk mengajarkan ajaran Islam. Sastra pengaruh islam adalah sastra yang isinya tenang ajaran Islam yang harus dilakukan oleh penganut Islam. Oleh karena itu hasil karya kelompok pertama beerupa ajaran agama, sedang kelompo kedua berupa hikayat yang bersifat hiburan. Balai Pustaka Tujuan penciptaan pada zaman ini adalah untuk menimbulkan minat baca masyarakat dan beberapa karya sengaja dibuat untuk menghasut rakyat untuk memberontak terhadap pemerintahan Belanda.Beberapa karangan sastra pada zaman ini juga bertujuan sebagai hiburan. Pujangga baru Tujuan penciptaan pada zaman ini yaitu untuk mewujudkan hadirnya sebuah majalah kebudayaan yang bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Tahun 1935 berubah menjadi, “ pembawa semangat baru dalam kesusastraan, seni, kebudayaan dan soal masyarakat umum”. Artinya, para pengarang memberi tekanan pada semangat baru sebagai pengganti cara yang lama, dan tahun 1936 berubah menjadi pembimbing semangat baru yang dinamis untuk membentuk kebudayaan persatuan Indonesia. Periode Jepang Tujuan penciptaan sastra pada periode ini adalah untuk mengobarkan semangat juang bangsa melawan sekutu Belanda.Beberapa karya juga bertujuan untuk menyampaikan anti jepang. Sastra pada zaman ini, banyak menceritakan bagaimana kisah Indonesia ketika masa pemerintahan Jepang. Sastra periode ini memiliki ciri menjiwai semangat untuk kemerdekaan terutama menyoroti masalah kemasyarakatan, kemiskinan, dan penderitaan akibat perang, ekspoitasi manusia, manusia yang universal dan aliran individualism dan naturalism. Angkatan 45 Pada zaman ini sastra sudah mulai modern dan ditulis sesuai zamannya, tidak lagi bersifat kesejarahan seperti Balai Pustaka dan Pujangga Baru. Penciptaan sastra dilakukan untuk mengusung semangat kebangsaan sebagai patriot bangsa yang bercita-cita mencapai kemerdekaan. Selain itu, tujuan penciptaan Angkatan 45 yaitu untuk menyampaikan semangat revolusi.