Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

MANAJEMEN PENGELOLAAN RUMPUT GAJAH DI BALAI PEMBIBITAN


TERNAK DAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK (BPT-HMT) SERADING
SUMBAWA

Oleh :

MELLA SAFITRI HIDAYATI


B1D017184

Program Sarjana (S1)


Program Studi Peternakan

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

i
2020

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN PENGELOLAAN RUMPUT GAJAH DI BALAI PEMBIBITAN


TERNAK DAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK (BPT-HMT) SERADING
SUMBAWA

MELLA SAFITRI HIDAYATI

B1D 017 184

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Diserahkan untuk Keperluan Penyelesaian Pendidikan pada Program Studi

Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Mataram

Yang Telah Disetujui pada Oktober 2020

MENGETAHUI MENYETUJUI
Program Studi Peternakan Pembimbing,
Ketua,

Dr. Ir. I WayanWariata, M.Si Ir. Harjono, MP


NIP: 19611231 198703 1016 NIP.1961021619866031001

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja lapang ini yang berjudul
“Pengelolaan Leguminosa Unggul di Balai Perbibitan Ternak Dan Hijauan
Makanan Ternak Serading Sumbawa” sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan Praktik Kerja Lapang ini, yaitu kepada:
1. Bapak Dr.Ir. Maskur, M.Si selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas
Mataram
2. Bapak Dr. Ir. I Wayan Wariata, M.Si Ketua Program Studi Ilmu
Peternakan
3. Bapak Ir. Harjono, MP selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan serta banyak membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktik Kerja Lapang ini dengan baik
4. Bapak Ir. Suryadi AK, M.Si Kepala Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan
Makanan Ternak Serading
5. Bapak Ir. Manja AR Kasubbag TU yang telah memberikan kesempatan
untuk Praktik Kerja Lapang di BPT-HMT Serading
6. Bapak Sumarno S.Pt selaku Pembimbing Lapangan di Balai pembibitan
Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Serading yang telah memberikan
arahan selama Praktik Kerja Lapang.
7. Pegawai-pegawai yang ada di BPT-HMT Serading yang tidak dapat saya
sebut satu persatu yang telah banyak membantu selama Praktik Kerja
Lapang
Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan laporan yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna
bagi semua orang yang membutuhkan.
Mataram, Oktober 2020

iii
Penyusun,

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Tujuan dan Kegunaan PKL ..........................................................................2
BAB II KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ....................................3
2.1 Waktu dan Lokasi Praktik Kerja Lapang......................................................3
2.2 Gambaran Umum dan Profil BPT-HMT Serading.......................................3
2.3 Gambaran Umum Lokasi PKL......................................................................5
2.4 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang..................................................6
2.5 Macam Kegiatan Praktek Kerja Lapang.......................................................6
2.6 Manfaat Kegiatan Praktek Kerja Lapang......................................................7
BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG...................................................8
3.1 Kegiatan Utama ............................................................................................8
3.1.1 Pemilihan Lahan ..................................................................................8
3.1.2 Pengolahan Lahan ...............................................................................9
3.1.3 Penanaman Rumput Gajah ..................................................................9
3.1.4 Pemeliharaan ......................................................................................10
3.1.5 Pemanenan..........................................................................................11
3.2 Kegiatan Tambahan....................................................................................12
3.2.1 Pembersihan Gulma ...........................................................................12

iv
3.2.2 Pemanenan Indigofera ........................................................................13
3.2.3 Penjemuran Indigofera .......................................................................13
BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN ..........................................15
4.1 Permasalaahn Selama PKL ........................................................................15
4.2 Pemecahan Masalah ...................................................................................15
BAB V PENUTUP .................................................................................................17
5.1 Kesimpulan ................................................................................................17
5.2 Saran ..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................18
LAMPIRAN ...........................................................................................................19

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Foto Lokasi Praktik Kerja Lapang..........................................................3
Gambar 2. Denah Lokasi PKL..................................................................................5
Gambar 3. Pengolahan Lahan...................................................................................9
Gambar 4. Penanaman Rumput Gajah.....................................................................10
Gambar 5. Penyiraman Rumput Gajah....................................................................11
Gambar 6. Pemanenan.............................................................................................12
Gambar 7. Proses Pembersihan Gulma....................................................................13
Gambar 8. Pemanenen Biji Indigofera (indigofera zollingeriana).........................13
Gambar 9. Proses Penumbukan Atau Pemisahan Kulit
                   Dengan Biji Indigofera..........................................................................14

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 :Data Pribadi Mahasiswi PKL..............................................................19
Lampiran 2. Dokumentasi........................................................................................20

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberhasilan suatu peternakan tidak pernah lepas dari ketersediaan
pakan baik secara kualitas dan kuantitas. Hijauan pakan ternak atau biasa
disebut Hijauan Makanan Ternak (HMT) merupakan bahan pakan yang sangat
penting bagi ternak terutama ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing,
dan domba. Hijauan pakan ternak menjadi bahan pakan yang sangat disukai
oleh ternak ruminansia.Pada prinsipnya hijauan yang disajikan pada ternak
perlu memiliki sifat-sifat yaitu disukai (palatable), mudah dicerna, nilai
gizinya tinggi dan dalam waktu yang pendek mampu tumbuh kembali.Hijauan
pakan ternak dibagi kedalam dua bagian yaitu bangsa graminae (rumput-
rumputan) dan leguminosa (semak dan pohon).
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah tanaman rumput sebagai
pakan ternak.Rumput adalah tumbuhan monokotil yang memiliki daun
berbentuk sempit meruncing yang tumbuh dari dasar batang.Hijauan ini
seringkali ditanam sebagai tanaman hias, tanaman obat dan pakan ternak.
Pemeliharaan tanaman hijauan unggul sangat dianjurkan pada dinas
peternakan terutama di Sumbawa tepatnya di Balai Pembibitan Ternak dan
Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Serading.
Balai Pembibitan dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Serading
merupakan unit pembibitan ternak sapi bali dan pemeliharaan atau pengolahan
hijauan pakan untuk dikembangkan sebagai pakan ternak. Pemiliharaan
hijauan sebagai pakan ternak sangat penting diterapkan guna meningkatkan
produktivitas ternak sapi bali di BPT-HMT Serading. Pakan hijauan yang
dipelihara merupakan pakan ternak yang unggul dengan kandungan nutrisi
tinggi guna mencukupi kebutuhan nutrisi ternak sapi bali. BPT-HMT memiliki
keunggulan dalam mengelolah sapi bali dan penanaman hijauan makanan
ternak yang dilakukan secara tertutup dalam dinas pembibitan dan hijauan
makanan ternak. Selain itu, BPT-HMT Serading juga sudah mengeluarkan

1
beberapa bibit ternak yang unggul ke daerah-daerah yang ada di Indonesia
seperti Jawa dan Kalimantan. Sistem pemeliharaan sapi bali dan hijauan pakan
ternak di BPT-HMT. Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak
(BPT-HMT) Serading dapat memainkanperanannya melalui penyelenggaraan
pelatihan guna menghasilkan sumber daya manusia pertanian-peternakan yang
profesional, khususnya pada bidang Teknologi Pengolahan Hijauan Makanan
Ternak. Dalam hal ini, pemeliharaan hijauan pakan dilakukan sampai pasca
panen dan teknologi pengolahan yang akan menjadi tujuan dalam praktik kerja
lapang Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT)
Serading.

1.2 Tujuan dan Kegunaan PKL


1.2.1 Tujuan PKL
Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapang ini:
1. Untuk mengetahui cara pengelolaan rumput gajah yang akan
dijadikan sebagai pakan ternak
2. Untuk mengetahui permasalahan atau kendala yang ada di BPT-
HMT Serading terutama dalam pengelolaan rumput gajah
1.2.2 Kegunaan PKL
Adapun kegunaan dari PKL ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mampu mengaplikasikan teknik dalam pengelolaan
rumput gajah pada kehidupan sehari hari hari .
2. Mendapatkan pengalaman kerja sehingga nantinya siap di dunia
kerja.

2
BAB II

KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG

2.1 Waktu dan Lokasi Praktik Kerja Lapang


Praktik kerja lapang ini telah dilaksanakan pada tanggal 6 Juli sampai
6 Agustus 2020 di Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak
(BPT – HMT) Serading di Desa Serading Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten
Sumbawa, Kegiatan PKL ini dilakukan dalam waktu 8 jam perhari.

Gambar 1. Foto Lokasi Praktik Kerja Lapang

2.2 Gambaran Umum dan Profil BPT-HMT Serading


PKL ini dilaksanakan di BPT-HMT Serading merupakan salah satu
lembaga di bawah Dinas peternakan di Kabupaten Sumbawa yang mengolah
sistem pembibitan dan pemeliharaan hijauan makanan ternak. Lokasi terletak
khususnya di Desa Serading Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa.
BPT-HMT Serading memiliki luas sekitar 42,52 Ha dan tempat lokasi padang
penggembalaan untuk melepas ternak. Jumlah ternak yang ada di BPT-HMT
Serading sekitar 184 ekor diantaranya sapi jantan dewasa 5 ekor, sapi betina
dewasa 39 ekor, sapi jantan muda 31 ekor, sapi betina muda 54 ekor, pedet
jantan 10 ekor, pedet betina 45 ekor. Sistem pemeliharaan sapi di BPT-HMT

3
Serading adalah semi intensif yaitu pada siang hari digembalakan pada padang
pengembalaan buatan dan malam hari dikandangkan.
Balai Pembibitan dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Serading
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Mentan RI No.313/Kpts/Org/5/1978
tanggal 25 Mei 1978 sebagai UPT yang bernaung dibawah Ditjen
Peternakan.Dengan bergulirnya otonomi daerah, tahun 2001 BPT-HMT
Serading dilimpahkan kePemrov NTB dengan PERDA. No.3 Tahun 2002
tanggal 24 Agustus 2002.Tahun 2008 dengan PP No. 41 tahun 2007, BPT-
HMT Serading ditetapkan kembali menjadi UPTD Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi NTB melalui PERGUB No. 23 TH 2008.
BPT-HMT Serading mempunyai fungsi dan tugas pokok sebagai
berikut:
1. Fungsi
Sebagai tempat analisis kegiatan pembibitan ternak dan hijauan
makanan ternakTempat pengujian, penerapan kegiatan teknologi
pembibitan dan hijauan makanan ternakMelaksanakan kebijaksanaan
teknis kegiatan pembibitan dan hijauan makanan ternakPengolahan
administrasi keuangan
2. Tugas Pokok
BPT-HMT Serading mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas teknis pembibitan ternak dan hijauan makanan ternak dinas
peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
BPT-HMT Serading juga mempunyai visi, misi dan motto yaitu
sebagai berikut:
 Visi
Terciptanya BPT-HMT Serading yang handal dalam rangka
menyediakan bibit ternak dan benih HMT yang memenuhi standar
mutu dalam rangka mendukung NTB-BSS dan PSDSK.
 Misi
Melakukan seleksi ternak yang ketat dan berkesinambungan.
Meningkatkan populasi ternak dan benih HMT yang berkualitas.
Melaksanakan uji mutu benih HMT.Menyediakan sarana dan

4
prasarana pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas SDM bidang
peternakan. Melaksanakan uji coba teknologi tepat waktu.
Melaksanakan bimbingan teknis bidang peternakan.
 Motto: SATU ANAK, SATU INDUK, SATU TAHUN

2.3 Gambaran Umum Lokasi PKL

Gambar 2. Denah Lokasi PKL

5
2.4 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang
Metode yang dilakukan selama kegiatan praktek kerja lapangan
berhubungan dengan manajemen pemberian pakan pada induk sapi Bali di
BPT-HMT Serading, meliputi :
1. Wawancara dan Diskusi
Metode ini dilakukan dengan mewawancarai fasilitator BPT-
HMT Serading.Kegiatan ini dilakukan pada waktu pagi dan sore hari,
serta diskusi dengan peternak disela-sela pekerjaan untuk melengkapi
data yang mendukung.
2. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung pada setiap kegiatan yang dilakukan di lahan BPT-
HMT Serading.
3. Bekerja/Praktik Langsung di Tempat Praktik Kerja Lapang
Kegiatan ini dilakukan dengan cara ikut bekerja membantu
para peternak dalam setiap kegiatan mulai dari pemilihan lahan
samapai pemeliharaan tanaman.

2.5 Macam Kegiatan Praktek Kerja Lapang


1. Kegiatan utama pengelolaan rumput gajah
a. Pemilihan lahan
b. Pengolahan lahan
c. Penanaman rumput gajah
d. Pemeliharaan
e. Pemanenan

2. Kegiatan tambahan
a. Pembersihan gulma
b. Pemanenan indigofera
c. Penjemuran indigofera

6
2.6 Manfaat Kegiatan Praktek Kerja Lapang
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa menjadi lebih paham terhadap strategi pemberian
pakan yang diterapkan pada kandang BPT-HMT Serading.Dengan adanya
Praktek Kerja Lapang ini mahasiswa tahu masalah-masalah yang dihadapi
oleh peternak dalam melaksanakan suatu usaha dan memberikan solusi
serta alternatif terhadap masalah yang dihadapi untuk meningkatkan
produktivitas sapi bali betina serta meningkatkan nilai keuntungan
peternak.Mahasiswa dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa lainnya dalam
bidang strategi pemberian pakan.
2. Bagi BPT-HMT Serading
Sebagai sarana promosi langsung dan penghubung antara BPT-
HMT Serading dengan lembaga perguruan tinggi khususnya Fakultas
Peternakan Universitas Mataram untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dalam menghadapi kemajuan teknologi hijauan makanan
ternak.Mahasiswa dapat memberi motivasi dan berbagi ilmu yang didapat
dibangku kuliah dengan peternak serta dapat bertukar pikiran dengan
peternak di tempat PKL.
3. Bagi Lembaga (Fakultas)
Adanya kerjasama yang baik antara tempat PKL (mahasiswa
terkait), dosen PembimbingPKL dan perguruan fakultas Peternakan
Universitas MataramSebagai tambahan referensi kegiatan menulis laporan
atau tulisan ilmiah lainnya oleh mahasiswa.
Sebagai bahan masukan dalam pengembangan silabus mata kuliah
terutama yang berkaitan dengan pakan sapi bali betina induk menyusui.
Sebagai bahan diskusi dalam kegiatan pembelajaran mahasiwa yang akan
ditanyakan secara langsung kepada staf pengajar fakultas.

7
BAB III

HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG

3.1 Kegiatan utama pengelolaan rumput Gajah


3.1.1 Pemilihan Lahan
Pemilihan lahan merupakan salah satu cara yang digunakan dalam
menentukan tempat atau lokasi yang akan dijadikan sebagai lahan
penanaman hijauan makanan ternak, baik sebagai padang pengembalaan
maupun sebagai produksi potongan yang dapat dibudidayakan. Pemilihan
lahan dilakukan sebagai proses wawancara dengan Fasilitator Lapangan.
Adapun faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menentukan lokasi
penanaman rumput gajah yaitu sebagai berikut :
a. Kesuburan tanah dan topografi
Tanah dengan kualitas bagus diprioritaskan untuk tanaman
pangan guna dapat mencukupi kebutuhan pokok. Adapun di BPT-
HMT Serading jenis tanah meliputi tanah liat berlempeng dengan
warna coklat kekuningan, berstruktur padat dan bertekstur liat
berlempung dengan pH 6,5-7,1. Topografi tanah di BPT-HMT
Serading adalah datar sampai berbukit dengan ketinggian sekitar
75 m dpl.
b. Sumber Air
Sumber air yang di gunakan dari sumur Boor yang di tarik
dengan mesin dan dialirkan ke masing-masing kandang, kemudian
dari kandang terdekat di sambung menggunakan selang ataupun
menggunakan ember yang langsung di ambil dari bak penampung
pada kandang.
c. Sarana Transportasi
Sarana transportasi transportasi dari lokasi
penanaman tergolong mudah untuk pengangkutan hasil panen

8
karena lokasi penanaman berdekatan dengan jalan yang umum
dilalui.

3.1.2 Pengolahan Lahan

Gambar 3. Pengolahan lahan

Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang


diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan
tanaman.Tujuan pokok adalah menyiapkan tempat tumbuh bagi bibit
tanaman, daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman
dan memberantas gulma.Dalam penanaman rumput gajah.Banyak hal yang
memicu pertumbuhannya baik dari pengaruh luar, waktu penanaman serta
pegolahan pada tanah tanpa irigasi. Di BPT-HMT Serading dalam
pengolahan tanah, lahan akan di bersihkan terlebih dahulu. Pembersihan
lahan adalah pembersihan lahan yang akan di jadikan area penanaman.
Tujuan pembersihan untuk menghilangkan gulma-gulma atau semak pada
tanah yang akan di tanami rumput gajah. Ada banyak cara yang bisa di
lakukan dalam land crearning, mulai dari cara manual, mekanis hingga
dengan menggunakan bahan kimia berupa herbisida. Di BPT-HMT
Serading ini pembersihan lahan dilakukan secara manual dengan
menggunakan alat sederhana seperti cangkul. Setelah dilakukan

9
pembersihan lahan akan dibuatkan larikan lurus untuk mengatur dan
mempermudah dalam proses penanaman

3.1.3 Pengambilan Bibit


Pengambilan stek bibit dilakukan dengan cara memotong dan hendaknya berasal
dari tanaman yang cukup tua,stek harus mengandung 2-3 buku,stek ditnam
dengan kemiringan 450

10
Gambar 4. Pengambilan Bibit
3.1.4 Penanaman Rumput Gajah
Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu membersihkan
lahan yang akan di Tanami rumput dari tanaman gulma dam semak
belukar. Pada tanaman rumput gajah dapat dilakukan penanaman dengan
menggunakan stek batang dengan mengambil batang yang tua dan

11
sehat.Penanaman rumput berupa stek ditanam dalam tanah miniamal 2-3
ruas.Jarak tanam dalam barisan 1 x 1 meter dengan kemiringan 450.

Gambar 5. Penanaman rumput Gajah

3.1.5 Pemeliharaan
Pemeliharaan rumput gajah yang baik dan teratur dapat dilakukan
setelah proses penanaman sehingga dapat memperoleh hasil yang baik.
Adapun cara atau teknik yang dilakukan terhadap rumput yang ditanam di
BPT-HMT Serading adalah sebagai berikut:
a. Penimbunan Tanaman

12
Penimbunan tanaman merupakan kegiatan untuk
memperkuat berdirinya batang dan perakaran tanaman dengan cara
menaikkan tanah untuk menimbun pangkal batang dan area
perakaran supaya tanaman kokoh dan tidak mudah roboh saat di
terpa angin. Penimbunan biasa dilakukan jika tanah di sekitar
tanaman mulai tergerus dan akar tanaman mulai muncul di
permukaan tanah. Penimbunan ini juga dilakukan untuk menutupi
pupuk agar tidak menguap saat terkena sinar matahari dan
menciptakan kondisi tanah yang gembur/ remah di sekitar
tanaman.

Gambar 6. Penimbunan
b. Pengairan/Penyiraman
Penyiraman/pengairan dilakukan dengan menggunakan
ceret yang di siram langsung ke tanaman.Penyiraman pada
tanaman dilakukan 2 kali sehari setiap hari .penyiraman pada
tanaman bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan pada tanaman
sehingga mampu bertahan hidup. Saat melakukan penyiraman
keadaan tanah tidak boleh terlalu basah (becah), karena dapat
menyebabkan akar tanaman menjadi rusak atau busuk.

13
Gambar 7. Penyiraman rumput Gajah
c. Pemupukan
Pemupukan merupakan satu-satunya cara yang dapat
dilakukan untuk memenuhi ketersediaan unsur hara tanah yang
dibutuhkan tanaman. Dengan adanya pemupukan tanaman dapat
tumbuh optimal dan berproduksi maksimal. Untuk menunjang
kesuburan tanaman, tanah harus mengandung beberapa unsur
seperti zat organik, zat anorganik, air dan udara (Redaksi
Agromedia, 2009). Pemupukan bertujuan untuk mengoptimalkan

14
pertumbuhan dari rumput gajah dan pemupukan dilakukan juga
untuk memberi zat-zat makanan pada tanaman, dalam
mempertahankan kesuburan tanah, pH tanah dan memperbaiki
struktur tanah.Di BPT-HMT Serading pemupukan dilakukan
apabila akarnya sudah mulai keluar dan rumputnya sudah mulai
tinggi adapun .Pupuk yang di gunakan adalah pupuk urea dengan
dosis 3 kg untuk 1 are.

Gambar 8. Pemupukan

15
3.1.6 Pemanenan
Pemanenan untuk hijauan yang saya lakukan di BPT-HMT
Serading yaitu2bulan setelah penanaman yang ditanami oleh pegawai
BPT-HMT serading. Proses pemanenan dilakukan dengan cara manual,
yaitu dengan menggunakan sabit sebagai alat untuk memotong rumput.
dengan menyisakan 1-2 ruas atau 20cm dari permukaan tanah agar timbul
tunas kmbali. Dalam satu kali panen hijauan didapat hasil panen rata-rata
sebanyak 600kg/hari. Produksi rumput gajah di BPT-HMT serading dapat
mencapai 200ton/Ha/Tahun.

16
Gambar 9. Pemanenan

3.2 Kegiatan Tambahan


Selain kegiatan utama pada kegiatan PKL ini juga dilaksanakan
kegiatan penunjang lainnya yang melengkapi kegiatan selama

17
dilokasi.kegiatan-kegiatan tambahan lainnya yang dilakukan diBPT-HMT
Serading adalah sebagai berikut :
3.2.1 Pembersihan Gulma
Gulma merupakan segala jenis tanaman atau tumbuhan yang tidak
ditanam dan tumbuh secara liar yang keberadaannya dapat mengganggu
tanaman utama. Pembersihan gulma-gulma di persemaian sentro dan
siratro yang bertujuan pembersihan gulma karena gulma akan
berkompetisi dengan tanaman utama dalam mendapatkan unsur hara yang
diperlukan pertumbuhannya. Kehadiran gulma sangat berpengaruh buruk
pada pertumbuhan leguminosa. Di BPT-HMT Serading pembersihan
gulma masih menggunakan cara manual dengan menggunakan gunting
untuk membersihkan gulma yang ada di sela sela persemaian sentro dan
siratro. Selain secara manual pembersihan gulma juga dapat dilakukan
secara kimiawi dengan herbisida

Gambar 10. Proses Pembersihan Gulma

3.2.2 Pemanenan Indigofera (Indigofera zollingeriana)


Pemanenan indigofera dilakukan ketika buahnya sudah berwarna
coklat tua. Cara pemanenannya masih manual yaitu bisa menggunakan
tangan atau gunting yang dim ana hasil pemanenan akan di masukkan
kedalam karung sebelum dilakukannya proses pengeringan.

18
Gambar 11. Pemanenen biji indigofera (Indigofera zollingeriana)

3.2.3 Penjemuran Indigofera


Penjemuran indigofera cukup lama yaitu selama 3-4 hari diatas
terpal. Dalam proses penjemuran, Indigofera akan di tumbuk
menggunakan kayu guna untuk mempercepat pemisahan biji dengan
kulitnya dan biji indigofera yang sudah ditumbuk akan dibersihkan dari
kulitnya menggunakan nyiru. Indigofera yang sudah yang sudah bersih
akan dimasukan kedalam plastik dan kemudian ditimbang dengan mesin
penimbangan sebelum di simpan di dalam gudang penyimpanan biji.

Gambar 12. Proses penumbukan atau pemisahan kulit dengan biji Indigofera.

19
BAB IV

PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA

4.1 Permasalahan Selama PKL


Setelah dilakukan kegiatan PKL terdapat beberapa masalah yang
dihadapi mengenai manajemen pengelolaan rumput gajah di Balai Pembibitan
Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT HMT) Serading yang di
antaranya sebagai berikut :
1. Ketersediaan lahan penanaman rumput Gajah di lokasi bpt hmt
serading masih kurang
2. Banyaknya gulma yang tumbuh di sekitar tanaman rumput gajah

4.2 Pemecahan Masalah


Berdasarkan permasalahan atau kendala-kendala yang di peroleh
selama praktik kerja lapangan di BPT HMT Serading maka pemecahan dari
masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketersediaan lahan penanaman rumput gajah di lokasi bpt hmt
serading masih kurang.
Ketersediaan tempat penanaman akan menyebabkan rumput
gajah BPT-HMT Serading akan menurunkan kualitas pertumbuhan
dan perkembangannya karena rumput gajah sedikit pemindahan ke
lahan yang lebih besar. Dengan demikian untuk mengatasi masalah
tersebut dapat di selesaikan dengan cara pegawai sebaiknya sebaiknya
memindahkan rumput gajah pada waktu yang tepat, sehingga dapat
memperbanyak rumput gajah yang ada di BPT-HMT Serading serta
dengan demikian dapat memenuhi ketersediaan pakan ternak yang
umum diberikan di BPT-HMT Serading
2. Banyak gulma yang tumbuh di sekitar tanaman
Gulma yang tumbuh bersamaan dengan tanaman ini
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan rumput gajah menjadi
terhambat dan produksi berkurang karena adanya persaingan dalam
perebutan unsur hara tanah sehingga dapat mengakibatkan tanaman

20
tersebut terganggu. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara
sebagai berikut :
a. Sebelum penanaman mulai dilakukan penyemprotan lahan
dengan pestisida gulma untuk menghambat pertumbuhan
gulma
b. Awal penanaman rumput gajah lahan harus digemburkan
dengan baik sehingga bibit-bibit gulma bisa hilang.
c. Penanaman rumput gajah harus diberikan jarak sehingga
mempermudah dalam penyiangan.
d. Pemberantasan hama/gulma jika masih ada yang tumbuh
bersamaan dengan rumput gajah.
e. Pemeliharaan dilakukan dengan baik dan teratur.

21
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil selama Praktik Kerja Lapang
adalah sebagai berikut :
1. Persiapan lahan
Pembersihan lahan
Pengambilan bibit
Penanaman bibit
Penyiraman bibit
Pemupukan
Pemanenan
2. Banyaknya gulma yang tumbuh, ketersediaan lahan untuk penanaman
rumput gajah kurang dan pada musim kemarau kekurangan air untuk
penyiraman rumput gajah sehingga produksi rumput berkurang.
5.2 Saran
Adapun saran dalam Praktik Kerja Lapang ini yaitu sebaiknya dalam
pengolahan lahan terlebih dahulu dilakukan penyemprotan lahan yang akan
ditanam sehingga pada saat tanaman ditanam tidak bersaing dengan gulma
yang tumbuh,dan untuk lahan penanaman rumput gajah perlu di perluas lagi
agar tidak kekurangan lahan untuk penanaman rumput gajah.

22
DAFTAR PUSTAKA

Musa L., Muklis dan Rauf ,A. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Tanah (Foundamental of
soil science). Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara. Medan.

Nurlaha., Agus S., & Nur, S. A.2014.Identifikasi Jenis Hijauan Makanan Ternak
Di Lahan Persawahan Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten
Bogor.JITRO VOL.1 NO.1.

Pramana, A.A, Fauzi, M.A., Widyani, N. Heriansyah, I. Dan Roshetko, J.M.


2010.Panduan Lapangan Untuk Pertanian. CIFOR, Bogor

Redaksi Agromedia. 2009. Petunjuk Pemupukan. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Tnines, S., & Oktovianus R. N.2017. Aplikasi Pupuk Bokashi Padat Berbahan
Dasar Feses Ayam dengan Level Berbeda terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Lamtoro (Leucaena leucocephala).Journal of Animal Science 3
(1) 1-4

23
LAMPIRAN

Lampiran 1 :Data Pribadi Mahasiswi PKL


Nama Mella Safitri Hidayati
NIM B1D017184
Tempat, Tanggal Lahir Maronge, 3 Maret 1999
Agama Islam
Jurusan S1 Peternakan
Fakultas Peternakan
Universitas Universitas Mataram
Total SKS 119
IPK 2,70
Alamat Asal Desa maronge kecamatan maronge
kabupaten Sumbawa besar
Alalamat Sekarang Jalan merdeka raya no. 128 karang pule
No. Hp 085931232150
Email Mellasafitrihidayatib1d017184@gmail.com  

24
Lampiran 2. Dokumentasi :

Pengolahan Lahan

25
Pengambilan bibit

26
Penanaman rumput gajah

Penimbunan tanah

27
Penyiraman rumput gajah

28
Pemupukan

29
Pemanenan

Pembersihan gulma

30
Pemanenen biji Indigofera

Penjemuran Indigovera

31

Anda mungkin juga menyukai