Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA MAHASISWA : Nn.Perawat

NAMA PASIEN / RUANG : Ny. X

NO MEDREK : 131120121

HARI / TANGGAL : Rabu, 20 Januari 2021

HARI KE / PERTEMUAN KE : Hari ke-1/Pertemuan ke-1

FASE : Pra-Interaksi

I. PROSES KEPERAWATAN
1. KONDISI KLIEN
(Gambaran kondisi klien pada saat terakhir bertemu)
DO:
 Fisik: mata melotot, tangan mengepal, rahang menutup, wajah
memerah dan tegang, postur tubuh kaku.
 Verbal: mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, berbicara
dengan nada keras, kasar dan ketus.
 Perilaku: menyerang orang lain, melukai diri sendiri / orang lain,
merusak lingkungan, amuk / agresif.
 Emosi: tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu,
dendam, jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin
berkelahi, menyalahkan dan menuntut.
 Intelektual: mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, dan
tidak jarang mengeluarkan kata-kata bernada sarkasme.
 Spiritual: merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu-raguan, tidak
bermoral dan kreatifitas terhambat.
 Sosial: menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan dan
sindiran.
 Perhatian: bolos melarikan diri dan melakukan penyimpangan seksual.
DS:
Ny. X berkata “saya dendam sama suami saya! Dan saya hanya bisa
melampiaskan kemarahan pada anak saya.”
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN : Perilaku kekerasan b.d konflik interpersonal
SP : 1

3. TUJUAN KEPERAWATAN
 Membina hubungan saling percaya
 Menyebutkan penyebab dari perilaku marah yang ditampilkan
 Menyebutkan perilaku yang biasa dilakukan jika marah
 Terhindar dari cedera

4. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Membina hubungan saling percaya
a. Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien
b. Berkenalan dengan Ny. X, meliputi nama dan nama panggilan yang
Ny. X sukai serta nama dan nama panggilan yang perawat sukai.
c. Menanyakan perasaan dan keluhan Ny. X saat ini.
d. Buat kontrak asuhan meliputi apa yang perawat akan lakukan bersama
Ny. X, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya dimana
e. Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan setiap informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
f. Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap Ny. X
g. Penuhi kebutuhan dasar Ny. X
2. Identifikasi tanda-tanda yang menunjukkan perilaku kekerasan
3. Monitoring Ny. X selama masih melakukan tindakan yang mengarah pada
perilaku kekerasan
4. Lakukan pendekatan dengan teknik komunikasi terapeutik
5. Tangani kondisi kegawatdaruratan dengan isolasi dan fiksasi

II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK


1. ORIENTASI

“ Selamat pagi Bu, perkenalkan nama saya perawat...,saya yang akan


merawat Ibu hari ini. nama Ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”
(Mengulurkan tangan sambil tersenyum menunjukkan sikap terbuka).

“Saya perhatikan Ibu mondar mandir sambil memukul-mukul dinding, bisa


kita berbincang-bincang sekarang tentang apa yang menyebabkan memukul-
mukul dinding?”

(Memberikan sentuhan dengan perlahan serta menunjukkan sikap empati).

“Berapa lama Ibu ingin berbincang-bincang?”

“Dimana enaknya kita berbincang-bincang, Bu?”

2. KERJA
“Apa yang menyebabkan ibu memukul anak ibu dan memecahkan perabotan
dirumah? Apa yang ibu rasakan sebelum ibu memukul anak ibu dan
memecahkan barang-barang dirumah? Apa perubahan yang terjadi pada diri
ibu sebelum memukul anak ibudan memecahkan barang-barang dirumah?
Apakah ibu merasakan kesal kemudian dada ibu berdebar-debar, mata
melotot, rahang terkatup rapat, tangan terkepal sebelum ibu memukul anak
dan memecahkan barang-barang? Apa yang ibu rasakan ketika ibu marah?
Setelah ibu memukul anak serta merusakkan perabotan rumah apa yang ibu
rasakan? Menurut ibu apa kerugiannya bila ibu memukul anak dan
merusakkan perabotan rumah tangga? Menurut ibu adakah cara lain yang
lebih baik untuk mengungkapkan rasa marah ibu? Maukah ibu belajar cara
marah yang baik agar rasa jengkel ibu tersalurkan?”

3. TERMINASI
“Bagaimana perasaan Ibu setelah berada di ruangan ini?”
“Sekarang Ibu bisa menenangkan diri di ruangan ini sambil Ibu bisa pikirkan
hal lain yang bisa membuat Ibu kesal atau marah”
“Saya akan kembali 15 menit lagi untuk melihat kondisi Ibu, dan jika kondisi
Ibu sudah lebih tenang, saya akan mengajarkan cara menghilangkan
perasaan kesal atau marah supaya Ibu tidak dimasukkan ke ruangan ini
lagi.”
“Bagaimana bu, setuju?”

Anda mungkin juga menyukai