Anda di halaman 1dari 15

Peran Pemuda NU Dalam Rangka Melestarikan Budaya Indonesia

di-Era Milenial

Diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)

PC. IPNU-IPPNU Kab. Kediri

Disusun Oleh:

1. Siti Faridatul Wachidah

2. Berlian yuvana putri

3. Wisnu Yoga Kurniawan

IPNU IPPNU PAC SEMEN


KABUPATEN KEDIRI
2018/2019

0
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : Siti Faridatul Wachidah
Tempat, tanggal lahir : kediri, 22 juli 2002
2. Nama : Berian yuvana putri
Tempat, tanggal lahir :Kediri,28 April 2004
3. Nama : Wisnu Yoga Kurniawan
Tempat, tanggal lahir :Kediri,16 Mei 2001
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah dengan judul Peran
Pemuda NU Dalam Rangka Melestarikan Budaya Indonesia di-Era
Milenial. merupakan hasil kelompok yang belum pernah dipublikasikan baik
secara sebagian maupun keseluruhan dalam bentuk jurnal, working paper,
atau bentuk lain yang dipublikasikan secara umum.
Demikian surat pernyataan ini kami buat untuk keperluan lomba. Jika
diketahui karya kami menyalahi aturan, karya kami berhak didiskualifikasi
dari perlombaan.

Kediri, 21 april2019
Yang menyatakan

(Penulis )

1
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat taufiq serta karunianya kepada kami sehingga karya
tulis ilmiah yangberjudul “Peran Pemuda NU Dalam Rangka Melestarikan Budaya
Indonesia di-Era Milenia” dapat kami selesaikan dengan baik.
Karya ilmiah ini disusun untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang
diadakan oleh Pimpinan Cabang IPNU IPPNU kabupaten Kediri. Dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini kami mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami sampaikan terimakasih sebesar-
besarnya kepada pihak yang bersangkutan.
Kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna
dan perlu Pendalaman lebih lanjut. oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ilmiah
ini. Kami berharap semoga gagasan pada karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Kediri, 17 April 2019

Penulis

2
BAB I
ABSTRAK

Seperti yang kita ketahui perkembangan seni dan budaya Indonesia selalu saja
naik turun. Awalnya Indonesia mempunyai peninggala seni dan budaya dari nenek
moyang yang sangat banyak.tetapi sekarang ini budaya Indonesia mulai menurun dari
sosialisasi penduduk khusunya pemuda. Semakin majunya arus milenial rasa cinta
terhadap budaya semakain berkurang, dan ini sangat berdampak buruk bagi pemuda
Indonesia. Terlalu banyak kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, pemuda kini
telah berkembang menjadi pemuda moderen namun akhir-akhir ini Indonesia semakin
gencar membudidayakan sebagian budaya Indonesia buktinya pemuda luar lebih
mengenal budaya Indonesia dari pada pemuda Indonesia sendiri.
Dan kenapa kita memilih tema tentang budaya? Dikarenakan Indonesia adalah
bangsa yang mejemuk terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya .disetiap
seni budya tersebut terdapat nilai-nilai sosial yang tinggi .namun sangat disayangkan
saat ini seni dan kebudayaan mulai ditinggalkan. Dalam menjaga kelestarian seni
budaya Indonesia tersebut banyak cara yang bisa dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan batasa batasan yang ada khususnya pada generasi muda

3
BAB II
A. Rumusan masalah
1. Mengapa budaya dan kesenian khas Indonesia cenderung
dilupakan oleh pemuda?
2. Apa peran pemuda dalam melestarikan budaya?
3. Bagaimana cara agar pemuda bisa menjunjung tinggi budaya
Indonesia?
B. Tujuan penulisan
1. Untuk penulis tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk memenuhi
syarat dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang
diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ipnu Ippnu kabupaten
Kediri.
2. Untuk pembaca diharapkan setelah membaca karya ilmiah ini
pembaca dapat
3. Lebih mencintai kebudayaan dan kesenian khas Indonesia. selain
itu agar kebudayaan Indonesia tidak luntur atau diakui oleh Negara
lain.
a.

4
BAB III
PEMBAHASAN
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun
kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada
tahun 1945.
Budaya Indonesia dibagi menjadi beberapa elemen, namun pada bab ini kami
akan fokus pada tiga hal yang menurut kami penting yaitu : Wayang , Batik, Jaranan.
Karena ketiga aspek tersebut menurut kelompok kami adalah hal yang patut
diperhatikan oleh bangsa indonesia khususnya para pelajar NU di era millineal.
1. Pengertian wayang
Wayang adalah seni pertunjukan asli Indonesia yang berkembang pesat
dipulau jawa dan bali .UNESCO lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB
pada 7 november 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka
asli dari indonesia.
Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di
Pulau Jawa dan Bali . Pertunjukan ini juga populer di beberapa daerah seperti
Sumatera dan Semenanjung Malaya .
Tak ada bukti yang menunjukkan wayang telah ada sebelum agama Hindu
menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukan ini dibawa masuk oleh
pedagang India . Namun, kegeniusan lokal dan kebudayaan yang ada sebelum
masuknya Hindu menyatu dengan perkembangan seni pertunjukan yang masuk
memberi warna tersendiri pada seni pertunjukan di Indonesia. Sampai saat ini, catatan
awal yang bisa didapat tentang pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung
pada Abad ke 4 .
Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang
sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu.
Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata.
Para Wali Sembilan di Jawa, sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang
Kulit di timur, wayang wong di Jawa Tengah dan wayang golek di Jawa Barat.
Adalah Raden Patah dan Sunan Kali Jaga yang berjasa besar. Carilah wayang di Jawa
Barat, golek ono dalam bahasa jawi, sampai ketemu wong nya isi nya yang di tengah,
jangan hanya ketemu kulit nya saja di Timur di wetan wiwitan. Mencari jati diri itu di
Barat atau Kulon atau kula yang ada

5
di dalam dada hati manusia. Maksud para Wali terlalu luhur dan tinggi filosofi nya.
Wayang itu tulen dari Jawa asli, pakeliran itu artinya pasangan antara bayang bayang
dan barang asli nya. Seperti dua kalimah syahadat. Adapun Tuhan masyrik wal
maghrib itu harus di terjemahkan ke dalam bahasa jawa dulu yang artinya wetan
kawitan dan kulon atau kula atau saya yang ada di dalam. Carilah tuhan yang kawitan
pertama dan yang ada di dalam hati manusia.
Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukan yang menampilkan “
Tuhan” atau “ Dewa ” dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang
yang terbuat darikulit sapi , di mana saat pertunjukan yang ditonton hanyalah
bayangannya saja. Wayang inilah yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit.
Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan
nilai-nila pembuat
Jenis-jenis wayang
Wayang Kulit Wayang Sasak
Wayang Purwa Wayang Sadat
Wayang Kulit Gagrag Wayang Parwa
Yogyakarta
Wayang Arja
Wayang Kulit
Wayang Gambuh
Gagrag Banyumasan
Wayang Cupak
Wayang Madya
Wayang Beber
Wayang Gedog
Wayang Bambu
Wayang Dupara
Wayang Golek Langkung
Wayang Wahyu
Wayang Kayu
Wayang Suluh
Wayang Golek / Wayang
Wayang Kancil Thengul
Wayang Calonarang Wayang Menak
Wayang Krucil Wayang Papak/ Wayang
Cepak
Wayang Ajen
Wayang Klithik

6
Ada sekitar 75 jenis wayang yang menjadi kekayaan budaya Indonesia kini telah
punah. Hanya sekitar 25 jenis wayang yang saat ini masih bertahan dengan jumlah
komunitas dan penonton cukup banyak.Semestinya, dengan diakuinya wayang oleh
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai
mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and
Intangible Heritage of Humanity) pada 2003, wayang bisa lebih berkembang di
Tanah Air. Kenyataannya, pemerintah belum memiliki arah dan strategi yang jelas
dalam pengembangan wayang.Upaya yang dapat dilakukan agar wayang terhindar
dari kepunahan antara lain dengan memasukkan wayang dalam pendidikan formal.
Selain itu, juga memasukkan wayang dalam perangkat komunikasi modern sehingga
mudah dijangkau anak-anak atau generasi muda.
2. Pengertian Batik
Batik merupakan hal yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia saat ini.
Batik Merupakan salah satu warisan nusantara yang unik. Keunikannya ditunjukkan
Dengan barbagai macam motif yang memiliki makna tersendiri. Menurut Asti M.
Dan Ambar B. Arini (2011: 1) berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik
merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa Jawa dapat diartikan
Sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik berasal dari kata titik.
Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain. Adapula yang
mengatakan bahwa kata batik berasal dari kata amba yang berarti kain yang lebar
dan kata titik. Artinya batik merupakan titik-titik yang digambar pada media kain
yang lebar sedemikian sehingga menghasilkan pola-pola yang indah. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, batik memiliki arti kain bergambar yang pembuatannya
secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian
pengolahannya diproses dengan cara tertentu.
Batik sudah ada sejak jaman Majapahit dan sangat populer sampai saat ini.
Tidak ada yang dapat memastikan kapan batik tercipta. Namun, motif batik dapat
terlihat pada artefak seperti pada candi dan patung. Menurut Asti M. dan Ambar B.
Arini (2011: 1) kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian
yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia. Memang pada
awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton, untuk pakaian raja
dankeluarga, serta para pengikutnya. Batik yang masuk kalangan istana diklaim
sebagai milik dalam benteng, orang lain tidak boleh mempergunakannya. Hal inilah
yang menyebabkan kekuasaan raja serta pola tata laku masyarakat dipakai sebagai
landasan penciptaan batik. Akhirnya, didapat konsepsi pengertian adanya batik klasik
dan tradisional. Penentuan tingkatan klasik adalah hak prerogatif raja.

7
Banyaknya pengikut raja yang tinggal di luar keraton, menjadikan
keterampilan membuat batik meluas dan ditiru oleh masyarakat sekitar. Bahkan
membatik menjadi pekerjaan wanita untuk mengisi waktu luangnya. Akibatnya batik
yang semula hanya dipakai oleh keluarga keraton, menjadi pakaian rakyat. Pada awal
keberadaannya, motif batik terbentuk dari simbol-simbol bermakna, yang bernuansa
tradisional Jawa, Islami, Hinduisme, dan Budhisme. Dalam perkembangannya, batik
diperkaya oleh nuansa budaya lain seperti Cina dan Eropa modern. Herry Lisbijanto
(2013: 10-12) memaparkan bahwa ada 3 jenis batik menurut teknik pembuatannya,
yaitu:
A. Batik Tulis
Batik tulis dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu
canting untuk menerakan malam pada corak batik . Pembuatan batik tulis
membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap titik dalam motif
berpengaruh pada hasil akhirnya. Motif yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan
sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat mahal.
Jenis batik ini dipakai raja, pembesar keraton, dan bangsawan sebagai simbol
kemewahan.
B. Batik Cap
Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik
yang terbuat dari tembaga
Cap digunakan untuk menggantikan fungsi canting sehingga dapat
mempersingkat waktu pembuatan. Motif batik cap dianggap kurang memiliki nilai
seni karena semua motifnya sama persis. Harga batik cap cukup murah karena dapat
dibuat secara masal.
C .batik lukis
Batik lukis dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain
putih. Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada.
Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut seperti ditunjukkan
pada Batik lukis ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang
eksklusif dan jumlahnya terbatas.
Sejarah batik
Berdasarkan Rens Heringa, pada bukunya Fabric of Enchantment: Batik from
the North Coast of Java (1996), batik pertama kali ada di Indonesia sekitar tahun

8
700an. Diperkenalkan oleh orang India, pada saat Raja Lembu Amiluhur
(Jayanegara), yang merupakan raja kerajaan Janggala menikahkan putranya dengan
seorang putri India.
Dalam bagian lain buku itu, disebutkan kalau batik dalam bentuk yang lebih
primitif justru sudah dimiliki oleh orang Toraja (Tana Toraja, Sulawesi Selatan)
bahkan sebelum ada di tanah Jawa.
Pada abad ke-12, ditemukanlah teknik membatik dengan canting, dimana lilin
ditorehkan menggunakan alat ini. Pada saat inilah istilah membatik (ambatik ) lahir
kedunia.
Hanya di Indonesia, terutama di pulau Jawa yang pada waktu itu
menggunakan canting untuk menorehkan lilin ke permukaan kain mori. Nah, canting
inilah yang membuat batik Indonesia sangat mendetail dan kaya motif dibandingan
batik di belahan dunia lain.
Sir Thomas Stamford Raffles di dalam bukunya “History of Java” (London,
1817) pertama kali menceritakan tentang batik kepada dunia. Dalam buku tersebut,
Raffles memamerkan setidaknya 100 motif batik yang pernah ia jumpai, berikut
dengan cara pembuatannya.
Namun sayangnya, koleksi batik Sir Thomas Stamford Raffles pada hari ini
tinggal tersisa 2 buah. Yang mana keduanya bisa anda lihat di Museum of Mankind,
London.
Pada tahun 1873, seorang saudagar Belanda yang bernama Van Rijekevorsel,
menghibahkan batik yang diperolehnya di Indonesia kepada sebuah museum etnik di
Rotterdam. Batik tersebut lalu dipamerkan pada Exposition Universelle di Paris pada
tahun 1900, dan memukau masyarakat luas dan para seniman disana. Ini merupakan
bukti bahwa batik dianggap seni bernilai tinggi oleh orang luar.
Sejarah batik di Indonesia terkait erat dengan perkembangan Kerajaan
Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam beberapa catatan,
pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, lalu
berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit


dan terus berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya. Kesenian
batik secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir
abad ke-18 atau awal abad ke-19.

9
Teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan
berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di
Afrika Barat seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti India, Sri
Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan Indonesia.
Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap baru
dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920

Motif motif batik


Ada banyak sekali motif motif batik yang telah diciptakan pengrajin dan seniman
indonesia.ribuan motif tersebut dapat di klompokan menjadi:
1. Motif batik parang
2. Motif batikgeometri
3. Motif batik banjir
4. Motif batik tumbuh tumbuhan
5. Motif batik tumbuh tumbuhan air
6. Motif batik bunga
7. Motif batik satwa dalam kehidupan
Klaim Negeri Jiran
Dulu Malaysia pernah mengklaim batik adalah milik mereka. Polemik pun
muncul akibat klaim Negeri Jiran terhadap batik ini.
Pada 2008 silam Pemerintah Indonesia tidak diam dengan klaim Malaysia
tersebut. Pemerintah Indonesia buru-buru mendaftarkan Batik ke dalam jajaran daftar
representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO atau Representative List of
Intangible Cultural Heritage-UNESCO.
Untuk mendapat pengakuan representatif sebagai warisan budaya, proses yang
ditempuh pemerintah Indonesia terbilang cukup panjang.
Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke
UNESCO, yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009
untuk diproses lebih lanjut.
Puncaknya, pada 2 Oktober 2009 diakhiri dengan UNESCO mengukuhkan
batik Indonesia dalam daftar representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang
dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
3. Pengertian Jaranan
Jaranan adalah kesenian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok
prajurit tengah menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan dibentuk

10
menyerupai kuda. Kesenian ini berkembang sangat luas, tidak hanya di pulau Jawa
tetapi juga di Sumatera dan beberapa daerah lain di Indonesia.
Ada beberapa pendapat yang menyebutkan tentang asal usul dan tahun
kemunculan kesenian jaranan.
Diantaranya kesenian jaranan mulai muncul sejak abad ke 10 hijriyah,
tepatnya pada tahun 1041 atau bersamaan dengan Kerajaan Kahuripan dibagi menjadi
dua, yaitu bagian timur Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan dan sebelah
barat Kerajaan Panjalu atau Kediri dengan ibukota Dhahapura. Kisah kemunculan
kesenian jaranan ini dapat dibaca dalam cerita Dewi Songgo Langit.
Kemudian ada pula yang menyebutkan kesenian jaranan sudah tumbuh dan
berkembang sekitar abad 14-15 Masehi. Sejarahnya dapat dirunut dari catatan Agus
Sunyoto (2012) yang menyebutkan bahwa kesenian ini lahir pada masa peralihan
zaman Hindu ke Islam. Pada saat itu, kesenian ini oleh para wali dijadikan sebagai
media penyebaran agama Islam di tanah Jawa, dan wali yang pertama kali
mengajarkan dan menggelar kesenian jaranan adalah Sunan Ngudung.
Dikisahkan pula bahwa kesenian jaranan merupakan penggambaran dari kisah
perjuangan Raden Patah yang dibantu oleh Sunan Kalijaga dalam menyebarkan
agama Islam di Pulau Jawa. Substansi nilai yang disuguhkan dalam kesenian ini
selain mengandung nilai-nilai estetika/keindahan, juga nilai-nilai kebaikan (al-
ma’ruf) dan kebathilan (al-mungkar), yakni sebuah nilai yang melekat dalam
keseluruhan dimensi kemanusiaan sebagai insan beragama. Kesenian ini juga
mengandung nilai yang memotivasi manusia agar memiliki etos kerja yang tinggi
dalam menghadapi persaingan hidup yang keras.
Dalam catatan yang lain disebutkan bahwa pada masa Sri Sultan Hamengku
Buwono I, kesenian jaranan dikisahkan sebagai tarian perang pasukan Mataram
dalam menghadapi pasukan Belanda. Kesenian jaranan konon juga dikembangkan
oleh sisa-sisa prajurit Pangeran Diponegoro untuk menyatukan rakyat pribumi
melawan penindasan penjajah.
Terlepas dari berbagai cerita sejarahnya Dalam perkembanganya kesenian
jaranan mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan kondisi social masyarakat yang
sudah berubah dalam memaknai dan mengambangkan jaranan. Dari tahun-ke tahun
jaranan mulai berubah dari yang sifatnya tuntunan menjadi tontonan dan yang paling
menarik adalah jaranan sebagai alat untuk menarik simpatisan dan untuk
pengembangan pariwisata.Jaranan pada tahun 1960-an menjadi alat politik PKI untuk
menopang kekuasaanya dan menarik masa.

11
Pada tahun itu jaranan sudah ada dan kebetulan bernaung dibawah
pengawasan Lekra. Jaranan pada saat itu sudah sangat digemari masyarakat. Bahkan
dikediri pada saat itu sudah berdiri beberapa kelompok jaranan.
Pada tahun 1965 terjadi peristiwa pembersihan dari kalangan agamawan
kepada kelompok-kelompok abangan.
Terlepas dari kapan munculnya Orang-orang yang terlibat sebagai anggota
partai komunis dibunuh. Para seniman-seniman yang berada dibawah PKI yaitu Lekra
dihabisi semua. Danyangan dan beberapa punden banyak yang dirusak. Bahkan
patung-patung dan arca yang sekarang berada di museum Airlangga terlihat banyak
yang hancur. Ini adalah akibat pertikaian politik 1965. Segala property yang
berhubungan dengan tradisi orang abangan dimusnahkan. Termasuk didalamnya
adalah jaranan.Pasca peristiwa berdarah itu seluruh elemen masyarakat memberikan
identifikasi yang negatif terhadap kesenian jaranan. Dari kalangan agamawan. Para
agamawan beranggapan bahwa jaranan itu mengundang setan. Sehingga wajar jika
pada saat itu para agamawan terlebih ansor menghabisi seniman-seniman yang
berbau komunis di kediri.Pasca terjadi peristiwa berdarah rtahun 1965 itu, kesenian
jaranan mulai lumpuh total. Baru pada tahun 1977 jaranan mulai menggeliat lagi.
Dan musikpun sudah mulai dilakukan. Para seniman jaranan mulai
memodifikasi jaranan dari pakaian, make up, dan tarian serta musiknya. Dalam
berebagai pertunjukan jaranan pemain jaranan harus memiliki sifat yang arif, sopan
dan memiliki tata karama yang tinggi kepada masyarakat dan para
penanggapperkembangan jaranan paska tahun 1977 meluncur pesat. Kemunculan
jaranan kreasi baru ini tidak lepas dari apa yang dinginkan penonton ataupun yang
diinginkan oleh zaman ini.
Kesenian jaranan atau dikenal pula dengan jathilan kesenian satu ini perlahan
mulai dilupakan khususnya oleh pemuda milenial. Para pemuda sekarang banyak
yang tidak tahu kesenian jaranan ini. Di Indonesia kesenian ini cenderung dilupakan
hingga akhirnya dikliam oleh pemerintah malaysia sebagai salah satu kesenian milik
negara malaysia. Polemik kuda lumping berawal ketika Malaysia menyatakan kuda
lumping merupakan kebudayaan asli mereka lewat kostum nasional Malaysia di ajang
Miss Grand Internasional 2017..setelah polemik ini Kemdikbud mengumpulkan
bukti-bukti yang menyatakan bahwa kuda lumping merupakan kebudayaan asli
Indonesia.

12
BAB III
Penutup
Pada bab terakhir ini kami menyimpulkan berdasarkan atas penilitian dari
hasil data-data yang ada pada bab-bab sebelumnya yang ada dalam karya ilmiah kami
yang berjudul Peran Pemuda Nu Dalam Rangka Melestarikan Budaya
Indonesia Di Era Milenial, generasi muda harus punya rasa tanggung jawab dalam
membangun bangsa demi menyongsong generasi yanng maju dengan memulai dari
hal kecil yaitu mencintai dan melestarikan budayanya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA.

Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batik

13
Https://eprints.uny.ac.id/27891/2/BAB%20II.pdf
Https://m.merdeka.com/peristiwa/kisah-batik-indonesia-pernah-mau-diklaim-
malaysia.html
Http://ejournal.uin-
suka.ac.id/ushuluddin/sosiologiagama/article/download/091-03/1045
Kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/asal-usul-wayang-dan-sejarah.html?
M=1
Masroer Ch. Jb., Identitas Komunitas Masjid di Era Globalisasi; Studi Pada
Komunitas majisd Pathok negoro Plosokuning Keraton Yogyakarta (Salatiga:
Fakultas Teologi Program Doktor Sosiologi Agama UKSW, 2015), hlm., 199.
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wayang
Https://sains.kompas.com/read/2013/08/21/0933447/75.Jenis.Wayang.Punah
Https://m.cnnindonesia.com/hiburan/20171005084029-241-
246243/indonesia-kumpulkan-bukti-kuda-lumping-yang-diklaim-malaysia
Https://tebuireng.online/ini-hukum-kesenian-kuda-lumping/
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jaranan
Http://lib.unj.ac.id/tugasakhir/index.php?
P=show_detail&id=54139&keywords=

14

Anda mungkin juga menyukai