Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

BIRTHING BALL

OLEH

DWI AYU NOVYAWATI

NIM :

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Nyeri persalinan atau rasa nyeri muncul akibat reflek fisik dan respon
psikis ibu. Ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai rasa takut dapat memperberat
persepsi nyeri selama peralinan. Nyeri yang dialami ibu ketika menghadapi
persalinan dapat merangsang ketakutan sehingga timbul kecemasan yang berakhir
dengan kepanika. Hal ini dapat menimbulkan respon fisiologi yang mengurangi
kemampuan rahim untuk berkontraksi dengan akibat akan memperpanjang waktu
persalinan. Nyeri kala I persalinan merupakan nyeri yang berat dengan waktu yang
lebih lama. Untuk itu perlu diperhatikan penanganan untuk mengatasi nyeri pada kala
I persalinan. Ketakutan ketegangan dan ansietas sangat diperburuk oleh nyeri.
Ketidak nyamanan, rasa takut dan rasa nyeri merupakan masalah bagi ibu bersalin.
Hal tersebut merupakan rintangan terbesar dalam persalinan dan jika tidak diatasi
akan berdampak pada terhambatnya kemajuan persalinan. I
bu bersalin yang sulit beradaptasi dengan rasa nyeri persalinan dapat
menyebabkan tidak terkoodinasinya kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan
perpanjangan kala I persalinan dan kesejahteraan janin terganggu. Tidak ada
kemajuan persalinan atau kemajuan persalinan yang lambat merupakan salah satu
komplikasi persalinan yang mengkhawatirkan, rumit, dan tidak terduga.
(Kurniawati,dkk, 2017.) Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif
dibandingkan dengan metode nonfarmakologi namun metode farmakologi lebih
mahal dan berpotensi menimbulkan efek yang kurang baik dan tidak semua fasilitas
kesehatan menyediakan layanan tersebut. Sehingga banyak terapi nonfarmakologi
yang muncul untuk mengurangi nyeri pada persalinan dimana setiap lapisan
masyarakat dapat melakukannya serta pelayanan kesehatan dapat memfasilitasi,
bersifat murah, simple, efektif dan tanpa efek yang merugikan. Salah satu metode
nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan adalah
terapi birth ball. (Nasrullah,dkk,2012) Birth Ball memiliki arti bola lahir dimana
metode ibu menduduki bola saat proses persalinan yang memiliki manfaat membantu
ibu dalam mengurangi rasa nyeri saat persalinan dimana birth ball sangat baik
mendorong tenaga kuat ibu yang diperlukan saat melahirkan, posisi postur tubuh
yang tegak, akan menyokong dengan bagus proses kelahiran serta membantu posisi
janin berada di posisi optimal sehingga memudahkan melahirkan dengan kondisi
normal. (Nasrullah,dkk,2012)

B. Rumusan Masalah
Penyusunan laporan pendahuluan tentang “Teknik Birthing Ball”

C. Tujuan
Untuk mengetahui apakah Teknik Birthing Ball itu dan bagaimana
penerapannya kepada ibu hamil.

D. Manfaat
Sebagai tambahan ilmu bagi penulis maupun pembaca tentang Teknik
Birthing Ball dan penerapannya.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
Birth ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala I ke
posisi yang membantu kemajuan persalinan. Sebuah bola terapi fisik yang
membantu kemajuan persalinan dan dapat digunakan dalam berbagai posisi.
Salah satu gerakannya yaitu dengan duduk di bola dan bergoyang-goyang
membuat rasa nyaman dan membantu kemajuan persalinan dengan menggunakan
gravitasi sambil meningkatkan pelepasan endorfin karena elastisitas dan
lengkungan bola merangsang reseptor di panggul yang bertanggung jawab untuk
mensekresi endorfin (Gau & Tian S-H, 2011).

B. Manfaat
Birth ball bermanfaat secara fisik sehingga dapat digunakan selama
kehamilan dan persalinan. Dalam hal ini, birth ball memposisikan tubuh ibu
secara optimal dan pengurangan nyeri selama kontraksi uterus memunculkan
gerakan yang tidak biasa. Alasan yang mendasari hal ini adalah latihan birth ball
dapat bekerja secara efektif dalam persalinan (Gau & Tian S-H, 2011). Manfaat
yang disarankan menggunakan birth ball adalah penuruan rasa sakit,
pengurangan kecemasan. Namun sebagian manfaat yang dilaporkan dari birth
ball bersifat deskriptif, dan sampai sekarang penggunaanya belum dipelajari dan
dievaluasi dengan menggunakan metode penelitian yang objektif (Hau & Kwan
W, 2012)
C. Macam-macam Gerakan Birth Ball
Menurut Oktifa, et al, (2012) jenis gerakan yang dapat dilakukan dengan
birth ball yaitu:
a. Duduk di atas bola
 Duduklah di atas bola seperti halnya duduk di kursi dengan kaki
sedikit membuka agar keseimbangan badan di atas bola terjaga.
 Dengan tangan di pinggang atau di lutut, gerakkan pinggul ke
samping kanan dan ke samping kiri mengikuti aliran gelinding
bola. Lakukan secara berulang minimal 2 x 8 hitungan.
 Tetap dengan tangan di pinggang, lakukan gerakan pinggul ke
depan dan kebelakang mengikuti aliran menggelinding bola.
Lakukan secara berulang minimal 2 x 8 hitungan.
 Dengan tetap duduk di atas bola, lakukan gerakan memutar
pinggul searah jarum jam dan sebaliknya seperti membentuk
lingkaran atau hula hoop.
 Kemudian lakukan gerakan pinggul seperti spiral maju dan
mundur

b. Duduk di atas bola bersandar ke depan


 Setelah menggerakkan pinggul mengikuti aliran
menggelinding bola, lakukan fase istirahat dengan bersandar
ke depan pada kursi atau pendamping (bisa instruktur atau
salah satu anggota keluarga)
 Sisipkan latihan tarikan nafas dalam
 Lakukan teknik ini selama 5 menit

c. Berdiri bersandar di atas bola


 Letakkan bola di atas kursi.
 Berdiri dengan kaki sedikit dibuka dan bersandar ke depan
pada bola seperti merangkul bola.
 Lakukan gerakan ini selama 5 menit
d. Berlutut dan bersandar di atas bola
 Letakkan bola di lantai.
 Dengan menggunakan bantal atau pengalas yang
empuk lakukan posisi berlutut.
 Kemudian posisikan badan bersandar ke depan di
atas bola seperti merangkul bola.
 Dengan tetap pada posisi
 Merangkul bola, gerakkan badan ke samping kanan
dan kiri mengikuti aliran menggelinding bola.
 Dengan tetap merangkul bola, minta pendamping
untuk memijat atau melakukan tekanan halus pada
punggung bawah. Lakukan tindakan ini selama 5
menit.
e. Jongkok bersandar pada bola
 Letakkan bola menempel pada tembok atau papan sandaran.
 Ibu duduk di lantai dengan posisi jongkok dan membelakangi
atau menyandar pada bola.
 Sisipkan latihan tarikan nafas dalam pada posisi ini.
 Lakukan selama 5-10 menit
BAB III
TINJAUAN ASKEB

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS


PADA NY “R” UMUR 26 TH INTRAPARTUM 38 MINGGU
DENGAN KEBUTUHAN BIRTHING BALL
DI BPM AYU

I. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada:
Hari / tanggal : Senin,2 Agustus 2021
Jam : 08.35 WIB
Tempat : BPM AYU
Data Subyektif
1. Biodata
1. Biodata pasien
Nama : Ny. R            
Umur : 26 tahun                                  
Agama : Kristen                                       
Suku /Bangsa : Jawa / Indonesia              
Pendidikan : S1                                 
Pekerjaan : IRT                                    
Alamat : Batang
No Telpon :-
2. Biodata Penanggung jawab
Nama : Tn. A                      
Umur : 28 tahun                             
Agama : Kristen                                          
Suku /Bangsa : Jawa / Indonesia                           
Pendidikan : S1                                
Pekerjaan : Swasta                                     
Alamat : Batang
No Telpon :-

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasakan nyeri kontraksi persalinan
3. Riwayat Kesehatan
- Riwayat kesehatan dahulu:
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (TBC,
hepatitis) dan ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti asma, diabetes dan hipertensi.
- Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini sedang tidak menderia penyakit menular (TBC,
hepatitis) dan menurun (asma, diabetes, dan hipertensi), tidak ada
riwayat kembar dan kecacatan.
- Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak
ada yang menderia penyakit menular (TBC, hepatitis) dan menurun
(asma, diabetes, dan hipertensi), tidak ada riwayat kembar dan
kecacatan.
4. Riwayat perkawinan
- Menikah pada usia 22 tahun
- Lama menikah 4 tahun
- Menikah 1 kali
5. Riwayat obstetri
1. Riwayat Menstruasi
 Menarche : 11 tahun
 Siklus/lama : 28 hari/ 7 hari
 Perdarahan : sedang
 Dysmenorrhea : tidak dismenorea
 Flour / albus : tidak ada
2. Riwayat Kehamilan
Hamil ini
HPHT : 07 Desember 2020
HPL : 14 Agustus 2021
3. Riwayat Keluarga Berencana
Belum Pernah KB
6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari
1. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 4x sehari (nasi, lauk pauk, sayur) dengan sedang
dan minum 7-8 gelas perhari (air putih,susu), makanan selingan biskuit
dan buah, makanan pantangan tidak ada.
2. Pola eliminasi
ibu mengatakan BAK 3 – 4 x sehari, konsistensi cair, warna kekuningan
dan tidak ada keluhan, serta BAB belum pernah
3. Pola aktivitas
ibu mengatakan di rumah tetap melakukan aktivitas pekerjaan rumah
tangga dengan dibantu suami, ibu telah mengurangi aktivitas berat
4. Pola istirahat
ibu mengatakan istirahat tidur siang selama ± 1 jam sehari dan istirahat
malam ±8 jam sehari
5. Personal Hygiene
ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, ganti pakaian 2x
sehari, ganti pembalut setelah BAK
2. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : baik
2. Tingkat kesadaran : composmentis
3. Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,7 C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
2. Status Present

Kepala : Mesochepal
Rambut : bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok, hitam lurus
Mata : bersih, simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : bersih, simetris, tidak ada sekret abnormal, tidak ada
polip
Mulut : bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi tidak
karies, tidak epulsi
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen abnormal,
pendengaran baik
Muka : bersih, tidak pucat, tidak oedem
Leher : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe
dan vena jugularis
Dada : bersih, simetris, pernafasan teratur, tidak ada
retraksi dinding dada
Mammae : bersih, simetris, ada pembesaran, tidak ada benjolan,
putting susu menonjol, teraba keras
Perut : Bersih dan tidak ada bekas operasi
Genetalia : Tidak ada oedema, tidak varises,
Ekstremitas Atas : Bersih, simetris, tidak ada oedema, pergerakan sendi
tidak kaku
Ekstremitas bawah : Bersih simetris, tidak ada varises, kaki oedema,
pergerakan sendi tidak kaku
Kulit : bersih, turgor baik
Tulang belakang : Posisi tulang punggung normal, ada pegel-pegel
pada pinggang
Anus : Tidak ada haemoroid

3. Status Obstetri
1. Inspeksi

Muka : Bersih, tidak anemis dan tidak oedema, Skala Nyeri


7
Mammae : bersih, simetris dan puting menonjol, teraba keras
ASI belum keluar
Perut : Ada linea nigra dan tidak ada setriae gravidarum
Genetalia : Tidak ada pembesaran kelenjar bartholini dan skene,
ada ppv bloody show

2. Palpasi
Tinggi Fundus Uteri 34 cm
Leopold 1 teraba bulat lunak
Leopold 2 teraba punggung di sebelah kiri ibu
Leopold 3 teraba bulat keras melenting
Leopold 4 teraba kepala bayi divergen
His: 2x10’x30’’

3. Auskultasi
Djj 140x/mnt

4. Vaginal Toucher
Pembukaan: 4cm
Penipisan serviks: 40%
KK: +
Teraba Sub Occiput

5. Pemeriksaan penunjang :
Golongan darah O, Hb: 11, 6 gr%, Rapid test (-)

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa: Ny. R G1P0A0 usia 26 tahun umur kehamilan 38 minggu janin
tunggal letak kepala punggung kiri divergen hidup intrauterine, Intrapartum
Kala I Fisiologis dengan kebutuhan terapi birthing ball

III. IDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL


Ibu dengan Nyeri persalinan kala I

IV. ANTISIPASI KEBUTUHAN SEGERA


-
V. INTERVENSI
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Berikan ibu penkes tentang terapi birthing ball dan pandu ibu melakukan
terapi birthing ball
3. Kolaborasi dengan dokter untuk terapi nyeri birthing ball dan kemajuan
persalinan

VI. IMPLEMENTASI
1. Memberikan informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
2. Berikan ibu penkes tentang terapi birthing ball dan pandu ibu melakukan
terapi birthing ball
3. Kolaborasi dengan dokter untuk terapi nyeri birthing ball dan kemajuan
persalinan

VII. EVALUASI
1. Ibu telah mengerti bahwa,kondisinya dalam keadaan normal.
2. Ibu telah menegerti kenapa harus melakukan birthing ball dan skala nyeri
turun hingga 4.
3. Pukul 12.30 ketuban pecah dan ibu mengatakan ingin BAB, setelah
dilakukan pemeriksaan pembukaan 10 cm (lengkap). Pukul 13.30 bayi lahir
spontan, menangis kuat tonus otot aktif jenis kelamin perempuan.

BAB IV

PEMBAHASAN
Studi kasus Asuhan Kebidanan pada Nama Ny. R usia 26 tahun agama
kristen Pendidikan terakhir S1 pekerjaan saat ini yaitu sebagai ibu rumah tangga,
alamat saat ini di Batang. Ini adalah kehamilan pertama. Ibu mengatakan tidak ada
riwayat penyakit apapun. Saat pengambilan data usia kehamilan Ny. R 38 minggu
semua hasil pemeriksaan ibu dalam batas normal dan ibu dalam keadaan sehat.
Setelah menjelaskan informasi tentang penelitian, Ny. R bersedia menjadi responden
dan mengisi lembar informed consent.
Tanggal 02 Agustus Pukul 08.35 WIB ibu datang ke BPM Ayu mengeluh
mulas dan keluar lendir darah, ibu datang didampingi suami dengan keluhan mulas
yang teratur setiap 5 menit dan keluar lendir darah namun belum keluar air-air. Hasil
pemeriksaan ibu dan janin dalam keadaan baik, pembukaan 4 cm dan his 2x10’x30’’.
Menganjurkan ibu untuk makan dan minum. Peneliti menilai skala nyeri yang
dirasakan ibu. Ibu memiliki skor nyeri 7 selanjutnya peneliti melakukan latihan birth
ball dengan didampingi oleh suami responden, melatih napas dalam yang benar setiap
His muncul dan memberikan affirmasi positif agar ibu merasa tenang dan rileks.
Setelah melakukan latihan birth ball peneliti menilai ulang skala nyeri ibu. Ibu
mengalami penurunan skala nyeri dengan skor nyeri saat ini yaitu 4.
Pukul 12.30 ketuban pecah dan ibu mengatakan ingin BAB, setelah
dilakukan pemeriksaan pembukaan 10 cm (lengkap). Pukul 13.30 bayi lahir spontan,
menangis kuat tonus otot aktif jenis kelamin perempuan.
Terapi Birthball membantu ibu inpartu kala I ke posisi yang membantu
kemajuan persalinan. Sebuah bola terapi fisik dapat digunakan dalam berbagai posisi.
Dengan duduk di bola dan bergoyang-goyang membuat rasa nyaman dan membantu
kemajuan persalinan dengan menggunakan gravitasi, sambil meningkatkan pelepasan
endorphin karena elastisitas dan lengkungan bola merangsang reseptor di panggul
yang bertanggung jawab untuk mengsekresi endorphin (Maurenne, 2005).
BAB V
PENUTUP
Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia
rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Biasanya ibu hanya mengalami rasa nyeri
ini hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi
Nyeri Ligamentum, ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat di bawah
uterus. Secara anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi dan
masuk ke dalam abdomen. Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan
dan penekanan berat uterus yang meningkat pesat pada ligamentum. Ketidak
nyamanan ini merupakan salah satu yang harus ditoleransi oleh ibu bersalin sejak
masa kehamilan. Nyeri punggung bawah tepatnya pada lumbosakral yang diakibatkan
terjadinya pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh ibu bersalin, yang semakin
berat seiring semakin membesarnya uterus.
Sejak masa kehamilan ibu mengalami perubahan bentuk uterus yang
semakin membesar dan mulai menekan ke arah tulang belakang, menekan vena kava
dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Posisi ibu bersalin juga mempengaruhi
tekanan arteri dan tekanan vena. Posisi terlentang uterus yang besar dan berat dapat
menekan aliran balik vena sehingga pengisian dan curah jantung menurun.
Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil sedikit bergerak untuk
mengkompensasi perubahan bahu lbh tertarik ke belakang, lebih melengkung, sendi
tulang belakang lebih lentur sehingga mengakibatnya nyeri punggung.
Penggunaan birth ball selama persalinan mencegah ibu dalam posisi
terlentang secara terus-menerus. Birth ball memposisikan tubuh ibu secara optimal
dan pengurangan nyeri selama kontraksi uterus memunculkan gerakan yang tidak
biasa. Latihan birth ball dapat meningkatkan mobilitas panggul ibu hamil. Latihan ini
dilakukan dalam posisi tegak dan duduk, yang diyakini untuk mendorong persalinan
dan mendukung perineum untuk relaksasi dan meredakan nyeri persalinan (RW,
2013)
Gerakan jongkok atau duduk di atas birth ball dapat membuka panggul ibu
lebih lebar bahkan pada diameter yang terluas untuk bayi bisa bermanuver lebih
mudah, membuat perineumnya lebih rileks sedangkan gerakan berdiri dan bersandar
pada birth ball bisa menjaga agar tubuhnya tetap tegak dan dengan bantuan gaya
gravitasi ini dapat memudahkan menurunkan bayinya. (Island Childbirth Education).

Lampiran 1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) BIRTHING BALL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


BIRTHING BALL

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR .................. Ketua STIKES karyaHusada Semarang
OPERASIONAL
PROSEDUR
.....................................
Birthing balll merupakan salah satu tehnik relaksasi untuk mengurangi nyeri
PENGERTIAN
persalinan, dengan menambahkan alat berupa bola
Melakukan latihan Birthing balll exercises pada ibu hamil sebagai persiapan dan
TUJUAN melenturkan otot-otot panggul dalam menghadapi persalinan guna memperpendek
lama waktu persalinan kala I dan kala II
1. Mengatasi rasa sakit dan nyeri selama kehamilan
2. Menjaga ligamen dan otot tetap santai dan kencang sehingga akan membantu
tubuh Anda untuk beradaptasi dengan perubahan dramatis terjadi dalam diri Anda
saat persalinan nanti
MANFAAT
3. membantu Menyelaraskan bayi selama kehamilan dan persalinan
4. Membuka panggul dalam persalinan
5. Menghibur dan mengalihkan perhatian selama persalinan

1. ibu hamil yang usia kehamilannya sudah memasuki trimester ke tiga


INDIKASI 2. biasanya selalu saja mengeluh bahwa mereka kesulitan untuk duduk dengan
nyaman
Ibu dengan komplikasi selama kehamilan
KONTRAINDIKASI
PERSIAPAN PASIEN Kondisi ibu dan bayi sehat
1. SOP Birthing ball exercises
2. Lembar observasi latihan ,TTV dan DJJ
3. Alat Pemeriksaan Tanda-tanda Vital ( Tensimeter dan stetoskop )
PERSIAPAN ALAT
4. Alat pemeriksaan DJJ ( Doppler)
5. Bola
6. Karpet anti selip
PETUGAS Lestari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Memperkenalkan diri
2. Menyiapkan kondisi lingkungan yang nyaman untuk melakukan perlakuan.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada responden.
Peneliti akan melakukan latihan Birthing ball bersama ibu hamil yang
sebelumnya akan dilakukan pemeriksaan TTV dan Denyut Jantung Janin
terlebih dahulu.

B. Tahap Orientasi
1. Menjelaskan tahapan yang akan dilakukan saat melakukan latihan
Birthing ball mencakup tahap awal, tahap inti dan tahap akhir.
2. Menjelaskan lama waktu melaksanakan latihan selama 30 menit.
3. Meminta kepada pasien untuk menggunakan pakaian yang nyaman
untuk mempermudah latihan Birthing ball
4. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang
kurang jelas

C. Tahap Kerja
a. Pastikan ibu dan bayi dalam keadaan sehat periksa TTV ibu dan denyut
jantung janin sebelum melakukan tindakan.

a. Duduklah dengan mencari


posisi ternyaman, pantulkan
bola dengan posisi duduk,
minimal 10 x

b. Lakukan putaran dengan


posisi duduk, 10 x ke kanan
dan 10 x ke kiri

c. Lakukan gerakan maju


mundur , masing – masing 10
x
d. Lakukan gerakan goyang ke
samping minimal 10 x

e. Lakukan gerakan, posisikan


kaki setengah maju,
gerakan badan maju
mundur , kekanan 10 x,
kekiri 10 x

f. Rentangkan tangan keatas


kanan dan kiri, masing –
masing 10 x

g. Atur posisi menungging,


dengan posisi kepala
bersandar ke bola, lakukan
tarik napas tarik
punggungke atas dan buang
ke bawah dengan teratur
h. Atur posisi menungging,
dengan posisi kepala
bersandar ke bola, lakukan
tarik napas tarik bokong,
putaran ke kanan dan kekiri

i. Posisikan tangan diangkat


keatas, sambil bernafas
dengan hidung, dan
keluarkan udara melalui
mulut
j. Setelah itu gantian tangan di
satukan di bagaian
bawahbawa, sambil
bernafas dengan hidung,
dan keluarkan udara melalui
mulut

k. Rilex dengan gaya


menungging, jangan sampai
menekan bagian perut ke
depan dan belakang

B. TahapTerminasi
1. Evaluasi pemahaman ibu adakah yang merasa kesulitan atau merasa terlalu
lelah dengan latihan yang dilakukan
2. Setelah ibu merasa rileks 5-10 menit pasca melakukan latihan lakukan
pemeriksaan TTV ulang dan pemeriksaan Denyut Jantung Janin.

DOKUMEN 1. Aprilia Y. Gentle Birth Ballance: persalinan holistik mind , body and soul.
TERKAIT Bandung. Qanita. 2014. Hal 228-30
2. Denise T. Teach yourself, positive pregnancy.UK: Hodder Education.2008;Hal:
3. Theresa Jamison.Yoga For Pregnancy: Vitality Relaxation
Ballance.Australia.Hinkler Books Pty LTd.2004;Hal:58
4. Thorn, Gill. Kehamilan Sehat: panduan praktis diet, olahraga, relaksasi bagi ibu
hamil. Jakarta. Erlangga.2004:66-68

Anda mungkin juga menyukai