Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN ANAK DENGAN AUTISME

Oleh
Nama : Martina Ugipa
Nim : 2020086026023

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA PAPUA
2021
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif, atau kualitatif pada komunikasih
verbal dan non verbal, aktifitas imajinatif dan intraksi sosial timbal balik berupa
kegagalan mengembangan hubungan antar pribadi (umur 30 bulan), hambatan dalam
pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konsultif, serta penarikan
diri dan kehilangan kontak dengan realitas.
Masalah perilaku yang biasa seperti bising, gelisah atau melukai diri sendiri dapat diatasi
dengan obat klorpromasin seperti klorohidat. Keadaan tidak dapat tidur dapat
memberikan responsedatif, seperti kloralhidrat, konvulsi dikendalihkan dengan obat anti
konvulsan, hiperkinesis yang jika menetap dan berat dapat ditanggulangi dengan iit
bebas aktif atau pengawel, dapat disimpulkan bahwa terapi pada autisme dengan
mendeteksi dini dan tepat waktu serta program terapi yang menyeluruh dan terpadu

1.2. Tujuan
Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan keluarga tentang perawatan anak autisme
1.3. Sasaran promosi
Anak dan Masyarakat pada umumnya
1.4. Isi materi
1. Menjelaskan pnegertian autisme
2. Menyebut jenis autisme
3. Menjelaskan penyebab autisme
4. Menjelaskan karakteristik autisme
5. Menjelaskan deteksi dini autisme
6. Menjelaskan terapi anak autisme dirumah
1.5. Metode
Penyuluhan langsung (ceramah, dan tanya jawab)
1.6. Media
Lembar balik
1.7. Rencana evaluasi
Evaluasi formatif dalam bentuk lisan kepada sasaran, setelah melakukan penyuluhan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAWATAN ANAK DENGAN AUTISME

Topik : Perawatan anak autisme


Sasaran : Masyarakat
Hari tanggal : Jumat 7 mei 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai Desa Yabansai

1. TAHAP PENGEMBANGAN
A. Tujuan intruksional umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan
masyarakat di desa yabansai dapat dapat memahami tentang perawatan anak
B. Tujuan intruksional khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit masyarakat
diharapkan mampu :
1) Menyebut kembali pengertian autisme
2) Menyebut kembali 2 jenis autisme
3) Menyebut kembali penyebab autisme
4) Menyebut kembali 6 dari 13 karakteristik autisme
5) Menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autisme
6) Menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autis dirumah
C. Materi penyuluhan
1) Pengertian autisme
2) Jenis autisme
3) Penyebab autisme
4) Karakteristik autisme
5) Deteksi dini autisme
6) Terapi anak autis dirumah
Kegiatan/penyuluhan

Jam/waktu Tahap Respon


5 menit Orientasi : a. Menjawab salam
a. Mengucapkan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Audiens ingat dengan
c. Mengingatkan kontrak kontak
d. Menjelaskan maksud dan tujuan d. Audiens mengerti
e. Menanyakan kesediahan maksud dan tujuan
f. Persepsi (menanyakan) apa yang e. Audiens siap/bersedia
sudah dan belum diketahui audiens
15 menit Kerja : a. Mendengarkan
a. Memulai penkes dengan membaca b. Mendengarkan
basmalah c. Menjawab salam
b. Menjelaskan tentang pengertian
autisme
c. Menjelaskan jenis autisme
d. Menjelaskan tentang penyebab
autisme
e. Menjelaskan karakteristik autisme
f. Menjelaskan deteksi dini autisme
g. Menjelaskan terapi anak autisme
dirumah
h. Memberikan kesempatan bertanya
i. Menjawab pertanyaan

Metode evaluasi
Evaluasi hasil
1) Menyebutkan kembali pengertian autisme
2) Menyebutkan kembali 2 jenis autisme
3) Menyebut kembali penyebab autisme
4) Menyebut kembali 6 dari 13 karakteristik autisme
5) Menyebut kembali 4 dari 6 deteksi dini autisme
6) Menyebutkan kembali 2dari 4 terapi anak autis dirumah
Daftar pustaka

http://forbettter.wordpress.com/2009/01/19/merawat anak autis/selasa 12 juni


2012 jam 19,19
http://.id.wikipedia/wiki/autisme,selasa 12 juni jam 19,22
w.w.w.autis.info/index.php/tentang autisme/apa itu autisme
Materi

A. Pengertian
Autisme berasal dari kata “auto” yang berarti sendiri penyandang autismea sekan-
akan hidup hidup didunianya sendiri. Autisme adalah gangguan perkembangan
pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan
dalam bidang kognitif,bahasa, perilaku, komunikasih dan intraksi sosial. Autisme
adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang
membuat seseorang tidak mampu mengadakan intraksi sosial dan seolah-olah
hidup dalam dunianya sendiri, pada anak-anak biasa disebut dengan autisme
infantif
B. Jenis autisme
a. Autisme Klasik
Adanya kerusakan saraf sejak lahir, karena sewaktu mengandung ibu,
terinfeksi virus seperti rubella, atau terpapar logam berat berbahaya seperti
merkuri dan timbal yang berdampak menacaukan proses pembentukan sel-
sel saraf diotak janin
b. Autisme Refresif
Autisme refresif muncul pada saat anak berusia antara 12 sampai 24 bulan,
sebelumnya perkembangan anak relatif normal, namun tiba-tiba saat usia
anak meninjak dua tahun kemampuan anak merosot, yang tadinya sudah
bisa membuat kalimat dua sampai tiga kata berubah diam dan tidak bisa
lagi berbicara, kesimpulan yang beredar dikalangan kalangan ahli
menyebutkan autisme regresif muncul karena anak terkontaminasi
langsung oleh faktor pemicu, yang paling disorot adalah paparan logam
berat terutama merkuri dan timbal dari lingkungan
C. Penyebab
1) Gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa
sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasih dengan
dunia luar secara efektif
2) Faktor genetik
3) Gangguan kekebalan
D. Karakteristik autisme
1) Berkeinginan dan senang melakukan kegiatan yang mengulang-ulang
2) Sangat sedikit sekali berbicara sebagai media komunikasih
3) Selalu melakukan keasykan melalui benda-benda tertentu yang
menunjukkan bahwa seolah-olah hanya itu kegiatan yang ia lakukan
4) Senang tidur bermalas-malasan atau duduk menyindiri dengan tampah
acuh, muka pucat dan mata sayu, dan selalu memandang kebawah
5) Selalu dian sepanjang waktu
6) Jika ada pertanyaan terhadap, jawabannya sangat pelan dengan nada
menonton, kemudian dengan suara yang aneh ia akan mengucapkan
atau menceritakan dirinya dengan beberapa kata, kemudian diam
menyendiri lagi
7) Tidak pernah bertanya tidak menunjukkan rasa takut, tidak punya
keinginan yang bermacam-macam serta tidak menyenangi
sekelilingnya
8) Tidak tampak cerita
9) Tidak peduli terhadap lingkungannya kecuali pada benda yang
disukainya misalnya boneka
10) Tidak mau dipeluk
11) Hambatan dalam komunikasih verbal dan non verbal
12) Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
13) Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin
menggunakan bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan
tidak mau berbicara sama sekali
E. Deteksi Dini Autisme
Untuk dapat mengetahui gejala autisme sejak dini telah dikembangkan suatu
checlish yang dinamakan M-CHAT (Modifiet Checlish For Autisme Toddlers)
berikat adalah pertanyaan penting bagi orang tua:
1) Apakah anak anda tertarik pada anak-anak lain?
2) Apakah anak anda menunjuk untuk memberitahu ketertarikannya pada
sesuatu,?
3) Apakah anak anda pernah membawah suatu benda untuk diperlihatkan
pada orangtua,?
4) Apakah anak dapat meniru tingka laku anda,?
5) Apakah anak anda berespon bila dipanggil namanya,?
6) Bila anda menunjuk mainan dari jarak jauh, apakah anak anda akan
melihat kearah mainan tersebut,?

Bila jawaban anda tidak pada 2 pertanyaan atau lebih, maka anda
sebaiknya berkonsultasi dengan profesional yang ahli dalam
perkembangan anak dan mendalami bidang autisme

F. Terapi Anak Autisme Dirumah


1) Dimulai dari sering mengajak anak berbicara, membantu
memfokuskan pembicaraan, sampai memintah mengarahkan wajah
saat kita atau anak tengah berbicara. Bangun pula suasana
mengenangkan dalam berkomunikasih, seprti dengan menghadirkan
aneka permainan berwarna-warni, buku cerita bergambar, atau
permainan yang disukainya
2) Setiap anak mengharapkan pujian, dan pada anak autis pujian dapat
berguna sebagai petunjuk jalan yang benar, berikan pujian lewat
perkataan atau tunjukkan kasih sayang anda jika anak dapat menjawab
dengan baik
3) Melakukan senan atau gerakan-gerakan sederhana seperti permainan
menggerakkan anggota tubuh, memiringkan kepala beberapa kali,
memutar badan kekanan dan kekiri mengangkat tangan tinggi-tinggi
dll, seluruh gerakan ini akan mendukung terciptanya latihan motorik
pada otak anak sehingga terapi akan lebih mudah dijalankan
4) Senantiasa menyiapkan diri tetap sadar berkomunikasih dengan anak
tentu bukan hal mudah dibanding memberikan kasih sayang opada
anak normal, tetapi sebagai titipan tuhan dan buah cinta kita, sudah
semestinya mereka tetap mendapat belainan kasih sayang sesuai
kebuttuhannya.

Anda mungkin juga menyukai