PENYADARAN-PRIBADI
MELALUI PEMURNIAN MENGATASI-DIRI-SENDIRI,
MEDITASI
SELF REALIZATION
THROUGH PURIFICATION TRANSCENDING ONE’S SELF,
MEDITATION
STUDI PENDALAMAN
Daftar Isi
Table of Contents
Disiplin Yoga-Raja (Raja-Yoga) .................................................. 9
**Pengantar ................................................................................ 9
**Puncak Tujuan Yoga, Puncak Pencapaian Samadhi ............... 9
1). Penyadaran-Pribadi Monadiah sendiri sebagai percikan- ...... 9
illahiah terpancar dariNya, DiaNya, bukan dariku bukan AKUku.
................................................................................................... 9
I. Ringkasan-Singkat Delapan Tahapan Teknik Yoga-Raja. . 11
I.1. Ringkasan Delapan-Tahapan Teknik Yoga-Raja............ 14
**Persiapan-Meditasi ................................................................ 14
**Meditasi ................................................................................. 17
8.
Samadhi ................................................................................. 17
2).8.4.Penggabungan-sementara antara kesadaran-Monadiah .. 20
(Monad-Individual) dengan kesadaran Logos Tata-Surya (Monad-
Universal). ................................................................................ 20
I.2. Rincian-Ringkas 8 Tahapan Teknik Yoga-Raja .............. 22
A. Persiapan Meditasi ............................................................... 22
1.Yama= Self-Restraints, Menahan-Diri, ............................. 23
2.Niyama= Fixed observances, Pendisiplinan-Tetap, ......... 25
**Isvara= Guru-illahiah. ............................................................. 33
**Monad Guru-Sejati ................................................................. 34
**Maha-Kiamat ......................................................................... 35
MONAD= 6
INTI-EKSISTENSI MAKHLUK= PERCIKAN-ILLAHIAH DARINYA, DIANYA
**PENGANTAR
**PERSIAPAN-MEDITASI
1.
YAMA= Self-Restraints, Menahan-Diri;
YAMA adalah landasan Etika-kehidupan dalam disiplin
Yoga, terdiri dari:
1.1.
AHIMSA= Abstention from Violence,
secara menyeluruh berhenti melakukan kekerasan,
termasuk berhenti menyantap Binatang, dan tetap
berperilaku dalam Kasih.
1.2.
SATYA= Abstention from Falsehood,
secara menyeluruh berhenti melakukan
perkeliruan;
tetap berkebenaran dalam ucapan, perasaan,
pikiran, dan tindakan, berhenti korup.
1.3.
ASTEYA= Abstention from Theft,
secara menyeluruh berhenti mencuri, berhenti
korupsi,
berhenti melakukan seluruh ketidak-layakan,
termasuk menolak menerima hadiah/ uang atas
pelayanan yang telah digaji.
1.4.
BRAHMACARYA= Abstention from Incontinence,
secara menyeluruh lulus dari menjalani kehidupan
inderawi, duniawi, sexual, dalam ratusan
reinkarnasi yang lalu, dan kini tidak lagi menuruti
dorongan inderawi, sexual, duniawi.
PERSIAPAN -MEDITASI 15
(1.YAMA, 2.NIYAMA, 3.ASANA, 4.PRANAYAMA, 5.PRATYAHARA)
1.5.
APARIGRAHA= Abstention from Acquisitiveness
secara menyeluruh tidak terlekat kepada
kepemilikan apapun, termasuk tidak memiliki diri
sendiri, karena tidak mengadakan eksistensi
sendiri.
2.
NIYAMA= Fixed observances, Pendisiplinan-Tetap.
Pendisiplinan pribadi, mengorganisir pribadi sendiri
kedalam disiplin Yoga.
2.1.
SAUCA= Purity,
secara menyeluruh menjaga kemurnian, kebersihan,
meskipun terhadap bintik kotoran di ujung kuku,
sehingga tidak terjadi turbulensi di ujung kuku atas
energi kehidupan yang telah terpakai.
2.2.
SAMTOSA= Contentment,
KEWASPADAAN mengenai hal TERPENUHI SECARA
MENYELURUH di dalam kalbu.
Kesempurnaan-potensial setiap makhluk telah
terkandung di dalam Inti-Eksistensi setiap makhluk itu
sendiri, penuh kemuliaan percikan-illahiah dariNya.
2.3.
TAPAS= Austerity,
Pemurnian diri secara menyeluruh, ketat bersahaja,
* tanpa hasrat, tanpa keinginan,
* tetap tulus dan murni,
* tanpa pamrih, tanpa berharap,
* meniadakan sifat mementingkan diri sendiri,
melupakan diri sendiri,
agar dapat mewaspadai kesejatian Inti-Eksistensi
sendiri yang dariNya, DiaNya Itu, percikan-Illahiah
terpancar dariNya, bukan dariKU, bukan AKUku.
MEDITASI 16
DAHARA - DHYANA – SAMADHI
2.4.
SVADHYAYA= Self-Study,
studi sendiri secara menyeluruh, mendalami sendiri,
menjadi tuan bagi diri sendiri.
Berhenti bertakhyul dan berhenti berdogma, tetap
berpenalaran jernih, tanpa percaya/ tanpa tidak-
percaya.
2.5.
ISVARA-PRANIDHANA= Self Surrender, Resignation to God
Berserah-diri secara menyeluruh kepada illahi.
Dalam hal ini, illahi adalah ISVARA= Logos Tata-Surya,
yaitu Deitas tertinggi di satu Tata-Surya;
melaluiNya seluruh Monad memasuki satu Tata-
Surya untuk bersekolah, guna mengaktualisasikan
potensi-illahiah masing-masing sebagai percikan-
illahiah terpancar dari Tuhan-Impersonal (aspek Sang
Absolut) dan bersumber terakhir di Sang Absolut [=
Sumber-Terakhir seluruh Eksistensi, kekal tidak
berbentuk, tidak bermanifestasi, tidak bersifat, tidak
bisa dihubungi secara personal, secara impersonal
ataupun secara individual].
3.
ASANA, postur.
Berlatih melenturkan Jasmani, tulang-belakang,
mengaktifkan simpul-simpul syaraf, pusat-pusat
Jasmaniah, bagi efektivitas dan efisiensi aliran
KUNDALINI dan PRANA serta Energi Kehidupan yang
mengaliri Jasmani.
4.
PRANAYAMA.
Pengaturan aliran PRANA melalui pengaturan
pernafasan.
PERSIAPAN -MEDITASI 17
(1.YAMA, 2.NIYAMA, 3.ASANA, 4.PRANAYAMA, 5.PRATYAHARA)
5.
PRATYAHARA, abstraksi.
MEDITASI dimulai di KESADARAN dan BADAN Mental.
PRATYAHARA mempersiapkan Meditasi hingga seluruh
aktivitas Jasmaniah dan Astral tidak mengganggu
aktivitas Meditasi.
**MEDITASI
6.
DHARANA= KONSENTRASI
Ini adalah AWAL-MEDITASI, di KESADARAN (dan BATIN)
MENTAL-KONKRIT di alam Mental yang-lebih-kasar.
7.
DHYANA= KONTEMPLASI adalah MEDITASI-MENENGAH,
di KESADARAN (dan BATIN) MENTAL-KONKRIT di alam
Mental yang-lebih-kasar.
8.
SAMADHI= TRANS adalah PUNCAK-MEDITASI,
Persaudaraan-Universal, mengekspresikan
inspirasi Intuisional belaka, sehingga Akibatnya
terjadi di alam Intuisional Individualitas, bukan di
alam-alam Personalitas
perilaku Mental-konkrit adalah cerdas dalam
Pemilah-milahan, tanpa Pilih-pilih, tanpa
mementingkan diri sendiri, mengekspresikan
inspirasi Mental-abstrak belaka, sehingga
Akibatnya terjadi di alam Mental yang-lebih-halus
Individualitas, bukan di alam-alam Personalitas.
Meditasi selesai.
~~~~~f~~~~~
MEDITASI 22
DAHARA - DHYANA – SAMADHI
B. MEDITASI adalah:
* tiga (3) tahapan terakhirnya yaitu:
6.
Dharana, 7.Dhyana, 8.SAMADHI.
A. PERSIAPAN MEDITASI
YAMA 3.
ASTEYA= Abstention from 1.3.Theft,
secara menyeluruh berhenti mencuri, berhenti korupsi,
berhenti melakukan seluruh ketidak-layakan, termasuk
menolak menerima hadiah/ uang atas pelayanan yang
telah digaji.
YAMA 4.
BRAHMACARYA= Abstention from 1.4.Incontinence,
secara menyeluruh lulus dari menjalani kehidupan
inderawi, duniawi, sexual, dalam ratusan reinkarnasi,
dan kini tidak lagi menuruti dorongan inderawi, sexual,
duniawi.
Karena, setiap Monad= PURUSHA= setiap Inti-Eksistensi
mengenai setiap makhluk adalah dariNya, DiaNya
sendiri, emanasiNya, percikan-illahiah kekal, yaitu
Kesadaran-murni tanpa Materi (karena Materi adalah
tidak kekal dan terurai meluruh kedalam Energi); tanpa
Badan, tanpa Sex, tanpa Gender, bukan Lelaki, bukan
Wanita, bukan Bisexual, bukan Trans-Sexual;
YAMA 5.
APARIGRAHA= Abstention from 1.5.Acquisitiveness,
secara menyeluruh tidak terlekat kepada kepemilikan
apapun, termasuk tidak memiliki eksistensi sendiri.
Karena, setiap Inti-Eksistensi mengenai setiap makhluk,
adalah kekal, ada bukan dariku sehingga bukan milikku,
dan ada dariNya, DiaNya, percikan-Illahiah bersumber
terakhir di Yang Maha-Ada/ Yang Absolut. Sang illahi
(satu-satunya Tuhan Impersonal) adalah aspek dari Sang
Absolut.
PERSIAPAN -MEDITASI 25
(1.YAMA, 2.NIYAMA, 3.ASANA, 4.PRANAYAMA, 5.PRATYAHARA)
4. CHAKRA Jantung,
3. CHAKRA Pusar,
2. CHAKRA Limpa,
1. CHAKRA Akar].
NIYAMA 2.
SAMTOSA= Contentment,
SAMTOSA adalah KEWASPADAAN mengenai HAL TERPENUHI
secara MENYELURUH di dalam kalbu.
Kesempurnaan-potensial setiap makhluk telah terkandung
di dalam Inti-Eksistensi setiap makhluk itu sendiri, penuh
kemuliaan percikan-illahiah dariNya.
NIYAMA 5.
ISVARA-PRANIDHANA= Self Surrender, Resignation to
God, berserah-diri secara menyeluruh kepada illahi.
2.
Astral (perasaan, emosi, sensasi),
kesadaran dan badan Astral, berfungsi di
alam Astral, dan
3.
Mental-konkrit (Intelek, pikiran)
kesadaran dan badan Mental-konkrit,
berfungsi di alam Mental yang-lebih-kasar,
**ISVARA= GURU-ILLAHIAH.
ISVARA= Monad di kelas Logos Tata-Surya, aktualisasi
potensi-illahiahnya telah lulus dari seluruh pelajaran di satu
MAHAKALPA [= masa-waktu antara Maha-Emanasi dan Maha-
Kiamat, beberapa ratus ribu milyar tahun lamanya],
**MONAD GURU-SEJATI
GURU-SEJATI setiap makhluk adalah setiap Inti-Eksistensi
masing-masing sendiri= Monad percikan-illahiah terpancar
dariNya, DiaNya, bukan dariKU, bukan AKUku, bukan AKU.
[AKU= dorongan inderawiku sendiri, perasaan dan
keinginanku sendiri, pikiranku, banggaku, mementingkan
diriku sendiri, yaitu PERSONALITAS yang belum
berkepekaan akan inspirasi dari INDIVIDUALITASnya sendiri
(Roh, Intuisi, Mental-abstrak).
**MAHA-KIAMAT
Ketika Maha-Kiamat terjadi, seluruh Materi terurai
kedalam Energi, dan seluruh eksistensi terserap ke
Sang Absolut, memasuki Malam Agung
311.040.000.000.000 tahun.
Kemudian Maha-Emanasi berikutnya ter-emanasi dari
Sang Absolut [= Yang Maha Ada= Sang Realitas
Terakhir= Sumber Terakhir seluruh eksistensi].
3. ASANA, POSTUR
Berlatih melenturkan Jasmani, tulang-belakang, mengaktifkan
simpul-simpul syaraf, pusat-pusat Jasmaniah, bagi efektivitas dan
efisiensi aliran KUNDALINI dan PRANA serta Energi Kehidupan
yang mengaliri Jasmani.
.
4. PRANAYAMA, PENGATURAN ALIRAN PRANA*) MELALUI PENGATURAN
PERNAFASAN.
PRANA adalah gelembung Vitalitas terpancar dari Matahari
sebagai pusat wahana Logos Tata-Surya.
**YOGA SEJATI
* mutlak kemurniannya, dan
* mutlak tidak mementingkan diri sendirinya, serta
* tidak mencari keuntungan finansial, sosial, bukan bagi
keuntungan apapun, dan
* bersifat sebagai pelayanan belaka bagi aktualisasi
potensi-illahiah makhluk sebagai percikan-illahiah
terpancar dariNya, DiaNya.
5. PRATYAHARA, ABSTRAKSI.
Meditasi dimulai di kesadaran (dan batin) Mental-konkrit, di alam-
Mental yang-lebih-kasar.
B. MEDITASI.
Semua:
kesadaran Jasmaniah,
kesadaran Astral,
kesadaran Mental,
kesadaran Intuisional,
kesadaran Rohaniah
adalah pembiasan/ derivasi dari Kesadaran-Murni Kekal tanpa
Materi, tanpa Badan
[= Monad= PURUSHA= Inti-Eksistensi makhluk, percikan-illahiah
dariNya, DiaNya sendiri, pancaranNya, (Kesadaran-Murni,
tanpa sex, bukan Lelaki, bukan Wanita, bukan bisexual, bukan
trans-sexual)].
Contoh misalnya:
KESADARAN Mental-abstrak [di alam Mental yang-lebih-halus di
ASAMPRAJNATA VICARA SAMADHI]:
* mengintegral ke kesadaran Intuisionalnya di alam
Intuisional, dan
* memasuki SAMPRAJNATA SANANDA(INTUISIONAL) SAMADHI
(kesadaran memusat ke luar, ke OBYEK/ BIJI-SAMADHI
dalam aspek Intuisionalnya),
* menuju ASAMPRAJNATA SANANDA(INTUISIONAL) SAMADHI
[KESADARAN meninggalkan OBYEK/ BIJI-SAMADHI, dan
KESADARAN memusat ke dalam (ke PUSAT-KESADARANnya
sendiri (di sini Intuisional)].
8.2. NIRBIJA-SAMADHI
Ini adalah SAMADHI tanpa BIJI-SAMADHI, dimulai di
ASAMPRAJNATA SASMITA-SAMADHI [=SAMADHI-ROHANIAH
ASAMPRAJNATA] hingga selesainya SASMITA-SAMADHI di akhir
DHARMA-MEGHA SAMADHI yaitu:
SAMADHI di perbatasan ALAM-ROHANIAH dan ALAM-MONADIAH,
sebelum kesadaran Rohaniah mengintegral kedalam
Kesadaran Monadiah.
8.
SAMADHI diawali di VITARKA SAMADHI yaitu SAMADHI dengan
KESADARAN MENTAL-KONKRIT di alam Mental yang-lebih-kasar,
sebagai kelanjutan dari Kontemplasi/ DHYANA.
INDIVIDUALITAS adalah:
* ROH (kesadaran dan badan Rohaniah),
bersemayam dan berfungsi di ALAM ROHANIAH,
~~~~~f~~~~~