Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DASAR-DASAR EPIDEMOLOGI KESEHATAN


“Konsep Epidemiologi dan Prinsip Dasar Epidemologi”

Oleh :

ASTUTI
214240048

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun
hadapi. Namun, penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orangtua, sehingga kendala-
kendala yang penyusun hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Konsep
Epidemiologi dan Prinsip Dasar Epidemologi, yang penyusun sajikan berdasarkan
dari berbagai informasi dan referensi. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah SWT akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Parepare. Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengampu, penyusun
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah penyusun di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Parepare, 2 september 2021

Astuti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1

1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3

2.1 Pengertian Epidemiologi.........................................................................3

2.2 Tujuan Epidemiologi...............................................................................4

2.3 Ruang Lingkup Epidemiologi..................................................................4

2.4 Manfaat Epidemiologi.............................................................................5

2.5 Konsep Dasar Timbulnya Penyakit......................................................7

2.5.1 Konsep Sehat....................................................................................7

2.5.2 Konsep Sakit.....................................................................................7

2.6 Macam-macam Metode Epidemiologi....................................................8

2.7 Prinsip-prinsip Epidemiologi.................................................................10

2.8 Faktor Resiko Terjadinya Masalah Kesehatan......................................10

BAB III PENUTUP...................................................................................................14

3.1 Kesimpulan............................................................................................14

3.2 Saran......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada upaya dalam menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
banyak yang harus diperhatikan. Yang paling penting adalah pelayanan masyarakat
yang dimaksud harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kesepakatan bahwa
perumusan kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan
dimasyarakat. Dengan kesepakatan yang seperti ini diupayakanlah menemukan
masalah kesehatan yang ada dimasyarakat tersebut. Berpedoman pada kesepakatan
yang seperti ini, dilakukan berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan
masalah kesehatan dimasyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan
frekuensi, penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan
penyebaran disuatu masalah kesehatan dimasyarakat tercakup dalam suatu cabang
ilmu khusus yang disebut dengan nama Epidemiologi.
Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau
dari sudut epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit
amatlah penting. Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan
penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan soal penyakit.
Apabila suatu masalah kesehatan tidak ada sangkut pautnya dengan penyakit, maka
lazimnya masalah kesehatan tersebut tidak terlalu diprioritaskan penanggulangannya.
Oleh karena pentingnya soal penyakit ini, maka perlulah kita memahami
“Konsep Epidemiologi” itu sendiri, paling tidak untuk mengenal ada atau tidaknya
suatu penyakit di masyarakat, sehingga ketika dilakukan pengukuran tidak ada yang
luput atau tercampur dengan penyakit lainnya yang berbeda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari epidemiologi?

2. Apa tujuan dari epidemiologi?

3. Apa saja ruang lingkup epidemiologi?

4. Apa saja manfaat dari epidemiologi?

1
5. Bagaimana konsep dasar timbulnya penyakit?

6. Apa macam-macam metode dari epidemiologi?

7. Apa saja prinsip-prinsip epidemiologi?

8. Apa saja faktor resiko terjadinya masalah kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari epidemiologi

2. Untuk mengetahui tujuan dari epidemiologi

3. Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi

4. Untuk mengetahui manfaat dari epidemiologi

5. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar timbulnya penyakit

6. Untuk mengetahui macam-macam metode dari epidemiologi

7. Untuk mengetahui prinsip-prinsip epidemiologi

8. Untuk mengetahui faktor resiko terjadinya masalah kesehatan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.4 Pengertian Epidemiologi


Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, Yaitu epi atau apon yang berarti
"pada" atau "tentang", demos= people yang berarti penduduk, dan logio= knowledge
yang berarti ilmu. Sehingga epidemiologi dapat diartikan: ilmu yang mempelajari
kejadian/kasus yang terjadi pada penduduk/masyarakat.
Pada awal perkembangannya epidemiologi mempunyai pengertian yang
sempit dianggap sebatas ilmu tentang epidemik. Dalam perkembangan selanjutnya,
hingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang distribusi
(penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang
bertujuan untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan dalam
menanggulangi masalah kesehatan. Sehingga epidemiologi tidak hanya mempelajari
penyakit dan epideminya saja tetapi juga menyangkut masalah kesehatan secara
keseluruhan.
Beberapa definisi “Epidemiologi” menurut para ahli:
a. Last (1988)
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari penyebaran dan penentu
dari keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan dalam suatu
populasi tertentu dan penerapan dari hasil studi tersebut untuk
penanggulangan masalah kesehatan.
b. Noor Nasri Noor, 1997
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari, menganalisis serta
berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan pada suatu populasi
tertentu.
c. Mac Mahon, 1970 ; Omran, 1974
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan
status kesehatan dan kejadiannya dalam suatu populasi.
d. Azrul Azwar, 1988

3
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor- faktor
yang mempengaruhinya.
e. WHO
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari epidemiologi dan determinan
dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan
kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat serta menerapkan ilmu
tersebut untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.

1.5 Tujuan Epidemiologi


Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi
yang sudah diperbaharui, yaitu:
1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau
sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom atau
kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan
menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang berasal dari
setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial/perilaku'
2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten
dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku
dan ilmu biomedis yang terbaru.
3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah pengendalian dan
prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko dan untuk
pengembangan langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan
yang kesemuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah'
kegiatan dan Program intervensi.

1.6 Ruang Lingkup Epidemiologi


Pada awalnya epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang bersifat
menular/infeksi dan akut. Pada perkembangan lebih lanjut, epidemiologi juga
mempelajari penyakit tidak menular juga kronis, masalah sosial/prilaku, penilaian
terhadap pelayanan kesehatan, serta di luar bidang kesehatan. Ruang lingkup
epidemiologi meliputi :

4
a. Epidemiologi Penyakit Menular
b. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
c. Epidemiologi Klinik, Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang
sedang dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para
klinisi/dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu
epidemiologi.
d. Epidemiologi Kependudukan, Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi
yang menggunakan sistem pendekatan epidemiologi dalam menganalisis
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta faktor-
faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi di dalam
masyarakat.
e. Epidemiologi Gizi, Digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat dimana
masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola
hidup masyarakat.
f. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan, Bentuk ini merupakan salaah satu sistem
pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah, mencari faktor penyebab
timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut
secara menyeluruh dan terpadu.
g. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja, Bentuk ini merupakan salah satu
bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehtan
tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja,serta kebiasaan
hidup para pekerja
h. Epidemiologi Kesehatan Jiwa, Merupakan salah satu dasar pendekatan dan
analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat yang mempengaruhi
timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.

1.7 Manfaat Epidemiologi


Bidang kesehatan masyarakat telah membuktikan bahwa epidemiologi
memang sangat membantu dari segi pelaksanaan misi, tujuan dan kegiatannya di
dalam melindungi kesehatan populasi maupun kelompok masyarakat.
Tujuh manfaat epidemiologi, yaitu:
1. Untuk mempelajari riwayat penyakit

5
a. Epiderniologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren penyakit
yang mungkin akan terjadi.
b. Hasil penelitian epidemiologi dapat diSunakan dalam perencanaan
pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat.
2. Diagnosis masyarakat
Penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa yang
menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan atau kematian didalam suatu
komunitas atau wilayah.
3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat
memengaruhi kelompok maupun populasi.
a. Faktor risiko, masalah dan perilaku yang dapat memengaruhi kelompok
atau popu lasi.
b. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor
risiko dan menggunakan teknik pemeriksaan kesehatan, misal risiko
kesehatan, pemeriksaan skrining kesehatan, tes kesehatan, pengkajian
penyakit dan sebagainya.
4. Pengkajian, evaluasi dan penelitian
a. Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dalam mengatasi masalah
dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok.
b. Untuk mengkaji kefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses,
ketersediaan layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah
penyakit, cedera, ketidakmampuan, atau kematian.
5. Melengkapi gambaran klinis
a. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi
memang ada atau bahwa seseorang memang menderita pe nya kit
tertentu.
b. Menentukan hubungan sebab akibat, misal: radang tenggorokan dapat
menyebabkan demam rematik.
6. Identifikasi sindroma
Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan
sindrom, misalnya: sindrom down, fetal alkohol, kematian mendadak pada
bayi, dan sebagainya.

6
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit
Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya pengendalian,
pencegahan dan pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cedera,
ketidakmampuan atau kematian.

1.8 Konsep Dasar Timbulnya Penyakit


1.8.1 Konsep Sehat
Sehat adalah keadaan relatif seimbang antara tubuh dan fungsinya sebagai
hasil dari penyesuaian yang dinamis terhadap suatu hal yang dapat menganggunya.
Sehat bukan hanya merupakan keterkaitan pasif antara tubuh dengan suatu hal yang
memengaruhinya, namun merupakan respon aktif tubuh untuk menghadapinya
(W.H. Perkins, 1938).
WHO menyebutkan sehat adalah a state of complete physical, mental, and
social well being and not merely the absence of illness or indemnity (suatu keadaan
yang sempurna atau lengkap yang meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan) (Mukono, 2006).
Sebagai konsekuensi dari konsep WHO (1947) mengatakan manusia sehat
adalah:
a. Tidak sakit.
b, Tidak cacat.
c. Tidak lemah.
d. Bahagia secara rohani.
e. Sejahtera sosial.
f. Sehat secara jasmani.
Sehat adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU NO. 36 TAHU N 2009).

1.8.2 Konsep Sakit


Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas
termasuk keadaaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya
(Parsors, 1972).

7
Sakit adalah ketidakseimbangan dari kondisi normal tubuh manusia di
antaranya sistem biologik dan kondisi penyesuaian (Bauman,1985).
Sakit dalam bahasa Inggris diartikan menjadi 2 yaitu illness dan disease
perbedaan kedua istilah ini adalah:
Illness, meliputi:
a. Konsepnya abstrak.
b. Sifatnya subjektif.
c. Akibat mekanisme koping (pertahanan) tidak adekuat.
Disease, meliputi:
a. Suatu kondisi yang Patologis
b. Terdapat sign/tanda dan symptom/gejala

1.9 Macam-macam Metode Epidemiologi


Metode Epidemiologi adalah cara pendekatan ilmiah dalam mencari faktor
penyebab serta hubungan sebab akibat terjadinya peristiwa tertentu pada suatu
kelompok penduduk tertentu. Pada dasarnya metode epidemiologi dibagi menjadi 3 :
a. Deskriptif
Epidemiologi deskriptif mempelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu
masalah kesehatan dalam masyarakat. Keterangan tentang frekuensi dan
distribusi suatu penyakit atau masalah kesehatan menunjukan tentang besarnya
masalah itu dalam pertanyaan mengenai faktor who (siapa), where (dimana) dan
when (kapan).
− Siapa, Merupakan pertanyaan tentang faktor orang yang akan di jawab
dengan mengemukakan perihal mereka yang terkena masalah. Bisa mengenai
variable umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, dan
pendapatan. Faktor-faktor ini biasa disebut sebagai variabel
epidemiologi/demografi. Kelompok orang yang potensial atau punya peluang
untuk menderita sakit atau mendapatkan resiko, biasanya disebut population
at risk (populasi berisiko).
− Dimana, Pertanyaan ini mengenai faktor tempat dimana masyarakat tinggal
atau bekerja atau dimana saja ada kemungkinan mereka menghadapi masalah
kesehatan. Faktor tempat ini dapat berupa kota (urban), dan desa (rural),

8
pantai dan pegunungan, daerah pertanian, industri, tempat bermukim atau
bekerja.
− Kapan, Kapan kejadian penyakit berhubungan juga dengan waktu. Faktor
waktu ini dapat berupa jam, hari, minggu, bulan, dan tahun, musim hujan dan
musim kering. Contoh : “Banyaknya penderita TBC di daerah Sulawesi
Selatan adalah 25.000 lelaki pada tahun 1992. ”
b. Analitik
Adalah menegakkan hipotesis tentang hubungan sebab akibat terjadinya keadaan
kesehatan atau penyakit serta menguji hipotesis melalui pengamatan langsung
dengan menilai sifat penyebaran alamiah dalam masyarakat. Menjawab : Why.
Epidemiologi Analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis
faktor penyebab ( determinant) msalah kesehatan. Disini diharapkan
epidemiologi mampu menjawab pertanyaan kenapa ( why ) apa penyebab
terjadinya masalah itu. Contoh : “Setelah ditemukan secara deskriptif bahwa
banyak perokok yang menderita kanker paru, maka perlu dianalisis lebih lanjut
apakah rokok itu merupakan faktor determinan/penyebab terjadinya kanker
paru.”
c. Eksperimental
Adalah melakukan analisis secara langsung tentang hubungan sebab akibat
melalui percobaan-percobaan, baik di laboratorium maupun di masyarakat. Salah
satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai
penyebab terjadinya suatu luaran ( output = penyakit), adalah diuji kebenaranya
dengan percobaan (eksperimen). Contoh : “Jika rokok dianggap sebagai
penyebab kanker paru maka perlu dilakukan eksperimen jika rokok dikurangi
maka kanker paru akan menurun atau sebaliknya. Untuk ini dilakukan
perbandingan antara kelompok orang yang merokok dengan orang yang tidak
merokok, kemudian dilihat jumlah penderita penyakit kanker paru untuk masing-
masing kelompok. Dari perbedaan yang ada dapat disimpulkan ada atau tidaknya
pengaruh rokok terhadap penyakit kanker paru tersebut. Ketiga jenis
epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainya saling berkaitan
dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan
epidemiologi yang dihadapi. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengungkapan

9
dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif,
lalu diperdalam dengan epidemiologi analitik dan disusul dengan melakukan
epidemiologi eksperimental. Jenis-jenis epidemiologi dapat juga dilihat dari
aspek lain sehingga ditemukan berbagai jenis epidemiologi lainya. Misalnya ada
epidemiologi penyakit menular, kependudukan, kesehatan reproduksi, statistik,
farmasi, dll.

1.10 Prinsip-prinsip Epidemiologi


Adapun prinsip-prinsip epidemiologi adalah :
a. Mempelajari sekelompok manusia atau masyarakat yang mengalami masalah
kesehatan.
b. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada populasi
yang dinyatakan dengan frekuensi atau rasio.
c. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang diperinci menurut
keadaan tertentu (waktu, tempat, orang yang mengalami masalah).
d. Merupakan kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah kesehatan
sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.

1.11 Faktor Resiko Terjadinya Masalah Kesehatan


Dengan menggunakan paradigma epidemiologi klasik yang menganggap
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan sebgai hasil akhir dari interaksi pejamu
(host), agent (bibit penyakit) dan lingkungan (environment).
a. Pejamu (Host)
Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya serta perjalanan suatu penyakit.
Macam- macam faktor pejamu, antara lain :
1) Faktor keturunan, Dalam dunia kedokteran dikenal dengan berbagai
penyakit yang dapat diturunkan seperti riwayat alergis, kelainan jiwa dan
beberapa penyakit kelainan darah.
2) Mekanisme pertahanan tubuh, Jika pertahahn tubuh baik maka
dalam batas-batas tertentu jenis penyakit akan dapat diatasi.

10
3) Umur, Pada saat ini dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang
golongan umur tertentu. Misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang
banyak ditemukan pada anak-anak.
4) Jenis kelamin, Beberapa penyakit tertentu hanya pada jenis kelamin
tertentu saja. Misalnya tumor leher rahim.
5) Ras, Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa
penyakit tertentu. Misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak
ditemukan pada orang barat.
6) Status perkawinan.
7) Pekerjaan, Melihat dari tingkat stress dan beban masalah yang dihadapi,
serta kejiwaanya.
8) Kebiasaan hidup

b. Bibit Penyakit (Agent)


Agent adalah faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan.
Penyebab agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan
abiotis.
1) Biotis , khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari 5 golongan:
a. Protozoa : misalnya Plasmodium, amodea
b. Metazoa : misalnya arthopoda , helminthes
c. Bakteri : misalnya Salmonella, meningitis
d. Virus misalnya : dengue, polio, measies, lorona
e. Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis
2) Abiotis, terdiri dari:
a. Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi (karbohididrat,
lemak, mineral, protein dan vitamin).
b. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan.
c. Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi,
kebisingan.
d. Mechanical Agent, misalnya pukulan tangan kecelakaan, benturan,
gesekan, dan getaran.
e. Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi.

11
f. Phycologis Agent, misalnya gangguan genetik.

c. Lingkungan (Environment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Unsur
lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan
terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan itu memegang
peranan dalam proses kejadian penyakit.
1) Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain
meliputi :
a. Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen
b. Vektor pembawa infeksi
c. Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan makanan
dan obat-obatan), maupun sebagai reservoir /
sumber penyakit atau pejamu antara ( host intermedia )
d. Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu
terutama penyakit menular. Lingkungan biologis tersebut sangat
berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam interaksi
antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai
unsur lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber
kehidupan) maupun yang mengancam kehidupan / kesehatan manusia.
2) Lingkungan Fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik
secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan
sosial manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi)
meliputi :
a. Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan
b. Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk
pemencaran pada air

12
c. Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan
lain sebagainya. Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara
alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri.
3) Lingkungan Sosial
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem
organisasi. Serta instusi/ peraturan yang berlaku bagi setiap individu
yang membentuk masyarakat tersebut. Lingkungan sosial ini meliputi :
a. Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem
ekonomi yang berlaku.
b. Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat.
c. Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat masyarakat
setempat.
d. Kebiasaan hidup masyarakat.
e. Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem
kehidupan sosial lainnya.

13
BAB III
PENUTUP

1.12 Kesimpulan
− Pada awal perkembangannya epidemiologi mempunyai pengertian yang
sempit dianggap sebatas ilmu tentang epidemik. Dalam perkembangan
selanjutnya, hingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu
tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah
kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk membuat perencanaan dan
pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan.
Sehingga epidemiologi tidak hanya mempelajari penyakit dan epideminya
saja tetapi juga menyangkut masalah kesehatan secara keseluruhan.
− Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi
yang sudah diperbaharui, yaitu: 1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang
penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit, 2. Untuk
menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, 3. Untuk memberikan
dasar bagi pengembangan langkah pengendalian dan prosedur pencegahan
bagi kelompok yang berisiko.
− Ruang lingkup epidemiologi meliputi :a. Epidemiologi Penyakit Menular,
b. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, c. Epidemiologi Klinik,
d. Epidemiologi Kependudukan Epidemiologi Gizi, e. Epidemiologi
Pelayanan Kesehatan, f. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja,
g. Epidemiologi Kesehatan Jiwa
− Tujuh manfaat epidemiologi, yaitu: 1. Untuk mempelajari riwayat penyakit,
2. Diagnosis masyarakat, 3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu
karena mereka dapat memengaruhi kelompok maupun populasi,
4. Pengkajian, evaluasi dan penelitian, 5. Melengkapi gambaran klinis, 6.
Identifikasi sindroma, 7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit.
− Konsep dasar timbulnya penyakit: a. Konsep sehat, b. Konsep sakit.
− Macam-macam metode epidemiologi: a. Deskriptif, b. Analitik,
c. Eksperimental.

14
− Adapun prinsip-prinsip epidemiologi adalah :
a. Mempelajari sekelompok manusia atau masyarakat yang mengalami
masalah kesehatan.
b. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada
populasi yang dinyatakan dengan frekuensi atau rasio.
c. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang diperinci menurut
keadaan tertentu (waktu, tempat, orang yang mengalami masalah).
d. Merupakan kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah
kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.
− Faktor resiko terjadinya masalah kesehatan : a. Pejamu (Host), b. Bibit
Penyakit (Agent), c. Lingkungan (Environment)

1.13 Saran
Banyak kekurangan dari makalah ini, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan makalah dimasa yang akan datang. Diharapkan untuk
penulis selanjutnya lebih mencari referensi yang lebih banyak lagi, baik dari buku
maupun internet.

15
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, asrul.dr.m.ph.1988. Pengantar epidemiologi. Jakarta: PT. Binarupa Aksara


Budiarto, Eko & Dewi Anggraeni. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
http://repository.uinsu.ac.id/932/3/Bab2%20Konsep%20Epidemiologi.pdf pada hari
Senin, 10 Juli 2017 pukul 17.33

16

Anda mungkin juga menyukai