Anda di halaman 1dari 23

Asuhan Keperawatan pada Pasien Ny.

O dengan Gangguan “Efusi Pleura”

di RSU Yarsi Pontianak

A. Identitas Klien
Nama : Ny.O
Usia : 37 tahun
Jenis kelamin : P
Agama : Islam
Suku/bangsa : Madura
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Rumah Tangga
Alamat asal : Ambangan Desa Bengkarak
No RM : 084645
Tanggal Masuk : 30 Desember 2014
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2015
Diagnosa Medik : Efusi Pleura
Golongan Darah : O
Penanggung jawab & Biaya: Zainudin / Jamkesmas

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Zainudin
Usia : 42 tahun
Jenis kelamin : L
Agama : Islam
Suku/bangsa : Madura
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Perangkat Desa
Alamat Asal : Ambangan Desa Bengkarak
Hubungan dengan klien : Keluarga

C. Riwayat Kesehatan Klien


1. Riwayat kesehatan klien masa lalu:
a. Penyakit yang pernah diderita:
Klien tidak pernah menderita penyakit serius sebelumnya, klien tidak pernah
menderita maag maupun hipertensi.
b. Riwayat alergi : klien tidak pernah menderita alergi apapun baik makanan ataupun
obat-obatan
c. Tindakan operatif yang pernah didapat: klien tidak pernah mendapatkan tindakan
operatif sebelumnya.
2. Riwayat kesehatan saat ini
a. Alasan masuk RS
Kaki kiri dan kanan edema ± 1 bulan , BAB cair 3x sehari, CPR > 5 detik, nyeri
ulu hati, tidak mau makan, bahu belakang sebelah kanan nyeri, nyeri dada sebelah
kanan menjalar ke abdomen kanan atas, selama 1 minggu kencing sedikit.
b. Keluhan utama saat ini
Kaki kanan dan kiri edema, tangan kanan hipo, nyeri dada sebelah kanan menjalar
ke abdomen kanan atas, pusing, batuk, demam menggigil hilang timbul. Klien
tampak lemah tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan.

D. Riwayat kesehatan keluarga


Penyakit yang pernah diderita keluarga : adik klien pernah mengalami kaki bengkak
seperti klien dan aynahnya pernah mnederita hipertensi.
E. Struktur keluarga/genogram

X X X X

X X X
Keterangan :

: Klien

: Laki laki

: Perempuan

X : Meninggal Dunia

------- : Tinggal Serumah

F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : kurus, klien tampak lemah, edema pada kaki kanan &
kiri (ekstremitas), edema pada kestremitas atas kanan
(hipo), dan batuk.
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda-tanda vital : TD : 120/100 mmHg
RR : 24x/menit
N : 88x/menit
S : 36,9ºC
4. BB & TB : 38 Kg & 153 cm
5. Sistem pernapasan
a. Dada, thorax dak paru-paru

Inspeksi : menggunakan otot-otot bantu pernapasan, bentuk


dada simetris, ekspansi paru sama pada kanan dan kiri
frekuensi 24x/ menit.

Palpasi : nyeri dada pada area kanan dan badomen kanan atas
saat dilakukan palpasi dangkal. Klien tidak dapat
mneyebutkan 77 karena terlalu lemah.

Perkusi : resonan

Auskultasi : bronchial
6. Sistem kardiovaskular
a. Jantung

Inspeksi : edema pada ekstremitas bawah kanan dan kiri, dan


tidak ada iktus kordis
Palpasi : klien mengatakan tidak mengalami nyeri dada area
kiri
Perkusi : dullness (normal)
Auskultasi : terdengan bunyi jantung 1 / S1 (lub) dan bunyi tidak
jantung II / S2 (dup), tidak ada bunyi jantung
tambahan.
a. Capillary refill time : < 2 detik (normal)
(CRT)
7. Sistem persyarafan
a. Sensasi nyeri, klien mengatakan tidak ada sensasi nyeri pada area tubuh lainnya,
kecuali dada kanannya.
b. Reflek (fisiologis dan patologis)
Tidak mengalami gangguan apapun ( normal)
c. Pemeriksaan rangsang meningeal : tidak ada
d. Nervus I-XII : semua nervus tidak mengalami gangguan kecuali
fasialis (VII) yang mengalami gangguan.
e. Kekuatan otot & tonus otot
Kekuatan otot = 3 (normlanya 5)
Klien dapat mengangkat tangannya/ menggerakkannya tetapi tidak dapat menahan
dorongan perawat.
Tonus otot = hipotonik, tangannya tampak lemah dan lambat gerakannya.
f. Pola istirahat dan tidur :
Sebelum masuk RS : tidur klien terganggu karena adanya nyeri, saat dirawat di RS
tidurnya nyenyak.
8. Sistem pencernaan
a. Mulut dan kerongkongan
Inspeksi : klien memiliki 1 karies gigi, giginya tidak lengkap,
bibir agak pucat dan kering, kebersihan mulut bagus,
pembengkakan gusi tidak ada, tidak ada edema pada
leher.
Palpasi : tidak ada nyeri pada leher klien
b. Abdomen
Inspeksi : tidak ada asites, warna kulitnya sama dengan warna
kulit lain. Tidak ada ikterik, tidak ada kelainan
umbilicus, tidak ada memar, dan perut agak cekung.
Auskultasi : terdengar suara bising usus

16 18
(I) (II)
8 10
(III) (IV)

Perkusi : suara timfani pada setiap kuadran

Dullness dan Timfani


timfani
(I) (II)
timfani Timfani
(III) (IV)

Palpasi : pada saat dilakukan palpasi dangkal. Pada kuadran I


klien mengalami nyeri, kuadran lain tidak mengalami
nyeri.
c. Anus : tidak ada lesi, tidak ada luka, hemoroid tidak ada.
d. Pola nutrisi
Sebelum masuk RS : klien tidak mau makan karena tidak nafsu makan
(anoreksia) dan mual.
Sesudah masuk RS : klien mau makan 3x sehari.
9. Sistem perkemihan
a. Pola Eliminasi (BAK) : Klien mengalami susah berkemih sebelum masuk RS
dan setelah masuk RS klien 3-4x berkemih.

b. Genitalia : tidak ada rabas, tidak ada luka dan cukup bersih.
c. Penggunaan alat bantu : tidak ada menggunakan alat bantu berkemih apapun.

berkemih
10. Sistem musculoskeletal
a. Ekstremitas
Atas : tidak ada massa, lesi, tidak ada deformitas, dan tangan
kanan klien mengalami hipo.
Bawah : edema pada ekstremitas bawah distal kiri dan kanan.
Pitting edema : 3 (> 1 menit) normalnya 0 (no pitting edema)
Kekuatan otot : skala 3 (lemah), normalnya 5
b. Aktivitas / kegiatan : aktivitasnya kurang karena lemah, tidak mampu
berjalan tanpa bantuan, kalau mau duduk harus dibantu, tidak bisa mandi karena
kondisi tubuh lemah.
11. Sistem integument
a. Kulit
Inspeksi : warna, suhu, konsistensi kulit normal, warnanya tidak
sianosis, suhu 36,9ºC. edema pada ekstremitas kanan
dan kiri bagian bawah. Hipo pada kestremitas atas
distal.
Palpasi : merasa sebal pada ekstremitas bawah, tidak rontok,
dan ketebalan cukup merata.
Pola kebersihan
(Hygiene) : tidak mandi selama di RS, tetapi klien dibersihkan
dengan washlap.
12. Sistem persepsi sensori
a. Telinga
Inspeksi : lesi, massa dan hematima tidak ada
Palpasi : tidak ada nyeri
Uji pendengaran : pendengaran menurun sejak sakit
b. Hidung
Inspeksi : lubang hidung simetris, edeam tidak ada, tidak ada
polip, bernafas menggunakan cuping hidung.
Palpasi : tidak terdapat nyeri
Kemampuan menghidu : klien dapat mencium/ menghidu dengan baik dan saat
dites dapat membedakan bau yang satu dengan yang
lainnya.
c. Mata
Inspeksi : tidak ada lesi, konjungtiva anemia, tidak ada katarak,
edema tidak ada.
Palpasi : tidak ada nyeri.

G. Data Psikologis
1. Status emosi : emosi terkontrol, jarang marah-marah
2. Konsep diri : klien menerima penyakitnya, ikhlas dan pasrah.
3. Gaya komunikasi : menggunakan bahasa daerah, sehingga suaminya yang
menerjemhkannya ke perawat.
4. Pola koping : menutup diri dan jika ada masalah, klien akan
memendam masalahnya.

H. Data Sosial
1. Hubungan sosial : baik, sering mengikuti kegiatan di lingkungan rumah
2. Faktor sosio-kultural : tidak ada hal-hal budaya dan makanan khas sukunya
yang menyebabkan sakit .
3. Gaya hidup : olahraga dilakukan secara tidak langsung. Klien seirng
berjalan kaki dari rumah ke kebun yang berjarak ± 1 Km.

I. Pengetahuan tentang penyakit


Pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit efusi pleura sedikit dan hanya tahu
bahwa ada cairan / air di paru-parunya.

J. Data spiritual
1. Keyakinan terhadap Tuhan : klien percaya bahwa penyakitnya merupakan cobaan
dari Allah Swt.
2. Kegiatan ibadah selama sakit: tidak ada, karena klien terlalu lemah untuk melakuan
ibadah.
K. Data Penunjang
Ureum = 18 N=10-50
Urin acid = 0,7 N=0,7-1,1
Albumin = 0,95 N=3,3-5,5
SGOT = 31 N= <37
SGPT = 36 N=<40
RBC = L. 2,53 N=3,50-5,50
MCU = 78,1 N=75-100
RDW% = 18,1 N=11-16
RDWa = 79,6 N= 30-150
HCT = L. 19,7 N=35-55
PLT = H. 468 N= 100-400
MPV = L.6 N=8-11
PDW = 9,3 N=0,1-99,9
PCT = 0,29 N=0,01-9,99%
LPCR = 6,3 N=0,1-99,9%
WBC = 3,8 N=3,5-10
HGB = L.7 N=11,5-16,5
MCH = 27,8 N=25-35
McHc = 35,5 N=31-38
Lym = 0,7 N=0,5-5
Grin = 2,9 N=1,2-8
MID = 0,2 N=0,1-1,5
Lym % = 19,1 N=15-50
GRA % = 78 N=35-80
MID % = 4,9 N=2-15

I. Medikasi / Pengobatan
 Vipoalbumin 3x2 caps
 Ringer laktat 20 tetes/menit (2x 500 cc)
 Ceftriaxon 2x1g IV
 Furosemid 3x1,5 mg,
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Akumulasi cairan pada Nyeri
Klien mengatakan nyeri pada pleura yang menekan
dada sebelah kanan menjalar ke rongga pleura saat
abdomen kanan atas dengan kontraksi.
skala 4
DO :
Klien menunjukkan area nyeri,
Skala nyeri 4,
TD : 120/100
RR : 24X/menit
N : 88 x/menit
S : 36,9ºC
2 DS : Deviasi trakea Ketidakefektifan
Klien mengatakan sering batuk bersihan jalan napas
sejak 2 minggu yang lalu
DO :
Klien batuk-batuk saat
dilakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik.
3 DS: Retensi Na + H2O Kelebihan volume
Klien menyatakan edema pada cairan
kakinya sudah 1 bulan yang lalu
Klien mengatakan BAK nya
sediki.
DO :
Pitting edema 1 menit
Edema pada kaki kiri dan kanan
Tidak ada nyeri pada palpasi
edema.

4 DS : Penurunan perfusi O2 ke Intoleransi aktivitas


klien mengatakan tidak mampu jaringan
berjalan sendiri tanpa bantuan .
DO :
Klien tampak lemah,
Kekuatan otot ekstremitas 3
Tonus otot hipotoni
5 DO : Kelelahan dan keadaan Defisit perawatan
Klien mengatakan tidak dapat fisik yang lemah diri
mandi selama 2 minggu karena
lemah dan hanya dibersihkan
dengan menggunakan washlap
DS:
Klien agak berbau dan tidak
rapi
6 DS: Prognosis penyakit Kurang pengetahuan
Klien dan keluarga mengatakan
tidak tahu mengenai efusi
pleura, mereka hanya tahu
bahwa penyakit ini adalah ada
cairan/aor di paru-parunya.
Klien dan keluarga tidak tahu
mengenai etiologi, manifestasi
klienis, tanda dan gejala serta
makanan yang harus dihindari.
DO:
Klien dan keluarga tampak
bingung ketika ditanya
pertamakali tentang
penyakitnya.

RENCANA KEPERAWATAN
N Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
o keperawatan
1 Nyeri akut b.d Dalam waktu 1. Tentukan 1. Nyeri dada biasanya ada
akumulasi 1x24 jam setelah karakteristik dalam beberapa derajat,
cairan pada diberikan nyeri juga dapat timbul
pleura yang intervensi, pasien 2. Pantau TTV komplikasi efusi pleura.
menekan rongga tidak mengeluh 3. Berikan 2. Perubahan frekuensi
pleura sata nyeri tindakan jantung / TD
kontraksi kriteria hasil : nyaman , Mis; menunjukkan bahwa
menyatakan teknik pasien mengalami nyeri,
nyeri hilang/ relaksasi. khususnya bila alas an lain
terkontrol, 4. Tawarkan utnuk perubahan TTV
menunjukkan pembersihan tidak terlihat .
rileks, istirahat/ mulut dan 3. Tindakan non analgesic
tidur dan sering diberikan dengan sentuhan
peningkatan 5. Berikan lembut dapat
aktivitas dengan analgesic dan menghilangkan
tepat. antitusif sesuai ketidaknyamanan dan
indikasi memperbesar efek terapi
analgesic
4. pernapasan mulut dan
terapi oksigen dapat
mengiritasi dan
mengeringkan membrane
mukosa, potensial
ketidaknyamanan umum.
5. Obat ini dapat digunakan
untuk menekan batuk
nonproduktif/paroksismal/
menurunkan mukosa
berlebihan, meningkatkan
kenyamanan/ istirahat
umum.
2 Ketidakefektifan Dalam waktu 1. Kaji frekuensi/ 1. Takipnea, pernapasan
bersihan jalan 2x24 jam setelah kedalaman dangkal, dan gerakan dada
napas b.d batuk diberikan pernapasan tak simetris, terjadi karena
akibat deviasi intervensi, dan gerakakn ketidaknyamanan gerakan
trakea bersihan jalan dada. dinding dada dan cairan
napas kembali 2. Auskultasi paru.
efektif. area paru, catat 2. Penurunan aliran udara
Criteria hasil : area terjadi pada area
Mengidentifikasi penurunan konsolidasi dengan cairan
/ menunjukkan atau tak ada bunyi napas bronchial
perilaku aliran udara (normal pada bronkus)
mencapai dan bunyi dan juga terjadi pada ara
kebersihan jalan napas konsolidasi. Krekels,
napas adventisius. ronki dan mengi terdengar
3. Bantu pasien pada inspirasi dan atau
latihan napas ekspirasi pada respon
sering. terhadap pengumpulan
Tunjukan/ cairan, secret kental, dan
bantu pasien spasme jalan napas/
mempelajari obstruksi.
melakukan 3. Napas dalam
batuk. memudahkan ekspansi
4. Penghisapan maksimum paru-paru dan
sesuai indikasi jalan napas lebih kecil.
5. Bantu Batuk adalah mekanisme
mengawasi pembersihan jalan napas
efek alami, membantu silia
pengobatan. untuk mempertahankan
jalan napas.
4. Merangsang batuk/
pembersihan jalan napas
secara mekanik pada
pasien yang tak mampu
melakukan karena batuk
tak efektif/ pennurunan
tingkat kesadaran.
5. Koordinasi pengobatan/
jadwal dan masukan oral
menurunkan muntah
karena batuk.
3 Kelebuhan Volume cairan 1. Pantau 1. Haluan urin mungkin
volume cairan stabil dengan haluaran urin, sedikit dan pekat karena
b.d retensi keseimbangan catat jumlah penurunan perfusi ginjal.
natrium dan air pengeluaran dan dan warna saat 2. Terapi diuretic dapat
masukan. hari dimana disebabkan oleh
Criteria hasil : dieresis kehilangan cairan tiba-tiba
Edema terjadi. / berlebihan (hipovolemia)
mengalami 2. Pantau/ hitung meskipun edema masih
penurunan / tidak keseimbangan ada.
ada, pemasukan dan 3. Posisi telentang
Volume cairan pengeluaran meningkatkan filtrasi
stabil, selama 24 jam. ginjal dna menurunkan
Bunyi napas 3. Pertahankan produksi ADH sehingga
beresih/ jelas, duduk/ tirah meningkatkan dieresis.
TTV normal, BB baring dengan 4. Melibatkan pasien dalam
stabil, posisi program terapi dapat
semifowler meningkatkan perasaan
selama fase mengontrol dan kerjasama
akut. dalam pengobatan.
4. Buat jadwal 5. Meningkatkan laju aliran
pemasukan urin dan dpaat
cairan , menghambat reabsorbsi
digabung natrium / klorida pada
dengan tubulus ginjal.
keinginan
minum bila
mungkin. Beri
perawatan
mulut / es batu
sebagai bagian
dari kebutuhan
cairan.
5. Pemberian
diuretik, mis
furosemid
(lasix)
4 Intoleransi Dalam waktu 1. Evaluasi 1. Menetapkan kemampuan/
aktivitas b.d 3x24 jam setelah respon pasien kebutuhan pasien dan
penurunan diberikan terhadap memudahkan memilih
perfusi oksigen intervensi pasien aktivitas. Catat intervensi.
ke jaringan. bebas laporan 2. Menurunkan stres dan
beraktivitas. dispnea, rangsangan berlebihan,
Kriteria hasil : peningkatan meningkatkan istirahat.
Melaporkan/ kelemahan / 3. Tirah baring
menunjukkan ,kelelahan dna dipertahankan selama fase
peningkatan perubahan akut untuk menurunkan
toleransi TTV selama kebutuhan metabolic,
terhadap dan setelah menghemat energy untuk
aktivitas yang aktivitas. penyembuhan.
dapat diukur 2. Berikan Pembatasan aktivitas
dengan tidak lingkungan ditentukan dengan respon
adanya dispnea, tenang dan individual pasien terhadap
kelemahan batasi aktivitas dna perbaikan
berlebihan, dan pengunjung kegagalan pernapasan.
tanda vital dalam selama fase 4. Pasien mungkin nyaman
rentang normal. akut sesuai dengan kepala tinggi, tidur
indikasi. dan kursi,/ menunduk
Dorong kedepan meja/ bantal.
penggunaan
manajemen
stres dna
pengalih yang
tepat.
3. Jelaskan
pentingnya
istirahat dalam
rencana
pengobatan
dna perlunya
keseimbangan
aktivitas/
istirahat.
4. Bantu pasien
memilih posisi
nyaman untuk
istirahat dan/
tidur.
5 Deficit Self care activity 1. Monitor 1. Untuk menentukan
perawatan diri of dialing living kemampuan aktivitas perawatan diri
b.d kelelahan (ADLs) klien untuk yang dapat dilakukan klien
dan keadaan Kriteria hasil : perawatan diri secara mandiri.
fisik yang lemah Klien terbebas yang mandiri. 2. Meningkatkan keinginan
dalam bau badan, 2. Monitor klien untuk melakuakn
Menyatakan kebutuhan perawatan mandiri.
keamanan klien untuk 3. Agar klien tetap bersih
terhadap alat-alat bantu meskipun tidak dapat
kemampuan kebersihan melakukan perawatan
untuk melakukan diri, mandiri.
ADLs, berpakaian,
Dapat melakukan berhias,
ADLs dengan toileting dan
bantuan. makan,
3. Sediakan
bantuan klien
mampu secara
utuh untuk
melakukan self
care.
6 Kurang Pasien 1. Kaji fungsi 1. Meningkatkan
pengetahuan b.d mengetahui normal paru, pemahaman situasi yang
prognosis proses penyakit patologi ada dan penting
penyakit dan kondisi. menghubungkannya
pengobatannya. 2. Berkan dengan program
Criteria hasil : informasi pengobatan.
Menyatakan dalma bernutk 2. Kelemahan dan depresi
pemahaman tertulis dan dapat mempengaruhi
kondisi proses verbal. kemampuan untuk
penyakit/ 3. Tekankan mengasimilasi informasi/
pengobatan, pentingnya mengikuti program medic.
melakukan melnjutkan 3. Selama awal 6-8 minggu
perubahan pola betuk efektif/ setelah pulang, pasien
hidup dan latihan beresiko beasr untuk
berpartisipasi pernapasan. kambuh dari efusi pleura.
dalam program 4. Tekankan 4. Penghentian dini antibiotic
pengobatan. perlunya dapat mengakibatkan
melanjutkan irirtasi mukosa bronkus
terapi dan menghambat
antibiotic makrofag alveolar,
selama periode mempengaruhi pertahanan
yang alami tubuh melawan
dianjurkan. minfeksi tubuh.
Implementasi keperawatan

No Tanggal implementasi Hasil


1 15/01/2015 1. Mengkaji karakteristik 1. Nyerinya menetap, di daerah dada kanan
nyeri. menjalar ke abdomen kanan atas.
2. Monitor TTV 2. TD : 120/100
RR : 24X/menit
N : 88 x/menit
S : 36,9ºC
16/01/2015 Ajarkan teknik relaksasi Klien tampak lebih nyaman setelah diberikan/
diajarkan teknik relaksasi
17/01/2015 Mengkaji karakteristik Klien mengatakan nyeri hilang.
nyeri
2 15/01/2015 1. Mengkaji frekuensi dan 1. RR : 24X/menit, Klien tampak
penggunaan otot bantu menggunakan otot bantu pernapasan .
2. Auskultasi suara paru 2. Suara paru bronchial

16/01/2015 1. Menganjurkan klien 1. Klien lebih mudah/ nyaman bernapas.


untuk meninggikan 2. Klien tidak mengalami muntah akibat
kepala batuk dan tidak ada efek samping dan
2. Mengawasi efek intensitas batuk berkurang.
samping pemberian obat
dan keberhasilan obat
untuk menghilangkan
batuk.
17/01/2015 1. Mengkaji frekuensi dan 1. RR = 22 x / menit, klientampak lebih
penggunaan otot bantu. mudah bernapas dna tidak menggunakan
2. Mengkaji intensitas otot-otot bantu pernapasan.
batuk. 2. Klien mengatakan batuknya sudah hilang.

3 15/01/2015 1. Monitoring masukan 1. Klien mengatakan hanya memakan


makanan/ minuman dan makanan di RS. Klien sudah sering kencing
frekuensi berkemih. semenjak di RS ± 3-4 x / hari.
2. Mengkaji/ melakukan 2. Pitting edema 3 (>1menit), 6 mm
pitting edema
16/01/2015 1. Monitoring frekuensi 1. Klien mengatakan frekuensi berkemihnya ±
berkemih 5x/hari
2. Mengkaji/ melakukan 2. Ekstremitas bawah kanan = 1 ( 3mm ± 3
pitting edema. detik) dan Ekstremitas bawah kiri = 2
3. Menganjurkan klien ( 4mm, 10-15detik).
untuk sering berbaring. 3. Klien mengatakan akan sering berbaring.
17/01/2015 1. Monitoring frekuensi 1. Klien mengatakan sudah sering BAK ±6x/
berkemih. hari
2. Mengkaji/ melakukan 2. Ekstremitas bawah kanan = 0 (no pitting
pitting edema. edema ), dan ekstremitas bawah kiri = 1
(±3 detik).
4 15/01/2015 1. Menganjurkan keluarga 1. Keluarga mengatakan akan berusaha tidak
untuk memberikan klien ribut dan tetap tenang.
lingkungan tenang. 2. Skala 3 (lemah) klien masih dibantu ketika
2. Mengkaji kekuatan otot berdiri, berjalan, dan duduk.
klien. 3. Compos mentis
3. Monitor penurunan
kesadaran.
16/01/2015 1. Mengkaji kekuatan otot 1. Skala 3 (lemah) klien masih dibantu ketika
klien. berdiri, berjalan, dan duduk.
2. Menanyakan posisi 2. Klien mengatakan nyaman dengan tidur
nyaman bagi klien dan menggunakan 2 bantal dan klien
dianjurkan klien mengatakan akan tidur dengan posisi
beristirahat dengan tersebut.
posisi tersebut.

17/01/2015 1. Mengkaji kekuatan otot Skala 4, klien sudah bisa duduk tanpa dibantu
klien. dnaberjalan pelan-pelan dengan bantuan.

5 15/01/2015 1. Kaji perawatan mandiri 1. BAK dan BAB dapat dilakukan sendiri,
apa yang dapat gosok gigi dapat dilakukan secara madiri
dilakukan klien. tetapi lama, karena lemah.
2. Menanyakan kepada 2. Klien mengatakan tidak mandi dan 1x/hari
klien dan keluarga tubuhnya hanya dibersihkan dengan
berapa kali mandi, washlap , klien gosok gigi 1x/hari, kuku
gosok gigi . klien bersih karena dipotong oleh anak
3. Menganjurkan keluarga/ perempuannya.
klien untuk 3. Keluarga klien berjanji akan melakukan
membersihkan klieen anjuran perawat.
2x/hari dengan
menggunakan washlap
dan gosok gigi 2x/hari.
16/01/2015 Menanyakan kepada klien Klien dibersihkan tubuhnya dengan
berapa kali dibersihkan menggunakan washlap 2x/hari dan gosok gigi
dengan menggunakan 2x/hari.
washlap dan gosok gigi
6 15/01/2015 1. Mengkaji berapa banyak 1. Klien dan keluarga hanya tahu ada cairan
pengetahuan klien dan di paru-paru klien.
keluarga tentang efusi 2. Klien dan keluarga mengetahui tentang
pleura. pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
2. Memberikan pendidikan komplikasi, dan makanan yang jarus
kesehatan tentang efusi dihindari selama pengobatan.
pleura, yaitu :
 Pengertian
 Penyebab
 Tanda dan gejala
 Komplikasi
 Makanan yang
harus dihindari
selama pengobatan

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal No SOAP
diagnosa
15/01/2015 1 S: klien mengatakan nyerinya masih ada dan menetap, nyerinya di
daerah dada kanan dan menjalar ke abdomen kanan atas (kuadran I)
O: skala nyeri 4, ketika di palpasi klien mengeluh kesakitan.
A: masalah belum teratasi
P: ulangi intervensi sesuai rencana keperawatan.
15/01/2015 2 S: klien mengatakan masih batuk-batuk
O: ketika dimonitoring klien batuk-batuk.
A: masalah belum teratasi
P:ulangi intervensi setelah rencana keperawatan.
15/01/2015 3 S: klien mengatakan bahwa ia sudah sering kencing ± 3-4 x /hari
semenjak masuk RS.
O: edema amsih ada di ekstremitas bawah kanan dna kiri tetapi sudah
tidak terik.
A: masalah teratasi sebagian.
P: pertahankan intervensi sesuai rencana keperawatan.
15/01/2015 4 S: klien mengatakan tubuhnya masih lemah, dan belum bisa berjalan
sendiri.
O: klien tampak lemah, kekuatan otot = 3, ketika mau duduk klien harus
dibantu.
A: masalah belum teratasi
P: ulangi intervensi sesuai rencana keperawatan.
15/01/2015 5 S:klien mengatak tidak mandi selama masuk RS dan hanya dibersihkan
dengan menggunakan washlap, klien sikat gigi 1x/hari, kuku klien bersih
karena dipotong oleh anak perempuannya.
O:ada bau tak sedap pada klien tetapi tidak kuat.
A: masalah teratasi sebagian.
P: pertahankan intervensi sesuai rencana keperawatan
15/01/2015 6 S: klien dan keluarga sudah mengetahui efusi pleura dan makanan yang
tidak boleh dimakan.
O: klien dan keluarga mengangguk dan tampak mengerti.
A: masalah teratasi.
P : hentikan intervensi.
16/01/2015 1 S: klien mengatakan masih nyeri dada tapi jarang, ketika ia
menggunakan teknik relaksasi nyerinya berkurang.
O: klien tampak tidak meringis , skala nyeri 1
A: masalah teratasi sebagian
P: pertahankan intervensi sesuai rencana keperawatan.
16/01/2015 2 S: klien mengatakan masih batuk tetapi sudah berkurang
O: klien masih batuk, intensitasnya berkurang.
A: masalah teratasi sebagian.
P: pertahankan intervensi sesuai rencanan keperawatan
16/01/2015 3 S: klien mengatakan sudah sering kencing ±5x / hari
O: edema klien pada ekstremitas bawah kanan berkurang/ menyusut.
A: masalah teratasi sebagian.
P: pertahankan intervensi sesuai rencana keperawatan.

16/01/2015 4 S: klien masih lemah, berjalan harus diiringim dan duduk harus dibantu.
O: klien tampak lemah , kekuatan otot =3
A: masalah belum teratasi
P: ulangi intervensi sesuai rencana keperawatan
16/01/2015 5 S: klien mengatakan badannya dilap menggunakan washlap 2x/hari
O: tidak ada bau tak sedap dank lien tampak bersih.
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
17/01/2015 1 S: klien mengatakn nyeri sudah hilang.
O: skala nyeri 0
A: masalah teratasi.
P: henitikan intervensi
17/01/2015 2 S: klien mengatakan tidak batuk-batuk.
O: ketika dikaji klien tidak batuk
A:masalah teratasi
P: hentikan intervensi
17/01/2015 3 S: klien mengatakan sudah sering kencing ±6x /hari
O: edema klien pada ekstremitas bawah kanan tidak ada lagi, dan
ekstremitas bawah yang kiri sudah berkurang / menyusut.
A: masalah teratasi sebagian.
P: pertahankan intervensi sesuai rencana keperawatan.
17/01/2015 4 S: klien mengatakn tubuhnya sudha lumayan segar.
O: klien sudah bisa duduk tanpa bantuan , kekuatan otot =4
A: masalah teratasi sebagian
P:pertahankan intervensi sesuai rencana keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai